PENDAPAT ALUMNI TENTANG HASIL PELATIHAN KETERAMPILAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN HIDANGAN PESTA SEBAGAI KESIAPAN USAHA KATERING PESTA.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 5
C.
Tujuan Penelitian ... 7
D.
Asumsi ... 8
E.
Pertanyaan Penelitian ... 9
F.
Metoda Penelitian... 10
G.
Lokasi dan Sampel Penelitian ... 11
BAB II. PELATIHAN KETERAMPILAN PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
HIDANGAN PESTA SEBAGAI KESIAPAN USAHA KATERING PESTA OLEH
BLKD
A.
Gambaran Umum BLKD ... 12
B.
Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta ... 13
1.
Pengertian Pelatihan ... 13
2.
Tujuan Pelatihan... 14
3.
Sasaran Pelatihan ... 15
4.
Program Pelatihan ... 15
5.
Materi Pelatihan ... 16
a.
Manajemen Usaha Katering ... 17
b.
Sanitasi dan Higiene serta Keselamatan Kerja... 18
c.
Pengetahuan Bahan Makanan ... 21
d.
Pengetahuan Peralatan dan Perlengkapan ... 28
e.
Pengetahuan Menu ... 29
f.
Perhitungan Kalkulasi Harga ... 31
g.
Penataan Meja Jamuan ... 33
h.
Teknik Pengolahan Hidangan Pesta ... 37
i.
Penyajian Hidangan Pesta ... 39
6.
Metoda Pelatihan ... 41
7.
Media Pelatihan ... 42
8.
Sumber Belajar ... 43
9.
Peserta/ Warga Belajar ... 44
10. Evaluasi Pelatihan ... 44
C.
Kesiapan Usaha Katering Pesta ... 45
(2)
vi
2.
Prinsip-prinsip Kesiapan ... 46
3.
Aspek-Aspek Kesiapan ... 47
4.
Usaha Katering Pesta ... 47
D.
Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta serta
Kesiapan Usaha Katering Pesta ... 49
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian... 52
B.
Populasi dan Sampel Penelitian ... 52
C.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 53
D.
Teknik Pengolahan Data ... 54
E.
Prosedur Penelitian... 56
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Data ... 58
B.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 100
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL
PENELITIAN
A.
Kesimpulan Hasil Penelitian ... 108
B.
Implikasi Hasil Penelitian ... 111
C.
Rekomendasi Hasil Penelitian ... 112
D.
Penutup ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
LAMPIRAN 1 KISI-KISI PENELITIAN ... 117
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN ... 121
(3)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut
manusia untuk dapat meningkatkan kualitas potensi diri. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas potensi tersebut tidak terlepas dari adanya pendidikan.
Pendidikan di Indonesia, diselenggarakan dalam tiga jalur yaitu pendidikan
formal, informal dan non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai
jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,
sampai pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan non formal
merupakan jalur pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang dilaksanakan diluar
sekolah serta kegiatan belajar tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti
kursus-kursus dan pelatihan.
Masyarakat mempunyai kesempatan mendapatkan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memenuhi kebutuhan SDM yang
berkualitas melalui pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah (PLS) berupa
kegiatan pelatihan. Pelatihan diselenggarakan untuk memberikan keterampilan dan
keahlian dalam bidang tertentu. Pelatihan menurut Artasasmita (Neneng Rahmawati,
2007:5) adalah:
Suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, terorganisir
dan sistematik diluar persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tertentu dalam waktu
(4)
relatif singkat dengan menggunakan metode mengutamakanan praktek dari pada
teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang efektif
dan efisien.
Balai Latihan Kerja Daerah (BLKD) adalah salah satu lembaga pemerintah
yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan tenaga kerja. Penyelenggaraan
pelatihan yang diadakan oleh BLKD bertujuan untuk membina dan memberdayakan
masyarakat usia produktif agar dapat menyesuaikan kemampuannya dengan tuntutan
dunia kerja, dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, serta untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Daerah yang menjadi sasaran BLKD pada tahun 2007 yaitu Kecamatan
Baleendah dan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Penerapan daerah
sasaran berdasarkan rujukan dari kecamatan yang bersangkutan karena masih banyak
masyarakat usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan.
Pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta di
Kecamatan Baleendah dan Cicalengka diadakan selama 23 hari atau 160 jam
pelajaran @ 45 menit, dimulai pada tanggal 14 Juni 2007 sampai 11 Juli 2007.
Pelatihan yang diadakan di Kecamatan Baleendah bertempat di Gedung SMK Negeri
2 Baleendah Bandung sedangkan di Cicalengka berlokasi di Kecamatan Cicalengka.
Peserta yang mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan
pesta ini mempunyai syarat khusus diantaranya masyarakat usia produktif dengan
batasan usia minimal 17 tahun sampai 45 tahun dan diutamakan yang memiliki
jenjang pendidikan minimal SMA atau sederajat. Sebelum mengikuti pelatihan para
peserta harus mengikuti tes tertulis yang diselenggarakan oleh pihak BLKD. Tes yang
(5)
dilakukan ini untuk memudahkan penyaringan peserta agar memperoleh gambaran
tentang kemampuan dasar yang hampir sama, selain itu dengan adanya tes akan
membantu instruktur dalam proses kegiatan pelatihan.
Para peserta akan mudah menerima materi pelatihan dengan optimal karena
para peserta yang mengikuti merupakan peserta pilihan yang lulus seleksi dan berusia
produktif. Peserta yang lulus seleksi terdiri dari 20 orang dari Kecamatan Baleendah
dan 20 orang dari Kecamatan Cicalengka. Penyaringan seleksi peserta yang
berjumlah 40 orang dari kedua Kecamatan ini disesuaikan dengan dana yang
diberikan dari pemerintah.
Peserta yang mengikuti pelatihan diberikan pengetahuan dan keterampilan
dalam mempersiapkan, mengolah dan menyajikan hidangan pesta serta manajemen
usaha katering. Selain diberikan pengetahuan dan keterampilan juga diberikan alat
penunjang diantaranya bahan-bahan makanan untuk praktek, satu set peralatan
memasak untuk setiap kelompok dan uang transportasi selama kegiatan pelatihan
berlangsung. Setelah kegiatan pelatihan ini berakhir semua peralatan dan bahan
makanan yang tersedia diberikan sebagai modal awal untuk memulai usaha katering
pesta. Diharapkan ketika selesai mengikuti pelatihan para peserta sudah mempunyai
bekal untuk dapat merintis usaha sendiri sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan dan dapat menyerap tenaga kerja yang ada dilingkungannya serta dapat
meningkatkan penghasilan.
Pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta pada
pelaksanaannya dilakukan secara teori sebanyak 30% dan praktikum serta praktek
kerja di industri sebanyak 70%. Kegiatan ini dimaksudkan agar peserta pelatihan
(6)
mempunyai pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk mempersiapkan
usaha mandiri khususnya usaha katering pesta. Setiap peserta pelatihan yang telah
mengikuti kegiatan pelatihan diharapkan dapat memiliki kesiapan untuk membuka
usaha katering pesta sesuai dengan tujuan dari pelatihan. Kesiapan menurut Slameto
(2003:113) adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi
respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”. Kesiapan yang harus
dimiliki peserta pelatihan meliputi kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor dalam
usaha katering pesta.
Peserta pelatihan terdiri dari 40 orang, dibagi menjadi 8 kelompok sehingga
setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Hasil mengikuti pelatihan setiap
kelompok diharapkan dapat memberi sumbangan bagi alumni pelatihan, terutama
bagi mereka yang akan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimiliki sebagai kesiapan usaha katering pesta.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sebagai mahasiswa PKK FPTK UPI
apabila telah lulus dapat mengabdikan diri menjadi guru formal di SMK atau
pendidikan non formal sebagai instruktur, contohnya instruktur pelatihan yang
diadakan BLKD. Selain itu penulis merasa termotivasi untuk melaksanakan
penelitian tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan
pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta, untuk mengetahui apa pendapat alumni
pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi bagi pengembangan program pelatihan selanjutnya.
Penelitian ini sangat erat kaitannya dengan beberapa mata kuliah yang pernah
ditempuh oleh penulis diantaranya yaitu Pengetahuan Bahan Makanan, Teknologi
(7)
Peralatan Boga, Sanitasi dan Higiene dalam Industri Boga, Manajemen Usaha Boga,
Manajemen Usaha Katering dan Katering Pesta.
B.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian
pendidikan, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan agar tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian lebih spesifik. Pernyataan tersebut sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1993:30) menyatakan
bahwa “Perumusan masalah merupakan langkah pertama dalam merumuskan suatu
problematika penelitian dan merupakan pokok dari kegiatan penelitian”.
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut bagaimana
pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta? Selanjutnya uraian di atas
kemudian dijadikan judul penelitian “Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan
Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta Sebagai Kesiapan Usaha
Katering Pesta”.
Lingkup masalah yang akan diteliti meliputi:
a.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha katering pesta.
b.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering pesta.
c.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha katering pesta.
(8)
Kesalahpahaman persepsi antara penulis dan pembaca perlu dihindari oleh
karenanya penulis akan menjelaskan istilah yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a.
Pendapat Alumni
1)
Pendapat
Pendapat
menurut Latifah Sarimurti (Deasi L.,2003:6) adalah”penilaian
pribadi berupa pernyataan dari sikap lisan maupun tulisan yang bersifat positif atau
negatif terhadap objek tertentu”.
2)
Alumni
Alumni
Adalah “bekas pelajar, mahasiswa, lulusan suatu sekolah atau
pelatihan” (Poerwodarminto, 1998:24).
Pengertian pendapat alumni mengacu pada Latifah Sarimukti dan
Poerwodarminto dalam penelitian ini yang dimaksud oleh peneliti adalah penilaian
pribadi pelatihan secara tulisan mengenai keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Cicalengka.
b.
Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta
Hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta adalah
“hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam waktu 23 hari yang meliputi
manajemen usaha katering pesta, sanitasi dan higiene, keselamatan kerja,
pengetahuan bahan, pengetahuan alat, pengetahuan menyusun menu, perhitungan
kalkulasi harga, penataan meja, pengolahan hidangan pesta dan penyajian hidangan
pesta” (Tim Penyusun Program BLKD 2007, 2007:22).
(9)
c.
Kesiapan Usaha Katering Pesta
1)
Kesiapan
Kesiapan
menurut Wasty Soemanto (1990:180) adalah “kesediaan
seseorang untuk berbuat sesuatu yang didasari oleh kematangan, kecerdasan,
keterampilan, motivasi dan kesehatan”.
2)
Usaha Katering Pesta
Usaha katering pesta menurut Agnes S.W (2004:2) adalah “suatu usaha
dalam bidang jasa boga yang memberikan jasa pelayanan berupa jamuan makan
dan minum terhadap sekelompok orang yang merayakan suatu maksud tertentu,
yang bersifat bersuka ria”.
Pengertian kesiapan usaha katering pesta yang dimaksud dalam penelitian
ini mengacu pada Wasty dan Agnes S.W sehingga pengertiannya yaitu kesediaan
seseorang untuk melakukan usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan
pelayanan jamuan makan dan minum terhadap sekelompok orang pada suatu
acara yang bersifat bersuka ria yang didasari oleh kematangan, kecerdasan,
keterampilan, motivasi dan kesehatan.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat alumni
tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta
sebagai kesiapan usaha katering pesta.
(10)
2.
Tujuan Khusus
Tujuan umum yang telah dikemukakan di atas dapat diuraikan menjadi tujuan
khusus yaitu untuk mengetahui dan memperoleh data yang akurat mengenai
pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta meliputi:
a.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha
katering pesta.
b.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering
pesta.
c.
Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha
katering pesta.
D.
Asumsi
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan beberapa anggapan dasar yang
dilandasi oleh pendapat para ahli, atau sesuatu yang telah menjadi kebenaran umum.
Asumsi atau anggapan dasar menurut Suharsimi Arikunto (2002:22) adalah “sesuatu
yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang
dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya”.
Asumsi tersebut menjadi pegangan penulis dalam melaksanakan penelitian. Atas
dasar pendapat tersebut di atas yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah:
(11)
1.
Hasil pelatihan merupakan hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang
akan tampak setelah peserta pelatihan mengalami proses kegiatan pelatihan
sehingga mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dari setiap
diri individu yang mengikuti kegiatan pelatihan ini yang dapat dimanfaatkan
sebagai kesiapan usaha katering pesta. Asumsi ini didukung oleh pendapat Moch.
Surya (1985:75) adalah:
Hasil pelatihan merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.
Kesiapan alumni pelatihan dalam usaha katering pesta dapat diperoleh dengan
melalui kegiatan pelatihan Tata Boga yang diselenggrakan oleh BLKD dengan
suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan, kematangan dan kecerdasan baik itu
berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan
tertentu yang diperlukan sebagai kesiapan usaha katering pesta. Asumsi ini
ditunjang oleh pendapat Slameto (2003:113), yaitu “kesiapan adalah keseluruhan
kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/ jawaban di
dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.
E.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan penelitian yang telah ditetapkan menjadi dasar bagi penulis untuk
mengarahkan penelitian dalam mengumpulkan data penelitian, adapun rumusan
pertanyaannya sebagai berikut:
(12)
a.
Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha katering
pesta?
b.
Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering
pesta?
c.
Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha
katering pesta?
F.
Metode Penelitian
Metoda yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah
metoda deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah
yang terjadi pada saat ini dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang
aktual. Metoda yang penulis gunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui gambaran mengenai hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan perintisan usaha katering pesta sesuai
dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:64) adalah “penelitian deskriptif
adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang terjadi pada saat sekarang”.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu
angket. Angket adalah “daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi
dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan penelitian”
(13)
(Nasution, 1995:128). Penggunaan angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
untuk mendapat data mengenai pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan
pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden.
G.
Lokasi Dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta yang
diadakan oleh BLKD, penulis lakukan di Kec. Baleendah dan Kec.Cicalengka, Kab.
Bandung.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total dimana jumlah
sampel sama dengan jumlah populasi, atau seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang merupakan peserta yang telah
mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta pada
tahun 2007.
(14)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah kegiatan sistematis terencana yang dilakukan
penulis guna untuk memecahkan suatu permasalahan. Metode penelitian yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukardi (2003:14) bahwa :
Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan
sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian praeksperimen
karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan,
dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu
gejala yang berlaku atau dasar data yang diperoleh di lapangan.
Surakhmad (1996:140), mengemukakan bahwa metode deskriptif
mempunyai ciri-ciri tertentu diantaranya adalah:
1.
Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang pada masalah-masalah aktual.
2.
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisis, karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik.
Metode deskriptif yang penulis gunakan bertujuan untuk mengumpulkan data
mengenai “Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan
dan Penyajian Hidangan Pesta Sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta ”.
B.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian
Suharsimi (2002:108) berpendapat bahwa “populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian, apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Populasi dalam
(15)
penelitian ini adalah seluruh alumni pelatihan keterampilan pengolahan dan
penyajian pada kelompok masyarakat Kecamatan Baleendah dan Kecamatan
Cicalengka yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Daerah Kabupaten
Bandung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan diperoleh data
jumlah populasi sebanyak 40 orang.
2.
Sampel Penelitian
Sampel adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” (Suharsimi
Arikunto, 2002:109). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang
disebut juga sampel total, sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad (1996:110)
bahwa “sampel total adalah sampel yang sebesar populasi”. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini, yaitu seluruh alumni pelatihan yang telah mengikuti
proses pelatihan dengan jumlah 40 orang.
C.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara untuk menerapkan metode
pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah angket (
kuesioner
). Angket adalah “suatu daftar
yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang
akan diteliti”. (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2003:76).
Penggunaan angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapat data
mengenai pendapat alumni pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian
hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta. Penggunaan angket
dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden.
(16)
D.
Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
tahapan sebagai berikut:
1.
Persiapan dan pengumpulan data penelitian
2.
Pengolahan data penelitian
3.
Penafsiran data penelitian
1.
Persiapan dan Pengumpulan Data Penelitian
Langkah-langkah persiapan dan pengumpulan data penelitian yang penulis
lakukan adalah:
a.
Menyusun instrumen penelitian
b.
Penyebaran instrumen
2.
Pengolahan data penelitian
Data diolah dari hasil angket yang akan penulis sebarkan kepada alumni
pelatihan kemudian diproses melalui pengolahan data dengan mencari
persentase dari tiap jawaban untuk selanjutnya ditafsirkan. Proses pengolahan
data dari hasil angket menggunakan langkah-langkah yang penulis ambil dalam
pengolahan data yaitu:
a.
Mengecek Angket
Angket yang telah diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk
diperiksa kelengkapannya mengenai jumlah dan jawaban responden sebagai
sumber data.
(17)
b.
Tabulasi Data
Tabulasi data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai
frekuensi tiap
option
dalam setiap item instrumen, sehingga terlihat jelas
jawaban responden. Kriteria dalam penentuan jawaban pengisian angket
adalah responden menjawab lebih dari satu jawaban, sehingga jumlah
frekuensi jawaban bervariasi.
c.
Persentase Data
Perhitungan ini dipergunakan untuk melihat perbandingan besar
kecilnya jumlah jawaban yang diberikan responden, karena frekuensi
jawaban responden untuk setiap item tidak sama. Untuk menghitung
persentase penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P
= Persentase (Jumlah persentase yang dicari)
f
= Frekuensi jawaban responden
n
= Jumlah responden
100%
= Bilangan tetap
3.
Penafsiran data penelitian
Data yang telah dipersentasekan kemudian ditafsirkan. Penafsiran data
dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang jawaban dari pertanyaan
yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada
batasan yang dikemukakan oleh Mohamad Ali (1985:184), yaitu:
100%
= Seluruhnya
76% - 99%
= Sebagian besar
51% - 75%
= Lebih dari setengahnya
50%
= Setengahnya
(18)
1% - 25%
= Sebagian kecil
0%
= Tidak seorangpun
Data yang jawabannya hanya satu yang benar cara penafsiran dan analisis data
berdasarkan perhitungan tertinggi, sedangkan untuk penafsiran dilakukan
berdasarkan hasil rata-rata dari jawaban yang dijawab benar.
E.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini telah dan akan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1.
Tahap Penelitian
a. Melaksanakan studi pendahuluan melalui observasi dan dialog dengan
penyelenggara pelatihan dalam hal ini dengan pejabat pelaksana teknis
kegiatan sebagai acuan dalam pembuatan proposal penelitian.
2.
Tahap Pelaksanaan
a.
Penyusunan
outline
penelitian dengan menggambarkan latar belakang
masalah yang akan diteliti, membuat pembatasan masalah yang digunakan
untuk merumuskan masalah yang dijadikan judul penelitian yaitu
Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan
Penyajian Hidangan Pesta sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta.
b.
Perumusan tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta asumsi yang
terdapat dalam penelitian Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan
Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta sebagai
Kesiapan Usaha Katering Pesta.
c.
Penyusunan BAB II kajian pustaka Pelatihan Keterampilan Pengolahan
dan Penyajian Hidangan Pesta sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta.
(19)
d.
Penyusunan kisi-kisi penelitian untuk memudahkan dalam penyusunan
instrumen penelitian.
e.
Penyusunan instrument penelitian ini, penulis menggunakan teknik
angket.
f.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket
kepada responden.
g.
Pengumpulan kembali instrumen penelitian yang telah diisi responden.
apabila ada pertanyaan yang belum dijawab responden diminta untuk
menjawabnya.
3.
Tahap Akhir
a.
Pengolahan data penelitian
b.
Pembuatan Pembahasan Penelitian yaitu Pendapat Alumni Tentang Hasil
Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta
sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta.
c.
Penarikan kesimpulan dan pembuatan implikasi penelitian Pendapat
Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian
Hidangan Pesta sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta.
d.
Pembuatan rekomendasi penelitian ditujukan kepada yang berkepentingan
atau yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
a)
Peserta Pelatihan
b)
Instruktur SMK Negeri 2 Baleendah selaku pengajar pelatihan
keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta.
(20)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
HASIL PENELITIAN
Pada BAB V akan diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi hasil
penelitian. Kesimpulan disusun berdasarkan tujuan, pertanyaan penelitian dan
analisis data hasil penelitian. Implikasi hasil penelitian disusun berdasarkan
kesimpulan, kemudian disusun menjadi rekomendasi bagi lembaga, guru dan
alumni pelatihan.
A.
Kesimpulan Hasil Penelitian
Penelitian pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan
pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan
Penyajian Hidangan Pesta dalam Aspek Kognitif sebagai Kesiapan Usaha
Katering Pesta.
Hasil penelitian menunjukkan program yang diselenggarakan oleh
BLKD dapat terlaksana dengan baik yang ditujukan dari hasil penelitian bahwa
alumni pelatihan telah memiliki pengetahuan tentang tahap-tahap proses
pengelolaan usaha dan hal-hal dalam menentukan harga jual berkaitan dengan
kecerdasan; hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sanitasi dan higiene, higiene
pribadi, tujuan pelaksanaan sanitasi dan higiene, pemilihan bumbu dan rempah,
kriteria pemilihan daging sapi, ayam, ikan air tawar, cumi yang baik, dan syarat
menyusun menu pesta berkaitan dengan kematangan; menyiapkan alat dan
(21)
perlengkapan persiapan dalam proses memasak dan aspek-aspek dalam
merancang ruangan untuk pesta berkaitan dengan motivasi.
2.
Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan
Penyajian Hidangan Pesta dalam Aspek Afektif sebagai Kesiapan Usaha
Katering Pesta
Hasil penelitian menunjukkan program yang diselenggarakan oleh
BLKD dapat terlaksana dengan baik yang ditujukan dari hasil penelitian bahwa
alumni pelatihan telah memiliki sikap dalam merencanakan usaha berkaitan
dengan kecerdasan; sikap dalam menerapkan sanitasi dan higiene dan mencegah
terjadinya kecelakaan waktu bekerja yang berkaitan dengan kesehatan, sikap
dalam memilih sayuran yang baik dan memilih peralatan mengolah untuk
hidangan rolade daging berkaitan dengan kematangan; dan sikap dalam proses
memasak dengan cara
boiling
berkaitan dengan motivasi.
3.
Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan
Penyajian Hidangan Pesta dalam Aspek Psikomotor sebagai Kesiapan
Usaha Katering Pesta
Hasil penelitian menunjukkan program yang diselenggarakan oleh
BLKD dapat terlaksana dengan baik yang ditujukan dari hasil penelitian bahwa
alumni pelatihan telah memiliki keterampilan dalam menerapkan sanitasi dan
higiene pada saat mengolah cah sayuran untuk hidangan pesta berkaitan dengan
kesehatan; terampil dalam menyusun menu pesta, menghitung harga jual sistem
parsial untuk hidangan
zupa-zupa soup
dari modal Rp. 350.000,-, dan menata
alat dan hidangan pesta pada meja
buffet
I berkaitan dengan kecerdasan;
keterampilan dalam mempersiapkan penataan meja
buffet
pada acara
(22)
penyelenggaraan pesta, memilih bentuk penataan meja
buffet
untuk acara pesta
,
merancang ruangan pesta untuk 300 orang, mengolah bistik jawa pada hidangan
pesta, menerapkan teknik memasak pada pengolahan hidangan pesta dan
membuat
garnish
untuk hidangan ayam suir;
,
dan keterampilan dalam
proses
menata dan menyajikan hidangan pesta berkaitan dengan motivasi.
B.
Implikasi Hasil Penelitian
Kesimpulan hasil penelitian mengenai pendapat alumni tentang hasil
pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai
kesiapan usaha katering pesta tersebut, mengandung implikasi sebagai berikut:
1.
Alumni pelatihan telah memiliki aspek kognitif atau pengetahuan tentang
keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta yang perlu terus
dikembangkan sehingga dapat menumbuhkan kesiapan alumni untuk
membuka usaha katering pesta.
2.
Alumni telah mampu menunjukkan cara bersikap merencanakan dan
mengelola usaha katering pesta, mempersipkan, mengolah dan menyajikan
hidangan pesta yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga
dapat menumbuhkan kesiapan alumni untuk membuka usaha katering pesta.
3.
Alumni telah memiliki keterampilan dalam merencanakan dan mengelola,
mempersiapkan, mengolah dan menyajikan hidangan pesta yang perlu terus
dikembangkan dan ditingkatkan sehingga dapat menumbuhkan kesiapan
alumni untuk membuka usaha katering pesta.
(23)
C.
Rekomendasi Hasil Penelitian
Rekomendasi penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi
hasil penelitian. Penulis mencoba mengajukan rekomendasi yang sekiranya dapat
dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan, bagi beberapa pihak yang
terkait di dalam proses pelatihan, peneliti tujukan kepada:
1.
Alumni pelatihan
a.
Alumni yang telah memiliki kesiapan untuk membuka usaha katering
pesta hendaknya tetap dapat mempertahankan dan berupaya meningkatkan
lagi kemampuannya dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Peningkatan dapat dilakukan dengan mencoba terus mempraktekkan apa
yang telah diperoleh selama pelatihan serta menggali wawasan dan
pengetahuan melalui membaca buku, majalah, resep-resep, dan tabloid
sebagai upaya mempersiapkan diri membuka usaha katering pesta.
b.
Alumni yang belum memiliki kesiapan untuk membuka usaha katering
pesta hendaknya tetap mempertahankan kemampuan dan menggali potensi
diri di bidang yang lain dengan cara membaca resep dari majalah, koran
dan buku resep, mengikuti lomba memasak, mengikuti kursus memasak
dan mencoba mempraktekkan resep baru sehingga dapat memberikan
yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
2.
Instruktur BLKD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alumni telah memiliki kesiapan
untuk membuka usaha katering pesta setelah mengikuti pelatihan
keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta. Keadaan ini
(24)
hendaknya dijadikan pedoman untuk lebih meningkatkan proses pelatihan
baik secara teori maupun praktek. Instruktur yang memberikan materi
pelatihan tersebut dapat meningkatkan proses pembelajarannya dengan
menciptakan suasana belajar yang kondusif, disiplin dan tidak membosankan
dengan membuat peraturan tata tertib seperti memberikan denda bagi yang
terlambat, menjatuhkan peralatan, tidak memakai pakaian kerja yang lengkap.
Hal ini sangat diperlukan bagi alumni pelatihan untuk lebih bersemangat
mengikuti pelatihan, selain itu agar alumni benar-benar mengikuti dan paham
apa yang diajarkan.
3.
Penyelenggara pelatihan (BLKD)
Keberhasilan yang dicapai oleh alumni pelatihan tidak terlepas dari
peran penyelenggara oleh karena itu penyelenggara harus dapat
mempertahankan
dan
mengembangkan
kegiatan
pelatihan
dengan
mengadakan kerja sama dengan orang yang bergerak dibidang tata boga yaitu
Guru Tata Boga dan Praktisi Tata Boga yang dapat dijadikan sebagai sumber.
Hal ini dilakukan untuk dapat mempersiapkan alumni menjadi tenaga kerja
yang professional dan ahli dibidangnya. Selain itu hal yang perlu diperhatikan
yaitu dengan cara melengkapi peralatan untuk praktikum yang sesuai dan
beragam dengan kebutuhan belajar untuk kegiatan pelatihan keterampilan
pengolahan dan penyajian yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
contohnya alat peraga atau media nyata seperti adonan
puff pastry
, sendawa,
alat dan perlengkapan penyajian, dan gambar penataan meja sehingga untuk
(25)
memudahkan para alumni mengikuti kegiatan belajar serta untuk
mensukseskan kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar.
D.
Penutup
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pendapat Alumni Tentang
Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan Dan Penyajian Hidangan Pesta
Sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta (Penelitian Terbatas Pada Peserta
Pelatihan Kelompok Masyarakat di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan
Cicalengka Kabupaten Bandung).
Penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen pembimbing dan dosen-dosen di Jurusan PKK
FPTK UPI yang telah membekali ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya bagi kemajuan dan
perkembangan kualitas pendidikan kesejahteraan keluarga di Jurusan PKK FPTK
UPI, lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja dan
khususnya bagi pendidikan dan perkembangan penulis sendiri.
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1998).
Teknik Belajar yang Tepat.
Semarang: Mutiara Permata
Widya.
Ali, M. (1985).
Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi
. Bandung: PT Sinar
Baru.
Ali, M. (1995).
Guru dalam Proses Belajar Mengajar
. Bandung: PT Sinar Baru.
Arikunto, S. (1993).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bahri, S. D. (1994).
Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru
. Surabaya: Usaha
Nasional
Bahri, S. D dan Zain, A. (2002).
Strategi Belajar Mengajar
. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Burhan, Ratnaningsih (1986).
Materi Pokok Pengembangan Pendidikan Luar
Sekolah.
Jakarta
Hamalik, O. (2001).
Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan Pendekatan
Terpadu
. Jakarta: Bumi Aksara.
Moekiyat. (1995).
Evaluasi Pelatihan
. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. (2005).
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Nasution, S. (1995).
Metode Research
. Jakarta: Bumi Aksara.
Narbuko, C. dan A. Abu. (2003).
Metodologi Penelitian
. Jakarta: PT Bumi Aksara.
N, Sudirman,
et.al.
(1991).
Ilmu Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto. (2003).
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Soetarno, R. (1990).
Pengelolaan Usaha
. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana, H. D. (2004).
Pendidikan Non Formal
. Bandung: Falah Production.
Sudjana, N dan M, Ibrahim, A. (2001).
Penelitian dan Penilaian Pendidikan
.
(27)
Sudjana, N. (1991).
Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar
. Bandung: PT. Sinar
Baru.
Sukardi. (2003).
Metodologi Penelitian Pendidikan
. Jakarta: Bumi Aksara
Sumanto, W. (1990).
Faktor-Faktor Kesiapan Berwirausaha
. Semarang: Aneka
Ilmu.
Surakhmad, W. (1996).
Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito.
Surya, M. (1985).
Pengantar Metoda Penelitian
. Bandung: Jurusan Psikologi
Pendidikan FIP IKIP Bandung.
Surya, M. (1985).
Psikologi Pendidikan.
Bandung: Jurusan Psikologi Pendidikan
FIP IKIP Bandung.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2006).
Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Pendidikan Indonesia
.
Purwadarminta, W. (1998).
Kamus Umum Bahasa Indonesia
. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
Sri Warsitaningsih, A. (2004).
Hand Out Katering Pelayanan Pesta
. Bandung:
Jurusan PKK FPTK UPI Bandung.
Winkle, W. S (2005).
Psikologi Pengajaran
. Jakarta: Gramedia.
SUMBER LAIN
Lusiana, D. (2003).
Pendapat Peserta Didik Tentang Pelaksanaan Praktek
Pengolahan Makanan dan MInuman di SMK Negeri 2 Bale Endah.
Skripsi
pada Jurusan PKK FPTK UPI: Tidak diterbitkan
Puji Astuti, Yunita. (2004).
Manfaat Hasil Pelatihan Menjahit Program Spesial
Initiave for Women’s Unemployed (SIWU) untuk Kesiapan Kerja di Bidang
Busana.
Skripsi pada Jurusan PKK FPTK UPI: Tidak diterbitkan.
Tim BLKD. (2007).
Program Balai Latihan Kerja Daerah 2007
. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Tim BLKD. (2007).
Kerangka Acuan Kegiatan Balai Latihan Kerja Daerah
Bandung
. Bandung: Tidak diterbitkan.
Tim BLKD. (2007).
Booklet Informasi BLKD
. Bandung: Tidak diterbitkan
Tim Instruktur BLKD. (2007).
Modul Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan
Penyajian Hidangan Pesta
. Bandung: Tidak diterbitkan.
(1)
penyelenggaraan pesta, memilih bentuk penataan meja
buffet
untuk acara pesta
,
merancang ruangan pesta untuk 300 orang, mengolah bistik jawa pada hidangan
pesta, menerapkan teknik memasak pada pengolahan hidangan pesta dan
membuat
garnish
untuk hidangan ayam suir;
,
dan keterampilan dalam
proses
menata dan menyajikan hidangan pesta berkaitan dengan motivasi.
B.
Implikasi Hasil Penelitian
Kesimpulan hasil penelitian mengenai pendapat alumni tentang hasil
pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai
kesiapan usaha katering pesta tersebut, mengandung implikasi sebagai berikut:
1.
Alumni pelatihan telah memiliki aspek kognitif atau pengetahuan tentang
keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta yang perlu terus
dikembangkan sehingga dapat menumbuhkan kesiapan alumni untuk
membuka usaha katering pesta.
2.
Alumni telah mampu menunjukkan cara bersikap merencanakan dan
mengelola usaha katering pesta, mempersipkan, mengolah dan menyajikan
hidangan pesta yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga
dapat menumbuhkan kesiapan alumni untuk membuka usaha katering pesta.
3.
Alumni telah memiliki keterampilan dalam merencanakan dan mengelola,
mempersiapkan, mengolah dan menyajikan hidangan pesta yang perlu terus
dikembangkan dan ditingkatkan sehingga dapat menumbuhkan kesiapan
alumni untuk membuka usaha katering pesta.
(2)
C.
Rekomendasi Hasil Penelitian
Rekomendasi penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi
hasil penelitian. Penulis mencoba mengajukan rekomendasi yang sekiranya dapat
dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan, bagi beberapa pihak yang
terkait di dalam proses pelatihan, peneliti tujukan kepada:
1.
Alumni pelatihan
a.
Alumni yang telah memiliki kesiapan untuk membuka usaha katering
pesta hendaknya tetap dapat mempertahankan dan berupaya meningkatkan
lagi kemampuannya dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Peningkatan dapat dilakukan dengan mencoba terus mempraktekkan apa
yang telah diperoleh selama pelatihan serta menggali wawasan dan
pengetahuan melalui membaca buku, majalah, resep-resep, dan tabloid
sebagai upaya mempersiapkan diri membuka usaha katering pesta.
b.
Alumni yang belum memiliki kesiapan untuk membuka usaha katering
pesta hendaknya tetap mempertahankan kemampuan dan menggali potensi
diri di bidang yang lain dengan cara membaca resep dari majalah, koran
dan buku resep, mengikuti lomba memasak, mengikuti kursus memasak
dan mencoba mempraktekkan resep baru sehingga dapat memberikan
yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
2.
Instruktur BLKD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alumni telah memiliki kesiapan
untuk membuka usaha katering pesta setelah mengikuti pelatihan
keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta. Keadaan ini
(3)
hendaknya dijadikan pedoman untuk lebih meningkatkan proses pelatihan
baik secara teori maupun praktek. Instruktur yang memberikan materi
pelatihan tersebut dapat meningkatkan proses pembelajarannya dengan
menciptakan suasana belajar yang kondusif, disiplin dan tidak membosankan
dengan membuat peraturan tata tertib seperti memberikan denda bagi yang
terlambat, menjatuhkan peralatan, tidak memakai pakaian kerja yang lengkap.
Hal ini sangat diperlukan bagi alumni pelatihan untuk lebih bersemangat
mengikuti pelatihan, selain itu agar alumni benar-benar mengikuti dan paham
apa yang diajarkan.
3.
Penyelenggara pelatihan (BLKD)
Keberhasilan yang dicapai oleh alumni pelatihan tidak terlepas dari
peran penyelenggara oleh karena itu penyelenggara harus dapat
mempertahankan
dan
mengembangkan
kegiatan
pelatihan
dengan
mengadakan kerja sama dengan orang yang bergerak dibidang tata boga yaitu
Guru Tata Boga dan Praktisi Tata Boga yang dapat dijadikan sebagai sumber.
Hal ini dilakukan untuk dapat mempersiapkan alumni menjadi tenaga kerja
yang professional dan ahli dibidangnya. Selain itu hal yang perlu diperhatikan
yaitu dengan cara melengkapi peralatan untuk praktikum yang sesuai dan
beragam dengan kebutuhan belajar untuk kegiatan pelatihan keterampilan
pengolahan dan penyajian yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
contohnya alat peraga atau media nyata seperti adonan
puff pastry
, sendawa,
alat dan perlengkapan penyajian, dan gambar penataan meja sehingga untuk
(4)
memudahkan para alumni mengikuti kegiatan belajar serta untuk
mensukseskan kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar.
D.
Penutup
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pendapat Alumni Tentang
Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan Dan Penyajian Hidangan Pesta
Sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta (Penelitian Terbatas Pada Peserta
Pelatihan Kelompok Masyarakat di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan
Cicalengka Kabupaten Bandung).
Penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen pembimbing dan dosen-dosen di Jurusan PKK
FPTK UPI yang telah membekali ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya bagi kemajuan dan
perkembangan kualitas pendidikan kesejahteraan keluarga di Jurusan PKK FPTK
UPI, lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja dan
khususnya bagi pendidikan dan perkembangan penulis sendiri.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1998).
Teknik Belajar yang Tepat.
Semarang: Mutiara Permata
Widya.
Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: PT Sinar
Baru.
Ali, M. (1995). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru.
Arikunto, S. (1993).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bahri, S. D. (1994).
Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional
Bahri, S. D dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Burhan, Ratnaningsih (1986).
Materi Pokok Pengembangan Pendidikan Luar
Sekolah. Jakarta
Hamalik, O. (2001).
Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Moekiyat. (1995). Evaluasi Pelatihan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. (2005).
Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Nasution, S. (1995). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Narbuko, C. dan A. Abu. (2003).Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
N, Sudirman, et.al. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Soetarno, R. (1990). Pengelolaan Usaha. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana, H. D. (2004). Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production.
Sudjana, N dan M, Ibrahim, A. (2001).
Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
(6)