Performa SBY.

- -- - -

-- - -

Pikiran
0

. Selasa
4

5

6

20

21

o Mar

OApr


- - - - --

- -- -

Rakyat

Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Mlnggu
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
22
23

24
25
26
27
28
29
30
31
OMei

OJun

OJul

0 Ags OSep

.Old

ONov


ODes

Performa SBY
nan. Sementara Boediono
adalah ekonom yang memiliki
pengalaman dalam mendesain
kebijakan ekonomi, bidang
yang Ihemang menjadi kebutuhan sekaligus titik lemah
SBY.Hal ini bisa terlihat dari
tugas pertama yang diberikan
SBYkepada Boediono, yakni
menyusun program 100 hari
pemerintahannya. Boediono
dan teknokrat lainnya dalam
pemerintahan ke depan tentu
akan menjadi kekuatan politik
tersendiri bagi SBY.
Keempat, dukungan dan
pengakuan luar negeri terutama'AS yang memadai. Nyaris
tak ada resistensi negara-negara lain, terhadap sosok dan

kiprah SBYsetelah terpilih sebagai presiden untuk periode
ke dua. Bahkan, Obama dalam
kapasitasnya sebagai Presiden
AS telah memberi selamat
kepada SBY,jauh-jauh hari sebelum pengumuman resmi
KPU. Ini menjadi sinyal kuat,
SBYditerima AS dan juga komunitas intemasional pada
umumnya.

Oleh GUN GUN HERYANTO

sources), posisi SBYdi awal periode kedua ini sungguh kuat.
Hal ini bisa kita simak dari
berbagai indikator. Pertama,
dia telah mengantongi kekuasaan yang sah (legitimate power) sebagai produk dari pemilu
presiden langsung. Dengan
modal kemenangan melalui
pemilu satu putaran, menjadi
sinyal kuat bahwa rakyat masih
memberikan

kepercayaan
kepada SBY.
Kedua, SBY akan ditopang
oleh kekuatan besar di DPR.
Perkembangan terakhir, lima
pimpinan partai politik dad
ISI lain yang menarik PKS, PPP, PAN, Partai Demokita perbincangkan di krat, dan PKB, resmi menanluar hiruk-pikuk pem- datangani kontrak politik untuk
bentukan kabinet baru adalah mendukung pemerintahan SBY.
sosok SBYsendiri, terkait de- Partai Golkar juga sudah secara
resmi menyatakan berkoalisi
ngan performa (performance)
pemerintahannya ke depan. dengan pemerintahan SBY.
Pelantikan presiden dan wakil Dengan demikian, langkah SBY
presiden pada 20 Oktober, ke depan menjadi ringan karemenjadi penanda paling nyata na 423 suara di DPR akan berabahwa Indonesia kini secara da di belakangnya. Jika pun
PDIP, Gerindra, dan Hanura
faktual maupun legal telah
Citra clan agenda
memiliki kembali pemimpin menyatu dalam barisan oposisi,
Dalam
menjaga

performa
mereka
hanya
137suara.
Ironisnasional. Inilah produk dari
tentu saja terkait dengan dua
suatu mekanisme demokrasi nya lagi, mereka yang berpotenaspek yang tak bisa dipiproseduralyang disepakatidan si menjadi barisan oposisi pun
sahkan, yakni citra dan agenda
beIjalan di negeri ini. SBYkini kian menunjukkan orientasi
keIja.
Citra terkait dengan cara
akomodasi
politik
dan
belum
tampak lebih percayadiri,karepandang masyarakat atas sona memilikisumber daya poli- menjadi kekuatan oposisi yang
sok SBYdengan segalamacam
tik yang jauh lebih memadai. konsolidatif.
atributnya, sementara agenda
Ketiga, SBY didukung oleh

Inilah momentum politik SBY
barisan
teknokrat
terutama
.
terkait
dengan program keIja
jilid dua yang sekaligusmenjanyata SBYke depan. Pacadi pembuktian apakah SBY bidang ekonomi yang tentunya
mampu mencatatkan dirinya dipimpin oleh Boediono. Situa- nowsky dan O'Donnell dalam
Communication and Organisebagaipresidenyangsuksesdi si matahari kembar di pemerinzational Culture (1982), mentahan seperti pemah dialami
republik ini.
detinisikan performa sebagai
saat SBYbersanding dengan JK
metafora yang menggambarSumber daya politik
tak akan dialaminya lagi.
kan
proses simbolik dari peDilihat dari perspektif sumBahkan, di b~berapa peristiwa,
mahaman akan perilaku maber d~ya politik (political retampak policy JK lebih domi---~.....
- -. -- -


S

- - ---

Kllplng

---~ ----

Hum as

Un pod

2009
-

nusia dalam organisasi.
Becermin pada periode pemerintahannya yang pertama,
kita melihat kecenderungan citra SBY yang dari tahun ke
tahun menUI1IQ.Meskipun, untuk persoalan elektabilitas, SBY
tetap unggul dibandingkan dengan kandidat lain yang bertarung di Pemilu 2009. Meminjam Data dari hasil riset Lembaga Survey Indonesia (LSI), pada

2004 atau awal-awal pemerintahannya, persentase kepuasan
publik atas duet SBY-JK itu 80
persen. Dua tahun kemudian,
kepuasan masyarakat atas kinerja presiden masih 61>Ai,sementara untuk JK 62 %. Memasuki tahun ketiga, popularitas
SBY menurun lagi tepatnya
49,7% sementaraJK46,9%. Di
penghujung pemerintahannya,
SBYterbantu dengan proses pemasaran politik yang sangat intensif oleh dirinya sendiri, tim
sukses, dan konsultan kampanye, hingga popularitasnya
kembali meningkat dan memenangi pemilu.
Hal lain yang menentukan
performa SBY ke depan menyangkut agenda 'kerja. Terdapat sejumlah masalah krusial
yang mesti diprioritaskan SBY.
Pertama, masalah kemiskinan.
Menurut Data BPS Maret
2008, angka kemiskinan Indonesia mencapai 35jutajiwa
atau 15,4%. SBY-Boediono tentunya harus memiliki formula
yang tepat agar 35 juta jiwa tadi dapat hidup layak.
Kedua, persoalan akut menyangkut pengangguran. Data
BPS menunjukkan jumlah penduduk yang mengganggur di

Indonesia pada 2008 adalah
8,4%. Ini berarti ada sekitar
..:e~bil~Ma
"p!:ng~
,

Ketiga, harus menunjukkan
kepada publik bahwa programprogram SBY tidaklah identik
dengan neoliberal yang selama
ini dialamatkan kepada mereka.
Tiga program pokok ekonomi
neolib yakni privatisasi BUMN,
liberalisasi di berbagai sektor
penting, dan menggantungkan
pembangunan pada utang luar
negeri harus dijawab melalui
berbagai kebijakan nyata.
Keempat, memprioritaskan
penanganan kasus HAM, kasus
korupsi, dan reformasi birokrasi. Selamat bekerja SBYBoediono!***


Penulis, Direktur Eksekutif
ThePoliticalLiteracy Institute
dan Kandidat Doktor Komu-

~i !!!:pad~
_ _ _ _