PENERAPAN PANCA USAHA TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN KAKAO DI DESA UJUNG TERAN KECAMATAN TIGALINGGA KABUPATEN DAIRI.

(1)

PENERAPAN PANCA USAHA TANI DALAM MENINGKATKAN

PRODUKSI TANAMAN KAKAO DI DESA UJUNG TERAN

KECAMATAN TIGALINGGA KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

CICI SUARNI BAKKARA NIM. 308131032

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Cici Suarni Bakkara

Nim : 308131032

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, September 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Cici Suarni Bakkara NIM : 308131032


(5)

viii ABSRAK

Cici Suarni Bakkara, Nim. 308131032. Penerapan Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan produksi kakao ditinjau dari penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama. 2)Untuk mengetahui hasil produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi tahun 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani kakao sebanyak 375 Kepala Keluarga. Sampel dalam Penelitian ini adalah dilakukan dengan tehnik random sampling (acak) yaitu mengambil 10% dari populasi 375 Kepala Keluarga. Jumlah sampel yaitu 37 sampel. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi langsung (wawancara).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan panca usaha tani yang meliputi,Pengolahan lahan di Desa Ujung Teran pada umumnya sudah menerapkan penggolahan lahan dengan menggunakan cangkul atau alat tradisional yaitu 81,08 % dan untuk pola jarak tanam yang sering digunakan yaitu jarak 3 x 3 m/ pohon per hektar yaitu 32,48%, Penggunaan bibit sebagaian besar menggunakan jenis bibit hasil polibet yaitu 62,21%, Pengelolaan Irigasi (Penyiraman) yang di lakukan pada tanaman kakao dengan pada umumnya menggandalkan air hujan 59,45%, Penggunaan pupuk di Desa Ujung teran sebagain besar tidak mengikuti tahap pemupukan (40,54%) Penggunaan pestisida di Ujung Teran yaitu sebagian kecil yang memberantas tanaman kakao menurut dosis (43,24%) (2)Produksi tanaman kakao yang di Desa Ujung Teran belum maksimal 400-500 Kg/Ha sebanyak 32,43%.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi “Penerapan Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Kakao Di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Dengan segala keterbukaan penulis menerima masukan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Hasil skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Drs. Restu, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Unimed.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. Selaku Ketua di Jurusan

Pend.Geografi dan Juga Sebagai Penguji

4. Ibu Dra. Asnidar M.Si Selaku Sekretaris di Jurusan Pend.Geografi Juga sebagai Pembimbing Akademik


(7)

iv

5. Ibu Drs.Kamarlin Pinem M.Si Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan dorongan semangat kepada penulis.

6. Ibu Dra. Minah Sinuhaji M,Si Dosen Penguji yang sudah memberikan saran-saran kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Geografi.

8. Bapak Hajat Siagian yang telah banyak membantu pelulis dalam

pengurusan segala Adminisrtasi Akademik yang berhubungan dengan skripsi ini.

9. Bapak Malem Ukur Sembiring Selaku Kepala Desa Ujung Teran, yang telah banyak memberi informasi dan bantuan bagi penulis.

10.Teristimewa kepada orang tua yang saya sayangi penulis dan cintai : Ibunda M. Tarigan Yang selalu segenap jiwa raganya, mendoakan ku memenuhi kebutuhan spiritual dan materialku, membimbing aku saat aku terpuruk dan selalu memberikan aku semagat hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan karyaku segalanya untukmu sebagaimana dari pengorbanan mu merawat dan mendidik aku. Terimakasih buat cinta, kasih saying, dukungan serta bimbinganmu padaku.

11.Buat Kakak Ku dan Abang Iparku dan Juga Malaikat Kecilku (Irma Yani,

Abang Parna Simbolon, dan Malikat Kecil Ku Zefanya Ebinikael Cahaya Simbolon, Irvan Londar Simbolon ) dan Adik-adik ku (Ferda, Fol Seri dan


(8)

v

Kamsa ) dan TH Ku (Bang Hutri Anto Siregar) yang saya sayangi dan saya banggakan.

12.Buat Mama Tua, Mami Tua, Mama Uda, sepupu ku Debby, Angri, Cindy,

Kak Juni, Deras, Dion, Rio, Putri. Terimakasih buat motivasinya

13.Buat teman-teman Pendidikan Georgafi Stanbuk 2008 Khususnya Kelas B

Reguler (Natalisa, Murni, Pretty, Nopa, Rimma, Roma, Eva, Juwita) dan juga adik kelas 09-010. Terimakasih atas dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis.

14.Buat Abang Stambuk 07 Bang Novri Nadeak, Bang Gunawan, Bang

Sidang dan Juga Teman- Teman PPl Sei Rampah Nine Kegerebek

Semoga segala bantuan yang diterima Penulis membuatkan kesuksesan, dan segala yang berikan mendapatkan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, September 2012 Penulis,

Cici Suarni Bakkara NIM. 308131032


(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN………... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.……... ii

KATA PENGANTAR………... iii

PENGESAHAN KEASLIAN ……..……….. vii

ABSTRAK ……….... vii

DAFTAR ISI………..... viii

DAFTAR TABEL….………... x

DAFTAR GAMBAR………... xi

DAFTAR LAMPIRAN...………... xii

BAB I PENDAHULUAN….………... ... 1

A.Latar Belakang Masalah...………... 1

B. Identifikasi Masalah…….………... 3

C.Pembatasan Masalah…….………... 4

D.Perumusan Masalah……..………... 4

E. Tujuan Penelitian..………... 5

F. Manfaat Penelitian………... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA...……….... ... 6

A. Kerangka Teoretis………... 6

B. Penelitian Yang Relevan...………... 16

C.Kerangka Berfikir...………... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..………... 21

A.Lokasi Penelitian...………... 21

B. Populasi dan Sampel…….………... 21

C.Variabel dan Defenisi Operasional……...………... 21

D.Alat Pengumpulan Data...………... 23

E. Tehnik Analisa Data....…..………... 23

BAB IV DESKRIPSI DAERAH...………... 24

A.Kondisi Fisik ...………... 24


(10)

ix

BAB V HASIL PENELITIAN……..………... 48

A. Hasil Penelitian……...………... 48

B. Pembahasan.………... 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...………... 66

A. Kesimpulan….………... 66

B. Saran………... 68

DAFTAR PUSTAKA... 69


(11)

x

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Pengunaan lahan... 29

2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Menurut Umur ... 31

3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Agama ... 34

5 Komposisi Penduduk Menurut Etnis ... 35

6 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ... 36

7 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 38

8 Sarana Pendidikan ... 38

9 Prasarana Pendididkan ... 39

10 Sarana Olahraga ... 40

11 Sarana Kesehatan ... 42

12 Prasarana Transportasi ... 43

13 Sarana Transportasi ... 44

14 Sarana Sumber Air ... 45

15 Prasarana Kantor Pemerintah ... 46

16 Prasarana Usaha ... 46

17 Usia Responden ... 52

18 Tingkat Pendidikan Responden ... 52

19 Jenis Pekerjaan Responden ... 53

20 Karasteristik Responden Menurut Umur... 48

21 Karasteristik Responden Menurut Pendidikan... 49

22 Karasteristik Responden Menurut Pengalaman ... 51

23 Pengolahan Tanah Oleh Responden... 52

24 Pola Jarak Tanaman Kakao... 54

25 Jenis Pupuk Tanaman Kakao... . 59

26 Jenis Insektisida... 61


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1.Skema Kerangka Berfikir ... . 25

2.Peta Kabupaten Dairi ... . 30

3.Peta Kecamatan Tigalingga... . 31

4.Peta Desa Laumil ... . 32

5.Gambar 1.1 Pengolahan lahan Dengan Menggunakan Cangkul... . 53

6.Gambar 1.2 Pola Jarak 4 x 4 m Tanaman Kakao... . 54

7.Gambar 1.3 Hasil Jenis Bibit Klon DR1 ... . 56

8.Gambar 1.4 Jenis Bibi Dari Hasil Buah Kakao Hasil Polibet... 57


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal 1. Daftar Pedoman Wawancara ... . 72


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia masih merupakan negara agraris oleh karenanya pioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. Pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta mengisi dan memperlancar pasar. Melalui

pertanian yang maju diharapkan makin mampu meningkatkan dan

menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah. Untuk mencapai tujuan itu pemerintah telah melaksanakan konsep pertanian yang tangguh yaitu melalui teknologi baru untuk membangun pertanian yang efesien dan produktif dengan tingkat pendapatan masyarakat petani dapat mengimbangi pendapatan rata-rata masyarakat.

Sebagian besar tanaman perkebunan merupakan usaha perkebunan rakyat, sedangkan sisanya di usahakan oleh perkebunan besar, baik milik pemerintah maupun swata. Perkebunan rakyat yang sering disebut juga pola swadaya menduduki hampir 80% dari total area perkebunan Indonesia

Tampaknya pertanian hingga sampai sekarang masih memengang peranan penting pada perekonomian nasional, demikian juga dalam menyediakan pangan bagi seluruh penduduk. Tanaman kakao ini bagi bangsa Indonesia adalah salah satu bahan dagang yang mempunyai arti penting sebagi komoditi ekspor yang terus mengalami peningkatan.


(15)

2

Dewasa ini Perkembangan tanaman kakao di Indonesia terutama kakao rakyat sangat pesat. Hal ini memberi harapan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani kakao. Peluang untuk perkembangan tanaman kakao di Indonesia memang sangat memungkinkan ,terutama dilihat dari segi ekologi yang mendukung. Kakao merupakan salah satu komuditi ekspor non migas yang memiliki prospek cukup cerah sebab permintaan didalam negeri juga semakin kuat. Di Indonesia pengolahannya tidak diimbangi dengan pengolahan yang memadai, hanya perkebunan besar milik Negara dan beberapa perkebunan swasta saja yang pengelolahannya sudah lumayan, sedangkan kebayakan perkebunan kakao rakyat dikelolah seadanya bahkan ada yang tidak dirawat dan hanya mengandalkan pertumbuhan alami akibatnya produksi kakao menjadi rendah

Keberhasilan peningkatan produksi kakao dan pendapatan selain disebabkan kebijakan pemerintah, tidak terlepas dari fsktor fisik dan non fisik suatu daerah. Faktor fisik ini mencakup iklim, topografi, atau ketinggian dan tanah. Faktor non meliputi penerapan panca usaha tani, pendidikan, keterampilan, modal, luas lahan, tenaga kerja, tersedianya bahan dan alat produksi secara lokal, transportasi, pemasaran. Tidak semua faktor itu ada disuatu daerah, akan tetapi beberapa faktor saja dapat menentukan usaha pertanian yang dapat meningkatkan produksi dan pendapatan. Namun demikian tidak selamanya faktor-faktor tersebut sebagai faktor pendorong, akan tetapi adakalanya sebagai faktor penghambat yang pada gilirannya mengakibatkan usaha pertanian menjadi kurang berkembang.

Keadaan di atas tidak jauh berbeda dengan di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Penduduknya telah berusaha menanam tanaman kakao dengan tujuan untuk menambah pendapatan keluarga. Hal ini dilakukan sejak tahun


(16)

3

2003 hingga berlangsung pada sampai sekarang. Pertanian yang mereka usahayakan sebelum adalah yaitu tanaman kopi, bercocok tanam jagung, cabe dan padi. Pertanian ini semakin berkurang setelah adanya tanaman kakao. Permasalahan yang terjadi juga di desa ini adalah produksi tanaman kakaonya yang produksinya belum maksimal. Produksi tanaman kakao yang diperoleh oleh petani tanaman kakao desa ujung teran hanya memperoleh hasil sekitar 800 kg/hektar per tahun. Sementara produksi standart nasioanal tanaman kakao seharusnya dapat mencapai sekitar 1 ton/ha/tahun (Susanto 1994).

Permasalahan yang terjadi di Desa Ujung Teran tidak terlepas dari cara petani dalam membudidayakan tanaman kakao dan juga keterampilan para petani di desa ini. Pembudidayaan tanaman kakao dapat dilakukan dengan menerapkan sistem panca usaha tani yang meliputi pengolahan tanah, pengunaan bibit unggul, penyiraman,pengunaan pupuk dan pembrantasan hama.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perlu diadakan penelitian dengan judul penerapan panca usaha tani dalam meningkatkan produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

B. Identifikasi Masalah

Pertanian tanaman kakao adalah salah satu mata pencaharian penduduk yang kini telah dapat dirasakan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini terlihat dari pengelolaan tanaman kakao yang diusahakan oleh petani secara mandiri dengan luas areal yang sempit maupun areal yang lebih luas dengan sistem pola pertanian yang modern dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.


(17)

4

Untuk mendapatkan produksi tanamn kakao yang baik perlu di perhatikan adalah dari faktor non fisik meliputi penerapan panca usaha tani, pendidikan, keterampilan, modal, luas lahan, tenaga kerja, tersedianya bahan dan alat produksi secara lokal, transportasi, pemasaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah pada penelitian ini hanya mengkaji tentang penerapan panca usaha tani yang meliputi penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama. Produksi tanaman kakao yang maksimal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan produksi kakao

ditinjau dari penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama di Desa Ujung Teran?

2. Bagiamana hasil produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga?


(18)

5

E.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan

produksi kakao ditinjau dari penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan tanah , pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama.

2. Untuk mengetahui hasil produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan

Tigalingga.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di harapkan nantinya berguna:

1. Sebagai masukan bagi Dinas Pertanian Kecamatan Tigalingga, agar memberi tenaga teknis dalam pengelolaan kelompok-kelompok petani di daerah pedesaan 2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi petani tanaman kakao dan perawatan

tanaman di Desa Ujung teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dengan objek yang sama pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih sempurna.


(19)

60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa:

1. Penerapan panca usaha tani yang meliputi :

- Penggolahan lahan yang dilakukan di Desa Ujung Teran pada umumnya sudah menerapkan penggolahan lahan dengan menggunakan cangkul atau alat tradisional yaitu 81,08 % dan untuk pola jarak tanam yang sering digunakan yaitu jarak 3 x 3 m/ pohon per hektar yaitu 32,48%.

- Penggunaan bibit sebagaian besar menggunakan jenis bibit hasil polibet yaitu 62,21%. Untuk jenis bibit Unggul yang bai di dapatkan dari Dinas Pertanian Di Kecamatan Tigalingga

- Pengelolaan Irigasi (Penyiraman) yang di lakukan pada tanaman kakao dengan pada umumnya menggandalkan air hujan 59,45% yang menyediakan air di ladang untuk menyiram tanaman kakao pada saat musim kemarau.

- Penggunaan pupuk di Desa Ujung teran sebagain besar tidak mengikuti tahap pemupukan (40,54%)

- Penggunaan pestisida di Ujung Teran yaitu sebagian kecil yang memberantas tanaman kakao menurut dosis dan juga dengan jenis hama sesuai dengan jenis hama yang dibasmi (43,24%) kuning petani membrantas dengan insektisida yakni Collar sebanyak 15 responden (40,54%) dari jumlah keseluruhan responden.


(20)

61

2. Produksi tanaman kakao yang di Desa Ujung Teran belum maksimal karena

jumlah produksi yang paling banyak adalah sekitar 300-400Kg/Ha tiap tahun h 400-500 Kg/Ha sebanyak 32,43%. Untuk tanaman yang baik dapat memperoleh 1 ton/ha per tahun.

2.Saran

1. Penggunaan lahan pertanian untuk tanaman kakao di Desa Ujung Teran perlu

diperhatikan oleh Pemerintah dengan menyediakan jenis bibit unggul di Dinas Pertania Tigalingga. Penggunaan bibit seharusnya bisa disediakan oleh Pemerintah Dinas Pertanian agar mayarakat lebih mudah mendapatkan bibit yang berkualitas. Penyiraman tanaman kakao di perahatikan dan bagi warga Desa Ujung Teran menyedikan air, hal ini bermanfaat untuk menjaga kelembaban lahanpada saat musim kemarau. Penggunaan pupuk sebaiknya di lakukan dengan tahap pertumbuhan tanaman kakao agar menghasilkan produksi yang baik.Pemberantasan hama juga harus diperhatikan oleh petani dalam hal dosis/takaran insektisida agar tidak merusak tanaman kakao.

2. Untuk mendapatkan produksi yang baik maka petani harus menerapkan panca


(21)

62

DAFTAR PUSTAKA

Amran. 2009.Studi Evaluasi Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (gernas kakao) di Kecamatan Tompobulu. Jurnal.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3212025.pdf

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka Cipta

Barimbing. 2012. Penerapan panca usaha tani dalam meningkatkan produksi tanaman padi di desa silaen kecamatan samosir.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Biro Pusat Statistik. 1986. Sensus Pertanian 1983. Jakarta Pusat

Darmawan.2009. Uji Daya Kecambah Dan Viabilitas Berbagai Jenis Klon Kakao Secara Ex-Vitro. Jurnal. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3212025.pdf Hetti Yovita. 1993. Pemilihan Tanaman dan Lahan Sesuai Kondisi

Lingkungan dan Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya. Kartasapoetra.2006. Klimatologi:pengaruh iklim terhadap lahandan

tanaman. Jakarta: PT Bumi Aksara

1982. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Di Daerah Tropik. Jakarta : Bina Aksara

Moscher,A.T.1987.Membangun dan mengerakkan pertanian Jakarta:Yasaguna

Mubyarto.2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES Reinjes.1992.Pertanian Masa Depan.Yogjakarta: Kanisius


(22)

63

Indonesia.(UI Press).

Spilano.1995.Komuditi Kakao.Yokyakarta.Penerbit Kansinus

Susanto.1993. Tanaman Kakao Budidaya dan pengolahan hasil.Jakarta: Mahkota

1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Grafindo Persada

Sinaga.2006. Faktor-faktor Pendorong Penanaman Coklat di Desa Bertungen Julu Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED


(1)

Untuk mendapatkan produksi tanamn kakao yang baik perlu di perhatikan adalah dari faktor non fisik meliputi penerapan panca usaha tani, pendidikan, keterampilan, modal, luas lahan, tenaga kerja, tersedianya bahan dan alat produksi secara lokal, transportasi, pemasaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah pada penelitian ini hanya mengkaji tentang penerapan panca usaha tani yang meliputi penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama. Produksi tanaman kakao yang maksimal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan produksi kakao ditinjau dari penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan lahan, pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama di Desa Ujung Teran?

2. Bagiamana hasil produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga?


(2)

E.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan produksi kakao ditinjau dari penerapan panca usaha tani yang meliputi pengolahan tanah , pengunaan bibit unggul, pengelolaan irigasi (penyiraman), pengunaan pupuk dan pemberantasan hama.

2. Untuk mengetahui hasil produksi tanaman kakao di Desa Ujung Teran Kecamatan Tigalingga.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di harapkan nantinya berguna:

1. Sebagai masukan bagi Dinas Pertanian Kecamatan Tigalingga, agar memberi tenaga teknis dalam pengelolaan kelompok-kelompok petani di daerah pedesaan 2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi petani tanaman kakao dan perawatan

tanaman di Desa Ujung teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dengan objek yang sama pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih sempurna.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa:

1. Penerapan panca usaha tani yang meliputi :

- Penggolahan lahan yang dilakukan di Desa Ujung Teran pada umumnya sudah menerapkan penggolahan lahan dengan menggunakan cangkul atau alat tradisional yaitu 81,08 % dan untuk pola jarak tanam yang sering digunakan yaitu jarak 3 x 3 m/ pohon per hektar yaitu 32,48%.

- Penggunaan bibit sebagaian besar menggunakan jenis bibit hasil polibet yaitu 62,21%. Untuk jenis bibit Unggul yang bai di dapatkan dari Dinas Pertanian Di Kecamatan Tigalingga

- Pengelolaan Irigasi (Penyiraman) yang di lakukan pada tanaman kakao dengan pada umumnya menggandalkan air hujan 59,45% yang menyediakan air di ladang untuk menyiram tanaman kakao pada saat musim kemarau.

- Penggunaan pupuk di Desa Ujung teran sebagain besar tidak mengikuti tahap pemupukan (40,54%)

- Penggunaan pestisida di Ujung Teran yaitu sebagian kecil yang memberantas tanaman kakao menurut dosis dan juga dengan jenis hama sesuai dengan jenis hama yang dibasmi (43,24%) kuning petani membrantas dengan insektisida yakni Collar sebanyak 15 responden (40,54%) dari jumlah keseluruhan responden.


(4)

2. Produksi tanaman kakao yang di Desa Ujung Teran belum maksimal karena jumlah produksi yang paling banyak adalah sekitar 300-400Kg/Ha tiap tahun h 400-500 Kg/Ha sebanyak 32,43%. Untuk tanaman yang baik dapat memperoleh 1 ton/ha per tahun.

2.Saran

1. Penggunaan lahan pertanian untuk tanaman kakao di Desa Ujung Teran perlu diperhatikan oleh Pemerintah dengan menyediakan jenis bibit unggul di Dinas Pertania Tigalingga. Penggunaan bibit seharusnya bisa disediakan oleh Pemerintah Dinas Pertanian agar mayarakat lebih mudah mendapatkan bibit yang berkualitas. Penyiraman tanaman kakao di perahatikan dan bagi warga Desa Ujung Teran menyedikan air, hal ini bermanfaat untuk menjaga kelembaban lahanpada saat musim kemarau. Penggunaan pupuk sebaiknya di lakukan dengan tahap pertumbuhan tanaman kakao agar menghasilkan produksi yang baik.Pemberantasan hama juga harus diperhatikan oleh petani dalam hal dosis/takaran insektisida agar tidak merusak tanaman kakao.

2. Untuk mendapatkan produksi yang baik maka petani harus menerapkan panca usaha tani dengan baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amran. 2009.Studi Evaluasi Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (gernas kakao) di Kecamatan Tompobulu. Jurnal.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3212025.pdf

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka Cipta

Barimbing. 2012. Penerapan panca usaha tani dalam meningkatkan produksi tanaman padi di desa silaen kecamatan samosir.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Biro Pusat Statistik. 1986. Sensus Pertanian 1983. Jakarta Pusat

Darmawan.2009. Uji Daya Kecambah Dan Viabilitas Berbagai Jenis Klon Kakao Secara Ex-Vitro. Jurnal. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3212025.pdf Hetti Yovita. 1993. Pemilihan Tanaman dan Lahan Sesuai Kondisi

Lingkungan dan Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya. Kartasapoetra.2006. Klimatologi:pengaruh iklim terhadap lahandan

tanaman. Jakarta: PT Bumi Aksara

1982. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Di Daerah Tropik. Jakarta : Bina Aksara

Moscher,A.T.1987.Membangun dan mengerakkan pertanian Jakarta:Yasaguna

Mubyarto.2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES Reinjes.1992.Pertanian Masa Depan.Yogjakarta: Kanisius


(6)

Indonesia.(UI Press).

Spilano.1995.Komuditi Kakao.Yokyakarta.Penerbit Kansinus

Susanto.1993. Tanaman Kakao Budidaya dan pengolahan hasil.Jakarta: Mahkota

1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Grafindo Persada

Sinaga.2006. Faktor-faktor Pendorong Penanaman Coklat di Desa Bertungen Julu Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED