BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Karir dan Konflik Perkerjaan-Keluarga terhadap Kepuasan Hidup Wanita Karir pada Puskesmas Tiga dolok

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Wanita karir adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan atau jabatan.

  Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor yang mendorong manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

  Aktivitas dalam kerja mengandung unsur kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk kebutuhan hidup manusia.

  Keterlibatan wanita dalam bekerja membawa dampak terhadap peran wanita dalam kehidupan keluarga. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat adalah semakin banyaknya wanita membantu suami mencari tambahan penghasilan, selain karena didorong oleh kebutuhan ekonomi keluarga, juga wanita semakin dapat mengekspresikan dirinya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi kecenderungan wanita untuk berpartisipasi di luar rumah, agar dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

  Wanita yang menjadi istri dan ibu sekaligus pekerja, cenderung membawa mereka pada work-family conflict. Meskipun laki-laki juga dapat mengalami

  

work-family conflict tetapi wanita tetap menjadi sorotan utama, karena berkaitan

dengan tugas utama mereka sebagai ibu dan istri.

  Dalam situs e-psikologi.com (Rini, 2002) mengatakan bahwa wanita karir yang mengalami pekerjaan-keluarga ingin dapat memainkan peran mereka sebaik mungkin secara proporsional dan seimbang. Wanita karir harus bisa menjadi ibu yang sabar dan bijaksana, istri yang baik serta ibu rumah tangga yang bertanggung jawab atas keperluan dan urusan rumah tangga. Di tempat kerja, wanita karir mempunyai komitmen dan tanggung jawab untuk menunjukkan prestasi kerja yang baik.

  Tiga bentuk konflik yang berkaitan dengan konflik pekerjaan-keluarga perempuan antara peran di rumah tangga dan peran di pekerjaan (Beutell dan Greenhaus, 1985).

  Pertama, time-based conflict, meliputi pembagian waktu, energi dan kesempatan antara peran pekerjaan dan rumah tangga. Hal ini meliputi kesulitan dalam menyusun jadwal dan waktu yang terbatas saat tuntutan dan perilaku yang dibutuhkan untuk memerankan keduanya tidak sesuai. Kedua, strain based

  

conflict yang mengacu pada munculnya ketegangan atau keadaan emosional yang

dihasilkan oleh peran yang satu namun ditunjukkan dalam peran yang lain.

  Ketiga, behavior based conflict, mengacu pada ketidaksesuaian seperangkat perilaku individu ketika bekerja dan ketika di rumah yang mengakibatkan perempuan karir biasanya sulit menukar antara peran yang satu dengan yang lain.

  Harapan peran yang berbeda tersebut terlihat dengan keharusan menjadi agresif dan kompetitif di waktu kerja namun menghibur dan mengasuh di rumah.

  Konflik pekerjaan-keluarga ini dapat mengarah pada ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dalam area pekerjaan dan keluarga serta mempunyai dampak negatif terhadap pola pengasuhan. Tingkat keberhasilan individu dalam memecahkan masalah penting yang menyangkut kehidupan pekerjaan dan keluarga ini akan menentukan kepuasannya dan mempengaruhi kebahagiaannya.

  Kebahagiaan sudah menjadi fokus perhatian manusia sejak lama sebagai salah satu tujuan dari bidang ilmu psikologi positif. Kebahagiaan adalah keadaan yang diinginkan sebagai akibat dari kesalehan dan keadaan hidup yang positif.

  Life satisfaction merupakan penilaian secara kognitif mengenai seberapa

  baik hal-hal yang sudah dilakukan individu dalam kehidupannya secara menyeluruh dan atas area-area utama yang mereka anggap penting dalam hidup (domain satisfaction) seperti hubungan interpersonal, kesehatan, pekerjaan, pendapatan, spiritualitas dan aktivitas di waktu luang (Diener dan Biswas-Diener, 2008).

  Bekerja merupakan area penting dalam penentuan life satisfaction individu. Individu laki-laki maupun perempuan yang bekerja lebih bahagia daripada individu yang tidak bekerja terutama bagi individu yang bekerja dengan menerima upah. Selain itu, perempuan yang memiliki pekerjaan yang bagus dan pendapatan keluarga yang tinggi juga dilaporkan mempunyai kesehatan fisik dan psikologis yang baik.

  Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas merupakan salah satu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

  Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (Polindes).

  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang beralamat di Jalan Parapat Kecamatan Dolok Panribuan Unit Tiga Dolok Kabupaten Simalungun ini terdiri dari 40 orang wanita yang bertugas dari 48 orang jumlah total pegawai yang terdiri dari Kepala puskesmas, Bidan, Perawat, Petugas dan Kepala Puskesmas Pembantu. Para pegawai di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun membutuhkan jam kerja yang tinggi dan kesabaran dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dikarenakan pekerjaan mereka adalah di bidang jasa yang dituntut memberikan pelayanan di bidang perawatan dalam upaya kesehatan masyarakat.

  Untuk memberikan pelayanan yang terbaik tersebut harus diperlukan dukungan dari lingkungannya baik lingkungan kerja maupun dari lingkungan keluarga. Sebagai wanita yang memiliki peran ganda yaitu ibu rumah tangga sekaligus wanita bekerja, keluarga merupakan salah satu masalah yang dapat mengganggu jalannya aktivitas kerja. Keluarga pada umumnya menuntut seorang wanita yang sudah berkeluarga itu wajib mengemban peran penting dalam mengurus keluarga dan di lain pihak tuntutan pekerjaan yang juga harus dikerjakan dalam waktu bersamaan, sehingga sering terjadi konflik antara pekerjaan dan keluarga.

  Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun memiliki pegawai wanita yang pada umumnya sudah berkeluarga dan sering terjadi masalah dalam menyelaraskan antara kedua peran tersebut sehingga kinerja pegawai dapat menurun yang juga akan berdampak pada kinerja puskesmas yang semakin buruk.

  Disamping itu, peran dalam kehidupannya secara sekaligus yaitu peran pekerja, peran istri dan peran ibu merupakan area (domain) yang utama yang mempengaruhi kepuasan dan kebahagiaan individu. Ketika tuntutan atau harapan berbagai peran ini muncul bersamaan dan saling bertentangan dapat menyebabkan terjadinya konflik pekerjaan-keluarga. Konflik pekerjaan-keluarga ini dapat mengarah pada life satisfaction yang rendah dan ketidaknyamanan dalam area pekerjaan dan keluarga serta mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan individu. Begitu juga pada pegawai wanita yang belum menikah yang tinggal bersama keluarganya, tanggung jawab sebagai anak dalam keluarga dalam membantu orang tua memenuhi kebutuhan juga mengalami konflik pekerjaan- keluarga, dimana harus menyeimbangkan kewajiban sebagai anak di tengah- tengah keluarga dan tanggung jawab dalam bekerja.

  Konflik pekerjaan-keluarga yang dialami oleh wanita karir dapat menyebabkan hambatan dalam pekerjaan dimana pekerjaan-keluarga dapat membuat wanita sulit meraih sukses di bidang pekerjaan, keluarga dan hubungan interpersonal sekaligus. Bila tidak ingin seperti itu disarankan sebaiknya wanita tersebut tidak berprinsip sebagai wanita super yang sanggup melakukan semuanya sendiri. Ketidakmampuan wanita karir dalam menyelesaikan konflik pekerjaan- keluarga tersebut dapat menyebabkan mereka menampilkan sikap kerja yang negatif misalnya kurang motivasi dalam bekerja, kurang konsentrasi, karena urusan keluarga sehingga dengan demikian akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

  Dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karir Konflik Pekerjaan-Keluarga Terhadap Kepuasan Hidup Wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun”.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: “Apakah karir dan konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan hidup wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun ?”.

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh karir dan konflik pekerjaan dengan keluarga terhadap kepuasan hidup wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun”.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1.

  Bagi Perusahaan Dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas Tiga Dolok dalam mengetahui pengaruh karir dan masalah pekerjaan dengan keluarga dalam upaya pencapaian kepuasan hidup wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok.

  2. Bagi Penulis Bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia mengenai pengaruh karir, konflik pekerjaan-keluarga terhadap kepuasan hidup wanita karir.

  3. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang kususnya mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu pengaruh karir, konflik pekerjaan-keluarga terhadap kepuasan hidup wanita karir.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karir dan Konflik Perkerjaan-Keluarga terhadap Kepuasan Hidup Wanita Karir pada Puskesmas Tiga dolok

8 117 127

Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja Karyawan pada Pasangan Karir Ganda (Dual Career Couple) di Perum Damri Medan

7 139 144

Analisis Pengaruh Manajemen Karir dan Sistem Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Kerja Karyawan pada PT. Bank Jatim Cabang Jember

0 6 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Spiritualitas Pada Kepuasan Hidup Pensiunan

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konflik Dan Kejenuhan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Melalui Motivasi Terhadap Karyawan Pt. Tolan Tiga Indonesia Medan

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Pengaruh Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Work Engagement Pada Pegawai Negeri Sipil

0 2 11

b. Identitas Responden - Pengaruh Karir dan Konflik Perkerjaan-Keluarga terhadap Kepuasan Hidup Wanita Karir pada Puskesmas Tiga dolok

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Karir dan Konflik Perkerjaan-Keluarga terhadap Kepuasan Hidup Wanita Karir pada Puskesmas Tiga dolok

0 0 28