SDPLN v2 SDPLN v2
Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten
Jombang
Software Development Plan
Version <2.0>
(2)
Revision History
Date Version Description Author
28/Sept/2011 1.0 Membuat Software Development Plan Andhi Yunindra R.
05/Oktober/2011 2.0 Software Development Plan Rokhmad F. Wafi
Arie Rozzy P Andhi Yunindra R.
(3)
Table of Contents
1. Introduction 5
1.1 Purpose 5
1.2 Scope 5
1.3 Definitions, Acronyms and Abbreviations 6
1.4 References 6
1.5 Overview 8
2. Project Overview 8
2.1 Project purpose, scope and objectives 8
2.2 Assumptions and constraints 9
2.3 Project deliverables 9
2.4 Evolution of the Software Development Plan 9
3. Project Organization 9
3.1 Organizational Structure 9
3.2 Roles and Responsibilities 10
4. Management Process 11
4.1 Project Estimates 11
4.2 Project Plan 12
4.2.1 Phase Plan 12
4.2.2 Iteration Objectives 12
4.2.3 Releases 12
4.2.4 Project Schedule 13
4.2.5 Project Resourcing 13
4.2.6 Budget 15
4.3 Iteration Plans 16
4.4 Project Monitoring and control 16
4.4.1 Requirements management plan 16
4.4.2 Schedule control plan 16
4.4.3 Budget control plan 16
4.4.4 Quality control plan 16
4.4.5 Reporting Plan 16
4.4.6 Measurement Plan 17
4.5 Risk Management plan 17
4.6 Close-out plan 18
5. Technical process plans 19
5.1 Development Case 19
5.2 Methods, tools and techniques 19
5.3 Infrastructure plan 20
5.4 Product acceptance plan 20
6. Supporting process plans 20
6.1 Configuration management plan 20
(4)
6.4 Quality Assurance plan 20
(5)
Software Development Plan
1. Introduction
Software Development Plan (SDP) ini adalah dokumen yang menjelaskan tentang semua proses perencanaan dari proyek rekayasa perangkat lunak dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang. Dokumen ini diantaranya berisi project overview yaitu penjelasan mengenai proyek yang dibuat, project organization yaitu mengenai struktur organisasi beserta peran dan tugas masing-masing individu dalam organisasi yang sedang dikembangkan sistemnya, management process yang merupakan penjelasan mengenai estimasi pelaksanaan proyek, rencana tahapan-tahapan proses pelaksanaan beserta jadwal pelaksanaan dan kapan proyek akan dirilis, technical process plans yaitu menjelaskan tentang metode, peralatan, dan teknis perencanaan proyek, dan supporting process plans.
1.1 Purpose
Tujuan Software Development Plan ini adalah untuk memberi gambaran pada klien tujuan dari pembangunan proyek ini. Sehingga dengan membaca dokumen ini, klien mendapat gambaran yang jelas kemana arah dan tujuan dibangunnya proyek ini beserta manfaat dan kelebihannya. Software Development Plan ini dapat dijadikan acuan agar proyek dapat berjalan dengan lancar selama pengerjaannya.
1.2 Scope
Scope dari software development plan ini adalah: 1. Project Overview
2. Project Organization 3. Management Process 4. Technical Process Plans 5. Supporting Process Plan
(6)
1.3 Definitions, Acronyms and Abbreviations
Bagian ini berisi penjelasan mengenai istilah-istilah yang akan muncul pada dokumen software development plan ini, diantaranya:
1. Work Breakdown Structured
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci.
2. Gantt Chart
Gantt Charts adalah salah satu grafik paling sederhana yang digunakan dalam merencanakan proses suatu proyek/kegiatan. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub - sub tugas-tugas dari proyek. Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.
3. Diagram PERT
PERT dapat mengidentifikasi sebuah tugas atau sekumpulan tugas yang menggambarkan suatu aliran penting yang ditetapkan bagi keberhasilan proyek. Bentuk dari bagan ini disebut Precedence Network (jaringan yang diutamakan). Setiap kotak menujukkan sebuah kegiatan. Pada setiap kotak ditulis nama kegiatan dan waktu yang diperlukan.
1.4 References
Dalam merealisasikan proyek ini, ada beberapa acuan dasar yang harus diperhatikan dalam tim dan perusahaan, yang dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang. Beberapa acuan dasar tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
(7)
• Iteration Plans
• Requirements Management Plan
• Measurement Plan
• Risk Management Plan
• Development Case
• Business Modeling Guidelines
• User Interfaces Guidelines
• Use Case Modeling Guidelines
• Design Guidelines
• Programming Guidelines
• Test Guidelines
• Manual Style Guide
• Infrastructure Plan
• Product Acceptance Plan
• Configuration Management Plan
• Evaluation Plan
• Documentation Plan
• Quality Assurance Plan
• Problem Resolution Plan
• Sub-contractor Management Plan
(8)
1.5 Overview
Proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang ini adalah proyek pembuatan perangkat lunak sistem pelelangan tanpa memperhitungkan pembayaran dari proses lelang yang terjadi, menyimpan data penjual, pembeli, barang, dan transaksi, yang akan digunakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang.
Proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan ini akan dibangun dengan tujuan untuk membantu manajemen Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang dalam mempermudah proses pelelangan yang akan diselenggarakan. Petugas akan lebih mudah dalam memasukkan data-data yang ada pada proses pelelangan diantaranya, data barang, data penjual dan pembeli, dan data transaksi lelang. Petugas dapat melihat data transaksi yang disimpan dalam sistem pelelangan ini. Adanya sebuah sistem informasi yang bisa menangani proses pelelangan dengan tingkat ketelitian tinggi, memiliki tampilan antarmuka yang baik dan mendukung sinkronisasi data akan sangat membantu perusahaan.
2. Project Overview
2.1 Project purpose, scope and objectives
Proyek ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem informasi pelelangan. Sedangkan scope dari proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang adalah:
1. Proses Pelelangan.
Pada proses pelelangan, apabila sudah mencapai kesepakatan harga, sistem pelelangan tidak melayani pembayaran barang yang telah dilelang tersebut. Tetapi sistem pelelangan mencatat data transaksi.
2. Personal Information.
Untuk sub personal information hanya terkonsentrasi pada masalah nomor identitas yang diberikan oleh petugas dari sistem pelelangan. Nomor tersebut akan digunakan dalam proses pelelangan, dan bukti pendaftaran peserta lelang.
(9)
2.2 Assumptions and constraints
Beberapa hal yang diasumsikan telah tersedia dan mendukung penerapan proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang ini adalah:
• Telah tersedia daya listrik yang memadai.
• Sudah tersedia barang dari penjual.
2.3 Project deliverables
Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu 4 bulan dan dapat diserahkan paling lambat tanggal 17 Desember 2011.
2.4 Evolution of the Software Development Plan
Perubahan yang terjadi dalam proyek terdapat dapat di tabel :
version Phase Target date
1.0 29/Sept/2011
3. Project Organization
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi untuk menunjang kelangsungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari beberapa jabatan atau departemen. Pada masing-masing jabatan atau departemen mempunyai tanggung jawab atas pekerjaan yang berbeda-beda. Demikian juga yang terdapat di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang.
3.1 Organizational Structure
(10)
3.2 Roles and Responsibilities
Peran dan tugas dari masing-masing jabatan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang, sebagai berikut:
1. Kepala dinas
Pengawasan terhadap bidang organisasi, pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan dan pengambil kebijakan.
2. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, perencanaan, kepegawaian, keuangan, penyusunan pogram dan pelaporan serta perlengkapan dan rumah tangga. Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi : (a). Pengkoordinasian penyusunan program kerja, pengumpulan dan pengolahan data serta pelaporan, (b). Pengelolaan urusan rumah tangga, kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat, protokol dan surat menyurat, (c). Pengelolaan pembinaan organisasi dan tatalaksana, (d). Pengelolaan penatausahaan keuangan, (e). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya. 3. Bidang perindustrian
(11)
Bidang Perindustrian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembimbingan teknis, penyuluhan, pemanfaatan fasilitas berusaha, penggunaan bahan baku dan bahan penolong, pengendalian pencemaran serta pemrosesan rekomendasi dibidang industri.
4. Bidang perdagangan
Bidang Perdagangan mempunyai tugas memberikan bimbingan usaha dan promosi, pengadaan dan penyaluran sembilan bahan pokok serta barang strategis lainnya, perdagangan berjangka komoditi, alternatif pembiayaan sistem resi gudang dan pasar lelang, pemberian ijin usaha perdagangan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaa ijin/pendaftaran jasa perdagangan dan jasa distribusi.
5. Bidang perlindungan konsumen
Bidang Perlindungan Konsumen mempunyai tugas memberikan pembinaan perlindungan konsumen, pelayanan dan penanganan sengketa konsumen, pengawasan barang beredar dan jasa, sosialisasi perdagangan dan kemetrologian.
6. UPTD
UPTD adalah unsur pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Jumlah UPTD ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
4. Management Process
4.1 Project Estimates
Proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang ini diprediksi akan berlangsung selama empat bulan yang dimulai dari bulan September 2011 hingga Desember 2011, dengan toleransi waktu hingga awal Januari 2012.
(12)
4.2 Project Plan
4.2.1 Phase Plan
Word Breakdown Structure
WBS diatas menjelaskan tentang perkerjaan yang akan dilakukan dalam proyek sistem informasi management ini. Kegiatan dijelaskan secara detail sehingga anggota team dapat bekerja dengan jelas sesuai dengan WBS diatas.
4.2.2 Iteration Objectives
-
4.2.3 Releases
Aplikasi Sistem Informasi Pelelangan ini akan terselesaikan pada akhir Desember 2011, dimana untuk versi Beta dapat di-implementasikan sekitar awal Januari 2012 yang nantinya digunakan untuk evaluasi meninjau apakah aplikasi telah sesuai dengan
(13)
permintaan perusahaan,selain itu juga versi beta digunakan untuk acuan penyelesaian versi final release yang akan diberikan pada pertengahan Januari 2012.
4.2.4 Project Schedule
Pada table berikut akan dijelaskan schedule dari pengerjaan proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang.
0 5 10 15 20 25 30 35
Analisa Desain Program Testing Dokumentasi
Andhi Reza Wafi Arie Edo Eko Yudana
4.2.5 Project Resourcing
4.2.5.1 Staffing Plan
Bedasarkan kebutuhan sumber daya manusia dalam pembuatan aplikasi kali ini maka dibutuhkan team sebagai berikut:
No. Resource Jumlah Kualifikasi
1 Project Manager 1 project manager
Mengatur keseluruhan kegiatan dalam proyek. Project. Manager bertugas menyusun jadwal proyek untuk setiap milestone (tahapan), perencanaan, pengembangan software, perencanaan dan status perkembangan proyek.
2 Sistem Analis 1 analis sistem
Menganalisis sistem perusahaan yang sedang berjalan sekarang. Menganalisis tentang
(14)
menciptakan jalan keluar bagi permasalahan tersebut.
3. Desain Sistem 1 Design Sitem Mendesign sistem baru sesuai dengan kebutuhan user.
4. Programmer 1 Progammer - Mahir/Mengerti visual basic dan MySql
5. Testing 1 Tester
Melakukan uji coba terhadap software yang telah dikembangkan dan menyusun laporan hasil pengujian tersebut. Tester terdiri atas semua yang terlibat dalam proyek ini agar dapat mengetahui bug-bug serta kekurangan dengan variasi pemakaian pengguna.
6. Dokumentasi 1 Dokumentasi
Dokumentasi bertugas mencatat setiap kegiatan yang dilakukan saat project berlangsung mulai dari tahap awal sampai selesai.
4.2.5.2 Resource Acquisition Plan
Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya sesuai dengan Staffing Plan di atas, maka jumlah resource yang saat ini telah ada akan diberdayakan sesuai kapasitas dan tanggung jawabnya. Jika resource yang ada saat ini belum mampu memenuhi jumlah kebutuhan sesuai Staffing Plan, maka akan ditambah dari eksternal resource baik dari
outsource maupun penambahan part time resource. Berikut ini pembagian resource yang telah ditetapkan:
No. Resource Anggota Uraian
1 Project
Manager Andi Yunindra
Mengatur keseluruhan kegiatan dalam proyek. Project Manager bertugas menyusun jadwal proyek untuk setiap milestone (tahapan), perencanaan, pengembangan software, perencanaan dan status perkembangan proyek.
(15)
2 System
Analysis Reza phalepi
Mempelajari proses bisnis yang ada dan membuat model business use-case, menentukan business actor dan use-case dan interaksi di antara keduanya.
3 Design System Rokhmad Fadhlul
Wafi
Mendesign sistem baru sesuai dengan kebutuhan user.
4 Programmer Arie rozzy Mungkin dibutuhan part time resource untuk
membantu mendevelop modul-modul tertentu.
5 Documentation Edo P
Dokumentasi bertugas mencatat setiap kegiatan yang dilakukan saat project berlangsung mulai dari tahap awal sampai selesai
6 Testing
Yudana Malik Ibrahim, Eko Putro Andi CP
Melakukan uji coba terhadap software yang telah dikembangkan dan menyusun laporan hasil pengujian tersebut.
4.2.5.3 Training Plan
Training progam akan dilakukan setelah proses instalasi selesai oleh progammer dan bagian dokumentasi menyerahkan manual book untuk diperlajari oleh user.
4.2.6 Budget
Rincian biaya sebagai berikut :
Sumber Daya Manusia Jumlah Biaya
Project Manager 1 Orang
8.000.000 Analis System 1 Orang
5.000.000 Design System 1 Orang
5.000.000
Progammer 1 Orang
3.000.000
Testing 1 Orang
2.500.000
Dokumentasi 1 Orang
1.500.000 Total Biaya
(16)
4.3 Iteration Plans
[Each iteration plan will be enclosed in this section by reference.]
4.4 Project Monitoring and control
4.4.1 Requirements management plan
Requirements management plan menjelaskan bagaimana kebutuhan ditata dan dicatat dalam pembuatan proyek ini. Dokumen ini menjelaskan proses pengelolaan perubahan kebutuhan-kebutuhan yang ada.
Requirement management plan ini akan terhubung dengan WBS yang telah ada sebelumnya, Requirement management plan project ini terdiri dari project management, pengelolaan hardware dan software, testing dan dokumentasi.
4.4.2 Schedule control plan
Setelah selesai melakukan tugasnya sesuai dengan WBS dan Gant Chart, para anggota team wajib meminta tanda tangan ke pada project manager sebagai tanda bahwa pekerjaannya sudah terlaksana dengan baik.
4.4.3 Budget control plan
Setiap pengeluaran yang dilakukan didalam project ini akan dijelaskan secara terperinci dan dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak hukum yang berwajib. Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan persetujuan antara project manager dengan client sesuai dengan yang ada dalam kontrak kerja.
4.4.4 Quality control plan
Laporan kinerja setiap anggota team diserahkan kepada project manager sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan. Jika ada keterlambatan dalam pembuatan laporan maka sanksi akan berlaku yaitu pemotongan gaji individu atau pun dikeluarkan dalam project ini.
Laporan kepada client akan dilakukan dalam bentuk presentasi design aplikasi sesuai dengan jadwal pada gantt chart diatas. Jika tidak sesuai dengan keinginan user maka dapat diubah, sehingga progam akan sesuai dengan kebutuhan user.
4.4.5 Reporting Plan
(17)
mengerjakan proyek. Ada pula laporan-laporan yang harus diketahui oleh perusahaan sebagai bahan evaluasi bersama. Laporan-laporan yang cukup diketahui oleh internal tim adalah draft awal Software Development Plan(SDP), draft awal Software Requirements Spesification(SRS), draft awal Software Architecture Diagram(SAD), dan draft awal Test Plan. Sedangkan laporan yang harus diberikan pada perusahaan adalah proposal proyek dan Laporan keseluruhan yang berisi SDP, SRS, SAD, dan Test Plan.
4.4.6 Measurement Plan
Project dilaksanakan sesuai dengan gant chart yang ada.
4.5 Risk Management plan
Resiko yang mungkin terjadi dalam pembuatan project ini adalah anggota team jika mengalami suatu kecelakaan atau menghilang tanpa tanggung jawab maka project manager akan memproses ke pihak yang berwajib dan anggota team tersebut akan dilimpahkan kepada team cadangan, sehingga project pembangunan aplikasi ini akan terus berlangsung sesuai dengan kesepakatan awal.
Resiko Kategori Respon
Very Low
Low High Very
High
Kesalahan perkiraan desain interface.
Skala Produk Melakukan re-scheduling dan melaporkannya kepada pelanggan dan meminta untuk melakukan menyesuaikan jadwal dan biaya.
Kesalahan perancangan database.
Skala Produk Memberitahu seluruh tim project / seluruh staff yang bersangkutan untuk melakukan meeting sehubungan dengan perancangan ulang database.
Dokumentasi untuk pelanggan dianggap kurang baik.
Pengaruh Bisnis Menanyakan kepada pelanggan dokumentasi seperti apa yang diharapkan.
Ketergantungan harga akibat keterlambatan produksi.
Pengaruh Bisnis Proses produksi harus dijadwalkan dengan baik dan prosesnya diusahakan semaksimal mungkin sesuai dengan jadwalnya. Ketergantungan harga
akibat tidak
Pengauh Bisnis Melakukan testing ulang dan melihat kelemahan-kelemahan
(18)
Pelanggan tidak mempunyai waktu untuk berkomunikasi dengan tim project / developer untuk saling memberi informasi.
Pengaruh Bisnis Meminta kepada pihak pelanggan beberapa
contactperson agar orang dari pihak pelanggan dapat dimintai keterangan lebih banyak. Pelanggan tidak bisa
memastikan apa yang dibutuhkan.
Hubungan Pelanggan
Menggali Informasi tentang keadaan pelanggan dan meminta kepada pelanggan untuk mempersiapkan kebutuhannya. Pelanggan tidak mengerti proses pengembangan perangkat lunak. Hubungan Pelanggan
Memberikan gambaran secara global tentang proses pengembangan software, dan memberikan keterangan sesederhana dan sedetail mungkin.
Tidak semua tim project bersedia untuk
mengikuti proses yang telah ditentukan.
Hubungan Pelanggan
Menyusun ulang pembagian tugas dari masing-masing tim project dan menggantinya dengan yang lebih mampu. Para tim project
memiliki jadwal yang berbeda-beda sehingga tidak memiliki waktu untuk meeting.
Proses Project Manager harus mengatur ulang jadwal yang tepat untuk melakukan meeting dan sejak awal masing-masing tim project harus berkomitmen
untukmeluangkan waktunya. Metode testing yang ada
kurang sesuai.
Proses Mencari metode testing yang lebih baik, dengan cara merapatkannya dengan tim project atau mencarinya di internet atau sumber-sumber yang lain.
Jumlah anggota tim project tidak memadai
Jumlah tim project dan pengendali
Mengefektifkan kerja para anggota tim project. Ada salah satu anggota
tim project yang mengundurkan diri.
Jumlah tim project dan pengendali
Menambah jumlah jam kerja setiap anggota. Tidak tersedianya software development yang dibutuhkan Peralatan pengembangan
Mencari alternatif software yang dibutuhkannya.
Performa produk tidak sesuai yang diharapkan
Komponen dan Pengendali
Mengoptimalkan dan memperbaiki software. Project diluar jadwal
yang ditentukan.
Komponen dan Pengendali
Meminta tambahan waktu pada pelanggan.
4.6 Close-out plan
(19)
5. Technical process plans
5.1 Development Case
[Enclosed by reference]
5.2 Methods, tools and techniques
• Business Modeling Guidelines
Dalam memodelkan proses bisnis dapat digunakan diagram alur kerja sederhana yang menggambarkan proses bisnis yang ada dalam Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang. Salah satu software yang dapat digunakan adalah Power Desaigner. Pada workflow diagram ini terdapat beberapa simbol yang dapat digunakan, seperti input, proses, output, decision, dan sebagainya.
• User-Interface Guidelines
Sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005, sehingga dalam memodelkan user interface dapat menggunakan salah satu komponen dalam Microsoft Visio 2007. Namun secara sederhana, user interface dapat dirancang dengan menggunakan Microsoft Office Word.
• Design Guidelines
Dalam mendesain atau merancang sistem informasi diperlukan beberapa tahapan sehingga rancangan dapat digunakan programmer untuk membuat program.
• Programming Guidelines
Ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sistem informasi ini. Bahasa pemrograman pertama yang digunakan adalah Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005. Sedangkan software database yang digunakan adalah SQL Server 2005.
(20)
Dalam mengkoreksi hasil kerja programmer, tester harus membuat rencana tes terlebih dahulu. Metode yang akan digunakan untuk melakukan tes adalah white-box testing dan black-box testing.
• Manual Style guide
5.3 Infrastructure plan
Rencana infrastruktur dari pengembangan ini menggunakan sistem operasi windows XP sp 2, menggunakan suatu software Microsoft SQL server 2005 sebagai database sistem.
5.4 Product acceptance plan
6. Supporting process plans
6.1 Configuration management plan
[Enclosed by reference]
6.2 Evaluation plan
Di saat proyek sedang berjalan, selalu dilakukan evaluasi oleh tim bersama perusahaan. Hal ini bertujuan untuk segera memperbaiki error yang ada sebelum nantinya akan terakumulatif sehingga dapat menggangu kinerja tim. Evaluasi bersama dilakukan saat diajukannya rancangan sistem dan saat selesainya program. Selain evaluasi yang dilakukan selama proyek sedang berjalan. Evaluasi juga dilakukan saat berakhirnya proyek. Hal ini ditujukan untuk menyempurnakan program apabila terdapat revisi-revisi yang telah disetujui bersama.
6.3 Documentation plan
Setiap kegiatan yang terjadi saat proyek dijalankan, akan didokumentasikan dengan menggunakan template dokumentasi proyek.
6.4 Quality Assurance plan
Kualitas dari sistem sangat penting, untuk itu project manager akan melibatkan semua anggota proyek dalam proses testing sistem, agar koreksi yang dilakukan tepat dan
(21)
cepat apabila terjadi ketidaksesuaian
6.5 Problem Resolution plan
Tim proyek akan melakukan instalasi ulang apabila terjadi permasalahan pada sistem yang telah dijalankan.
(1)
4.3 Iteration Plans
[Each iteration plan will be enclosed in this section by reference.]
4.4 Project Monitoring and control
4.4.1 Requirements management plan
Requirements management plan menjelaskan bagaimana kebutuhan ditata dan dicatat dalam pembuatan proyek ini. Dokumen ini menjelaskan proses pengelolaan perubahan kebutuhan-kebutuhan yang ada.
Requirement management plan ini akan terhubung dengan WBS yang telah ada sebelumnya, Requirement management plan project ini terdiri dari project management, pengelolaan hardware dan software, testing dan dokumentasi.
4.4.2 Schedule control plan
Setelah selesai melakukan tugasnya sesuai dengan WBS dan Gant Chart, para anggota team wajib meminta tanda tangan ke pada project manager sebagai tanda bahwa pekerjaannya sudah terlaksana dengan baik.
4.4.3 Budget control plan
Setiap pengeluaran yang dilakukan didalam project ini akan dijelaskan secara terperinci dan dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak hukum yang berwajib. Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan persetujuan antara project manager dengan client sesuai dengan yang ada dalam kontrak kerja.
4.4.4 Quality control plan
Laporan kinerja setiap anggota team diserahkan kepada project manager sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan. Jika ada keterlambatan dalam pembuatan laporan maka sanksi akan berlaku yaitu pemotongan gaji individu atau pun dikeluarkan dalam project ini.
Laporan kepada client akan dilakukan dalam bentuk presentasi design aplikasi sesuai dengan jadwal pada gantt chart diatas. Jika tidak sesuai dengan keinginan user maka dapat diubah, sehingga progam akan sesuai dengan kebutuhan user.
4.4.5 Reporting Plan
(2)
mengerjakan proyek. Ada pula laporan-laporan yang harus diketahui oleh perusahaan sebagai bahan evaluasi bersama. Laporan-laporan yang cukup diketahui oleh internal tim adalah draft awal Software Development Plan(SDP), draft awal Software Requirements Spesification(SRS), draft awal Software Architecture Diagram(SAD), dan draft awal Test Plan. Sedangkan laporan yang harus diberikan pada perusahaan adalah proposal proyek dan Laporan keseluruhan yang berisi SDP, SRS, SAD, dan Test Plan.
4.4.6 Measurement Plan
Project dilaksanakan sesuai dengan gant chart yang ada.
4.5 Risk Management plan
Resiko yang mungkin terjadi dalam pembuatan project ini adalah anggota team jika mengalami suatu kecelakaan atau menghilang tanpa tanggung jawab maka project manager akan memproses ke pihak yang berwajib dan anggota team tersebut akan dilimpahkan kepada team cadangan, sehingga project pembangunan aplikasi ini akan terus berlangsung sesuai dengan kesepakatan awal.
Resiko Kategori Respon
Very Low
Low High Very
High Kesalahan perkiraan
desain interface.
Skala Produk Melakukan re-scheduling dan
melaporkannya kepada pelanggan dan meminta untuk melakukan menyesuaikan jadwal dan biaya.
Kesalahan perancangan database.
Skala Produk Memberitahu seluruh tim project
/ seluruh staff yang bersangkutan untuk melakukan meeting sehubungan dengan perancangan ulang database.
Dokumentasi untuk pelanggan dianggap kurang baik.
Pengaruh Bisnis Menanyakan kepada pelanggan
dokumentasi seperti apa yang diharapkan.
Ketergantungan harga akibat keterlambatan produksi.
Pengaruh Bisnis Proses produksi harus
dijadwalkan dengan baik dan prosesnya diusahakan semaksimal mungkin sesuai dengan jadwalnya. Ketergantungan harga
akibat tidak
kesempurnaan produk.
Pengauh Bisnis Melakukan testing ulang dan
melihat kelemahan-kelemahan dari produk.
(3)
Pelanggan tidak mempunyai waktu untuk berkomunikasi dengan tim project / developer untuk saling memberi informasi.
Pengaruh Bisnis Meminta kepada pihak
pelanggan beberapa
contactperson agar orang dari pihak pelanggan dapat dimintai keterangan lebih banyak.
Pelanggan tidak bisa memastikan apa yang dibutuhkan.
Hubungan Pelanggan
Menggali Informasi tentang keadaan pelanggan dan meminta kepada pelanggan untuk mempersiapkan kebutuhannya. Pelanggan tidak mengerti proses pengembangan perangkat lunak. Hubungan Pelanggan
Memberikan gambaran secara global tentang proses pengembangan software, dan memberikan keterangan sesederhana dan sedetail mungkin.
Tidak semua tim project bersedia untuk
mengikuti proses yang telah ditentukan.
Hubungan Pelanggan
Menyusun ulang pembagian tugas dari masing-masing tim project dan menggantinya dengan yang lebih mampu. Para tim project
memiliki jadwal yang berbeda-beda sehingga tidak memiliki waktu untuk meeting.
Proses Project Manager harus mengatur
ulang jadwal yang tepat untuk melakukan meeting dan sejak awal masing-masing tim project harus berkomitmen
untukmeluangkan waktunya. Metode testing yang ada
kurang sesuai.
Proses Mencari metode testing yang
lebih baik, dengan cara merapatkannya dengan tim project atau mencarinya di internet atau sumber-sumber yang lain.
Jumlah anggota tim project tidak memadai
Jumlah tim project dan pengendali
Mengefektifkan kerja para anggota tim project.
Ada salah satu anggota tim project yang mengundurkan diri.
Jumlah tim project dan pengendali
Menambah jumlah jam kerja setiap anggota. Tidak tersedianya software development yang dibutuhkan Peralatan pengembangan
Mencari alternatif software yang dibutuhkannya.
Performa produk tidak sesuai yang diharapkan
Komponen dan Pengendali
Mengoptimalkan dan memperbaiki software. Project diluar jadwal
yang ditentukan.
Komponen dan Pengendali
Meminta tambahan waktu pada pelanggan.
4.6 Close-out plan
(4)
5. Technical process plans
5.1 Development Case
[Enclosed by reference]
5.2 Methods, tools and techniques
• Business Modeling Guidelines
Dalam memodelkan proses bisnis dapat digunakan diagram alur kerja sederhana yang menggambarkan proses bisnis yang ada dalam Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Jombang. Salah satu software yang dapat digunakan adalah Power Desaigner. Pada workflow diagram ini terdapat beberapa simbol yang dapat digunakan, seperti input, proses, output, decision, dan sebagainya.
• User-Interface Guidelines
Sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005, sehingga dalam memodelkan user interface dapat menggunakan salah satu komponen dalam Microsoft Visio 2007. Namun secara sederhana, user interface dapat dirancang dengan menggunakan Microsoft Office Word.
• Design Guidelines
Dalam mendesain atau merancang sistem informasi diperlukan beberapa tahapan sehingga rancangan dapat digunakan programmer untuk membuat program.
• Programming Guidelines
Ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sistem informasi ini. Bahasa pemrograman pertama yang digunakan adalah Visual Basic 2005 dan SQL Server 2005. Sedangkan software database yang digunakan adalah SQL Server 2005.
(5)
Dalam mengkoreksi hasil kerja programmer, tester harus membuat rencana tes terlebih dahulu. Metode yang akan digunakan untuk melakukan tes adalah white-box testing dan black-box testing.
• Manual Style guide
5.3 Infrastructure plan
Rencana infrastruktur dari pengembangan ini menggunakan sistem operasi windows XP sp 2, menggunakan suatu software Microsoft SQL server 2005 sebagai database sistem.
5.4 Product acceptance plan
6. Supporting process plans
6.1 Configuration management plan
[Enclosed by reference]
6.2 Evaluation plan
Di saat proyek sedang berjalan, selalu dilakukan evaluasi oleh tim bersama perusahaan. Hal ini bertujuan untuk segera memperbaiki error yang ada sebelum nantinya akan terakumulatif sehingga dapat menggangu kinerja tim. Evaluasi bersama dilakukan saat diajukannya rancangan sistem dan saat selesainya program. Selain evaluasi yang dilakukan selama proyek sedang berjalan. Evaluasi juga dilakukan saat berakhirnya proyek. Hal ini ditujukan untuk menyempurnakan program apabila terdapat revisi-revisi yang telah disetujui bersama.
6.3 Documentation plan
Setiap kegiatan yang terjadi saat proyek dijalankan, akan didokumentasikan dengan menggunakan template dokumentasi proyek.
6.4 Quality Assurance plan
Kualitas dari sistem sangat penting, untuk itu project manager akan melibatkan semua anggota proyek dalam proses testing sistem, agar koreksi yang dilakukan tepat dan
(6)
cepat apabila terjadi ketidaksesuaian
6.5 Problem Resolution plan
Tim proyek akan melakukan instalasi ulang apabila terjadi permasalahan pada sistem yang telah dijalankan.