Tokoh tokoh Yang Berpengaruh Dalam Ilmu

TOKOH SOSIOLOGI
1. Plato
Pemikirannya tentang masyarakat bersifat filsafat, dimana teori sosialnya
mementingkan masyarakat dan mengabaikan kepentingan individu. Menurutnya
mementingkan kepentingan individu adalah egois.
Susunan negara yang baik menyatakan sintesis aristrokrasi (kepemimpinan oleh
satu orang putera bangsa terbaik) dan demokrasi (setiap orang berkesempatan).
2. Aristoteles
Pemikirannya tentang bentuk sosial yang ideal, aspek etika menonjol. Tingkah
laku manusia didapat dari empat segi :
a. Philia, kecenderungan bawaan kepada kebersamaan dan solidaritas.
b. Koinoia, bentuk-bentuk kelompok, seperti keluarga, desa, kota, kelompok
sukarela, dll.
c. Koinoia Politik, negara, pemerintah.
d. Nomos, aturan sosial, adat istiadat, kaidah moral dan hukum.
3. Thomas Hebbes (1588 – 1697)
Pemikirannya bahwa kehidupan bersama berasal dari dorongan dalam diri
manusia yang ekstrim, tiap orang adalah ancaman bagi orang lainnya (homo
homini lupus).
Dorongan orang lain mencari akal untuk mencapai kesepakatan dan bentuk
hidup bersama berdasarkan kewajiban-kewajiban yang diakui bersama.

4. Montesquieu (1689 – 1755)
Masyarakat dipelajari dari segi hukum-hukumnya. Bukunya tentang jiwa hukum
menjelaskan :
a. Hukum yang berlaku disuatu masyarakat menunjukkan cara berpikir dan
bertindak suatu bangsa.
b. Hukum yang berlaku disuatu masyarakat mengisyaratkan pengaruh faktor
iklim, tanah dan lainnya.
5. August Comte (1798 – 1857)
Sosiologi dikembangkan sebagai ilmu sejajar dengan ilmu positif atau empirik
lain. Pada karyanya The Course of Positive Philosophy. Sosiologi disebut fisika
sosial untuk menegaskan ilmu masyarakat “semacam” ilmu alam, menemukan
hukum-hukum yang mengatur gejala-gejala sosial. Karangan-karangan Comte
(Perancis) masih bersifat spesikulatif. Vilfredo Pareto (Italia) pada 1848 – 1923
menentangnya melalui karyanya yang ilmiah – positif. (Treatise on General
Sociology, 1916).

6. Emile Durkheim (1857 – 1917)
Menerapkan gagasan sosiologi sebagai ilmu (positif) yang dirintis Comte.
Bukunya berjudul “Bunuh Diri” (Suicide) menggunakan penelitian dan analisis
kuantitatif serta peralatan konseptual yang disusun kedalam teori .

Menurutnya yang dipelajari sosiologi adalah fakta sosial yang diamati, diolah
secara obyektif seperti fakta alam. Ia dibahas dalam karyanya The Rules of
Sociological Method.
Riset kuantitatif (Durkheim) demikian tidak dikembangkan pada tradisi sosiologi
Jerman, seperti Ferdinan Tonnies (1855 – 1936), George Simmel (1858 – 1918).