THAI info Terhadap Politik Thai

1

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena mutu pendidikan pada Madrasah
Tsanawiyah di Kota Bandung yang belum dikelola dengan baik, dalam hal
perencanaan maupun pengawasannya. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah
bagaimana manajemen mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi pelaksanaanya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui manajemen mutu pendidikan pada Madrasah Tsanawiyah di
Kota Bandung yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasannya.
Selain itu juga untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam manajemen mutu
pendidikan pada Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung. Teori-teori yang dikaji
dan secara langsung digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen yang
dihubungkan dengan teori mutu dan teori pendidikan. Sementara itu, metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan paradigma
naturalisttik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara studi
dokumentasi, dan observasi. Data yang terkumpul melaui observasi, wawancara
dan studi dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Analisis data dilakukan melalui
reduksi data, pengorganisasian dan pengelompokkan data, pemeriksaan,
penafsiran, dan verifikasi. Analisis data dideskripsikan sesuai dengan masalah,

dan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pad tahap perecanaan
manajemen mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung diawali
dengan menetapkan visi dan misi Madrasah, tahap pelaksanaan dilakukan dengan
menyusun basis data dan profil Madrasah untuk pengembangan kurikulum dan
pembelajaran; perbakan administrasi; pengembangan organisasi; perbaikan sarana
dan prasarana; peningkatan kualitas SDM; peningkatan pembiayaan madrasah;
peningkatan peran serta masyarakat; peningkatan prestasi peserta didik; dan
peningkatan kualitas lingkungan madrasah. pengawasan yaitu pengawasan oleh
kepala madrasah, pejabat Departemen Agama, serta Komite Madrasah sebagai
wakil dari masyarakat. Adapun hambatan-hambatan manajemen mutu pendidikan
madrasah adalah: kurang konstannya tujuan organisasi, sikap mental pengelola
pendidikan, tidak adanya tindak lanjut dari evaluasi program, gaya kepemimpinan
yang tidak mendukung dan kurangnya rasa memiliki dari pelaksana pendidikan.
Pada madrasah swasta, mengalami kesulitan dalam prasarana dan sarana,
keterbatasan jumlah tenaga kependidikan dan kurangnya imbalan kepada tenaga
kependidikannya. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan kepada pihak yang
terkait untuk memperhatikan aspek-aspek peningkatan mutu pendidikan madrasah
tsanawiah di Kota Bandung, yakni menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasannya dengan mendayagunakan dukungan yang ada dan meminimalkan
hambatan-hambatannya.


2

ABSTRACT

The background of his research is a phenomena of quality management in
education at Madrasah Tsanawiyah in Bandung can’t be manage on planning,
actuating and controlling. The core problem of thus research are how to manage
of quality management in education at Madrasah Tsanawiyah begin from
planning, actuating and controlling. This research is to know of quality
management in education at Madrasah Tsanawiyah in Bandung that are
planning, actuating nd controlling. Also, this research aimed for know of threat
factor of quality management in education. Theoriesof research are management,
quality and education theory. The method of this research are qualitative with
naturalistic paradigm. The technique of data gathered from interview, study of
documnentation and observation and then analyzing with qualitative method. The
process of analyzed through data reduction, organizing, gathering of data,
controlling, interpretation, and verification. The result of research find that
quality management in education find begin with make of vision and mision and
then planning of database and madrasah profile for curricullum and learning,

madrasah administration, organization, equipment, fund of madrasah and human
resources also community participation and achievment of student. The finally
proces of quality management in education is controlling from head of madrasah.
The threats of quality management in education are not constant of organization
destination, as they lose of quality adoption, mentally of education planning, not
continued of program evaluation, style of leadership of madrasah tsanawiah. At
particular madrasah are not enough (not complete)of facilities, loss of education
resources and loss of reward for education resources. From this research, can be
recommended that improve of planning, actuating and controlling of quality
management in education with support of the resources.

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan nikmat iman, Islam dan sehat wal afiat serta kekuatan kepada
penulis sampai terselesaikannya perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas
Islam Bandung sehingga dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Managemen
Mutu Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) (Studi Deskriptif di MTs. Negeri 2

Cicaheum dan MTs. Miftahul Falah Kota Bandung).
Penyusunan Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untk
memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi Pendidikan
Makro Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara Bandung.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih belum sempurna, baik
dalam penulisan maupun dari segi bahasa yang disampaikan. Untuk itu, penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
karya penulis pada waktu-waktu yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan
manfaat yang besar kepada pribadi peelti khususnya dalam pengembangan
manajemen mutu pendidikan madrasah tsanawiyah dan kepada para akademisi
pada umumnya yang memiliki interest dalam dunia pendidikan.

Bandung, Februari 2010
Peneliti

BAHRUDDIN

4


UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dapat menyelesaikan
Tesis yang berjudul Manajemen Mutu Pendidikan Madrasah Tnawiyah (MTs)
(Studi Deskriptif di MTs. Negeri 2 Cicaheum dan MTs. Miftahul Falah Kota
Bandung) dengan baik.
Tesis ini terwujud berkat adanya dorongan, bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, antara lain kepada:
1. Kedua orang tua Ayahanda Ahmad Ali (Alm.) Ibunda Sa’adiya (almh.)
Atas doanya kepada penulis.
2. Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dan Dr.
Nanang Hanafiah, M.M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan demi kesempurnaan karya tulis ini.
3. Prof. Dr. H. Achmad Sanusi, SH, selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Nusantara Bandung, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk dapat menimba ilmu pada lembaga tersebut.
4. Para Asisten Direktur, dosen dan staf akademik pada Program
Pascasarjana Universitas Islam Nusantara.
5. Kepala Madrasah Tsanawiah Negeri 2 Cicaheum dan Madrasah

Tsanawiyah Miftahul Falah Kota Bandung, para Guru, Ketua Yayasan
Miftahul Falah, para Kepala Seksi pada Balai Keagamaan Kota Bandung
dan Ketua Madrasah penulis mengucapkan terima kasih atas segala
informasi yang penulis butuhkan ketika penelitian berlangsung.
6. Istri dan anak-anakku yang elah memberikan dorongan moril dan materil
demi kelancaran studi ini.
7. Rekan-rekan civitas akademika pada program Pascasarjana Universitas
Islam Nusantara dan sahabat-sahabat di lingkungan Madrasah Tsanawiyah
Miftahul Falah, atas dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi ini.

5

Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan dalam
lembaran ini, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan doa,
motivasi dan bimbingannya, semoga Allah SWT membalas kebaikannya
dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.
Bandung,
Penulis


Februari 2010

BAHRUDDIN

6

DAFTAR ISI
PERNYATAAN........................................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah.................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 8
D. Asumsi dan Pernyataan Penelitian........................................................ 9

E. Sistimatika Penulisan.......................................................................... 10
BAB II MANAJEMEN MUTU MADRASAH.................................................. 12
A. Teori Yang Melandasi........................................................................ 12
B. Konsep Dasar..................................................................................... 13
1. Hakikat Manajemen Pendidikan............................................ 13
2. Mutu Pendidikan................................................................... 37
3. Manajemen Mutu Pendidikan Madrasah ............................. 42
4. Hakikat Madrasah................................................................. 48
5. Madrasah di Indonesia.......................................................... 52
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 60
A. Pendekatan dan Metode Penelitian.................................................. 60
B. Lokasi Penelitian, Sumber dan Jenis Data ...................................... 62
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 64

7

D. Analisis Data .............................................................................. 66
E. Validitas dan Realibilitas Data....................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN, INTERPRETASI
DAN HASIL PEMBAHASAN....................................................... 70

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................. 70
1. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Cicaheum Kota Bandung ......... 70
2. Madrasah Tsanawiyah Miftahul Falah .................................... 72
B. Hasil Penelitian........................................................................... 73
1. Hasil Penelitian di MTs Negeri 2 Cicaheum.............................. 73
2. Hasil Penelitian di MTs Miftahul Falah Kota Bandung.............. 86
C. Pembahasan............................................................................... 99
D. Upaya-Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah
Di Kota Bandung...................................................................... 116
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 121
A. Simpulan ................................................................................. 121
1. Simpulan Umum.................................................................. 121
2. Simpulan Khusus ................................................................. 121
B. Saran ....................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Izin Penelitian
Lampiran 2: SK Pengangkatan Pembimbing
Lampiran 3: Pedoman Wawancara
Lampiran 4: Surat Keterangan dari Tempat Penelitian


8

DAFTAR TABEL

No

Nama Tabel

Halaman

4.1

Jumlah Siswa MTs Negeri 2 Cicaheum Tahun Pelajaran
2008/ 2009

71

4.2


Kegiatan dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs
Negeri 2 Cicaheum

82

4.3
4.4

Program Kerja dalam meningkatkan mutu pendidikan di
MTs Miftahul Falah
Perbandingan komponen-komponen Perencanaan Mutu
Pendidikan MTs Negeri 2 Cicaheum dan MTs Miftahul
Falah

95
104

9

DAFTAR GAMBAR
No

Nama Gambar

Halaman

2.1

The Meaning of Management

15

2.2

Lima Pilar TQM

46

10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, di mana berbagai
permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar mampu berperan dalam
persaingan global, maka perlu terus ditingkatkan kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan
yang harus dlakukan secara terencana, terarah, intensif dan efisien dalam proses
pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era
globalisasi tersebut.
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan
kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah barsama kalangan swasta samasama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai
usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui
pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana
pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru
dan tenaga kependidikan lainnya.
Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan alternatif
baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian
dan kreativitas sekolah. Konsep ini diperkenalkan oleh teori effective school yang
lebih memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan (Edmond, 1979).
Beberapa indikator yang menunjukkan karakter dari konsep manajemen ini antara
lain sebagai berikut; (i) lingkungan sekolah yang aman dan tertib, (ii) sekolah
memiliki misi dan target mutu yang ingin dicapai, (iii) sekolah memilki
kepempinan yang kuat, (iv) adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah
(kepala sekolah, guru, dan staf lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi, (v)
adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tunttan IPTEK, (vi)
adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek
akademik dan administratif, dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan
atau perbaikan mutu, dan (vii) adanya komunikasi dan dukungan intensif dari
orang tua murid atau masyarakat.

11

Pengembangan konsep manajemen ini didesain untuk meningkatkan
kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan
kaitannya dengan tujuan keseluruhan, kebijakan, strategi perencanaan, inisiatif
kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah dan otoritas pendidikan.
Pendidikan ini menuntut adanya perubahan sikap dan tingkah laku seluruh
komponen sekolah; kepala sekolah, guru, dan tenaga atau staf administrasi
termasuk orang tua dan masyarakat dalam memandang, memahami, membantu
sekaligus sebagai pemantau yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam
pengeloaan sekolah yang bersangkutan dengan didukung oleh pengelolaan sistem
informasi yang presentatif dan valid. Akhir dari semua itu ditujukan kepada
keberhasilan sekolah untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas atau bermutu
bagi masyarakat.
Dalam rangka pelaksanaan konsep manajemen ini, strategi yang dapat
dilaksanakan oleh sekolah antara lain meliputi evaluasi diri untuk menganalisa
kekuatan dan kelemahan sekolah. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut sekolah
bersama-sama orang tua dan masyarakat menetukan visi dan misi sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan atau merumuskan mutu yang diharapkan dan
dilanjutkan dengan penyusunan rencana program sekolah termasuk pembiayaannya, dengan mengacu kepada skala prioritas dan kebijakan nasional sesuai dengan
kondisi sekolah dan sumber daya yang tersedia.
Dalam penyusunan program, sekolah harus menetapkan indikator atau
target mutu yang akan dicapai. Kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah
melakukan monitoring dan evaluasi program yang telah direncanakan sesuai
dengan pendanaannya untuk melihat ketercapaian visi, misi dan tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan kebijakan nasional dan target mutu yang dicapai serta
melaporkan hasilnya kepada masyarakat dan pemerintah. Hasil evaluasi (proses
dan output) ini selanjutnya dapat dipergunakan sebagai masukan untuk
perencanaan atau penyesuaian program sekolah di masa mendatang (tahun
berikutnya). Demikian terus menerus sebagai proses yang berkelanjutan.
Dalam pada itu, pendidikan harus dapat memenuhi tutntuatan dan
kebutuhan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan yang
disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi di masyarakat global, seperti beberapa
hal yang diungkapkan Sanusi (2007), yang mencakup social change, turbulence,
complexity, dan chaos, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, khususnya teknologi informasi yang berlangsung begitu pesat.
Lebih lanjut Sanusi mengungkapkan bahwa untuk menghadapi kondisi seperti
diungkapkan diatas, setiap orang perlu memiliki “the second curve, agar dapat
berselancar dalam chaos, termasuk dalam bidang pendidikan.

12

Pendidikan juga harus mampu mengembangkan lingkungan dan
memahami berbagai hal yang berhubungan dengan komponen-komponen sistem
lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap individu yang memiliki berbagai implikasi terhadap pendidikan dan
lingkungan belajar. Oleh karena itu, perencana pendidikan harus memiliki
pandangan secara psikologis tentang berbagai aspek dan faktor yang
mempengaruhi peserta didik serta mempertimbangkannya dalam mengembangkan
berbagai lingkungan pendidikan. Demikian halnya dalam penngkatan mutu
pendidikan di lingkungan Madrasah Tsanawiyah, harus memperhatikan
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap siswa, di samping aspek-aspek
lainnya.
Peningkatan kualitas merupakan salah satu prasyarat agar dapat bersaing
di era globalisasi. Keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam
seperti halnya madrasah tsanawiyah tidak akan lepas dari persaingan global
tersebut. Untuk itu, peningkat kualitas merupakan agenda utama dalam
meningkatkan mutu madrasah agar dapat survive dalam era global.
Pada dasarnya, sistem pendidikan madrasah merupakan produk krativitas
intelektual muslim dan agamawan sebagai bentuk pembaharuan atas lembaga
pendidikan Islam yang ada sebelumnya. Tujuan agar dapat menjawab tantangan
dan tuntutan yang makin kompleks, mendesak dan tidak dapat dihindari lagi. Era
globalisasi menuntut kemampuan bersaing dari sumber daya manusia yang dalam
hal ini output madrasah. Oleh karena itu, perlu untuk dirumuskan visi madrasah,
yakni madrasah sebagai “sekolah plus” yang berkualitas, berkarakter, dan
mandiri.
Persepsi masyarakat terhadap madrasah di era modern belakangan
semakin menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unik. Di saaat
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, di saat filsafat hidup manusia
modern mengalami krisis keagamaan dan di saat perdagangan bebas dunia makin
mendekati pintu gerbangnya, keberadaan madrasah tampak makin dibutuhkan
orang.
Terlepas dari berbagai problema yang dihadapi, baik yang berasal dari
dalam sistem seperti masalah manajemen, kualitas input dan kondisi sarana
prasarananya, maupun dari luar sistem seperti persyaratan akreditasi yang kaku
dan aturan-aturan lain, madrasah yang memiliki karakteristik khas yang tidak
dimiliki oleh model pendidikan lainnya itu menjadi salah satu tumpuan harapan
bagi manusia modern untuk megatasi keringnya hati dari nuansa keagamaan dan
menghindarkan diri dari fenomena demoralisasi dan dehumanisasi yang semakin
merajalela seiring dengan kemajuan peradaban teknologi dan materi. Sebagai
jembatan antara model pendidikan pesantrendan model pendidikan sekolah,
madrasah menjadi sangat fleksibel diakomodasikan dalam berbagai lingkungan.

13

Di lingkungan pesantren, madrasah bukanlah barang yang asing, karena
memang lahirnya madrasah merupakan inovasi model pendidikan pesantren.
Dengan kurikulum yang disusun rapi, para santri lebih mudah mengetahui sampai
dimana tingkat penguasaan materi yang dipelajari. Dengan metode pengajaran
modern yang disertai audio visual aids, kesan kumuh, ortodok dan exclusive yang
selama ini melekat pada pesantren sedikit demi sedikit terkikis. Masyarakat
metropolit makin tidak malu mendatangi dan bahkan memasukkan putra-putrinya
ke pesantren dengan model pendidikan madrasah. Baik mereka yang sekedar
berniat menempatkan putra-putrinya pada lingkungan yang baik (agamis) hingga
yang benar-benar menguasai ilmu yang dikembangkan di pesantren tersebut,
orang makin berebut untuk mendapatkan fasilitas di sana.
Melihat kenyataan seperti itu, tuntutan pengembangan madrasah akhirakhir ini ini dirasa cukup tinggi. Oleh karena itu banyak model pendidikan
madrasah bermunculan di tengah kota, baik di kota kecil maupun kota-kota
metropolitan. Meskipun banyak madrasah yang berkembang di luar lingkungan
pesantren, budaya agamanya, moral dan etika agamanya tetap menjadi ciri khas
sebuah lembaga pendidikan Islam. Etika pergaulan, perilaku, dan performance
pakaianpara santrinya menjadi daya tarik tersendiri, yang menjanjikan
kebahagiaan hidup dunia akherat sebagaimana tujuan pendidikan Islam.
Realitas menunjukkan bahwa praktek pendidikan nasional dengan
kurikulum yang dibuat dan disusun sedemikian rupa bahkan telah disempurnakan
berkali-kali, tidak hanya gagal menampilkan sosok manusia Indonesia dengan
kepribadian utuh, bahkan membayangkan realisasinya saja sulit. Pendidikan
umum (non madrasah) yang menjadi anak emas pemerintah, di bawah naungan
Depdiknas, telah gagal menunjukkan kemuliaan jati dirinya selama lebih dari tiga
dekade. Misi pendidikan yang ingin melahirkan manusia-manusia cerdas yang
menguasai kemajuan ilmu penegtahuan dan teknologi dengan kekuatan iman dan
taqwa plus budi pekerti luhur, masih tetap berada pada tataran ideal yang tertulis
dalam susunan cita-cita (perundang-undangan). Tampaknya hal ini merupakan
salah satu indikator di mana pemerintah kemudian mengakui keberadaan
madrasah sebagian dari sistem pendidikan nasional.
Kecenderungan dewasa ini memberikan nuansa positif bagi madrasah,
yakni dikalangan kelas menengah muslim banyak yang memasukkan anakanaknya ke madrasah. Pilihan ini sungguh rasional karena sekolah umum dinilai
kurang memenuhi keinginan mereka. Madrasah, dengan adanya kecenderungan
tersebut, harus mampu menawarkan diri, sebagai lembaga pendidikan alternatif
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dengan pembenahan diri dalam
kualitas secara internal. Hal ini untuk mewujudkan Academic Excellence dengan
madrasah sebagai sekolah umum, plus ciri khas keislamannya. Oleh karena itu,
semakin besar tuntutan akan mutu pendidikan, madrasah yang hanya berjalan di

14

tempat dan dengan apa adanya serta tanpa disertai komitmen dari elemen yang
ada di dalamnya terhadap mutu dan keunggulan, setahap demi setahap akan
ditinggalkan orang. Dinamika ini bukan bertujuan untuk menyingkirkan salah satu
instansi pendidikan, melainkan sebuah ajang kompetensi.
Praktek manajemen di madrasah sering menunjukkan model manajemen
tradisional, yakni model manajemen paternalistik atau feodalistik. Dominasi
senioritas semacam ini terkadang mengganggu perkembangan dan peningkatan
kualitas pendidikan. Munculnya kreativitas inovatif dari kalangan muda terkadang
dipahami sebagai sikap yang tidak menghargai senior. Kondisi yang demikian ini
mengarah pada ujung ekstrim negatif, hingga muncul kesan bahwa meluruskan
langkah atau mengkoreksi kekeliruan langkah senior dianggap tabiat su’ul adab.
Dalam bidang manjemen madrasah, masih banyak ditemukan bahwa tidak
optimalnya peran serta pengelola madrasah dalam menjalankan madrasah prinsipprinsip manajemen dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, pengambilan
keputusan, pelaksanaan kurikulum dan aktivitas kurikuler lainnya. Selain itu,
prinsip-prinsip manajemen seperti bagaimana penerapan planning, organizing,
controlling dan evaluating belum dijalankan sepenuhnya.
Pola kepemimpinan sebagai bagian dari manajemen pengeloaan madrasah
masih bersifat sentralistik, dimana kebanyakan kepala madrasah dominan dalam
penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan. Tentu hal ini, sangat
menghambat pengembangan madrasah untuk mampu bersaing dengan sekolah
formal lainnya atau paling tidak menjadi pilihan bagi masyarakat untuk
mempercayakan pendidikan anaknya kepada madarasah.
Di Kota Bandung, keberadaan madrasah tsanawiyah nampaknya tidak
terlalu menonjol dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya di wilayah
Jawa Barat. Hal ini antara lain jumlah madrasah tsanawiyah di Kota Bandung
tidak terlalu banyak (demikian juga pesantren), dan peran-peran pendidikan
keagamaan telah banyak diambil alih oleh lembaga-lembaga pendidikan non
madrasah yang menyelenggarakan pendidikan keislaman dalam bentuk sekolahsekolah swasta unggulan dan bercirikan keislaman.
Pada umumnya madarasah tsanawiyah di Kota Bandung, terutama swasta,
mengalami kesulitan dalam prasarana dan sarana, keterbatasan jumlah tenaga
kependidikan dan kemampuan yang kurang memadai dalam memberikan imbalan
kepada tenaga kependidikannya. Dari sini muncul kecenderungan pragmatisme
dalam penugasan guru mata pelajaran dan tenaga kependidikan lain. Banyak
tenaga pendidikan yang menjalankan tugas tidak sesuai dengan bidang keahlian
dan pengalamannya di dunia pendidikan. Akibat lebih jauh, mutu pendidikan
madrasah makin tertinggal. Dalam kondisi demikian, kesiapan dan kelayakan

15

madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen berbasis
madrasah tampaknya patut dipertanyakan.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, dirasakan perlunya suatu
tindakan melalui kegiatan penelitin. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Manajemen Mutu Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) (Studi Deskriptif di MTs Negeri 2 Cicaheum dan MTs.
Miftahul Falah Kota Bandung).
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dan dicarikan jalan keluarnya dalam penelitian
ini adalah manjemen mutu pendidikan Madrasah di Kota Bandung. Secara umum
perumusan masalah ini terkait dengan manajemen mutu pendidikan pada semua
tingkatan madrasah, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Alawiyah maupun
Perguruan Tinggi Islam. Masalah dalam penelitian ini berkaitn dengan
manajemen mutu pendidikan madrasah tsanawiyah yang tercermin dalam potensi
siswa, tenaga kependidikan, maupun masyarakat yang dapat digali di sekitar
lembaga. Manajemen mutu pendidikan madrasah tsanawiyah ini berangkat dari
pemahaman tentang perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
2. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan manajemen
mutu pendidikan Madasah Tsanawiyah; meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
kontrol atau pengawasan terhadap mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di
Kota Bandung; yang semuanya dideskripsikan untuk mengetahui sejauh mana
manajemen mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Sebagaimana latar belakang di atas, secara umum penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang manajemen mutu
pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung meliputi proses
perencanaan, pelaksanaan dan kontrol atau evaluasi mutu pendidikan
madrasah.
b. Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum tersebut selanjutnya dijabarkan
beberapa tujuan penelitian khusus, yakni untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut;

16

1. Ingin memperoleh gambaran tentang perencanaan mutu pendidikan
Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
2.Ingin memperoleh gambaran tentang pelaksanaan mutu pendidikan
Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
3.Ingin memperoleh gambaran tentang pengawasan mutu pendidikan
Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
4.Ingin mengetahui hambatan-hambatan dalam manajemen mutu
pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
5.Ingin mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan manajemen
mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
secara teoritis maupun prakis.
a. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap
pengembangan
ilmu
pengetahuan
khususnya
mengembangkan teori dan konsep manajemen mutu pendidikan pada
madrasah tsanawiyah baik dalam aspek perencanaan, pelaksanaan
maupun pengawasan mutu pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan
dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan pada madrasah tsanawiyah. Lebih lanjut hasil penelitian
ini dapat dijadikan masukan dalam rangka:
1) Mengatasi masalah pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan
mutu pendidikan pada madrasah tsanawiyah melalui perencanaan
pelaksanaan dan pengawasan.
2) Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan madrasah
untuk mempersiapkan sumber daya madrasah yang handal.
3) Mengatasi hambatan dan tantangan, serta memanfaatkan peluang
dan kesempatan dalam manajemen mutu pendidikan madrasah
tsanawiyah.
4) Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
madrasah.

17

D. Asumsi dan Pertanyaan Penelitian.
1. Asumsi
Dalam konteks pendidikan, manajemen mutu pendidikan mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian mutu pendidikan. Dalam
penelitian ini, yang dimaksud dengan perencanaan adalah pemilihan atau
penetapan tujuan, pendidikan dan penentuan strategi, kebijaksanaan,
prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
Pelaksanaan mutu pendidikan tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaanmenjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agara para pelaksana pendidikan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
kerja dinilai dan dievaluasi. Ini digunakan untuk mengetahui seberapa
baikkah mutu pendidikan yang telah dilaksanakan.
2.

Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di
Kota Bandung.
b. Bagaimana pelaksanaan mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di
Kota Bandung.
c. Bagaimana pengawasan mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di
Kota Bandung.
d. Hambatan-hambatan apa saja dalam manajemen mutu pendidikan
Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung.
e. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan stakeholder madrasah untuk
meningkatkan mutu madrasah.

E. Sistimatika Penelitian
Hasil Penelitian tentang Manajemen Mutu Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah di Kota Bandung ini akan dikembangkan dalam lima bab, mulai dari
pendahuluan, kajian teoritis, metodologi penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian, sampai pada kesimpulan dan saran. Adapun
sistematika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan; Bagian pendahuluan ini membahas tentang latar
belakang masalah, perumusan dan pembahasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, asumsi dan pertanyaan penelitian, dan sistematika penulisan hasil
penelitian.

18

Bab II. kajian Teoritis; membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori
yang berkaitan dengan mutu pendidikan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, manajemen mutu, perencanaan (planning), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (controlling) dan penilaian serta hambatan-hambatan
dalam peningkatan mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung
untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.
Bab III. Metodologi penelitian; menguraikan secara rinci menegnai
pendekatan dan metode yang digunakn dalam penelitian ini, tahapan penelitian,
subjek penelitian, teknik pengumpulan data, validitas data, proses pengumpulan
data, serta pengolahan dan analisis data.
Bab IV. Temuan Penelitian, Interpretasi dan Pembahasan; bab ini berisi
hasil-hasil penelitian dan analisis deskriptif terhadap seluruh data yang berkaitan
dengan mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung, pokok-pokok
hasil penelitian, penafsiran dan pembahasan terhadap hasil penelitian, serta
pengembangan konsep manajemen mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah.
Bab V. Simpulan dan Saran; menguraikan tentang simpulan akhir yang
berupa simpulan umum dan simpulan khusus sekaligus pemaknaan terhadap
seluruh hasil penelitian (research), dan saran yang ditujukan kepada berbagai
pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini,u baik lembaga maupun
perorangan, dan yang berkepentingan dengan manajemen mutu pendidikan,
khususnya mutu pendidikan Madrasah Tsanawiyah di Kota Bandung.