ANALISIS KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA BERBASIS PROJECT BASED LEARNING.

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBER DAYA

KELUARGA BERBASIS PROJECT BASED LEARNING

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Konsentrasi Craftmanship

Oleh

Siti Fatimah 1002247

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Lembar Pengesahan Skripsi

SITI FATIMAH

ANALISIS KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA DALAM

PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBERDAYA

KELUARGA BERBASIS PROJECT BASED LEARNING

disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I

Dra. Hj. Tati Abas M.Si NIP. 19560201 198402 2 001

Pembimbing II

Dr. Ana, M. Pd

NIP. 19720307 199903 2 002

Mengetahui, Ketua Jurusan PKK

Dra, Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198402 2 001


(3)

LEMBAR HAK CIPTA

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA

BERBASIS PROJECT BASED LEARNING

Oleh : Siti Fatimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk salah syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Siti Fatimah 2014

Universitas Pendididkan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindugi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagian,


(4)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DARTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Konsep Kemampuan Kolaboratif ... 7

B. Workshop Manajemen Sumber Daya Keluarga ... 18

C. Model Pembelajaran Project Based Learning ... 19

D. Kemampuan Kolaboratif dalam Pembelajaran WMSDK berbasis PjBL ... 26

E. Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 32

B. Metode Penelitian ... 32

C. Definisi Operasional ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63


(5)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(6)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Peran Mahasiswa dalam Kelas Tradisional Vs Kelas

Kolaboratif ... 9

2.2 CoLT Diskusi Kelompok ... 14

2.3 CoLT Berpartisipasi Aktif dalam Kelompok ... 15

2.4 CoLT Penyelesaian Masalah ... 16

2.5 CoLT Pengelolaan Informasi ... 17

2.6 Perbedaan Pembelajaran PjBL dan Pembelajaran Tradisional ... 21

4.1. Aspek Kemampuan Mengelola Kelompok pada saat Perencanaan Desain Proyek Tahap 1 dan Tahap 2 ... 38

4.2. Aspek Kemampuan Belajar dan Bekerjasama dalam Kelompok pada saat Pengelolaan Informasi Tahap 1 dan Tahap 2 ... 42

4.3. Aspek Kemampuan Memecahkan Masalah pada saat Pembuatan ProyekTahap 1 dan Tahap 2 ... 46

4.4. Aspek Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok pada saat Penyelesaian ProyekProduksi ... 50

4.5. Data Pengamatan Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa pada Pelaksanaan WMSDK Berbasis PjBL ... 54


(7)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Skenario Pembelajaran Berbasis PjBLpada Pelaksanaan WMSDK ... 23 2.2. Tahapan dalam Pembelajaran Secara Kolaboratif ... 27


(8)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1. Aspek Kemampuan Mengelola Kelompok pada saat Perencanaan Desain Proyek ... 40 4.2. Aspek Kemampuan Belajar dan Bekerjasama dalam Kelompok

pada saat Pengelolaan Informasi ... 44

4.3. Aspek Kemampuan Memecahkan Masalah pada saat Pembuatan

Proyek ... 48 4.4. Aspek Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok pada

saat Penyelesaian Proyek Produksi ... 52 4.5. Data Pengamatan Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa pada


(9)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Halaman

Kisi-kisi Observasi ... 70

LAMPIRAN II Petunjuk Pengisian Pedoman Observasi ... 74

Pedoman Observasi ... 75

LAMPIRAN III Pengolahan Data Tahap 1... 79

Pengolahan Data Tahap 2... 83

Data Pengamatan Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa Dalam Pelaksanaan WMSDK Berbasis PjBL ... 87

Hasil Pengolahan Data Kelompok Tahap 1 ... 88

Hasil Pengolahan Data Kelompok Tahap 2 ... 96

Hasil Pengolahan Data Reliabilitas Observer Tahap 1 ... 104

Hasil Pengolahan Data Relibialitas Observer Tahap 2 ... 115

Data Hasil Pengolahan Reliabilitas Observer Tahap 1 ... 127

Data Hasil Pengolahan Reliabilitas Observer Tahap 2 ... 128

LAMPIRAN IV Surat Tugas Pembimbing I ... 129

Surat Tugas Pembimbing II ... 130


(10)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBER DAYA

KELUARGA BERBASIS PROJECT BASED LEARNING Siti Fatimah

1002247 ABSTRAK

Penelian ini mengkaji tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL. Hasil pengamatan peneliti diketahui bahwa pembelajaran dalam kelompok yang beranggotakan 3-4 mahasiswa didominasi oleh 1-2 mahasiswa. Temuan tersebut menunjukan bahwa mahasiswa cenderung belajar secara individual, dan kurangnya kebersamaan yang terjalin antara anggota kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan mengelola kelompok, kemampuan belajar dan bekerjasama secara kolaboratif, memecahkan masalah secara kolaboratif, dan kemampuan mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompok. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa program studi PKK angkatan 2011 yang berjumlah 28 orang. Sampel yang digunakan adalah sampel total yaitu keseluruhan populasi. Hasil penelitian menunjukan kemampuan kolaboratif mahasiswa mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran PjBL, ditunjukan dengan adanya kebersamaan yang terjalin diantara anggota kelompok, adanya keterbukaan dan partisipasi aktif pada saat diskusi, adanya kebersamaan saat melakukan studi lapangan dan pengerjaan proyek. Rekomendasi ditunjukan kepada a) Dosen mata kuliah WMSDK, yaitu temuan hasil penelitian menunjukan peningkatan kemampuan mengelola kelompok, belajar dan bekerjasama, memecahkan masalah dan pada kemampuan mengatasi perbedaan pendapat belum mengalami peningkatan yang sangat besar, b) Mahasiswa Prodi PKK yaitu pengerjaan tugas secara kolaboratif akan lebih baik dibandingkan dengan pengerjaan tugas secara individu, c) Prodi PKK yaitu model pembelajaran ini dapat dikembangkan pada mata kuliah lain seperti mata kuliah Dekorasi Halaman, Seni Kerajian, dan Penyuluhan Keluarga, dan Peneliti selanjutnya bisa mengkaji lebih dalam tentang kemampuan kolaboratif dan model pembelajaran PjBL.


(11)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(12)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN WORKSHOP MANAJEMEN SUMBER DAYA

KELUARGA BERBASIS PROJECT BASED LEARNING Siti Fatimah

1002247 ABSTRAK

This research assess the collaborative abilities of students in the implementation of PjBL based WMSDK. The observations researchers learning about that in a group of 3-4 students is dominated by 1-2 students. with this observation show that students tend to learn individually, and the lack of unity that exists between members of the group. Purpose of this study was to analyze the ability of collaborative student groups on aspects of managing ability, the ability to learn and work collaboratively, solve problems collaboratively, and the ability to resolve differences of opinion within the group. The method used for this research is descriptive quantitative. The population for this research is PKK students from class of 2011, amounting to 28 peoples. The sample used is the total sample of the entire population. Results of this research showed the ability to increase students collaborative learning model PjBL after use, indicated the presence of togetherness that exists between members of the group, the openness and active participation during the discussions, presence of togetherness while doing field studies and project work. Recommendations addressed to :

a) Lecturer WMSDK course, that the findings of the research showed an increased ability to manage groups, learning and collaboration, problem solving and the ability to resolve differences of opinion have not experienced a huge increase,

b) Students Prodi PKK collaboratively performing tasks that would be better than the execution of individual tasks,

c) that the PKK Prodi learning model can be developed in other subjects such as Home Decorating courses, art handicraft, and Family Counseling, and subsequent researchers could examine more deeply about the capabilities and collaborative learning model PjBL.


(13)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Kemampuan-kemampuan itu dilatih melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri.

Dewasa kini, permasalahan yang sering muncul dalam dunia pendidikan adalah lemahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan masalah. Mahasiswa cenderung diberikan berbagai pengetahuan yang menuntut hapalan saja, sedangkan dunia usaha atau industri pada umumnya menuntut kemampuan bekerja secara kolaboratif atau bekerja dalam suatu tim. Mahasiswa dilatih untuk mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan pengetahuanya.

Pembelajaran bukan lagi sebagai “ Transfer Of Knowledge”, tapi harus bisa

mengembangkan potensi mahasiswa secara sadar melalui kemampuan yang lebih dinamis dan aplikatif (Rasyid,H & Asrori.M, 2006, hlm. 17).

Temuan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustaji (2012) tentang penyebab pembelajaran di perguruan tinggi belum optimal, yaitu 1) Pembelajaran kurang mampu menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dibidang teknologi pembelajaran, 2) Pembelajaran keliru dalam memandang proses pembelajaran, dan 3) Pembelajaran menggunakan konsep-konsep pembelajaran yang tidak relevan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi dalam pembelajaran perlu dilakukan agar bisa mengoptimalkan proses dan hasil belajar. Inovasi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah, mengembangkan kreatifitas,


(14)

2

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan kolaboratif, kemampuan komunikasi, dan meningkatkan hasil belajar (Ana, 2011.hlm, 68)

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah salah satu prodi yang ada di jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI. Sebagai salah satu prodi yang ada dalam lingkup teknologi dan kejuruan, maka PKK termasuk pada pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada kelompok atau satu bidang pekerjaan dari pada bidang-bidang lainya (Widiaty. I, 2011, hlm. 1). Kemampuan mahasiswa bekerja secara kelompok dilatih pada salah satu mata kuliah Mata Kuliah Keahlian Program Studi PKK pada mata kuliah WMSDK (WMSDK).

Model pembelajaran yang dikembangkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar WMSDK adalah model pembelajaran PjBL. Model pembelajaran PjBL menurut Widiawati,A (2009, hlm. 35) mengemukakan bahwa model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam menggumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru dalam aktifitas secara nyata.

Kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam model pembelajaran PjBL salah satunya adalah kemampuan kolaboratif. Pengertian dari kemampuan kolaboratif adalah kemampuan individu bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Kemampuan kolaboratif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan mengelola kelompok pada saat perancangaan desain proyek, belajar dan bekerjasama dalam merencanakan aktivitas proyek, memecahkan masalah dalam pembuatan proyek dan mengatasi perbedaan dalam penyelesaian proyek.

WMSDK merupakan sebuah pembelajaran yang menggunakan multi media, multi metode dan merupakan mata kuliah perpaduan dari teori dan praktek. Tujuan dari mata kuliah WMSDK adalah agar mahasiswa mampu


(15)

3

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merancang dan menyelesaikan proyek layanan edukasi bagi anak usia dini, remaja atau lansia dalam bentuk pelatihan kecakapan hidup, produk program manajemen pembinaan bagi lembaga pengelola atau program manajemen pembinaan bagi lembaga pengelola (Abas & Ana ,2012, hlm.7)

Temuan hasil penelitian dilakukan oleh Ana (2013) menemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan antara mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran PjBL dengan mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran tradisional. Mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran PjBL memiliki keunggulan pada kemampuan menganalisi, kreatifitas, kolaboratif, komunikasi, tanggung jawab, dan meningkatnya hasil belajar. Berdasarkan temuan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada aspek kemampuan kolaboratif mahasiswa program studi PKK angkatan 2011 yang sedang menempuh mata kuliah WMSDK berbasis PjBL.

Didukung hasil pengamatan peneliti pada tanggal 13 Februari 2014 pada tahapan diskusi hasil eksplorasi diketahui bahwa pembelajaran dalam kelompok yang beranggotakan 3 sampai 4 orang didominasi oleh 1 sampai 2 orang, artinya kegiatan pembelajaran dalam belum optimal. Temuan tersebut menunjukan bahwa mahasiswa cenderung belajar secara individu dan kurangnya kebersamaan yang terjalin antara anggota kelompok, sehingga mahasiswa perlu dilatih agar mempunyai kemampuan kolaboratif dalam kegiatan belajar dan bekerjasama didalam kelompok.

Masalah penelitian ini erat kaitanya dengan penyelesaian tugas mahasiswa pada mata kuliah WMSDK yang menuntut mahasiswa untuk mampu membuat rancangan dan menyelesaikan proyek layanan edukasi, bagi anak usia dini, remaja atau lansia dalam bentuk pelatihan kecakapan hidup, produk media edukasi, rancangan program pembinaan, pembelajaran atau program manajemen pembinaan bagi lembaga pengelolaan atau manajemen pengelolaan lembaga. Permasalahan tersebut mendorong penulis untuk


(16)

4

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahuai lebih lanjut untuk menganalisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pemaparan latar belakang di atas menjadi titik tolak untuk mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

a. Kegiatan kolaboratif mahasiswa dalam penyelesaian tugas WMSDK belum optimal, baik dalam kerjasama kelompok, belajar dan bekerja dalam kelompok, memecahkan masalah, kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok pada saat membuat rancangan desain, membuat rancangan aktivitas proyek, pembuatan proyek, dan pada saat penyelesaian proyek produksi.

b. Mahasiswa cenderung belajar secara individu dan kurangnya kebersamaan yang terjalin antara kelompok.

c. Mahasiswa perlu dimotivasi agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Bagaimana kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang ingin dicapai dalam penelitian, sehingga penelitian dapat lebih terfokus dan terarah dalam memecahkan masalah penelitian.


(17)

5

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khsus penelitian ini adalah untuk mengetahui data mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL berkaitan dengan:

a. Analisis kemampuan mengelola kelompok pada saat perancangan desain proyek,

b. Analisis kemampuan belajar dan bekerjasama dalam kelompok pada saat pengelolaan informasi,

c. Analisis kemampuan memecahkan masalah pada saat pembuatan proyek,

dan

d. Analisis kemampuan mengatasi perbedaan pada saat penyelesaian proyek produksi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori dalam pengembangan ilmu pengetahuan PKK khususnya yang terkait dengan kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK menggunankan model pembelajaran PjBL.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dosen Mata Kuliah WMSDK, yaitu dapat memberikan informasi tentang kemampuan mahasiswa khususnya kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.

b. Bagi penulis, yaitu memperoleh pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.


(18)

6

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber informasi dan sumber data mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa program studi PKK dalam perkuliahan WMSDK.

F. Setrukur Organisasi Pemelitian

BAB I :merupakan pendahuluan berisi latar belakang penelitian identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian

BAB II :merupakan kajian pustaka dan kerangka pemikiran, mengenai teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian.

BAB III :berisi metode penelitian mencangkup lokasi, populasi, dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data

BAB IV :mengungkap hasil penelitian dan pembahasan yang memuat dua hal utama yaitu pengolahan dan analisis data serta mengungkap temuan berkaitan dengan masalah penelitan.

BAB V :berisi kesimpulan dan rekomendasi, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(19)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Prodi PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudi No 207 merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data mengenai analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL.

2. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan prodi PKK, yang menjadi populasi yaitu mahasiswa prodi PKK 2011 FPTK-UPI yang sedang menempuh mata kuliah WMSDK yang berjumlah 28 orang.

Sampel yang digunakan pada penelitian memilih sampel total karena sampel diambil dari seluruh mahasiswa prodi PKK 2011 FPTK-UPI yang sedang menempuh mata kuliah WMSDK yang berjumlah 28 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasisPjBL.

C. Definisi Operasional

a. Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, hlm. 43) bahwa analisis berarti penyeledikan terhadap suatu peristiwa (pembuatan) untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Sedangkan analisis penelitian yaitu kemampuan untuk menguraikan suatu sistem atau situasi tertentu ke dalam komponen atau insur pembentukanya.

b. Kemampuan kolaboratif menurut Borich (1993, hlm. 17) kemampuan bekerja sama dengan melakukan pertukaran pikiran antara peserta didik yang satu sama lainnya pada tingkatan yang sama.


(20)

33

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. WMSDK adalah salah satu mata kuliah keahlian program studi PKK yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. WMSDK merupakan sebuah pembelajatan yang menggunakan multi media dan multi metode dan merupakan mata kuliah perpaduan dari teori dan praktek (Silabus Mata Kuliah WMSDK 2014). Tujuan dari mata kuliah WMSDK ini adalah agar mahasiswa mampu merancang dan menyelesaikan proyek layanan edukasi bagi anak usia dini, remaja atau lansia dalam bentuk pelatihan kecakapan hidup, produk program manajemen pembinaan bagi lembaga pengelola atau program manajemen pembinaan bagi lembaga pengelola (Silabus Mata Kuliah WMSDK 2014).

d. PjBLadalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengambilannya dalam beraktivitas secara nyata (Widiawati, A, 2009, hlm. 35).

Definisi operasional analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah diuraikan di atas, yaitu analisis kemampuan mahasiswa bekerjasama di dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diaplikasikan dalam bentuk interaksi sosial pada perkuliahan WMSDK melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kemampuan kolaboratif dengan menggunakan daftar checklist () untuk mengamati atau mengetahui proses kerjasama mahasiswa dalam kelompok ketika pembelajaran WMSDK berlangsung melalui model PjBL.


(21)

34

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator-indikator yang digunakan dan dikembangkan pada lembar observasi merujuk pada 4 (empat) domain kemampuan kolaboratif menurut Hill, dkk (1993) yaitu kemampuan mengelola kelompok, kemampuan belajar dan bekerja secara kolaboratif, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok. Kisi-kisi observasi dan pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan pengisian format lembar observasi aspek kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam kelompok yang telah dibuat. Pengumpulan data dilakukan oleh delapan observer yaitu rekan-rekan mahasiswa PKK angkatan 2010. Setiap Kelompok diamati oleh dua orang observer. Kriteria untuk menjadi observer adalah telah mengikuti mata kuliah WMSDK, memahami tahapan-tahapan pembelajaran WMSDK, dan memahami tentang aspek-aspek kemampuan kolaboratif.

Observasi menurut Sutriono Hadi dalam Sugiyono (2011, hlm. 203) adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagi proses biologis dan psikilogis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2013, hlm. 207). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis. Teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah


(22)

35

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data penelitian ini yaitu menghitung persentase pengamatan pada responden dengan tujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK Berbasis PJBL.

Rumusan yang digunakan untuk menghitung tingkat percentage of agreements antara penilai yang datanya ya dan tidak, rumus ini dikemukakan oleh Grinnell (1988) sebagai berikut:

2. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam

penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Ali,M (1985, hlm. 184) sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya

76 % - 99 % = Sebagian Besar

51 % - 75 % = Lebih Dari Setegahnya

50 % = Setengahnya

26 % - 49% = Kurang Dari Setegahnya 1 % - 25 % = Sebagian Kecil

0% = Tidak Seorang Pun

Data yang telah dianalisis di atas selanjutnya ditafsirkan dengan berpedoman pada batasan yang dikembangkan oleh Riduwan (2012, hlm. 41) dengan bahasa penafsiran menurut penulis sebagai berikut;

81 % - 100 % = Sangat Tinggi 61 % - 80 % = Tinggi

41 % - 60 % = Cukup

21 % - 40 % = Rendah

0 % - 20 % = Sangat Rendah

3. Reliabilitas Observasi

Hasil observasi indikator kemampuan kolaboratif mahasiswa pada pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL yang dilakukan oleh 2 orang observer


(23)

36

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam satu kelompok untuk mengetahui kesepakatan dari kedua observer.

Observer 1 dan 2 memberikan tanda checklit () pada kolom yang sesuai

format yang telah digunakan adalah dengan kategori “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data yang diperoleh berupa kesepakatan observasi indikator kemampuan kolaboratif mahasiswa, dimasukan ke dalam format tabel kofisiensi kesepakatan, seperti yang tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Format Tabel Kesepakatan Observasi Indikator Kemampuan Mengelola Kelompok Pada Kelompok 1 Tahap 1

N o Aspek Kolaboratif Indikatpr /Aktifitas Mahasiswa Reliabilitas Pengamatan

M1 M 2 M 3 M 4

O 1 O 2 O 1 O 2 O 1 O 2 O 1 O 2

a. b. c. d. e. f. g. h.

Sumber: Arikunto,S. 2006, hlm. 201) Ket :

M 1= Mahasiswa 1 M 2= Mahasiswa 2 M 3= Mahasiswa 3 M 4= Mahasiswa 4 O 1= Observer 1 O 2 = Observer 2

Selanjutnya data yang diperoleh dari dua pengamat disejajarkan dimasukan kedalam format tabel kontigensi kesepakatan, seperti yang tersaji pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2. Format Tabel Kontingensikesepakatan Observer 1 dan Observer 2

Observer 1

Ya Tidak Jumlah Amatan

Ob

ser

v

er


(24)

37

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ya

Tidak

Jumlah Amatan

Sumber: Arikunto,S. 2006, hlm. 202)

Untuk menentukan toreransi perbedaan hasil pengamatan, maka digunakan teknik pengetesan pengamantan. Rumus yang digunakan dikemukakan oleh H.J.X Fernandes ( dalam Arikunto,S, 2006, hlm. 201) yaitu :

(Arikunto,S, 2006, hlm. 201) Ket :

K = Koefisien Kesepakatan

S = Sepakat, Jumlah Kode Yang Sama

N1 = Jumlah Kode Yang Dibuat Oleh Pengamat 1

N2 = Jumlah Kode Yang Di Buat Oleh Pengamat 2

Batas bawah koefisien realibilitas yang digunakan untuk suatu tes yang baik yaitu sebesar 0,70 (Linn,1987, )


(25)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari penelitian tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL, penelitian dilakukan di prodi PKK FPTK UPI angkatan 2011 yang selanjutnya dibuat rekomendasi.

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa prodi PKK 2011 memiliki kemampuan kolaboratif dalam pelaksanaan WMSDK bebasis PjBL dengan kategori tinggi.

1. Kemampuan Mengelola Kelompok pada saat Membuat Rancangan Desain Proyek

Kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek mengelola kelompok mengalami peningkatan, ditunjukan dengan meningkatnya kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan kelompok, berpartisipasi aktif dalam kelompok, dan kemampuan menunjukan sikap terbuka pada saat diskusi. Peningkatan kemampuan mengelola kelompok dibangun oleh karakteristik kelompok yang dibentuk secara homogen, adanya kebersamaan saat melakukan studi lapangan dan mengungkap hasil ekplorasi, dalam kajian masalah adanya keterbukaan dan partisipasi aktif dalam diskusi.

Temuan tersebut menunjukan bahwa dengan adanya sikap terbuka dan saling mempercayai antar anggota kelompok dapat mempermudah komunikasi dengan anggota kelompok sehingga mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kelompok.


(26)

64

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan Belajar dan Bekerjasama dalam Kelompok pada saat Pengelolaan Informasi

Kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK pada aspek kemampuan belajar dan bekerjasama secara kolaboratif menggalami peningkatan dan satu aspek mengalami penurunan. Peningkatan kemampuan terjadi pada indikator kemampuan menjelaskan permasalahan yang ditemui di lapangan, menganalisis dan menggambarkan permasalahan di lapangan, sedangkan penurunan kemampuan terjadi pada indikator kemampuan mengelola waktu yang efektif.

Peningkatan kemampuan belajar dan bekerjasama dalam kelompok teramati dari kegiatan mahasiswa dalam melakukan pengamatan, membuat dokumentasi pengamatan, wawancara, diskusi, observasi, dan mencatat semua hasil diskusi sehingga terjadi pembelajaran yang saling memberi informasi. Temuan tersebut menunjukan bahwa dengan adanya pengelolaan informasi membantu mahasiswa dalam menguraikan sebuah topik yang rumit memicu kerja kelompok secara kolaboratif.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah pada saat Pembuatan Proyek Produksi sebagai Solusi dari Penyelesaian Masalah

Kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan memecahkan masalah dalam pelaksanaan WMSDK mengalami peningkatan, ditunjukan dengan meningkatnya kemampuan membuat proyek sesuai dengan kebutuhan lapangan, proyek yang dibuat kreatif dan inovatif, dan berpartisipasi aktif dalam kelompok. Temuan tersebut menunjukan bahwa kegiatan memecahkan masalah secara kolaboratif membelajarkan mahasiswa dalam menghubungkan temuan di lapangan dengan teori-teori yang relevan sehingga dapat melatih kemampuan menganalisis, mengidentifikasi, dan berpikir kritis.


(27)

65

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok pada saat Penyelesaian Proyek

Kemampuan kolaboratif mahasiswa pada pelaksanaan WMSDK pada aspek kemampuan penyelesaian proyek mengalami peningkatan kemampuan setelah mengunakaan model pembelajaran PjBL. Peningkatan yang paling tinggi pada indikator kemampuan melakukan diskusi dengan kelompok kecil sebelum menanggapi pertanyaan yang muncul pada saat diskusi. Indikator ini mempunyai tujuan untuk menyamakan persepsi diantara anggota kelompok sehingga tidak terjadi dominasi oleh satu orang dalam kelompok, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan membangun suasana kebersamaan. Temuan tersebut menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompok akan membangun suasana belajar yang nyaman, menghargai pendapat orang lain, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga terjadi pembelajaran yang aktif.

B. Saran

Saran ini disusun berdasarkan kesimpullan hasil penelitian diajukan kepada:

1. Dosen Mata Kuliah WMSDK

Model pembelajaran PjBL memberikan pengalaman, dan pemahaman yang optimal kepada mahasiswa, karena berpusat pada mahasiswa sehingga mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini melatih kemampuan menganalisis, memecahklan masalah, mengembangkan kreatifitas, kolaboratif, komunikasi, dan terjadinya peningkatan hasil belajar.


(28)

66

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan kolaboratif adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa dan sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Aspek yang diteliti oleh peneliti ada empat yaitu kemampuan mengelola kelompok, kemampuan belajar dan bekerjasama, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengatasi perbedaan pendapat. Aspek yang masih harus ditingkatkan dalam pembelajaran WMSDK berbasis PjBL adalah kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok.

2. Mahasiswa Prodi PKK

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa prodi PKK angkatan 2011 memiliki kemampuan kolaboratif dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL dengan tinggi. Hasil temuan tersebut hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa agar mampu membiasakan diri untuk berlajar secara kolaboratif baik dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok, ataupun tugas individu karena dengan tugas yang dikerjakan secara kolaboratif akan lebih baik dibandingkan dengan pengerjaan secara individu.

3. Prodi PKK

Semoga dengan adanya hasil penelitian ini, model pembelajaran PjBL dapat dikembangkan pada mata kuliah lain yang ada pada kurikulum Prodi PKK seperti mata kulliah dekorasi rumah dan halaman, seni kerajian, dan penyuluhan keluarga.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan berada pada lingkup yang terbatas yaitu mahasiswa program studi PKK angkatan 2011. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kemampuan kolaboratif, model pembelajaran PjBL, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kolaboratif mahasiswa.


(29)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abas,T & Ana. (2012). Buku panduan workshop manajemen sumber daya keluarga (WMSDK). Bandung :tidak diterbitkan.

Alawi,H. (2002). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Ali,M. (1985). Penelitian pendidikan prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa. Ana, dkk. (2013). Rancang bangun produk tugas akhir model project based

learning untuk meningkatkan generic green skill mahasiswa, proposal penelitian inovasi pembelajaran FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan. Ana. (2010a). Panduan model pembelajaran patisserie berbasis proyek.

Yagyakarta: tidak diterbitkan.

Ana. (2011b). Perkembangan Model Pembelajaran Patisserie Berbasis Proyek Pada Program Studi Tata Boga. (Disertasi). Program Studi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan UNY. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Ana. (2014c). Silabus mata kuliah workshop manajemen sumber daya keluarga. Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto,S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Barkley,E. Elizabert.dkk.(2005). Collaborative learning techiques: teknik-teknik pembelajaran kolaboratif. Penerjemah: Nurulits Yusron. Bandung: Nusa Media.

Bellanca,J. (2012). Proyek pembelajaran yang diperkaya jalur praktis menuju keterampilan sbad KE-21. Penerjemah: Ririn Sjafriani.Jakarta Barat: Permata Putri Media

Borich,G.D.(1996). Teaching methods. Englewood Cliffs, Nj: Pretice-Hall,Inc. Buck Intitutute of Education. (1999). Project based learning. [Online]. Tersedia

di: http:// www.bgsu.edu/organizations/etl/proj.html. [Diakses 13 Februari 2014]

Gokhale, Anuradha A. (1995). Collaborative learning enhanches critical thinking. Journal of technology education. [Online], Vol 7 (1). Tersedia di:http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v7n1/gokhale.jte-v7n1.html.


(30)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grinnell, Richard M. Jr. (1988). Social Work Research and Evaluation. Itasca,

Illionis: F.E. Peacock Pub. Inc.

Hill,S & Hill, T. (1993). The collaboratif Classroom: a guide cooperative learning. Australia. Amadale, Vic:Eleanor Curtain Publissing. [Online]. Tersedia di : http://www.pgcps.pg.k12.md.us/elc/learning1.html. [Diakses 13 Februari 2014]

Johnson,dkk (2012). Colaborative learning: strategi pembelajaran untuk sukses bersama. Penerjemah: Nerulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Linn, R ,L. (1989). Educational Maasurement. (3rd). New York : Macmillan Publishing Compay.

Mustaji.(2010). Desain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi. [Online]. Tersedia di: http://pasca.tp.ac.id/site/desain-pembelajaran-dengan-

menggunakan-model-pembelajaran-kolaborasi-untuk-meningkatkan-kemampuan-berkolaborasi. [Diakses 4 Februari 2014]

Ngalimun. (2013). Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswara Pressindo.

Panitz,T. (1996). A definisi collaborative vs cooperative leraning. [Online]. Tersedia:http://colccti.colfinder.org/sites/default/files/guyana/resources/KD/ M3/U3/A. [Diakses 4 Februari 2014]

Rais,M. (2010). Project based learning; inovasi pembelajaran yang beroreantasi

soft skills. [online] tersedia di:

http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/makassar-digilib-unm-drmuhraiss-20-1-makalah-a.pdf. [Diakses 16 Februari 2014]

Rasyid,H & Asrori.M. (2006). Pengembangan Strategi Pembelajaran Kolaboratif dalam Tim Mahasiswa Kalimantan Barat. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/3303/1/02-Harun.pdf. [Diakses 2 februari 2013] Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta

Schwartz. (1998). Produktif agency collaborative. [Online]. Tersedia di : http://www.stanford.edu/~danls/Productive Agency.pdf. [Diakses 4 Februari 2014].

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(31)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suyanto. (2008). Metode kolaboratif untuk pembelajaran di kelas. [Online]. Tersedia di: http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-kolaboratif-untuk-pembelajaran.html. [Diakses 28 Februari 2014 ]

Thomas,J.W., Margejndoller, J.R., Michaelson, A. (1999). Project Based

Learning: A.Handbook for Middle and School Teachers.

http://www.bgsu.edu/organizations/ctl/proj.html.

Wayan-Santyasa,I. (2006). Pembelajaran Inofatif; Collaborative Model, Project

based dan Orientasi Nos. [Online]. Tersedia di :

http://www.freewebs.com/santyasa/PDF_Files/COLLABORATIVEMODE

L__PROJECT_BASED__DAN_ORIENTASI_NOS.pdf. [Diakses 28

Februari 2014]

Widiaty,I. (2011). Modul mata kuliah kajian pendidikan teknologi dan vokasi. Bandung: tidak diterbitkan

Widiawati, A. (2009). Pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa pada rangkaian listrik dc dengan model pembelajaran berbasis proyek. Tesis pada Pendididkan Teknologi dan Kejuruan UPI .Bandung :Tidak Diterbitkan.


(1)

64

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan Belajar dan Bekerjasama dalam Kelompok pada saat Pengelolaan Informasi

Kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan WMSDK pada aspek kemampuan belajar dan bekerjasama secara kolaboratif menggalami peningkatan dan satu aspek mengalami penurunan. Peningkatan kemampuan terjadi pada indikator kemampuan menjelaskan permasalahan yang ditemui di lapangan, menganalisis dan menggambarkan permasalahan di lapangan, sedangkan penurunan kemampuan terjadi pada indikator kemampuan mengelola waktu yang efektif.

Peningkatan kemampuan belajar dan bekerjasama dalam kelompok teramati dari kegiatan mahasiswa dalam melakukan pengamatan, membuat dokumentasi pengamatan, wawancara, diskusi, observasi, dan mencatat semua hasil diskusi sehingga terjadi pembelajaran yang saling memberi informasi. Temuan tersebut menunjukan bahwa dengan adanya pengelolaan informasi membantu mahasiswa dalam menguraikan sebuah topik yang rumit memicu kerja kelompok secara kolaboratif.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah pada saat Pembuatan Proyek

Produksi sebagai Solusi dari Penyelesaian Masalah

Kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan memecahkan masalah dalam pelaksanaan WMSDK mengalami peningkatan, ditunjukan dengan meningkatnya kemampuan membuat proyek sesuai dengan kebutuhan lapangan, proyek yang dibuat kreatif dan inovatif, dan berpartisipasi aktif dalam kelompok. Temuan tersebut menunjukan bahwa kegiatan memecahkan masalah secara kolaboratif membelajarkan mahasiswa dalam menghubungkan temuan di lapangan dengan teori-teori yang relevan sehingga dapat melatih kemampuan menganalisis, mengidentifikasi, dan berpikir kritis.


(2)

65

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok pada saat

Penyelesaian Proyek

Kemampuan kolaboratif mahasiswa pada pelaksanaan WMSDK pada aspek kemampuan penyelesaian proyek mengalami peningkatan kemampuan setelah mengunakaan model pembelajaran PjBL. Peningkatan yang paling tinggi pada indikator kemampuan melakukan diskusi dengan kelompok kecil sebelum menanggapi pertanyaan yang muncul pada saat diskusi. Indikator ini mempunyai tujuan untuk menyamakan persepsi diantara anggota kelompok sehingga tidak terjadi dominasi oleh satu orang dalam kelompok, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan membangun suasana kebersamaan. Temuan tersebut menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa mengatasi perbedaan pendapat dalam kelompok akan membangun suasana belajar yang nyaman, menghargai pendapat orang lain, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga terjadi pembelajaran yang aktif.

B. Saran

Saran ini disusun berdasarkan kesimpullan hasil penelitian diajukan kepada:

1. Dosen Mata Kuliah WMSDK

Model pembelajaran PjBL memberikan pengalaman, dan pemahaman yang optimal kepada mahasiswa, karena berpusat pada mahasiswa sehingga mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini melatih kemampuan menganalisis, memecahklan masalah, mengembangkan kreatifitas, kolaboratif, komunikasi, dan terjadinya peningkatan hasil belajar.


(3)

66

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan kolaboratif adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa dan sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Aspek yang diteliti oleh peneliti ada empat yaitu kemampuan mengelola kelompok, kemampuan belajar dan bekerjasama, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengatasi perbedaan pendapat. Aspek yang masih harus ditingkatkan dalam pembelajaran WMSDK berbasis PjBL adalah kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok.

2. Mahasiswa Prodi PKK

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa prodi PKK angkatan 2011 memiliki kemampuan kolaboratif dalam pelaksanaan WMSDK berbasis PjBL dengan tinggi. Hasil temuan tersebut hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa agar mampu membiasakan diri untuk berlajar secara kolaboratif baik dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok, ataupun tugas individu karena dengan tugas yang dikerjakan secara kolaboratif akan lebih baik dibandingkan dengan pengerjaan secara individu.

3. Prodi PKK

Semoga dengan adanya hasil penelitian ini, model pembelajaran PjBL dapat dikembangkan pada mata kuliah lain yang ada pada kurikulum Prodi PKK seperti mata kulliah dekorasi rumah dan halaman, seni kerajian, dan penyuluhan keluarga.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan berada pada lingkup yang terbatas yaitu mahasiswa program studi PKK angkatan 2011. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kemampuan kolaboratif, model pembelajaran PjBL, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kolaboratif mahasiswa.


(4)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abas,T & Ana. (2012). Buku panduan workshop manajemen sumber daya keluarga (WMSDK). Bandung :tidak diterbitkan.

Alawi,H. (2002). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Ali,M. (1985). Penelitian pendidikan prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa. Ana, dkk. (2013). Rancang bangun produk tugas akhir model project based

learning untuk meningkatkan generic green skill mahasiswa, proposal penelitian inovasi pembelajaran FPTK UPI. Bandung : tidak diterbitkan. Ana. (2010a). Panduan model pembelajaran patisserie berbasis proyek.

Yagyakarta: tidak diterbitkan.

Ana. (2011b). Perkembangan Model Pembelajaran Patisserie Berbasis Proyek Pada Program Studi Tata Boga. (Disertasi). Program Studi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan UNY. Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Ana. (2014c). Silabus mata kuliah workshop manajemen sumber daya keluarga. Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto,S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Barkley,E. Elizabert.dkk.(2005). Collaborative learning techiques: teknik-teknik pembelajaran kolaboratif. Penerjemah: Nurulits Yusron. Bandung: Nusa Media.

Bellanca,J. (2012). Proyek pembelajaran yang diperkaya jalur praktis menuju keterampilan sbad KE-21. Penerjemah: Ririn Sjafriani.Jakarta Barat: Permata Putri Media

Borich,G.D.(1996). Teaching methods. Englewood Cliffs, Nj: Pretice-Hall,Inc. Buck Intitutute of Education. (1999). Project based learning. [Online]. Tersedia

di: http:// www.bgsu.edu/organizations/etl/proj.html. [Diakses 13 Februari 2014]

Gokhale, Anuradha A. (1995). Collaborative learning enhanches critical thinking. Journal of technology education. [Online], Vol 7 (1). Tersedia di:http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v7n1/gokhale.jte-v7n1.html.


(5)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grinnell, Richard M. Jr. (1988). Social Work Research and Evaluation. Itasca,

Illionis: F.E. Peacock Pub. Inc.

Hill,S & Hill, T. (1993). The collaboratif Classroom: a guide cooperative learning. Australia. Amadale, Vic:Eleanor Curtain Publissing. [Online]. Tersedia di : http://www.pgcps.pg.k12.md.us/elc/learning1.html. [Diakses 13 Februari 2014]

Johnson,dkk (2012). Colaborative learning: strategi pembelajaran untuk sukses bersama. Penerjemah: Nerulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Linn, R ,L. (1989). Educational Maasurement. (3rd). New York : Macmillan Publishing Compay.

Mustaji.(2010). Desain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi. [Online]. Tersedia di: http://pasca.tp.ac.id/site/desain-pembelajaran-dengan-

menggunakan-model-pembelajaran-kolaborasi-untuk-meningkatkan-kemampuan-berkolaborasi. [Diakses 4 Februari 2014]

Ngalimun. (2013). Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswara Pressindo.

Panitz,T. (1996). A definisi collaborative vs cooperative leraning. [Online]. Tersedia:http://colccti.colfinder.org/sites/default/files/guyana/resources/KD/ M3/U3/A. [Diakses 4 Februari 2014]

Rais,M. (2010). Project based learning; inovasi pembelajaran yang beroreantasi

soft skills. [online] tersedia di:

http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/makassar-digilib-unm-drmuhraiss-20-1-makalah-a.pdf. [Diakses 16 Februari 2014]

Rasyid,H & Asrori.M. (2006). Pengembangan Strategi Pembelajaran Kolaboratif

dalam Tim Mahasiswa Kalimantan Barat. [Online]. Tersedia di:

http://eprints.uny.ac.id/3303/1/02-Harun.pdf. [Diakses 2 februari 2013] Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta

Schwartz. (1998). Produktif agency collaborative. [Online]. Tersedia di : http://www.stanford.edu/~danls/Productive Agency.pdf. [Diakses 4 Februari 2014].

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Siti Fatimah, 2014

Analisis kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam pelaksanaan workshop manajemen sumberdaya keluarga berbasis project based learning

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suyanto. (2008). Metode kolaboratif untuk pembelajaran di kelas. [Online]. Tersedia di: http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-kolaboratif-untuk-pembelajaran.html. [Diakses 28 Februari 2014 ]

Thomas,J.W., Margejndoller, J.R., Michaelson, A. (1999). Project Based

Learning: A.Handbook for Middle and School Teachers.

http://www.bgsu.edu/organizations/ctl/proj.html.

Wayan-Santyasa,I. (2006). Pembelajaran Inofatif; Collaborative Model, Project

based dan Orientasi Nos. [Online]. Tersedia di :

http://www.freewebs.com/santyasa/PDF_Files/COLLABORATIVEMODE L__PROJECT_BASED__DAN_ORIENTASI_NOS.pdf. [Diakses 28 Februari 2014]

Widiaty,I. (2011). Modul mata kuliah kajian pendidikan teknologi dan vokasi. Bandung: tidak diterbitkan

Widiawati, A. (2009). Pengaruh motivasi dan sumber belajar terhadap kemampuan mahasiswa pada rangkaian listrik dc dengan model pembelajaran berbasis proyek. Tesis pada Pendididkan Teknologi dan Kejuruan UPI .Bandung :Tidak Diterbitkan.