HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG.

(1)

HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort Dan Leisure

Oleh : Gina Noprianti

0906515

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE


(2)

Hubungan Program Event Dengan Loyalitas

Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota

Bandung

Oleh : Gina Noprianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Gina Norianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

“ HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT

MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA”

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Rini Andari, S.Pd.,SE., Par., MM

NIP. 19810916 200812 2 002 Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM NIP. 19811014 200601 2 001

Mengetahui,


(4)

(5)

HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

ABSTRAK Oleh :

Gina Noprianti 090651

Seiring berkembangnya industri pariwisata tentunya perusahaan ingin memiliki pengunjung yang loyal. Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi agar mempunyai pengunjung yang loyal, yaitu dengan program cinta museum melalui program sahabat Museum Konperensi Asia afrika. Member setiap tahun meningkat akan tetapi member kurang aktif dalam mengikuti kegiatan dimuseum, guna menciptakan loyalitas sahabat museum salah satu caranya dengan program event yang sering diselenggarakan oleh museum. Oleh karena itu penelitian ini diselenggarakan guna mengetahui apakah program event berpengaruh terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia afrika.

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dan metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan program spss ver 16 untuk membantu perhitungan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, yang diambil dari sebagian populasi sahabat Museum Konperensi Asia Afrika sebanyak 847 orang.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa program event memiliki pengaruh yang positif dan hubungan yang cukup kuat terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika yaitu sebesar 19,6 % sedangkan sisanya sebesar 80.4 % merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti. Pihak pengelola museum harus bisa mempertahankan loyalitas sahabat museum dengan cara terus menyelenggarakan berbagai kegiatan secara berkala agar suasana di museum dapat hidup dengan kegiatan yang dilakukan oleh sahabat museum. Kata Kunci : Program Event, Loyalitas, Sahabat Museum


(6)

CONNECTION EVENT PROGRAM TO LOYALTY FRIENDS OF MUSEUM AFRICA ASIA CONFERENCE

ABSTRACT By : Gina Noprianti

090651

As the development of the tourism industry companies certainly want to have a loyal visitor.Asian-African Conference Museum has a strategy in order to have a loyal visitor that is by love museum program, this program through by friends Museum Asia African Conference. Members increases every year but less active members in following museum activities, to create a loyalty friend museum one of the ways to program events that are often hosted by the museum. This study was therefore hosted to determine whether the event program effect on loyalty friend of Asian African Conference Museum.

Type of research in this study is descriptive verification and research methods used are quantitative. Analysis using simple linear regression analysis using the program SPSS ver 16 to help the calculation. Through a simple linear regression analysis to know whether there is a positive or negative effect on event program to loyalty friends of Asian-African Conference Museum. The samples in this study were 100 respondents, taken from the majority of the population friend of Asian-African Conference Museum friends as much as 847 people.

From the results of this research note that the event program had a positive influence and quite strong correlation to the loyalty of friend of the museum asia africa conference that is equal to 19.6% while the other 80.4% is the influence of other variables that are not researched. The manager of the museum should be able to retain the loyalty of friends the museum in a way continues to host events on a regular basis so that the atmosphere in the museum can live with activities carried out by friends the museum.


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wr

Kepariwisataan Indonesia kini semakin berkembang, mengingat Indonesia memiliki banyak potensi dan kekayaan alam dan kebudayaan yang sangat beragam. Salah satunya Kota Bandung yang memiliki beraneka ragam daya tarik wisata muali dari wisata kuliner dan belanja, wisata alam, dan wisata budaya. Museum Konperensi Asia Afrika adalah salah satu daya tarik wisata di Kota Bandung, Museum ini memiliki strategi untuk menarik wisatawan untuk berkunjung kemuseum adalah dengan produk berupa pameran tetap, pameran temporer, program kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika berupa event museum

Penelitian ini meneliti mengenai bagaimana hubungan program event dengan loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan mengetahui hubungan program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, maka pihak pengelola museum dapat lebih mengembangan dalam merancang berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh pengunjung terutama sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

Akhirnya semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap penelitian ini, terima kasih


(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan bisa selesai tanpa bantuan dan juga dukungan dari orang-orang yang telah dengan besar hati membantu penelitian ini baik berupa dukungan mental, material dan juga spiritual. Maka dengan sepenuh hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Yaitu kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada penulis hingga skripsi ini terwujud.

2. Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si selaku Ketua program studi Manajemen Resort & Leisure.

3. Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM selaku dosen pembimbing 1, yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan ilmunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.

4. Sri Marhanah, S.S.,MM selaku dosen pembimbing 2, yang telah bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya dan memberikan ilmunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.

5. Semua dosen-dosen prodi Manajemen Resort dan Leisure yang telah memberikanilmunya yang sangat bermanfaat selama ini.

6. Staf-staf prodi MRL Pak Rahmat dan Pak Garnadi atas segala bantuannya memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa MRL.

7. Papah dan Mamah tercinta beserta Yulia Anggarasari dan Bimo Nurgroho yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

8. Sahabat-sahabat penulis Listuti, Rengganis, dan Ragil serta Dara, Dea, Putri, Kartika, Qya, dan fentri atas dukungan semangat kepada penulis dan bantuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat lainnya Emil, Ruhus, Jaka, Haikal, Elvin yang telah menyumbangkan waktu dan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.


(9)

10.Teman-Teman MRL’09 seperjuangan yang telah bersama-sama menimba ilmu di MRL selama kurang lebih 4 tahun ini penulis bangga pernah menjadi bagian dari MRL bersama kalian semua.

Penulis memohon maaf apabila ada pihak yang telah ikut membantu namun tidak tersebutkan dalam ucapan terima kasih.Penulis tetap memberikan penghargaan sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah membantu peneliti.

Bandung, Oktober 2013


(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 9

C. Tujuan penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep pariwisata ... 11

B. Museum ... 12

C. Sahabat Museum ... 13

D. Konsep event ... 14

1. Marketing mix(Bauran pemasaran) ... 14

2. Promosi mix (Bauran promosi) ... 16

3. Event ... 18

4. Tujuan event ... 19

5. Dampak event ... 20

6. Struktur organisasi event ... 21

7. Karakteristik event ... 22


(11)

1. Karakteristik loyalitas pelanggan ... 25

2. Tahapan loyalitas pada pelanggan ... 25

3. Jenis-jenis loyalitas pelanggan ... 28

F. Penelitian terdahulu ... 30

G. Kerangka pemikiran ... 31

H. Hipotesis ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek penelitian ... 36

B. Metode penelitian... 36

C. Operasional variabel ... 37

D. Populasi, Sampel, dan Teknik sampel ... 39

1. Populasi penelitian ... 39

2. Sampel Penelitian ... 39

3. Teknik Sampel ... 40

E. Jenis dan Sumber Data ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 47

I. Analisis Data ... 48

1. Method succesive internal (MSI)... 48

2. Analisis regresi linear sederhana ... 49

J. Uji kolerasi ... 50

K. Koefesien determinan ... 51


(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Museum Konperensi Asia Afrika ... 53

1. Sejarah singkat Museum Konperensi Asia Afrika... 53

2. Frofil Museum ... 54

3. Fasilitas Museum Konperensi Asia Afrika ... 55

B. Hasil analisis ... 57

1. Rentang Usia Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 58

2. Pendidikan terakhir Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 59

3. Pekerjaan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60

4. Penghasilan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60

5. Kota asal sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 61

6. Alasan menjadi anggota sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 62

7. Frekuensi mengikuti kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 63

C. Event ... 64

1. Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 64

2. Tanggapan responden terhadap Perishability di Museum Konperensi Asia Afrika ... 66

3. Tanggapan responden terhadap Intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68

4.Tanggapan responden terhadap Suasana dan pelayanan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 69

5. Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71

D. Loyalitas ... 73

1. Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur ... 73

2. Tanggapan responden mengenai Kunjungan antar lini produk ... 75

3. Tanggapan responden mengenai Mereferensikan kepada orang lain .... 77

4. Tanggapan responden mengenai Kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 78


(13)

E. Pengaruh program event terhadap loyalitas ... 82

1. Uji normalitas ... 82

2. Uji regresi linear sederhana ... 83

3. Uji kolerasi... 84

4. Koefisiensi determinan ... 85

5. Uji Hipotesis ... 86

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan di Kota Bandung 2009 – 2012 ... 2

Tabel 1.2 Data pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika ... 3

Tabel 1.3 Produk yang dirancang oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 5

Tabel 1.4 Jumlah member komunitas SMKAA ... 6

Tabel 1.5 Jumlah kunjungan kegiatan komunitas SMKAA perenam bulan 2010 - 2012 ... 7

Tabel 1.6 Daftar program event yang telah dilaksanakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 8

Tabel 2.1Definisi Event ... 18

Tabel 2.2 Dampak positif dan negatif dari event ... 20

Tabel 2.3 Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh program event terhadap loyalitas ... 30

Tabel 3.1 Operasional variabel ... 37

Tabel 3.2 Hasil pengukuran uji validitas variabel event ... 44

Tabel 3.3 Hasil pengukuran uji validitas variabel loyalitas ... 45

Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel event ... 46

Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel loyalitas ... 46

Tabel 3.6 Interpretasi koefisien kolerasi ... 51

Tabel 4.1 Penghasilan SMKAA ... 61

Tabel 4.2 Alasan menjadi anggota SMKAA ... 62

Tabel 4.3 Frekuensi mengikuti kegiatan SMKAA ... 63

Tabel 4.4 Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika... 64

Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap perishablity di Museum Konperensi Asia Afrika... 66

Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68

Tabel 4.7 Tanggapan responden terhadap suasana dan pelayanan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 70


(15)

Tabel 4.8 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71

Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur... 74

Tabel 4.10Tanggapan responden mengenai kunjungan antar lini produk dan jasa ... 75

Tabel 4.11Tanggapan responden mengenai mereferensikan kepada orang lain ... 77

Tabel 4.12Tanggapan responden mengenai menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 79

Tabel 4.13 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap loyalitas ... 80

Tabel 4.14 Uji normalitas ... 82

Tabel 4.15 Uji regresi ... 84

Tabel 4.16 Korelasi pearson ... 85

Tabel 4.17 Model Summary ... 85


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi event sederhana ... 21

Gambar 2.2 Empat jenis loyalitas ... 28

Gambar 2.3 Kerangkan Pemikiran ... 34

Gambar2.4Paradigma penelitian pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika ... 35

Gambar 4.1 Logo Museum Konperensi Asia Afrika ... 54

Gambar 4.2 Rentang Usia SMKAA ... 58

Gambar 4.3 Pendidikan terakhir SMKAA ... 59

Gambar 4.4 Pekerjaan SMKAA ... 60

Gambar 4.5 Kota asal SMKAA ... 62

Gambar 4.6 Garis kontinum keunikan ... 66

Gambar 4.7 Garis kontinum perishability ... 67

Gambar 4.8 Garis kontinum intangibility ... 69

Gambar 4.9 Garis kontinum suasana dan pelayanan ... 71

Gambar 4.10 Garis kontinum event ... 73

Gambar 4.11 Garis kontinum melakukan kunjungan secara teratur ... 75

Gambar 4.12 Garis kontinum kunjungan antar lini produk ... 76

Gambar 4.13 Garis kontinum mereferensikan kepada orang lain ... 78

Gambar 4.14 Garis kontinum kekebalan dari daya tarik produk pesaing ... 80


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kini semakin berkembang, dilihat dari Indonesia yang memiliki banyak potensi dan kekayaan alam dan kebudayaan yang melimpah dan sudah dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata semakin meningkat karena didukung dengan adanya UU No 10 tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam budaya setempat.

Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi ini adalah salah satu destinasi yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang sangat beragam. Salah satunya adalah Kota Bandung. Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Barat.

Pariwisata Kota Bandung berkembang cukup pesat hal ini terbukti dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Adapun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung dapat dilihat secara lengkap pada tabel 1.1 berikut.


(18)

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Bandung 2009-2012

Tahun Jumlah

Wisatawan

Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Nusantara

2009 5.007.608 185.076 4.822.532

2010 5.179.888 228.449 4.951.437

2011 6.712.824 225.585 6.487.239

2012 5.257.439 176.855 5.080.584

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2012) Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung setiap tahunnya relatif meningkat, pada tahun 2010 Kota Bandung mampu meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 172.280. Tahun 2011 kunjungan wisatawan ke Kota Bandung kembali meningkat hingga 1.532.936. Sedangkan Pada Tahun 2012 mengalami penurunan wisatawan sebesar 1.455.385. Dari tabel tersebut membuktikan bahwa Kota Bandung memiliki daya tarik wisatawan yang cukup besar untuk menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Bandung memiliki beraneka ragam daya tarik wisata dari mulai wisata alamnya yang indah dan asri, wisata budayanya, hingga wisata kuliner dan wisata belanja. Dengan segala daya tarik tersebut maka wajar saja bila kota Bandung menjadi salah satu kota yang di buru oleh wisatawan. Salah satu Daya tarik wisata di Kota Bandung adalah museum yang menjadi tempat menambah wawasan dan pengetahuan bagi wisatawan.

Definisi museum yang diberikan International Countil Of Museum (ICOM) adalah institusi permanen nirlaba yang melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan Pendidikan, dan kesenangan. Museum merupakan tempat representasi kekayaan budaya bangsa. Museum sebagai media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, sebagai wahana pembelajaran masyarakat, serta sebagai objek wisata edukasi.

Bagi kebanyakan orang museum adalah tempat yang menjenuhkan dan membosankan. Rata-rata orang yang berkunjung kemuseum mereka hanya


(19)

datang kemuseum, melihat-lihat benda koleksi kemudian meninggalkannya dan bahkan mereka enggan untuk berkunjung kembali ke museum. Dari kondisi tersebut kurangnya ketertarikan wisatawan terhadap museum, padahal di museum mereka dapat menggali banyak ilmu pengetahuan.

Menteri kebudayaan dan pariwisata Jero Wacik mengungkapkan pada tahun 2010 mencanangkan program tahun kunjungan museum (visit museum year). Program ini memiliki peranan strategis sebagai wahana penguat program revitalisasi museum. Program ini didukung dengan berbagai kegiatan di museum dengan diharapkan menambah gairah masyarakat berkunjung ke museum sehingga museum lebih banyak dikunjungi dan menjadi hidup dalam pengelolaanya. Tahun kunjungan museum 2010 merupakan sebuah momentum awal memulai Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2010-2014).

Museum dikota Bandung sebagian besar menyimpan kisah-kisah sejarah Kota Bandung dan Indonesia untuk dijadikan tempat pembelajaran dan menambah wawasan wisatawan, di antaranya adalah: Museum Geologi, Museum Sri Baduga, Museum Konperensi Asia Afrika, Museum Pos Indonesia, Museum Mandala Wangsit, Museum Barli, dan Museum Zoologi.

Salah satu museum yang sering dikunjungi wisatawan ke Kota Bandung adalah Museum Konperensi Asia Afrika. Museum ini berada dijalan Asia Afrika no 65 Bandung. Museum ini adalah memoribilia terjadinya Konperensi Asia Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama. Tingkat kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Berikut ini adalah tabel jumlah pengunjung yang datang ke museum Konperensi Asia Afrika.


(20)

Tabel 1.2

Data Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika 2009-2012

Pengunjung 2009 2010 2011 2012

TK/ Play Group - 721 656 797

SD/ MI 12.807 20.942 21.185 20.548

SMP/ MTS 46.063 65.837 64.242 65.853

SMA/ SMK/ MA 21659 25024 23.121 18.394

Perguruan tinggi 2945 3423 5.212 4.005

Peneliti 257 86 - 4

Wartawan 104 117 63 48

Organisasi/instansi asing

1545 1218 777 1.112

Organisasi/ instansi non asing

6715 9829 6.293 5.661

Wisatawan nusantara 18180 35886 59.292 50.948 Wisatawan

mancanegara

3524 5190 5.203 7.233

Tamu negara 157 81 142 42

Jumlah (Orang) 113.956 168.354 186.200 174.645

Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika 2012

Tabel 1.2 menjelaskan jumlah pengunjung di Museum Konperensi Asia Afrika tahun 2009-2012, mengalami peningkatan jumlah kunjungan dalam setiap tahunnya. Tahun 2010 museum Konperensi Asia Afrika mengalami kenaikan sebesar 543.398 pengunjung atau naik sebesar 47 %. Dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 17.856 atau sebesar 10%. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah pengunjung mengalami penurunan sebesar 11.555 atau sebesar 6% dari tahun sebelumnya.

Tingkat kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang signifikan. Pengunjung yang meningkat belum tentu merasa puas saat berkunjung ke museum. Museum Konperensi Asia Afrika menginginkan pengunjung merasa loyal setelah berkunjung ke Museum Konperensi Asia Afrika dengan program cinta museum melalui program Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA).

Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke museum adalah dengan produk-produk pameran yang bukan hanya berupa pameran tetap yang berada di ruang utama Museum Konperensi Asia Afrika. Museum merancang beberapa pameran untuk public


(21)

berupa pameran temporer. Produk-produk yang telah dirancang dan dijalankan oleh Museum Konperensi Asia Afrika dapat dilihat dalam tabel 1.3 berikut

Tabel 1.3

Produk Pameran yang Dirancang Oleh Museum Konperensi Asia Afrika (2010-2012)

No Jenis pameran Produk Lokasi Pameran

1

Pameran Tetap

Pameran Tetap Museum Konperensi Asia Afrika tentang sejarah Konperensi Asia Afrika

Museum

Konperensi Asia Afrika

1

Pameran Temporer

Pameran temporer sejarah 50 tahun Gerakan Non Blok

Museum

Konperensi Asia Afrika

2 Pameran temporer sejarah

50 tahun Gerakan Non Blok

Universitas Pasundan

3 Pameran temporer sejarah

Lambang Negara RI

Gedung pancasila

4 Pameran temporer sejarah

lambang negara RI

Museum kapuas raya

5 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Museum Kapuas Raya

6 Pameran temporer sejarah

Kontingen Garuda

Museum

Konperensi Asia Afrika

7 Pameran temporer sejarah

Focus Eastern Lesser Sunda Island

Museum

Konferensi Asia Afrika

8 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Karawang

9 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Garut

10 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Kuningan

11 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Ciamis Sumber : Museum Konperensi Asia Afrika, 2013


(22)

macam golongan tua maupun muda diantaranya adalah pelajar, organisasi, pegawai swasta/negri dan lain-lain. Berikut adalah data jumlah member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

Tabel 1.4

Jumlah Member Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika

No Tahun Jumlah

Member

Persentase %

1 2010 492 -

2 2011 176 20,7%

3 2012 179 0.01%

Total Member 847

Sumber : Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, 2013

Tabel 1.4 mengenai jumlah member sahabat Museum Konperensi Asia Afrika pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 20,7% dari tahun pertama, sedangkan pada tahun 2012 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,01% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Desmon selaku pengelola Museum Konperensi Asia Afrika hal ini dikarenakan dilakukan penyaringan atau filtering dengan cara diadakan wawancara terlebih dahulu kepada calon anggota sahabat museum dengan tujuan agar para calon anggota sahabat museum paham mengenai fungsi dan tugas menjadi anggota sahabat museum. Fungsi dibentuknya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah selain sebagai media penyampaian edukasi kepada public, sahabat museum adalah sebagai mediator penghubung antar pihak pengelola museum dan pihak lain seperti pengunjung, selain itu juga sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah sebagai media promosi untuk Museum Konperensi Asia Afrika. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan pihak pengelola Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahun member sahabat museum meningkat namun pada kenyataanya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika kurang aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika

Dengan bertambahnya setiap tahun jumlah member komunitas sahabat museum belum menunjukan bahwa member sahabat museum loyal terhadap


(23)

museum Konperensi Asia Afrika, dapat dilihat dari data kunjungan kegiatan komunitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika per enam bulannya.

Tabel 1.5

Jumlah Kunjungan Kegiatan Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Per Enam Bulan (2010-2012)

Kegiatan 2010 2011 2011 2012

SMKAA Jul s.d

Des

Jan s.d Jun

Jul s.d Des

Jan s.d Jun

Movie week 310 332 313 307

Reading club 393 272 325 292

Gathering SMKAA 223 215 211 201

Jumlah 926 819 849 794

Total pertahun 1745 1643

Sumber : Museum Konperensi Asia Afrika (2012)

Tabel 1.4 menunjukan bahwa kunjungan kegiatan komunitas sahabat museum mengalami naik turunnya jumlah kunjungan per enam bulannya. Satu tahun pertama yaitu bulan Juli s.d Desember 2010 dan bulan Januari s.d Juni 2012 jumlah kunjungan sahabat museum sebesar 1745 pengunjung. Dan pada tahun kedua yaitu bulan Juli s.d Desember 2011 dan bulan Januari s.d Juni 2012 jumlah kunjungan sebesar 1643 pengunjung. Pada tahun kedua jumlah kunjungan kegiatan sahabat museum mengalami penurunan sebesar 102 pengunjung.

Keberadaan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung museum, karena selain sebagai media komunikasi dengan pengunjung, program kegiatan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dapat dijadikan suatu atraksi wisata, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Museum Konperensi Asia Afrika tidak hanya melihat pameran yang ada dimuseum tetapi wisatawan dapat ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Selain itu keberadaan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah untuk menjaga


(24)

diterapkan dalam museum sebagai strategi meningkatkan loyalitas sahabat museum. Berikut tabel 1.5 adalah program event yang telah dilaksanakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

Tabel 1.6

Daftar Program Event yang Telah Dilaksanakan Oleh Museum Konperensi Asia Afrika( 2011- 2013)

No Program Tanggal Pelaksanaaan

1 Peringatan tahunan ulang tahun

Konferensi Asia Afrika 24 April

2 Peringatan tahunan hari Museum

Internasional 18 Mei

3 Peringatan tahunan hari international

penyandang disabilitas 3 Desember

4 Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober

5 Pemutaran dan Diskusi film Sang Perintis dalam rangka hari pahlawan tahun

10 November 2012 6 Napak Tilas Kamari,Kiwari,Bihari 24 April 2012 7 Napak Tilas Bandung Historical Study

Games 24 April 2013

Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika (2013)

Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahunya menyelenggarakaan event berupa event tahunan seperti yang ditunjukan pada tabel 1.6. Tentunya dalam penyelenggarakan di setiap event museum tidak lepas dari peran Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan adanya Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika itu sangat membantu pihak pengelola museum agar disetiap event yang dilaksankan berjalan sukses sesuai dengan tujuan dan maksud diselenggarakan event tersebut.

Event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas sahabat museum, agar sahabat museum tidak merasa jenuh dan bosan dengan keadaan museum pada umumnya. Oleh karena itu, event di museum mempunyai fungsi untuk menghidupkan suasana dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

Pentingnya menciptakan loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika bagi Museum Konperensi Asia Afrika adalah untuk membantu pengelola


(25)

museum dalam menghidupkan suasana museum melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Membantu pengelola museum untuk berinteraksi langsung dengan wisatawan,karena salah satu fungsi dari sahabat museum adalah media komunikasi antara wisatawan dan Museum Konperensi Asia Afrika, dan membantu mensukseskan disetiap acara yang akan diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan penelitian lebih dalam mengenai pengaruh program event yang diselenggarakan oleh museum terhadap loyalitas wisatawan di salah satu museum di kota bandung sehingga skripsi ini diberi judul : “Hubungan Program Event Dengan Loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota Bandung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat program event yang dilakukan oleh Museum Konperensi Asia Afrika

2. Bagaimana tingkat loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika 3. Bagaimana pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini memperoleh hasil kajian mengenai:

1. Mengidentifikasi tingkat program event yang dilakukan oleh Museum Konperensi Asia Afrika


(26)

D. Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat penelitian yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran guna menambah wawasaan mengenai pariwisata yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Manfaat Praktis a. Akademik

Penelitian ini diharapkan akan mempeluas kajian ilmu mengenai kepariwisataan, di jurusan manajement resort dan leisure khususnya mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika.

b. Pengelola

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Museum Konperensi Asia Afrika untuk melakuan pengembangan pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.


(27)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Jalan Asia Afrika No 65 Bandung, Keluruhan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas wisatawan. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variabel) adalah event yang meliputi keunikan, perishability, intangibility, suasana dan pelayanan. Adapun variabel terikat (dependent variabel) adalah loyalitas wisatawan yaitu melakukan kunjungan secara teratur, berkunjung diluar lini dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan dari daya tarik produk/jasa sejenis dari pesaing. Pada penelitian ini, subjek yang dijadikan responden adalah wisatawan museum yang bergabung dengan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika di Kota Bandung.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan (Sugiono 2011:3).

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional

method, yaitu metode yang dilakukan kurang dari satu tahun.


(28)

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2010:3) metode penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan metode penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan.

C. Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dari penelitian ini adalah event (X) sebagai variabel bebas dan Loyalitas (Y) sebagai variabel terikat. Secara lebih rinci operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub variabel Indikator Skala

Event (X)

Event memiliki beberapa

karakteristik

karena setiap penyelenggra event harus memiliki ciri tersendiri

(Any Noor,

2009:13)

Keunikan Tingkat keunikan event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat keunikan tema event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat keunikan penyelenggaraan event Museum KAA

Ordinal

Perishability Tingkat perbedaan konsep event dari event sebelumnya

Ordinal

Tingkat perbedaan fasilitas event dari event sebelumnya.


(29)

Intangibility Tingkat pengalaman yang didapat oleh peserta yang mengikuti event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat manfaat yang didapat oleh peserta yang mengikuti program event

Ordinal

Suasana Dan Pelayanan

Tingkat kenyamanan event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat pelayanan event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat kesenangan dalam keterlibatan event di Museum KAA

Ordinal

Loyalitas (Y) wujud perilaku dari unit-unti pengambilan keputusan untuk melakukan

pembelian secara terartur (Griffin

2002 dalam

Hurriyati, 2010:129)

Pembelian dalam penelitian ini diaplikasikan menjadi kunjungan

Kunjungan secara teratur

Tingkat untuk terlibat

kembali dalam

penyelenggaraan event di museum

Ordinal

Tingkat keinginan untuk mengunjungi kembali Museum KAA

Ordinal

Kunjungan antar lini produk dan jasa

Tingkat keinginan untuk menggunakan layanan jasa lain selain event museum (klab bahasa, Movie week)

Ordinal

Mereferensikan kepada orang lain

Tingkat

memberitahukan

kepada orang lain untuk ikut serta dalam event Museum KAA

Ordinal

Tingkat

memberitahukan


(30)

dari pesaing Tingkat ketidak tertarikan untuk beralih kemuseum lain

Ordinal

Sumber : diolah oleh penulis (2013)

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Berdasarkan data statistik Museum Konperensi Asia Afrika jumlah member saat ini 847 tahun 2013 yang terdiri dari beberapa kalangan yaitu pelajar, peneliti, organisasi, dan wisatawan.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam suatu penelitian tidak mungkin mengambil populasi secara keseluruhan dikarenakan beberapa faktor diantaranya kendala waktu, keterbatasan dana dan tenaga. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil sebagian dari populasi mewakili dari seluruh populasi tersebut.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Banyaknya jumlah


(31)

sampel yang akan diambil, akan ditentukan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan: n= Ukuran sampel N=Ukuran populasi

e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (0,1)

Maka jumlah sampel ialah

n = 99,8

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus slovin tersebut maka jumlah banyaknya sampel yang akan diteliti yaitu sebanyak 100 orang member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

3. Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sample yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan probablity sampling yaitu teknik

simple random sampling. Karena populasinya dianggap homogen dan


(32)

a. Mentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

b. Menentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, Dalam penelitian ini yang menjadi tempat chechpoint adalah bagian pusat informasi Museum Konperensi Asia Afrika.

c. Menentukan waktu yang digunakan unutk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan saat untuk observasi adalah hari senin-jumat pukul 10.00-17.00. dan pada saat ada kegiatan berlangsung di Museum Konperensi Asia Afrika.

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian terdapat dua macam sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder, sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2011:137).

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara penulis kepada staff Museum Konperensi Asia Afrika, dan juga dari kuesioner yang disebar pada responden.Sedangkan data Sekunder yaitu hasil dari observasi lapangan, data yang didapatkan dari instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

F. Teknik dan Pengumpula Data

Teknik pengumpulan data ialah proses pengadaan data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:193) menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas


(33)

pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini data yang diperlukan akan diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Literatur yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui data teoritis yang didapatkan dari berbagai sumber dan berbagai ahli untuk menunjang variabel-variabel yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini mengenai program event dan loyalitas wisatawan.

2. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan, hal ini dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:145). Dalam penelitian ini observasi dilakukan di Museum Konperensi Asia Afrika. 3. Wawancara menurut Sugiyono (2011:137) yaitu teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dalam jumlah respondennya sedikit/kecil

4. Kuesioner (Angket) menurut Sugiyono (2011:142) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.


(34)

G. Pengujian Intrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya,instrumen yang kutrang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sedangkan Menurut Sugiyono (2013:172) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas ini setiap butir digunakan analisis item,yaitu mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Menurut Masrum dalam Sugiyono (2011:133) item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Dan skor yang dianggap memenuhi syarat minimum adalah jikar =0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam intrumen tersebut tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

√ √

Keterangan:

r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari n = Banyaknya koresponden

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X


(35)

Pengujian Validitas ini dilakukan pada 30 responden. Dalam mengelola data penelitian menggunakan program SPSS 16 (statistical

product and service solution) , maka didapat hasil validitas dari pertanyaan

dalam kuisioner. Adapun hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Event

No Pernyataan Nilai

rhitung

Nilai

rtabel Ket

1 Keunikan event di Museum KAA 0,781 0,3 Valid 2 Keunikan tema event di Museum

KAA

0,687 0,3 Valid 3 Keunikan penyelenggaraan event 0,735 0,3 Valid 4 Kemenarikan konse event di

Museum KAA

0,710 0,3 Valid 5 Kemenarikan fasilitas event di

Museum KAA

0,610 0,3 Valid

6 Pengalaman yang didapat peserta mengikuti event Museum KAA

0,535 0,3 Valid

7 Manfaat yang didapat peserta mengikuti event

0,710 0,3 Valid

8 Kenyamanan event Museum KAA 0,688 0,3 Valid 9 Pelayanan event Museum KAA 0,782 0,3 Valid 10 Kesenangan keterlibatan event di

Museum KAA

0,729 0,3 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2013)

Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan mengenai variabel Event >0,3 dari titik kritia atau rtabel, maka variabel indikator pertanyaan mengenai program event dinyatakan valid. Selanjutnya adalah pengujian validitas terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas berkunjung adalah sebagai berikut.


(36)

Tabel 3.3

Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Loyalitas

No Pernyataan Nilai

rhitung

Nilai rtabel

Ket 1 Keterlibatan kembali dalam

penyelenggaraan event Museum KAA

0,553 0,3 Valid

2 Keinginan untuk mengunjungi kembali Museum KAA

0,513 0,3 Valid 3 Keinginan untuk menggunakan

layanan jasa lain selain event museum (klab bahasa, Movie week)

0,527 0,3 Valid

4 Memberitahukan kepada oran lain untuk ikut serta dalam event Museum KAA

0,666 0,3 Valid

5 Memberitahukan kepada orang lain untuk menjadi member sahabat museum KAA

0,668 0,3 Valid

6 Keinginan untuk tetap menjadi member sahabat museum

0,685 0,3 valid 7 Tidak tertarik untuk beralih

kemuseum lain

0,325 0,3 Valid Sumber : Diolah peneliti (2013)

Pada tabel 3.3 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan dari variabel loyalitas maka dapat dinyatakan valid karena nilai rhitung berada pada nilai >0,3. Maka kedua indikator dari masing-masing variabel pertanyaan dinyatakan valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) realibilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya dan diandalkan.Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas penulis menggunakan rumus Alpha Combach sebagai berikut:


(37)

Keterangan :

= reliabilitas instrument

K = banyaknya butiran pertanyaan atau banyaknya soal

Σ = jumlah varians butir

ơ = varians total

Perhitungan reliabilitas pernyataan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada setiap variabel, yaitu variabel (X) Event dan variabel (Y) Loyalitas. Menurut Sarjono (2011:45) dengan menggunakan rumus Alpha Croanbach, dimana suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Croanbach > 0,60. Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas variabel event:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Event

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.918 10

Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan pada tabel uji reliabilitas variabel event dinyatakan riliabel karena bernilai > 0.60 yaitu bernilai 0,918. Sedangkan hasil dari indikator pertanyaan variabel Loyalitas adalah sebagai berikut

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Loyalitas

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items


(38)

Dari tabel 3.5 dapat kita ketahui bahwa nilai reliabel dari variabel (Y) Loyalitas berada pada nilai 0,806 yaitu lebih dari 0,60. Maka dapat dinyatakan bahwa indikator pertanyaan variabel loyalitas dinyatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2011:147) adalah pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulsi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini jenis data yang akan terkumpul adalah data ordinal, analisis statistik yang digunakan yaitu statistik non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dalam instrument penelitian kuisioner, Menrut Sugiyono (2011:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan.Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi pengukuran program event (X) dan Loyalitas (Y) diberi skor sebagai berikut:

a. Bobot nilai 5 berarti sangat setuju b. Bobot nilai 4 berarti setuju

c. Bobot nilsi 3 berarti kurang setuju d. Bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. Bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju.

Dalam perhitungan skala likert akan diketahui garis kontinum untuk melihat variabel yang diteli dalam katagori apa.Menurut Sugiyono (95:2011)


(39)

Untuk menghitung garis kontinum kita terlebih dahulu menghitung nilai rata-rata, menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh skor item = skor maksimum (5) x jumlah responden. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian didapatkan banyaknya jumlah responden yang menjawab x skor. Misal 25 responden menjawab sangat setuju. Maka perhitungannya adalah 25 x 5 = 125. Kemudian, berdasarkan hasil perhitungan itu maka unttuk menentukan garis kontinum adalah (jumlah total skor:skor ideal)x 100 % . Kemudian hasilnya akan digambarkan pada garis kontinum seperti berikut:

STS TS KS S SS

.

Bagan 3.1 Garis Kontinum Sumber : Sugiyono (2009:135)

I. Analisis Data

Regresi linear sederhana merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, Biasanya data yang digunakan berupa datayang berskala internal atau rasio. Untuk mentraformasikan data ordinal menjadi data interval. Adapun langkah analisis datanya sebagai berikut:

1. METHOD SUCCESIVE INTERVAL (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval


(40)

a. Menghitung frekuensi.

Setelah diperoleh frekuensinya, dilakukan perhitungan proporsi (p) pada setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

b. Kemudian menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban. c. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas z (tabel normal) untuk setiap

jawaban.

d. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut.

SV=

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Hasan (2009:249) regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antara variabel.Sedangkan regresi linear sederhana yaitu regresi linear yang hanya melibatkan dua variabel yaitu variabel (X) dan variabel (Y). Persamaan umum regresi linear sederhana adalah persamaan sebagai berikut:

Y= a + bx

Keterangan :

y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = harga y bila x = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi . Bila nilai b positif (+) = naik, sedangkan bila b negatif (-) = turun


(41)

x = subjek pada variabel independen

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut

Dalam perhitungan regresi perlu dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data, dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas akan menggunakan perhitungan rumus

kolmogorov smirnov dengan kriteria sebagai berikut:

1. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. > 0,05 menunjukan data berdistribusi normal

2. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. < 0.05 menunjukan data tidak berdistribusi normal

J. Uji Kolerasi

Setelah melakukan uji regresi,maka untuk mengetahui keeratan hubungan dari pengaruh variabel X yaitu program event terhadap variabel Y yaitu Loyalitas wisatawan teknik korelasi yang digunakan adalah kolerasi

Pearson product moment. Koefisien kolerasi merupakan indeks atau bilangan

yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antarvariabel, koefisien kolerasi memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1).

a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif.

 

2

2 2

   x x n xy x x y a

 

2 2

x

x

n

y

x

xy

n

b


(42)

b. Jika KK bernilai negatif maka variabel-varieabel berkolerasi negatif. Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya,demikian juga sebaliknya.

c. Jika kk bernilai 0(nol) maka variabel-variabel tidak menunjukan korelasi.

d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukan korelasi positif atau negatif yang sempurna.

Perhitung korelasi product moment pearson ini akan dihitung melalui program SPSS. Hasil dari perhitungan korelasi akan diinterpretasikan.Dalam perhitungan ini, akan digunakan pedoam untuk memberikan nilai interpretasi koefisien sebagai berikut.

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Kolerasi

Besarnya nilai r Interpretasi

0,80-1,000 Sangat kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat rendah (tak berkorelasi) Sumber :Riduwan (2005) dalam Haryadi sarjono (2011:90)

Dari interpretasi ini akan diketahui seberapa erat hubungan variabel program event terhadap loyalitas wisatawandilihat dari hasil perhitungan korelasi product moment pearson.

K. Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y).Koefisien determinasi dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%

KD = r x100%

Keterangan :

kd = koefisien determinasi r2 = kuadrat regresi korelasi


(43)

L. Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam analisi data yaitu uji hipotesis, Menurut Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesisjuga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terdapat rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Dalam pengujian hipotesis kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis adalah

Hipotesis Nol (H0) : tidak terdapat pengaruh antara X dengan Y Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara X dengan Y

Untuk pengujian hipotesis ini akan diuji dengan uji t. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan variabel bebas dengan variabel independen (Y). Berikut adalah rumus perhitungan uji t:

t=

Keterangan :

= Koefisien regresi

=Distribusi student dengan derajat kebebasan db = = Banyaknya sampel

Hipotesis ditolak jika dengan db = 98 (n-2) dan taraf

signifikansi α= 5% dan jika maka hipotesis diterima. Pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria sebagai berikut:


(44)

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bentuk jawaban dari setiap rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab 1. Berdasarkan hasil pengkajian teori kemudian dilakukan analisis melalui pengujian regresi mengenai event terhadap loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Berikut adalah kesimpulan yang didapat pada penelitian ini:

1. Event dimuseum pada penelitian ini menurut sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika berada pada kategori baik.Berdasarkan hasil dari kuisioner didapatkan subvariabel event yang mendapatkan skor tertinggi yaitu pada subvariabel intangibility. Hal ini menunjukan bahwa event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika sahabat museum merasakan adanya manfaat dan pengalaman yang baru yang didapat ketika mereka selesai mengikuti kegiatan event tersebut. Sedangkan skor terendah berdasarkan hasil kuisioner pada subvariabel suasana dan pelayanan, hal ini menunjukan bahwa Museum Konperensi Asia Afrika belum memberikan suasana dan pelayanan yang maksimal, ini menandakan bahwa ternyata peserta yang terlibat dalam kegiatan event khusunya sahabat museum, tidak semua peserta merasakan kesenangan dan kenyamanan saat terlibat dalam kegiatan event di Museum Konperensi Asia Afrika

2. Berdasarkan hasil kuisioner loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika pada penelitian ini dinilai baik. Dalam loyalitas ini, dapat


(46)

mendapatkan nilai terendah yaitu subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua member sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, dan tidak semua member museum tidak akan tertarik untuk beralih kemuseum lain. Sedangkan subvariabel yang mendapatkan skor tertinggi yaitu subvariabel melakukan kunjungan secara teratur, dapat dilihat bahwa sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dalam melakukan kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam kegiatan event dinilai sangat baik. Secara keseluruhan kesetiaan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dilihat dari melakukan kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika, akan tetapi dengan mereka mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika secara berulang tidak menutup kemungkinan untuk mereka mengunjungi museum lain. 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa event berpengaruh positif.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa antara event dengan loyalitas sahabat museum memiliki pengaruh yang positif, dengan kata lain apabila event dimuseum semakin baik maka loyalitas sahabat museum akan semakin baik pula, dan apabila event di museum semakin buruk maka loyalitas sahabat museum akan semakin buruk pula. Didapatkan hasil bahwa besarnya pengaruh dari event terhadap loyalitas adalah sebesar 19.6%. Berdasarkan uji kolerasi pun diketahui bahwa, hubungan antara event sebagai variabel independen dengan loyalitas sebagai variabel dependen mempunyai hubungan yang cukup kuat. dalam penelitian ini hipotesis awal terbukti dengan melakukan hasil uji hipotesis bahwa terdapat pengaruh dari event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Secara keseluruhan dapat disimpulkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara event dengan loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.


(47)

B. SARAN

Saran dan masukan dari penelitian setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, event berada pada kategori baik, yang perlu diperhatikan dalam event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika pada subvariabel suasana dan pelayanan. Sebaiknya pengelola museum lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan saat sahabat museum terlibat dalam kegiatan event dengan cara memberikan fasilitas seperti ruang peristirahatan yang nyaman, memberikan suatu jaminan keamanan berupa asuransi bagi mereka yang terlibat dalam event museum. Jika pihak pengelola memberikan suatu pelayanan yang maksimal maka akan timbul rasa kenyamanan dan kesenangan kepada sahabat museum dan menimbulkan rasa keinginan kembali untuk terlibat dalam setiap kegiatan event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

2. Pada variabel loyalitas hal yang perlu diperhatikan adalah pada subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Walaupun dalam kategori baik. Tapi ternyata belum tentu meber sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, dan tidak akan beralih ke museum lain. Dalam hal ini pengelola museum harus membuat strategi agar sahabat museum tetap menjadi member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dengan cara mengadakan kegiatan yang selalu berbeda dari kegiatan sebelumnya agar sahabat museum tidak


(48)

keunggulan dari pesaing atau museum lain, sehingga Museum Konperensi Asia Afrika dapat terus melakukan perbaikan dalam Produk berupa pameran dan melakukan pembaharuan disetiap event yang akan diselenggarakan.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Any, Noor. (2009). Management Event. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardianto, Elviano. (2009). Public Relation. Bandung: Widya Padjajaran. Foster, Bob. (2008). Management Ritel. Bandung: Alfabeta

Griffin, Jill. (2002). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2009). Management Pemasaran Jilid 2 (thirteen ed). Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2006). Management Pemasaran Jilid 2 (twelve ed). Jakarta : Erlangga

Kotler & Amstrong. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Lupiyoadi, Rambat. dan Hamdani, A. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa.

Jakarta: Salemba Empat.

Neil, Kotler, Philip Kotler, Kotler Wendy. (2008). Museum Marketing & Strategi. San Fransisco: Jossey-Bass

Pinata, I Gede. dan Gayantri, G Putu. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta


(50)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Sumber Skripsi

Kamilanony.G. Desni. (2012). Meningkatkan Loyalitas Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika Melalui Brand Community Sahabat Museum. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sumber Website

http://www.budpar.go.id/userfiles/file/4552_1360-PengelolaanKoleksi.pdf http://pustaka.unpad.ac.id/archives/124071/

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/3596835369_abs.pdf


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bentuk jawaban dari setiap rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab 1. Berdasarkan hasil pengkajian teori kemudian dilakukan analisis melalui pengujian regresi mengenai event terhadap loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Berikut adalah kesimpulan yang didapat pada penelitian ini:

1. Event dimuseum pada penelitian ini menurut sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika berada pada kategori baik.Berdasarkan hasil dari kuisioner didapatkan subvariabel event yang mendapatkan skor tertinggi yaitu pada subvariabel intangibility. Hal ini menunjukan bahwa event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika sahabat museum merasakan adanya manfaat dan pengalaman yang baru yang didapat ketika mereka selesai mengikuti kegiatan event tersebut. Sedangkan skor terendah berdasarkan hasil kuisioner pada subvariabel suasana dan pelayanan, hal ini menunjukan bahwa Museum Konperensi Asia Afrika belum memberikan suasana dan pelayanan yang maksimal, ini menandakan bahwa ternyata peserta yang terlibat dalam kegiatan event khusunya sahabat museum, tidak semua peserta merasakan kesenangan dan kenyamanan saat terlibat dalam kegiatan event di Museum Konperensi Asia Afrika

2. Berdasarkan hasil kuisioner loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika pada penelitian ini dinilai baik. Dalam loyalitas ini, dapat diketahui seberapa besar tingkat kesetiaan sahabat museum terhadap Museum Konperensi Asia Afrika. Penilaian ini dilihat berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan subvariabel loyalitas. Dari hasil analisis kuisioner mengenai loyalitas didapatkan subvariabel yang


(2)

mendapatkan nilai terendah yaitu subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua member sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, dan tidak semua member museum tidak akan tertarik untuk beralih kemuseum lain. Sedangkan subvariabel yang mendapatkan skor tertinggi yaitu subvariabel melakukan kunjungan secara teratur, dapat dilihat bahwa sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dalam melakukan kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam kegiatan event dinilai sangat baik. Secara keseluruhan kesetiaan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dilihat dari melakukan kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika, akan tetapi dengan mereka mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika secara berulang tidak menutup kemungkinan untuk mereka mengunjungi museum lain. 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa event berpengaruh positif.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa antara event dengan loyalitas sahabat museum memiliki pengaruh yang positif, dengan kata lain apabila event dimuseum semakin baik maka loyalitas sahabat museum akan semakin baik pula, dan apabila event di museum semakin buruk maka loyalitas sahabat museum akan semakin buruk pula. Didapatkan hasil bahwa besarnya pengaruh dari event terhadap loyalitas adalah sebesar 19.6%. Berdasarkan uji kolerasi pun diketahui bahwa, hubungan antara event sebagai variabel independen dengan loyalitas sebagai variabel dependen mempunyai hubungan yang cukup kuat. dalam penelitian ini hipotesis awal terbukti dengan melakukan hasil uji hipotesis bahwa terdapat pengaruh dari event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Secara keseluruhan dapat disimpulkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara event dengan loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.


(3)

B. SARAN

Saran dan masukan dari penelitian setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, event berada pada kategori baik, yang perlu diperhatikan dalam event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika pada subvariabel suasana dan pelayanan. Sebaiknya pengelola museum lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan saat sahabat museum terlibat dalam kegiatan event dengan cara memberikan fasilitas seperti ruang peristirahatan yang nyaman, memberikan suatu jaminan keamanan berupa asuransi bagi mereka yang terlibat dalam event museum. Jika pihak pengelola memberikan suatu pelayanan yang maksimal maka akan timbul rasa kenyamanan dan kesenangan kepada sahabat museum dan menimbulkan rasa keinginan kembali untuk terlibat dalam setiap kegiatan event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

2. Pada variabel loyalitas hal yang perlu diperhatikan adalah pada subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Walaupun dalam kategori baik. Tapi ternyata belum tentu meber sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, dan tidak akan beralih ke museum lain. Dalam hal ini pengelola museum harus membuat strategi agar sahabat museum tetap menjadi member Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dengan cara mengadakan kegiatan yang selalu berbeda dari kegiatan sebelumnya agar sahabat museum tidak merasakan bosan. Terus memberikan pengalaman yang menarik dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh sahabat museum itu sendiri. Pihak museum harus mengetahui


(4)

keunggulan-keunggulan dari pesaing atau museum lain, sehingga Museum Konperensi Asia Afrika dapat terus melakukan perbaikan dalam Produk berupa pameran dan melakukan pembaharuan disetiap event yang akan diselenggarakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Any, Noor. (2009). Management Event. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardianto, Elviano. (2009). Public Relation. Bandung: Widya Padjajaran. Foster, Bob. (2008). Management Ritel. Bandung: Alfabeta

Griffin, Jill. (2002). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2009). Management Pemasaran Jilid 2 (thirteen ed). Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2006). Management Pemasaran Jilid 2 (twelve ed). Jakarta : Erlangga

Kotler & Amstrong. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Lupiyoadi, Rambat. dan Hamdani, A. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa.

Jakarta: Salemba Empat.

Neil, Kotler, Philip Kotler, Kotler Wendy. (2008). Museum Marketing & Strategi. San Fransisco: Jossey-Bass

Pinata, I Gede. dan Gayantri, G Putu. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sarjono, Haryadi. dan Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL Sebuah

Pengantar Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono.(2008). Statistika untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta. Tjiptono, Fandi. (2009). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Sumber Skripsi

Kamilanony.G. Desni. (2012). Meningkatkan Loyalitas Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika Melalui Brand Community Sahabat Museum. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sumber Website

http://www.budpar.go.id/userfiles/file/4552_1360-PengelolaanKoleksi.pdf http://pustaka.unpad.ac.id/archives/124071/

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/3596835369_abs.pdf