PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
DAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Oleh:
Mega Lestari
NIM 408131070
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

i

iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, baik itu berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang di
rencanakan. Skripsi ini berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI dan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa SMA” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia, Ibu Dra. Ani
Sutiani ,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, Bapak
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik, Bapak Drs. P.M. Silitonga, M.S, Bapak Drs. Amser Simanjuntak,
M.Pd. dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si. selaku penguji yang telah
memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik, Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik (PA), Bapak/Ibu dan staf pegawai di lingkungan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membantu penulis selama
perkuliahan. Serta kepada bapak Drs. Darwin, MM selaku kepala sekolah SMA
Negeri 1 Batang kuis dan Bapak Suntoro, S.Pd selaku guru kimia serta Bapak dan
Ibu staf pegawai yang telah banyak membantu penulis selama penelitian ini.
Teristimewa ucapan terimakasih yang tak terhitung besarnya penulis
sampaikan kepada Ayahanda Alm. Bahari Effendi dan Ibunda Elseriani br.
Sinaga, kakak tersayang Elviani, AMK dan Widia Ningsih, S.Pd serta abang
tercinta Heri Ismanto,SH. Juga yang tak terlupakan keponakan tersayang Zikri
Vieri Arya, Zata Kiasati Vierisha, dan M. Alfathir Irsyad, serta seluruh keluarga

iv

besar yang telah memberikan sumbangan moril, materil dan spritual sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik sampai akhir penyusunan skripsi.
Ucapan

terimakasih

juga


penulis

ucapkan

kepada

rekan-rekan

seperjuangan, mahasiswa/i Jurusan Kimia FMIPA Unimed stambuk 2008/A
khususnya Tiara, Nova, Ratna, Sita, Kak Koes, Iras, Juita, Rapika, Uci, Isma, dan
Kartika, serta Alumni SMANSABA terutama sahabat penulis yang tak terlupakan:
Uwi dan Tiwi terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama penulis
menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
teman- teman kos Kak Lisa, Nisa, Vita, Meika, dan Jenny yang telah memberikan
doa dan semangat kepada penulis. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, terimakasih untuk semuanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya

skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat
bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, 25 Juli 2012
Penulis,

Mega Lestari
NIM. 408131070

iv

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN
PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
Mega Lestari (NIM 408131070)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang
diberlakukan dengan Model Pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan
pembelajaran aktif Quiz Team pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2011/ 2012. Penelitian ini adalah jenis

penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Batang Kuis yang terdiri dari 2 kelas.
Sampel yang digunakan adalah sampel secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sehingga yang menjadi sampel
adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 85 siswa. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa tes tertulis berbentuk pilihan berganda. Sebelum soal diberikan
kepada siswa, terlebih dahulu di lakukan uji validitas, uji realibilitas, daya pembeda soal, dan
tingkat kesukaran soal dengan rtabel = 0,316 dan taraf signifikansi  = 0,05.
Nilai hasil belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa yang diberi model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) lebih besar 1,75% dan 3,42%
dibandingkan dengan kelas Quiz Team. Berdasarkan hasil penelitian yang diutarakan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Team
Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada penerapan pembelajaran aktif tipe Quiz
Team pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI SMA Negeri 1 Batang
Kuis Tahun Pembelajaran 2011/ 2012.

v

THE COMPARISON OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) TYPE AND ACTIVE

LEARNING QUIZ TEAM TYPE TO STUDENT
LEARNING RESULT AT CLASS XI

Mega Lestari (NIM 408131070)
ABSTRACT
The aim of this research is to know the comparison between students learning result
which established by cooperative learning model Team Assisted Individualization (TAI) type and
Student Quiz Team type in solubility and solubility product constant material at class XI SMA
Negeri I Batang Kuis academic year 2011/2012. This research is experiment research. The
population of this research are all student of class XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis which
consist of two classes.
The sample was taken by saturated sampling, it is a technique if all member of population
were used to as sample, so the sample are all students of class XI IPA as much as 85 students.
The instrument used to collect the data was written test that is multiple choice. Before
administering the test to the students, first the feasibility should be validity test, reliability test,
the power difference test and the level of test difficulty with rtable = 0,316 and significant’ level
 = 0,05.
Students learning result and the increasing of students learning result which established
by Team Assisted Individualization (TAI) Cooperative learning model was bigger 1,75 % and
3,42% than Quiz Team class. Based on the research result explained above, it can be concluded

that learning by using Team Assisted Individualization (TAI) cooperative learning model is better
than using Quiz Team active learning model on solubility and solubility product constant at Class
XI IPA SMA Negeri 1 Batang Kuis year 2011/ 2012.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar kimia terlihat menurun dalam beberapa tahun terakhir . Hal
ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian maupun ulangan semester. Masalah ini
juga dialami oleh beberapa mata pelajaran lain dimana mata pelajaran kimia
termasuk di dalamnya. Hal tersebut penulis temukan pada saat menjalankan
program pengalaman lapangan terpadu (PPLT).
Penurunan hasil belajar ini disebabkan karena siswa kurang berminat
untuk mempelajari materi kimia karena pembelajaran kimia yang kurang menarik
dan membosankan. Guru menyajikan pelajaran dengan cara konvensional atau
ceramah, selain itu guru juga monoton dalam menyajikan materi dan guru
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered). Banyak

siswa yang menjadi bosan dan pada akhirnya tidak mendengarkan pelajaran yang
diberikan oleh guru.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Batang Kuis yang terletak di Kabupaten
Deli Serdang merupakan salah satu sekolah negeri di Batang Kuis tersebut. Pada
saat melakukan observasi, siswa di sekolah tersebut memiliki berbagai tingkatan
intelektual di dalam kelasnya. Sebagian siswa sudah memiliki pemahaman yang
baik mengenai pelajaran kimia, namun sebagian lagi tidak. Hal ini dapat dilihat
dari data hasil belajar berupa nilai ulangan dan nilai ujian yang diperoleh dari guru
yang mengajar di sekolah tersebut. Guru di sekolah juga memberikan pelajaran
dengan metode ceramah. Sehingga peneliti ingin meneliti di sekolah tersebut
bagaimana penerapan model yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar
kimia siswa.
Keberhasilan belajar sangat bergantung kepada sejumlah variabel yang
saling berinteraksi dalam bentuk faktor eksternal dan internal. Menurut
(Winansih,2009) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat berupa:
(1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani

2

dan rohani siswa, (2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi

lingkungan disekitar rumah siswa, (3) faktor pendekatan belajar (approach to
learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi - materi
pelajaran.
Keberhasilan berdasarkan pendekatan belajar (approach to learning)
sekarang ini sangat dibutuhkan karena pembelajaran ditumpukan berdasarkan
competence based dimana pembelajaran lebih difokuskan siswa mencari sendiri,
guru hanya sebagai fasilitator untuk keberhasilan belajar tersebut. Kemudian
dikatakan pendidikan berkualitas yaitu pendidikan yang perolehan hasil belajar
yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif
maupun psikomotor. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan proses
belajar mengajar yang di dalamnya terdapat beberapa faktor yang merupakan
penentu lancar atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Menurut
Depdiknas (2003) metode konvensional memposisikan siswa sebagai objek
pembelajaran dan guru sebagai pusat kegiatan belajar. Siswa hanya pasif
menerima materi dari guru, bagaikan sebuah botol kosong yang siap untuk diisi
(Dalvi, 2006).
Dalam Amiroh, (2009) salah satu model pembelajaran yang dapat
mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri di
dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning). Cooperative learning sebagai suatu metode instruksional yang mana
para siswa bekerja sama di dalam regu kecil untuk belajar suatu materi bahasan
yang diberikan oleh guru. Para siswa mengambil tanggung jawab untuk materi
mereka sendiri dalam kelompok. Mereka belajar manajemen kelas dengan
mengecek dan monitoring, membantu satusama lain dengan permasalahan dan
memberi harapan kepada yang memberikan harapan satusama lain untuk
mencapai suatu hasil.
Metode pengajaran TAI adalah suatu metode pengajaran

yang

dikemukakan oleh Slavin, 1995. “Team Assisted Individualization” dapat
diterjemahkan sebagai kelompok yang dibantu secara individual atau kelompok

3

dimana ada seorang asisten yang membantu secara individual. TAI ini merupakan
teori belajar konstruktivisme dan teori belajar kognitif. Jadi, metode TAI
merupakan metode pengajaran secara kelompok dimana terdapat seorang siswa
yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara

individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Dalam hal ini
peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar
mengajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Retno Dwi
Ariani (2008) yang berupa penelitian tindakan kelas pada pokok bahasan DHReaksi diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang diberi model kooperatif
tipe TAI meningkat dari 32% menjadi 50% pada siklus I dan 66% pada siklus II.
Begitu juga pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Devy R. Wayurman (2010)
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menggunakan
angket untuk mengetahui pendapat siswa tentang model pembelajaran TAI
sebanyak 74,1% siswa merasakan dengan belajar dalam kelompok pemahaman
mereka terhadap materi pelajaran semakin meningkat.
Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara
pada pembelajaran mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus
mampu melibatkan siswa secara aktif. Belajar aktif mengakomodir perbedaan
modalitas belajar siswa, karena pembelajaran metode ceramah hanya akan
menarik bagi siswa yang bermodalitas auditori. Berdasarkan penelitian Grinder
(1991) dalam Mel Silberman menemukan dalam setiap grup yang terdiri dari 30
siswa rata-rata 22 orang dari mereka dapat belajar dengan efektif selama guru
menyediakan campuran aktifitas visual, audiotori, dan kinestetik.
Tipe Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran aktif yang
dikembangkan oleh Mel Silberman. Pada tipe Quiz Team siswa dibagi ke dalam
tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis
jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa
catatannya. Setiap tim secara bergiliran menjadi pemandu kuis. Tim yang lain
menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh tim pemandu kuis. Dengan
adanya teknik tim ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa
yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan, tidak monoton dan

4

membosankan (Dalvi, 2006). Pada penelitian Dalvi dengan menggunakan model
pembelajaran aktif terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus
II. Hasil refleksi yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas ini bahwa metode
Quiz Team dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya
dan menjawab.
Pada pembelajaran kimia khususnya pokok bahasan kelarutan dan hasil
kali kelarutan, sering ditemukan kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut.
Hal ini disebabkan karena pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan
siswa dituntut untuk menghafal teori dan juga berhitung (eksakta). Sedangkan
yang terjadi di lapangan, guru hanya menyajikan dengan cara konvensional atau
ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mendengarkan dan mempelajarinya.
Mahmud Hilmi (2009) mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukannya, penyebab mengapa siswa memiliki pemahaman yang rendah
adalah pertama, sifat materi pada konsep ini sangat sulit karena memiliki cakupan
yang sangat luas. Kedua, terdapat hubungan antara sub konsep yang saling terkait
sehingga rendahnya pemahaman sub konsep berikutnya. Ketiga, penerapan
konsep pada analisa soal cukup sulit. Oleh sebab itu, dibutuhkan model
pembelajaran yang bervariasi dan tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan model
pembelajaran kooperatif tipe Quiz Team memiliki kelebihan dan kekurangan pada
beberapa aspek, sehingga penulis ingin membandingkan kedua model tersebut.
Sesuai

dengan

hal

di

atas

penulis

ingin

melihat

bagaimana

“Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dan Pembelajaran
Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”
1.2.Ruang Lingkup
Adapun masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
1.2.1. Pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga membuat
siswa kurang berminat untuk mempelajari kimia
1.2.2. Hasil belajar kimia di sekolah yang masih rendah.

5

1.2.3. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang bersosialisasi
dengan

sesamanya

sehingga

keterampilan

sosial

siswa

kurang

berkembang.

1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam skripsi ini adalah apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil
belajar siswa yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
individualization (TAI) dengan pembelajaran aktif tipe Quiz Team pada sub
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA Negeri 1 Batang Kuis ?

1.4. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbandingan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted individualization (TAI) dengan
pembelajaran aktif tipe Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada sub pokok
bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI SMA N 1 Batang Kuis.

1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1.5.1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Asisted Individualization (TAI) pada sub pokok bahasan
kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI SMA N 1 Batang Kuis tahun
ajaran 2011-2012
1.5.2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Quiz Team pada sub pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan
di kelas XI SMA N 1 Batang Kuis tahun ajaran 2011-2012.
1.5.3. Perbandingan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Asisted Individualization (TAI)
dengan tipe Quiz Team pada sub pokok bahasan kelarutan dan hasil kali
kelarutan di kelas XI SMA N 1 Batang Kuis tahun ajaran 2011-2012.

6

1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang
akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pokok bahasan.
1.6.2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) dan pembelajaran aktif tipe Quiz Team
sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing
informasi dengan teman sebaya atau orang lain.
1.6.3. Menjadi bahan perbandingan atau masukan bagi peneliti yang mau
meneliti hal yang sejalan dengan penelitian ini.

1.7. Definisi Operasional
1.7.1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu
dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
1.7.2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan

kelompok

kecil

siswa

untuk

bekerjasama

dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
1.7.3. Team Assistead Individualization adalah metode pembelajaran secara
kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan
sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang
kurang mampu dalam suatu kelompok
1.7.4. Quiz Team merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang
dikembangkan oleh Mel Silbermen. Dalam tipe Quiz Team siswa dibagi ke
dalam tiga team. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk
menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktu
untuk memeriksa catatannya dan dilakukan secara bergiliran.

59

BAB V
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Rata – rata nilai hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah
74,1. Sedangkan rata – rata skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team adalah 72,35. Persen
peningkatan hasil belajar siswa kelas Team Assisted Individualization (TAI)
sebesar 62,04% dan persen peningkatan hasil belajar siswa kelas Quiz Team
sebesar 58,62%. Sehingga terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa dan
peningkaratan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team yaitu sebesar 1,75%
untuk hasil belajar siswa dan 3,42% untuk peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi
dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz
Team pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI SMA Negeri 1
Batang Kuis Tahun Pembelajaran 2011-2012.
1.2.Saran
1. Bagi guru kimia umumnya dan guru kimia SMA N 1 Batang Kuis
khususnya dapat mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebagai model
pembelajaran pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dan topik –
topik lain.
2. Karena populasi dalam penelitian ini sangat terbatas, maka perlu kiranya
dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil populasi yang lebih luas
atau dilakukan pada semua tingkatan kelas dan pada beberapa materi
kimia lainnya, dengan demikian kesimpulan yang diambil dapat lebih luas.

ii

RIWAYAT HIDUP

Mega Lestari dilahirkan di Besitang, pada tanggal 19 Mei 1990. Ibu
bernama Elseriani br Sinaga dan ayah bernama Alm. Bahari Effendi dan
merupakan anak ke empat dari 4 bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk di
SD Negeri 050780 Besitang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis
melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 1 Besitang dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Babalan dan lulus pada
tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN.
Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis pernah terlibat dalam
organisasi kemahasiswaan yaitu organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
Kemudian selain berorganisasi penulis juga pernah mengajar baik di lingkup
matakuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkup masyarakat (private less), dan juga
pernah mengikuti berbagai seminar di kampus UNIMED.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PARANGINAN.

0 2 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN CRH MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

1 4 22

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

1 2 7

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 0 11