STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG.
No. Daftar FPIPS : 1881/UN.40.2.5.3/PL/2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU
ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
EryandaYanwardika 0906534
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
No. Daftar FPIPS : 1881/UN.40.2.5.3/PL/2013
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
“STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI RESTORAN BURGUNDY BANDUNG”
Oleh
Eryanda Yanwardika 0906534
Sebuah Skripsi yang diajukan memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©Eryanda Yanwardika Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian Dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
No. Daftar FPIPS : 1881/UN.40.2.5.3/PL/2013
ERYANDA YANWARDIKA
“STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI RESTORAN BURGUNDY BANDUNG”
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Agus Sudono, SE.,MM. NIP. 19820508.200812.1.002
Pembimbing II
Woro Priatini, S.Pd., M.Si. NIP. 19710309.201012.2.001
Mengetahui, Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering
Agus Sudono, SE.,MM. NIP. 19820508.200812.1.002
(4)
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
ERYANDA YANWARDIKA, Strategi Pengembangan Bisnis Berbasis Menu Engineering di Burguny Wine and Dine Bandung, di bawah bimbingan Agus Sudono, SE., MM.,dan Woro Priatini, S.pd., M.Si.,
Kota Bandung merupakan salah satu pusat pariwisata di Indonesia yang telah berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu tujuan yang paling populer bagi wisatawan mancanegara dan nusantara. Selain itu, kota Bandung menawarkan aktifitas dan kegiatan wisata yang berbeda dengan tempat wisata lain. Bandung menawarkan pengalaman berwisata yang menarik yaitu wisata alam, wisata belanja, dan wisata kuliner. Salah satu restoran yang sering dikunjungi wisatawan di kota Bandung adalah restoran Burgundy Wine and Dine, yang memiliki begitu banyak varian menu untuk dijual. Menu yang dijual dapat mempengaruhi tinggi rendahnya volume penjualan, keuntungan maupun kerugian restoran Burgundy . Penjualan menu yang dapat memberikan hasil optimal diperlukan strategi pengembangan bisnis yang baik. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ini bertujuan untuk menganalisis menu engineering dalam tiga periode yaitu bulan Juni, Juli, dan Agustus. Metode analisisnya dilakukan dengan analisis dan pencatatan harga bahan, analisis harga pokok menu makanan, analisis kinerja penjualan restoran, analisis potential food cost, analisis presentase standard food cost, analisis total food sales, analisis indeks popularitas, analisis contribution margin, analisis varian indeks popularitas dan contribution margin, analisis manajemen menu dengan pendekatatan matriks, analisis klasifikasi menu, dan analisis SWOT. Untuk mengolah data menggunakan program microsoft office excel 2007.
Berdasarkan dari hasil Analisis Menu Engineering, maka dapat diambil kesimpulan dari masing – masing pendekatan selama periode penelitian 1 Juni s/d 30 Agustus 2013. Pada bulan Juni menu makanan yang ada masih belum optimal karena (24%) berada pada kategori Star, (26%) Plowhorses, (27%) Puzzle, (23%) dog. Untuk bulan Juli menu makanan yang ada sangat tidak optimal karena (10%) berada pada kategori Star, (27%) Plowhorses, (44%) Puzzle, (19%) dog. Sedangkan bulan Agustus menu makanan yang ada sangat tidak optimal karena (23%) berada pada kategori Star, (33%) Plowhorses, (34%) Puzzle, (10%) dog. Kata kunci:
Strategi Pengembangan Bisnis Berbasis Menu Engineering di Burgundy Wine and Dine Bandung.
(5)
ABSTRACT
ERYANDA YANWARDIKA, Business Development Strategy Based on Menu Engineering in Burgundy Wine and Dine Bandung, under the guidance of Agus Sudono, SE., MM., And Woro Priatini, S.Pd., M.Si.,
Bandung is the one central city of tourism in indonesia which has been growing rapidly and become one of the most popular destination for both foreign and domestic tourists. Besides that, Bandung offers an interesting tour experience such as nature tourism, shopping and culinary. One of the most visited restaurant by tourist is Burgundy and Dine, which has a lot of variants of menu for sale.The menuis sold can affect the level of sales volume, profits and losses of Burgundy restaurant. Sales menu that can provide optimal results require da good business development strategy. Based on these conditions, this researc his aimed to analyze theen menu engineering on the three months period of June, July, and August. The analysis method of recording the price of materials, the analysis of the cost of the food menu, restaurant sales performance analysis, potential food cost analysis, standard food cost percentage analysis, analysis of total food sales, popularity index analysis, contribution margin analysis, variance analysis, and contribution margin popularity index , with lobbying menu management analysis matrix, classification analysis menu, and SWOT analysis. Microsof office excel 2007 allowed to process the data.
Based on the results of Menu Engineering Analysis, from the each study aprroach periode 1 june sd 30 agustus it can be conclude that on June, the menu is not optimal yet because (24%) in the Star Category, (26%) Plowhorses, (27%) Puzzle, (23%) dog. In july the menu completelly not opyimal because (10%) in Star category, (27%) Plowhorses, (44%) Puzzle, (19%) dog. While in august the menu also completelly not optimal because (23%) on Star category, (33%) Plowhorses, (34%) Puzzle, (10%) dog.
Keywords: Business Development Strategy Based on Menu Engineering in Burgundy Wine and Dine Bandung
(6)
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakang ... 1
1.2RumusanMasalah ... 14
1.3Tujuan Dan ManfaatPenelitian ... 15
1.3.1 TujuanPenelitian ... 15
1.3.2 ManfaatPenelitian ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 KajianPustaka ... 17
2.1.1 DefinisiRestoran ... 17
2.1.2DefinisiMenu ... 24
2.1.3DefinisiManajemen Menu ... 25
2.1.4PendekatanMatriks ... 26
2.1.4.1 Menu Engineering ... 26
2.1.4.1.1 Tingkat PopularitasdanMarjinKontribusi... 27
2.1.4.1.2 BauranPenjualan (Sales Mix) ... 30
2.1.4.1.3 HargaPokok Baku Makanan ... 31
2.1.4.1.4 HargaJual (Selling Price) ... 34
2.1.4.1.5 AnalisisMenu Engineering Worksheet ... 34
2.1.4.2 AnalisisPresentaseHargaPokokMakanan ... 35
2.1.4.2.1 PersentaseHargaPokokMakanandanMinuman ... 36
2.1.4.2.2 AnalisisPersentaseHargaPokokWorksheet ... 36
2.1.4.3 AnalisisMarjinHargaPokok (Cost Margin Analysisis) ... 37
2.1.5PendekatanMatriks ... 39
2.2 KerangkaPemikiran ... 41
(7)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek ... 42
3.2Sumber Data ... 42
3.3 JenisdanMetodePenelitian ... 43
3.3.1 MetodePenelitian... 44
3.4 TeknikdanPengumpulan Data ... 44
3.5 MetodeAnalisis Data ... 45
3.5.1 AnalisisdanPencatatanHargaBahan... 46
3.5.2 Analisis Harga Pokok Menu Makanan ... 46
3.5.3 Analisis Kinerja Penjualan Restoran ... 46
3.5.4 AnalisisPotential Food Cost ... 47
3.5.5 AnalisisPersentase Standard Food Cost ... 47
3.5.6 AnalisisTotal Food Sales ... 47
3.5.7 AnalisisIndeksPopularitas ... 48
3.5.8 AnalisisContributiion Margin ... 48
3.5.9 Analisis Varian (ANAVA) IndeksPopularitasdanAnalisis Varian (ANAVA) Contribution Margin ... 49
3.5.10Analisis Manajemen Menu dengan Pendekatan Matriks ... 50
3.5.11Klasifikasi Menu ... 50
3.5.12. AnalisisSWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat) . 50
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN 4.1 HasilPenelitian ... 52
4.1.1 GambaranUmumObjekPenelitian ... 52
4.2AnalisisPencatatanHargaBahan di Restoran Burgundy ... 53
4.3 Analisis HargaPokok Menu Makanan di Restoran Burgundy ... 56
4.4 Analisis KinerjaPenjualanRestoran Burgundy ... 60
4.4.1 Daftar Menu Makanan ... 61
4.4.2 KinerjaRestoran Burgundy 1 juni– 30 Agustus 2013 ... 61
4.5Analisis Potential Food Cost ... 64
4.6 AnalisisPresentase Standard Food Cost ... 65
4.7AnalisisTotal Food Sales ... 65
4.8 Analisis IndeksPopularitas ... 66
4.9 AnalisisContributiion Margin ... 67
4.10 AnalisisManajemen Menu denganPendekatanMatriks ... 68
4.10.1 AnalisisMenu Engineering ... 68
4.11AnalisisKlasifikasi Menu ... 68
4.12 Pembahasan... 69
4.12.1 StandaratauBatasan (rerata) Contribution Margin ... 69 4.12.1.1 RerataContribution Margin untuk Menu Full Appetizer69
(8)
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
4.12.1.2 RerataContribution Margin untuk Menu Main Course 72
4.12.1.3 RerataContribution Margin untuk Menu Full Dessert ... 77
4.12.2 StandaratauBatasan (rerata) Popularity ... 80
4.12.2.1 RerataPopularity untuk Menu Full Appetizer ... 80
4.12.2.2 RerataPopularity untuk Menu Main Course ... 81
4.12.2.3 RerataPopularity untuk Menu Full Dessert ... 84
4.12.3 Analisis Varian (ANAVA) IndeksPopularitasdanAnalisis Varian (ANAVA) Contribution Margin ………. 85
4.12.3.1 Analisis Varian IndeksPopularitas ……… 87
4.12.3.2 Anlisis Varian Contribution Margin……… 90
4.12.4AnalisisMenu Engineering denganMetodeMatix... 94
4.12.5 Klasifikasi Menu ... 95
4.12.6 Analisis SWOT ………98
4.12.7StrategiPengembanganBisnisBerbasis Menu Engineering 99 4.13 ImplikasiHasilTemuanPenelitian ... 101
4.13.1 TemuanTeoriBersifatTeoritik... 101
4.13.2 ImplikasiPenelitianBersifatEmpirik ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103
5.1 Kesimpulan ... 103
5.2 Saran – saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 108 LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 StatistikkunjunganWisatawan di Kota Bandung ... 2
Tabel 1.2 Volume Penjualan Menu Di Restoran Burgundy ... 4
Tabel 1.3 Total Volume Penjualan Menu Di Restoran Burgundy ... 7
Tabel1.4 Klasifikasi Menu Di Restoran Burgundy ... 8
Tabel1.5 Total Klasifikasi Menu Di Restoran Burgundy ... 11
Tabel2.1 Perbedaan Menu Klasikdan Menu Modern... 24
Tabel2.2 Klasifikasi Menu ... 29
Tabel 2.3 Klasifikasi Menu (presentasehargapokokmakanan) ... 35
Tabel2.4 Klasifikasi Menu (Cost Margin Analysis)... 38
Tabel 3.1 Tabel Analisa Varian (ANAVA) RAK ... 49
Tabel 4.1 DaftarHargaBahanUtama Di Restoran Burgundy ... 54
Tabel 4.2 DaftarHarga Menu Makanan Di Restoran Burgundy ... 58
Tabel 4.3 kinerjaPenjualan Menu Di Restoran Burgundy ... 62
Tabel 4.4 RerataContribution Margin untuk Menu Full Appetizer ... 69
Tabel 4.5 RerataContribution Margin untuk Menu Main Course ... 72
Tabel 4.6 RerataContribution Margin untuk Menu Full Dessert ... 78
Tabel 4.7 RerataPopularity untuk Menu Full Appetizer ... 80
Tabel 4.8 RerataPopularity untuk Menu Main Course ... 82
Tabel 4.9 RerataPopularity untuk Menu Full Dessert ... 84
Tabel 4.10UjiKesamaan Varian ... 86
Tabel 4.11 RerataPopulariyuntuksemua Menu ... 87
Tabel 4.12 UjiAnalisis Varian (ANAVA) IndeksPopularitas ... 88
Table 4.13 UjiDescriptivesIndeksPopularitas ………... 90
Tabel 4.14 RerataContribution Margin untuksemua Menu ……… 91
Tabel 4.15 UjiAnalisis Varian (ANAVA) Contribution Margin……… 91
Tabel 4.16 UjiDescriptivesContribution Margin……… 93
Tabel 4.17 AnalisisMenu Engineering denganMetodeMatix ... 94
Tabel 4.18 Klasifikasi Menu Di Restoran Burgundy Bandung ... 95
Tabel 4.19 Analisis SWOT ... 98
(10)
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 MatriksMenu Engineering ... 30
Gambar 2.2 MatriksPersentaseHargaPokokMakanan ... 36
Gambar2.3 MatriksCost Margin Analysis ... 38
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Kekayaan alam di Indonesia sangat melimpah, berbagai macam wisata yang tumbuh di berbagai wilayah Indonesia banyak sekali bermunculan. Pemanfaatan dan pengolahan kekayaan alam tersebut merupakan suatu bentuk penerapan pada bidang pariwisata khususnya. Potensi disini merupakan suatu peluang untuk meningkatkan pertumbuhan dalam bidang pariwisata yang tentunya untuk kemajuan pariwisata Indonesia pada umumnya. .
Di Indonesia, pariwisata didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah”. Selanjutnya disebutkan bahwa: Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisatawan, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut (Sulastiyono, 2006).
Dari seluruh pengertian pariwisata di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan masalah sosial, politik, ekonomi, keamanan, ketertiban, keramahtamahan, kebudayaan, kesehatan, dan seterusnya yang bertujuan untuk pengembangan dan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat maupun Negara dengan cara memberikan sarana dan
(12)
2
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
prasarana yang mendukung. Untuk mendukung kegiatan pariwisata harus diimbangi dengan sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang memadai dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa pariwisata yang semakin meningkat. Sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, maka tumbuh pula berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti restoran dan rumah makan yang menyediakan menu tertentu.
Kota Bandung merupakan kota yang menempati urutan pertama tingkat kunjungan wisata kuliner di daerah Jawa Barat. Dari potensi inilah para pelaku bisnis berlomba-lomba membuka usaha dibidang kuliner, sehingga Bandung memiliki berbagai macam jenis restoran mulai dari fine dining, coffe shop, dan specility restaurant. Hal ini tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke Bandung, statistik kunjungan wisatawan di Kota Bandung seperti disajikan Tabel 1.1:
TABEL 1.1
STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008 – 2012
NO TAHUN JUMLAH
(Orang)
1 2008 4.495.245
2 2009 5.007.608
3 2010 5.179.858
4 2011 6.712.824
5 2012 5.257.439
(13)
3
Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut, banyaknya Restoran yang bermunculan di Bandung menandakan adanya perkembangan perekonomian menuju positif di Indonesia dan menghasilkan persaingan yang ketat antar restoran baik dari konsep yang sama ataupun berbeda sama sekali. Beberapa restoran tersebut menawarkan menu makanan dengan konsep yang baru seiring dengan perkembangan yang ada di dunia hospitality.
Seperti yang ditawarkan oleh restoran Burgundy yang menyediakan menu sesuai pesanan (a la carte), dalam wawancara nonformal kepada manajer Restoran Burgundy yang di kelola oleh bapak Ari Hermanto bahwa restoran Burgundy saling berlomba dan bersaing dalam menyajikan kepuasan kepada para pelanggannya. Walaupun kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan utama, namun ada sisi lain yang seringkali membebani pikiran pengusaha restoran Burgundy ini. Beban pikiran tersebut secara sederhana disampaikan dalam pertanyaan sebagai berikut, “kenapa diantara menu yang dijual ada yang laris namun tidak memberikan keuntungan yang signifikan, tetapi ada menu yang kurang laris namun memberikan keuntungan yang sangat signifikan?”. Namun salah satu upaya yang dilakukan untuk menyiasati kenyataannya adalah manajer restoran Burgundy ini tetap menyajikan menu tersebut sebagai menu khas restorannya, walaupun keuntungan yang diperoleh tidak signifikan, dengan begitu penyelesaian permasalahan ini tidak efektif. Hal ini terlihat dari jumlah penjualan di restoran Burgundy, Volume penjualan di restoran Burgundy seperti yang disajikan Tabel 1.2:
(14)
4
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.2
Volume Penjualan Menu Di Restoran Burgundy Periode Juni - Agustus 2013
Menu
Periode Penjualan
Agustus Juli Juni
Volume Volume Volume
Appetizers
Burgundy Fries 10 6 15
Nachos 7 6 9
Beef Samosa 10 9 11
Sesame Shrimp On Toast 3 5 8
Chicken Quesadillas 17 6 20
Lunpia Semarang 22 14 28
Fried Calamari 12 20 22
Barbaque Chicken Wing 14 4 15
Soups
Cream Of Mushroom 10 5 16
Pumpkin Veloute 9 7 9
Hungarian Goulash 9 6 10
Potato Cream 31 27 33
Ministrone Ala Casalinga 14 10 22
French Onion Soup 15 6 16
Salads
Caesar Salad 15 13 17
Greek Salad 8 2 7
Prawn Salad 6 1 9
Chicken Oriental 5 0 10
Hawaiian Chicken Salad 10 6 16
Meats
Tournedos Ala Burgundy
• US Beef 96 105 144
• Australian Beef 65 22 55
Bordeux Fillet Mignon
• US Beef 23 23 36
• Australian Beef 34 33 40
Oriental Steak
(15)
5
• Australian Beef 55 53 46
T-Bone Steak
• US Beef 47 46 51
• Australian Beef 16 24 23
Shorts Ribs
• US Beef 32 33 26
• Australian Beef 54 12 25
Sirloin
• US Beef 56 24 23
• Australian Beef 59 49 75
Roast Beef Sirloin 25 20 30
Lamb Chops Provencale 24 24 26
Mutton Sashhslik 23 23 16
Poultry
Barbaque Chicken 17 20 42
Hungarian Crème Chicken 14 12 25
Chicken Cordon Blue 41 41 16
Chicken Mushroom 15 11 13
Grilled duck 11 10 48
Roast Chicken Al'englais 33 10 10
Fish And Seafood
Grilled Norwegian Salmon 28 31 40
Pesce Ala Griglia 26 8 7
Red Snapper Meuniere 33 10 9
Prawn Concasse 49 9 9
Indonesian Favourite
Nasi Goreng Kampoeng Cibodas 54 50 57
Bebek Goreng Dago Giri 56 24 26
Iga bakar Lalah Langen Sari 13 25 10
Sop Buntut 79 68 77
Sop Konro 22 16 24
Asian Delight
Salmon Teriyaki 64 59 66
Chicken Laksa 22 18 20
Kungpao Chicken 26 20 24
Fried Prawn With Salted Duck Egg 10 9 15
Hainan Chicken Rice 16 11 8
Pasta
(16)
6
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Sumber: Pra Penelitian di restoran Burgundy
Total volume penjualan dari tabel diatas dengan menghitung jumlah seluruh penjualan dari menu appetizer, soup, salad, meat, poultry, fish and seafood, Indonesian favourite, asian delight, pasta, pizza, dessert, dan kids menu, disajikan pada Tabel 1.3:
Salmon Alfredo 29 7 7
Pollo Con pesto 39 24 25
Marinara Di Mare 15 4 5
Aglio Olio 6 2 1
Beef Stroganoff 7 5 4
Ravioli 24 27 28
Chicken Piccata Napolitan 16 6 6
Pizzas
Margeritha 16 15 3
Cheesy Cheese 9 7 16
Pepperoni 33 33 23
Hawaiian Chicken Salad 8 5 5
Seafood 10 8 20
Beef Delight 10 2 1
Dessert
Fried Ice Cream 53 45 54
Colenak 64 44 14
Banan Spring Roll 6 7 16
Burgundy Pancake 79 50 55
Crème Brulle 21 16 42
Apple Strudel 7 10 16
Tangkuban Perahu Eruption 16 14 18
Crepe Suzette 23 15 22
Assorted Suced Tropical Fruits 19 7 8
Kids Menu
Burgundy Kids Burger 39 20 46
Fish N' Chips 36 19 45
Bolognese 26 11 27
Chicken Strips 27 15 26
(17)
7
TABEL 1.3
Total Volume Penjualan Menu Di Restoran Burgundy Periode Juni - Agustus 2013
Menu
Periode Penjualan
Agustus Juli Juni
Volume Volume Volume
Appetizers 95 70 128
Soups 88 61 106
Salads 44 22 59
Meats 639 512 643
Poultry 131 104 154
Fish And Seafood 136 58 65
Indonesian Favourite 224 183 194
Asian Delight 138 117 133
Pasta 193 82 82
Pizzas 86 70 68
Dessert 288 208 245
Kids Menu 140 73 144
Total 2202 1560 2021
Sumber: Pra Penelitian di restoran Burgundy
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penjualan menu di restoran Burgundy Bandung pada periode bulan Juni sampai bulan Agustus tidak ada peningkatan. Selain itu klasifikasi menu dari hasil analsisis menu engineering sesuai data – data di restoran Burgundy Badung menunjukan adanya kesalahan dalam penjualan menu, karena klasifikasi tersebut yang terdiri dari 4 klasifikasi yaitu star, puzzles, plowhorses, dan dog (Wiyasha, 2006) dalam penjualannya didominasi oleh klasifikasi menu puzzle dan plowhorse, seperti yang di sajikan pada tabel 1.4, dan tabel 1.5:
(18)
8
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.4
Klasifikasi Menu Di Restoran Burgundy Periode Juni - Agustus 2013
Menu
Periode Penjualan
Juni Juli Agustus
Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Appetizers
Burgundy Fries PLOWHORSE DOG PLOWHORSE
Nachos PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Beef Samosa DOG PLOWHORSE PLOWHORSE
Sesame Shrimp On Toast PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Chicken Quesadillas STAR PUZZLE STAR
Lunpia Semarang STAR PLOWHORSE PLOWHORSE
Fried Calamari PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Barbaque Chicken Wing STAR PUZZLE STAR
Soups
Cream Of Mushroom STAR PUZZLE PUZZLE
Pumpkin Veloute PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Hungarian Goulash PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Potato Cream PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Ministrone Ala Casalinga PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
French Onion Soup STAR PUZZLE STAR
Salads
Caesar Salad PLOWHORSE PLOWHORSE STAR
Greek Salad PUZZLE DOG STAR
Prawn Salad STAR PUZZLE PUZZLE
Chicken Oriental PLOWHORSE DOG DOG
Hawaiian Chicken Salad STAR PLOWHORSE STAR
Meats
Tournedos Ala Burgundy
• US Beef STAR STAR STAR
• Australian Beef PLOWHORSE DOG PLOWHORSE
Bordeux Fillet Mignon
• US Beef STAR PUZZLE PUZZLE
• Australian Beef PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
(19)
9
• US Beef PUZZLE PUZZLE PUZZLE
• Australian Beef PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
T-Bone Steak
• US Beef STAR STAR STAR
• Australian Beef DOG PUZZLE PUZZLE
Shorts Ribs
• US Beef DOG PLOWHORSE PLOWHORSE
• Australian Beef DOG DOG PLOWHORSE
Sirloin
• US Beef DOG PUZZLE STAR
• Australian Beef PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Roast Beef Sirloin PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Lamb Chops Provencale PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Mutton Sashhslik DOG DOG DOG
Poultry
Barbaque Chicken PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Hungarian Crème Chicken PLOWHORSE PUZZLE PUZZLE
Chicken Cordon Blue DOG PLOWHORSE PLOWHORSE
Chicken Mushroom PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Grilled duck STAR PUZZLE PUZZLE
Roast Chicken Al'englais DOG DOG PLOWHORSE
Fish And Seafood
Grilled Norwegian Salmon STAR STAR STAR
Pesce Ala Griglia PUZZLE PUZZLE STAR
Red Snapper Meuniere DOG DOG PLOWHORSE
Prawn Concasse DOG DOG PLOWHORSE
Indonesian Favourite
Nasi Goreng Kampoeng Cibodas PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Bebek Goreng Dago Giri DOG DOG PLOWHORSE
Iga bakar Lalah Langen Sari PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Sop Buntut STAR STAR STAR
Sop Konro PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Asian Delight
Salmon Teriyaki PUZZLE STAR STAR
Chicken Laksa PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Kungpao Chicken PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Fried Prawn With Salted Duck
Egg DOG DOG DOG
(20)
10
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Pasta
Linguine Ala Carbonara DOG DOG PLOWHORSE
Salmon Alfredo PUZZLE PUZZLE STAR
Pollo Con pesto PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Marinara Di Mare PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Aglio Olio DOG DOG DOG
Beef Stroganoff PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Ravioli PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Chicken Piccata Napolitan PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Pizzas
Margeritha DOG PLOWHORSE PLOWHORSE
Cheesy Cheese PLOWHORSE PUZZLE PUZZLE
Pepperoni STAR STAR STAR
Hawaiian Chicken Salad PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Seafood STAR PUZZLE PUZZLE
Beef Delight PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Dessert
Fried Ice Cream STAR STAR STAR
Colenak DOG PLOWHORSE PLOWHORSE
Banan Spring Roll PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Burgundy Pancake PLOWHORSE PLOWHORSE PLOWHORSE
Crème Brulle PLOWHORSE DOG DOG
Apple Strudel DOG DOG DOG
Tangkuban Perahu Eruption PUZZLE PUZZLE PUZZLE
Crepe Suzette STAR PUZZLE STAR
Assorted Suced Tropical Fruits DOG DOG DOG
Kids Menu
Burgundy Kids Burger STAR STAR STAR
Fish N' Chips PLOWHORSE PLOWHORSE PUZZLE
Bolognese STAR PUZZLE PUZZLE
Chicken Strips STAR PUZZLE STAR
Bratwurst DOG DOG PUZZLE
(21)
11
TABEL 1.5
Total Klasifikasi Menu Di Restoran Burgundy Periode Juni - Agustus 2013
Menu
Klasifikasi Menu
Juni Juli Agustus
S PH P D S PH P D S PH P D
Appetizers 3 2 2 1 0 3 4 1 2 4 2 0
Soups 2 2 2 0 0 2 4 0 1 2 3 0
Salads 2 2 1 0 0 2 1 2 3 0 1 1
Meats 3 4 3 5 2 4 6 3 3 6 5 1
Poultry 1 2 1 2 0 2 3 1 0 3 3 0
Fish And Seafood 1 0 1 2 1 0 1 2 2 2 0 0
Indonesian Favourite 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 0
Asian Delight 0 2 2 1 1 2 2 0 1 2 0 2
Pasta 0 2 4 2 0 2 4 2 1 3 3 1
Pizzas 2 1 2 1 1 1 4 0 1 1 4 0
Dessert 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3
Kids Menu 3 1 0 1 1 1 2 1 2 0 3 0
Total 20 21 22 19 8 22 36 16 19 27 28 8
Keterangan: S (STAR), PH (PLOWHORSE), P (PUZZLE), D (DOG)
Sumber: analisis menu engineering di restoran Burgundy
Berdasarkan kalisifikasi menu dari tabel–tabel diatas, penjualan menu di Restoran Burugundy Bandung pada bulan Juni mengidentifikasi bahwa: penjualan menu plowhorse yaitu sebanyak 21 item; menu puzzle 22 item; dan menu dog 19
item, untuk penjualan menu bulan Juli teridentifikasi penjualan menu: plowhorse
sebanyak 22 item; menu puzzle 36; dan menu dog 16 item, dan penjualan menu untuk bulan Agustus mengidentifikasi: plowhorse sebanyak 27 item; menu puzzle
28 item; dan menu dog 8 item. Itu artinya penjualan menu di Restoran Burgundy Bandung tidak optimal, karena penjualannya masih di dominasi oleh klasifikasi
(22)
12
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
plowhorse dan puzzle, bahkan klasifikasi menu dog pun tidak sedikit. Dan ini akan membebani kepada persediaan bahan makanan maupun pendapatan restoran Burgundy Bandung, untuk itu diperlukan analisis Menu Engineering secara berkala yang mampu memberikan strategi pengembangan bisnis, sehingga dapat mengetahui solusi dan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk memaksimalkan penjualan yang optimal.
Menurut Davis dan Stone (1992:63), menu yang terdiri dari makanan dan minuman merupakan produk yang ditawarkan sebuah restoran dengan tujuan utama adalah untuk dijual. Dengan begitu menu merupakan dasar berdirinya sebuah restoran atau usaha pelayanan makanan lainnya yang dapat mempengaruhi keberhasilan ataupun kegagalan operasionalnya. Berdasarkan menu, pengelola dapat mempersiapkan bahan yang akan diolah dan biaya yang diperlukan, bahkan dapat menentukan pangsa pasar yang ingin diraih, suasana atau dekorasi restoran yang diinginkan, dan jenis pelayanan restoran.
Disisi lain prinsip bahwa penjualan harus dapat memberikan keuntungan yang signifikan tetap dikedepankan, agar kegiatan usaha dapat berkembang dengan baik. Untuk mengatasi masalah inilah diperlukan langkah-langkah penting menyusun strategi dan desain menu dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Menurut Kasavana (1982), metode menu engineering yang disebutnya sebagai “unique method of menu analysis and design” mencoba
menjawab permasalahan pengusaha reatoran Burgundy tadi. Metode ini banyak diterapkan terutama dalam “food service operations” di restoran-restoran terkenal di dunia.
(23)
13
Salah satu tujuan prinsip menu engineering adalah bagaimana memaksimalkan penjualan dan keuntungan sehingga usaha dapat berkembang dengan baik. Analisis dapat dilakukan secara manual maupun computer, walaupun sejak semula metode ini disusun dan diperkenalkan untuk analisis computer seperti yang ditulis dalam buku “Computer System For Food Service Operrations“. Dalam tulisan ini disajikan cara analisis dengan metode manual agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan sederhana (Kasavana, 1999).
Secara konsep ada beberapa hal yang harus dijawab terlebih dahulu sebelum melakukan menu enginering yakni: (i) Berapakah harga yang paling menguntungkan bagi sebuah menu; (ii) Apakah biaya potensial bagi menu yang dijual; (iii) Pada level harga dan model campuran yang bagaimana sebuah restoran dapat meningkatkan keuntungannya; (iv) Yang manakah diantara bahan menu saat ini yang perlu disusun kembali harganya, diganti ataupun direposisi; (v) Bagaimana perubahan ini bisa dievaluasi (Kasavana, 1982).
Walaupun sepintas menu engineering terlihat sangat kompleks, namun ternyata telah banyak dipergunakan dalam memperbaiki efektifitas managerial, dalam pembuatan harga, isi, desain dan strategi pemasaran. Sebagaimana halnya aktifitas ekonomi yang lain, tekanan karena terjadinya inflasi menjadi salah satu hambatan yang sangat merisaukan pengusaha restoran termasuk pengusaha restoran Burgundy ini, terutama dalam bagian penyajian. Dalam kondisi demikian bagian penyajian cenderung melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: (i) mengurangi porsi (ii) membeli bahan khusus, (iii) mengurangi pemberian gratis bahan makanan, (iv) lebih tertarik menyajikan makanan a la carte, (v)
(24)
14
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
meningkatkan harga menu, (vi)mengurangi biaya tenaga kerja, dan (vii) memperketat control operasional.
Tindakan tersebut merupakan tindakan yang paling populer dilakukan untuk keluar dari persoalan. Namun tanpa disadari hal ini memiliki potensi yang kuat untuk mempengaruhi pelanggan sehingga resikonya adalah menurunnya volume usaha. Kecendrungan tindakan yang diambil diatas sebenarnya sangat bertolak belakang dengan yang disarankan yakni meningkatkan permintaan dan menu yang mampu bertahan lama.Untuk sampai pada orientasi inilah Kasavana memperkenalkan konsep menu engineering.
Dan dengan adanya fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang ada dengan judul “STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI RESTORAN BURGUNDY BANDUNG”.
(25)
15
1.2Rumusan Masalah
Dalam restoran Burgundy ini fluktuatif penjualan menu, yang tidak signifikan dalam memberikan keuntungan untuk perkembangan bisnisnya merupakan fenomena yang akan di teliti oleh penulis karena merupakan masalah yang di pengaruhi oleh tidak efektifnya penjualan disebabkan oleh tidak terpenuhinya target penjualan.
Berdasaran identifikasi permasalahan diatas, maka permasalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan analisis menu engineering pada restoran Burgundy?
2. Bagaimana klasifikasi menu di restoran Burgundy?
3. Strategi pengembangan bisnis apa yang tepat bagi restoran Burgundy?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan analisis menu engineering di restoran Burgundy.
2. Untuk mengetahui klasifikasi menu di restoran Burgundy.
3. Menganalisis dan menyusun alternatif strategi pengembangan bisnis yang sesuai dengan restoran Burgundy.
(26)
16
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
1.3.2 Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua macam manfaat, yaitu sebagai berikut :
1. Secara akademis
Hasil penelitian dapat di jadikan bahan kajian dalam menganalisis teori
menu engineering mengenai strategi dalam pengembangan bisnis yang signifikan
di sebuah perusahaan.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan informasi bagi pihak restoran Burgundy. Melalui penelitian ini, perusahaan mendapatkan rekomendasi alternatif strategi untuk mengembangkan bisnisnya. Adapun hasil penelitian ini hanya berupa rekomendasi, pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan.
(27)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek
Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Moh.Nazir, Ph. D (2005:44) suatu penelitian yang dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka itulah yang di sebut metode penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2000:29), objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu suatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Yang menjadi objek kajian pada penelitian ini adalah menu makanan di Restoran Burgundy Bandung. Analisis yang dilakukan adalah manajemen menu dengan pendekatan matriks.
3.2Sumber Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah: 1. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti darisumber pertamanya, Wirartha (2006:244). Data tersebut diperoleh peneliti secara langsung dari Restoran Burgundy Bandung berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, seperti nota – nota belanja restoran (food cost), daftar menu makanan, harga jual serta jumlah menu dan informasi –informasi dari staff restoran, manajer dan pemilik restoran mengenai cara pembuatan menu makanan.
(28)
43
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Menurut Wirartha (2006: 245), data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen – dokumen. Mengenai data sekunder ini peneliti tidak dapa tberbuat banyak untuk menjamin kualitasnya. Dalam hal ini peneliti harus menerima data apa adanya. Data tersebut diantaranya seperti resep dan takaran baku menu makanan, standard yield dan cost factor bahan serta kinerja penjualan restoran.
3.3Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakananalisis deskriptif. Menurut Wirartha (2006:134), penelitiankualitatif (penelitian naturalistik) adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi objek yang alami. Di sini peneliti merupakan instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dananalisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini lebihmenekankan makna daripada generalisasi.
Zulganef (2008:11), menjelaskan bahwa penelitian deskriptifadalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah – milah atau mencari faktor – faktor atau variabel tertentu. Lalu Arikunto (2007:234), juga menjelaskan mengenai pengertian penelitian deskriptif,
“sudah disinggung bahwa didalam penelitian deskriptif tidak diperlukan
administrasi atau pengontrolan terhadap perlakuan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa
(29)
44
3.3.1 Metode Penelitian
Menurut sugiyono (2009), Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara
ilmiah. Adalah sebagai berikut : “Metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan / menuliskan keadaan subyek / obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya”.
Jadi dalam menjawab permasalahan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode penelitian terlebih dahulu untuk digunakan dalam melaksanakan penelitiannya.
Pada statistik deskriptif ini, akan di kemukakan cara – cara penyajian data yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan dimana dalam penelitian ini akan dijelaskan dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang yang menggambarkan keadaan di restoran Burgundy Bandung.
3.4Teknik dan Pengumpulan Data
Pengolahan data yang dikumpulkan dapat dipengaruhi oleh faktor orang/objek yang mengumpulkan data jika pengumpulan data melakukan sedikit kesalahan sikap dan wawancara misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan oleh responden. Oleh sebab itu, peneliti harus berhati-hati dalam memperoleh data yang terkait dengan objek penelitian sehingga dapat menyimpulkan suatu penelitian tidak mengalami kekeliruan. Berikut merupakan
(30)
45
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
alat pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang diangkat dalam objek penelitian.
1.Observasi
Wirartha (2006:248), menjelaskan bahwa teknik observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
2.Wawancara
Suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen yang terkait.
3.Dokumentasi
Suatu cara pengumpulan data dengan melihat langsung atau mengumpulkan dokumen – dokumen yang bersangkutan langsung dengan penelitian.
4.Studi Pustaka
Adalah penelitian yang bersifat kepustakaan dengan mempelajari teori – teori sebagai dasar teoritis.
3.5 Metode Analisis Data
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti untuk membuat analisa terhadap strategi pengembangan bisnis berbasis menu engineering di restoran Burgundy Bandung. Langkah – langkah tersebut akan ditulis secara berurutan pada sub bab dibawah ini.
(31)
46
3.5.1. Analisis dan Pencatatan Harga Bahan
Analisis ini dilakukan dengan cara mencatat harga – harga bahan pembuatan makanan berdasarkan nota belanja (fodd cost) sehari – hari di restoran. Bahan – bahan tersebut dikelompokkan berdasarkan daftar bahan utama makanan, daftar bahan hiasan atau pelengkap makanan, daftar bahan pelengkap makanan serta harga dan satuan beratnya.
3.5.2. Analisis Harga Pokok Menu Makanan
Setelah mengetahui resep dasar, resep penyajian makanan baru lah dilakukan analisis terhadap harga pokok menu makanan, karena banyaknya penggunaan bahan dan hasil dari pengolahan bahan telah diketahui pada analisis sebelumnya, maka peneliti baru bisa membebankan setiap biaya yang terjadi pada setiap porsi menu makanan dalam mengetahui harga pokok menu makanan.
3.5.3. Analisis Kinerja Penjualan Restoran
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisis kinerja penjualan restoran. Disini peneliti mengambil data penelitian dari 1 Juni s/d 30 Agustus 2013 dan harga jual setiap menu yang berlaku per tanggal 30 Agustus 2013. Alasan peneliti mengambil periode penelitian tersebut adalah karena selama periode penelitian tidak terjadi penambahan – penambahan menu baru dan perubahan terhadap harga jual menu makanan dan minuman. Analisis ini dilakukan guna melengkapi data – data yang diperlukan untuk melakukan analisis
(32)
47
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
manajemen menu dengan Pendekatan Matriks untuk strategi pengembangan bisnis berbasis menu engineering.
3.5.4. Analisis Potential Food Cost
Penghitungan Potential Food Cost dilakukan dengan cara mengalikan harga bahan dengan kinerja penjualan menu yang terjual selama periode penghitungan tersebut.
3.5.5. Analisis Persentase Standard Food Cost
Analisis ini merupakan metode konvensional dan metode pertama kali digunakan untuk menganalis menu. Dalam analisis ini lebih difokuskan untuk melihat menu item yang mempunyai efek terkecil terhadap food cost % secara keseluruhan. Pandangan pada analisis ini bahwa menu makanan yang mempunyai Food Cost % terendah akan mempunyai profit yang besar atau mencukupi untuk menutupi biaya perasional.
Kelemahan dari tipe ini yaitu kemungkinan bahwa menu item yang mempunyai food cost besar akan di hapus dari daftar menu, padahal menu ini juga memberikan kontribusi keuntungan pada menu yang terjual.
3.5.6. Analisis Total Food Sales
Analisis ini merupakan Harga jual yang digunakan dalam penghitungan ini ialah harga jual termasuk pajak dan pelayanan. Sehingga jika ternyata harga jual diterapkan termasuk harga jual, maka harus dikeluarkan terlebih dahulu.
(33)
48
3.5.7. Analisis Indeks Popularitas
Dari data jumlah penjualan akan digunakan untuk membandingkan antara masing – masing porsi terhadap kategori makanan secara keseluruhan. Perbandingan ini biasa dalam bentuk ratio, dan hasil yang diperoleh merupakan imdeks popularitas jenis makanan yang bersangkutan.
3.5.8. Analisis Contribution Margin
Dalam penggunaan analisis ini, manajemen lebih focus pada menu yang memberikan kontribusi margin yang tinggi. Seperti yang telah dibahas di atas bahwa beberapa menud engan food cost % yang tinggi justru menberikan kontribusi margin yang tinggi dalam jumlah rupiah dibandingkan dengan menu yang mempunyai food cost % rendah.
Contribution margin merupakan laba kotor atau profit yang diperoleh dari harga menu dikurangi harga pokok penjulan makanan atau selling price dikurangi food cost. Kontribusi margin diharapkan dapat mencukupi dalam menutup biaya tenaga kerja, administrasi, pemeliharaan dan biaya overhead lainnya dengan tetap memberikan tingkat laba bersih yang diharapkan.
3.5.9. Analisis Varian (ANAVA) Indeks Popularitas dan Analisis Varian (ANAVA) Contribution Margin
Dari hasil analisis indeks popularitas dan analisis contribution margin, selanjutnya dilakukan analisis Varian (ANAVA) tabel 3.1 dilanjutkan dengan uji selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
(34)
49
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
1. Mencari standard error √
2. Pada tabel Significant studentized range at the 5 % level, untuk nilai pembanding adalah : standar error x nilai.
3. Rerata hasil perhitungan diurutkan dari mulai yang terbesar sampai terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding.
Tabel 3.1
Tabel Analisa Varian (ANAVA) RAK
Sumber: Kartika et al. (1988 :120)
3.5.10. Analisis Manajemen Menu dengan Pendekatan Matriks
Bisa dikatakan analisis ini merupakan fokus utama pada penelitian ini yang meliputi tiga tahapan analisis manajemen menu dengan pendekatan matriks, yaitu: (1) Pendekatan Menu Engineering, (2) Pendekatan Persentase Harga Pokok Makanan, dan (3) Pendekatan MarjinKontribusi – Harga Pokok Makanan.\
Sumber variasi DB JK KT Fh F 0.5
Panelis (P) n-1 JK (P)
Sampel (S) n-1 JK (S)
Galat db (T) - db (P)-db (S) JK (G)
Total (T) (panelis x sampel)-1 JK (T)
(35)
50
3.5.11. Klasifikasi Menu
Berdasarkan tiga pendekatan analisis diatas, maka didapat klasifikasi menu makanan berdasarkan analisismanajemen menu dengan pendekatan matriks, yaitu pendekatan Menu Engineering.
Dengan dua variabel yang dianalisis, marjin kontribusi dan tingkat popularitas akan didapat empat klasifikasi menu: (1) Stars = marjin kontribusi tinggi, popularitas tinggi, (2) Puzzles = marjin kontribusi tinggi, popularitas rendah, (3) Plowhorses = marjin kontribusi rendah, popularitas tinggi, dan (4) dogs = marjin kontribusi rendah, popularitas rendah.
3.5.12. Analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Setya budi Indartono (2008), SWOT adalah singkatan dari
Strengh (kekuatan), Weakness (Kelemahan),
Opportunity (Peluang), dan Threat (hambatan). A. Analisis SWOT dipakai untuk:
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga 3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan 4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga -lembaga lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan deng. para pesaingnya.
(36)
51
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
B. Obyek Penilaian dalam melakukan analisis SWOT adalah: 1. Kondisi Internal (obyek fokus penilaian)
(37)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan kualitatif strategi pengembangan bisnis berbasis menu engineering Restoran Burgundy Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan dari hasil Analisis Menu Engineering, maka dapat diambil kesimpulan dari masing – masing pendekatan selama periode penelitian 1 Juni s/d 30 Agustus 2013 sebagai berikut:
a. Analisis dengan Pendekatan Menu Engineering pada bulan Juni di Restoran Burgundy menghasilkan bahwa komposisi menu makanan yang ada masih belum optimal karena dari 82 menu yang dianalisis sebanyak 20 menu makanan (24%) berada pada kategori Star, sebanyak 21 menu makanan (26%) berada pada kategori Plowhorses, sebanyak 22 menu makanan (27%) berada pada kategori Puzzles dan sebanyak 19 menu makanan (23%) berada pada kategori Dogs.
b. Analisis dengan Pendekatan Menu Engineering pada bulan Juli di Restoran Burgundy menghasilkan bahwa komposisi menu makanan yang ada sangat tidak optimal karena dari 82 menu yang dianalisis sebanyak 8 menu makanan (10%) berada pada kategori Star, sebanyak 22 menu makanan (27%) berada pada kategori Plowhorses, sebanyak 36 menu
(38)
104
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
makanan (44%) berada pada kategori Puzzles dan sebanyak 16 menu makanan (19%) berada pada kategori Dogs.
c. Analisis dengan Pendekatan Menu Engineering pada bulan Agustus di Restoran Burgundy menghasilkan bahwa komposisi menu makanan yang ada sangat tidak optimal karena dari 82 menu yang dianalisis sebanyak 19 menu makanan (23%) berada pada kategori Star, sebanyak 27 menu makanan (33%) berada pada kategori Plowhorses, sebanyak 28 menu makanan (34%) berada pada kategori Puzzles dan sebanyak 8 menu makanan (10%) berada pada kategori Dogs.
2. Strategi Pengembangan untuk setiap item klasifikasi menu untuk Restoran Burgundy Bandung adalah:
Menu Puzzle
a) Letakkan Menu pada posisi yang menarik tamu.
b) Hapus dari daftar Regular, tempatkan sebagai menu special. c) Menurunkan harga Menu.
d) Hapus Menu lain yg tidak popular agar menu ini tampak menonjol/menarik.
e) Pelayanan terhadap konsumen harus lebih baik lagi. Menu Plowhorse
a) Menaikan Harga Menu
b) Subtitusi bahan dengan harga murah,kualitas sama
c) Mengurangi porsi dengan mengkombinasi dengan menu lain yang mempunyai cost rendah atau kompensasi cost tinggi.
(39)
105
Menu Star
a) Promosi dipertahankan
b) Meningkatkan daya tarik menu ini. Menu Dog
a) Menghapus dari daftar menu
b) Mempertimbangkan tren menu mengapa tidak popular bagi tamu , mungkin disebabkan cara penyajian.
c) Survey ke Tamu , apa kekurangan/yg diinginkan pada menu ini.
d) Apabila masalah harga, pertimbangkan untuk menurunkan harga atau mengurangi porsi.
5.2Saran – Saran
Setelah melakukan Analisis menu engineering di Restoran Burgundy, dimana masing – masing strategi pengembangan bisnis menghasilkan analisis yang berbeda – beda sesuai dengan penekanan didalam masing – masing strategi. Perbedaan ini dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda pula, tergantung dengan kondisi dan kemampuan manajemen restoran saat ini dan saat mendatang. Untuk lebih jelasnya akan peneliti bahas pada saran dibawah ini. Saran yang peneliti berikan bisa secara umum pada kategori menu hasil analisis pada bab empat atau secara khusus per item menu jika dibutuhkan.
Seperti yang sudah pernah dikatakan oleh Kasavana dan Smith pada 1982 (dalam Wiyasha, 2007:215) bahwa dalam pendekatan ini yang menjadi penekanan adalah pada marjin kontribusi setiap menu makanan dan minuman. Volume penjualan yang tinggi tidak menjamin kualitas menu dalam analisis ini jika marjin
(40)
106
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
kontribusinya lebih kecil dari marjin kontribusi rerata. Alternatif yang dapat ditawarkan peneliti kepada manajemen restoran adalah sebagai berikut:
1. Untuk menu yang berada pada kategori Star
Manajemen dapat mempertahankan keutuhan menu tersebut dengan tidak mengurangi porsi maupun komposisi yang terkandung didalamnya, tetap menggunakan bahan – bahan dengan kualitas terbaik, sehingga pembeli akan tetap merasa puas dan tingkat penjualan menu tersebut tetap tinggi.
2. Untuk menu yang berada pada kategori Plowhorses
Jika dilihat dari hasil analisis, menu yang berada pada kategori Plowhorses ini adalah menu – menu favorit dari restoran, hanya saja masing – masing dari menu tersebut tidak mampu memberikan marjin kontribusi yang berarti bagi pendapatan restoran. Jadi, alternatif yang dapat peneliti berikan untuk menu – menu yang berada pada kategori Plowhorses adalah dengan menaikkan harga jual secara berkala atau dengan mengurangi porsi penyajian menu bisa dengan mengurangi hiasan pada menu tersebut agar perubahannya tidak terlalu nampak.
3. Untuk menu yang berada pada kategori Puzzles
Menu – menu yang berada pada kategori Puzzles sebenarnya merupakan menu makanan dan minuman yang dapat memberikan keuntungan bagi restoran, hanya saja mereka tidak populer, bisa jadi karena tampilannya yang kurang menarik dan juga harga jual yang terlalu tinggi. Jadi alternatif yang dapat peneliti berikan untuk menu – menu yang berada pada kategori Puzzles adalah dengan menambah porsi atau menambahkan hiasan pada menu tersebut, menurunkan harga jual, mengingat marjin kontribusi yang dihasilkan menu klasifikasi ini
(41)
107
sangat besar apa salahnya bila dipangkas sedikit untuk menaikkan popularitas. Dan juga untuk selalu mempromosikan menu – menu tersebut.
4. Untuk menu yang berada pada kategori Dogs
Menu – menu yang berada pada kategori Dogs ini secara keseluruhan merupakan menu makanan dan minuman yang tidak populer dan tidak menguntungkan. Penyebabnya bisa saja karena komposisi didalam menu kurang pas sehingga menghasilkan cita rasa yang kurang enak dilidah para pembeli. Alternatif yang bisa peneliti berikan untuk menu – menu ini adalah dengan melakukan perubahan secara keseluruhan pada komposisi menu bisa juga dengan mengganti nama menu. Atau alternatif lainnya dengan menghapus menu – menu tersebut dari daftar menu apabila memang tidak dapat memberikan marjin kontribusi yang memadai bagi pendapatan restoran.
(42)
Eryanda Yanwardika, 2013
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS MENU ENGINEERING DI BURGUNDY WINE AND DINE BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Boone, L.E. dan Kurtz, D.L. (2002). Pengantar Bisnis, Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Davis, B. dan Stone, S. (1992). Food and Beverage Management . Second Edition
Butterworth-Heinemann. Oxford: The Bath Press, Avon.
Halim, A. dan Supomo, B. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (1999). Akuntansi Manajemen. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kassavana, M.L. & Donald, I. (1982). Menu Engeneering. Miami, Hospitality Publication Inc.
Kassavana, M.L. (1999). Computer Systems for Foodservice Opretaions
ACBI Book, Published by Van Nostrand Reinhold Company.
Lamb, C.W., Hair, J.F. dan McDaniel, C. (2001). Pemasaran. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Marsum, W.A. (1993). Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi. Yogyakarta.
Meirejeki, I.N., Suarta, I.K. dan Sentanu, G. (2012). Analisis Menu dalam Kaitannya dengan Strategi Pemasaran pada Magnolia Cafe di Grand Kuta
Hotel and Residence Legian – Bali, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8
No 3. Bali.
Nazir, M. (2005), Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kesembilan. Alfabeta. Bandung.
Sulastiyono, A. (2006). Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Penerbit Alfabeta, Bandung.
(43)
109
Suharsimi, A. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsu, R. (2009). Analisis “Menu Engineering” pada Permai Bogasindo Cafe
Makasar, Jurnal Kepariwisataan Vol 1 No 2. Makasar.
Rayburn, L.G. (1999). Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Shim, J.K. dan Siegel, J.G. (2001). Budgeting. Jakarta: Erlangga.
Wirartha, I.M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2006). F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran,
Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2007). Akuntansi Manajemen untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi Offset.
Zulganef. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dopson, L.R., Hayes, D.K. dan Miller, J.E. (2008). Food and Beverage Cost Control. New Jersey, Published by John Wiley & Sons Inc.
Idartono, (2004). Advance SWOT. Yogyakarta: PT Trustco Cipta Mardani Yogyakarta.
(1)
makanan (44%) berada pada kategori Puzzles dan sebanyak 16 menu makanan (19%) berada pada kategori Dogs.
c. Analisis dengan Pendekatan Menu Engineering pada bulan Agustus di Restoran Burgundy menghasilkan bahwa komposisi menu makanan yang ada sangat tidak optimal karena dari 82 menu yang dianalisis sebanyak 19 menu makanan (23%) berada pada kategori Star, sebanyak 27 menu makanan (33%) berada pada kategori Plowhorses, sebanyak 28 menu makanan (34%) berada pada kategori Puzzles dan sebanyak 8 menu makanan (10%) berada pada kategori Dogs.
2. Strategi Pengembangan untuk setiap item klasifikasi menu untuk Restoran Burgundy Bandung adalah:
Menu Puzzle
a) Letakkan Menu pada posisi yang menarik tamu.
b) Hapus dari daftar Regular, tempatkan sebagai menu special. c) Menurunkan harga Menu.
d) Hapus Menu lain yg tidak popular agar menu ini tampak menonjol/menarik.
e) Pelayanan terhadap konsumen harus lebih baik lagi.
Menu Plowhorse
a) Menaikan Harga Menu
b) Subtitusi bahan dengan harga murah,kualitas sama
c) Mengurangi porsi dengan mengkombinasi dengan menu lain yang mempunyai cost rendah atau kompensasi cost tinggi.
(2)
105
Menu Star
a) Promosi dipertahankan
b) Meningkatkan daya tarik menu ini.
Menu Dog
a) Menghapus dari daftar menu
b) Mempertimbangkan tren menu mengapa tidak popular bagi tamu , mungkin disebabkan cara penyajian.
c) Survey ke Tamu , apa kekurangan/yg diinginkan pada menu ini.
d) Apabila masalah harga, pertimbangkan untuk menurunkan harga atau mengurangi porsi.
5.2Saran – Saran
Setelah melakukan Analisis menu engineering di Restoran Burgundy, dimana masing – masing strategi pengembangan bisnis menghasilkan analisis yang berbeda – beda sesuai dengan penekanan didalam masing – masing strategi. Perbedaan ini dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda pula, tergantung dengan kondisi dan kemampuan manajemen restoran saat ini dan saat mendatang. Untuk lebih jelasnya akan peneliti bahas pada saran dibawah ini. Saran yang peneliti berikan bisa secara umum pada kategori menu hasil analisis pada bab empat atau secara khusus per item menu jika dibutuhkan.
Seperti yang sudah pernah dikatakan oleh Kasavana dan Smith pada 1982 (dalam Wiyasha, 2007:215) bahwa dalam pendekatan ini yang menjadi penekanan adalah pada marjin kontribusi setiap menu makanan dan minuman. Volume penjualan yang tinggi tidak menjamin kualitas menu dalam analisis ini jika marjin
(3)
kontribusinya lebih kecil dari marjin kontribusi rerata. Alternatif yang dapat ditawarkan peneliti kepada manajemen restoran adalah sebagai berikut:
1. Untuk menu yang berada pada kategori Star
Manajemen dapat mempertahankan keutuhan menu tersebut dengan tidak mengurangi porsi maupun komposisi yang terkandung didalamnya, tetap menggunakan bahan – bahan dengan kualitas terbaik, sehingga pembeli akan tetap merasa puas dan tingkat penjualan menu tersebut tetap tinggi.
2. Untuk menu yang berada pada kategori Plowhorses
Jika dilihat dari hasil analisis, menu yang berada pada kategori Plowhorses ini adalah menu – menu favorit dari restoran, hanya saja masing – masing dari menu tersebut tidak mampu memberikan marjin kontribusi yang berarti bagi pendapatan restoran. Jadi, alternatif yang dapat peneliti berikan untuk menu – menu yang berada pada kategori Plowhorses adalah dengan menaikkan harga jual secara berkala atau dengan mengurangi porsi penyajian menu bisa dengan mengurangi hiasan pada menu tersebut agar perubahannya tidak terlalu nampak.
3. Untuk menu yang berada pada kategori Puzzles
Menu – menu yang berada pada kategori Puzzles sebenarnya merupakan menu makanan dan minuman yang dapat memberikan keuntungan bagi restoran, hanya saja mereka tidak populer, bisa jadi karena tampilannya yang kurang menarik dan juga harga jual yang terlalu tinggi. Jadi alternatif yang dapat peneliti berikan untuk menu – menu yang berada pada kategori Puzzles adalah dengan menambah porsi atau menambahkan hiasan pada menu tersebut, menurunkan harga jual, mengingat marjin kontribusi yang dihasilkan menu klasifikasi ini
(4)
107
sangat besar apa salahnya bila dipangkas sedikit untuk menaikkan popularitas. Dan juga untuk selalu mempromosikan menu – menu tersebut.
4. Untuk menu yang berada pada kategori Dogs
Menu – menu yang berada pada kategori Dogs ini secara keseluruhan merupakan menu makanan dan minuman yang tidak populer dan tidak menguntungkan. Penyebabnya bisa saja karena komposisi didalam menu kurang pas sehingga menghasilkan cita rasa yang kurang enak dilidah para pembeli. Alternatif yang bisa peneliti berikan untuk menu – menu ini adalah dengan melakukan perubahan secara keseluruhan pada komposisi menu bisa juga dengan mengganti nama menu. Atau alternatif lainnya dengan menghapus menu – menu tersebut dari daftar menu apabila memang tidak dapat memberikan marjin kontribusi yang memadai bagi pendapatan restoran.
(5)
Boone, L.E. dan Kurtz, D.L. (2002). Pengantar Bisnis, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Davis, B. dan Stone, S. (1992).Food and Beverage Management . Second Edition
Butterworth-Heinemann. Oxford: The Bath Press, Avon.
Halim, A. dan Supomo, B. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (1999). Akuntansi Manajemen. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kassavana, M.L. & Donald, I. (1982). Menu Engeneering. Miami, Hospitality Publication Inc.
Kassavana, M.L. (1999). Computer Systems for Foodservice Opretaions
ACBI Book, Published by Van Nostrand Reinhold Company.
Lamb, C.W., Hair, J.F. dan McDaniel, C. (2001). Pemasaran. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Marsum, W.A. (1993). Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi. Yogyakarta.
Meirejeki, I.N., Suarta, I.K. dan Sentanu, G. (2012). Analisis Menu dalam Kaitannya dengan Strategi Pemasaran pada Magnolia Cafe di Grand Kuta Hotel and Residence Legian – Bali, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 3. Bali.
Nazir, M. (2005), Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kesembilan. Alfabeta. Bandung.
Sulastiyono, A. (2006). Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Penerbit Alfabeta, Bandung.
(6)
109
Suharsimi, A. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsu, R. (2009). Analisis “Menu Engineering” pada Permai Bogasindo Cafe Makasar, Jurnal Kepariwisataan Vol 1 No 2. Makasar.
Rayburn, L.G. (1999). Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Shim, J.K. dan Siegel, J.G. (2001). Budgeting. Jakarta: Erlangga.
Wirartha, I.M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2006). F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran,
Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2007). Akuntansi Manajemen untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta: Andi Offset.
Wiyasha, I.B.M. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi Offset.
Zulganef. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dopson, L.R., Hayes, D.K. dan Miller, J.E. (2008). Food and Beverage Cost Control. New Jersey, Published by John Wiley & Sons Inc.
Idartono, (2004). Advance SWOT. Yogyakarta: PT Trustco Cipta Mardani Yogyakarta.