STUDI KASUS PUTUSAN MENGENAI KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DIPUTUS SEBAGAI TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN SEBAGAIMANA DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1926K/PID/2010.

ABSTRAK
Kasus Kecelakaan Lanjar sriyanto yang tidak dapat mengendalikan kendaraan
yang dikemudikannya pada saat kendaraan didepannya mengerem mendadak
sehingga istri terdakwa terpental ke arah selatan, dalam peristiwa itu, penyebab
kematian istri terdakwa bukan dari kecelakaan yang dialami terdakwa yang mengerem
mendadak, melainkan karena ditabrak oleh kendaraan lain setelah istri terdakwa
terlempar dari motor terdakwa. Dalam kejadian tersebut terdakwa dimintakan
pertanggungjawaban atas kematian istrinya. Tujuan penelitian ini adalah Apakah
perbuatan terdakwa Lanjar Sriyanto yang membonceng korban yaitu istri dan anaknya
dengan menggunakan sepeda motor dan mengerem mendadak sehingga istri dan anak
terdakwa Lanjar Sriyanto terpental dan mengakibatkan kematian istri karena tertabrak
oleh kendaraan mobil izusu panther dari arah jalan yang berlawanan dapat
dipersalahkan, dan apakah putusan Mahkamah Agung No. 1956 K/PID/2010 yang
memidana terdakwa Lanjar dan menetapkan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani
dengan berdasarkan pertimbangan konsep Restorative Justice sudah sesuai dengan
sistem pemidanaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah metode
penelitian yang dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan
mendasarkan kepada kepustakaan dan peturan perundang-undangan, analisis
dilakukan terhadap asas-asas hukum serta mengacu pada norma-norma hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan terkait dengan permasalahan hukum

yang dipilih.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Lanjar
Sriyanto merupakan suatu perbuatan pidana karena kesalahannya menyebabkan
matinya orang lain, karena perbuatan Lanjar Sriyanto yang mengerem motor sehingga
menyebabkan hilangnya nyawa Saptaningsih akibat tertabrak oleh mobil panther dari
arah berlawanan dan Samto Warih Waluyo terjatuh dan menyebabkan luka-luka
dilakukan dalam keadaan terpaksa, namun ada alasan yang menghapuskan kesalahan
pelakunya. oleh karena hal tersebut dilakukan oleh Lanjar Sriyanto dalam keadaan
memaksa, maka berdasarkan Pasal 48 KUHP, Lanjar Sriyanto tidak dapat dipidana.
Hakim Mahkamah Agung memutus bahwa Terdakwa dipidana selama 1 (satu) bulan 7
(tujuh) hari namun pidana tersebut tidak perlu dijalani dalam rangka restorative justice.
Dengan pertimbangan kepentingan kelanjutan hidup putranya Samto Warih Waluyo,
terdakwa Lanjar Sriyanto merupakan orang tua tunggal yang dapat memberikan
perhatian kepada anaknya, setelah istrinya Saptaningsih meninggal dunia akibat
kecelakaan tersebut. Maka pidana yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung tidak perlu
dijalani oleh Lanjar Sriyanto dalam masa percobaan 2 bulan 14 hari. Dengan kondisi
tersebut, maka nilai-nilai restorative justice sudah tepat diterapkan oleh Mahkamah
Agung dalam peristiwa ini.

iv


Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN ANGGOTA KELUARGA PELAKU MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 249/Pid.B/2009/PN.Kray)

0 7 63

ANANLISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP KELALAIAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN DALAM PERKARA TINDAK DIPADANA LALU LINTAS (STUDI PUTUSAN PN NOMOR 278/PID/B/2012/PNTK)

0 9 48

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Putusan No: 51/Pid.A/2013/Pn.GnS)

1 10 55