ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP KEMISKINAN DI SUMATERA UTARA.
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP
KEMISKINAN DI SUMATERA UTARA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains
Program Studi Ilmu Ekonomi
Oleh :
PITONO
NIM : 8136162022
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
(5)
iii
ABSTRAK
PITONO. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Kemiskinan di Sumatera Utara. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2015.
Pembangunan memiliki tujuan yang utama dan sekaligus merupakan salah satu indikator keefektifan program-program pembangunan, tujuan utama tersebut adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada pada lapisan terendah menuju ke lapisan yang lebih baik dengan kata lain menurunkan kemiskinan. Berbagai program telah dan sedang dilaksanakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Meskipun kemiskinan semakin turun dari tahun ke tahun, namun penurunan tersebut masih dirasakan belum relevan dengan biaya yang sudah dikucurkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, indek pembangunan manusia (IPM) dan tingkat pengangguran terhadap kemiskinan di Sumatera Utara, untuk menganalisis pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dan untuk menganalisis pengaruh pendapatan perkapita dan jumlah penduduk terhadap IPM di Sumatera Utara. Dengan menggunakan data sekunder runtun waktu (time series) selama tahun 2002 – 2013, alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan software EViews 6.0. Hasil estimasi menunjukkan bahwa, pada persamaan I yaitu model Persentase Penduduk Miskin (PPM) menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi (PE) berpengaruh positif dengan α = 10 % terhadap persentase penduduk miskin (PPM) di Sumatera Utara, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak berpengaruh terhadap persentase penduduk miskin (PPM) di Sumatera Utara. Pada persamaan II yaitu Model Pertumbuhan Ekonomi (PE), menunjukkan bahwa variabel Rata-Rata Lama Sekolah (MYS) berpengaruh negatif pada α = 10% sedangkan variabel Harapan Hidup, Melek Huruf dan Paritas Daya Beli (PDB) tidak berpengaruh pada α = 10 % terhadap persentase pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dan pada persamaan III yaitu Model Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan bahwa jumlah Penduduk (POP) berpengaruh positif dan signifikan pada α = 10 %, terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara, sedangkan Pendapatan Perkapita tidak berpengaruh signifikan pada. α = 10 %, terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Utara.
Kata Kunci : Kemiskinan, Pertumbuhan ekonomi, IPM, Tingkat Pengangguran Terbuka, Harapan Hidup, Melek Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, Paritas daya Beli, Pendapatan Perkapita, Penduduk.
(6)
iv
ABSTRACT
Pitono. Analysis Effect of Economic Growth and Human Development Index (HDI) agains Poverty in North Sumatera. Graduate Program, State University of Medan, 2015.
Development has the main objective and at the same time is one indicator of the effectiveness of development programs, The main goal is to improve living standards for people who are on the lowest layer to layer towards better in other words reduce poverty . Various programs have been and are being implemented by the government to reduce poverty. Although poverty is getting down from year to year , but the decline is still felt relevant to costs already disbursed. This study aimed to analyze the effect of economic growth , Human Development Index (HDI) and unemployment on poverty in North Sumatera, to analyze the effect life expectancy , literacy , the average length of school and purchasing power parity to economic growth in North Sumatera and to analyze the effect of per capita income and population to HDI in North Sumatera. By using secondary data time series for the year 2002-2013, an analysis tool used is quantitative descriptive analysis with the help of software EViews 6.0. The estimation results indicate that , in the first equation is a model Percentage of Poor (PPM) indicates that the variable Economic Growth (PE) positive effect with α = 10 % the percentage of poor people (PPM) in North Sumatera, while the Human Development Index (HDI) has no effect on the percentage of poor (PPM) in North Sumatera. On equation II is Model of Economic Growth (PE), indicates that the variable Average Length of School (MYS) a negative effect on α = 10 %, while variable life expectancy, literacy and Purchasing Power Parity (PDB) had no effect on α = 10 % the percentage of economic growth in North Sumatera and the third equation that model the Human Development Index (HDI) shows that the number of population (POP) positive and significant influence on α = 10 % , of the Human Development Index in North Sumatera, while the per capita income has no significant effect on . α = 10 % , of the Human Development Index in North Sumatera .
Key Word : Poverty, economic growth, Human Development Index, Unemployment Rat, Life Expectancy, Literac, Average Length of School, purchasing power parit, per capita income, population.
(7)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis persembahkan kehadirat Allah yang maha kuasa atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Kemiskinan di Sumatera Utara”. Tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sain pada Program Studi ILmu Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari dalam penyelesaian tesis ini banyak mendapat dorongan dan bantuan baik materiil maupun moril yang tak terhingga . Oleh karena itu,dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ribuan terima kasih kepada berbagai pihak antara lain kepada; 1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan, dan
Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Unimed.
2. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi sekaligus sebagai penguji.
3. Bapak Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si. sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D. dan Sri Fajar Ayu, MM. DBA. Sebagai Penguji
5. Istri tercinta Yus Komsiyah, S.Pd. yang senantiasa memberikan dorongan semangat tiada henti-hentinya.
(8)
vi satu persatu.
7. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya, kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan senang hati demi sempurnanya penulisan karya ilmiah dimasa mendatang. Semoga tesis ini memberi, manfaat kepada kita semua.
Medan, Desember 2015
Penulis,
(9)
vii DAFTAR ISI
Hal .
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 8
1.3 Tujuan Penelitian ………. 9
1.4 Manfaat penelitian ……… 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 10
2.1 Kerangka Teori ………. 10
2.1.1 Kemiskinan ……… 10
2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi ……….. 26
2.1.3 Indeks Pembangunan Manusia ……….. 31
2.1.3.1 Indeks Harapan Hidup ………... 32
2.1.3.2 Indeks Pendidikan ………. 33
2.1.3.3 Paritas Daya Beli ……… 36
2.1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka ……….. 38
2.1.5 Keterkaitan Variabel Kinerja Perekonomian (PE, IPM, TPT) Terhadap Kemiskinan………… 40
2.1.6 Keterkaitan Variabel Pembentuk IPM (HH, MH, MYS, PDB) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi… 44 2.1.7 Keterkaitan Variabel Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk Terhadap IPM ……... 48
2.2 Penelitian Terdahulu ……….. 48
2.3 Kerangka Penelitian……… 51
2.4 Hipotesis ……… 52
BAB III METODE PENELITIAN ……… 53
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ………. 53
3.2 Jenis dan Sumber Data………... 53
3.3 Metode Analisis ………... 53
3.4 Pengujian Hasil Estimasi Model Penelitian…………... 56
3.4.1 Uji Asumsi Klasik………... 56
3.4.1.1 Auto Korelasi………. 56
3.4.1.2 Normalitas ………. 58
3.4.1.3 Multikolinearitas ………... 58
3.4.2 Uji Signifikasi………... 59
3.4.2.1 Koefesien Determinasi ………... 60
(10)
viii
3.4.2.3 Uji Signifikasi Keseluruan/Simultan….. 60
3.5 Definisi Operasional………... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……... 63
4.1 Gambaran Umum Variabel Penelitian ……... 63
4.1.1 Kemiskinan ………... 63
4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi ………... 65
4.1.3 Indek Pembangunan Manusia ………... 67
4.1.4 Variabel Pembentuk IPM ……….. 68
4.1.5 Variabel Kinerja perekonomian……….. 71
4.1.6 Tingkat Pengangguran Terbuka……….. 74
4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ……….. 76
4.3 Analisis Hasil Estimasi Model dan Pembahasan……... 83
4.3.1 Model Prosentase Penduduk Miskin……… 84
4.3.2 Model Pertumbuhan Ekonomi………. 87
4.3.3 Model Indeks Pembangunan Manusia…………. 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………... 92
5.1 Kesimpulan………... 92
5.2 Saran ……….. 92
DAFTAR PUSTAKA ………... 94
(11)
ix
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Perbandingan Teori Neo-Liberal dan Demokrasi Sosial .. 15
Tabel 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM ………. 32
Tabel 2.3 Jenjang Pendidikan dan faktor-faktor Konversi untuk menghitung rata-rata lama sekolah (MYS) ……… 35
Tabel 2.4 Daftar Komoditas yang digunkan untuk menghitung Purchasing Power Parity (Paritas Daya Beli)……… 37
Tabel 4.1 Perkembangan Variabel Pembentuk IPM Sumatera Utara tahun 2002 –22013 ………... 69
Tabel 4.2 Hasil uji LM model PPM ………. 77
Tabel 4.3 Matriks Korelasi variabel bebas ………... 77
Tabel 4.4 Nilai VIF dari Korelasi variabel bebas ……… 77
Tabel 4.5 Perbaikan Hasil Uji LM Model PPM ………... 78
Tabel 4.6 Perbaikan matriks korelasi variabel bebas ………... 79
Tabel 4.7 Perbaikan Nilai VIF dari korelasi variabel bebas …... 79
Tabel 4.8 Hasil Uji LM model Model ………... 80
Tabel 4.9 Matrik Korelasi variaba ………... 80
Tabel 4.10 Nilai VIF dari Korelasi variabel bebas ………... 81
Tabel 4.11 Hasil Uji LM model IPM ………... 82
Tabel 4.12 Matriks Korelasi Variabel bebas ………... 82
Tabel 4.13 Nilai VIF dari Korelasi variabel bebas ……… 83
Tabel 4.14 Hasil Perbaikan Estimasi Model PPM ………. 84
Tabel 4.15 Perbandingan pertumbuhan PPM dan PE ………. 86
Tabel 4.16 Pertumbuhan Ekonomi menurut Jenis Lapangan Usaha… 87 Tabel 4.17 Hasil Estimasi Model Pertumbuhan Ekonomi …………. 88
Tabel 4.18 Perbandingan pertumbuhan PPM dan PE ………... 89
(12)
x
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1.1 Prosentase Penduduk Miskin di Indonesia th 2007-2013. 2 Gambar 1.2 Prosentase Penduduk Miskin Sumatera Utara th.
2007-2013 ………... 3
Gambar 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sumut th 2007 – 2013 ... 5
Gambar 1.4 Tingkat IPM di Sumut th 2004 –2009 ……... 6
Gambar 2.1 Diagram Ketenaga Kerjaan ……….. 39
Gambar 2.2 Lingkaran Hubungan Pertumbuhan Ekonomi, Kesem-patan kerja dan pengurangan kemiskinan ……... 42
Gmbar 2.3 Hubungan Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan ekonomi ……….. 45
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ……… 51
Gambar 4.1 Persentase Penduduk Miskin Sumatera Utara th 2002-2013 ……… 64
Gambar 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara th 2002-2013…. 66 Gambar 4.3 IPM Sumatera Utara th 2002-2013 ………. 68
Gambar 4.4 Pendapatan Perkapita Sumatera Utara th 2002 –2013…. 72 Gambar 4.5 Jumlah Penduduk Sumatera Utara th 2002 –2013 …….. 73
Gambar 4.6 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Suma-tera Utara th 2002 –2013 ………... 75
Gambar 4.7 Uji Normalitas Model PPM ……… 76
Gambar 4.8 Perbaikan Hasil Uji Normalitas Model PPM ………….. 78
Gambar 4.9 Uji Normalitas Model PE ………... 79
(13)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1 Data Penelitian ……… 97
Lampiran 2 Hasil Estimasi Model Penduduk Miskin ……… 98
Lampiran 3 Hasil Uji LM Model PPM ……….. 99
Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinearitas Model PPM ……… 100
Lampiran 5 Hasil Estimasi (Perbaikan) Model PPM ……… 100
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas (Perbaikan) Model PPM ………... 101
Lampiran 7 Hasil Uji LM (Perbaikan) Model PPM ……….. 101
Lampiran 8 Hasil Uji Multikolinearitas (Perbaikan) Model PPM …. 102 Lampiran 9 Hasil Estimasi Model PE ………... 102
Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas Model PE ……….. 103
Lampiran 11 Hasil Uji LM Model PE ……….. 103
Lampiran 12 Hasil Uji Multikolinearitas Model PE ……… 104
Lampiran 13 Hasil Estimasi Model IPM ……….. 104
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas Model IPM ……… 105
Lampiran 15 Hasil Uji LM Model IPM ………... 105
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPembangunan memiliki tujuan yang utama dan sekaligus merupakan salah satu indikator keefektifan program-program pembangunan, tujuan utama tersebut adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada pada lapisan terendah menuju ke lapisan yang lebih baik dengan kata lain menurunkan kemiskinan. Kemiskinan sesungguhnya merupakan suatu fenomena yang kait mengkait antara satu faktor dengan faktor lainnya.
Kemiskinan menimbulkan permasalahan sosial didalam kehidupan masyarakat misalnya : naiknya angka kriminal, munculnya berbagai penyakit dipemukiman kumuh, bahkan di negara Afrika muncul busung lapar dan lain sebagainya.
Dalam kaitan ini berbagai program telah dan sedang dilaksanakan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Sejak tahun 1960-an pemerintah telah membentuk sebuah program penurunan angka kemiskinan dengan menggunakan strategi memenuhi kebutuhan dasar manusia yang disebut Penasbede (Pembangunan Nasional Berencana Delapan Tahun). Namun program ini terhenti di tahun 1965 disebabkan krisis politik. Tahun 1970-an, pemerintah kembali membuat program penurunan angka kemiskinan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), namun hingga tahun 2000-an pemerintah belum berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Dengan melihat pengalaman ditahun sebelumnya dalam menuntaskan masalah kemiskinan, tahun 2007 pemerintah mengambil langkah-langkah
(15)
2
konsolidasi program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan dibagi dalam tiga cluster yaitu Paket Bantuan Program I yang merupakan bantuan dan perlindungan sosial (bantuan langsung tunai, beras miskin/ raskin, jaminan kesehatan masyarakat/ jamkesmas, Program Keluarga Harapan/ PKH, Bantuan operasional Sekolah/ BOS, bantuan sosial untuk pengungsi/ korban bencana, bantuan untuk penyandang cacat, bantuan untuk kelompok lansia, dan lain-lain), Paket Bantuan II yang merupakan program pemberdayaan masyarakat, dan paket Bantuan Program III yang merupakan program pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK-KUR). Hasilnya adalah Jumlah dan persentase penduduk miskin turun dari tahun 2007 sebesar 16,58% menjadi sebesar 11,47% di tahun 2013 (BPS, 2014). Prosentase penduduk miskin di Indonesia 7 tahun terakhir seperti pada gambar 1.1 berikut.
16.58
15.42
14.15
13.33
12.36
11.66 11.47
-2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
P
ers
en
Tahun
Sumber : BPS, Statistik Indonesia, 2014 (diolah)
Gambar 1.1. Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2007 – 2013 Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa penduduk miskin dari tahun 2007 hingga tahun 2013 terus mengalami penurunan, dimana pada tahun 2007 sebesar 16,58 persen turun ditahun 2008 hingga tahun 2013 masing-masing menjadi sebesar 15,42 persen di tahun 2008, sebesar 14,15 persen di tahun 2009, sebesar 13,33
(16)
3
persen di tahun 2010, sebesar 12,36 persen di tahun 2011 dan sebesar 11,66 persen di tahun 2012 serta sebesar 11,47 persen di tahun 2013. Namun demikian banyak pihak menilai penurunan tersebut belum signifikan terutama jika dibandingkan dengan jumlah anggaran yang dibelanjakan. Tercatat di tahun 2004 pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan hingga mencapai Rp. 18 trilyun bahkan di tahun 2007 anggaran untuk program penanggulangan kemiskinan meningkat tajam hingga mencapai Rp. 106,8 triliyun. Di Sumatera Utara, penduduk miskin pada tahun 2007 berdasarkan data BPS sebanyak 13,23 persen. Perkembangan penduduk miskin di Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 1.2. berikut.
13.90
12.55
11.51 11.31 10.83
10.41 10.39
-2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Persentase
Tahun
Sumber : BPS, Sumatera Utara, 2007-2013,(diolah)
Gambar 1.2. Persentase Penduduk Miskin Sumatera Utara Tahun 2007-2013
Dari Gambar 1.2. tampak bahwa selama kurun waktu tahun 2007 sampai tahun 2013 persentase penduduk miskin di Sumatera Utara relatif terus mengalami penurunan, bahkan ditahun 2008 terjadi penurunan yang cukup besar yaitu dari 13,90 persen di tahun 2007 menjadi sebesar 12,55 persen di tahun 2008. Tahun 2009 hingga tahun 2013 terjadi penurunan menjadi sebesar 11,51 persen di
(17)
4
tahun 2009, sebesar 11,31 persen di tahun 2010, sebesar 10,83 persen di tahun 2011 dan sebesar 10,41 persen di tahun 2012 serta menjadi sebesar 10,39 persen di tahun 2013.
Walaupun jumlah dan persentase penduduk miskin dari tahun 2007 - 2013 mengalami penurunan namun keadaan ini dirasakan masih terlalu tinggi sehingga perlu dicari solusi yang tepat untuk penanggulangan masalah kemiskinan tersebut. Kemiskinan yang terjadi pada sekelompok masyarakat berkaitan dengan faktor potensi wilayah dan status sosial ekonominya. Faktor yang berasal dari potensi wilayah adalah faktor dari luar diri masyarakat itu, yaitu yang berhubungan dengan potensi alamiah, teknologi yang rendah. Sedangkan faktor sosial ekonomi yaitu faktor yang berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri dan cenderung melekat pada dirinya, seperti: tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah, tingkat kesehatan rendah dan produktivitas yang rendah. Kedua faktor tersebut menentukan aksesibilitas masyarakat miskin dalam memanfaatkan peluang-peluang ekonomi dalam menunjang kehidupannya.
Todaro (2006) memperlihatkan jalinan antara kemiskinan dan keter-belakangan dengan beberapa aspek ekonomi dan aspek non ekonomi. Tiga komponen utama sebagai penyebab keterbelakangan dan kemiskinan masyarakat, yaitu faktor rendahnya taraf hidup, rendahnya rasa percaya diri dan kebebasan, ketiga aspek ini memiliki hubungan timbal balik. Rendahnya taraf hidup disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya income perkapita.
(18)
5
Sedangkan Maipita (2013; 68) menyebutkan beberapa faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan global yang rendah, tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi yang rendah, sumber daya alam yang terbatas, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan stabilitas politik yang tidak kondusif.
Sesuai dengan yang disampaikan Maipita dan Todaro diatas bahwa salah satu penyebab faktor kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi lokal. Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000, dari tahun 2007 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan. Berikut perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara kurun waktu tahun 2007-2013.
6.90
6.39
5.07
6.42 6.63 6.22
6.01 -1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
P e rtum buhan E ko nom i Tahun
Sumber : BPS, Sumatera Utara, 2007-2013 (diolah)
Gambar 1.3. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2007 – 2013 Dari gambar 1.3. terlihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat tidak diiringi dengan penurunan jumlah penduduk miskin yang proporsional. Artinya bahwa tidak dengan secara otomatis kenaikan pertumbuhan ekonomi akan memberi dampak penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatera
(19)
6
Utara. Seperti yang terjadi pada tahun 2003 dan 2006 dimana pertumbuhan ekonomi naik tingkat kemiskinan juga naik.
Sementara itu IPM sebagai salah satu ukuran dan patokan dasar dalam penentuan sasaran dan tujuan pembangunan daerah dapat dijadikan dasar penentuan keberhasilan penanggulangan kemiskinan meliputi tingkat pendidikan, kesehatan dan paritas pendapatan masyarakat. Tahun 2007 IPM provinsi Sumatera Utara sebesar 72,78, tahun 2008 sampai tahun 2013 berturut-turut IPM provinsi Sumatera Utara sebesar 73,29, 73,80, 74,19, 74,65, 75,13 dan 75,55. Perkembangan IPM di Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar 1.4. berikut ini.
72.78 73.29 73.80 74.19 74.65 75.13 75.55 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
P er s enta s e Tahun
Sumber : BPS Sumatera Utara, 2007 – 2013 (diolah)
Gambar 1.4. Tingkat IPM di Sumatera Utara Tahun 2007 – 2013
Jika dilihat perkembangan tingkat IPM di Sumatera Utara selama kurun waktu 2007 – 2013 yang secara perlahan meningkat sejalan dengan penurunan jumlah penduduk miskin pada periode tahun yang sama. Kondisi ini menunjukkan bahwa antara tingkat IPM dan jumlah penduduk miskin relatif memiliki hubungan yang kuat.
(20)
7
Sumber: BPS Sumatera Utara, 2007 – 2013 (diolah)
memiliki korelasi dengan jumlah penduduk miskin, adalah tingkat pengangguran (seperti yang disampaiakan Todaro diatas) atau sering disebut tingkat pengangguran terbuka (TPT). Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di propinsi Sumatera Utara menurut data BPS, seperti pada gambar 1.5 berikut:
Gambar 1.5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumut Th 2007 – 2013 Gambar 1.5 menjelaskan perkembangan tingkat pengangguran terbuka di Sumatera Utara secara umum dari tahun 2007 sampai tahun 2012 relatif menurun, tetapi naik lagi di th 2013. Tahun 2007 TPT sebesar 10,10 persen dan di tahun 2008 TPT sebesar 9,09%, kembali mengalami penurunan di th 2009 menjadi sebesar 8,45 persen, di th 2010 sebesar 7,43 persen, di th 2011 menjadi sebesar 6,37 persen, di th 2012 menjadi 6,20 persen, tetapi th 2013 naik menjadi sebesar 6,58 persen. Penurunan ini sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam hal ketenagakerjaan. Namun penurunan ini masih dianggap terlalu kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin dan alokasi anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah dalam menangani masalah ini.
(21)
8
buat berbagai program penanggulangan kemiskinan antara lain : Program Beras Miskin (RASKIN), Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK GAKIN), Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Asuransi Kesehatan Miskin (Askeskin), Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Bantuan Khusus Murid (BKM), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Dari program–program yang dilaksanakan pemerintah telah berhasil memperkecil angka kemiskinan namun bila dilihat data di tahun 2013 tingkat pengangguran meningkat kembali sementara PDRB juga meningkat.
Dari uraian dan penjelasan diatas dan atas dasar pemikiran tersebut, penulis merasa terdorong untuk mendalami dan meneliti masalah “Penggaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Kemiskinan di Sumatera Utara”. Karena Pertumbuhan Ekonomi dan IPM ditentukan oleh beberapa variabel maka dalam penelitian ini juga akan menganalisis variabel pembentuk IPM (harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli) terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan menganalisis variabel Kinerja perekonomian (pendapatan perkapita, jumlah penduduk) terhadap IPM.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian tersebut, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi, IPM dan tingkat pengangguran terhadap kemiskinan di Sumatera Utara?
(22)
9
2. Bagaimana pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli (variabel pembentuk IPM) terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara?
3. Bagaimana pengaruh pendapatan perkapita dan jumlah penduduk (variabel kinerja perekonomian) terhadap IPM di Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, IPM dan tingkat pengangguran terhadap kemiskinan di Sumatera Utara.
2. Untuk menganalisis pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
3. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan perkapita, jumlah penduduk dan tingkat pengangguran terbuka terhadap IPM di Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat dalam bidang Keilmuwan adalah:
a. Sebagai masukan bagi ilmu Ekonomi khususnya tentang kemiskinan. b. Sebagai landasan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji tentang
kemiskinan di Sumatera Utara. 1.4.2. Sedangkan manfaat dalam Penerapan.
a. Sebagai alat evaluasi Pemerintah Sumatera Utara dalam kerangka arah pembangunan apakah berperspektif pembangunan propoor atau tidak. b. Sebagai bahan ajar tentang Pengaruh IPM dan Pertumbuhan Ekonomi
(23)
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka model persentase
penduduk miskin di Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel
pertumbuhan ekonomi dan IPM, model pertumbuhan ekonomi mampu
dijelaskan oleh variabel-variabel pembentuk IPM yaitu harapan hidup, melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan peritas daya beli, dan model IPM mampu
dijelaskan oleh kinerja perekonomian yaitu pendapatan perkapita dan jumlah
penduduk.
2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan model berdasarkan estimasi
dapat disimpulkan bahwa: variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh
positif terhadap persentase penduduk miskin, harapan hidup berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, variabel jumlah penduduk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM di Sumatera Utara.
3. Besarnya nilai koefisien dari koefisien regresi variabel-variabel yang
menjelaskan model persentase penduduk miskin, yang terbesar adalah IPM,
diikuti oleh variabel Pertumbuhan Ekonomi.. Model Pertumbuhan Ekonomi,
yang terbesar adalah variabel Melek Huruf, diikuti berturut-turut oleh
variabel Harapan Hidup, Rata-Rata Lama Sekolah dan Paritas Daya Beli.
5.2 Saran
(24)
93
pertumbuhan ekonomi yang menyerap tenaga kerja yang besar, dengan
memberikan stimulus berupa bahan-bahan bersubsidi pada sektor-sektor riil
yang notabene menyerap tenaga kerja, seperti sektor pertanian, sektor
industri dan sektor lainnya. Dengan terserapnya tenaga kerja yang besar akan
meningkatkan daya beli masyarakat yang secara langsung maupun tidak akan
menurunkan penduduk miskin.
2. Diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dengan meningkatkan fasilitas serta pelayanan kepada masyarakat pada
sektor kesehatan, pendidikan dan perekonomian. Sehingga masyarakat dapat
beraktifitas dengan SDM yang berkualitas yang pada akhirnya mampu untuk
meningkatkan pendapatan perkapitanya yang pada gilirannya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
3. Diharapkan kepada peneliti-peneliti lainnya untuk mengembangkan model
dengan variabel yang beragam dan dengan metode penelitian yang bervariasi
sehingga pengambil kebijakan akan dengan mudah memutuskan dan
(25)
94
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono, 2007, “Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan
Bisnis”. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.
Amijaya, Tisna D, 2008, “Analisis Pengaruh Disparitas Pendapatan,
Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia”, Tesis, Jakarta
Arsyad, Lincolin, (1999,2004), “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta; Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YKPN, Edisi Kedua.
Atmawikarta, S. 2007, “Pemberdayaan untuk Tekan Kemiskinan”, makalah pada
Musyawarah Rencana Pembangunan Propinsi Tahun 2007 dengan Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Direktorat Kesehatan Bappenas, Jakarta.
BPS Propinsi Sumatera Utara, 2013, “Sumatera Utara Dalam Angka Tahun
2013”, BPS berbagai edisi dan tahun, Medan.
BPS, 2004, “Monitoring dan Kajian Terhadap Program Kemiskinan di
Indonesia”, Jakarta.
BPS-Bappenas-UNDP, 2001, “Indonesia Human Development Report 2004
Towards aNew Consensus:De ocracy and Human Develop ent in Indonesia”, Jakarta : BPS-Statistics Indonesia, Bappenas dan UNDP Indonesia
Balisacan, A. M, E. M. Pernia anda A. Asra, 2002, ”Revisiting Growth and
Poverty Reduction in Indonesia, : What Do Subnational Data Show”?,
Bulletin of Indonesia Economic Studies.
Bappenas, 2004. “Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia”,
Jakarta.
Brata, Aloysius Gunadi, 2005, “Investasi Sektor Publik Lokal, Pembangunan
Manusia, dan Kemiskinan”, Yogyakarta : Lembaga Penelitian –
Universitas Atma Jaya.
Budiono, 1998, “Teori Pertumbuhan Ekonomi”, BPFE, Yoyakarta
Center for Economic and Social Studies (CESS), 2003. “Program Anti
Kemiskinan di Indonesia : Pemetaan Informasi dan Kegiatan”, Jakarta : Penerbit Center for Economic and Social Studies (CESS).
Dornbucsh, R. S. Ficher, dan R. Startz, 2004, “Macroeconomics”, 9th ed,
McGraw-Hill, Boston.
Effendi, A.S. 2006, “Strategi Penanggulangan Kemiskinan”, Kongres Ilmu
Pengetahuan Wilayah Kalimantan timur, Samarinda.
Engelbrecht Hans-Jurgen, 2001, “Human Capital and Economic Growth
Cross-Section evidence OECD Countries”, Jurnal Economic Record, East
(26)
95
Esmara, Hendra, 1986, “Perencanaan dan Pembangunan di Indonesia”, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Ginting, Kuriata Charisma. 2008, “Analisis Pembangunan Manusia di Indonesia”.
Tesis, Sekolah Pascasarjana, Magister Ekonomi Pembangunan. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Gujarati, Damodar, 2003, “Basic Econometries”, Fourth Edition, McGraw-Hill
Companies, New York.
Greene, William H, 2000, “Econometric Analysis”, New Jersey : Prentice-Hall.
Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti, 2008, “Dampak Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”,
http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008MAK3.pdf
Joe Fernandez, dkk, 2000, “Anggaran Pro-Kaum Miskin”, Jakarta, Pustaka,
LP3ES
Kartasasmita, G. 1996. “Pembangunan Untuk Rakyat”. Balai Pustaka, Jakarta.
Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia, 2002, “SNPK : Strategi
Nasional Penanggulangan Kemiskinan”, Jakarta, TKPK RI
Lanjouw, P,M Pradhan,F Saadah,H Sayed,R Sparrow, 2001, “Poverty,
Educationand Health in Indonesia : Who Benefits from Public Spending”?
World Bank Working Paper No 2739 Washington D C. : World Bank
Diakses dari : http://papers ssrn.com/sol3/papers cfm?abstract_id=6344 51&rec=1&srcabs=447165, 6/22/2007 2:41 PM
LPEM FEUI, 2004, “Kajian Analisis Penerimaan Daerah Dalam Rangka
Desentralisasi Fiskal, Laporan Pendahuluan”, Jakarta (Tidak
Dipublikasikan)
Mankiw, N.G, D.Romer, dan D. Weil, 2002, “A Contributiion to The Empirics of
the Economic Growth”, Quarterly Journal of Economics.
Manurung, A. 1990. “Anallisis Data Kuantitatif”, Gramedia, Jakarta.
Mudrajad Kuncoro, 2003, “Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan
Kebijakan”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Munandar, H. Kurniawan, F. dan Santoso, P. 2007, “Mencari Hubungan antara
Kebijakan Moneter dengan Kemiskinan dan Ketimpangan Indonesia”.
Jakarta: Bank Indonesia.
Rachman, HPS, 2008, “Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Indonesia:
Permasalahan dan Implikasi untuk Kebijakan dan Program Analisis Kebijakan Pertanian”, Volume 6 No 2 Juni 2008
Ranis, Gustav and Stewart, Frances, 2005, “Economic Growth and Human
Developmentin Latin America, Cepal No 78 The UN Economic
Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC)”. Diakses
dari :http://wwweclacorg/publicaciones/xml/2/19952/lcg2187i-Ranis
(27)
96
Rasidin k. Sitepu dan Bonar M.Sinaga, 2004, “Dampak Investasi Sumber Daya
Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia
: Pendekatan Model Computable General Equilibrium”.
http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpenelitian&idf=7idj=48&idv=18 1&idi=48&idr=191.
Ravallion, M and B. Bidani, (1998, 2001), “How Robuts is Poverty Profile”?,
World Bank Economic Review, Vol 8, pp 75-102.
R. Nurkse, 1953, “Problems of Capital Formation in Underdeveloped Countries”,
Oxford Basis Blackwell.
Sadono Sukirno, 1999, “Makroekonomi Modern”, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sayogyo, 1982. “Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan, Dalam
Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia”, Gramedia, Jakarta.
Siregar, 2006, “Perbaikan Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi : Mendorong
Investasi dan Menciptakan Lapangan Kerja”, Jurnal Ekonomi Politik dan Keuangan, INDEF, Jakarta.
Steer, AD, 2006, “Era Baru Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia,
Ikhtisar”, Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Penerbit Gradasi, Aksara.
Subagio, dkk. 2001. “Kemiskinan Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi: Sebuah
Kajian Pemodelan”, Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Suparlan, Supardi, 1995, “Kebudayaan Kemiskinan dalam Kemiskinan di
Perkotaan: Bacaan Untuk Antropolog Perkotaan”, Yogyakarta: YOI.
Tambunan, Tulus T.H, 2001, “Perekonomian Indonesia Teori dan Temua
Empiris”, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Todaro, Michael P, 2002, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi
Kedua, Terjemahan Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Todaro, Michael P, 2000, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi
Ketujuh, Terjemahan Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Widarjono agus, 2005. “Ekonometrika : Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan
Bisnis”. Yogyakarta : Ekonisia FE-UI.
Wing Wahyu Winarno, 2007 “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
EViews” Cetakan Pertama, YKPN; Yogyakarta.
Yudhoyono. S, B dan Harniati, 2004, “Pengurangan Kemiskinan di Indonesia :
Mengapa Tidak Cukup Dengan Pertumbuhan Ekonomi” ?, Brighten Press,
(1)
9
2. Bagaimana pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli (variabel pembentuk IPM) terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara?
3. Bagaimana pengaruh pendapatan perkapita dan jumlah penduduk (variabel kinerja perekonomian) terhadap IPM di Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, IPM dan tingkat pengangguran terhadap kemiskinan di Sumatera Utara.
2. Untuk menganalisis pengaruh harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan paritas daya beli terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
3. Untuk menganalisis pengaruh pendapatan perkapita, jumlah penduduk dan tingkat pengangguran terbuka terhadap IPM di Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat dalam bidang Keilmuwan adalah:
a. Sebagai masukan bagi ilmu Ekonomi khususnya tentang kemiskinan. b. Sebagai landasan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji tentang
kemiskinan di Sumatera Utara. 1.4.2. Sedangkan manfaat dalam Penerapan.
a. Sebagai alat evaluasi Pemerintah Sumatera Utara dalam kerangka arah pembangunan apakah berperspektif pembangunan propoor atau tidak. b. Sebagai bahan ajar tentang Pengaruh IPM dan Pertumbuhan Ekonomi
(2)
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan1. Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka model persentase penduduk miskin di Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel pertumbuhan ekonomi dan IPM, model pertumbuhan ekonomi mampu dijelaskan oleh variabel-variabel pembentuk IPM yaitu harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah dan peritas daya beli, dan model IPM mampu dijelaskan oleh kinerja perekonomian yaitu pendapatan perkapita dan jumlah penduduk.
2. Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan model berdasarkan estimasi dapat disimpulkan bahwa: variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap persentase penduduk miskin, harapan hidup berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM di Sumatera Utara.
3. Besarnya nilai koefisien dari koefisien regresi variabel-variabel yang menjelaskan model persentase penduduk miskin, yang terbesar adalah IPM, diikuti oleh variabel Pertumbuhan Ekonomi.. Model Pertumbuhan Ekonomi, yang terbesar adalah variabel Melek Huruf, diikuti berturut-turut oleh variabel Harapan Hidup, Rata-Rata Lama Sekolah dan Paritas Daya Beli. 5.2 Saran
(3)
93
pertumbuhan ekonomi yang menyerap tenaga kerja yang besar, dengan memberikan stimulus berupa bahan-bahan bersubsidi pada sektor-sektor riil yang notabene menyerap tenaga kerja, seperti sektor pertanian, sektor industri dan sektor lainnya. Dengan terserapnya tenaga kerja yang besar akan meningkatkan daya beli masyarakat yang secara langsung maupun tidak akan menurunkan penduduk miskin.
2. Diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan fasilitas serta pelayanan kepada masyarakat pada sektor kesehatan, pendidikan dan perekonomian. Sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan SDM yang berkualitas yang pada akhirnya mampu untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
3. Diharapkan kepada peneliti-peneliti lainnya untuk mengembangkan model dengan variabel yang beragam dan dengan metode penelitian yang bervariasi sehingga pengambil kebijakan akan dengan mudah memutuskan dan mengambil kebijakan yang dianggap penting untuk dilaksanakan..
(4)
94
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono, 2007, “Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis”. Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.
Amijaya, Tisna D, 2008, “Analisis Pengaruh Disparitas Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia”, Tesis, Jakarta
Arsyad, Lincolin, (1999,2004), “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta; Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YKPN, Edisi Kedua.
Atmawikarta, S. 2007, “Pemberdayaan untuk Tekan Kemiskinan”, makalah pada Musyawarah Rencana Pembangunan Propinsi Tahun 2007 dengan Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Direktorat Kesehatan Bappenas, Jakarta.
BPS Propinsi Sumatera Utara, 2013, “Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2013”, BPS berbagai edisi dan tahun, Medan.
BPS, 2004, “Monitoring dan Kajian Terhadap Program Kemiskinan di Indonesia”, Jakarta.
BPS-Bappenas-UNDP, 2001, “Indonesia Human Development Report 2004 Towards aNew Consensus:De ocracy and Human Develop ent in
Indonesia”, Jakarta : BPS-Statistics Indonesia, Bappenas dan UNDP
Indonesia
Balisacan, A. M, E. M. Pernia anda A. Asra, 2002, ”Revisiting Growth and Poverty Reduction in Indonesia, : What Do Subnational Data Show”?, Bulletin of Indonesia Economic Studies.
Bappenas, 2004. “Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia”, Jakarta.
Brata, Aloysius Gunadi, 2005, “Investasi Sektor Publik Lokal, Pembangunan
Manusia, dan Kemiskinan”, Yogyakarta : Lembaga Penelitian –
Universitas Atma Jaya.
Budiono, 1998, “Teori Pertumbuhan Ekonomi”, BPFE, Yoyakarta
Center for Economic and Social Studies (CESS), 2003. “Program Anti
Kemiskinan di Indonesia : Pemetaan Informasi dan Kegiatan”, Jakarta :
Penerbit Center for Economic and Social Studies (CESS).
Dornbucsh, R. S. Ficher, dan R. Startz, 2004, “Macroeconomics”, 9th ed,
McGraw-Hill, Boston.
Effendi, A.S. 2006, “Strategi Penanggulangan Kemiskinan”, Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Kalimantan timur, Samarinda.
Engelbrecht Hans-Jurgen, 2001, “Human Capital and Economic Growth
Cross-Section evidence OECD Countries”, Jurnal Economic Record, East
(5)
95
Esmara, Hendra, 1986, “Perencanaan dan Pembangunan di Indonesia”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ginting, Kuriata Charisma. 2008, “Analisis Pembangunan Manusia di Indonesia”. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Magister Ekonomi Pembangunan. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Gujarati, Damodar, 2003, “Basic Econometries”, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies, New York.
Greene, William H, 2000, “Econometric Analysis”, New Jersey : Prentice-Hall. Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti, 2008, “Dampak Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”,
http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008MAK3.pdf
Joe Fernandez, dkk, 2000, “Anggaran Pro-Kaum Miskin”, Jakarta, Pustaka, LP3ES
Kartasasmita, G. 1996. “Pembangunan Untuk Rakyat”. Balai Pustaka, Jakarta. Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia, 2002, “SNPK : Strategi
Nasional Penanggulangan Kemiskinan”, Jakarta, TKPK RI
Lanjouw, P,M Pradhan,F Saadah,H Sayed,R Sparrow, 2001, “Poverty, Educationand Health in Indonesia : Who Benefits from Public Spending”? World Bank Working Paper No 2739 Washington D C. : World Bank Diakses dari : http://papers ssrn.com/sol3/papers cfm?abstract_id=6344 51&rec=1&srcabs=447165, 6/22/2007 2:41 PM
LPEM FEUI, 2004, “Kajian Analisis Penerimaan Daerah Dalam Rangka Desentralisasi Fiskal, Laporan Pendahuluan”, Jakarta (Tidak Dipublikasikan)
Mankiw, N.G, D.Romer, dan D. Weil, 2002, “A Contributiion to The Empirics of the Economic Growth”, Quarterly Journal of Economics.
Manurung, A. 1990. “Anallisis Data Kuantitatif”, Gramedia, Jakarta.
Mudrajad Kuncoro, 2003, “Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan”. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Munandar, H. Kurniawan, F. dan Santoso, P. 2007, “Mencari Hubungan antara Kebijakan Moneter dengan Kemiskinan dan Ketimpangan Indonesia”. Jakarta: Bank Indonesia.
Rachman, HPS, 2008, “Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Indonesia: Permasalahan dan Implikasi untuk Kebijakan dan Program Analisis Kebijakan Pertanian”, Volume 6 No 2 Juni 2008
Ranis, Gustav and Stewart, Frances, 2005, “Economic Growth and Human
Developmentin Latin America, Cepal No 78 The UN Economic
Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC)”. Diakses
dari :http://wwweclacorg/publicaciones/xml/2/19952/lcg2187i-Ranis
(6)
96
Rasidin k. Sitepu dan Bonar M.Sinaga, 2004, “Dampak Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia
: Pendekatan Model Computable General Equilibrium”.
http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpenelitian&idf=7idj=48&idv=18 1&idi=48&idr=191.
Ravallion, M and B. Bidani, (1998, 2001), “How Robuts is Poverty Profile”?, World Bank Economic Review, Vol 8, pp 75-102.
R. Nurkse, 1953, “Problems of Capital Formation in Underdeveloped Countries”, Oxford Basis Blackwell.
Sadono Sukirno, 1999, “Makroekonomi Modern”, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sayogyo, 1982. “Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan, Dalam Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia”, Gramedia, Jakarta.
Siregar, 2006, “Perbaikan Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi : Mendorong Investasi dan Menciptakan Lapangan Kerja”, Jurnal Ekonomi Politik dan Keuangan, INDEF, Jakarta.
Steer, AD, 2006, “Era Baru Dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia, Ikhtisar”, Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Penerbit Gradasi, Aksara.
Subagio, dkk. 2001. “Kemiskinan Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi: Sebuah Kajian Pemodelan”, Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Suparlan, Supardi, 1995, “Kebudayaan Kemiskinan dalam Kemiskinan di Perkotaan: Bacaan Untuk Antropolog Perkotaan”, Yogyakarta: YOI. Tambunan, Tulus T.H, 2001, “Perekonomian Indonesia Teori dan Temua
Empiris”, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Todaro, Michael P, 2002, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi Kedua, Terjemahan Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Todaro, Michael P, 2000, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi Ketujuh, Terjemahan Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Widarjono agus, 2005. “Ekonometrika : Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis”. Yogyakarta : Ekonisia FE-UI.
Wing Wahyu Winarno, 2007 “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews” Cetakan Pertama, YKPN; Yogyakarta.
Yudhoyono. S, B dan Harniati, 2004, “Pengurangan Kemiskinan di Indonesia : Mengapa Tidak Cukup Dengan Pertumbuhan Ekonomi” ?, Brighten Press, Bogor.