STUDI TENTANG PANCA USAHA TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA JAWA TONGAH KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

STUDI TENTANG PANCA USAHA TANI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA

JAWA TONGAH KECAMATAN HATONDUHAN

KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI Diajukan Untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

SONTY D.TAMPUBOLON NIM. 309131073

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sonty D.Tampubolon NIM : 309131073

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran dari orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa skripsi saya ini merupakan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi dari perbuatan saya tersebut.

Medan, Juli 2013

Saya Yang Membuat Pernyataan,

SONTY D.TAMPUBOLON NIM. 309131073


(5)

vi ABSTRAK

Sonty D.Tampubolon. NIM. 309131073. Studi Tentang Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2013.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dalam meningkatkan produksi padi sawah. 2) Keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian dilihat dari kesesuaian syarat tumbuh padi sawah. 3) hasil produksi tanaman padi sawah di Desa Jawa Tongah.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jawa Tongah pada tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang bercocok tanam padi sawah 228 KK dan sampel dilakukan dengan tehnik sampling/acak yaitu sebanyak 57 KK. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik dokumenter, komunikasi langsung, observasi serta uji laboratorium data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengolahan lahan oleh sebagian besar telah menggunakan traktor,yaitu sebanyak (96,49%). Pengguna bibit unggul sebanyak (85,96%) selebihnya memakai bibit lokal. Pupuk yang banyak dipakai adalah jenis Urea, Za, Phonska. Pengairan di daerah penelitian memiliki irigasi teknis dan pada umumnya pengairannya sudah mencukupi yaitu (87,72%). Jenis pestisida yang sering digunakan adalah herbisida dan insektisida untuk dosis pemakaiannya, seluruhnya telah melakukan penyemprotan dengan dosis yang telah ditentukan. (2) Dari syarat tumbuh padi sawah daerah ini cocok untuk tanaman padi sawah karena Keadaan curah hujan masih mendukung yaitu 2681 mm/tahun dengan suhu rata-rata 25,20C per bulan. Struktur tanah jenis alluvial kelabu tua dan alluvial cokelat, tekstur tanah bertekstur lempung berpasir (Pasir 81,34%, debu 5,26%, liat 13,40%). Kecepatan anginnya juga masih mendukung yaitu rata-rata 0,19 m/det dalam satu tahunnya. Desa ini memiliki ketinggian 370 m dpl masih sangat cocok untuk ditanami padi.( 3). Hasil produksi padi di Desa Jawa Tongah rata-rata 4,53 ton per hektar/ untuk sekali panen.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Tuhan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Tentang Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan penulis masih dalam tahap belajar, dan oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan pengaruhnya, seperti:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu M.S selaku Dekan Fakutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi dan Ibu Dra. Asnidar, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi beserta stafnya.

4. Bapak Drs. Ardin Siallagan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan memberi banyak


(7)

iv

masukan kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Drs. M.Arif, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

6. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membekali penulis dengan segudang ilmu pada saat di bangku perkuliahan.

7. Terkhusus buat orang tua saya, Bapak M.Tampubolon dan Ibu E.Sitinjak yang tidak pernah lelah membantu dan memberi dukungan serta semangat baik moril maupun materil kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Teristimewa untuk Kakak Selvi Tampubolon - Janter Siregar, Kakak Roslin Tampubolon, Bang Besnar Tampubolon, Bang Benri Tampubolon, serta Bang Nelson Tampubolon, yang selalu mendoakan, memotivasi, membantu dan mendukung penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Untuk Kelompok Tumbuh Bersama ” Me Va Forcha” dan adik kelompok kecilku

”Happy Ever After”. Terima Kasih untuk dukungan dan doanya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan literatur yang baik bagi penulis dan pembaca yang lainnya. Untuk itu semua diucapkan banyak terima kasih.

Medan, 23 Juli 2013 Penulis,

SONTY D.TAMPUBOLON NIM. 309131073


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….. ii

KATA PENGANTAR... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Yang Relevan. ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29


(9)

viii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH ... 34

A. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ... 34

B. Kondisi Non Fisik Wilayah Penelitian ... 39

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan ... 77

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Penggunaan Lahan... 38

2. Komposisi Penduduk Menurut Umur... 41

3. Komposisi Penduduk Menurut Agama... 42

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian... 43

5 Sarana dan Prasarana Pendidikan... 44

6. Sarana dan Prasarana Desa ... 45

7. Umur Responden…………... 46

8. Tingkat Pendidikan Responden... 47

9. Luas Lahan Yang Dimiliki……... 48

10. Pengalaman Petani………... 50

11. Pengolahan Lahan Oleh Responden ... 51

12. Proses Pengolahan Lahan Persawahan ... 52

13. Senggang Waktu Pengolahan Tanah Sampai Penanaman ... 53

14. Alasan Responden Memilih Varietas Unggul ... 55

15. Usia Bibit Padi Yang Disemaikan Sehingga Dapat Ditanam ...….... 57

16. Jenis Pupuk Yang Digunakan Responden ... 59

17. Hasil Uji Laboratorium Tanah ... 61

18. Waktu Pemupukan ... 62

19. Ketersediaan Pengairan Pada Lahan Sawah ... 62

20. Jenis Herbisida Yang Digunakan Irigasi ... 65

21. Frekuensi Penyemprotan Gulma dalam Satu Kali Masa Tanam... 67

22. Jenis Insektisida Yang Digunakan... 67

23. Waktu Penyemprotan... 69

24. Keadaan Curah Hujan di Desa Jawa Tongah ... 70

25. Keadaan Suhu Di Desa Jawa Tongah ……….. 71

26. Keadaan Kecepatan Angin Di Desa Jawa Tongah ……… 72

27. Hasil Uji Tekstur Tanah……… 74


(11)

x

29. Produksi Rata-rata Yang Diperoleh Dalam Sekali Panen ……….. 75 30. Jenis Insektisida Yang Digunakan ……….. 76


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir Penelitian ... 28

2. Peta Kabupaten Simalungun ... 35

3. Peta Kecamatan Hatonduhan ... 36

4. Peta Desa Jawa Tongah ... 37

5. Proses Pengolahan Lahan Menggunakan Zetor ... 52

6. Lahan setelah dilakukan pembajakan ………. 54

7. Usia Bibit 21 hari siap untuk ditanam ... 57

8. Proses Penanaman Padi Yang Dilakukan Responden... 58

9. Proses Pemupukan yang Dilakukan Responden ... 59

10. Kondisi perairan di Desa Jawa Tongah ……… 63

11. Responden membersihkan rumput dengan cara menyiangi ……… 66

12. Proses Penyemprotan yang dilakukan responden………... 68

13. Peneliti berada di lokasi penelitian………. 98

14. Orang-orangan yang dibuat responden untuk mengusir burung…………. 98

15. Irigasi di daerah penelitian……… 99


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar studi dokumentasi………. 88

2. Daftar wawancara ……… 90

3. Lembar observasi ………. 92


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu, pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian penduduk secara keseluruhan. Untuk meningkatkan ketahanan perekonomian nasional maka sektor pertanian harus dilakukan pembenahan dalam kaitannya dengan konteks pembangunan nasional. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Salah satu diantaranya bidang pembangunan yang merupakan prioritas utama adalah sektor pertanian.

Pembangunan pertanian ditujukan untuk memperbaiki taraf hidup para petani, meningkatkan pendapatan di masyarakat, memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja, selain itu pertanian merupakan penyumbang devisa Negara termasuk didalamnya tanaman padi sawah. Tanaman padi merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu, padi disebut juga makanan energi (Girisonta, 1990). Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Konsumsi beras masyarakat Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS 2009) mencapai 139 kg per kapita per tahun atau merupakan tertinggi di dunia. Kemudian BPS merilis lagi angka produksi padi 2012 sebanyak 67,3 juta ton. Angka ini merupakan angka sementara dan diramalkan untuk tahun 2013 angka produksi bisa mencapai 69,4 juta


(15)

2

ton. Dengan demikian untuk mencapai angka tersebut perlu adanya usaha dalam produksi pertanian.

Umumnya para petani berniat meningkatkan produksi padi sawah menuju swasembada pangan tetapi tantangan untuk menuju cita-cita tersebut sangat besar. Salah satu masalah yang sering dihadapi penduduk khususnya adalah pertambahan penduduk yang mendorong terjadinya masalah kekurangan tanah. Akibat kepemilikan tanah yang terlalu sempit bagi usaha tani dapat menimbulkan berbagai hambatan dalam pembangunan pertanian seperti produktivitas yang rendah. Produksi yang rendah mengakibatkan pendapatan petani rendah sehingga kecil peluangnya mengembangkan usaha taninya, dengan peningkatan pendapatan petani yang berlahan sempit di pedesaan dalam kenyataan sulit tercapai tanpa didahului retribusi tanah. Dipihak lain akibat pertambahan penduduk yang semakin besar maka perbandingan tanah dengan manusia semakin kecil sehingga menyebabkan suatu kesenjangan antara hasil produksi yang diharapkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Diatas telah dijelaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang mengalami peningkatan sehingga menyebabkan banyak petani yang memiliki lahan relatif sempit. Kasrino (1990) menyatakan bahwa tanah pertanian sebagai lahan usaha dapat dikuasai menurut beberapa cara yakni dimiliki, dipinjam, bagi hasil dan disewa dalam jangka waktu tertentu yang memberikan tingkat perbedaan pendapatan. Keadaan yang demikian mengharuskan petani mencari cara meningkatkan produksi usaha-usaha pertanian, agar tetap dalam seimbang.

Dalam peningkatan produksi usaha yang sering dilakukan petani adalah melaksanakan ekstensifikasi dan intensifikasi. Namun melihat kenyataan yang saat


(16)

3

ini maka pelaksanaan ekstensifikasi pertanian tidak mungkin lagi dilakukan karena lahan yang semakin sempit. Usaha yang paling tepat untuk saat ini yaitu panca usaha tani. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Indonesia berswasembada pangan khususnya beras pada tahun 1992 tidak terlepas dari panca usaha tani yaitu berupa pengolahan lahan pertanian, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dalam membasmi hama (Suntoro, 1997).

(Mosher, 1987) menjelaskan bahwa agar pembangunan pertanian dapat berjalan terus haruslah terjadi perubahan bila berhenti maka perubahan pembangunan pertanianpun terhenti. Produksi menurun atau terhenti disebabkan karena merosotnya kesuburan tanah atau karena kerusakan tanah yang semakin meningkat akibat hama penyakit yang meningkat. Salah satu yang mendukung keberhasilan usaha tani adalah pengalaman petani sebagai pengelola teknologi. Ada tiga kebiasaan petani yakni yang pertama, melakukan pengukuran berfikir dengan menghitung jumlah (kwantitatif), kedua kebiasaan mental dan pengalaman “mengapa”. Mengapa tanaman itu lebih subur dari pada tanaman lainnya, ketiga kebiasaan mental berupa pengalaman untuk mencari alternatif yang baru.

Penggunaan tanah ditinjau dari luas penggunaannya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu : sempit, sedang, dan luas. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan luas lahan ini untuk pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung adalah sebagai berikut: sempit<0,5 Ha, sedang 0,5-1,0 Ha dan luas> 1,0 Ha. Untuk provinsi lainnya termasuk Sumatera utara adalah sempit <0,5 Ha, sedang 0,5-2,0 Ha dan luas >2,0 Ha, (BPS, 1983).

Dalam berita diharian 24 jam halaman 6 tanggal 6 Juni 2009, Kabupaten Simalungun dikenal sebagai salah satu lumbung beras di Sumatera Utara, maka


(17)

4

Simalungun termasuk daerah penyangga pangan. Namun realitasnya penghidupan petani disana belum begitu menggembirakan. Mereka sering mengeluh dengan keadaan perekonomian sekarang. Ini dikarenakan tidak seimbangnya pengeluaran dan kerja selama masa produksi dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil pertanian, sehingga bisa ditarik asumsi bahwa ada kesalahan dalam pengeloloaan usaha tani. Hatonduhan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Simalungun dengan luas daerah 277,8 Km2 dengan 9 desa. Yaitu Jawa Tongah, Jawa Tongah II, Saribu Asih, Tangga Batu, Buntu Bayu, Tonduhan, P.Jawa Dipar, Buntu Turunan dan Bosar Nauli, dengan luas daerah pertanian 2.229 Ha.

Desa Jawa tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun daerah ini merupakan daerah pertanian. Pertanian yang dilaksanakan di daerah ini adalah pertanian teknis. Keadaan topografi yang datar dan subur membuat sebagian besar penduduk di desa ini bermata pencaharian sebagai petani padi sawah. Petani di desa ini secara umum telah menerapkan panca usaha tani namun, produksi yang dicapai di desa ini masih belum maksimal karena dari hasil pengamatan sementara dilapangan diketahui bahwa produksi padi di desa ini tidak sesuai dengan luas lahan per hektarnya, dimana rata-rata panen masyarakat hanya 3,5 ton – 4 ton/Ha. Pada tahun 2008 tercatat produksi padi 4-4,5 ton/Ha, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 3 ton/Ha, sedangkan pada tahun 2010 di desa ini mengalami peningkatan berkisar 4-5 ton/Ha, Pada tahun 2012 turun kembali menjadi 3,5-4 ton/Ha (Hasil wawancara dari dinas penyuluhan pertanian di Kecamatan Hatonduhan 2013).

Dari hasil pengamatan sementara dilapangan bahwa hasil produksi padi di desa ini tidaklah mencukupi dan harga beras dipasaran mahal. Penyebab terjadinya penurunan produksi ini diakibatkan karena masih ada sebagian petani yang


(18)

5

menggunakan pupuk belum sesuai dosis yang telah ditentukan (Hasil wawancara dengan kepala dinas penyuluhan pertanian, 2013). Bertitik tolak dari masalah inilah, maka penulis ingin mengkaji dan meneliti mengenai penerapan panca usaha tani di Desa Jawa Tongah dalam kaitannya dengan produksi secara lebih cermat. Dimana pendapatan penduduk di desa ini yang sebagian besar merupakan petani padi sawah masih tergolong rendah dan boleh dikatakan kurang mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Maka dari kesimpulan diatas penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Studi Tentang Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan produksi padi sawah dapat dilakukan dengan kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi namun melihat kenyataan yang saat ini maka pelaksanaan ekstensifikasi pertanian tidak mungkin lagi dilakukan karena lahan yang semakin sempit akan tetapi usaha yang tepat ialah harus mengintensifkan lahan pertanian yang digarap dengan usaha-usaha yang menunjang peningkatan produksi padi dengan penerapan tehnologi yaitu panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pembibitan, pemupukan, pengairan dan pembasmian hama. Selain itu harus didukung juga oleh syarat tumbuh padi sawah meliputi keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian dan hasil produksi tanaman padi sawah.


(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka dalam penelitian ini penulis perlu membatasi masalah untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman maka penelitian ini hanya menyangkut pada keterkaitan variabel pengaruh yakni penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pembibitan, pemupukan, pengairan dan pembasmian hama dan keadaan syarat tumbuh padi sawah meliputi curah hujan, angin, suhu, struktu tanah, tekstur tanah dan ketinggian dan juga hasil produksi tanaman padi sawah.

D. Perumusan Masalah

Dengan melihat pembatasan masalah, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida untuk pembasmian hama dalam meningkatkan produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun?

2. Bagaimana keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah, dan ketinggian di Desa Jawa Tongah dilihat dari kesesuaian syarat tumbuh padi sawah?

3. Bagaimana hasil produksi tanaman padi sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun?


(20)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida untuk pembasmian hama dalam meningkatkan produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui bagaimana keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian di Desa Jawa Tongah dilihat dari kesesuaian syarat tumbuh padi sawah.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil produksi tanaman padi sawah di di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk memperluas wawasan dan pengalaman penulis dalam penulisan skripsi studi tentang panca usaha tani dalam meningkatkan produksi padi sawah. 2. Memberi sumbang saran bagi pemerintah dalam penyuluhan untuk

peningkatan produksi padi sawah.

3. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat desa khususnya petani yang mempunyai peranan penting dalam memperlancar pembangunan terutama dalam bidang pertanian.

4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya khususnya mengenai objek yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.


(21)

84

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dapat disimpulkan bahwa di desa Jawa Tongah sudah menerapkan panca usaha tani tetapi pelaksanaannya belumlah maksimal karena masih ditemukan penggunaan pupuk yang belum sesuai dosis.

2. Syarat tumbuh padi sawah yang meliputi keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian di Desa Jawa Tongah cocok untuk tanaman padi sawah, meskipun tekstur tanahnya lempung berpasir masih cocok tetapi dengan pengairan yang tidak terlalu banyak karena tanah mudah untuk meloloskan air.

3. Produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah 4 – 5 ton/Ha. Hal ini belumlah baik jika dibandingkan ke produksi padi yang baik menurut standar nasional yaitu 7,5 – 10 ton/Ha.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam peningkatan usaha tani hendaknya para petani menerapkan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dengan maksimal dan menndengarkan penyuluhan yang diberikan oleh PPL (Petugas Penyuluhan


(22)

85

Lapangan) dan petani di Desa Jawa Tongah harus menerapkan panca usaha tani sesuai dengan petunjuk yang diberikan PPL

2. Para petani harus lebih memperhatikan proses pengairan lahan agar penggunaannya tidak berlebihan.

3. Hendaknya petani lebih meningkatkan hasil produksi padi setelah menerapkan panca usaha tani agar lebih baik dan dapat mencapai standar nasional


(23)

86

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 2003. Budi Daya Tanaman padi, Kanisius: Yogyakarta.

Biro Pusat Statistik 2008. Kabupaten Simalungun Dalam Angka, BPS : Simalungun Dinas Penyuluhan Pertanian Kecamatan Hatonduhan. 2013

Herawati W.D, 2012. Budidaya Padi, Javalitera: Yogyakarta.

HR Sugeng, 2001. Bercocok Tanam Padi. Semarang: Penerbit Aneka Ilmu. http://dwi-jo.blogspot.com/2012/06/pengertian-iklim-pengertian-cuaca.html http://eprints.undip.ac.id/15686/1/Joko_Triyanto.pdf

(http://imelprayoga.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-in-xnone ar.html). Kartasapoetra AG, 1999. Teknologi Pengairan Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara Kasrino, 1990. Penyuluhan pertanian Padi Sawah, Bandung.

Mubyarto, 1984. Pengantar Analisa Pertanian, Jakarta: LP3ES

Naskun, 1991. Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan hasil Pertanian Padi. Bandung: ITB Passandaran, Effendi, dkk. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan, Jakarta : Gramedia

Setyati, 1990. Penyuluhan Pertanian. Medan Fakultas Pertanian USU

Simatupang, 2001. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Sawah Dalam Penerapan Teknologi Pertanian Di Desa Padang Mandailing Kecamatan Saipar Dolok Kabupaten Tapanuli Selatan. Medan : Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Suntoro, 1997. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian CV. Yosaguna: Jakarta. Tambunan, 2002. Pengaruh Faktor-faktor Produksi Terthadap Produksi Padi Sawah di Desa Padang Mesiang Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.


(24)

87

Putra A, 2007. Hubungan Luas LAhan Garapan dan Pengalaman Bertani terhadap Penerapan Tehnologi pertanian di Desa Baja Dolok Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Yudo S.H, Saragih Bungaran, Dillon H.S dan Nasution Muslimin, 2004. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wirawan, 2004. Memproduksi Benih Bersertifikat, Jakarta : Penebar Swadaya. Wirawan, 2004. System Pengairan, Jakarta.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka dalam penelitian ini penulis perlu membatasi masalah untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman maka penelitian ini hanya menyangkut pada keterkaitan variabel pengaruh yakni penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pembibitan, pemupukan, pengairan dan pembasmian hama dan keadaan syarat tumbuh padi sawah meliputi curah hujan, angin, suhu, struktu tanah, tekstur tanah dan ketinggian dan juga hasil produksi tanaman padi sawah.

D. Perumusan Masalah

Dengan melihat pembatasan masalah, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida untuk pembasmian hama dalam meningkatkan produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun?

2. Bagaimana keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah, dan ketinggian di Desa Jawa Tongah dilihat dari kesesuaian syarat tumbuh padi sawah?

3. Bagaimana hasil produksi tanaman padi sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun?


(2)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida untuk pembasmian hama dalam meningkatkan produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui bagaimana keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian di Desa Jawa Tongah dilihat dari kesesuaian syarat tumbuh padi sawah.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil produksi tanaman padi sawah di di Desa Jawa Tongah Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk memperluas wawasan dan pengalaman penulis dalam penulisan skripsi studi tentang panca usaha tani dalam meningkatkan produksi padi sawah. 2. Memberi sumbang saran bagi pemerintah dalam penyuluhan untuk

peningkatan produksi padi sawah.

3. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat desa khususnya petani yang mempunyai peranan penting dalam memperlancar pembangunan terutama dalam bidang pertanian.

4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya khususnya mengenai objek yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dapat disimpulkan bahwa di desa Jawa Tongah sudah menerapkan panca usaha tani tetapi pelaksanaannya belumlah maksimal karena masih ditemukan penggunaan pupuk yang belum sesuai dosis.

2. Syarat tumbuh padi sawah yang meliputi keadaan curah hujan, angin, suhu, struktur tanah, tekstur tanah dan ketinggian di Desa Jawa Tongah cocok untuk tanaman padi sawah, meskipun tekstur tanahnya lempung berpasir masih cocok tetapi dengan pengairan yang tidak terlalu banyak karena tanah mudah untuk meloloskan air.

3. Produksi padi sawah di Desa Jawa Tongah 4 – 5 ton/Ha. Hal ini belumlah baik jika dibandingkan ke produksi padi yang baik menurut standar nasional yaitu 7,5 – 10 ton/Ha.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dapat ditarik beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam peningkatan usaha tani hendaknya para petani menerapkan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan dan penggunaan pestisida dengan maksimal dan menndengarkan penyuluhan yang diberikan oleh PPL (Petugas Penyuluhan


(4)

Lapangan) dan petani di Desa Jawa Tongah harus menerapkan panca usaha tani sesuai dengan petunjuk yang diberikan PPL

2. Para petani harus lebih memperhatikan proses pengairan lahan agar penggunaannya tidak berlebihan.

3. Hendaknya petani lebih meningkatkan hasil produksi padi setelah menerapkan panca usaha tani agar lebih baik dan dapat mencapai standar nasional


(5)

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 2003. Budi Daya Tanaman padi, Kanisius: Yogyakarta.

Biro Pusat Statistik 2008. Kabupaten Simalungun Dalam Angka, BPS : Simalungun Dinas Penyuluhan Pertanian Kecamatan Hatonduhan. 2013

Herawati W.D, 2012. Budidaya Padi, Javalitera: Yogyakarta.

HR Sugeng, 2001. Bercocok Tanam Padi. Semarang: Penerbit Aneka Ilmu. http://dwi-jo.blogspot.com/2012/06/pengertian-iklim-pengertian-cuaca.html http://eprints.undip.ac.id/15686/1/Joko_Triyanto.pdf

(http://imelprayoga.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-in-xnone ar.html). Kartasapoetra AG, 1999. Teknologi Pengairan Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara Kasrino, 1990. Penyuluhan pertanian Padi Sawah, Bandung.

Mubyarto, 1984. Pengantar Analisa Pertanian, Jakarta: LP3ES

Naskun, 1991. Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan hasil Pertanian Padi. Bandung: ITB Passandaran, Effendi, dkk. 1984. Irigasi Perencanaan dan Pengelolaan, Jakarta : Gramedia

Setyati, 1990. Penyuluhan Pertanian. Medan Fakultas Pertanian USU

Simatupang, 2001. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Sawah Dalam Penerapan Teknologi Pertanian Di Desa Padang Mandailing Kecamatan Saipar Dolok Kabupaten Tapanuli Selatan. Medan : Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Suntoro, 1997. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian CV. Yosaguna: Jakarta. Tambunan, 2002. Pengaruh Faktor-faktor Produksi Terthadap Produksi Padi Sawah di Desa Padang Mesiang Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.


(6)

Putra A, 2007. Hubungan Luas LAhan Garapan dan Pengalaman Bertani terhadap Penerapan Tehnologi pertanian di Desa Baja Dolok Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Yudo S.H, Saragih Bungaran, Dillon H.S dan Nasution Muslimin, 2004. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wirawan, 2004. Memproduksi Benih Bersertifikat, Jakarta : Penebar Swadaya. Wirawan, 2004. System Pengairan, Jakarta.