unduh PROSIDING2018 – 5TH IDEC

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
2018 Surakarta, 7-8 Mei 2018

ISSN: 2579-6429

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK PG. SUMBER
HARJO MENGGUNAKAN METODE WHAT IF
DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT
Ikhya Fahmi Khasani*1) , Muhammad Ajidimulya2) , Aigih Maulana3) , Aenu Riski4) , Anggi Catur
Budiono5) , Toku Prima Permadi6)
1, 2, 3, 4, 5, 6)
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasakti Tegal, Jl. Halmahera KM. 01,
Mintaragen, Tegal Tim., Kota Tegal, Jawa Tengah 52121, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Produksi gula PG. Sumber Harjo Pemalang kurang memperhatikan metode penjadwalan yang baik
sehingga keterlambatan pekerjaan sangat sering terjadi. Hal ini seringkali menjadi sumber perselisihan
antara operator dan pengiriman bahan baku. Maka dari itu pentingnya penjadwalan yang baik guna
menghindari hal tersebut dan juga agar proyek bisa selesai tepat pada waktunya. Metode “ What If”
merupakan alternatif metode penjadwalan yang dapat mengejar keterlambatan proyek dengan cara
menambahkan tenaga kerja atau jam kerja guna mengejar keterlambatan proyek, sehingga proyek yang

sudah terlambat dapat kembali ke waktu utama penjadwalan. Studi kasus dalam penelitian ini adalah
keterlambatan Produksi gula PG. Sumber Harjo Pemalang. Durasi rencana pekerjaan struktur utama
adalah 22 hari sedangkan total durasi Produksi gula PG. Sumber Harjo Pemalang adalah 34 hari.
Dikarenakan keterlambatan sehingga pekerjaan struktur utama menjadi 28 hari dan total durasi pekerjaan
menjadi 36 hari. Dengan metode ini keterlambatan proyek dapat dikejar sehingga kembali ke waktu
normal tanpa adanya penambahan biaya.
Kata kunci: Metode penjadwalan, What if, keterlambatan proyek

1.

Pendahuluan
Nilai waktu menjadi elemen yang kritis dalam proses pelaksanaan sebuah proyek, dengan
tingginya tingkat suku bunga dan laju inflasi yang semakin terasa pada beberapa bulan,
keterlambatan proyek menjadi kontribusi utama terhadap terjadinya pembengkakan biaya
proyek Produksi gula PG. Sumber Harjo Pemalang. Keterlambatan proyek sering sekali terjadi
menjadi sumber perselisihan dan tuntutan antara operator dan pengiriman bahan baku, sehingga
keterlambatan proyek akan menjadi sangat mahal. Analisis “what if” sebagai metode antisipasi
keterlambatan proyek, merupakan studi yang bertujuan untuk menyelesaikan aktifitas proyek
dalam kondisi terlambat dan mengejar aktifitas yang seharusnya sudah selesai dikerjakan agar
selesai tepat pada waktunya yang seharusnya dijadwalkan selesai. Analisis ini dapat dilakukan

dengan dua alternatif penyelesaian yaitu dengan penambahan jumlah pekerja atau dengan
penambahan jam pekerja yang dibutuhkan untuk mengejar kembali durasi proyek.
Analisis ini diterapkan pada software Microsoft Project yang dirancang untuk penjadwalan
serta fasilitas untuk membantu manajer proyek dalam sumber daya pelacakan kemajuan
pekerjaan, pengelola anggaran dan menganalisis beban kerja.Pada metode “what if” bentuk
analisis dalam Microsoft Project penggunaannya masih sebatas penjadwalan proyek, belum
digunakan untuk antisipasi keterlambatan proyek. Sehingga dalam penelitian ini, metode “what
if” akan langsung diolah di dalam Microsoft Project.
Studi kasus dalam penelitian ini adalah keterlambatan Produksi gula PG. Sumber Harjo
Pemalang. Durasi rencana pekerjaan struktur utama adalah 22 hari sedangkan total durasi
Produksi gula PG. Sumber Harjo Pemalang adalah 34 hari. Dikarenakan keterlambatan sehingga
pekerjaan struktur utama menjadi 28 hari dan total durasi pekerjaan menjadi 36 hari. Dengan
metode ini keterlambatan proyek dapat dikejar sehingga kembali ke waktu normal tanpa adanya
penambahan biaya.

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
2018 Surakarta, 7-8 Mei 2018

ISSN: 2579-6429


2.

Metode
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi time schedule, jumlah pekerja
rencana untuk setiap pekerjaan, jam kerja perhari untuk menyelesaikan pekerjaan tiap aktifitas
serta harga satuan upah tenaga kerja pada jam normal dan jam lembur.
Prosedur analisis yang dilakukan dalam metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan data aktifitas dari model CPM yang meliputi jenis aktifitas, durasi
rencana aktifitas (d), tenggang waktu (float), jumlah pekerja rencana pada tiap aktifitas
(n), jam kerja per
2. hari (H), total jam-orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktifitas (Σmh), serta
urutan dan ketergantungan antar aktifitas yang dinyatakan sebagai successor.
3. Memeriksa apakah keterlambatan yang terjadi pada aktifitas tersebut akan
menyebabkan keterlambatan proyeksecara keseluruhan.
4. Mengidentifikasi aktifitas pengikut yang akan dipercepat agar total durasi proyek tetap
sesuai dengan jadwal.
5. Mempercepat pada salah satu aktifitas pengikut dan memeriksa kemungkinan aktifitas
pengikut dapat dilakukan percepatan.
6. Melakukan analisis waktu paling lama bisa terjadi keterlambatan pada pekerjaan.
Hasil akhir dari seluruh analisis tersebut ditampilkan dalam bentuk gant chart yang keluar di

Microsoft Project.
3.

Hasil dan Pembahasan
Pekerjaan pembangunan ini dimulai dari tahap perencanaan yang meliputi pengumpulan
data, penelitian atau penyelidikan studi kelayakan lokasi tempat proses produksi tersebut.
Perencanaan fisik yang meliputi gambar produk, pandangan atau tampak, potongan, detail
termasuk perhitungan material. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan proses produksi serta
pengawasan terhadap pekerjaan. Melihat proses yang akan dibuat merupakan produksi gula
maka proses produksi membutuhkan cara-cara khusus karena membutuhkan ketelitian dan
orang-orang berpengalaman untuk pembuatan gula tersebut. Oleh sebab itu diperlukan adanya
Pengawasan dan Pengendalian pada setiap pekerjaan agar proses produksi dapat selesai sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
3.1 Jenis Pekerjaan dan Durasi
Dari data produksi untuk pekerjaan Office yang ada, berikut adalah jenis pekerjaan struktur
dan lama waktu penyelesaian masing-masing aktivitas yang terjadi pada proses tersebut di atas,
berdasarkan data perencanaan dari pelaksana proses yakni selama 34 hari kerja.

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
2018 Surakarta, 7-8 Mei 2018


ISSN: 2579-6429

Tabel 1. Jenis Pekerjaan dan Durasi

3.2 Informasi Data Awal
Kita perlu memasukkan data-data awal proses produksi yaitu: nama proyek, tanggal
dimulainya proyek, lalu mengatur kalender proyek yang akan digunakan. Pada pengaturan
kalender ini, diatur hari-hari apa saja yang akan dijadikan hari libur baik hari Minggu ataupun
hari-hari raya nasional. Untuk jam kerja dari tenaga kerja diatur sesuai jam kerja di lapangan
yaitu 7 jam/ hari. Dimulai pada jam 08.00-12.00, makan siang 12.00-13.00 tidak dihitung dalam
jam kerja, pukul 13.00-16.00 pekerja kembali bekerja. Sehingga total jam kerja menjadi 7
jam/hari. Adapun hari kerja adalah 5 hari/ minggu, yaitu hari Senin–Jumat dan untuk hari
Minggu dan sabtu adalah hari libur. Hubungan antar pekerjaan dalam proyek ini tidak semua
sama. Ada pekerjaan yang mulai atau selesai bersamaan. Ada pula pekerjaan yang dimulai
setelah beberapa menit pekerjaan lainnya selesai. Sehingga hubungan ketergantungan antar
pekerjaan pada proyek ini adalah hubungan predecessor , yaitu hubungan terhadap aktivitas
sebelumnya yang diperlihatkan dalam Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Hubungan Antar Pekerjaan


Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
2018 Surakarta, 7-8 Mei 2018

ISSN: 2579-6429

Gambar 1. Pengaturan Hari Kerja

Gambar 2. Pengaturan Jam Kerja

3.3 Pengolahan Data
Salah satu fase dalam siklus manajemen adalah fase pengendalian. Fase pengendalian
merupakan fase untuk memonitor dan mengontrol kemajuan proyek, intensitas pencatatan
sangat tergantung dari tingkat kerumitan dan besar kecilnya suatu proyek. Pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan tidaklah cukup hanya dengan organisasi dan kepemimpinan yang handal
serta motivasi bekerja yang tinggi. Tanpa disertai dengan pengawasan dan pengendalian, maka
mustahil proyek dapat berjalan dengan baik. Tujuan pengendalian adalah memantau, mengkaji,
mengadakan koreksi, dan membimbing agar yang telah ditetapkan bisa terlaksana sesuai dengan
perencanaan. Pelaksanaan proyek berlangsung dengan sangat cepat sehingga bila tidak
dilakukan pengawasan dan pengendalian yang cukup akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan yang sulit untuk diperbaiki. Sistem pengendalian yang realistis perlu dilengkapi dengan
metode yang dapat segera memberikan petunjuk atau mengungkapkan adanya penyimpangan

(variant).
3.4 Perhitungan Cost Slope
Kondisi-kondisi yang tidak diinginkan seperti: keterlambatan bahan material dapat
menyebabkan keterlambatan penyelesain suatu proyek. untuk mengantisipasi hal tersebut bisa
dilakukan dengan melakukan kerja lembur.
Pada kondisi normal pekerja bekerja selama 7 jam sehari, dari jam 08.00 sampai 16.00, istirahat
jam 12.00 sampai jam 13.00, sedangkan pada kerja lembur jam kerja ditambah tiga jam kerja,

Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
2018 Surakarta, 7-8 Mei 2018

ISSN: 2579-6429

dari jam 18.00 sampai 21.00 dengan biaya kerja lembur berdasarkan ketentuan yang ada sebesar
0,5 kali upah normal.
4. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lintasan kritis terjadi pada semua pekerjaan struktur utama.
2. Keterlambatan terjadi pada jalur kritis sehingga berpengaruh pada total durasi total.
Daftar Pustaka

Lock, Dennis, 1992, Manajemen Proyek (Edisi Ketiga). Erlangga. Jakarta Madcoms,
2008,Microsoft Project 2007 untukPemula. Andi. Yogyakarta.
Mertha Jaya, N. dan Dian Parami Dewi, A.A., 2007,Analisa Penjadwalan Proyek Menggunakan
Ranked Positional Weight Method dan Precedence Diagram Method (Studi Kasus :
Proyek Pembangunan Pasar Mumbul di Kabupaten Buleleng, Jurnal Ilmiah TeknikSipil.
Vol. 11 No. 2. Universitas Udayana, Denpasar. (tidak diterbitkan)
Muhtadi, Adhi, 2009, Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan
Gedung Polres Kabupaten Probolinggo, Jurnal Neutron, Vol. 9 No. 2. Probolinggo.
(tidak diterbitkan)
Syafridon, Gea Geby A., 2012, Analisis Konsep Cadangan Waktu pada Penjadwalan Proyek
dengan Critical Path Method (CPM) (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit
Prima)”. Tugas Akhir. Universitas SumateraUtara. (tidak diterbitkan)
Tuni, M. Rachmat, 2013, Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Best Western Coco Hotel
Palu, Tugas Akhir . Universitas Tadulako, Palu.(tidak diterbitkan)