Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Power Point Table Manner Untuk

BAB II
TABLE MANNER
2.1 Pengertian Table Manner
Etik Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di
meja

makan.

Etika

makan

diperkenalkan

oleh

bangsa

Eropa

yang


merupakan

aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan
bersama di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum
peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan
tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan
menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di
setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.Setiap negara memiliki
aturan meja makan yang berbeda-beda.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling banyak
diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang
Indonesia itu sendiri.
2.2 Tata Cara Table Manner
Untuk alat makan, Di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan

sendok dan garpu. Cara makan yang umum ini di gunakan di Indonesia, selain cara makan
langsung dengan tangan, ada banyak cara makan dengan menggunakan peralatan lain di
Indonesia, beberapa di antaranya adalah:
1)

Sendok dan garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan pasti telah paham bagaimana makan
dengan cara seperti ini. Hanya memegang sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri
(kecuali kidal). Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok digunakan untuk
1

mengambil makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu
mengumpulkan makanan di sendok, begitu mudah. Jika makan mie, bisa menggunakan garpu
untuk memilin mie dan memakannya atau bisa juga menggunakan garpu untuk mengangkat
sebagian mie lalu menaruhnya dahulu pada sendok. Kesulitan utama dalam makan dengan
sendok dan garpu adalah pada saat memakan daging berukuran besar seperti saat makan steak.
Jika makan steak dengan sendok dan garpu, maka cara terbaik yang di lakukan adalah
menusukkan garpu untuk menahan daging lalu menggunakan ujung sendok untuk membuat
potongan kecil dari daging steak, walaupun hal ini mungkin sulit dilakukan kalau daging steak
liat / tidak lunak.

2)

Pisau dan garpu
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah
makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya, Cara makan dengan pisau dan
garpu tidaklah sulit, tetap memegang garpu di tangan kiri serta pisau di tangan kanan . Garpu
digunakan untuk menusuk dan menahan makanan pada tempatnya selagi memotong makanan
tersebut menjadi potongan yang lebih kecil menggunakan pisau . Setelah terpotong, maka
memakan potongan kecil tadi menggunakan garpu, jangan menggunakan pisau untuk memakan
makanan, karena selain tidak benar hal ini juga beresiko menyebabkan lidah teriris pisau secara
tidak sengaja. Kekurangan dari penggunaan pisau dan garpu adalah akan kesulitan menyantap
makanan yang berkuah, mungkin akan tetap membutuhkan sendok untuk menikmati kuah dari
makanan.
Kapan memulai makan:
Para pakar etiket menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain.
Mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah
hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai
mengambil makanan.

2.3 Etika Makan Internasional

Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan buffet
service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan
2

pembuka (appetizer), menu utama (main course) sampai penutup (dessert), diwajibkan
mengambil hidangan sendiri dan menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti
makannya. Ada juga yang menggunakan american service. Aturan main pelayanannya, tamu
duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.
Dalam jamuan makan, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang
akan di sajikan. Standarnya, didepan persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak
digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan,
menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda duduk, buka
napkin dan letakan di pangkuan Anda. Jika ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja.
Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari arah paling luar atau
paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok
dessert yang letaknya di atas piring (main course).
1.

Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate ( bread & butter plate/piring roti


dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti
ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup). Jangan
menyantapnya dengan pisau dan garpu.
Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suap dan olesi
dengan butter (jika tersedia). Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua
jenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam
makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan
dingin). Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri.
Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan cutelery
untuk untuk hidangan utama.
Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka
jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok
soup. Bentuk sendok sup, bertangkai pendek dan berujung bulat. Cara makannya, hirup soup dari
tepi sendok bukan disuap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga
anda mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas. Aduk
perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda diperkenankan
3

menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup disajikan dengan mangkuk bertelinga

(sebaiknya jangan dilakukan). Setelah selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup)
agar waiter lebih mudah melakukan clear up.
2.

Hidangan Utama (main course)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur, baik

dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan
kentang sebagai pendamping menu utama. Cara makan main course bisa dilakukan dengan dua
cara :
1) Gaya Amerika, makanan dipotong-potong dulu kemudian letakan pisau di sisi kanan piring,
kemudian garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
2) Gaya Eropa lain lagi, pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati
hidangan dengan garpu menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin,
usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan anda saat
memotong makanan dan kelihatan tidak kaku.
Hidangan utama biasanya disajikan dengan minuman penyerta. Makanan dari daging
disertai dengan red wine sedangkan sea food disertai white wine. Jika tidak mengkonsumsi wine,
tolak dengan halus dan katakan minuman pengganti yang anda inginkan.
3. Hidangan Penutup (dessert)

Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream,
pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa
sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert
berupa minuman yang disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih
dahulu atau sisihkan sehingga memudahkan anda di saat menikmatinya.
4. Digestif Drink
Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan
makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan.
Sering disajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados
4

atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur
atau Benedictine.
Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan
juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk,
jangan sampai saat mengaduk sendok membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga
mengeluarkan bunyi. Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan
posisi jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari
telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter menawarkan tambahan
minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan

terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.

A. Menghadiri perjamuan makan ala Barat atau Internasional hendaknya memperhatikan
etika berikut:
1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu, setelah nyonya
rumah memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya rumah mengambil sendok
atau garpu, para tamu hendaknya tidak mengambil makanan apapun. Ini adalah kebiasaan
orang Amerika, yang agak berbeda dengan beberapa negara di Eropa.
2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya dilipat dan
diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka keseluruhannya. Serbet makan
meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher atau di depan dada, namun terlihat kurang
sedap dipandang, maka sebaiknya jangan dilakukan.
3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka mulut ataupun jari tangan, namun
jangan dipakai untuk menyeka peralatan makan.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan
ke dua siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya tangan kanan memegang pisau, tangan
kiri memegang garpu. Bila hanya menggunakan garpu boleh menggunakan tangan kanan.
Dalam menggunakan pisau, bagian yang tajam jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi
jangan menggunakan pisau memasukkan makanan ke dalam mulut.

5

6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara berisik beradunya pisau dan
piring. Ketika makan mie, boleh dimakan dengan dililitkan pada garpu, jangan ditusuk.
Di pertengahan jalan bila meletakkan pisau dan garpu, hendaknya diletakkan di atas
piring dengan membentuk huruf V terbalik yaitu 八.
7. Apabila pisau dan garpu diletakkan bersama memiliki arti telah selesai makan.
8. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian diletakkan pada piring kecil di
samping atau di bagian pinggir piring besar, janganlah mengambil roti dengan
menusukkan garpu. Mentega hendaknya diambil dengan pisau mentega, jangan
menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang diambil diletakkan di piring kecil di
samping, jangan langsung dioleskan di atas roti. Jangan memotong roti dengan pisau,
juga jangan mengoleskan mentega keseluruh permukaan roti, melainkan setiap kali
dicabik sedikit, diolesi dan dimakan.
9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang dengan tangan kanan, ujungnya
menghadap ke atas. Bila salad dimakan bersama roti atau kue kering, tangan kiri boleh
memegang sepotong roti kecil atau kue kering, membantu garpu mengambil salad.
10. Ketika menyantap ikan, tangan kiri boleh memegang roti, tangan kanan memegang pisau
untuk menyingkirkan duri. Tulang dan duri ikan yang sudah berada dalam mulut jangan
langsung diludahkan ke dalam piring, melainkan ditangkap dengan garpu dan diletakkan

di atas piring dengan perlahan. Atau diupayakan tanpa menarik perhatian diambil dengan
tangan dan diletakkan dipinggir piring, jangan dibuang di atas meja atau lantai. Biji buah
hendaknya.
11. Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu sebelum minum, jangan mendorong
makanan di dalam mulut dengan air. Perlu diperhatikan untuk menyeka mulut sebelum
minum air dari gelas agar tidak mengotorinya.
12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah boleh kopi
jangan meletakkan sendok di dalam gelas.
13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu mengunyah
hendaknya menutup mulut.
14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau batuk
hendaknya meminta maaf kepada orang di sekeliling.

6

15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela gigi, terpaksa
harus dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet makan, sebaiknya
menunggu tidak ada orang lain baru dikeluarkan.
16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya berbincang dengan
orang di sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan berbicara. Sekalipun ada yang

mengajak Anda berbicara, juga mesti menelan dulu makanan di mulut baru menjawab.
Sewaktu berbicara boleh tidak meletakkan pisau garpu, namun jangan sambil menggerakgerakkannya di udara.
17. Di meja makan, segala makanan hendaknya di-ambil dengan pisau dan garpu. Hanya
seledri, buah-buahan, snack kering, buah kering, permen, irisan kentang goreng, jagung,
paha katak, roti dan lain-lain, boleh dimakan dengan dipegang tangan.
18. Ketika pelayan membagikan makanan secara berurutan, saat sampai di sebelah kiri, baru
merupakan giliran Anda. Bila pelayan masih berdiri di sebelah kanan janganlah
mengambil, saat itu merupakan giliran tamu yang ada di sebelah kanan Anda untuk
mengambil makanan.
19. Waktu mengambil, sebaiknya setiap macam diambil sedikit, dengan demikian akan
menyenangkan nyonya rumah. Kalau memang sangat tidak menyukai makanan tertentu,
juga boleh mengatakan, Terima kasih, tidak.
20. Ketika nyonya rumah akan mengambilkan makanan untuk anda. Anda boleh
menyodorkan piring bersama pisau dan garpu kepa-danya atau menyerahkan kepada
petugas. Bila beliau tidak menawarkan kepada anda, andapun tidak dapat meminta
tambah, karena berbuat demikian sangatlah tidak sopan.
21. Beberapa jenis makanan seperti roti, mentega, selei, acar, buah-buahan yang dikeringkan,
permen dan lain lain, perlu menunggu nyonya rumah mempersilahkan baru boleh
disantap.
22. Para tamu ketika bergilir mengambil makan, tamu pria selayaknya mempersilahkan tamu
wanita disampingnya mengambil dahulu, atau menawarkan jasa untuk mengambilkannya.
23. Sewaktu makan, jangan mengambil makanan melintasi muka orang. Bila memerlukan
sesuatu hendaknya disampaikan melalui bagian belakangnya.
24. Setelah makan, para tamu hendaknya menunggu nyonya rumah berdiri baru satu per satu
mengikutinya meninggalkan meja makan. Meninggalkan perjamuan ketika masih makan
7

atau ketika perjamuan belum selesai adalah kurang sopan. Setelah berdiri, tamu pria
hendaknya membantu kaum wanita untuk mengembalikan kursi ke tempatnya semula.
25. Serbet makan diletakkan di atas meja, jangan dilipat seperti keadaan semula.
26. Agar seluruh perjamuan dipenuhi atmosfir menggembirakan dan harmonis, bukan saja
para tamu mesti berperilaku tepat dan sopan, sikap tuan dan nyonya rumah juga sangat
menentukan.
27. Setelah perjamuan dimulai, kewajiban tuan dan nyonya rumah adalah memfasilitasi
komunikasi yang hidup dan menarik, setiap tamu tidak terabaikan. Bila ada seseorang
yang membicarakan topik yang kurang tepat, tuan rumah hendaknya secara cerdik segera
mengalihkan topik pembicaraan.
28. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya menunggu para tamu selesai menyantap sejenis
makanan baru melanjutkan dengan jenis berikutnya.
29. Tuan rumah hendaknya tidak makan terlalu cepat, bila kebanyakan orang sudah selesai,
sedangkan ada beberapa orang masih belum menyelesaikannya, maka sebaiknya
mengurangi kecepatan agar tidak ada tamu yang merasa kurang nyaman.
30. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya berusaha keras agar setiap tamu merasa
nyaman dan leluasa. Andaikan seorang tamu menjatuhkan pisau garpu di lantai,
hendaknya dengan sopan segera mengupayakan penggantinya.
31. Bila seorang tamu tanpa sengaja memecahkan piring atau mangkuk, nyonya rumah
hendaknya dengan tenang membereskannya dan mengucapkan kata-kata yang
menghibur, jangan menunjukkan wajah yang tidak senang.
32. Tuan rumah tidak boleh memerinci perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam perjamuan
di depan para tamu.
B. Adapun makanan yang dapat dipegang dengan tangan dalam etika makan internasional
yaitu :
1. Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before
buttering.
2. Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu.
Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.

8

3. Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam
piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
4. Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol,
tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk
situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue
kering.
C. Jenis – jenis jamuan makan internasional :
Dalam

jamuan

makan

internasional

dikenal

enam

jenis

istilah

makan.

Yakni :
1. Cofee morning diadakan pada pagi hari, pukul 10.00-12.00.
2. Brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya
di atas jam sembilan, makanan disajikan prasmanan.
3. Lunch diadakan mulai pukul 11.30-17.00.
4. Teatime biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
5. Sedangkan cocktail merupakan jamuan berdiri, yang diadakan sebelum makan malam.
Yakni, antara pukul 18.00-19.00.
6. Dinner. Yakni jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.

D. Apabila ada makanan yang terselip dari mulut, dapat disingkirkan dengan cara:
1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya
ke piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan
dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.

9

E. Dalam etika makan internasional terdapat pula tata cara untuk minum, sebagai berikut :
1. MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman
panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk
meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai
tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi
piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu
akan minum.
2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada
piring alas/tatakan cangkir.
3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok
pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman.
Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak
memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari
tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda.
5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang
kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman
tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi
Anda tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan.
6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin,
Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.

2.4 Aturan Penempatan Alat Makan (TABLE SETTING)
Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki setandar internasional. Baik jenis alat
makan maupun napkin. Ukuran napkin setandar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel dan
restoran adalah 45 x 45 cm sampai dengan 50 x 50 cm. Adapun peletakan napkin biasanya
diletakan di atas dinner plate atau piring makan. Adakalanya, napkin diletakkan disebelah kiri
piring makan. Berikut table setting atau peletakan alat makan standar internasional.
10

F. Keterangan Gambar:
1.

Place mate

2.

Garpu salad

3.

Dinner fork

4.

Show plate

5.

Dinner plate

6.

Napkin (Serbet makan)

7.

Cup soup

8.

Dinner spoon

9.

Pisau salad
11

10. Soup spoon
11. Dessert spoon
12. Tea spoon
13. Water goblet
14. wine glass
15. Sugar and tea bowl
16. Sallt & pepper shaker
17. Jam & Marmalade bowl
18. Butter spreader
19. B&B plate (bread & butter plate) dan
20. Tea & coffee cup

G. Etiket Penggunaan Napkin
 Di dalam table setting, yang dimaksud napkin adalah serbet makan. Dalam jamuan
makan, napkin memiliki fungsi dan kegunaan sebagai berikut;
1. Menghias dan memperindah dekorasi meja makan.
2. Menutupi pangkuan waktu makan, agar makanan dan minuman yang terjatuh tidak
mengotori pakaian.
3. Untuk membersihkan atau menyeka mulut. Ketika ada makanan atau noda yang
menempel di bibir. Cara menggunakannya, tarik serbet dari pangkuan, kemudian lipat
segi empat atau segi tiga. Tekan-tekan ke bibir yang terkena noda makanan.
Kembalikan napkin ke pangkuan. Tidak disarankan menggosok atau menyeka bibir
terlalu kuat, cukup ditekan-tekan saja.
4. Memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan meninggalkan meja
sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan lain dan akan kembali ke meja makan.
12

Lipat napkin segi empat dan letakan napkin di atas sandaran atau pegangan kursi. Jika
kursi tidak memiliki sandaran atau pegangan, letakkan napkin di atas tempat duduk.
Ini sebagai tanda kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan
anda tidak dibersihkan karena anda akan kembali lagi.
5. Ketika selesai makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan atau kiri
piring makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu saja tanpa dilipat,
ini menandakana anda kurang memahami etiket jamuan makan.
6. Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung. Mengalungkan
napkin di leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di dalam jamuan makan.
7. Napkin juga berfungsi sebagai menutupi mulut saat anda mengeluarkan tulang, biji
atau mengambil kotoran yang terselip digigi.

2.5 Aturan Umum Table Manner Dalam Jamuan Makan
A. Ada beberapa aturan table menner yang umum dilakukan yaitu :
1. Cuci tangan sebelum makan atau pergi ke meja
2. Makan dengan tangan kanan Anda saat akan menyentuh makanan anda menggunakan
tangan.
3. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikan tamu untuk melakukannya.
(jika makan di rumah orang).
4. Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama.
Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan
anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer. (Apabila makan di restoran).
5.

Selalu menutup mulut ketika mengunyah makanan.

6. Berbicara dengan volume suara yang rendah
13

7. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
B. Ada pun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama jamuan makan yaitu sebagai
berikut :
1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas.
Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari
mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan.
2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah),
jangan buka napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Serbet makan hanya digunakan
untuk menyeka jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau
membersihkan peralatan makan dengan napkin.
3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan
berkecap. Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara
ketika mulut masih penuh makanan juga harus dihindari.
4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa
mengeluarkan bunyi.
5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih
dahulu.
6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat
makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan
panggil waiter untuk membersihkannya.
7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi kepala agak
menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau
mengembalikan makanan yang telah di ambil.
8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti
gunung. Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya. Usahakan
jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus
meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di
sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.

14

9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa
harus meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di
sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
10. Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan
penutup. Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.
11. Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika
terpaksa dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri.
12. Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara,
seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan
memberi senyuman dan berpamitlah.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat
bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.
3.2 SARAN
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita dalam
pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal utama
yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.

15

DAFTAR PUSTAKA
 http://table-manner.html
 http://93025-tata-cara-makan-di-berbagai-negara-%5B-pic%5D.html

16

 http://Belajar%20Table%20Manner,%20yuuuk%E2%80%A6..%20_%20Marchei%27s
%20Journey.htm
 http://belajar-etiket-jamuan-makan.html
 http://Cara%20Makan%20_%20informasi%20berbagai%20tata%20cara%20makan
%20di%20Indonesia%20_%20Aku%20Peta.htm
 http://etika-makan-table-manners.html
 http://Table%20Manner%20-%20konsultankarir.com.htm
 http://Table%20Manner%20(Etika%20Makan)%20%E2%80%93%20TinarbukaAW.htm

17