ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING.
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN
MENU ENGINEERING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata
Manajemen Industri Katering
Oleh
ARDITHA YUSPENTIA NIM. 1105144
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN
MENU ENGINEERING
Oleh : Arditha Yuspentia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Falkutas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Arditha Yuspentia 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
2015
Hak Cipta Dilindungi Undang – Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan cetak ulang, di foto kopi atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
(4)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BERITA ACARA UJIAN SIDANG
SARJANA PARIWISATA
Ujian Sidang Sarjana Pariwisata dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2015
Waktu : 09-00 s/d Selesai
Tempat : Ruang Sidang Lantai 2 Gedung FPIPS - UPI
Panitia Ujian Sidang Sarjana Pariwisata, Program Studi Manajemen Industri Katering sebagai berikut :
1. Ketua : Prof.Dr.H. Karim Suryadi, M.Si.
(Dekan Falkutas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) 2. Sekretaris : Agus sudono, SE., MM.Si.
(Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering) 3. Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si.
(Wakil Dekan Bidang Akademik Dan Kemahasiswaan)
Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag.
(Wakil Dekan Bidang Keuangan dan SDM) Wida Budiarti, S.pd
(Kasie Akademik dan Kemahasiswaan) Didin Sarifudin, S.pd.
(Staf Akademik dan Kemahasiswaan)
Dengan Penguji :
1. HP Diah Setiyorini, MM (Penguji I)
2. Drs. Herry Riyana, M.Pd (Penguji II) 3. Christian H. Rumayar, S.Sos., MM.Par. (Penguji III)
(5)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam kehidupan ini ada sebuah proses yang panjang
Semua proses tersebut dapat diselesaikan dengan baik agar mendapat sebuah hasil
Sebuah proses dalam kehidupan ini sangatlah berharga
Teruslah berucap syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat hikmah dan pembelajaran disetiap proses yang dilalui dan memberikan hasil baik
Skripsi ini saya persembahkan
Untuk para pahlawan dalam hidup saya
Untuk Ayah dan Mama tercinta, Bapak Arpen dan Ibu Dra. Yusbaina
Yang tiada henti memberikan cinta serta kasih sayang dan do’a –do’a yang luar biasa
Adik- adik kesayangan, Andrea Yuspendra, M. Hendra Putra dan Wahyu Rizki Ramadhan
Terimakasih telah menjadi orang – orang yang luar biasa dan tak akan pernah bisa digantikan dengan apapun
(6)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Arditha Yuspentia, Analisis Strategi Pengembangan Menu A’la Carte Di Saung Beureum Karawang Melalui Penerapan Menu Engineering, di bawah bimbingan Woro Priatini, S.Pd.M.Si., dan Dewi Turgarini, SS.MM.Par
Kota Karawang merupakan salah satu tujuan pariwisata di Indonesia yang telah berkembang sangat pesat. Karawang juga menawarkan wisata yang banyak diminati wisatawan dibidang kuliner. Salah satu restoran yang sering dikunjungi wisatawan adalah Saung Beureum memiliki beragam menu yang dijual. Menu sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya volume penjualan, keuntungan maupun kerugian restoran. Agar penjualan menu mendapatkan hasil yang optimal, maka diperlukan analisis strategi pengembangan terhadap menu a’la carte yang baik. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti bertujuan untuk menganalisis menu
engineering penelitian pada bulan September 2014 s/d Febuari 2015. Metode yang
digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif. Metode analisis yang dilakukan, analisis pencatatan harga bahan, analisis harga pokok menu makanan, analisis total sales, analisis indeks popularitas, analisis kontribusi margin, analisis varian indeks popularity dan analisis varian kontribusi margin, analisis manajemen menu dengan pendekatan matriks, analisis klasifikasi menu, analisis SWOT. Untuk mengolah data menggunakan bantuan software MS excel dan IMB SPSS statistik software 20. for windows.
Berdasarkan hasil analisis dengan pendekatan menu engineering selama enam bulan dengan rata-rata klasifikasi menu. Maka hasil yang diperoleh bahwa menu
a’la carte yang belum optimal. Dari sebanyak 121 menu (23%) berada pada kategori Star, (27.55%) Puzzles, dan menu a’la carte sangat tidak optimal (23.55%) berada pada kategori Plowhorses, (25.90%) Dog.
(7)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Arditha Yuspentia, Development Strategy Analysis A’la Carte Menu In Saung Beureum Karawang Through The Application Of Engineering Menu. Under guidance Woro Priantini, S.Pi.M.Si., and Dewi Turgarini,SS.MM.Par
Karawang city is one the tourism destinations in Indonesia which has grown very rapidly. Karawang also offers tours which attracted many tourist in culinary field. One of the restaurant frequented by tourist is Saung Beureum has diverse menu that is sold. The menu very influential on the level sales volume, profit and losses for restaurant. Sales order menu obtain optimal results, it is necessary to analyze the development strategy of the a’la carte menu good. Based on these conditions, the researchers to analyze menu engineering research in September 2014 s/d Febuari 2015. This research method used is descriptive and qualitative. Metode of analysis contducted, analysis reacording material prices, price analysis staple food meu, analysis of total sales, the popularity index analysis, analysis of contribution margin, management analysis menu with the matrix approach, analysis classification menu, SWOT analysis for data. For data proses software uses the help of MS excel and SPSS statistical software IMB 20. For windows.
Based on the results of the analysis with engineering menu approach for six months with an average classification menu. The results obtained that the a’la carte menu this not optimal. From as many 121 menu (23%) in the category Star, (27.55%) Puzzles, and a’la carte menu is not very optimal because (23.55%) in the category Plowhorses, (25.90%) Dogs.
(8)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK……… i
KATA PENGANTAR……….. iii
UCAPAN TERIMAKASIH……… iv
DAFTAR ISI……… vii
DAFTAR TABEL……… xi
DAFTAR GAMBAR……… xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………... 1
1.2 Rumusan Masalah………. 7
1.3 Tujuan Penelitian………... 7
1.4 Kegunaan Penelitian……….. 8
1.4.1 Kegunaan Teoritis……….. 8
1.4.2 Kegunaan Empiris……….. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………... 9
2.1.1 Konsep Pariwisata…….………. 9
2.1.1.1 Definisi Pariwisata………. 9
2.1.2 Konsep Wisata Kuliner ………. 10
2.1.2.1 Definisi Wisata Kuliner……….. 10
2.1.3 Konsep Restoran………... 14
2.1.3.1 Definisi Restoran……… 14
2.1.4 Konsep Menu………. 18
2.1.4.1 Definisi Menu………. 18 DAFTAR ISI
(9)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.4.2 Macam-Macam Menu……… 20
2.1.5 Mananjemen Menu………. 21
2.1.5.1 Definisi Mananjemen Menu……….. 21
2.1.6 Pendekatan Matriks……… 22
2.6.1.1 Menu Engineering……….. 22
2.1.6.1.1 Margin Kontribusi dan Tingkat Popularitas……….. 23
2.1.6.1.2 Bauran Penjualan (Sales Mix)………. 25
2.1.6.1.3 Harga Pokok Baku Makanan……….. 26
2.1.6.1.4 Harga Jual (Selling Price)………... 29
2.1.6.1.5 Analisis Menu Engineering Worksheet……….. 29
2.1.6.2 Analisis Persentase Harga Pokok Makanan…………... 30
2.1.6.3 Analisis Harga Pokok Worksheet (Cost Margin Analisis)……….. 30
2.1.7 Pendekatan Non-Matriks……… 31
2.1.7.1 Pengertian Pendekatan Non-Matriks……….. 31
2.2 Kerangka Pemikiran……….. 32
2.3 Penelitian Terdahulu……….. 35
2.4 Hipotesis Penelitian………... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………. 37
3.2 Sumber Data………. 37
3.3 Jenis dan Metode Penelitian………. 38
3.1.1 Jenis Penelitian………... 38
3.1.2 Metode Penelitian……….. 38
3.4 Teknik dan Pengumpulan Data……… 39
3.5 Metode Analisis Data……… 40
3.5.1 Analisis dan pencatatan Harga Bahan……… 41
(10)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.3 Analisis Kinerja Penjualan Restoran Saung Beureum………… 41
3.5.4 Analisis Potensial Food cost……….. 41
3.5.5 Analisis Persentase Standard Food Cost………... 42
3.5.6 Analisis Harga Jual (Selling Price)………. 42
3.5.7 Analisis Total Food Sales………... 42
3.5.8 Analisis Indeks Popularity……….. 42
3.5.9 Analisis Contribution Margin………. 43
3.5.10 Analisis Varian (ANAVA) Indeks Popularitas dan Analisis Varian (Anava) Contribution Margin……….. 43
3.5.11 Analisis Manajemen Menu dengan Pendekatan Matriks……. 45
3.5.12 Klasifikasi Menu……….. 45
3.5.13 Analisis SWOT (Strength, Weakness,Opportunity, Threat)… 46 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Penelitian………. 47
4.1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian………... 47
4.2 Analisis dan Pencatatan Harga Bahan dan Harga Pokok Menu A’la Carte Saung Beureum……….. 48
4.3 Analisis Kinerja Penjualan Saung Beureum………. 53
4.3.1 Daftar Menu A’la Carte Saung Beureum……….. 54
4.3.2 Kinerja Penjualan Saung Beureum……… 54
4.4 Analisis Potential Food Cost……….. 58
4.5 Analisis Persentase Standard Food Cost……… 58
4.6 Analisis Total Food Sales………... 58
4.7 Analisis Indeks Popularitas………. 59
4.8 AnalisisContribution Margin……….. 59
4.9 Analisis Manajemen Menu dengan Pendekatan Matriks……… 60
4.10 Pembahasan……… 61
4.10.1 Standar atau Batasan (rerata) Contribution Margin…………. 61
4.10.1.1 Rerata Contribution Margin untuk Menu Makanan Pokok……… 61
(11)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.10.1.2 Rerata Contribution Margin untuk Menu Lauk Pauk
Hewani dan Nabati……….. 62
4.10.1.3 Rerata Contribution Margin untuk Menu Sop, Sayuran, Lalaban dan Sambel……….. 64
4.10.1.4 Rerata Contribution Margin untuk Menu Makanan Penutup………. 66
4.10.2 Standar atau Batasan (rerata) Popularity………. 67
4.10.2.1 Rerata Popularity untuk Menu Makanan Pokok…….. 67
4.10.2.2 Rerata Popularity untuk Menu Lauk Pauk Hewani dan Nabati……… 68
4.10.2.3 Rerata Popularity untuk Menu Sop, Sayuran, Lalaban dan Sambel………... 71
4.10.2.4 Rerata Popularity untuk Menu Makanan Penutup.. 72
4.10.3 Analisis Varian (ANAVA) Indeks Popularitas dan Analisis Varian (Anava) Contribution Margin………... 73
4.10.3.1 Analisis Varian Indeks Popularitas……….. 74
4.10.3.2 Analisis Varian Contribution Margin……….. 76
4.10.4 Analisis Menu Engineering dengan Metode Matriks……….. 79
4.10.5 Klasifikasi Menu……….. 80
4.10.6 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).. 84
4.10.7 Analisis Strategi Pengembangan Menu A’la Carte melalui Penerapan Menu Engineering………. 87
4.11 Implikasi Hasil Temuan Penelitian……….. 91
4.11.1 Impliasi Penelitian Bersifat Teoritik……… 91
4.11.2 Impliasi Penelitian Bersifat Empirik……….. 92
BAB V KESIMPULAN SARAN 5.1 Simpulan……… 94
5.2 Rekomendasi……….. 96 DAFTAR PUSTAKA
(12)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Karawang ... 2
1.2 Jumlah Pendapatan Dan Pengunjung Saung Beureum Karawang ... 3
1.3 Volume Penjualan Menu A’la Carte ... 4
2.1 Klasifikasi Menu ... 24
2.4 Penelitian Terdahulu ... 35
3.1 Analisa Varian Satu Jalur... 44
4.1 Analisis Pencatatan Harga Bahan Utama dan Harga Pokok Menu A’la Carte ... 49
4.2 Volume Penjualan Menu A’la Carte... 54
4.3 Rerata Contribution Margin untuk Menu Makanan Pokok ... 62
4.4 Rerata Contribution Margin untuk Menu Lauk Pauk Hewani dan Nabati ... 62
4.5 Rerata Contribution Margin untuk Sop, Sayuran, Lalaban dan Sambel ... 65
4.6 Rerata Contribution Margin untuk Menu Makanan Penutup…… 66
4.7 Rerata Popularity untuk Menu Makanan Pokok ... 67
4.8 Rerata Popularity untuk Menu Lauk Pauk Hewani dan Nabati ... 68
4.9 Rerata Popularity untuk Menu Makanan Sop Sayuran Lalaban dan Sambel ... 71
4.10 Rerata Popularity untuk Menu Makanan Penutup ... 72
4.13 Rerata Popularity untuk semua Menu Menu A’la Carte ... 74
4.14 Uji Analisis Varian Anova Indeks Popularity ... 75
4.15 Uji Descriptives Indeks Popularity ... 76
4.16 Rerata Contribution Margin untuk semua Menu A’la Carte ... 77
4.17 Uji Analisis Varian ANOVA Contribution Margin ... 78
4.18 Uji Deskriptives Contribution Margin... 79
4.19 Analisis Menu Engineering Dengan Pendekatan Matriks ... 80 RIWAYAT HIDUP
(13)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.20 Klasifikasi Menu A’la Carte ... 81 4.21 Analisis SWOT di Restoran Saung Beureum Karawang ... 85 4.22 Analisis Strategi Pengembangan Menu A’la Carte ... 87
DAFTAR GAMBAR
2.1 Matriks Menu Engineering ... 25 2.4 Kerangka Pemikiran... 34
(14)
1
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri pariwisata khususnya di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat, dimana dapat kita lihat semakin bertambahnya tempat wisata dan kuliner yang ada di Indonesia. Selain itu dari perkembangan kepariwisataan di Indonesia ini dapat membuka peluang baru untuk pembangunan sarana prasarana kepariwisataan agar lebih baik, adapun dampak dari fenomena di atas dapat membuka peluang yang berpotensi sangat besar.
Pariwisata menurut UU RI No 10 tahun 2009 “pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintahan daerah.” Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam hal penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, peluang bisnis serta bisa dilihat dari sektor-sektor produktif lainnya. Kegiatan pariwisata memiliki usaha yang beragam guna untuk menarik wisatawan domestik dan internasional. Adapun Undang-Undang Kepariwisataan tahun 2009, pasal 14 mengenai usaha pariwisata yaitu meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi pariwisata, jasa perjalanan pariwisata jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggara kegiatan hiburan dan rekreasi serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan di suatu tempat dengan tujuan untuk berlibur atau bertamasya berupa perjalanan yang menyenangkan dengan di sediakannya berbagai fasilitas seperti jasa penginapan, transportasi, akomodasi, serta makanan dan minuman, dapat dijelaskan pula bahwa wisata yang sangat berpotensi saat ini adalah wisata kuliner dimana para wisatawan datang kesuatu tempat tidak hanya untuk berlibur tetapi untuk menikmati makanan dan minuman sehingga terjadi interaksi antara wisatawan dengan
(15)
2
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan ditempat tersebut, bertujuan untuk membangun sarana prasana yang mendukung untuk kelangsungan pariwisata.
Kegiatan pariwisata di Indonesia yang tergolong sangat pesat perkembangannya menjadikan Indonesia negara yang kaya akan berbagai tujuan wisata yang memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik banyak wisatawan untuk datang. Salah satu potensi yang berkembang dalam kegiatan pariwisata ialah usaha jasa makanan dan minuman merupakan produk yang memiliki nilai penting dalam industri pariwisata yang semakin meningkat. Untuk itu perlu adanya peningkatan pada potensi bisnis makanan saat ini yang telah memberi pengahsilan cukup besar pada industri pariwisata khususnya.
Karawang sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu kota tujuan pariwisata di Jawa Barat, menunjukan perkembangannya dengan banyak munculnya restoran dan rumah makan baru di Kabupaten Karawang. Hal ini merupakan prospek yang harus direspon dengan baik dikarenakan bisnis ini memiliki potensi yang tinggi. Dengan banyaknya jumlah hotel, restoran serta rumah makan di Kabupaten Karawang khususnya diharapkan dapat menjadi pemicu pergerakan kepariwisataan. Jumlah wisatawan ini meliputi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Perkembangan jumlah wisatawan maka dapat dilihat dalam tabel 1.1 sebagai berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Karawang Tahun 2011 -2013
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Karawang 2014 Disbudpar Kab/Kota di Propinsi Jawa Barat 2012
Dapat dilihat pada tabel 1.1 jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Karawang sebanyak 1.202.856 orang dan 34.032 orang. Jumlah kunjungan wisatawan ini mendorong banyaknya restoran atau rumah makan yang bermunculan, kondisi demikian memunculkan adanya perekonomian menuju
Tahun Jumlah Pengunjung
Wisnus (orang) Wisman (orang)
2011 323.402 17.016
2012 459.826 17.016
2013 419.628 -
(16)
3
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih baik di Karawang dan pada akhirnya membuat persaingan yang sangat ketat antara restoran yang ada sekrang ini.
Kabupaten Karawang merupakan tujuan wisata kuliner yang diminati di Jawa Barat. Salah satunya Kota Karawang sebagai daerah penyangga Ibu kota. Pengunjung yang datang ke Saung Beureum sebagian besar adalah penduduk setempat dan ada juga yang berasal dari luar kota Karawang. Saung Beureum menyediakan masakan tradisional khas Sunda. Berbagai macam tawaran masakan khas yang ditunjang dengan suasana tempat makan yang nyaman, asri dan terlihat di sekeliling tempat banyak pepohonan dan sawah hijau yang dapat memanjakan mata mencerminkan suasana pedesaan seperti yang ditawarkan di Saung Beureum.
Saung Beureum sudah berdiri hampir lima tahun dan menyediakan fasilitas lengkap dengan kolam ikan yang disediakan bagi pengunjung, satu ruang serba guna, saung radio fm, saung padepokan seni dan lainnya. Beragam menu makanan khas Sunda yang ditawarkan ada 121 macam jenis menu di Saung Beureum. Fasilitas yang ada di Saung Beureum bertujuan untuk menarik wisatawan yang mencari suasana makan tradisional dan berbeda terbukti dengan data pendapatan dan pengunjung yang diperoleh di Saung Beureum sebagai berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Pendapatan Dan Pengunjung Saung Beureum Karawang September 2014 - Febuari 2015
Sumber : Pra Penelitian di Saung Beureum Karawang 2014
Berdasarkan data dari tabel 1.2 dapat dilihat jumlah pendapatan dan pengunjung yang datang ke Saung Beureum mengalami penurunan pada setiap bulannya, terlihat di beberapa bulan terakhir di bulan Desember 2014 menurun
Tahun Bulan Pendapatan (Rp) Pengunjung (orang)
2014
Sepetember 85,525,000 714
Oktober 104,786,000 1240
November 89,120,500 894
Desember 57,122,500 579
2015 Januari 48,213,500 419
Febuari 42,210,500 350
(17)
4
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai Febuari 2015. Menurunnya jumlah pendapatan dan pengunjung di Saung Beureum ini juga mempengaruhi pendapatan pada restoran tersebut. Jumlah pendapatan dan pengunjung yang turun di Saung Beureum ini juga terlihat dari volume penjualan menu makanan yang ada di restoran tersebut. Data penjualan yang diperoleh dari Saung Beureum sebagai berikut:
Tabel 1.3
Volume Penjualan Menu A’la Carte Di Saung Beureum September 2014 - Febuari 2015
Menu (porsi) ptg, buah.
(kg)
Jumlah Penjualan
September Oktober Novenber Desember Januari Febuari
Sangu (Nasi) 808 1305 906 595 471 384
Hayam Kampung 111 189 141 98 63 73
Bebek 38 62 57 48 36 28
Sate (Sapi, Embe,Hayam)
46 54 46 28 21 15
Pais (Pepes) 142 193 85 121 67 80
Cumi & Hurang 129 227 136 127 84 55
Angeun & Semur 489 654 481 362 335 274
Sop 57 91 67 24 23 13
Tumis 258 417 210 191 110 86
Tambihan 567 1082 613 412 429 290
Rendosan 97 162 102 55 39 41
Lalaban 503 635 364 367 305 330
Sambel 711 1201 757 533 417 377
Lauk Emas 19 34 26 25 22 17
Lauk Mujaer 29 33 27 25 17 12
Lauk Gurame 298 425 329 199 189 156
Lauk Lele 9 10 7 6 5 6
Lauk Belut 13 15 8 7 9 8
Lauk Bawal 13 14 7 10 8 6
Lauk Jambal 12 13 9 7 6 9
Hui (Sampeu) 81 106 83 38 37 30
Supa Rangu ( Jamur) 86 83 57 31 20 18
Cau 190 241 84 45 19 39
Beulaum roti 258 355 283 242 223 191
Total 4964 7601 4885 3596 2955 2538
Sumber : Saung Beureum data bulan September 2014 - Febuaari 2015
Berdasarkan data dari tabel 1.3 dapat dilihat jumlah penjualan makanan di Saung Beureum mengalami fluktuasi setiap bulannya, terlihat di beberapa menu yang dijual di bulan Desember 2014 menurun sampai Febuari 2015 ada beberapa menu makanan penjualannya meningkat dan ada pula yang semakin menurun. Hal
(18)
5
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut terjadi oleh berbagai faktor yang disebabkan baik dari luar maupun dari dalam seperti pertumbuhan ekonomi masyarakat, kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan cara mempromosikannya kepada masyarakat itu sendiri. Untuk meningkatkan volume penjualan tersebut diperlukan pengelolaan yang baik. Menurunnya jumlah penjualan makanan sangat mempengaruhi pendapatan dan kelangsungan bisnis restoran Saung Beureum.
Penting bagi sebuah restoran untuk meningkatkan kualitas produk, harga makanan, kualitas pelayanan dan cara mempromosikan produk agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis makanan. Restoran sebagai tempat makan kemudian makin dikenal dan variasi makanan dan minuman yang dicantumkan pada daftar makanan ini dikenal dengan nama menu. Menu merupakan alat pemasaran yang kuat dalam sebuah restoran.
Menu berarti daftar makanan, sebuah susunan daftar makanan yang tersedia atau yang dapat dipesan melalui media kertas dan kartu untuk mempermudah pelanggan yang dapat pula mereka pilih dan di nikmati saat itu juga. Diungkapkan oleh Marsum (2005, hlm. 137) bahwa fungsi dasar menu adalah menu menetapkan kebutuhan yang harus disediakan atau disiapkan untuk operasi restoran menu merupakan alat koordinasi untuk melaksanakan tujuan manajemen (pemimpin).
Dalam hal ini penting bagi pengelola restoran untuk melakukan evaluasi menu. Evaluasi menu berfungsi untuk memeriksa apakah produk-produk yang ditawarkan dalam menu tersebut sudah memiliki daya tarik yang kuat sehingga menu tersebut menguntungkan bagi perusahaan disamping itu juga populer di mata konsumen. Oleh sebab itu diperlukannya metode untuk menyelesaikan permasalahan bagaimana caranya untuk meningkatkan pendapatan restoran, metode yang tepat yaitu Menu Engineering.
Menu Enginering adalah serangkaian proses dimana manajemen perlu
melakukan analisa menu dan menyusun kembali struktur menu. Sehingga, hasil analisa atau evaluasi terhadap perubahan harga bahan makanan dan disain di isi menu. Menu dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan dan penyusunan menu yang baru untuk kedepannya “…menu engineering is a marketing orientated approach to the evaluation of a menu with regard to its present and
(19)
6
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
future content, design and pricing…” (Davis Bernard, 2008, hlm. 300). Menu engineering suatu metode analisis menu untuk menentukan apakah jenis makanan
dalam sebuah menu dapat dikategorikan sebagai menu populer atau tidak, maka diperlukan suatu nilai atau angka sebagai dasar untuk menentukan persentase indeks popularitas dari keseluruhan makanan yang terjual “…menu engineering assumes that an items is popular of its sales equal 70% of what expected”
(Ninemeier, 2009, hlm. 116).
Maka diperlukannya penerapan manajemen menu yang dapat mengetahui kontribusi keuntungan dari setiap menu items “…menu engineering determines how much profit each item is contributing…” (Mcvety, 2008, hlm.161). Kegunaan dari Menu Engineering adalah untuk menghitung setiap makanan yang ada di dalam menu berdasarkan keuntungan (Contribution Margin) dan popularitas dari makanan itu sendiri.
Tujuan utama dari Menu Engineering adalah bagaimana agar dapat memaksimalkan penjualan makanan dan minuman untuk memperoleh keuntungan (kontribusi) sehingga usaha dapat berkembang dengan baik. Dengan demikian metode Menu Engineering dapat menjadi sebuah jawaban dari permasalahan, metode ini bisa diterapkan dalam meningkatkan penjualan serta keuntungan dari metode ini pula dapat dirancang strategi pengembangan menu a’la carte apa yang
tepat untuk Saung Beureum.
Berdasarkan latar belakang dan adanya fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang ada dengan judul “ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING”
(20)
7
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pemikiran dari latar belakang di atas, guna memperjelas dan membatasi kajian dalam membahasnya maka butir-butir permasalahan dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan berikut ini :
1. Bagaimana penerapan Menu Engineering untuk menu a’la carte di Saung Beureum?
2. Bagaimana klasifikasi menu a’la carte berdasarkan Menu Engineering di Saung Beureum?
3. Bagaimana strategi pengembangan menu a’la carte di Saung Beureum?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dilakukan untuk memperoleh hasil gambaran sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan Menu Engineering untuk menu a’la carte di Saung Beureum.
2. Untuk memperoleh gambaran mengenai klasifikasi menu a’la carte
berdasarkan Menu Engineering di Saung Beureum.
3. Untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pengembangan menu a’la
(21)
8
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa berguna untuk pengembangan pengetahuan tentang ilmu manajemen oprasional yang berkaitan dengan Menu
Engineering khususnya Food and Baverage dalam straregi pengembangan
penjualan menu a’la carte di Saung Beureum.
1.4.2 Kegunaan Empiris
Diharapkan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan dalam menentukan strategi pengembangan yang tepat dalam meningkatkan volume penjualan dengan melalui penerapan Menu Engineering agar perusahaan dapat memberikan kualitas produk lebih baik lagi pada pengunjungnya.
(22)
37
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti “suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008, hlm. 38). Penelitian ini yang menjadi kajian objek adalah menu makanan di Saung Beureum Karawang. Analisis yang dilakukan adalah penerapan
menu engineering. Yang menjadi subjek utama pada penelitian ini adalah Saung
Beureum Karawang.
3.2 Sumber Data 1. Data Primer
Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Utama dan Mahadewi, 2012, hlm. 82). Data yang diperoleh langsung dari Saung Beureum yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan sumber informasi-informasi dari staff restoran, manajemen dan pemilik restoran mengenai menu makanan yang ada di restoran tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung di peroleh peneliti dari subjek penelitiannya melalui media perantara (diperoleh dan dicatat lewat pihak lain). Data sekunder umum berupa bukti, catatan atau berupa laporan yang telah tersusun dalam bentuk arsip (dokumen).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder seperti berikut:
1. Data belanja restoran (food cost) 2. Data volume penjualan
(23)
38
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Daftar menu makanan
4. Jumlah menu dan harga jual menu makanan 5. Resep baku menu makanan
6. Standar resep (standart yield)
7. Cost factor serta jumlah data volume penjualan restoran
3.3 Jenis dan Metode Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dinyatakan Satori dan Komariah (2013, hlm. 22) penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa. Berdasarkan pernyataan Wirartha (2006, hlm. 134) bahwa “penelitian kualitatif (penelitian naturalistik) adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi objek yang alami.” Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data yang dilakukan secara induktif. Penelitian yang dilakukan lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam hal ini peneliti adalah instrumen kunci.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan mengunakan analisis deskriptif. Kemudian diungkapkan oleh Zulganef (2008, hlm. 11) bahwa “penelitian descriptive adalah penelitian yang bertujuan mengambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.” Sudah disinggung bahwa dalam penelitian deskriptif tidak diperlukan administrasi dan pengontrolan terhadap perlakuan “penelitian deskriptif adalah bahwa penelitian deskriptif tidak bermaksud menguji hipotesis” (Arikunto, 2009, hlm. 234). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang satu variabel, gejala atau keadaan yang akan diteliti.
3.3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang sangat penting bagi pengembangan sebuah penelitian dalam solusi suatu masalah yang akan diteliti. Metode penelitian sangat berguna untuk mendeskripsikan pemecahan
(24)
39
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah dalam memperoleh temuan suatu penelitian. Metode penelitian dinyatakan Sugiyono (2012, hlm. 1) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kemudian Nazir (2003, hlm. 44) mengatakan bahwa memilih metode penelitian, maka peneliti akan mendapatkan panduan tentang proses serta urutan-urutan penelitian akan dilakukan.
Metode penelitian ialah untuk menjawab permasalahan-permasalahan penelitian, seorang peliti harus bisa menentukan metode penelitian terlebih dahulu untuk digunakan dalam melakukan penelitiannya.
Pada metode penelitian deskriptif yang menekankan cara-cara penyajian data yang dilakukan peneliti melalui pengumpulan data di lapangan dimana penelitian ini akan mendeskripsikan berupa tabel atau distribusi frekuensi, grafik garis, maupun grafik batang yang akan menjelaskan atau menggambarkan keadaan untuk strategi pengembangan menu melalui penerapan menu engineering di Saung Beureum Karawang.
3.4 Teknik dan Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari peneltian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui taknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan. Adapun metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik. “Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki” (Utama dan Mahadewi, 2012, hlm. 52). Pengumpulan data secara observasi dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Satori dan Komariah (2013, hlm. 105) menyatakan bahwa “Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.” Dengan teknik ini penulis melakukan pengamatan secara langsung, penulis melakukan pengamatan mulai dari tahap
(25)
40
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
awal sampai akhir pengumpulan data guna memperoleh data yang dibutuhkan untuk penelitian di restoran tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara. Dengan demikian mengadakan wawancara suatu usaha untuk mendapatkan keterangan yang lebih dalam pada sebuah penelitian dari sumber yang relavan. Wawancara berdasarkan pendapat Satori dan Komariah (2013, hlm. 130) suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Dari wawancara tersebut didapat informasi yang diperlukan untuk sebuah penelitian.
3. Dokumentasi
Suatu cara pada pengumpulan data dengan dapat melihat langsung serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan langsung dengan penelitian. Menurut Utama dan Mahadewi, (2012, hlm. 67) dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data yang diperoleh melalui dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang berupa ditulis atau dicetak, dapat pula berupa surat, buku harian dan dokumen-dokumen. 4. Kepustakaan
Pada teknik pengumpulan data kepustakaan adalah penelitian yang bersifat atau lebih ditekankan kepada penelitian yang mempelajari dokumen-dokumen dan teori-teori sebagai dasar teoritis yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, membaca buku, makalah, majalah ilmiah, dan lain-lain, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan peneliti untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan ada beberapa langkah terhadap analisis strategi pengembangan di Saung Beureum Karawang melalui penerapan menu
(26)
41
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
engineering. Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk analisis data ditulis
secara berurutan pada sub bab seperti berikut ini.
3.5.1 Analisis dan Pencatatan Harga Bahan
Metode analisis dan pencatatan harga bahan makanan dengan cara mencatat harga bahan pembuatan menu makanan berdasarkan nota belanja, setiap harinya direstoran. Semua disesuaikan dengan daftar bahan utama makanan, pelengkap makanan sebagai hiasan (garnish), supplementary cost, beserta harga dan berat satuan semua bahan makanan yang digunakan untuk memproduksi suatu jenis makanan.
3.5.2 Analisis Harga Pokok Menu Makanan
Setelah diketahui harga pokok menu makanan atau standard recipe, dari
standard recipe ini diketahui jumlah penyajian makanan yang dibutuhkan
terhadap harga pokok makanan. Dari penggunaan serta bahan hasil pengolahannya dapat diketahui melalui analisis sebelumnya. Maka peneliti bisa mengetahui dibebankan setiap biaya yang dipergunakan pada setiap porsi menu makanan untuk mengetahui harga pokok makanan tersebut.
3.5.3 Analisis Kinerja Penjualan Restoran Saung Beureum
Analisis kinerja penjualan adalah langkah selanjutnya dengan melakukan anailisis kinerja penjualan restoran. Disini peneliti mengambil data penelitian dari 1 September 2014 s/d 28 Febuari 2015 dan harga jual setiap menu yang berlaku pertanggal 28 Febuari 2015. Alasan peneliti mengambil periode penelitian adalah karena selama penelitian tidak terjadi penambahan-penambahan menu baru dan perubahan harga jual menu makanan di restoran tersebut. Guna dilakukannya analisis ini untuk melengkapi data-data yang diperlukaan dalam menganalisis manajemen menu dengan pendekatan matriks untuk analisis strategi pengembangan menu di Saung Beureum Karawang melalui penerapan menu
(27)
42
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.4 Analisis Potential Food cost
Analisis perhitungan potential food cost dilakukan dengan cara mengalikan harga bahan dengan kinerja penjualan menu yang terjual selama periode perhitungan tersebut. Dari hasil pengalian tersebut didapatkan potensial
food cost pada perhitungan setiap item menu.
3.5.5 Analisis Persentase Standard Food Cost
Analisis Persentase Standard Food Cost ini merupakan metode awal yang akan digunakan untuk menganalisis menu. Pada analisis ini lebih diutamakan untuk melihat menu item yang mempunyai nilai terkecil terhadap food cost % secara keseluruhannya. Dalam analisis ini terdapat pandangan bahwa menu makanan yang mempunyai food cost % terendah akan mempunyai profit atau keuntungan yang besar atau dapat mencukupi untuk menutupi biaya operasional.
Analisis persentase standar food cost ini memiliki kelemahan, dimana dapat kemungkinan bahwa item menu yang mempunyai food cost yang besar akan di hapus dari daftar menu, seharusnya menu ini dapat ditinjau ulang. Padahal menu ini juga memberikan kontribusi keuntungan (profit) pada menu yang terjual.
3.5.6 Analisis Harga Jual (Selling Price)
Mencantumkan harga jual makanan (selling price) dari setiap jenis makanan, data ini diperoleh dari daftar makanan atau menu list di restoran.
3.5.7 Analisis Total Food Sales
Analisis ini merupakan perhitungan harga jual dari setiap jenis makanan, yang termasuk pajak dalam dan pelayanan. Dengan cara perumusan, total food
sales sama dengan total penjualan 1 bulan dikalikan item sales atau harga jual.
3.5.8 Analisis Indeks Popularity
Berdasaran penggunaan analisis ini, dikumpulkan dari data jumlah penjualan keseluruhan yang akan digunakan untuk membandingkan
(28)
masing-43
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing porsi terhadap kategori makanan. Hasil yang diperoleh merupakan indeks popularitas jenis makanan, perbandingan ini bisa dibentuk dalam ratio.
(29)
44
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.9 Analisis Contribution Margin
Dalam penggunaan analisis contribution margin, diharapkan manajemen lebih fokus pada menu yang memberikan kontribusi margin yang tinggi. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa beberapa menu dengan food cost % yang tinggi justru memberikan kontribusi margin yang tinggi pula dalam jumlah rupiah dibandingkan dengan menu yang mempunyai food cost % rendah.
Contribution margin merupakan profit yang diperoleh dengan rumus, Contribution margin sama dengan food cost-item sales (selling price).
Diharapakan contribution margin dapat memenuhi dalam menutupi biaya hasil penjualan dikurangi semua variabel untuk produksi, pemasaran, adminitrasi dan tenaga kerja. Margin kontribusi ialah hasil penjualan yang tersedia agar dapat menutupi biaya tetap dan menghasilkan keuntungan dengan tetap memberikan laba bersih.
3.5.10 Analisis Varian (ANAVA) Indeks Popularitas dan Analisis Varian (Anava) Contribution Margin
Analisis varian (Anava) sebuah metode analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai. Analisis varian adalah prosedur perhitungan yang mencoba menganalisis varian dari responden atau hasil perlakuan dari setiap kelompok data dari variabel independen (Susetyo, 2012, hlm. 257). Dari hasil analisis indeks popularitas dan analisis contribution margin, Selanjutnya dilakukan analisis varian (anava) tabel 3.1 dalam analisis varian dengan tingkat kepercayaan 95% atau 0,95 untuk pengujian yang dilakukan adalah pengujian anava satu jalur menggunakan satu faktor, yang memiliki beberapa level atau kategori dengan menguji apakah terdapat perbedaan dalam varian antara berbagai macam perlakuan. Pengujian hipotesis dilakukan terhadap rata-rata pada taraf signifikansi α = 0,05.
(30)
45
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Analisa Varian Satu Jalur
Sumber variasi Dk JK RJK ( F
Antar kelompok k-1 -1=
Dalam kelompok k(n-1)
(n-1) =
Total n-1
Sumber : Susetyo Budi (2012, hlm. 259)
Perhitungan yang diperlukan untuk mengisi tabel anava adalah Jumlah kuadrat simpangan yang bisa juga disebut jumlah kuadrat (JK) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
JK = ∑ = ( ) atau JK = ∑ -
Adapun perhitungan anava yang dinyatakan oleh Susetyo (2012, hlm. 259-260) memerluka tiga buah jumlah kuadrat (JK), yaitu: jumlah kuadrat total ( ), jumlah kuadrat antar kelompok ( ), dan jumlah kuadrat dalam kelompok , serta derajat bebas (dk) untuk masing-masing jumlah kuadrat.
Berikut ini merupakan rumus yang dapat digunakan untuk menghitung masing-masing jumlah kuadrat, baik ( ), ( ) dan ( ), masing-masing derajat kebebasan JK.
Adapun rumus untuk menghitung masing ( ), ( ) dan ( ) sebagai berikut:
=
∑
-
atau
=
-
+
+ … +
-
atau
=
-
=
∑
+
∑
+ … + ∑
-
atau
=
Beberapa peristilahan yang digunakan dalam analisis varian, yaitu: = Varian
(31)
46
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Varian total
= Varian dalam kelompok = Varian antar kelompok JK = Jumlah kuadrat
= Jumlah kuadrat total = Jumlah kuadrat total
= Jumlah kuadrat anatar kelompok dk = Derajat kebebasan
= Derajat kebebasan total
= Derajat kebebasan dalam kelompok = Derajat kebebasan antar kelompok n = Banyaknya data
k = Banyaknya kelompok
= Banyaknya data di dalam kelompok ke-k X = Data
= data di dalam kelompok ke-k
Pada penelitian ini, perhitungan Analisis Varian Satu Jalur yang digunakan peneliti adalah menggunakan SPSS. 20. Program.
3.5.11 Analisis Manajemen Menu dengan Pendekatan Matriks
Dapat dikatakan analisis ini ialah fokus utama pada penelitian yang mengunakan tiga tahapan analisis manajemen menu dengan pendekatan matriks, sebagai berikut : (1) pendekatan menu engineering, (2) pendekatan persentase harga pokok makanan, (3) pendekatan kontribusi harga pokok makanan.
3.5.12 Klasifikasi Menu
Dengan pendekatan analisis di atas, maka didapat klasifikasi menu makanan berdasarkan analisis manajemen menu dengan pendekatan matriks, melalui pendekatan menu engineering.
Adapun dua variabel yang dianalisis, dari margin kontribusi dan tingkat popularitas akan didapat empat kasifikasi menu yaitu: (1) Stars = margin
(32)
47
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontribusi tinggi, popularitas tinggi, (2) Puzzles = margin kontribusi tinggi, popularitas rendah, (3) Plowhorses = margin kontribusi tinggi, popularitas rendah, (4) Dogs = margin kontribusi tinggi rendah, popularitas rendah.
3.5.13 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Analisis SWOT merupakan suatu analisis yang dapat dipergunakan untuk menentukan strategi di perusahaan dan restoran. Seperti yang diungkapkan Pearce dan Robinson (2000, hlm. 202) SWOT sebagai singkatan dari kekuatan internal dan kelemahan serta kesempatan didalam lingkungan serta ancaman yang dihadapi suatu perusahaan pada lingkungan eksternal.
1. Kekuatan (Strengths)
Merupakan kekuatan utama perusahaan jika dibandingkan dengan kepentingannya.
2. Kelemahan (Weaknesses)
Suatu kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3. Peluang (Opportunities)
Merupakan situasi atau kondisi diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Ancaman (Threat)
Merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksternal organisasi dimasa depan.
(33)
94
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, dengan menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif analisis strategi pengembangan menu a’la carte di Saung Beureum Karawang melalui penerapan menu engineering. Maka dapat diambil simpulan hasil dari penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian analisis strategi pengembangan menu a’la
carte di Saung Beureum Karawang melalui penerapan menu engineering.
Hasil penelitian ini Saung Beureum hanya melakukan perhitungan menu secara sederhana melalui catatan harian bagi kinerja penjualan makanan, Saung Beureum belum menggunakan metode analisis menu dengan penerapan menu engineering, setelah melakukan penelitian ini sebaiknya restoran melakukan evaluasi menu setiap enam bulan sekali dari evaluasi menu ini restoran dapat mengetahui tingkat kemampuan setiap masing-masing jenis makanan untuk mengetahui tingkat kepopuleran menu serta keuntungan yang didapat oleh restoran dari hasil penjualan makanan. 2. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis strategi pengembangan menu
a’la carte di Saung Beureum Karawang melalui penerapan menu
engineering, maka dapat diambil kesimpulan dari keseluruhan analisis
klasifikasi menu selama enam priode yaitu bulan September 2014 s/d Febuari 2015 mendapatkan hasil rata-rata sebagai berikut:
Analisis dengan pendekatan menu engineering hasil yang diperoleh bawa menu a’la carte yang belum optimal. Dari sebanyak 121 menu (23%) berada pada kategori Star, (27.55%) berada pada kategori Puzzles.
Menu yang berada pada kategori Star sudah optimal dikarenakan menu tersebut menguntungkan bagi restoran dan mempunyai popularitas yang tinggi. Untuk menu yang berada pada kategori Puzzles menu belum optimal dikarenakan menu ini menguntungkan bagi restoran tetapi tidak memiliki popularitas.
(34)
95
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis dengan pendekatan menu engineering hasil yang diperoleh bawa menu a’la carte yang sangat tidak optimal. Dari sebanyak 121 menu a’la carte sangat tidak optimal (23.55%) berada pada kategori Plowhorses, (25.90%) berada pada kategori Dog.
Menu yang berada pada kategori Plowhorses sangat tidak optimal dikarenakan menu tersebut tidak menguntungkan bagi restoran walupun menu ini mempunyai popularitas tinggi dan untuk menu yang berada pada kategori Dog dikarenakan menu ini tidak menguntungkan juga tidak memiliki popularitas.
3. Strategi pengembangan menu a’la carte yang tepat untuk restoran Saung Beureum Karawang dengan cara sebagai berikut:
Untuk menu a’la carte manajemen dapat mempertahankan dan meningkatkan kebutuhan menu dengantidak mengurangi rasa maupun porsi yang terkandung pada setiap item menu serta penampilan
(garnish). Tetap menggunakan bahan-bahan dengan kualitas yang
baik, sehingga konsumen akan tetap merasa puas dengan menu yang ada serta tingkat penjualan dan kontribusi margin menu tersebut akan tinggi
Untuk menu a’la carte yang berada pada kategori Puzzles, Plowhoeses dan Dog harus lebih diperhatikan lagi dengan cara pengevaluasian standar resep dan standar penyajian. Standar resep yang digunakan harus lebih diperhatikan karna setiap item menu yang dimiliki harus memiliki keuntungan serta standar penyajian adalah penyajian menu yang ada tetap original dan kental terhadap budaya Sunda tetapi harus kreatif dalam penyajiannya dan cara menghias makanan pada piring tetap menggunakan bahan-bahan tradisional tanpa mengurangi kualitas produk terutama dari cita rasa dan penyesuaian harga.
Mempertahankan dan meletakkan menu Puzzles pada tempat yang trategis special (menu of the day), dimana menu ini bisa menjadi menu populer tetapi juga menguntungkan. Untuk menu Plowhorses yang memiliki keuntungan lebih rendah bisa dengan cara dimasukkan pada menu rekomendasi dari juru masak agar menu ini lebih dilirik
(35)
96
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengunjung bisa juga dengan cara menaikkan harga jual tanpa mengurangi kualitas terutama pada cita rasa dan tampilan yang menarik.
Untuk menu Dog ini secara keseluruhan adalah menu yang tidak memberikan keuntungan dan tidak populer. Dimana menu pada kategori Dog ini harus lebih di inovasikan lagi bisa dengan cara mengganti keseluruhan komposisi menu atau dengan cara mempertimbangkan kembali harga atau menyusun porsi menu dan menu ini bisa dimasukkan pada dengan statrategi dengan memberikan diskon atau dipaketkan menu dengan harga yang sudah sesuai tanpa mengurangi kualitas dari produk. Sehinnga menu-menu ini memberikan keuntungan bagi restoran Saung Beureum. Apabila menu-menu tersebut memang tidak dapat memberikan keuntungan yang sesuai bagi pendapatan restoran maka dengan menghapus menu dari daftar menu.
5.2 Rekomendasi
Saung Beureum diharapkan dapat menerapkan Startegi pengembangan menu a’la carte berdasarkan analisis menu engineering evaluasi menu dan dilakukan secara priode dalam jangka waktu enam bulan sekali. Untuk mengetahuai masing-masing dari kemampuan menu makanan apakah sudah memberikan keuntungan atau belum untuk restoran.
Agar lebih memperjelas peneliti akan membahas pada rekomendasi berikut ini, didasari dari masing-masing pendekatan. Rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti bisa secara umum untuk keempat kategori menu hasil analisis pada bab keempat atau secara khusus pada per item menu.Volume penjualan yang tinggi tidak mengurangi kemungkinan memiliki kualitas menu dalam analisis kontribusi margin lebih kecil dari kontribusi rerata.
Rekomendasi untuk keempat kategori yang dapat ditawarkan kepada manajemen restoran oleh penulis adalah sebagai berikut:
(36)
97
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Untuk menu kategori Star
Mempertahankan menu dalam susunan menu yang akan datang (menu terus dipakai dan dicantumkan didaftar menu)
Mempertahankan kualitas produk mulai dari cita rasa (menggunakan bahan-bahan segar dalam pengolahan menu, porsi (ukuran menu) serta penampilan menu agar tetap menarik.
Mempertahankan daya tarik menu hiasan (garnish) cara penyajian yang digunakan pada setiap item menu.
Mempertahankan promosi menu makanan yang berada pada kategori Star.
2. Untuk menu kategori Plowhorses
Meninjau kembali harga menu dengan menaikkan harga menu secara bertahap.
Meninjau kembali dan mengevaluasi harga bahan dan harga jual agar memiliki keuntungan dan kualitas makanan sama serta penampilan yang baik dan menarik.
Meninjau kembali setiap porsi menu agar memiliki biaya (cost) rendah dan keuntungan lebih tinggi.
3. Untuk menu kategori Puzzles
Mempertahankan menu dalam susunan menu (tetap dipakai didaftar menu), tetapi tempatkan menu pada posisi strategis berada menu sepecial agar menarik tamu.
Meninjau kembali promosi pada menu terhadap tamu ditingkatkan lagi letakkan posisi menu yang menjadi rekomendasi menu oleh chef atau juru masak agar menu tersebut lebih menarik konsumen agar dapat meningkatkan popularitas menu.
Meninjau kembali harga menu makanan menurunkan harga menu dengan menyesuaikan porsi tanpa mengurangi cita rasa makanan dan penampilannya.
Meninjau kembali posisi menu atau tempatkan pada posisi yang lebih menarik letakan pada menu special.
(37)
98
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meninjau kembali menu dari daftar menu dikarenakan menu ini tidak memiliki keuntungan atau dengan cara mengahpus menu. Mempertahankan menu dan memodifikasi menu tersebut agar
lebih menarik dan diminati konsumen.
Meninjau dan mempertimbangkan kepopuleran menu bagi tamu kemungkinan disebabkan dari cara penyajian penapilan hiasan (garnish) yang kurang menarik konsumen.
Meninjau kembali, jika masalah terjadi pada harga maka pertimbangkan harga atau menyusun kembali porsi menu dan meningkatkan cita rasa serta kualitas penggunaan bahan-bahan pada menu.
Meninjau kembali menu atau dengan melakukan wawancara atau survei langsung ketamu apa saja kekurangan menu dan apa saja yang diinginkan tamu terhadap menu yang kurang populer juga menu yang kurang memberikan keuntungan bagi restoran.
(38)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arief, Abd. Rachman. (2005). Pengantar Perhotelan Dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Buchari, Alma. (2011). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat. (2007). Termonologi
Kebudayaan dan Kepariwisataan. Bandung: Dinas Kebudayaan dan
Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat.
Bernard Davis, Andrew Lockwood, Ioannis Pantelidis and Petter Alcott. (2008).
Food And Beverage Management Fourt Edition. Butterworth Heineman.
Fadiati, Ari. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Halim, A. dan Supomo, B (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Herayati, dkk. (1986). Makanan: Wujud Variasi dan Fungsi Serta Cara
Penyajiannya pada Orang Sunda Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Ismiyati. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Maha Dewi, (2012). Metedologi
Penelitian Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip. & Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Knigh and Lendal H. Kotscheva. (1989). Quantity Food Production And Planning Management. Van nostarnd reinhold, new York.
Kotschevar, Lendal H. & Diane Withrow. (2007). Management By Menu. Jhon Wiley & Sons. Inc. New Jersey.
Lamb, C.W., Hair, J.F and McDaniel,, C. (2001) Pemasaran. Buku 2. Jakarata: Salemba Empat.
(39)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mcvety, Paul J., Bradley J. Ware & Claudette Levesque Ware. (2008).Fundamental
Menu Planning, Jhon Wiley & Sons. Inc. New Jersey.
Minanto, Hari. (2011). Dasar-Dasar Pengelolaan Makanan (Food Product
Fundamental). Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, L.J.(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Marsun WA (2005). Restoran dan Segala Perasalahannya. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Ninemeier, Jack D.(2009) Planning And Cost Control Food And Baverage
Operation. Michigan, The Education Institute Of The AHMA
______.(2009) Planning And Cost Control Food And Baverage Management.Upper Grosvenor Street, London WIX 9P A
Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Paul R. Dittmer dan J.Desmond Keefe III. (2006). Principles Of Food Beverage And
Labor Cost Control. (New Jersey: Jhon Wiley & Sons. Inc).
Pearce J. dan Robinson R. (2000). Strategi Manajement Formulation,
Implementation, and Control., Malaysia: Mcgrae-Hill.
Rayburn,L.G. (1999). Akuntasi Biaya dengan Mengunakan Pendektan Manajemen
Biaya. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Roy C Wood. (2013). Key Concepts Hospitality Management. Sage Publications.
Satori Djama’an dan Komariah Aan. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfhabeta. ______. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfhabeta. ______. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfhabeta.
(40)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sulastiyono. (2008). Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen Usaha
Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta.
Shim, Jae K, and Siegel, J.G (2001) Budgeting. Jakarta: Erlangga.
Sujatno, A. Bambang. (2011). Hospitality, Secret Skills, Attitudes, and Performances
For Restaurant Manager. Yogyakarta: Andi.
Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen
Usaha Sarana Pariwisata Dan Akomodasi. Cetakan Keenam. Bandung:
Alfabeta.
Susetyo, Budi. (2012). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung: Refika Aditama.
Suharsimi, Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka.
Suriani. (2009) Seni Kuliner Bali Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Studi Kasus
Di Warung Babi Guling Bu Oka Dikelurahan. Ubud. Gianyar Bali. Program
Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata. (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana
Wiwoho, Ardjuno. (2008). Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
Wiyasha, I.M.B (2007). Akuntansi Manajmen untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset.
______, I.M.B (2010). Akuntansi Perhotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset. ______, I.M.B (2011). F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran. Edisi 2.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wirarta, I.M. (2006). Metedologi Penelitian Social Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.
World Food Travel Association. (2013). What Is Food Tourism? Retrived September 11, 2015, From World Food Travel Association.org/what-is-food-tourism/
Zulganef. (2008). Metode Penelitian Social Dan Bisnis. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu
(1)
96
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengunjung bisa juga dengan cara menaikkan harga jual tanpa mengurangi kualitas terutama pada cita rasa dan tampilan yang menarik.
Untuk menu Dog ini secara keseluruhan adalah menu yang tidak memberikan keuntungan dan tidak populer. Dimana menu pada kategori Dog ini harus lebih di inovasikan lagi bisa dengan cara mengganti keseluruhan komposisi menu atau dengan cara mempertimbangkan kembali harga atau menyusun porsi menu dan menu ini bisa dimasukkan pada dengan statrategi dengan memberikan diskon atau dipaketkan menu dengan harga yang sudah sesuai tanpa mengurangi kualitas dari produk. Sehinnga menu-menu ini memberikan keuntungan bagi restoran Saung Beureum. Apabila menu-menu tersebut memang tidak dapat memberikan keuntungan yang sesuai bagi pendapatan restoran maka dengan menghapus menu dari daftar menu.
5.2 Rekomendasi
Saung Beureum diharapkan dapat menerapkan Startegi pengembangan menu a’la carte berdasarkan analisis menu engineering evaluasi menu dan dilakukan secara priode dalam jangka waktu enam bulan sekali. Untuk mengetahuai masing-masing dari kemampuan menu makanan apakah sudah memberikan keuntungan atau belum untuk restoran.
Agar lebih memperjelas peneliti akan membahas pada rekomendasi berikut ini, didasari dari masing-masing pendekatan. Rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti bisa secara umum untuk keempat kategori menu hasil analisis pada bab keempat atau secara khusus pada per item menu.Volume penjualan yang tinggi tidak mengurangi kemungkinan memiliki kualitas menu dalam analisis kontribusi margin lebih kecil dari kontribusi rerata.
Rekomendasi untuk keempat kategori yang dapat ditawarkan kepada manajemen restoran oleh penulis adalah sebagai berikut:
(2)
97
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk menu kategori Star
Mempertahankan menu dalam susunan menu yang akan datang (menu terus dipakai dan dicantumkan didaftar menu)
Mempertahankan kualitas produk mulai dari cita rasa
(menggunakan bahan-bahan segar dalam pengolahan menu, porsi (ukuran menu) serta penampilan menu agar tetap menarik.
Mempertahankan daya tarik menu hiasan (garnish) cara penyajian yang digunakan pada setiap item menu.
Mempertahankan promosi menu makanan yang berada pada
kategori Star.
2. Untuk menu kategori Plowhorses
Meninjau kembali harga menu dengan menaikkan harga menu secara bertahap.
Meninjau kembali dan mengevaluasi harga bahan dan harga jual agar memiliki keuntungan dan kualitas makanan sama serta penampilan yang baik dan menarik.
Meninjau kembali setiap porsi menu agar memiliki biaya (cost) rendah dan keuntungan lebih tinggi.
3. Untuk menu kategori Puzzles
Mempertahankan menu dalam susunan menu (tetap dipakai
didaftar menu), tetapi tempatkan menu pada posisi strategis berada menu sepecial agar menarik tamu.
Meninjau kembali promosi pada menu terhadap tamu
ditingkatkan lagi letakkan posisi menu yang menjadi rekomendasi menu oleh chef atau juru masak agar menu tersebut lebih menarik konsumen agar dapat meningkatkan popularitas menu.
Meninjau kembali harga menu makanan menurunkan harga menu
dengan menyesuaikan porsi tanpa mengurangi cita rasa makanan dan penampilannya.
Meninjau kembali posisi menu atau tempatkan pada posisi yang lebih menarik letakan pada menu special.
(3)
98
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meninjau kembali menu dari daftar menu dikarenakan menu ini tidak memiliki keuntungan atau dengan cara mengahpus menu.
Mempertahankan menu dan memodifikasi menu tersebut agar
lebih menarik dan diminati konsumen.
Meninjau dan mempertimbangkan kepopuleran menu bagi tamu kemungkinan disebabkan dari cara penyajian penapilan hiasan (garnish) yang kurang menarik konsumen.
Meninjau kembali, jika masalah terjadi pada harga maka
pertimbangkan harga atau menyusun kembali porsi menu dan meningkatkan cita rasa serta kualitas penggunaan bahan-bahan pada menu.
Meninjau kembali menu atau dengan melakukan wawancara atau
survei langsung ketamu apa saja kekurangan menu dan apa saja yang diinginkan tamu terhadap menu yang kurang populer juga menu yang kurang memberikan keuntungan bagi restoran.
(4)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Abd. Rachman. (2005). Pengantar Perhotelan Dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Buchari, Alma. (2011). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat. (2007). Termonologi
Kebudayaan dan Kepariwisataan. Bandung: Dinas Kebudayaan dan
Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat.
Bernard Davis, Andrew Lockwood, Ioannis Pantelidis and Petter Alcott. (2008).
Food And Beverage Management Fourt Edition. Butterworth Heineman.
Fadiati, Ari. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Halim, A. dan Supomo, B (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Herayati, dkk. (1986). Makanan: Wujud Variasi dan Fungsi Serta Cara
Penyajiannya pada Orang Sunda Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Ismiyati. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Maha Dewi, (2012). Metedologi
Penelitian Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip. & Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Knigh and Lendal H. Kotscheva. (1989). Quantity Food Production And Planning Management. Van nostarnd reinhold, new York.
Kotschevar, Lendal H. & Diane Withrow. (2007). Management By Menu. Jhon Wiley & Sons. Inc. New Jersey.
Lamb, C.W., Hair, J.F and McDaniel,, C. (2001) Pemasaran. Buku 2. Jakarata: Salemba Empat.
(5)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mcvety, Paul J., Bradley J. Ware & Claudette Levesque Ware. (2008).Fundamental
Menu Planning, Jhon Wiley & Sons. Inc. New Jersey.
Minanto, Hari. (2011). Dasar-Dasar Pengelolaan Makanan (Food Product
Fundamental). Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, L.J.(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Marsun WA (2005). Restoran dan Segala Perasalahannya. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Ninemeier, Jack D.(2009) Planning And Cost Control Food And Baverage
Operation. Michigan, The Education Institute Of The AHMA
______.(2009) Planning And Cost Control Food And Baverage Management.Upper Grosvenor Street, London WIX 9P A
Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Paul R. Dittmer dan J.Desmond Keefe III. (2006). Principles Of Food Beverage And
Labor Cost Control. (New Jersey: Jhon Wiley & Sons. Inc).
Pearce J. dan Robinson R. (2000). Strategi Manajement Formulation,
Implementation, and Control., Malaysia: Mcgrae-Hill.
Rayburn,L.G. (1999). Akuntasi Biaya dengan Mengunakan Pendektan Manajemen
Biaya. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Roy C Wood. (2013). Key Concepts Hospitality Management. Sage Publications.
Satori Djama’an dan Komariah Aan. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfhabeta. ______. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfhabeta. ______. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfhabeta.
(6)
ARDITHA YUSPENTIA, 2015
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A’LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sulastiyono. (2008). Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen Usaha
Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta.
Shim, Jae K, and Siegel, J.G (2001) Budgeting. Jakarta: Erlangga.
Sujatno, A. Bambang. (2011). Hospitality, Secret Skills, Attitudes, and Performances
For Restaurant Manager. Yogyakarta: Andi.
Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen
Usaha Sarana Pariwisata Dan Akomodasi. Cetakan Keenam. Bandung:
Alfabeta.
Susetyo, Budi. (2012). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung: Refika Aditama.
Suharsimi, Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka.
Suriani. (2009) Seni Kuliner Bali Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Studi Kasus
Di Warung Babi Guling Bu Oka Dikelurahan. Ubud. Gianyar Bali. Program
Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata. (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana
Wiwoho, Ardjuno. (2008). Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
Wiyasha, I.M.B (2007). Akuntansi Manajmen untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset.
______, I.M.B (2010). Akuntansi Perhotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset. ______, I.M.B (2011). F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran. Edisi 2.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wirarta, I.M. (2006). Metedologi Penelitian Social Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.
World Food Travel Association. (2013). What Is Food Tourism? Retrived September 11, 2015, From World Food Travel Association.org/what-is-food-tourism/
Zulganef. (2008). Metode Penelitian Social Dan Bisnis. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu