Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Diajukan Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim
Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel
moderating pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal : 05-09-2012
Mengetahui
Ketua Jurusan
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim
Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel
moderating pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal :
Mengetahui
Ketua Jurusan
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan
Sistim Pengendalian Manajemen Dan Sistim Pengukuran Kinerja Sebagai
Variabel Moderating Pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal :
Mengetahui
WAKIL DEKAN 1
DRS. EC. RA. SUWAIDI, MS
NIP. 196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
Pengar uh Total Quality Management Ter hadap Kiner ja Manajer ial Dengan Sistim
Pengendalian Manajemen Dan Sistim Pengukur an Kiner ja Sebagai Variabel
Moder ating Pada PT. Lavilla Creative
Disusun Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256/FE/EA
Telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 14 Desember 2012
Pembimbing :
Pembimbing Utama :
Tim Penguji :
Ketua
Dr. Hero Pr iono,SE.,M.Si.,AK
Dr. Hero Pr iono,SE.,M.Si.,AK
Sekr etar is
Dra. Ec. Sar i Andayani,M. Aks
Anggota
Rina Mustika, SE. MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE.MM
NIP. 19630924 198903 1 00 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur pada kehadirat Allah SWT atas segala
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja
sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Cr eative”. Tiada kata yang
pantas diucapkan selain Do’a yang tulus sebagai ungkapan rasa syukur dan terima
kasih yang sedalam-dalamnya atas segala yang diberikan-Nya.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada
fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung dan tidak langsung.
Kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H.R. Teguh Soedarto, MP Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bapak Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK. Selaku Dosen Pembimbing
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak DRS. EC. Muslimin M.Si, Selaku Dosen wali Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Seluruh Dosen pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. PT. Lavilla Creative yang telah memberikan kesempatan melakukan
penelitian dalam penyusunan skripsi.
8. Untuk Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang telah memberikan semangat dan
bimbingan baik moril maupun materiil.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas segala
kebaikan yang telah diberikan. Semoga hasil pemikiran yang tertuang dalam
skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Wassalamu’alakum Wr. Wb.
Surabaya, Desember 20012
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
ABSTRAKSI.......................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu...................................................... 9
2.2 Landasan Teori...................................................................... 13
2.2.1 Total Quality Management (TQM)............................. 13
2.2.1.1. Konsep Dasar Pemahaman TQM....................... 16
2.2.1.2. Prinsip dan Unsur Pokok dalam TQM............... 17
2.2.1.3. Manfaat dan Tujuan TQM................................. 18
2.2.1.4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Kegagalan TQM................................................... 19
2.2.2 Kinerja......................................................................... 21
2.2.3 Pengaruh TQM Terhadap Kinerja............................... 22
2.2.4 Sistim Pengukuran Kinerja......................................... 24
2.2.4.1. Pentingnya Pengukuran Kinerja.......................... 24
2.2.4.2. Peranan dan Tujuan Sistim
Pengukuran Kinerja.............................................. 25
2.2.4.3. Manfaat Pengukuran Kinerja.............................. 27
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5 Pengaruh TQM terhadap Kinerja dengan
Variabel Sistim Pengukuran Kinerja
sebagai Variabel moderating.......................................... 27
2.2.6 Definisi Pengendalian Manajemen............................. 28
2.2.7 Hubungan Sistim Pengendalian Manajemen
dengan Kinerja Manajer................................................. 33
2.3 Kerangka Konseptual............................................................ 35
2.4 Hipotesis................................................................................ 35
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional.............................................................. 36
3.1.2 Pengukuran Variabel................................................... 38
3.2 Teknik Penentuan Sampel..................................................... 39
3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................... 40
3.4 Jenis dan Sumber Data.......................................................... 41
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis........................................ 41
3.5.1. Uji Kualitas Data........................................................ 41
3.5.1.1 Validitas................................................................. 41
3.5.1.2 Reliabilitas............................................................. 42
BAB IV
3.5.2 Uji Normalitas..................................................................
43
3.5.3 Uji Asumsi Klasik............................................................
43
3.5.3.1 Autokorelasi.........................................................
44
3.5.3.2 Multikoloineritas..................................................
44
3.5.3.3 Heteroskedaksitas.................................................
45
3.5.4 Analisis Regresi Sederhana............................................
45
3.5.5 Uji Hipotesis...................................................................
47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Objek Penelitian.................................................... 49
4.1.1 Struktur Organisasi..................................................... 38
4.2 Statistik Deskriptif................................................................ 54
4.3 Uji Normalitas...................................................................... 62
4.4 Multikolinieritas................................................................... 63
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5 Heteroskedastisitas................................................................ 63
4.6 Uji Hipotesis.......................................................................... 65
4.6.1 Pengujian Hipotesis I................................................ 66
4.6.2 Pengujian Hipotesis II............................................... 66
4.6.3 Pengujian Hipotesis II............................................... 67
4.7 Diskripsi Pengembalian Kuisioner........................................ 67
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 68
4.9 Implikasi Penelitian............................................................... 68
4.10 Keterbatasan Penelitian....................................................... 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................... 49
5.1 Saran..................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
4.1 Descriptive Statistics..................................................................................... 55
4.2 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 56
4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Total Quality
Manajemen (X1)........................................................................................... 57
4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sistim Pengendalian
Manajemen (X2)........................................................................................... 58
4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sistim Pengukuran
Kinerja (X3)................................................................................................... 59
4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Manajerial (Y)................... 60
4.7 One Sample kolmogorov-Smirnov Test........................................................ 61
4.8 One Sample kolmogorov-Smirnov Test........................................................ 61
4.9 One Sample kolmogorov-Smirnov Test ....................................................... 62
4.10 Multikolinieritas.......................................................................................... 62
4.11 Multikolinieritas.......................................................................................... 63
4.12 Multikolinieritas.......................................................................................... 63
4.13 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.14 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.15 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.16 Hasil Analisis.............................................................................................. 65
4.17 Hasil Analisis.............................................................................................. 65
4.18 Hasil Analisis.............................................................................................. 66
4.19 Pengembalian Kuisioner............................................................................. 67
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATA
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS, REALIBILITAS
LAMPIRAN 3 REGRESI (X1 KE Y)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla creative.
Abstrak
Dewasa
ini globalisasi telah
menjangkau
berbagai aspek
kehidupan. Sebagai akibatnya persaingan semakin tajam, dunia bisnis
salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama. Dalam pencapaian
tujuan perusahaan dibutuhkan banyal variabel, seperti manusia, mesinmesin, dan lingkungan serta fungsi-fungsi yang lain. Proses untuk
mengarahkan variabel-variabel tersebut dengan pengendalian. Sistim
Pengendalian Manajemen mempunyai tujuan membantu manajemen.
Lingkungan kompetisi bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut
untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif. Di mana kualitas produk merupakan kunci keberhasilan
perusahaan dalam meraih pangsa pasar. Untuk memperluas pangsa pasar,
diperlukan teknik Total Quality Manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan Total Quality Manajemen dan Sistim Pengendalian
Manajemen dengan pengukuran kinerja pada PT. Lavilla Creative.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT.
Lavilla Creative.
Teknik sampel pada penelitian ini adalah penelitian sensus, jadi
semua anggota populasi dijadikan sampel, dengan sampel 60 orang yaitu 3
orang Administrtor, 3 orang kepala bagian. Sedangkan model analisis
yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Rank Spearman.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa Total Quality Manajemen
mempunyai hubungan yang nyata terhadap kinerja manajer. Sistim
Pengendalian Manajemen mempunyai hubungan yang nyata terhadap
kinerja manajer.
Keyword : Total Quality Manajemen, Sistim Pengendalian
Manajemen, dan Pengukuran Kinerja.
2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dewasa
ini globalisasi telah
menjangkau
berbagai aspek
kehidupan. Sebagai akibatnya persaingan semakin tajam, dunia bisnis
salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama. Hanya perusahaan
yang mampu menghasilkan barang berkualitas yang dapat bersaing dalam
pasar global. Agar suatu perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam
skala global, maka perusahaan tersebut harus mampu melakukan pekerjaan
secara lebih baik untuk menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar dan bersaing. Dengan kata lain dalam pasar
global modern, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kualitas.
Kualitas produk didefinisikan oleh Mowen (1996:6) sebagai sesuatu yang
melebihi atau memenuhi ekspektasi pelanggan. Penerapan Total Quality
Management (TQM) dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
perusahaan bersangkutan. Tjiptono dan Diana (1995:4) Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan kinerja karyawan maka Total Quality
Management
(TQM)
mengarah
pada
kualitas
manajemen
suatu
perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Total Quality
Management (TQM) memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil dari penelitian yang
3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung ekspektasi peneliti
mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan
teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai
pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Selain itu didalam meningkatkan
kinerja karyawan maka adanya sistim pengukuran kinerja dan sistim
penghargaan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitiaan
yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno dan Indriantoro Nur (2011)
menemukan hasil bahwa “penerapan TQM dengan sistim pengukuran
kinerja menyebabkan kinerja karyawan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya”. Dasar pemikiran yang mendukung temuan tersebut bahwa
para manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan
mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja yang tinggi dalam
bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan umpan balik untuk
perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistim kompensasi kepada
para manajer yang kemungkinan memberikan rasa adil dan kepuasan atau
pemberian kompensasi yang lebih baik kepada para manajer juga
memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerjanya.
Permasalahan penurunan kualitas produk yang di hasilkan oleh
perusahaan, identik dengan penurunan kualitas kerja daripada karyawan
perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan kualitas terbaik maka di
perlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan
daripada manusia yang dipergunakan sumber daya manusia dalam
perusahaan, proses dan lingkungannya. Cara terbaik agar dapat
memperbaiki komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan
adalah dengan menerapkan peran TQM (Sularso. A & Murdihjanto, 2004).
Penerapan TQM dalam suatu dapat memberikan beberapa manfaat utama
yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang
bersangkutan.
4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengembangan sumber daya manusia menurut Mangkuprawiro
(2002:135)
dan
Martoyo
(2000:62)
adalah
suatu
usaha
untuk
meningkatkan kemampuan tehnis, kemampuan teoritis, kemampuan
konseptual, peningkatan moral dan peningkatan ketrampilan tehnik
manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pengembangan
pengembangan SDM ini adalah untuk memperbaiki efektivitas dan
efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. TQM merupakan suatu tehnik yang
sering digunakan oleh perusahaan manufaktur dalam rangka meningkatkan
kinerjanya (Kurnianingsih & Indriantoro Nur, 2001)
Agar berhasil mengimplementasikan strategi dengan baik, maka
perusahaan perlu Sistim Pengendalian Manajemen yang oleh Anthony
(1998:6)
dinyatakan
mempengaruhi
sebuah
proses
anggota-anggota
dimana
organisasi
manajer
lainnya
organisasi
untuk
mengimplementasikan strategi organisasi yang telah ditentukan.
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah cepat, Sistim
Pengendalian Manajemen menjadi semakin penting dalam menentukan
keberhasilan organisasi.
Sistim Pengendalian Manajemen digunakan organisasi memiliki
dimensi yang luas, Sistim Pengendalian Manajemen dirancang tidak hanya
untuk kepentingan pengendalian formal (input, output dan proses),
melainkan juga untuk meningkatkan pengendalian diri, budaya, sosial dan
strategi.
Menurut Anthony, dkk (1993:11) pengendalian manajemen adalah
proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai organisasinya. Ini juga
digunakan sebagai proses untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesalahan yang tidak disengaja dan ketidak beresan yang tidak disengaja,
seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.
Dalam penerapan Sistim Pengendalian Manajemen menurut
Supriyono (2000:36) terdapat unsur-unsur yanga terbagi dalam kelompok
struktural dan proses. Yang termasuk dalam struktural adalah:
a.
Struktur organisasi.
b.
Aliran informasi.
c.
Pendelegasian wewenang.
Adapun yang termasuk dalam kelompok proses:
a.
Penyusunan proses.
b.
Pelaporan dan analisis.
Dalam melaksanakan operasionalnya suatu perusahaan tidak
terlepas dari pengaruh struktural dan proses dari penerapan sistim
pengendalian manajemen. Sistim pengendalian manajemen merupakan
suatu disiplin ilmu akuntansi manajemen yang berusaha untuk mengatur
dan mempengaruhi perilaku orang-orang didalam organisasi agar
bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak manajemen untuk
mencapai tujuan organisasinya. Jika dicermati sistim pengendalian
manajemen mungkin merupakan satu-satunya disiplin ilmu akuntansi yang
cukup luas dan sulit dipelajari mengingat objek dari sistim pengendalian
manajemen adalah manusia yang bersifat untuk satu sama lain dan
memiliki motivasi dan keinginan pribadi yang berbeda pula (Bonnie,
2004).
Menurut Bonnie (2004:132) bahwa motivasi merupakan kompenen
dasar yang membawa dampak baik didalam ekuitas internal badan usaha
6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maupun didalam persaingan dengan pihak eksternal yang akan berdampak
terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha.
Pengukuran kinerja karyawan merupakan dasar bagi perusahaan
dalam menetapkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan oleh
perusahaan baik berbentuk intrinsik maupun ekstrensik akan mempunyai
dampak yang nyata terhadap produktifitas tenaga kerja. Selain itu untuk
meningkatkan produktifitas dan mutu, kemampuan-kemampuan karyawan
harus
dikembangkan
oleh
perusahaan,
sehingga
karyawan
akan
mempunyai rasa memiliki dan dalam melakukan pekerjaannya tidak
menganggap sebagai kewajiban semata, melainkan menjadi suatu
tantangan yang harus dapat diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu kiranya penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui “PENGARUH TOTAL QUALITY
MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN
SISTIM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN SISTIM
PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. LAVILLA CREATIVE”.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh TQM terhadap kinerja manajer?
b. Apakah terdapat pengaruh TQM terhadap kinerja manajer dengan
dimoderasi dengan Sistim Pengukuran Kinerja?
c. Apakah penerapan TQM dan Sistim Pengendalian
Manajemen
berhubungan dengan kinerja manajer?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui TQM terhadap kinerja manajer PT. Lavilla Creative.
b. Untuk mengetahui TQM terhadap kinerja manajer jika dimoderasi
dengan sistim pengukuran kinerja PT. Lavilla Creative.
c. Untuk membuktikan secara empiris dari penerapan TQM dan Sistim
Pengendalian Manajemen dengan kinerja manajer pada PT. Lavilla
Creative.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Praktisi, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit
gambaran dan menambah informasi tentang permasalahan yang dihadapi
perusahaan, sehingga akan menambah wawasan berpikir bagi penulis lain
dalam menghadapi masalah yang sama.
b. Bagi Akademisi, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
referensi ilmiah bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian
tentang fokus pelanggan dan motivasi terhadap kualitas.
8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
a. Retno Kurnianingsih dan Nur Indriantoro (2001) dengan judul “pengaruh
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektivitas
penerapan teknik TQM” (studi empiris pada perusahaan manufaktur di
Indonesia)”. Hasil analisis mendukung ekspektasi peneliti mengenai
efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan teknik TQM
tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai pengaruh
positif dalam kinerja manajerial. Interaksi antara variabel sistem
pengukur variabel kinerja dan sistem penghargaan mempunyai pengaruh
positif dan signifikan (prob.0,01) terhadap kinerja manajerial, artinya
perusahaan yang menerapkan teknik TQM secara langsung dapat
meningkatkan kinerja manajerial. Namun penerapan TQM dengan sistim
pengukuran kinerja menyebabkan kinerja manajerial semakin tinggi,
begitu juga sebaliknya. Dasar pemikiran yang mendukung temuan
tersebut bahwa para manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
kinerja manajerial mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja
yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan
umpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistem
kompensasi kepada para manajer yang kemungkinan memberikan rasa
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adil dan kepuasan atau pemberian kompensasi yang lebih baik kepada
para manajer juga memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerjanya.
Temuan ini mendukung hasil penelitian (Sim dan Killogh, 1998) yang
menemukan pengaruh positif dan signifikan teknik TQM dan desain
sistim akuntansi manajemen dengan kinerja namun tidak mendukung
penelitian (Litner dan Larcker, 1995) yang menyatakan bahwa teknik
TQM yang digunakan bersama dengan desain sistim akuntansi
manajemen dalam penelitian ini adalah sistim pengukuran kinerja dan
sistim penghargaan belum tentu mengakibatkan kinerja yang tinggi.
Dengan demikian hasil penelitian ini memberikan bukti empiris
mengenai pentingnya desain sistim akuntansi manajemen sebagai faktor
kontijensi dalam upaya peningkatan kinerja.
b. Murdijanto dan Sularso (2004) dengan judul “Pengaruh penerapan peran
TQM terhadap kualitas sumber daya manusia”. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahwa kemampuan teoritis karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh
peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan,
aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat
nyata baik secara parsial maupun simultan.
2. Kemampuan teknik karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Kemampuan konseptual karyawan secara nyata dipengaruhi oleh
peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan,
aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat
nyata, baik secara parsial maupun simultan.
4. Kemampuan moral karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
5. Ketrampilan teknik karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
6. Kualitas sumber daya manusia secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
7. Dengan demikian penetapan TQM berpengaruh baik terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia di Balai Pengujian
Sertifikasi Mutu Barang.
c. Dwi Rahma Oktavia (2004)
a.
Judul : “Hubungan antara tingkat pendidikan manajer, tingkat
pengalaman manajer dan motivasi dengan penerapan Sistim
Pengendalian Manajemen pada PT. Semen Gresik”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah tingkat pendidikan manajer, tingkat pengalaman
manajer, motivasi manajer mempunyai hubungan dengan
penerapan Sistim Pengendalian Manajemen?
b.
Faktor mana yang dominan hubungannya dengan penerapan
Sistim Pengendalian Manajemen?
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c.
Kesimpulan
Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa diduga tingkat
pendidikan manajer, tingkat pengalaman manajer dan motivasi
manajer
mempunyai
hubungan
dengan
Sistem
Pengendalian
Manajemen terbukti kebenarannya.
d.
Bonnie Soeherman (2004)
a.
Judul : “Memahami motivasi sebagai dasar efektivitas dan efisiensi
perancangan sistim pengendalian manajemen didalam pencapaian
strategi badan usaha”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah motivasi merupakan faktor pengaruh utama didalam
mendesain sistim pengendalian manajemen?
c.
Kesimpulan
Motivasi merupakan komponen dasar yang membawa dampak
baik didalam ekuitas internal badan usaha maupun didalam persaingan
dengan pihak eksternal yang akan berdampak terhadap pencapaian
strategi dan nilai badan usaha
e. Dodyk Ardyansah Rachman (2003)
a.
Judul : “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas sistim
pengendalian manajemen PT. Sentraboga Inti Selera di Pasuruan ”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah ada pengaruh struktur organisasi, sistim informasi,
pusat pertanggung jawaban, pendelegasian wewenang dan
penganggaran
serta
pelaporan
dan
analisis
terhadap
efektivitas sistim pengendalian manajemen?
b.
Diantara
struktur
pertanggung
organisasi,
jawaban,
sistim
pendelegasian
informasi,
wewenang
pusat
dan
12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penganggaran serta pelaporan dan analisis, apakah struktur
organisasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
efektivitas sistim pengendalian manajemen?
c.
Kesimpulan
Bahwa pengaruh struktur organisasi, sistim informasi, pusat
pertanggung jawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran
serta pelaporan dan analisis, telah teruji dan terbukti nyata, maka
sistim pengendalian manajemen yang diterapkan dapat berjalan efektif
2.2. Landasan Teori
2.2.1. TQM
Menurut Tjiptono dan Diana (1995:4) Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya. Total Quality Approach hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan karakteristik Total Quality Management (TQM) (Tjiptono
dan Diana, 1995:15-17)
a.
Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
Dalam Total Quality Management (TQM), baik pelanggan internal
maupun
eksternal
merupakan
driver.
Pelanggan
eksternal
menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada
mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam
menentukan kualitas proses, manusia dan lingkungan yang
berhubungan dengan produk atau jasa.
b.
Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas. Dalam perusahaan
yang menerapkan Total Quality Management (TQM), penentu
13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas
yang ditetapkan tersebut, perusahaan harus terobsesi untuk
memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut. Hal ini
berarti semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan
setiap aspek pekerjaannya lebih baik. Bila sesuatu perusahaan
terobsesi dengan kualitas maka berlaku prinsip ”good enough is
never good enough” .
c.
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah. Pendekatan ilmiah sangat diperlukan
dalam penerapan Total Quality Management (TQM), terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan
dan digunakan dalam menyusun patok duga (benchmark),
memantau prestasi dan melaksanakan perbaikan.
d.
Memiliki komitmen jangka panjang. Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan
bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula.
Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality
Management (TQM) dapat berjalan dengan sukses.
e.
Membutuhkan kerja sama tim (team work). Dalam perusahaan
yang di kelola secara tradisional, seringkali di ciptakan persaingan
antar departemen yang dalam perusahaan tersebut, agar daya
saingnya terdongkrak. Akan tetapi persaingan internal tersebut
cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan energi yang
seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang ada
gilirannya untuk meningkatkan daya saing eksternal.
14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f.
Memperbaiki proses secara berkesinambungan, setiap produk atau
jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu
didalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu sistem yang
ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang
dihasilkannya dapat meningkat.
g.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Dalam perusahaan
yang menerapkan Total Quality Management (TQM). Pendidikan
dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang
diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku
prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya
dan tidak mengenal batas usia.
h.
Memberikan kebebasan yang terkendali. Dalam Total Quality
Management (TQM), keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan
unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab karyawan
terhadap keputusan yang telah dibuat. Selain itu unsur ini juga
dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan
yang dapat di ambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak.
Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan
dan perberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang
terencana dan terlaksana dengan baik. Pengendalian itu sendiri
dilakukan terhadap metode-metode pelaksanaan setiap proses
tertentu. Dalam hal ini karyawan yang melakukan standarisasi
proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk
meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar
tersebut.
i.
Memiliki kesatuan tujuan. Supaya Total Quality Management
(TQM) dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus
15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini
tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan
antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi
kerja.
j.
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam
penerapan Total Quality Management (TQM). Usaha untuk
melibatkan karyawan meliputi 2 manfaat utama. Pertama, hal ini
akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang
baik, rencana yang lebih baik atau perbaikan yang lebih efektif
karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak
yang
langsung
berhubungan dengan situasi kerja. Kedua,
keterlibatan karyawan juga meningkatkan “rasa memiliki” dan
tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang
yang harus melaksanakannya.
2.2.1.1. Konsep Dasar Pemahaman TQM
Total Quality Management (TQM) meliputi enam konsep dasar
(Dale dkk,1992:2) yaitu:
a.
Manajemen yang terlibat dalam penyediaan dukungan perusahaan
berjangka panjang dari atas sampai bawah.
b.
Suatu fokus tetap pada konsumen, baik kedalam maupun keluar.
c.
Keterlibatannya yang efektif dan penggunaan usaha kerja yang ada.
d.
Perbaikan yang berkelanjutan dalam bisnis dan proses produksi.
e.
Memperlakukan supplier sebagai rekan kerja.
f.
Menetapkan ukuran penampilan untuk proses-proses.
16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.2. Prinsip Dan Unsur Pokok Dalam Total Quality Management (TQM)
Menurut Hensler dan Brunell ada empat prinsip utama dalam Total
quality management (TQM). Tjiptono dan Diana ( 1995:14-15) yaitu:
a.
Kepuasan pelanggan. Dalam Total Quality Management (TQM),
konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak
hanya lagi bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi
tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.
Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan
eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam
segala aspek, termasuk didalam harga, keamanan dan ketepatan
waktu. Oleh karena itu segala aktifitas perusahaan harus
dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula
kepuasan pelanggan.
b.
Respek terhadap setiap orang. Dalam perusahaan yang kualitasnya
kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang
memiliki talenta dan kreatifitas yang khas. Dengan demikian
karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang paling bernilai.
Oleh karena itu setiap orang dalam perusahaan diperlakukan
dengan baik dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam tim
pengambil keputusan.
c.
Manajemen berdasarkan fakta. Perusahaan kelas dunia berorientasi
pada fakta. Maksudnya bahwa setiap keputusan selalu didasarkan
pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling).
17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d.
Perbaikan berkesinambungan. Agar dapat sukses, setiap perusahaan
perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan
berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus
PDAC (plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah
perencanaan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan
rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
2.2.1.3. Manfaat dan Tujuan TQM
Tujuan umum TQM :
Meningkatkan kualitas output (barang atau jasa) dan sekaligus
menekan biayanya. Selain peningkatan kualitas dan penekanan biaya.
Total Quality Management (TQM) juga memberi manfaat lain yang
dampaknya lebih mendalam dari sekedar mutu dan penekanan biaya.
Adapun kegunaan tampak dalam bentuk
kenyataan yaitu
peningkatan komunikasi antar personalia yang lebih intensif sehingga
koordinasi antar bagian dalam organisasi semakin membaik.
18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 1: Tujuan dan manfaat Total Quality Management (TQM)
2.2.1.4. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan TQM
Menurut Tjiptono dan Diana (1995:19-21) apabila Total Quality
Management (TQM) dianggap sebagai obat mujarab atau alat penyembuh
yang cepat, maka usaha tersebut telah gagal sejak awal. Selain
dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-harapan
yang tidak realistis ada pula beberapa kesalahan yang terjadi antara lain:
a.
Delegasi dan kepimpinan yang tidak baik dari manajemen senior.
Inisiatif perbaikan kualitas secara berkesinambungan harus dimulai
oleh pihak manajemen dan mereka harus terlibat secara langsung
dalam pelaksanaannya. Bila tanggung jawab tersebut didelegasikan
19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada pihak lain (misalnya kepada pakar yang digaji), Maka peluang
terjadinya kegagalan sangat besar.
b.
Team manis. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama
dalam tim, perusahaan perlu membentuk beberapa tim yang
melibatkan semua karyawan.
c.
Proses penyebarluasan. Seharusnya pengembangan inisiatif kualitas
harus melibatkan para karyawan, serikat pekerja, pemasok, dan
bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi pemikiran
mengenai struktur, penghargaan, pengembangan ketrampilan,
pendidikan, dan kesadaran.
d.
Menggunakan pendekatan terbatas dan dogmatis. Pendekatanpendekatan yang dikemukakan oleh para pakar kualitas bukanlah
suatu pendekatan yang tidak cocok untuk segala situasi. Oleh
karenanya disarankan untuk melakukan penyesuaian programprogram kualitas dengan kebutuhan masing-masing.
e.
Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak relistis. Bila hanya
mengirim karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama
beberapa hari, bukan berarti telah membentuk ketrampilan mereka.
Masih dibutuhkan waktu untuk mendidik, mengilhami dan
membuat karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Dibutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengimplementasikan perubahanperubahan proses baru, seringkali perubahan baru tersebut
memakan waktu
yang
sangat
lama untuk
sampai terasa
pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan daya saing
perusahaan.
f.
Empowerment (pemberdayaan) yang bersifat prematur. Banyak
yang mengira bahwa karyawan yang telah dilatih dan diberi
wewenang baru dalam mengambil tindakan, maka karyawan
tersebut akan dapat menjadi self-directed dan memberikan hasil-
20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hasil signifikan. Seringkali dalam praktek, karyawan tidak tahu apa
yang akan dikerjakan setelah suatu pekerjaan diselesaikan. Oleh
karena itu sebenarnya mereka membutuhkan saran dan tujuan yang
jelas, sehingga tidak salah dalam melakukan sesuatu.
2.2.2. Kinerja
Kinerja karyawan menurut Kurnianingsih (2000) adalah kinerja
para individu dalam kegiatan karyawan. Kegiatan personel meliputi
delapan dimensi, yaitu:
a.
Perencanaan:
Menentukan
tujuan
pelaksanaan,
penjadwalan
kerja,
kebijakan
dan
pengangguran,
tindakan
merancang
prosedur, dan pemrograman.
b.
Investigasi: Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk
catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan
persediaan, dan analisis pekerjaan.
c.
Pengkoordinasian: Tukar menukar informasi dengan orang lain
dibagian
perusahaan
yang
lain
untuk
meningkatkan
dan
menyesuaikan program, memberi tahu bagian lain, hubungan
dengan karyawan lain.
d.
Evaluasi: Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati
atau dilaporkan penilaian pegawai, penilaian catatan hasil,
penelitian laporan keuangan, dan pemeriksaan produk
e.
Pengawasan
(supervisi):
Mengarahkan,
memimpin,
dan
mengembangkan bawahan anda, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan kerja kepada bawahan, memberikan tugas
pekerjaan dan menangani bawahan.
21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f.
Pengaturan staff (staffing): Mempertahankan angkatan kerja di
bagian anda, merekrut, mewancarai dan memilih pegawai baru,
menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
g.
Negoisasi: Pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk
produk, menghubungi pemasok, tawar-menawar dengan wakil
penjual, dan tawar-menawar secara kelompok.
h.
Perwakilan: Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain,
pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan,
mempromosikan tujuan umum perusahaan.
2.2.3. Pengaruh TQM Terhadap Kinerja
TQM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah filosofi yang
menekankan
pada
peningkatan
proses
pemanufakturan
secara
berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas,
pengembangan ketrampilan dan mengurangi biaya produksi (Sim dan
Killough, 1998).
Kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja para individu dalam kegiatan diukur dengan menggunakan
instrumen self rating (Mahoney.et.al,1963). Tjiptono dan Diana (2001:4)
menyatakan bahwa TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya. Penerapan TQM dalam perusahaan dapat memberikan
beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba usaha
serta daya saing perusahaan yang bersangkutan.
Martoyo (2000:62) menyatakan bahwa pengembangan kualitas
sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, kemampuan teoritis, kemampuan konseptual dan sikap atau moral
22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
manusia, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan
teknis pelaksanaan tanggung jawab sesuai tanggung jawab
Kurnianingsih Retno dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil
dari penelitian yang dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung
ekspektasi peneliti mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai
bila penerapan teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian
dapat mempunyai pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Temuan ini
mendukung hasil penelitian Sim dan Killough (1998) yang menemukan
pengaruh positif dan signifikan teknik TQM dan desain sistim akuntansi
manajemen dengan kinerja.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
Total
Quality
Management (TQM) memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil dari penelitian yang
dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung ekspektasi peneliti
mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan
teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai
pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Temuan ini mendukung hasil
penelitian Sim dan Killough (1998) yang menemukan pengaruh positif dan
signifikan teknik TQM dan desain sistim akuntansi manajemen dengan
kinerja. Selain itu didalam meningkatkan kinerja karyawan maka adanya
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan juga mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil bahwa “penerapan TQM
dengan sistim pengukuran kinerja menyebabkan kinerja karyawan semakin
tinggi, begitu juga sebaliknya”. Dasar pemikiran yang mendukung temuan
tersebut bahwa para manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja
23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karyawan mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja yang tinggi
dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan umpan balik
untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistim kompensasi
kepada para manajer yang kemungkinan memberikan rasa adil dan
kepuasan atau pemberian kompensasi yang lebih baik kepada para manajer
jug
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Creative
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Diajukan Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim
Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel
moderating pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal : 05-09-2012
Mengetahui
Ketua Jurusan
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial dengan Sistim
Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja sebagai variabel
moderating pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal :
Mengetahui
Ketua Jurusan
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan
Sistim Pengendalian Manajemen Dan Sistim Pengukuran Kinerja Sebagai
Variabel Moderating Pada PT. Lavilla Creative
Yang diajukan
Tata Yustia Putra
0613010256
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK
NIP. 19611011 199203 1001
Tanggal :
Mengetahui
WAKIL DEKAN 1
DRS. EC. RA. SUWAIDI, MS
NIP. 196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
Pengar uh Total Quality Management Ter hadap Kiner ja Manajer ial Dengan Sistim
Pengendalian Manajemen Dan Sistim Pengukur an Kiner ja Sebagai Variabel
Moder ating Pada PT. Lavilla Creative
Disusun Oleh :
Tata Yustia Putr a
0613010256/FE/EA
Telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 14 Desember 2012
Pembimbing :
Pembimbing Utama :
Tim Penguji :
Ketua
Dr. Hero Pr iono,SE.,M.Si.,AK
Dr. Hero Pr iono,SE.,M.Si.,AK
Sekr etar is
Dra. Ec. Sar i Andayani,M. Aks
Anggota
Rina Mustika, SE. MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE.MM
NIP. 19630924 198903 1 00 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur pada kehadirat Allah SWT atas segala
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran Kinerja
sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla Cr eative”. Tiada kata yang
pantas diucapkan selain Do’a yang tulus sebagai ungkapan rasa syukur dan terima
kasih yang sedalam-dalamnya atas segala yang diberikan-Nya.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada
fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung dan tidak langsung.
Kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H.R. Teguh Soedarto, MP Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bapak Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono,SE.,M.Si.,AK. Selaku Dosen Pembimbing
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak DRS. EC. Muslimin M.Si, Selaku Dosen wali Jurusan Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Seluruh Dosen pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. PT. Lavilla Creative yang telah memberikan kesempatan melakukan
penelitian dalam penyusunan skripsi.
8. Untuk Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang telah memberikan semangat dan
bimbingan baik moril maupun materiil.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas segala
kebaikan yang telah diberikan. Semoga hasil pemikiran yang tertuang dalam
skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Wassalamu’alakum Wr. Wb.
Surabaya, Desember 20012
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
ABSTRAKSI.......................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu...................................................... 9
2.2 Landasan Teori...................................................................... 13
2.2.1 Total Quality Management (TQM)............................. 13
2.2.1.1. Konsep Dasar Pemahaman TQM....................... 16
2.2.1.2. Prinsip dan Unsur Pokok dalam TQM............... 17
2.2.1.3. Manfaat dan Tujuan TQM................................. 18
2.2.1.4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Kegagalan TQM................................................... 19
2.2.2 Kinerja......................................................................... 21
2.2.3 Pengaruh TQM Terhadap Kinerja............................... 22
2.2.4 Sistim Pengukuran Kinerja......................................... 24
2.2.4.1. Pentingnya Pengukuran Kinerja.......................... 24
2.2.4.2. Peranan dan Tujuan Sistim
Pengukuran Kinerja.............................................. 25
2.2.4.3. Manfaat Pengukuran Kinerja.............................. 27
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5 Pengaruh TQM terhadap Kinerja dengan
Variabel Sistim Pengukuran Kinerja
sebagai Variabel moderating.......................................... 27
2.2.6 Definisi Pengendalian Manajemen............................. 28
2.2.7 Hubungan Sistim Pengendalian Manajemen
dengan Kinerja Manajer................................................. 33
2.3 Kerangka Konseptual............................................................ 35
2.4 Hipotesis................................................................................ 35
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional.............................................................. 36
3.1.2 Pengukuran Variabel................................................... 38
3.2 Teknik Penentuan Sampel..................................................... 39
3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................... 40
3.4 Jenis dan Sumber Data.......................................................... 41
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis........................................ 41
3.5.1. Uji Kualitas Data........................................................ 41
3.5.1.1 Validitas................................................................. 41
3.5.1.2 Reliabilitas............................................................. 42
BAB IV
3.5.2 Uji Normalitas..................................................................
43
3.5.3 Uji Asumsi Klasik............................................................
43
3.5.3.1 Autokorelasi.........................................................
44
3.5.3.2 Multikoloineritas..................................................
44
3.5.3.3 Heteroskedaksitas.................................................
45
3.5.4 Analisis Regresi Sederhana............................................
45
3.5.5 Uji Hipotesis...................................................................
47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Objek Penelitian.................................................... 49
4.1.1 Struktur Organisasi..................................................... 38
4.2 Statistik Deskriptif................................................................ 54
4.3 Uji Normalitas...................................................................... 62
4.4 Multikolinieritas................................................................... 63
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5 Heteroskedastisitas................................................................ 63
4.6 Uji Hipotesis.......................................................................... 65
4.6.1 Pengujian Hipotesis I................................................ 66
4.6.2 Pengujian Hipotesis II............................................... 66
4.6.3 Pengujian Hipotesis II............................................... 67
4.7 Diskripsi Pengembalian Kuisioner........................................ 67
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 68
4.9 Implikasi Penelitian............................................................... 68
4.10 Keterbatasan Penelitian....................................................... 70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................... 49
5.1 Saran..................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
4.1 Descriptive Statistics..................................................................................... 55
4.2 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 56
4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Total Quality
Manajemen (X1)........................................................................................... 57
4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sistim Pengendalian
Manajemen (X2)........................................................................................... 58
4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sistim Pengukuran
Kinerja (X3)................................................................................................... 59
4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Manajerial (Y)................... 60
4.7 One Sample kolmogorov-Smirnov Test........................................................ 61
4.8 One Sample kolmogorov-Smirnov Test........................................................ 61
4.9 One Sample kolmogorov-Smirnov Test ....................................................... 62
4.10 Multikolinieritas.......................................................................................... 62
4.11 Multikolinieritas.......................................................................................... 63
4.12 Multikolinieritas.......................................................................................... 63
4.13 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.14 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.15 Heteroskedastisitas...................................................................................... 64
4.16 Hasil Analisis.............................................................................................. 65
4.17 Hasil Analisis.............................................................................................. 65
4.18 Hasil Analisis.............................................................................................. 66
4.19 Pengembalian Kuisioner............................................................................. 67
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATA
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS, REALIBILITAS
LAMPIRAN 3 REGRESI (X1 KE Y)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial
dengan Sistim Pengendalian Manajemen dan Sistim Pengukuran
Kinerja sebagai variabel moderating pada PT. Lavilla creative.
Abstrak
Dewasa
ini globalisasi telah
menjangkau
berbagai aspek
kehidupan. Sebagai akibatnya persaingan semakin tajam, dunia bisnis
salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama. Dalam pencapaian
tujuan perusahaan dibutuhkan banyal variabel, seperti manusia, mesinmesin, dan lingkungan serta fungsi-fungsi yang lain. Proses untuk
mengarahkan variabel-variabel tersebut dengan pengendalian. Sistim
Pengendalian Manajemen mempunyai tujuan membantu manajemen.
Lingkungan kompetisi bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut
untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif. Di mana kualitas produk merupakan kunci keberhasilan
perusahaan dalam meraih pangsa pasar. Untuk memperluas pangsa pasar,
diperlukan teknik Total Quality Manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan Total Quality Manajemen dan Sistim Pengendalian
Manajemen dengan pengukuran kinerja pada PT. Lavilla Creative.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT.
Lavilla Creative.
Teknik sampel pada penelitian ini adalah penelitian sensus, jadi
semua anggota populasi dijadikan sampel, dengan sampel 60 orang yaitu 3
orang Administrtor, 3 orang kepala bagian. Sedangkan model analisis
yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Rank Spearman.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa Total Quality Manajemen
mempunyai hubungan yang nyata terhadap kinerja manajer. Sistim
Pengendalian Manajemen mempunyai hubungan yang nyata terhadap
kinerja manajer.
Keyword : Total Quality Manajemen, Sistim Pengendalian
Manajemen, dan Pengukuran Kinerja.
2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dewasa
ini globalisasi telah
menjangkau
berbagai aspek
kehidupan. Sebagai akibatnya persaingan semakin tajam, dunia bisnis
salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama. Hanya perusahaan
yang mampu menghasilkan barang berkualitas yang dapat bersaing dalam
pasar global. Agar suatu perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam
skala global, maka perusahaan tersebut harus mampu melakukan pekerjaan
secara lebih baik untuk menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar dan bersaing. Dengan kata lain dalam pasar
global modern, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kualitas.
Kualitas produk didefinisikan oleh Mowen (1996:6) sebagai sesuatu yang
melebihi atau memenuhi ekspektasi pelanggan. Penerapan Total Quality
Management (TQM) dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
perusahaan bersangkutan. Tjiptono dan Diana (1995:4) Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan kinerja karyawan maka Total Quality
Management
(TQM)
mengarah
pada
kualitas
manajemen
suatu
perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Total Quality
Management (TQM) memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil dari penelitian yang
3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung ekspektasi peneliti
mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan
teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai
pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Selain itu didalam meningkatkan
kinerja karyawan maka adanya sistim pengukuran kinerja dan sistim
penghargaan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitiaan
yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno dan Indriantoro Nur (2011)
menemukan hasil bahwa “penerapan TQM dengan sistim pengukuran
kinerja menyebabkan kinerja karyawan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya”. Dasar pemikiran yang mendukung temuan tersebut bahwa
para manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan
mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja yang tinggi dalam
bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan umpan balik untuk
perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistim kompensasi kepada
para manajer yang kemungkinan memberikan rasa adil dan kepuasan atau
pemberian kompensasi yang lebih baik kepada para manajer juga
memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerjanya.
Permasalahan penurunan kualitas produk yang di hasilkan oleh
perusahaan, identik dengan penurunan kualitas kerja daripada karyawan
perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan kualitas terbaik maka di
perlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan
daripada manusia yang dipergunakan sumber daya manusia dalam
perusahaan, proses dan lingkungannya. Cara terbaik agar dapat
memperbaiki komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan
adalah dengan menerapkan peran TQM (Sularso. A & Murdihjanto, 2004).
Penerapan TQM dalam suatu dapat memberikan beberapa manfaat utama
yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang
bersangkutan.
4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengembangan sumber daya manusia menurut Mangkuprawiro
(2002:135)
dan
Martoyo
(2000:62)
adalah
suatu
usaha
untuk
meningkatkan kemampuan tehnis, kemampuan teoritis, kemampuan
konseptual, peningkatan moral dan peningkatan ketrampilan tehnik
manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pengembangan
pengembangan SDM ini adalah untuk memperbaiki efektivitas dan
efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. TQM merupakan suatu tehnik yang
sering digunakan oleh perusahaan manufaktur dalam rangka meningkatkan
kinerjanya (Kurnianingsih & Indriantoro Nur, 2001)
Agar berhasil mengimplementasikan strategi dengan baik, maka
perusahaan perlu Sistim Pengendalian Manajemen yang oleh Anthony
(1998:6)
dinyatakan
mempengaruhi
sebuah
proses
anggota-anggota
dimana
organisasi
manajer
lainnya
organisasi
untuk
mengimplementasikan strategi organisasi yang telah ditentukan.
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah cepat, Sistim
Pengendalian Manajemen menjadi semakin penting dalam menentukan
keberhasilan organisasi.
Sistim Pengendalian Manajemen digunakan organisasi memiliki
dimensi yang luas, Sistim Pengendalian Manajemen dirancang tidak hanya
untuk kepentingan pengendalian formal (input, output dan proses),
melainkan juga untuk meningkatkan pengendalian diri, budaya, sosial dan
strategi.
Menurut Anthony, dkk (1993:11) pengendalian manajemen adalah
proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai organisasinya. Ini juga
digunakan sebagai proses untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesalahan yang tidak disengaja dan ketidak beresan yang tidak disengaja,
seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.
Dalam penerapan Sistim Pengendalian Manajemen menurut
Supriyono (2000:36) terdapat unsur-unsur yanga terbagi dalam kelompok
struktural dan proses. Yang termasuk dalam struktural adalah:
a.
Struktur organisasi.
b.
Aliran informasi.
c.
Pendelegasian wewenang.
Adapun yang termasuk dalam kelompok proses:
a.
Penyusunan proses.
b.
Pelaporan dan analisis.
Dalam melaksanakan operasionalnya suatu perusahaan tidak
terlepas dari pengaruh struktural dan proses dari penerapan sistim
pengendalian manajemen. Sistim pengendalian manajemen merupakan
suatu disiplin ilmu akuntansi manajemen yang berusaha untuk mengatur
dan mempengaruhi perilaku orang-orang didalam organisasi agar
bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak manajemen untuk
mencapai tujuan organisasinya. Jika dicermati sistim pengendalian
manajemen mungkin merupakan satu-satunya disiplin ilmu akuntansi yang
cukup luas dan sulit dipelajari mengingat objek dari sistim pengendalian
manajemen adalah manusia yang bersifat untuk satu sama lain dan
memiliki motivasi dan keinginan pribadi yang berbeda pula (Bonnie,
2004).
Menurut Bonnie (2004:132) bahwa motivasi merupakan kompenen
dasar yang membawa dampak baik didalam ekuitas internal badan usaha
6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
maupun didalam persaingan dengan pihak eksternal yang akan berdampak
terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha.
Pengukuran kinerja karyawan merupakan dasar bagi perusahaan
dalam menetapkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan oleh
perusahaan baik berbentuk intrinsik maupun ekstrensik akan mempunyai
dampak yang nyata terhadap produktifitas tenaga kerja. Selain itu untuk
meningkatkan produktifitas dan mutu, kemampuan-kemampuan karyawan
harus
dikembangkan
oleh
perusahaan,
sehingga
karyawan
akan
mempunyai rasa memiliki dan dalam melakukan pekerjaannya tidak
menganggap sebagai kewajiban semata, melainkan menjadi suatu
tantangan yang harus dapat diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu kiranya penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui “PENGARUH TOTAL QUALITY
MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN
SISTIM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN SISTIM
PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PT. LAVILLA CREATIVE”.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh TQM terhadap kinerja manajer?
b. Apakah terdapat pengaruh TQM terhadap kinerja manajer dengan
dimoderasi dengan Sistim Pengukuran Kinerja?
c. Apakah penerapan TQM dan Sistim Pengendalian
Manajemen
berhubungan dengan kinerja manajer?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui TQM terhadap kinerja manajer PT. Lavilla Creative.
b. Untuk mengetahui TQM terhadap kinerja manajer jika dimoderasi
dengan sistim pengukuran kinerja PT. Lavilla Creative.
c. Untuk membuktikan secara empiris dari penerapan TQM dan Sistim
Pengendalian Manajemen dengan kinerja manajer pada PT. Lavilla
Creative.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Praktisi, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit
gambaran dan menambah informasi tentang permasalahan yang dihadapi
perusahaan, sehingga akan menambah wawasan berpikir bagi penulis lain
dalam menghadapi masalah yang sama.
b. Bagi Akademisi, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
referensi ilmiah bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian
tentang fokus pelanggan dan motivasi terhadap kualitas.
8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
a. Retno Kurnianingsih dan Nur Indriantoro (2001) dengan judul “pengaruh
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektivitas
penerapan teknik TQM” (studi empiris pada perusahaan manufaktur di
Indonesia)”. Hasil analisis mendukung ekspektasi peneliti mengenai
efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan teknik TQM
tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai pengaruh
positif dalam kinerja manajerial. Interaksi antara variabel sistem
pengukur variabel kinerja dan sistem penghargaan mempunyai pengaruh
positif dan signifikan (prob.0,01) terhadap kinerja manajerial, artinya
perusahaan yang menerapkan teknik TQM secara langsung dapat
meningkatkan kinerja manajerial. Namun penerapan TQM dengan sistim
pengukuran kinerja menyebabkan kinerja manajerial semakin tinggi,
begitu juga sebaliknya. Dasar pemikiran yang mendukung temuan
tersebut bahwa para manajer akan lebih termotivasi untuk meningkatkan
kinerja manajerial mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja
yang tinggi dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan
umpan balik untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistem
kompensasi kepada para manajer yang kemungkinan memberikan rasa
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adil dan kepuasan atau pemberian kompensasi yang lebih baik kepada
para manajer juga memotivasi mereka dalam meningkatkan kinerjanya.
Temuan ini mendukung hasil penelitian (Sim dan Killogh, 1998) yang
menemukan pengaruh positif dan signifikan teknik TQM dan desain
sistim akuntansi manajemen dengan kinerja namun tidak mendukung
penelitian (Litner dan Larcker, 1995) yang menyatakan bahwa teknik
TQM yang digunakan bersama dengan desain sistim akuntansi
manajemen dalam penelitian ini adalah sistim pengukuran kinerja dan
sistim penghargaan belum tentu mengakibatkan kinerja yang tinggi.
Dengan demikian hasil penelitian ini memberikan bukti empiris
mengenai pentingnya desain sistim akuntansi manajemen sebagai faktor
kontijensi dalam upaya peningkatan kinerja.
b. Murdijanto dan Sularso (2004) dengan judul “Pengaruh penerapan peran
TQM terhadap kualitas sumber daya manusia”. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahwa kemampuan teoritis karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh
peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan,
aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat
nyata baik secara parsial maupun simultan.
2. Kemampuan teknik karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Kemampuan konseptual karyawan secara nyata dipengaruhi oleh
peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan,
aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat
nyata, baik secara parsial maupun simultan.
4. Kemampuan moral karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
5. Ketrampilan teknik karyawan secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
6. Kualitas sumber daya manusia secara nyata dipengaruhi oleh peran
karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek
organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat nyata,
baik secara parsial maupun simultan.
7. Dengan demikian penetapan TQM berpengaruh baik terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia di Balai Pengujian
Sertifikasi Mutu Barang.
c. Dwi Rahma Oktavia (2004)
a.
Judul : “Hubungan antara tingkat pendidikan manajer, tingkat
pengalaman manajer dan motivasi dengan penerapan Sistim
Pengendalian Manajemen pada PT. Semen Gresik”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah tingkat pendidikan manajer, tingkat pengalaman
manajer, motivasi manajer mempunyai hubungan dengan
penerapan Sistim Pengendalian Manajemen?
b.
Faktor mana yang dominan hubungannya dengan penerapan
Sistim Pengendalian Manajemen?
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c.
Kesimpulan
Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa diduga tingkat
pendidikan manajer, tingkat pengalaman manajer dan motivasi
manajer
mempunyai
hubungan
dengan
Sistem
Pengendalian
Manajemen terbukti kebenarannya.
d.
Bonnie Soeherman (2004)
a.
Judul : “Memahami motivasi sebagai dasar efektivitas dan efisiensi
perancangan sistim pengendalian manajemen didalam pencapaian
strategi badan usaha”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah motivasi merupakan faktor pengaruh utama didalam
mendesain sistim pengendalian manajemen?
c.
Kesimpulan
Motivasi merupakan komponen dasar yang membawa dampak
baik didalam ekuitas internal badan usaha maupun didalam persaingan
dengan pihak eksternal yang akan berdampak terhadap pencapaian
strategi dan nilai badan usaha
e. Dodyk Ardyansah Rachman (2003)
a.
Judul : “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas sistim
pengendalian manajemen PT. Sentraboga Inti Selera di Pasuruan ”
b.
Perumusan masalah
a.
Apakah ada pengaruh struktur organisasi, sistim informasi,
pusat pertanggung jawaban, pendelegasian wewenang dan
penganggaran
serta
pelaporan
dan
analisis
terhadap
efektivitas sistim pengendalian manajemen?
b.
Diantara
struktur
pertanggung
organisasi,
jawaban,
sistim
pendelegasian
informasi,
wewenang
pusat
dan
12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penganggaran serta pelaporan dan analisis, apakah struktur
organisasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
efektivitas sistim pengendalian manajemen?
c.
Kesimpulan
Bahwa pengaruh struktur organisasi, sistim informasi, pusat
pertanggung jawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran
serta pelaporan dan analisis, telah teruji dan terbukti nyata, maka
sistim pengendalian manajemen yang diterapkan dapat berjalan efektif
2.2. Landasan Teori
2.2.1. TQM
Menurut Tjiptono dan Diana (1995:4) Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya. Total Quality Approach hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan karakteristik Total Quality Management (TQM) (Tjiptono
dan Diana, 1995:15-17)
a.
Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
Dalam Total Quality Management (TQM), baik pelanggan internal
maupun
eksternal
merupakan
driver.
Pelanggan
eksternal
menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada
mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam
menentukan kualitas proses, manusia dan lingkungan yang
berhubungan dengan produk atau jasa.
b.
Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas. Dalam perusahaan
yang menerapkan Total Quality Management (TQM), penentu
13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas
yang ditetapkan tersebut, perusahaan harus terobsesi untuk
memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut. Hal ini
berarti semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan
setiap aspek pekerjaannya lebih baik. Bila sesuatu perusahaan
terobsesi dengan kualitas maka berlaku prinsip ”good enough is
never good enough” .
c.
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah. Pendekatan ilmiah sangat diperlukan
dalam penerapan Total Quality Management (TQM), terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan
dan digunakan dalam menyusun patok duga (benchmark),
memantau prestasi dan melaksanakan perbaikan.
d.
Memiliki komitmen jangka panjang. Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan
bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula.
Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality
Management (TQM) dapat berjalan dengan sukses.
e.
Membutuhkan kerja sama tim (team work). Dalam perusahaan
yang di kelola secara tradisional, seringkali di ciptakan persaingan
antar departemen yang dalam perusahaan tersebut, agar daya
saingnya terdongkrak. Akan tetapi persaingan internal tersebut
cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan energi yang
seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang ada
gilirannya untuk meningkatkan daya saing eksternal.
14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f.
Memperbaiki proses secara berkesinambungan, setiap produk atau
jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu
didalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu sistem yang
ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang
dihasilkannya dapat meningkat.
g.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Dalam perusahaan
yang menerapkan Total Quality Management (TQM). Pendidikan
dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang
diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku
prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya
dan tidak mengenal batas usia.
h.
Memberikan kebebasan yang terkendali. Dalam Total Quality
Management (TQM), keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan
unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan “rasa memiliki” dan tanggung jawab karyawan
terhadap keputusan yang telah dibuat. Selain itu unsur ini juga
dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan
yang dapat di ambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak.
Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan
dan perberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang
terencana dan terlaksana dengan baik. Pengendalian itu sendiri
dilakukan terhadap metode-metode pelaksanaan setiap proses
tertentu. Dalam hal ini karyawan yang melakukan standarisasi
proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk
meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar
tersebut.
i.
Memiliki kesatuan tujuan. Supaya Total Quality Management
(TQM) dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus
15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini
tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan
antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi
kerja.
j.
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam
penerapan Total Quality Management (TQM). Usaha untuk
melibatkan karyawan meliputi 2 manfaat utama. Pertama, hal ini
akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang
baik, rencana yang lebih baik atau perbaikan yang lebih efektif
karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak
yang
langsung
berhubungan dengan situasi kerja. Kedua,
keterlibatan karyawan juga meningkatkan “rasa memiliki” dan
tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang
yang harus melaksanakannya.
2.2.1.1. Konsep Dasar Pemahaman TQM
Total Quality Management (TQM) meliputi enam konsep dasar
(Dale dkk,1992:2) yaitu:
a.
Manajemen yang terlibat dalam penyediaan dukungan perusahaan
berjangka panjang dari atas sampai bawah.
b.
Suatu fokus tetap pada konsumen, baik kedalam maupun keluar.
c.
Keterlibatannya yang efektif dan penggunaan usaha kerja yang ada.
d.
Perbaikan yang berkelanjutan dalam bisnis dan proses produksi.
e.
Memperlakukan supplier sebagai rekan kerja.
f.
Menetapkan ukuran penampilan untuk proses-proses.
16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.2. Prinsip Dan Unsur Pokok Dalam Total Quality Management (TQM)
Menurut Hensler dan Brunell ada empat prinsip utama dalam Total
quality management (TQM). Tjiptono dan Diana ( 1995:14-15) yaitu:
a.
Kepuasan pelanggan. Dalam Total Quality Management (TQM),
konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak
hanya lagi bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi
tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.
Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan
eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam
segala aspek, termasuk didalam harga, keamanan dan ketepatan
waktu. Oleh karena itu segala aktifitas perusahaan harus
dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan.
Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula
kepuasan pelanggan.
b.
Respek terhadap setiap orang. Dalam perusahaan yang kualitasnya
kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang
memiliki talenta dan kreatifitas yang khas. Dengan demikian
karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang paling bernilai.
Oleh karena itu setiap orang dalam perusahaan diperlakukan
dengan baik dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam tim
pengambil keputusan.
c.
Manajemen berdasarkan fakta. Perusahaan kelas dunia berorientasi
pada fakta. Maksudnya bahwa setiap keputusan selalu didasarkan
pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling).
17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d.
Perbaikan berkesinambungan. Agar dapat sukses, setiap perusahaan
perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan
berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus
PDAC (plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah
perencanaan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan
rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
2.2.1.3. Manfaat dan Tujuan TQM
Tujuan umum TQM :
Meningkatkan kualitas output (barang atau jasa) dan sekaligus
menekan biayanya. Selain peningkatan kualitas dan penekanan biaya.
Total Quality Management (TQM) juga memberi manfaat lain yang
dampaknya lebih mendalam dari sekedar mutu dan penekanan biaya.
Adapun kegunaan tampak dalam bentuk
kenyataan yaitu
peningkatan komunikasi antar personalia yang lebih intensif sehingga
koordinasi antar bagian dalam organisasi semakin membaik.
18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 1: Tujuan dan manfaat Total Quality Management (TQM)
2.2.1.4. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan TQM
Menurut Tjiptono dan Diana (1995:19-21) apabila Total Quality
Management (TQM) dianggap sebagai obat mujarab atau alat penyembuh
yang cepat, maka usaha tersebut telah gagal sejak awal. Selain
dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-harapan
yang tidak realistis ada pula beberapa kesalahan yang terjadi antara lain:
a.
Delegasi dan kepimpinan yang tidak baik dari manajemen senior.
Inisiatif perbaikan kualitas secara berkesinambungan harus dimulai
oleh pihak manajemen dan mereka harus terlibat secara langsung
dalam pelaksanaannya. Bila tanggung jawab tersebut didelegasikan
19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada pihak lain (misalnya kepada pakar yang digaji), Maka peluang
terjadinya kegagalan sangat besar.
b.
Team manis. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama
dalam tim, perusahaan perlu membentuk beberapa tim yang
melibatkan semua karyawan.
c.
Proses penyebarluasan. Seharusnya pengembangan inisiatif kualitas
harus melibatkan para karyawan, serikat pekerja, pemasok, dan
bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi pemikiran
mengenai struktur, penghargaan, pengembangan ketrampilan,
pendidikan, dan kesadaran.
d.
Menggunakan pendekatan terbatas dan dogmatis. Pendekatanpendekatan yang dikemukakan oleh para pakar kualitas bukanlah
suatu pendekatan yang tidak cocok untuk segala situasi. Oleh
karenanya disarankan untuk melakukan penyesuaian programprogram kualitas dengan kebutuhan masing-masing.
e.
Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak relistis. Bila hanya
mengirim karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama
beberapa hari, bukan berarti telah membentuk ketrampilan mereka.
Masih dibutuhkan waktu untuk mendidik, mengilhami dan
membuat karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Dibutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengimplementasikan perubahanperubahan proses baru, seringkali perubahan baru tersebut
memakan waktu
yang
sangat
lama untuk
sampai terasa
pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan daya saing
perusahaan.
f.
Empowerment (pemberdayaan) yang bersifat prematur. Banyak
yang mengira bahwa karyawan yang telah dilatih dan diberi
wewenang baru dalam mengambil tindakan, maka karyawan
tersebut akan dapat menjadi self-directed dan memberikan hasil-
20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hasil signifikan. Seringkali dalam praktek, karyawan tidak tahu apa
yang akan dikerjakan setelah suatu pekerjaan diselesaikan. Oleh
karena itu sebenarnya mereka membutuhkan saran dan tujuan yang
jelas, sehingga tidak salah dalam melakukan sesuatu.
2.2.2. Kinerja
Kinerja karyawan menurut Kurnianingsih (2000) adalah kinerja
para individu dalam kegiatan karyawan. Kegiatan personel meliputi
delapan dimensi, yaitu:
a.
Perencanaan:
Menentukan
tujuan
pelaksanaan,
penjadwalan
kerja,
kebijakan
dan
pengangguran,
tindakan
merancang
prosedur, dan pemrograman.
b.
Investigasi: Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk
catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan
persediaan, dan analisis pekerjaan.
c.
Pengkoordinasian: Tukar menukar informasi dengan orang lain
dibagian
perusahaan
yang
lain
untuk
meningkatkan
dan
menyesuaikan program, memberi tahu bagian lain, hubungan
dengan karyawan lain.
d.
Evaluasi: Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati
atau dilaporkan penilaian pegawai, penilaian catatan hasil,
penelitian laporan keuangan, dan pemeriksaan produk
e.
Pengawasan
(supervisi):
Mengarahkan,
memimpin,
dan
mengembangkan bawahan anda, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan kerja kepada bawahan, memberikan tugas
pekerjaan dan menangani bawahan.
21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f.
Pengaturan staff (staffing): Mempertahankan angkatan kerja di
bagian anda, merekrut, mewancarai dan memilih pegawai baru,
menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
g.
Negoisasi: Pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk
produk, menghubungi pemasok, tawar-menawar dengan wakil
penjual, dan tawar-menawar secara kelompok.
h.
Perwakilan: Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain,
pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan,
mempromosikan tujuan umum perusahaan.
2.2.3. Pengaruh TQM Terhadap Kinerja
TQM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah filosofi yang
menekankan
pada
peningkatan
proses
pemanufakturan
secara
berkelanjutan melalui eliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas,
pengembangan ketrampilan dan mengurangi biaya produksi (Sim dan
Killough, 1998).
Kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kinerja para individu dalam kegiatan diukur dengan menggunakan
instrumen self rating (Mahoney.et.al,1963). Tjiptono dan Diana (2001:4)
menyatakan bahwa TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing perusahaan
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya. Penerapan TQM dalam perusahaan dapat memberikan
beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba usaha
serta daya saing perusahaan yang bersangkutan.
Martoyo (2000:62) menyatakan bahwa pengembangan kualitas
sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, kemampuan teoritis, kemampuan konseptual dan sikap atau moral
22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
manusia, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan
teknis pelaksanaan tanggung jawab sesuai tanggung jawab
Kurnianingsih Retno dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil
dari penelitian yang dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung
ekspektasi peneliti mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai
bila penerapan teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian
dapat mempunyai pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Temuan ini
mendukung hasil penelitian Sim dan Killough (1998) yang menemukan
pengaruh positif dan signifikan teknik TQM dan desain sistim akuntansi
manajemen dengan kinerja.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
Total
Quality
Management (TQM) memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil dari penelitian yang
dilakukannya bahwa hasil analisis, mendukung ekspektasi peneliti
mengenai efektivitas teknik TQM yang dapat dicapai bila penerapan
teknik TQM tinggi dalam perusahaan dengan demikian dapat mempunyai
pengaruh positif dalam kinerja karyawan. Temuan ini mendukung hasil
penelitian Sim dan Killough (1998) yang menemukan pengaruh positif dan
signifikan teknik TQM dan desain sistim akuntansi manajemen dengan
kinerja. Selain itu didalam meningkatkan kinerja karyawan maka adanya
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan juga mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih Retno
dan Indriantoro Nur (2001) menemukan hasil bahwa “penerapan TQM
dengan sistim pengukuran kinerja menyebabkan kinerja karyawan semakin
tinggi, begitu juga sebaliknya”. Dasar pemikiran yang mendukung temuan
tersebut bahwa para manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja
23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karyawan mereka jika mereka menerima pengukuran kinerja yang tinggi
dalam bentuk informasi yang diperlukan yang memberikan umpan balik
untuk perbaikan dan pembelajaran. Selain itu desain sistim kompensasi
kepada para manajer yang kemungkinan memberikan rasa adil dan
kepuasan atau pemberian kompensasi yang lebih baik kepada para manajer
jug