Analisis Pengendalian Persediaan Produk untuk Meminimalkan Biaya pada Perusahaan Sumber Mandiri, Jakarta.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan Sumber Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, yaitu sebagai perusahaan distributor di bidang pendingin ruangan AC (Air Conditioner) dan Spare part. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam perusahaan ini adalah pengendalian persediaan yang kurang baik. Masalah ini terlihat dari tingkat kelebihan persediaan produk setiap bulan, sehingga mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Pengendalian persediaan sangat diperlukan dalam perusahaan untuk mencegah terjadinya penumpukan persediaan yang akan mengakibatkan biaya bagi perusahaan. Pengendalian persediaan adalah suatu aktivitas dalam menentukan jumlah optimal dari tingkat persediaan yang harus dipesan dan kapan saatnya mulai dipesan kembali. Sehingga terjadinya keseimbangan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan produk dengan jumlah dan waktu yang tepat, supaya total cost yang dikeluarkan dapat diminimalkan atau dengan total cost yang minimum.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan yang dilakukan selama ini dan untuk mengetahui model pengendalian persediaan yang cocok untuk digunakan.

Melalui pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan perbandingan berdasarkan kebijakan perusahaan dan berdasarkan sistem pengendalian persediaan, maka dapat diketahui model pengendalian persediaan yang paling tepat diterapkan pada perusahaan tersebut adalah model probabilistik. Karena dengan menggunakan sistem pengendalian persediaan akan didapatkan hasil total cost persediaan yang lebih rendah, selain itu juga perusahaan dapat melakukan pemesanan produk dengan jumlah yang tepat dan mengetahui kapan harus dilakukan pemesanan kembali.

Dengan menerapkan sistem pengendalian persediaan, maka perusahaan dapat menghemat total cost persediaan sebesar Rp. 11.205.605,- per tahun bila dibandingkan dengan kebijakan perusahaan selama ini, selain itu juga perusahaan dapat mengetahui jumlah pemesanan yang tepat yaitu sebesar 170 unit, dan mengetahui kapan melakukan pemesanan kembali yaitu sebesar 82 unit, yang semua ini membuat perusahaan dapat menghemat total cost persediaan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

1.5 Kerangka Pemikiran ... 7

1.6 Metode Penelitian... 13

1.7 Lokasi Penelitian ... 15

1.8 Sistematika Penulisan ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 17

2.2 Persediaan ... 18

2.2.1 Pengertian Persediaan ... 18


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Fungsi Persediaan ... 21

2.2.4 Biaya-biaya Persediaan ... 22

2.3 Pengendalian Persediaan ... 25

2.4 Permintaan... 26

2.5 Sistem Pengendalian Persediaan ... 17

2.6 Model Pengendalian Persediaan ... 31

2.6.1 Model Pengendalian Persediaan untuk Permintaan Independen ... 31

2.6.2 Model Pengendalian Persediaan untuk Permintaan Dependen ... 40

2.7 Pengertian Material Reqirements Planning (MRP)... 40

2.7.1 Manfaat Material Reqirements Planning (MRP) ... 41

2.7.2 Kebutuhan Model Persediaan Dependen ... 42

2.7.3 Karakteristik Dasar Sistem MRP ... 42

2.7.4 Arus Informasi dalam Sistem MRP ... 43

2.7.5 Langkah-langkah Proses Perhitungan MRP... 44

2.7.6 Perbandingan Antara Sistem MRP dan Sistem Titik Pemesanan ... 46

BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 47

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 49

3.2.1 Struktur Oraganisasi ... 49

3.2.2 Uraian Tugas ... 52


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Kegiatan Lain Perusahaan ... 60

3.4.1 Pemasaran ... 60

3.4.2 Keuangan... 60

3.4.3 Sumber Daya Manusia ... 61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data ... 62

4.1.1 Data Persediaan Produk ... 62

4.1.2 Data Kebutuhan Produk ... 63

4.1.3 Lead Time ... 64

4.1.4 Data Biaya-biaya yang Dikeluarkan ... 64

4.2 Pengolahan Data... 66

4.3 Peramalan Penjualan ... 67

4.3.1 Moving Average Method ... 71

4.3.2 Exponential Smoothing Method ... 73

4.3.3 Trend Linear ... 75

4.4 Pembahasan Masalah ... 80

4.4.1 Perhitungan Persediaan Produk Berdasarkan Kebijakan Perusahaan 80 4.4.2 Perhitungan Persediaan Produk Berdasarkan Pengendalian Persediaan ... 82

4.5 Analisis Perbandingan Antara Pengendalian Persediaan Dengan Kebijakan Perusahaan ... 84


(5)

Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 86 5.2 Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Persediaan dan Penjualan Produk AC Panasonic Bulan

Januari-Desember 2007 ... 4

Tabel 2.1 Perbandingan Antara Sistem MRP dan Sistem Titik Pemesanan ... 46

Tabel 4.1 Data Persediaan Produk AC Panasonic Januari 06 s/d Desember 07 . 63 Tabel 4.2 Data Penjualan Produk AC Panasonic Januari 06 s/d Desember O7 .. 64

Tabel 4.3 Perhitungan Indeks Musim Kebutuhan Produk Januari 06 s/d Desember 07 ... 69

Tabel 4.4 Perhitungan Single Moving Average (N=3bulan) ... 72

Tabel 4.5 Peramalan dengan Exponential Smoothing Method ( = 0,5) ... 74

Tabel 4.6 Peramalan Trend Linear Deseasonalized ... 75

Table 4.7 Persamaan trend Linear Deseasonalized ... 76

Tabel 4.8 Perhitungan MAD dan MSE Trend Linear Deseasonalized ... 77

Tabel 4.9 Perbandingan MAD dan MSE ... 78

Tabel 4.10 Peramalan dengan Trend Linear Deseasonalized Periode Januari-Desember 2008 ... 79


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 12 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 51 Gambar 3.2 Proses Distribusi ... 69


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan perusahaan harus bisa mengambil langkah untuk menghadapi semua kondisi yang akan terjadi. Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang tidak stabil maka perusahaan harus mulai membuat atau merumuskan strategi-strategi yang dapat membuat perusahaan terus bertahan hidup dan mendapatkan profit dalam bisnisnya.

Bukan hanya kondisi perekonomian yang menjadi ancaman bagi perusahaan melainkan adanya faktor lain seperti kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat menciptakan suatu keunggulan kompetitif dalam mata atau benak konsumen. Dengan adanya keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan dapat bertahan hidup dan mampu merebut pangsa pasar yang sangat luas.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar mampu bertahan hidup atau menghadapi kondisi yang terjadi, seperti mengelola kegiatan operasinya agar berjalan dengan lancar. Salah satu kegiatan operasi dapat berupa mengelola persediaan dalam perusahaan dengan sebaik mungkin.

Jadi masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Melihat begitu pentingnya peranan persediaan bagi perusahaan, maka perusahaan harus dapat menyediakan persediaan bahan baku atau produknya sesuai dengan tingkat kebutuhan operasi dan tingkat keinginan


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha konsumen. Dalam menyediakan produk hal ini berkaitan erat dengan manajemen operasi, karena untuk menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan produksi dan kebutuhan konsumen dibutuhkan perencanaan yang baik oleh manajemen operasi. Perencanaan kebutuhan produk dapat dilakukan dengan pengendalian persediaan (Inventory Control).

Alasan utama yang menyebabkan perhatian perusahaan terhadap masalah pengendalian persediaan adalah karena kebanyakan persediaan merupakan aset yang besar bagi perusahaan. Tetapi persediaan bukan hanya merupakan aset bagi perusahaan namun persediaan juga akan merugikan perusahaan atau menimbulkan biaya. Persediaan merupakan aset perusahaan karena sejumlah modal perusahaan tertanam dalam persediaan tersebut. Sebaliknya persediaan dapat menimbulkan biaya bagi perusahaan karena kelebihan maupun kekurangan persediaan akan sangat menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan.

Kerugian yang ditimbulkan akibat kekurangan persediaan adalah mengakibatkan adanya hambatan-hambatan pada proses produksi (perusahaan manufaktur), menimbulkan kekecewaan pada langganan dan akan mengakibatkan perusahaaan kehilangan konsumen (perusahaan non manufaktur). Sedangkan kerugian yang ditimbulkan akibat kelebihan persediaan adalah mengakibatkan biaya ekstra di samping risiko.

Kerugian lain yang harus ditanggung perusahaan akibat terjadinya kekurangan persediaan adalah lost sales. Lost sales adalah pemesanan tidak mau ditunda sehingga kehilangan permintaan. tetapi perusahaan bukan hanya harus mengatur atau mengantisipasi agar tidak kekurangan persediaan, melainkan


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha perusahaan juga harus mengatur agar persediaan di gudang tidak menumpuk atau banyak persediaan di gudang yang tidak tersalurkan. Dengan adanya persediaan yang menumpuk maka perusahaan harus mengeluarkan atau menanggung biaya lain seperti biaya simpan. Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan untuk suatu jangka waktu tertentu.

Dengan adanya pengendalian persediaan yang baik akan sangat memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Sehingga perusahaan dapat memenuhi setiap kebutuhan konsumen yang tidak menentu atau berfluktuasi, oleh sebab itu perusahaan harus dapat mengatur sebaik mungkin persediaan-persediaannya, sehingga tidak kekurangan atau kelebihan persediaan dan mampu menyalurkan ke distributor maupun konsumen pada waktu yang tepat.

Pada umumnya setiap perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam jumlah dan waktu yang tepat dan memberikan kepuasan bagi konsumen. Seperti halnya yang terjadi pada perusahaan Sumber Mandiri. Sumber Mandiri adalah perusahaan distributor di bidang pendingin ruangan AC (Air Conditioner) dan Spare part dimana terdapat lini-lini produk yang di distribusikan. Jadi untuk memenuhi permintaan produk yang semakin bertambah, Sumber Mandiri harus mengusahakan agar persediaan tersedia tepat waktu dan pada saat terjadinya pelonjakan permintaan perusahaan dapat memenuhi permintaan tersebut. Dengan adanya pengendalian persediaan akan sangat membantu Sumber Mandiri dalam memenuhi permintaan dan meminimalkan persediaan yang mengakibatkan biaya.


(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1

Data Persediaan dan Penjualan Produk AC Panasonic Bulan Januari-Desember 2007 (dalam unit):

Sumber: Perusahaan Sumber Mandiri

Berdasarkan kondisi yang terjadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian persediaan khususnya pada Perusahaan Sumber Mandiri dan menuangkannya ke dalam bentuk skripsi dengan judul

“Analisis Pengendalian Persediaan Produk untuk Meminimalkan Biaya pada Perusahaan Sumber Mandiri, Jakarta”

! "

!

# " $ % " "

& ' # "

(') % !

* % # !


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan data dan kondisi di atas, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Inventory Control yang dilakukan oleh Sumber Mandiri selama ini?

2. Model Inventory Control apa yang cocok digunakan oleh Sumber Mandiri untuk meminimalkan biaya?

3. Bagaimana Peranan Inventory Control dalam meminimalkan biaya di Sumber Mandiri?

Karena, terdapat banyak lini produk yang ditawarkan atau didistributorkan oleh Sumber Mandiri, maka penulis membatasi masalah penelitian hanya untuk pengendalian persediaan pada satu lini produk yaitu pada produk AC Panasonic. Karena produk tersebut yang paling banyak di minati oleh konsumen, selain itu juga AC ini sudah mempunyai Brand yang dikenal oleh masyarakat luas dan sudah masuk dalam pangsa pasar Indonesia cukup lama.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Inventory Control yang dilakukan oleh perusahaan Sumber Mandiri.

2. Untuk mengetahui model Inventory Control yang cocok digunakan oleh perusahaan Sumber Mandiri.


(13)

6

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan Inventory Control dalam

meminimalkan biaya di perusahaan Sumber Mandiri.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis

• Menambah atau memperoleh wawasan dan pengetahuan yang

lebih dalam tentang pemahaman mengenai manajemen operasi.

• Penulis dapat menggali pengetahuan secara lebih mendalam

mengenai pengendalian persediaan dan cara penerapannya dalam kegiatan operasi di dunia kerja.

2. Bagi Fakultas Ekonomi

Guna memperkaya literatur karya ilmiah di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, khususnya berkaitan dengan pengendalian persediaan dan dapat menambah sumber bahan bacaan dan bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyusun skripsi.

3. Bagi perusahaan yang diteliti

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan memberikan pandangan bahwa pengendalian persediaan sangatlah penting bagi perusahaan serta memberikan masukan bagi perusahaan agar dapat mengendalikan persediaannya supaya dapat meningkatkan efisiensi.


(14)

7

Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi pihak lain

Menambah wawasan dan pengetahuan kepada pihak lain mengenai pengendalian persediaan dan memberikan solusi atau jawaban kepada pihak lain dalam menangani masalah persediaaan yang terdapat dalam usahanya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang terancam terjadinya fluktuasi dan persaingan yang semakin ketat, masing-masing perusahaan ingin bertahan hidup dan mendapatkan keunggulan kompetitif yang kuat dibandingkan para pesaingnya, maka perusahaan harus dapat mengelola semua sumber-sumber daya dan menggabungkan semua manajemen dalam perusahaan supaya dapat mengatasi semua kondisi yang akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Peranan setiap manajemen dalam mendapatkan keungulan kompetitif sangatlah penting, begitu juga dengan manajemen operasi.

Manajemen Operasi (Operations management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. (Heizer & Render; 2006; p.4)

Maka semua aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan operasi harus dikelola oleh perusahaan dengan sebaik mungkin, karena kalau tidak dikelola dengan baik akan menghambat kelancaran kegiatan operasi perusahaan sehingga akan memberikan dampak yang buruk yang dirasakan oleh perusahaan secara langsung.


(15)

8

Universitas Kristen Maranatha Aktivitas – aktivitas atau kegiatan-kegiatan operasi adalah mengubah input memprosesnya menjadi output, sesudah kegiatan operasi berjalan manajemen operasi dapat merumuskan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang bersifat operasional sehingga dapat diubah. Akan tetapi sesudah kegiatan operasi dan perumusan rencana jangka pendek bukan berarti aktivitas operasi berhenti sampai di situ, melainkan masih banyak aktivitas yang harus dijalankan oleh manajemen-manajemen operasi contohnya seperti pengendalian persediaan dan lain-lain.

Adapun yang dimaksud dengan persediaan (inventory) adalah:

Inventory is a stock of items kept by an organization to meet internal or external customer demand. ( Russell & Taylor; 2005; p. 529 )

Artinya:

Persediaan adalah segala bentuk jenis item barang yang disimpan dan akan digunakan dalam suatu organisasi untuk memenuhi permintaan intern maupun ekstern perusahaan. Jadi pengendalian persediaan (inventory control) adalah kegitan untuk mempertahankan sejumlah item yang disimpan pada tingkat yang diinginkan.

The purpose of inventory management is to determine the amount of inventory to keep in stock-how much to order and when to replenish, or order. ( Russell & Taylor; 2005; p.530 )

Artinya:

Tujuan pengendalian persediaan adalah untuk menentukan jumlah dari persediaan untuk menjaga agar berapa banyak persediaan untuk di pesan dan kapan di pesan.


(16)

9

Universitas Kristen Maranatha Dalam pengendalian persediaan ada dua macam permintaan yaitu:

(Ma’arif dan Tanjung; 2003; h.282)

1. Independent Demand adalah persediaan yang bebas yang berhubungan langsung dengan pasar. Jumlah persediaannya ditentukan oleh permintaan konsumen.

2. Dependent Demand adalah persediaan yang terikat dengan jadwal induk yang sudah dibuat. Persediaan jenis ini sering juga disebut MRP (Material Requirement Planning).

Kondisi permintaan yang terjadi di perusahaan Sumber Mandiri adalah permintaan yang bersifat bebas atau tidak bergantung (independent demand), karena permintaan produk perusahaan ditentukan oleh konsumen.

Terdapat 2 model dalam pengendalian persediaan, yaitu :

• Model deterministik

Merupakan model yang digunakan apabila semua parameter persediaan dianggap telah diketahui dengan pasti.

Metode dalam model ini adalah EOQ (Economic Order Quantity), EPQ (Economic Production Order Quantity), Quantity Discount Model.

• Model probabilistik

Yaitu model yang digunakan apabila satu atau lebih parameter persediaan merupakan variabel acak, seperti permintaan, lead time, harga, dan lain-lain. Dan model ini distribusi permintaannya diketahui.

Model probabilistik terdiri atas:


(17)

10

Universitas Kristen Maranatha 2. Permintaan bervariasi, lead time konstan

3. Permintaan dan lead time bervariasi.

Berdasarkan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, model pengendalian persediaan yang akan digunakan adalah model probabilistik, karena banyak variabel yang merupakan variabel acak seperti permintaan, harga, dll yang tidak konstan.

Dalam pengendalian persediaan terdapat biaya-biaya pengendalian persediaan yaitu :

(Subagyo, Asri, Handoko; 1988; h.207)

1. Ordering and Procurement Cost

Merupakan total biaya pemesanan dan pengadaan bahan sehingga siap untuk dipergunakan atau diproses lebih lanjut dengan kata lain, mencakup pula biaya-biaya pengangkutan, pengumpulan, pemilikan, penyusunan dan penempatan di gudang, sampai kepada biaya-biaya manajerial dan klerikal yang berhubungan dengan pemesanan sampai penempatan bahan atau barang di gudang.

2. Holding Cost and Carrying Cost

Biaya ini timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya ini sebagian besar merupakan biaya penyimpanan (secara fisik), disamping pajak dan asuransi barang.

3. Shortage Cost

Timbul apabila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia digudang. Untuk barang-barang tertentu, langganan dapat


(18)

11

Universitas Kristen Maranatha diminta untuk menunda pembeliaanya atau dengan kata lain langganan diminta untuk menunggu. Tetapi, untuk barang kebutuhan sehari-hari langganan tidak dapat diminta untuk menunda pembeliaanya atau diminta “back order”. Dalam hal ini perusahaan akan kehilangan langganan karena ia akan mencari barang yang dibutuhkannya diperusahaan lain. Dari uraian di atas, dapat digambarkan bagan kerangka pemikiran sbb:


(19)

12

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

sumber: Analisis Peneliti

Operation Management

Dependen

Model inventory control Independent

Pengendalian persediaan

( Inventory Control )

Perencanaan jangka pendek

Model deterministik

Model probabilistik

Meminimalkan biaya


(20)

13

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metode Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, penulis menggunakan metode descriptive analysis yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran keadaan perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang nampak pada situasi yang dihadapi serta menganalisis kasus atau masalah yang ada dan memungkinkan untuk mencari pemecahan masalahnya.

Penelitian Deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

current status dari subyek yang diteliti. (Indriantoro & Supomo; 1999; h.26).

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: (Indriantoro & Supomo; 1999; h.146-147).

• Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Dalam penelitian ini, data primer bersumber dari internal perusahaan seperti tangggapan atau pernyataan tentang pengendalian persediaan dari para staf atau para karyawan dalam hal ini adalah


(21)

14

Universitas Kristen Maranatha pimpinan, bagian gudang, bagian pemasaran, bagian personalia, bagian penjualan, bagian persediaan serta bagian keuangan.

• Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Dalam penelitian ini, data sekunder didapatkan dari laporan-laporan persediaan, dan lain-lain.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (Indriantoro & Supomo; 1999; h.152-157 )

• Riset lapangan

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi atau mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam mencari pemecahan masalah atau yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Metode Survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.


(22)

15

Universitas Kristen Maranatha Informasi atau data ini diperoleh dengan cara:

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan responden.

• Riset kepustakaan

Penelitian dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah-masalah atau variabel yang sedang diteliti oleh peneliti.

Data diperoleh dengan cara membaca secara kritis semua bahan atau informasi yang kita perlukan. Membaca secara kritis artinya penulis dapat memilih, menimbang, menolak, mengomentari, dan menyusun kembali bahan-bahan yang ada ke dalam suatu tulisan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan Sumber Mandiri yang berlokasi di jalan Keramat Raya No. 101 Gedung Kenari Mas lantai ground Blok D 8-9, Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilakukan mulai September 2008 sampai dengan Desember 2008.


(23)

16

Universitas Kristen Maranatha

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis sistimatika penulisan dalam beberapa bagian yaitu:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang pentingnya peranan pengendalian persediaan produk pada perusahaan Sumber Mandiri dalam upaya meminimalkan biaya-biaya, selain itu juga dijelaskan mengenai tujuan penelitian dan bagaimana kerangka pemikiran yang digunakan dalam menganalisis permasalahan serta metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bab II. Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan-landasan teori yang digunakan serta pengertian-pengertian dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan dan pemecahan masalah.

Bab III. Objek Penelitian

Bab ini berisikan gambaran umum atau mengemukakan gambaran umum dari perusahaan, sejarah perusahaan maupun kegiatan operasinya. Bab IV. Pembahasan Masalah

Bab ini berisi tentang analisis pembahasan masalah terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini menguraikan hasil pembahasan atau kesimpulan dalam penelitian serta saran-saran yang dapat berguna dan menjadi masukan bagi perusahaan dalam upaya pengendalian persediaan.


(24)

86

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum menerapkan sistem pengendalian persediaan dalam kegiatan perusahannya, tetapi hanya berdasarkan jumlah persediaan yang tersisa atau rata-rata permintaan produk.

2. Model pengendalian persediaan yang cocok dalam kegiatan perusahaan adalah model probabilistik, karena terdapat satu atau lebih parameter merupakan variabel acak atau tidak dapat diketahui dengan pasti.

3. Dengan menggunakan pengendalian persediaan, maka Sumber Mandiri dapat menghemat biaya sebesar Rp. 11.205.605 per tahun dibandingkan dengan kebijakan perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem pengendalian persediaan dengan model probabilistik untuk meminimumkan biaya total persediaan.

2. Perusahaan sebaiknya memiliki tenaga kerja yang mengerti dan memahami masalah persediaan, sehingga akan memudahkan perusahaan


(25)

87

Universitas Kristen Maranatha untuk memperkirakan jumlah persediaan yang akan dipesan maupun yang tersedia di gudang.

3. Jumlah pemesanan optimum dapat dijadikan sebagai patokan pemesanan produk oleh perusahaan, supaya dapat membantu perusahaan dalam memenuhi permintaan produk yang tidak menentu atau berfluktuasi.


(26)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Baroto, Teguh, ”Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Ghalia, Indonesia, 2002.

Chase, Richard B., F Robert Jacobs and Nicholas J. Aquilano, ”Operations Management For Competitive Advantage With Global Cases”, Eleventh Edition, The Mc Graw-Hill, 2007.

Handoko, T. Hani, ”Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi’’, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1996.

Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto, ”Manajemen Persediaan Barang Umum dan Suku Cadang Untuk Keperluan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Operasi”, Grasindo, Jakarta, 2003. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, ”Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Krajewski, Lee., Larry Ritzman, and Manoj Maholtra, ”Operations Management Processes and Value Chains’’, Eigth Edition, Prentice – Hall, 2007.

Ma’arif, M. Syamsul dan Hendri Tanjung, ”Manajemen Operasi”, Grasindo,2003.

Prawirosentono, Suyadi, ”Manajemen Operasi: Analisis dan Studi Kasus’’, Edisi Kedua, Bumi Aksara, 2000.

Rangkuti, Freddy, ”Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.


(27)

Universitas Kristen Maranatha Render, Barry and Jay Heizer, ”Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi”, Edisi

Pertama, Salemba Empat, 2001.

Russell, Roberta S., and Bernand W. Taylor III, ”Operations Management Quality And Competitiveness In A Global Environment, Fifth Edition, Wiley, 2006.

Schroeder, Roger.G, ”Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi”, Edisi Ketiga, Erlangga, 1994.

Schroeder, Roger.G, ”Operations Management Contemporary Concepts and Case”, The Mc Graw-Hill, 2000.

Subagyo, Pangestu., Marwan Asri dan T. Hani Handoko, ”Dasar-Dasar Operations Research”, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.1988.

Yamit, Zulian, ”Manajemen Kuantatif Untuk Bisnis”, BPFE, Yogyakarta, 2003.


(1)

Informasi atau data ini diperoleh dengan cara:

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan responden.

• Riset kepustakaan

Penelitian dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah-masalah atau variabel yang sedang diteliti oleh peneliti.

Data diperoleh dengan cara membaca secara kritis semua bahan atau informasi yang kita perlukan. Membaca secara kritis artinya penulis dapat memilih, menimbang, menolak, mengomentari, dan menyusun kembali bahan-bahan yang ada ke dalam suatu tulisan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perusahaan Sumber Mandiri yang berlokasi di jalan Keramat Raya No. 101 Gedung Kenari Mas lantai ground Blok D 8-9, Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilakukan mulai September 2008 sampai dengan Desember 2008.


(2)

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis sistimatika penulisan dalam beberapa bagian yaitu:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang pentingnya peranan pengendalian persediaan produk pada perusahaan Sumber Mandiri dalam upaya meminimalkan biaya-biaya, selain itu juga dijelaskan mengenai tujuan penelitian dan bagaimana kerangka pemikiran yang digunakan dalam menganalisis permasalahan serta metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bab II. Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan-landasan teori yang digunakan serta pengertian-pengertian dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan dan pemecahan masalah.

Bab III. Objek Penelitian

Bab ini berisikan gambaran umum atau mengemukakan gambaran umum dari perusahaan, sejarah perusahaan maupun kegiatan operasinya. Bab IV. Pembahasan Masalah

Bab ini berisi tentang analisis pembahasan masalah terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini menguraikan hasil pembahasan atau kesimpulan dalam penelitian serta saran-saran yang dapat berguna dan menjadi masukan bagi perusahaan dalam upaya pengendalian persediaan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum menerapkan sistem pengendalian persediaan dalam kegiatan perusahannya, tetapi hanya berdasarkan jumlah persediaan yang tersisa atau rata-rata permintaan produk.

2. Model pengendalian persediaan yang cocok dalam kegiatan perusahaan adalah model probabilistik, karena terdapat satu atau lebih parameter merupakan variabel acak atau tidak dapat diketahui dengan pasti.

3. Dengan menggunakan pengendalian persediaan, maka Sumber Mandiri dapat menghemat biaya sebesar Rp. 11.205.605 per tahun dibandingkan dengan kebijakan perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem pengendalian persediaan dengan model probabilistik untuk meminimumkan biaya total persediaan.


(4)

untuk memperkirakan jumlah persediaan yang akan dipesan maupun yang tersedia di gudang.

3. Jumlah pemesanan optimum dapat dijadikan sebagai patokan pemesanan produk oleh perusahaan, supaya dapat membantu perusahaan dalam memenuhi permintaan produk yang tidak menentu atau berfluktuasi.


(5)

Daftar Pustaka

Baroto, Teguh, ”Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, Ghalia, Indonesia, 2002.

Chase, Richard B., F Robert Jacobs and Nicholas J. Aquilano, ”Operations Management For Competitive Advantage With Global Cases”, Eleventh Edition, The Mc Graw-Hill, 2007.

Handoko, T. Hani, ”Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi’’, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1996.

Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto, ”Manajemen Persediaan Barang Umum dan Suku Cadang Untuk Keperluan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Operasi”, Grasindo, Jakarta, 2003. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, ”Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Krajewski, Lee., Larry Ritzman, and Manoj Maholtra, ”Operations Management Processes and Value Chains’’, Eigth Edition, Prentice – Hall, 2007.

Ma’arif, M. Syamsul dan Hendri Tanjung, ”Manajemen Operasi”, Grasindo,2003.

Prawirosentono, Suyadi, ”Manajemen Operasi: Analisis dan Studi Kasus’’, Edisi Kedua, Bumi Aksara, 2000.


(6)

Render, Barry and Jay Heizer, ”Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi”, Edisi Pertama, Salemba Empat, 2001.

Russell, Roberta S., and Bernand W. Taylor III, ”Operations Management Quality And Competitiveness In A Global Environment, Fifth Edition, Wiley, 2006.

Schroeder, Roger.G, ”Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi”, Edisi Ketiga, Erlangga, 1994.

Schroeder, Roger.G, ”Operations Management Contemporary Concepts and Case”, The Mc Graw-Hill, 2000.

Subagyo, Pangestu., Marwan Asri dan T. Hani Handoko, ”Dasar-Dasar Operations Research”, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.1988.

Yamit, Zulian, ”Manajemen Kuantatif Untuk Bisnis”, BPFE, Yogyakarta, 2003.