Analisis Pengendalian Persediaan Oli Mobil Untuk Meminimalkan Biaya Persediaan Pada Luis Motor Di Bandung.

(1)

iii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat di Indonesia mengharuskan

perusahaan untuk menentukan strategi operasinya dalam upaya untuk

mempertahankan atau memperluas usahanya. Setiap perusahaan sebaiknya memiliki

keunggulan dalam bersaing dengan perusahaan lain, salah satu cara untuk

mendapatkannnya dengan perencanaan pengendalian persediaan. Untuk

merencanakan pengendalian persediaan perusahaan harus membuat analisis

penegendalian persediaan dengan baik. Dengan pengendalian persediaan yang baik,

diharapkan perusahaan dapat memenuhi keinginan para pelanggannya setiap saat dan

tepat pada waktunya, selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi biaya-biaya

persediaan.

Tujuan penelitian yang dilakukan pada LUIS MOTOR adalah untuk

mengetahui apakah aktivitas pengendalian persediaan yang dilakukan oleh LUIS

MOTOR selama ini menghasilkan biaya persediaan yang paling minimal atau apakah

ada alternatif lain yang menghasilkan biaya persediaan yang lebih kecil lagi sehingga

efisiensi dalam proses operasi dapat tercapai.

Dalam melakukan penelitian terhadap pengendalian persediaan pada LUIS

MOTOR penulis terlebih dahulu membuat suatu peramalan data permintaan.

Peramalan ini dilakukan sebagai dasar dalam menganalisis pengendalian persediaan.

Metode peramalan yang digunakan penulis dalam skripsi ini yaitu dengan metode

peramalan trend linier karena memiliki Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean

Squared Error (MSE) terkecil.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah metode

deskriptif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara,

observasi, dan studi pustaka untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan

dengan masalah yang akan diteliti. Lalu dilakukan pengamatan pada obyek penelitian

yang sedang diteliti untuk selanjutnya diolah dan dibuat kesimpulan, kemudian

dilakukan analisis dengan cara mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti.

Berdasarkan kebijakan perusahaan, ternyata jumlah biaya persediaan yang

dikeluarkan sebesar Rp. 124.187,03.- Sedangkan bila menerapkan sistem

pengendalian persediaan jumlah biaya persediaan sebesar Rp. 114.034,03.- Dengan

demikian terjadi penghematan biaya persediaan sebesar Rp. 10.153,-


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

i

SURAT

PERNYATAAN

ii

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xi

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Penelitian

1

1.2

Identifikasi

Masalah

3

1.3

Tujuan

Penelitian

5

1.4

Kegunaan

Penelitian

5

1.5

Kerangka

Pemikiran

6

1.6

Metode Penelitian

12

1.6.1

Teknik

Pengumpulan

Data

12

1.6.2

Teknik

Pengolahan

Data

13

1.7

Lokasi dan Lamanya Penelitian

13


(3)

Universitas Kristen Maranatha

viii

BAB

II

LANDASAN

TEORI

2.1

Pengertian

Manajemen

Operasi

15

2.2 Pengertian Persediaan

16

2.3 Pengertian Pengendalian

Persediaan

17

2.4

Tujuan

Pengendalian

Persediaan

18

2.5 Permintaan Dan Model Persediaan

19

2.6

Kegunaan

Persediaan

21

2.7

Fungsi

Persediaan

23

2.8

Jenis

Persediaan

25

2.9 Biaya-biaya Persediaan

28

BAB III OBYEK PENELITIAN

3.1

Sejarah

Singkat

Perusahaan

34

3.2

Struktur

Organisasi 35

3.3

Uraian

Tugas

36

3.4

Produk

Perusahaan 37

3.5

Proses

Pemesanan

38

3.6

Sistem

Pembayaran 41

3.7

Sumber

Daya

Manusia

41


(4)

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

4.1

Data

Persediaan

45

4.2

Pengolahan

Data

47

4.3 Kebijakan Persediaan Perusahaan

49

4.4

Peramalan

Data

Permintaan

51

4.4.1

Indeks

Musim

53

4.4.2

Moving

Average

55

4.4.3

Exponential

Smoothing

57

4.4.4 Trend

Linear

59

4.5

Pembahasan

Masalah

64

4.5.1

Perhitungan

Persediaan

Oli

64

4.6

Analisis

Perbandingan Antara Kebijakan

Perusahaan

Dengan

Pengendalian

Persediaan

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

67

5.2 Saran

68


(5)

Universitas Kristen Maranatha

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Persediaan LUIS MOTOR

4

Tabel 3.1 Data Jumlah Dan Biaya Pemesanan LUIS MOTOR

43

Tabel 4.1 Data Persediaan LUIS MOTOR

45

Tabel 4.2 Data Jumlah Dan Biaya Pemesanan LUIS MOTOR

46

Tabel

4.3

Indeks

Musim

Permintaan

54

Tabel 4.4 Moving Average

(N

=

3

bulan)

56

Tabel 4.5 Exponential Smoothing (

α

=

0,5)

58

Tabel 4.6 Trend

Linear 59

Tabel 4.7 Persamaan Trend Linear

(Per

Tahun)

60

Tabel 4.8 Trend

Linear 61

Tabel

4.9

Perbandingan

MAD

dan

MSE

62

Tabel 4.10 Trend

Linear

63


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1.1

Bagan

Kerangka

Pemikiran

11

Gambar 3.1 Struktur Organisasi LUIS MOTOR

36


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya secara tepat. Selain masalah ekonomi yang terjadi, persaingan antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal–hal tersebut tidak diperhatikan, maka perusahaan yang bersangkutan akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Persediaan yang terlalu sedikit akan mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi setiap saat, dan tepat pada waktunya. Sebaliknya jika pada saat yang lain, ternyata jumlah persediaan yang diadakan terlalu banyak akan mengakibatkan perputarannya tersendat-sendat.

Hal–hal di atas bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan suatu barang atau jasa.


(8)

2

Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sedang buruk dan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, maka sangatlah penting jika perusahaan melakukan pengendalian persediaan karena kegiatan ini dapat membantu tercapainya tingkat efisiensi dalam penggunaan biaya–biaya persediaan. Namun demikian, perlu ditegaskan bahwa tidak berarti itu dapat melenyapkan sama sekali risiko yang timbul akibat persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi hanya mengurangi risiko tersebut. Jadi, pengendalian persediaan dapat membantu mengurangi terjadinya risiko tersebut sekecil mungkin.

Banyak perusahaan–perusahaan yang harus dapat memenuhi permintaan pelanggannya sesuai dengan jumlah permintaan dan ketepatan waktunya. Selain itu perusahaan juga harus dapat menjamin kualitas barang dan jasa yang akan diberikan pada para pelanggannya, sehingga hal–hal tersebut dapat menciptakan suatu hubungan baik antar perusahaan dan pelanggan.

LUIS MOTOR sebagai bengkel mobil yang melayani ganti oli, service, pergantian suku cadang, aksesoris, dll. LUIS MOTOR selalu mengusahakan agar persediaannya dapat memenuhi permintaan konsumen setiap saat. Maka dari itu pengendalian persediaan sangat dibutuhkan oleh LUIS MOTOR untuk dapat memenuhi permintaan konsumen setiap saat, selain itu juga berguna untuk meminimalkan berbagai biaya persediaan yang ada.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian pada LUIS MOTOR di Bandung, yang ditulis dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi, yaitu dengan judul: “ANALISIS


(9)

3

Universitas Kristen Maranatha PENGENDALIAN PERSEDIAAN OLI MOBIL UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA LUIS MOTOR DI BANDUNG.”

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat demikian pentingnya peranan pengendalian persediaan bagi LUIS MOTOR, maka pengelolaannya perlu dilakukan dengan cara-cara yang tepat, agar jumlah persediaannya tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, terdapat beberapa macam produk yang di pasarkan oleh LUIS MOTOR, seperti: Oli, suku cadang, aksesoris, dll, maka penulis akan membatasi permasalahan yang ada hanya pada produk oli saja. Hal ini dikarenakan produk oli yang berjumlah 1 merk (Mesran Prima XP) dari 10 merk yang ada merupakan produk oli yang paling banyak diminati para konsumen. Oli tersebut di dapatkan dari berbagai distributor yang ada di Bandung dan Jakarta.

Di bawah ini diberikan data persediaan dari LUIS MOTOR pada periode Januari sampai Desember 2007.


(10)

4

Tabel 1.1

Data Persediaan LUIS MOTOR Oli Mesran Prima XP Periode Januari - Desember 2007

Bulan Jumlah persediaan oli (liter) Jumlah permintaan oli (liter) Kelebihan persediaan (liter) Kekurangan persediaan (liter)

Januari 255 245 10 - Februari 245 235 10 - Maret 255 247 8 - April 250 242 8 -

Mei 255 245 10 - Juni 165 155 10 - Juli 165 150 15 - Agustus 255 250 5 - September 325 305 20 - Oktober 245 240 5 - November 255 242 13 - Desember 255 248 7 - (Sumber: LUIS MOTOR, Jln Margacinta no. 37 Buah Batu, Bandung).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis akan mengidentifikasi masalah, khususnya yang berkaitan dengan LUIS MOTOR sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas pengendalian persediaan yang dilakukan oleh LUIS MOTOR saat ini?

2. Metode pengendalian persediaan apa yang sesuai untuk diterapkan pada LUIS MOTOR?

3. Bagaimana peranan pengendalian persediaan dalam meningkatkan efisiensi biaya persediaan?


(11)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari tujuan penelitian adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian persediaan yang dilakukan oleh LUIS MOTOR saat ini.

2. Untuk mengetahui metode pengendalian persediaan apa yang sesuai untuk diterapkan pada LUIS MOTOR.

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan pengendalian persediaan dalam meningkatkan efisiensi biaya persediaan.

1.4Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini maka diharapkan hasil dari penelitian ini berguna bagi berbagai pihak, seperti:

1. Penulis.

- Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan dalam bidang manajemen operasi khususnya dalam pengendalian persediaan.

- Mengembangkan kemampuan dan pengalaman penulis dalam penerapan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan ke dalam permasalahan dunia nyata.

2. LUIS MOTOR.

- Dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaan, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang.


(12)

6

3. Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

- Untuk menambah dan melengkapi bahan-bahan bacaan yang bersifat ilmiah, khususnya yang ada di perpustakaan saat ini.

4. Pihak-pihak lain yang berkepentingan.

- Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dan masukan, khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan dan atau yang sedang menyusun skripsi dengan topik yang serupa.

1.5Kerangka Pemikiran

Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang buruk dan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan saat ini, maka tiap perusahaan harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan beroperasi secara efisien. Untuk dapat beroperasi secara efisien, perusahaan harus memperhatikan sumber-sumber daya yang ada serta melakukan kegiatan-kegiatan manajemen operasi, di mana kegiatan pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada manajemen operasi.

Operations management is activities that relate to the creation of goods and services through the transformation of inputs to outputs. (Heizer, Render; 2006).

Artinya: Manajemen operasi adalah aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan barang-barang dan jasa melalui proses perubahan dari input menjadi output.

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun manufaktur, selalu membutuhkan persediaan. Bila perusahaan tidak mengadakan persediaan,


(13)

7

Universitas Kristen Maranatha maka pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Persediaan yang terlalu sedikit akan mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi setiap saat, dan tepat pada waktunya. Sebaliknya jika pada saat yang lain, ternyata jumlah persediaan yang diadakan terlalu banyak akan mengakibatkan pengeluaran biaya-biaya persediaan yang tidak efisien.

Hal–hal di atas bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan suatu barang atau jasa.

Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi.

(Ma`arif, Tanjung; 2003).

Pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada manajemen operasi. Kegiatan ini harus dikelola tiap perusahaan dengan baik agar perusahaan dapat mengadakan persediaannya untuk dapat memenuhi permintaan konsumen setiap saat dan tepat pada waktunya. Selain itu, pengendalian persediaan juga dapat membantu tercapainya tingkat efisiensi dalam penggunaan biaya–biaya persediaan serta meminimalisasi terjadinya risiko akan pengadaan persediaan yang terlalu sedikit atau banyak yang akan mengakibatkan perusahaan kehilangan pendapatan atau pengeluaran biaya-biaya persediaan yang tidak efisien.


(14)

8

Inventory Management, The planning and controlling of inventories in order to meet the competitive priorities of the organization, is an important concern for managers in all types of businesses. (Krawjewski, Ritzman, Malhotra; 2007).

Artinya: Manajemen persediaan merupakan perencanaan dan pengawasan persediaan dengan tujuan untuk menghadapi persaingan yang harus dihadapi suatu organisasi, sangatlah penting bagi para manajer untuk memperhatikan hal ini dalam semua jenis kegiatan bisnis.

Permintaan dalam pengendalian persediaan menganggap bahwa permintaan untuk sebuah barang mungkin bebas (independent) atau terikat (dependent). (Heizer, Render; 2005).

Permintaan dalam pengendalian persediaan, yaitu :

1. Dependent demand adalah persediaan yang terikat dalam jadwal induk yang sudah dibuat. Persediaan ini sering juga disebut MRP (Material Requirement Planning).

2. Independent demand adalah persediaan yang bebas yang berhubungan langsung oleh pasar. Jumlah persediaannya ditentukan oleh permintaan konsumen. Persediaan jenis ini sering juga disebut EOQ (Economic Order Quantity).

(Ma`arif, Tanjung; 2003).

Dalam Skripsi ini memfokuskan pada pengelolaan persediaan dengan permintaan yang bersifat bebas (independent) karena permintaan konsumen cenderung konstan.

Terdapat dua model dalam pengendalian persediaan, yaitu: 1. Model Deterministik.


(15)

9

Universitas Kristen Maranatha Model persediaan yang berlaku ketika ukuran dari data persediaan cenderung konstan.

Metode yang digunakan dalam model deterministik adalah:

a. EOQ (Economic Order Quantity), adalah Jumlah pembelian bahan mentah atau barang jadi pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah. (Rangkuti; 2004).

b. EPQ (Economic Production Quantity), disebut juga kuantitas pesanan produksi.

c. Diskon kuantitas (quantity discount), secara sederhana merupakan harga (price-P) yang dikurangi karena sebuah barang dibeli dalam jumlah (kuantitas) yang besar. (Heizer, Render; 2005).

2. Model Probabilistik.

Model persediaan yang berlaku ketika permintaan produksi tidak diketahui tetapi dapat diterapkan melalui sebuah distribusi kemungkinan. (Heizer, Render; 2005).

Model probabilistik terdiri atas:

a. Permintaan konstan, lead time bervariasi. b. Permintaan bervariasi, lead time konstan. c. Permintaan bervariasi, lead time bervariasi.

Dalam Skripsi ini, penulis akan menggunakan model deterministik. Hal ini dikarenakan data penelitian yang dimiliki bersifat konstan. Selain itu ada juga metode yang akan digunakan dalam pengolahan data, yaitu:


(16)

10

1. EOQ (Ecomic Order Quantity), adalah Jumlah pembelian bahan mentah atau barang jadi pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah.

(Rangkuti; 2004).

EOQ = √(2 (D.O) / (H.C) Di mana:

D = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode tertentu. O = Biaya pesan setiap kali pesan.

H = Harga pembelian per unit yang dibayar.

C = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (dalam %).

(Ma`arif, Tanjung; 2003).

2. ROP (Reorder Point), adalah titik pemesanan yang harus dilakukan suatu perusahaan, sehubungan dengan adanya lead time dan safety stock.

(Rangkuti; 2004).

ROP = d x L

Dimana:

d = Permintaan harian.

L = Lead time pesanan, atau jumlah hari kerja yang diperlukan untuk mengirimkan sebuah pesanan.

Dengan menambahkan persediaan pengaman (safety stock-ss) akan mengubah persamaan menjadi:

ROP = d x L + ss


(17)

11

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Permintaan Persediaan

Dependent Independent

Model Pengendalian Persediaan

Deterministik Probabilistik

EOQ ROP

Meminimalkan Biaya Persediaan

Manajemen Operasi

Proses

Input Output


(18)

12

1.6Metode Penelitian

Tipe atau jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia atau suatu obyek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Nazir; 1998).

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Ada dua alternatif sumber data yang dapat digunakan, yaitu:

1. Data primer, merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

2. Data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

(Indriantoro, Supomo; 2002).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan dengan

pihak yang terkait, yaitu pemilik LUIS MOTOR untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Observasi, yaitu melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi obyek penelitian, lalu melakukan pengamatan terhadap LUIS MOTOR yang sedang diteliti untuk selanjutnya diolah dan dibuat kesimpulan.


(19)

13

Universitas Kristen Maranatha 3. Studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari teori-teori yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti, yang diperoleh dari buku-buku atau bahan bacaan lain.

1.6.2 Teknik Pengolahan Data

Dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan dalam tujuan penelitian, maka penulis mengadakan pendekatan dengan menggunakan dua analisis yaitu : 1. Analisis data kualitatif

Yaitu suatu pendekatan yang menggunakan data yang ada untuk menganalisis masalah yang ada. Data tersebut dijadikan masukan dan dibandingkan dengan teori-teori yang ada untuk membantu penelitian dan disajikan secara deskriptif dalam tabel, grafik dan uraian.

2. Analisis data kuantitatif

Yaitu analisis yang menggunakan data persediaan serta menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka.

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian dilakukan pada LUIS MOTOR, yang berlokasi di Jalan Margacinta no. 37 Buah Batu, Bandung. Sedangkan lamanya penelitian adalah empat bulan, sejak tanggal 4 September 2008 sampai 22 Januari 2009

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:


(20)

14

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan tentang pentingnya pengendalian persediaan sehingga LUIS MOTOR dapat beroprasi secara efisien, serta menjelaskan bagaimana penelitian akan dilakukan.

BAB II. Landasan Teori

Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan pengendalian persediaan.

BAB III. Obyek Penelitian

Mengemukakan gambaran umum tentang LUIS MOTOR yang menjadi obyek penelitian dalam penulisan skripsi ini.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

Berisi pengumpulan data dan pengolahan data serta analisis pembahasan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian, serta anjuran kepada LUIS MOTOR berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh.


(21)

67 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data LUIS MOTOR serta hasil pengamatan, perhitungan, dan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini pengendalian persediaan oli Mesran Prima XP yang dilakukan LUIS MOTOR hanya berdasarkan data permintaan pada bulan sebelumnya atau pemesanan biasa dilakukan dengan melihat rata-rata permintaan produk perbulan.

2. Model pengendalian persediaan yang digunakan adalah model pengendalian deterministik dan metode peramalan yang digunakan adalah metode peramalan Trend Linear. Hal ini dikarenakan metode tersebut memiliki Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared

Error (MSE) terkecil.

3. Dengan menggunakan perencanaan pengendalian persediaan di atas, maka biaya persediaannya adalah sebesar Rp. 114.034,03,- sehinnga menghemat biaya sebesar Rp.10.153,00,-


(22)

68

5.2 Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi oleh LUIS MOTOR, penulis berusaha memberikan saran-saran yang akan membantu LUIS MOTOR dalam mengendalikan perencanaan persediaanya agar lebih efektif dan efisien.

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Dalam mengadakan persediaan oli Mesran Prima XP, sebaiknya LUIS MOTOR mengacu pada pengendalian perencanaan persediaan oleh karena itu sebaiknya LUIS MOTOR mulai membuat perencanaan persediaan.

2. Pada masa yang akan datang, perencanaan pengendalian persediaan yang dapat diterapkan oleh LUIS MOTOR yaitu perencanaan pengendalian persediaan dengan metode peramalan Trend Linear, karena dapat memberikan total biaya yang lebih rendah. Bila suatu saat terjadi perubahan gaji karyawan, biaya persediaan, dan kebijakan lainnya, LUIS MOTOR sebaiknya meninjau kembali apakah strategi yang digunakan masih tetap menghasilkan total biaya yang paling rendah.

3. Agar penerapan perencanan pengendalian persediaan yang diusulkan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan kemauan dan kesungguhan dari seluruh pihak terkait. Hal ini penting karena penerapan metode ini memerlukan dukungan semua bagian LUIS MOTOR.


(23)

Universitas Kristen Maranatha 69

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard, B., Nicholas J. Aquilano, and F. Robert Jacobs, Operations Management For Competitive Advantage. 10 th edition, McGraw-Hill, New York, 2004.

Freddy Rangkuti, Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang bisnis, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, edisi 7, buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, edisi 7, buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, 8 th edition, Prentice-Hall.Inc, New Jersey, 2006.

Indiantoro, Nur, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Krawjewski, Lee J, Larry P. Ritzman, and Manoj K. Malhotra, Operations Management: Processes and Value Chain, 8 th edition, Pearson Education Company Inc., New Jersey, 2007.

Mohamad Syamsul Ma`arif dan Hendri Tanjung, Manajemen Operasi, Grasindo, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2003.


(1)

12

Universitas Kristen Maranatha 1.6Metode Penelitian

Tipe atau jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia atau suatu obyek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Nazir; 1998). 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Ada dua alternatif sumber data yang dapat digunakan, yaitu:

1. Data primer, merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

2. Data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

(Indriantoro, Supomo; 2002).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan dengan

pihak yang terkait, yaitu pemilik LUIS MOTOR untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Observasi, yaitu melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi obyek penelitian, lalu melakukan pengamatan terhadap LUIS MOTOR yang sedang diteliti untuk selanjutnya diolah dan dibuat kesimpulan.


(2)

3. Studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yang diperoleh dari buku-buku atau bahan bacaan lain.

1.6.2 Teknik Pengolahan Data

Dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan dalam tujuan penelitian, maka penulis mengadakan pendekatan dengan menggunakan dua analisis yaitu : 1. Analisis data kualitatif

Yaitu suatu pendekatan yang menggunakan data yang ada untuk menganalisis masalah yang ada. Data tersebut dijadikan masukan dan dibandingkan dengan teori-teori yang ada untuk membantu penelitian dan disajikan secara deskriptif dalam tabel, grafik dan uraian.

2. Analisis data kuantitatif

Yaitu analisis yang menggunakan data persediaan serta menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka.

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian dilakukan pada LUIS MOTOR, yang berlokasi di Jalan Margacinta no. 37 Buah Batu, Bandung. Sedangkan lamanya penelitian adalah empat bulan, sejak tanggal 4 September 2008 sampai 22 Januari 2009

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:


(3)

14

Universitas Kristen Maranatha BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan tentang pentingnya pengendalian persediaan sehingga LUIS MOTOR dapat beroprasi secara efisien, serta menjelaskan bagaimana penelitian akan dilakukan.

BAB II. Landasan Teori

Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan pengendalian persediaan.

BAB III. Obyek Penelitian

Mengemukakan gambaran umum tentang LUIS MOTOR yang menjadi obyek penelitian dalam penulisan skripsi ini.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

Berisi pengumpulan data dan pengolahan data serta analisis pembahasan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian, serta anjuran kepada LUIS MOTOR berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data LUIS MOTOR serta hasil pengamatan, perhitungan, dan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini pengendalian persediaan oli Mesran Prima XP yang dilakukan LUIS MOTOR hanya berdasarkan data permintaan pada bulan sebelumnya atau pemesanan biasa dilakukan dengan melihat rata-rata permintaan produk perbulan.

2. Model pengendalian persediaan yang digunakan adalah model pengendalian deterministik dan metode peramalan yang digunakan adalah metode peramalan Trend Linear. Hal ini dikarenakan metode tersebut memiliki Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared

Error (MSE) terkecil.

3. Dengan menggunakan perencanaan pengendalian persediaan di atas, maka biaya persediaannya adalah sebesar Rp. 114.034,03,- sehinnga menghemat biaya sebesar Rp.10.153,00,-


(5)

68

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi oleh LUIS MOTOR, penulis berusaha memberikan saran-saran yang akan membantu LUIS MOTOR dalam mengendalikan perencanaan persediaanya agar lebih efektif dan efisien.

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Dalam mengadakan persediaan oli Mesran Prima XP, sebaiknya LUIS MOTOR mengacu pada pengendalian perencanaan persediaan oleh karena itu sebaiknya LUIS MOTOR mulai membuat perencanaan persediaan.

2. Pada masa yang akan datang, perencanaan pengendalian persediaan yang dapat diterapkan oleh LUIS MOTOR yaitu perencanaan pengendalian persediaan dengan metode peramalan Trend Linear, karena dapat memberikan total biaya yang lebih rendah. Bila suatu saat terjadi perubahan gaji karyawan, biaya persediaan, dan kebijakan lainnya, LUIS MOTOR sebaiknya meninjau kembali apakah strategi yang digunakan masih tetap menghasilkan total biaya yang paling rendah.

3. Agar penerapan perencanan pengendalian persediaan yang diusulkan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan kemauan dan kesungguhan dari seluruh pihak terkait. Hal ini penting karena penerapan metode ini memerlukan dukungan semua bagian LUIS MOTOR.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard, B., Nicholas J. Aquilano, and F. Robert Jacobs, Operations Management For Competitive Advantage. 10 th edition, McGraw-Hill, New York, 2004.

Freddy Rangkuti, Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang bisnis, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, edisi 7, buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, edisi 7, buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, 8 th edition, Prentice-Hall.Inc, New Jersey, 2006.

Indiantoro, Nur, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Krawjewski, Lee J, Larry P. Ritzman, and Manoj K. Malhotra, Operations Management: Processes and Value Chain, 8 th edition, Pearson Education Company Inc., New Jersey, 2007.

Mohamad Syamsul Ma`arif dan Hendri Tanjung, Manajemen Operasi, Grasindo, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2003.