PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawadengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri Kragilan
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI
KRAGILAN 2 SRAGEN TAHUN 2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi PGSD
Oleh:
INDRI PUSPITASARI
A.510110049
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA
MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI KRAGILAN 2 SRAGEN
TAHUN 2014
Indri Puspitasari , A510110049, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, 90 halaman
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara
jawa dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament pada
peserta didik kelas III SD Negeri Kragilan 2 Sragen tahun 2014.Penelitian ini
berbentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah guru dan
peserta didik kelas III SDN Kragilan 2 Sragen tahun 2014 berjumlah 12 peserta
didik yang terdiri dari 7 peserta didik laki-laki dan 5 peserta didik perempuan.
Sumber data yang digunakan adalah informasi dari narasumber yaitu guru kelas
III, hasil pengamatan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe teams
games tournament, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, tes, dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas
data penulis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik
analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga
komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi
dan (4) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai indikator keterampilan hasil
tes awal sebelum tindakan yaitu ketepatan bentuk tulisan 58,88%,keutuhan tulisan
57,22%, kerapian letak tulisan 50%, pola tulisan 62,50%. Pada siklus I ketepatan
bentuk tulisan 70%,keutuhan tulisan 69,17%, kerapian letak tulisan 72,5%, pola
tulisan 71,66%. Pada siklus II ketepatan bentuk tulisan 82,22%,keutuhan tulisan
80,83%, kerapian letak tulisan 82,5%, pola tulisan 81,25%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa peserta didik kelas III SD Negeri
Kragilan 2 Sragen tahun 2014.
Kata kunci: keterampilan menulis aksara jawa, model kooperatif tipe teams
games tournament
2
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya kebudayaan. Salah satu
wujud kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu kebudayaan yang dimiliki
masyarakat jawa meliputi tradisi, upacara adat, bahasa, wayang, sastra Jawa.
Bahasa daerah dapat diibaratkan sebagai jati diri masyarakat dari daerah, salah
satunya yaitu bahasa Jawa. Aksara Jawa merupakan bagian yang
tidak
terpisahkan daribahasajawa. Aksara Jawa memiliki bentuk yang unik dan nilai
estetika yang tinggi, umumnya digunakan dalam bahasa komunikasi tertulis.
Pada kompetensi menulis dalam mata pelajaran bahasa jawa sangat
penting untuk diajarkan pada siswa terutama SD yang merupakan tingkatan dasar
dalam pendidikan.Yang terjadi di SD NegeriKragilan 2 dari hasil pembelajaran
menulis aksara jawamenunjukkan bahwa hanya terdapat 4 peserta didik atau
33,33% dari 12 peserta didik yang mendapat nilai 65 ke atas (batas KKM),
sedangkan sisanya 8 peserta didik atau 66,67% mendapat nilai di bawah
65.Rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh pembelajaran di
sekolah yaitu pembelajarankonvensional dengan metode ceramah.
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk mengatasi masalah, salah satu
model yang dapat digunakan untuk pembelajaran aksara Jawa adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT). Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif tipeTeams Games
Tournament tidak hanya sekedar bekerja dalam kelompok saja, namun terdapat
permainan yang tersaji dalam game yang disajikan secara turnamen. Selain itu
guru belum pernah menggunakan model kooperatif tipe Teams Games
Tournamentdalam pembelajaran aksara Jawa. Menurut Slavin (2009: 167)Teams
games tournament adalah salah satu teknik terbaik dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS AKSARA JAWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD
NEGERI KRAGILAN 2 SRAGEN TAHUN 2014.”
3
METODE PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakandi SD Negeri Kragilan 2, Sragen.Kegiatan
penelitian ini mempergunakan tahapan metode Penelitian Tindakan Kelas yang
terdiri dari dua siklus.Di dalam tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.Data yang diperoleh dari penelitian inidapat berupa
aktivitas guru dan siswa.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, tes,
dokumentasi. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab secara langsung, peneliti bertanya secara lisan responden menjawa secara
lisan pula (Rubino Rubiyanto 2011: 67). (Menurut Rubino (2011:66) Observasi
adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek
yang diteliti”.Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan
salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya (Kunandar, 2008:
186)(Suharsimi Arikunto, 2006: 156) “menjelaskan dokumentasi, dari asal
katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Pengujian validitas data menggunakan validitas triangulasi.. Dan dalam
teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut : (1) reduksi data; (2)
penyajian data (display data); dan (3) penarikan simpulan.(Miles Huberman
dalam Iskandar, 2009 : 76)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Pra Siklus
Berdasarkanhasil observasi pra siklus diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Tabel Prosentase Nilai Tes Awal Keterampilan MenulisAksara
Jawa (Sebelum Tindakan)
No
Indikator
Prosentase(%)
Pra siklus
1.
Ketepatan bentuk tulisan
4
58,88%
2.
Keutuhan Tulisan
57,22%
3.
Kerapian letak tulisan
50%
4.
Pola Tulisan
62,50%
Dari tabel diatas diketahui nilai tes keterampilan menulis aksara Jawa
peserta didik kelas III sebelum diterapkan penggunaan model kooperatif tipe
teams games tournament diperoleh pencapaian indikator ketepatan bentuk tulisan
58,88%, keutuhan tulisan (kata/kalimat) 57,22%, kerapian letak tulisan 50 %, pola
penulisan 62,50% .Dari data tersebut terlihat rendahnya keterampilan menulis
aksara jawa dalam pembelajaran bahasa jawa.
Siklus I
1. Perencanaan Siklus I
Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pada solusi
permasalahan yang muncul yakni penggunaan model kooperatif tipe teams
games tournament. Tahap perencanaan siklus 1yaitu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, menyiapkan lembar
observasi danlembar penilaian, menyiapkan media dan sumber belajar.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau dua
hari yaitu hari sabtu, 12 April 2014 dan Rabu 16 April 2014, dengan jam
pelajaran alokasi waktu masing-masing 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan
tindakan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
3. Observasisiklus I
Berdasarkan proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan 2
diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
Aktivitas peserta didik terdapat peningkatan minat, keaktifan,
kerjasama, dan kesungguhan peserta didik dari pertemuan I ke pertemuan II
5
yaitu dari 2,2 meningkat menjadi 2,9 dengan rerata skor 2,6. Hasil observasi
aktivitas peserta didik berikut ini hasil perolehan dari observasi kinerja
guru.Terdapat peningkatan kinerja guru dari pertemuan I ke pertemuan II yaitu
dari 3,3 meningkat menjadi 3,4 dengan rerata skor 3,35. Kegiatan aktivitas
pembelajaran pada minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan peserta didik
serta kinerja guru sangat berpengaruh terhadap nilai keterampilan menulis
aksara Jawa dimana target pencapaian setiap indikator pada ketrampilan
menulis aksara jawa harus 80%.Adapun hasil keterampilan menulis aksara
jawa siklus I dengan model kooperatif tipe teams games tournament sebagai
berikut.
Tabel 1.2 Tabel Prosentase Nilai Tes Keterampilan MenulisAksara Jawa
(Siklus I)
No
Indikator
Prosentase(%) Prosentase(%)
Prosentase
(%)
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-rata
siklus I
1.
Ketepatan
67,22%
72,77%
70%
66,67%
71,67%
69,17%
70%
75%
72,5%
69,16%
74,16%
71,66%
bentuk
tulisan
2.
Keutuhan
Tulisan
3.
Kerapian
letak tulisan
4.
Pola Tulisan
Dari data diatas diperileh rata-rata ketepatan bentuk tulisan 70%,
keutuhan tulisan (kata/kalimat) 69,17%, kerapian letak tulisan 72,50%, pola
penulisan 71,66%.
6
4. Refleksi
Dari
hasil
observasi
selain
ada
peningkatan
dalam
proses
pembelajaran, tetapi juga masih terdapat kekurangan yang menyebabkan hasil
pembelajaran menulis aksara Jawa kurang maksimal. Setelah
dengan
guru
menyebabkan
kelas III, diperoleh simpulan
mengenai
berdiskusi
hal-hal
yang
nilai peserta didik kurang maksimal pada siklus I antara
lain:Sebagian peserta didik masih terlihat banyak yang salah dalam penulisan
aksara aksara jawa, sebagian peserta didik belum terbiasa dengan kondisi
belajar dengan menggunakan tipe teams games tournament (tgt), kurangnya
rasa tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, sehingga ada peserta
didik yang tidak mau mengerjakan dan ada pula yang tidak mau mengajari
teman-temannya
dalam
satu
kelompok.Guru
jarang
menegur
atau
memperingatkan peserta didik yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran
yang sedang berlangsung, minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan
peserta didik dalam pembelajaran perlu ditingkatkan karena masih kurang,
sehingga mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian peningkatan pada siklus I pembelajaran menulis
aksara Jawa dengan model kooperatif tipe Teams Games Tournament belum
mencapai indikator pencapaian yang ditetapkan, maka penelitian perlu
dilanjutkan siklus II
Siklus II
1. Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan siklus 1 yaitu menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, membentuk kelompok belajar, menyiapkan lembar observasi
dan lembar penilaian, menyiapkan media dan sumber belajar.
2. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu hari
sabtu, 19 April 2014 dan Rabu 23 April 2014 dengan jam pelajaran alokasi
7
waktu masing-masing 2 jam pelajaran. Dengan jumlah kehadiran siswa 12
orang.
3. Observasi Siklus II
Berdasarkan proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2
diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
Hasil observasi kegiatan peserta didik yang telah dilakukan, terdapat
peningkatan minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan peserta didik dari
pertemuan I ke pertemuan II yaitu dari 3,2 meningkat menjadi 3,4 dengan rerata
skor 3,3. Hasil observasi kinerja guru yang telah dilakukan, terdapat peningkatan
kinerja guru dari pertemuan I ke pertemuan II yaitu dari 3,6 meningkat menjadi
3,8, dengan rerata 3,7.Nilai keterampilan menulis aksara Jawa.
Tabel 1.3 Tabel Prosentase Nilai Tes Keterampilan MenulisAksara Jawa
(Siklus II)
No
Indikator
Prosentase(%) Prosentase(%)
Prosentase
.
(%)
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-rata
siklus II
1.
Ketepatan
79,44%
85%
82,22%
78,33%
83,33%
80,83%
80%
85%
82,5%
79,16%
83,33%
81,25%
bentuk tulisan
2.
Keutuhan
Tulisan
3.
Kerapian letak
tulisan
4.
Pola Tulisan
Dari tabel diatas pada siklus II indikator pertama yaitu ketepatan bentuk
tulisan meningkat menjadi 82,22%, keutuhan tulisan 80,83%, kerapian tulisan
82,50%, pola penulisan 81,25%. Dan itu berarti target indikator pencapaian yang
telah ditentukan penulis dapat tercapai.
4. Refleksi siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dilihat bahwa sudah
terjadi peningkatan keterampilan menulis aksara jawa dibanding dengan
8
kondisi awal siswa. Dalam kegiatan pembelajaranguru sudah mampu
menguasai kelas meski belum maksimal, siswa mampu mengikuti metode yang
diterapkan oleh guru.
B. Pembahasan
Hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 Nilai Ketercapaian Indikator Keterampilan Menulis aksara Jawa
No
Indikator
Pra Siklus
Siklus I
Sikus II
Keterangan
1
Ketepatan bentuk
tulisan
58,88%
70%
82,22%
Meningkat
2
Keutuhan tulisan
57,22%
69,17%
80,83%
Meningkat
3
Kerapian
62,50%
72,5%
82,50%
Meningkat
50%
71,66%
81,25%
Meningkat
letak
tulisan
4
Pola penulisan
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa indikator keterampilan menulis
aksara jawa meningkat setiap siklusnya, dan hasil dari pencapaian target tujuan
penelitian bahwa setiap indikatornya adalah 80% telah tercapaiPada keterangan
di atas keterampilan menulis pembelajaran pra siklus, untuk indikator pertama
yaitu ketepatan bentuk tulisan
58,88 %, siklus I 70%, siklus II menjadi
82,22%, keutuhan tulisan pra siklus 57,22%, siklus I 69,17%, siklus II menjadi
80,83%, kerapian letak tulisanpra siklus 62,50%, siklus I 72,50%, siklus II
menjadi 82,50%, pola penulisan pra siklus 50%, siklus I 71,66%, siklus II
menjadi 81,25%. Dari uraian di atas diketahui bahwa setiap indikator
mengalami peningkatan, sehingga hipotesis pada penelitian ini dapat diterima
dalam arti penggunaan model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara jawa pada peserta didik kelas III
SD Negeri Kragilan 2.
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara jawa dalam pembelajaran Bahasa
jawa pada didik kelas III SD N Kragilan 2, Gemolong, Sragen, Tahun 2014 .
Hal tersebut dapat dilihat dari data keterampilan menulis peserta didik siklus I,
pada indikator pertama yaitu ketepatan bentuk tulisan meningkat menjadi
70%, keutuhan tulisan 69,17%, kerapian letak tulisan 72,5 %, pola penulisan
71,66%,. Pada siklus II indikator ketepatan bentuk tulisan meningkat menjadi
82,22%, keutuhan tulisan 80,83%, kerapian letak tulisan 82,5 %, pola
penulisan 81,25%, dan itu berarti target indikator pencapaian
yang telah
ditentukan penulis dapat tercapai
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini maka implikasi dari penelitian
ini adalah:
1.
Implikasi Teoritis
Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament dapat menjadi salah satu model yang digunakan dalam menulis
aksara Jawa di Sekolah Dasar, karena pembelajaran ini melibatkan interaksi
antara peserta didik satu dengan peserta didik lain untuk saling bekerjasama.
Hal ini mengindikasikan kedalaman dan keleluasaan dari pemahaman peserta
didik terhadap materi tertentu sebagai hasil dari proses belajar.
2.
Implikasi Praktis
Penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games
turnament untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa dapat
digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah sejenis
yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar peserta didik. Adapun
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi
semaksimal mungkin.
10
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, maka peneliti
dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut:Bagi Kepala Sekolah, sebagai
pemimpin dan supervisor hendaknya kepala sekolah selalu memantau situasi
pembelajaran di kelas agar dapat mengetahui masalah-masalah yang timbul
selama proses pembelajaran, kepala sekolah hendaknya meningkatkan kualitas
pendidik dengan memberikan pelatihan-pelatihan maupun workshop yang
berkaitan dengan penggunaan metode dan model pembelajaran untuk
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.Bagi Guru, Sebaiknya guru
meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengadakan training/pelatihan dan pengembangan model
kooperatif tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar yang
optimal.Bagi Peneliti Lain, peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang
sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori
yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe
teams games tournament.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, XIII.
Jakarta: Rineka Cipta
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Cipayung: Gaung Persada Press
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Pengembangan Profesi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
sebagai
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode penelitian pendidikan. Surakarta: UMS
Slavin, Robert E. 2008. Cooperatif Leaning Teori, Riset dan Praktik .
Bandung:Nusa Media
11
MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI
KRAGILAN 2 SRAGEN TAHUN 2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi PGSD
Oleh:
INDRI PUSPITASARI
A.510110049
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA
MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI KRAGILAN 2 SRAGEN
TAHUN 2014
Indri Puspitasari , A510110049, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, 90 halaman
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara
jawa dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games tournament pada
peserta didik kelas III SD Negeri Kragilan 2 Sragen tahun 2014.Penelitian ini
berbentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah guru dan
peserta didik kelas III SDN Kragilan 2 Sragen tahun 2014 berjumlah 12 peserta
didik yang terdiri dari 7 peserta didik laki-laki dan 5 peserta didik perempuan.
Sumber data yang digunakan adalah informasi dari narasumber yaitu guru kelas
III, hasil pengamatan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe teams
games tournament, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, tes, dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas
data penulis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik
analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga
komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi
dan (4) refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai indikator keterampilan hasil
tes awal sebelum tindakan yaitu ketepatan bentuk tulisan 58,88%,keutuhan tulisan
57,22%, kerapian letak tulisan 50%, pola tulisan 62,50%. Pada siklus I ketepatan
bentuk tulisan 70%,keutuhan tulisan 69,17%, kerapian letak tulisan 72,5%, pola
tulisan 71,66%. Pada siklus II ketepatan bentuk tulisan 82,22%,keutuhan tulisan
80,83%, kerapian letak tulisan 82,5%, pola tulisan 81,25%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa peserta didik kelas III SD Negeri
Kragilan 2 Sragen tahun 2014.
Kata kunci: keterampilan menulis aksara jawa, model kooperatif tipe teams
games tournament
2
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya kebudayaan. Salah satu
wujud kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu kebudayaan yang dimiliki
masyarakat jawa meliputi tradisi, upacara adat, bahasa, wayang, sastra Jawa.
Bahasa daerah dapat diibaratkan sebagai jati diri masyarakat dari daerah, salah
satunya yaitu bahasa Jawa. Aksara Jawa merupakan bagian yang
tidak
terpisahkan daribahasajawa. Aksara Jawa memiliki bentuk yang unik dan nilai
estetika yang tinggi, umumnya digunakan dalam bahasa komunikasi tertulis.
Pada kompetensi menulis dalam mata pelajaran bahasa jawa sangat
penting untuk diajarkan pada siswa terutama SD yang merupakan tingkatan dasar
dalam pendidikan.Yang terjadi di SD NegeriKragilan 2 dari hasil pembelajaran
menulis aksara jawamenunjukkan bahwa hanya terdapat 4 peserta didik atau
33,33% dari 12 peserta didik yang mendapat nilai 65 ke atas (batas KKM),
sedangkan sisanya 8 peserta didik atau 66,67% mendapat nilai di bawah
65.Rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh pembelajaran di
sekolah yaitu pembelajarankonvensional dengan metode ceramah.
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk mengatasi masalah, salah satu
model yang dapat digunakan untuk pembelajaran aksara Jawa adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT). Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif tipeTeams Games
Tournament tidak hanya sekedar bekerja dalam kelompok saja, namun terdapat
permainan yang tersaji dalam game yang disajikan secara turnamen. Selain itu
guru belum pernah menggunakan model kooperatif tipe Teams Games
Tournamentdalam pembelajaran aksara Jawa. Menurut Slavin (2009: 167)Teams
games tournament adalah salah satu teknik terbaik dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS AKSARA JAWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD
NEGERI KRAGILAN 2 SRAGEN TAHUN 2014.”
3
METODE PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakandi SD Negeri Kragilan 2, Sragen.Kegiatan
penelitian ini mempergunakan tahapan metode Penelitian Tindakan Kelas yang
terdiri dari dua siklus.Di dalam tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.Data yang diperoleh dari penelitian inidapat berupa
aktivitas guru dan siswa.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, tes,
dokumentasi. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab secara langsung, peneliti bertanya secara lisan responden menjawa secara
lisan pula (Rubino Rubiyanto 2011: 67). (Menurut Rubino (2011:66) Observasi
adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek
yang diteliti”.Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan
salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya (Kunandar, 2008:
186)(Suharsimi Arikunto, 2006: 156) “menjelaskan dokumentasi, dari asal
katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Pengujian validitas data menggunakan validitas triangulasi.. Dan dalam
teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut : (1) reduksi data; (2)
penyajian data (display data); dan (3) penarikan simpulan.(Miles Huberman
dalam Iskandar, 2009 : 76)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Pra Siklus
Berdasarkanhasil observasi pra siklus diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.1 Tabel Prosentase Nilai Tes Awal Keterampilan MenulisAksara
Jawa (Sebelum Tindakan)
No
Indikator
Prosentase(%)
Pra siklus
1.
Ketepatan bentuk tulisan
4
58,88%
2.
Keutuhan Tulisan
57,22%
3.
Kerapian letak tulisan
50%
4.
Pola Tulisan
62,50%
Dari tabel diatas diketahui nilai tes keterampilan menulis aksara Jawa
peserta didik kelas III sebelum diterapkan penggunaan model kooperatif tipe
teams games tournament diperoleh pencapaian indikator ketepatan bentuk tulisan
58,88%, keutuhan tulisan (kata/kalimat) 57,22%, kerapian letak tulisan 50 %, pola
penulisan 62,50% .Dari data tersebut terlihat rendahnya keterampilan menulis
aksara jawa dalam pembelajaran bahasa jawa.
Siklus I
1. Perencanaan Siklus I
Rancangan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan pada solusi
permasalahan yang muncul yakni penggunaan model kooperatif tipe teams
games tournament. Tahap perencanaan siklus 1yaitu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, menyiapkan lembar
observasi danlembar penilaian, menyiapkan media dan sumber belajar.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau dua
hari yaitu hari sabtu, 12 April 2014 dan Rabu 16 April 2014, dengan jam
pelajaran alokasi waktu masing-masing 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan
tindakan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.
3. Observasisiklus I
Berdasarkan proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan 2
diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
Aktivitas peserta didik terdapat peningkatan minat, keaktifan,
kerjasama, dan kesungguhan peserta didik dari pertemuan I ke pertemuan II
5
yaitu dari 2,2 meningkat menjadi 2,9 dengan rerata skor 2,6. Hasil observasi
aktivitas peserta didik berikut ini hasil perolehan dari observasi kinerja
guru.Terdapat peningkatan kinerja guru dari pertemuan I ke pertemuan II yaitu
dari 3,3 meningkat menjadi 3,4 dengan rerata skor 3,35. Kegiatan aktivitas
pembelajaran pada minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan peserta didik
serta kinerja guru sangat berpengaruh terhadap nilai keterampilan menulis
aksara Jawa dimana target pencapaian setiap indikator pada ketrampilan
menulis aksara jawa harus 80%.Adapun hasil keterampilan menulis aksara
jawa siklus I dengan model kooperatif tipe teams games tournament sebagai
berikut.
Tabel 1.2 Tabel Prosentase Nilai Tes Keterampilan MenulisAksara Jawa
(Siklus I)
No
Indikator
Prosentase(%) Prosentase(%)
Prosentase
(%)
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-rata
siklus I
1.
Ketepatan
67,22%
72,77%
70%
66,67%
71,67%
69,17%
70%
75%
72,5%
69,16%
74,16%
71,66%
bentuk
tulisan
2.
Keutuhan
Tulisan
3.
Kerapian
letak tulisan
4.
Pola Tulisan
Dari data diatas diperileh rata-rata ketepatan bentuk tulisan 70%,
keutuhan tulisan (kata/kalimat) 69,17%, kerapian letak tulisan 72,50%, pola
penulisan 71,66%.
6
4. Refleksi
Dari
hasil
observasi
selain
ada
peningkatan
dalam
proses
pembelajaran, tetapi juga masih terdapat kekurangan yang menyebabkan hasil
pembelajaran menulis aksara Jawa kurang maksimal. Setelah
dengan
guru
menyebabkan
kelas III, diperoleh simpulan
mengenai
berdiskusi
hal-hal
yang
nilai peserta didik kurang maksimal pada siklus I antara
lain:Sebagian peserta didik masih terlihat banyak yang salah dalam penulisan
aksara aksara jawa, sebagian peserta didik belum terbiasa dengan kondisi
belajar dengan menggunakan tipe teams games tournament (tgt), kurangnya
rasa tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, sehingga ada peserta
didik yang tidak mau mengerjakan dan ada pula yang tidak mau mengajari
teman-temannya
dalam
satu
kelompok.Guru
jarang
menegur
atau
memperingatkan peserta didik yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran
yang sedang berlangsung, minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan
peserta didik dalam pembelajaran perlu ditingkatkan karena masih kurang,
sehingga mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian peningkatan pada siklus I pembelajaran menulis
aksara Jawa dengan model kooperatif tipe Teams Games Tournament belum
mencapai indikator pencapaian yang ditetapkan, maka penelitian perlu
dilanjutkan siklus II
Siklus II
1. Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan siklus 1 yaitu menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, membentuk kelompok belajar, menyiapkan lembar observasi
dan lembar penilaian, menyiapkan media dan sumber belajar.
2. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu hari
sabtu, 19 April 2014 dan Rabu 23 April 2014 dengan jam pelajaran alokasi
7
waktu masing-masing 2 jam pelajaran. Dengan jumlah kehadiran siswa 12
orang.
3. Observasi Siklus II
Berdasarkan proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dan 2
diperoleh hasil sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
Hasil observasi kegiatan peserta didik yang telah dilakukan, terdapat
peningkatan minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan peserta didik dari
pertemuan I ke pertemuan II yaitu dari 3,2 meningkat menjadi 3,4 dengan rerata
skor 3,3. Hasil observasi kinerja guru yang telah dilakukan, terdapat peningkatan
kinerja guru dari pertemuan I ke pertemuan II yaitu dari 3,6 meningkat menjadi
3,8, dengan rerata 3,7.Nilai keterampilan menulis aksara Jawa.
Tabel 1.3 Tabel Prosentase Nilai Tes Keterampilan MenulisAksara Jawa
(Siklus II)
No
Indikator
Prosentase(%) Prosentase(%)
Prosentase
.
(%)
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-rata
siklus II
1.
Ketepatan
79,44%
85%
82,22%
78,33%
83,33%
80,83%
80%
85%
82,5%
79,16%
83,33%
81,25%
bentuk tulisan
2.
Keutuhan
Tulisan
3.
Kerapian letak
tulisan
4.
Pola Tulisan
Dari tabel diatas pada siklus II indikator pertama yaitu ketepatan bentuk
tulisan meningkat menjadi 82,22%, keutuhan tulisan 80,83%, kerapian tulisan
82,50%, pola penulisan 81,25%. Dan itu berarti target indikator pencapaian yang
telah ditentukan penulis dapat tercapai.
4. Refleksi siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat dilihat bahwa sudah
terjadi peningkatan keterampilan menulis aksara jawa dibanding dengan
8
kondisi awal siswa. Dalam kegiatan pembelajaranguru sudah mampu
menguasai kelas meski belum maksimal, siswa mampu mengikuti metode yang
diterapkan oleh guru.
B. Pembahasan
Hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 Nilai Ketercapaian Indikator Keterampilan Menulis aksara Jawa
No
Indikator
Pra Siklus
Siklus I
Sikus II
Keterangan
1
Ketepatan bentuk
tulisan
58,88%
70%
82,22%
Meningkat
2
Keutuhan tulisan
57,22%
69,17%
80,83%
Meningkat
3
Kerapian
62,50%
72,5%
82,50%
Meningkat
50%
71,66%
81,25%
Meningkat
letak
tulisan
4
Pola penulisan
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa indikator keterampilan menulis
aksara jawa meningkat setiap siklusnya, dan hasil dari pencapaian target tujuan
penelitian bahwa setiap indikatornya adalah 80% telah tercapaiPada keterangan
di atas keterampilan menulis pembelajaran pra siklus, untuk indikator pertama
yaitu ketepatan bentuk tulisan
58,88 %, siklus I 70%, siklus II menjadi
82,22%, keutuhan tulisan pra siklus 57,22%, siklus I 69,17%, siklus II menjadi
80,83%, kerapian letak tulisanpra siklus 62,50%, siklus I 72,50%, siklus II
menjadi 82,50%, pola penulisan pra siklus 50%, siklus I 71,66%, siklus II
menjadi 81,25%. Dari uraian di atas diketahui bahwa setiap indikator
mengalami peningkatan, sehingga hipotesis pada penelitian ini dapat diterima
dalam arti penggunaan model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara jawa pada peserta didik kelas III
SD Negeri Kragilan 2.
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan model kooperatif tipe teams games tournament dapat
meningkatkan keterampilan menulis aksara jawa dalam pembelajaran Bahasa
jawa pada didik kelas III SD N Kragilan 2, Gemolong, Sragen, Tahun 2014 .
Hal tersebut dapat dilihat dari data keterampilan menulis peserta didik siklus I,
pada indikator pertama yaitu ketepatan bentuk tulisan meningkat menjadi
70%, keutuhan tulisan 69,17%, kerapian letak tulisan 72,5 %, pola penulisan
71,66%,. Pada siklus II indikator ketepatan bentuk tulisan meningkat menjadi
82,22%, keutuhan tulisan 80,83%, kerapian letak tulisan 82,5 %, pola
penulisan 81,25%, dan itu berarti target indikator pencapaian
yang telah
ditentukan penulis dapat tercapai
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini maka implikasi dari penelitian
ini adalah:
1.
Implikasi Teoritis
Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament dapat menjadi salah satu model yang digunakan dalam menulis
aksara Jawa di Sekolah Dasar, karena pembelajaran ini melibatkan interaksi
antara peserta didik satu dengan peserta didik lain untuk saling bekerjasama.
Hal ini mengindikasikan kedalaman dan keleluasaan dari pemahaman peserta
didik terhadap materi tertentu sebagai hasil dari proses belajar.
2.
Implikasi Praktis
Penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe teams games
turnament untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa dapat
digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah sejenis
yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar peserta didik. Adapun
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi
semaksimal mungkin.
10
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, maka peneliti
dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut:Bagi Kepala Sekolah, sebagai
pemimpin dan supervisor hendaknya kepala sekolah selalu memantau situasi
pembelajaran di kelas agar dapat mengetahui masalah-masalah yang timbul
selama proses pembelajaran, kepala sekolah hendaknya meningkatkan kualitas
pendidik dengan memberikan pelatihan-pelatihan maupun workshop yang
berkaitan dengan penggunaan metode dan model pembelajaran untuk
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.Bagi Guru, Sebaiknya guru
meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengadakan training/pelatihan dan pengembangan model
kooperatif tipe teams games tournament untuk meningkatkan hasil belajar yang
optimal.Bagi Peneliti Lain, peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang
sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori
yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe
teams games tournament.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, XIII.
Jakarta: Rineka Cipta
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Cipayung: Gaung Persada Press
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Pengembangan Profesi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
sebagai
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode penelitian pendidikan. Surakarta: UMS
Slavin, Robert E. 2008. Cooperatif Leaning Teori, Riset dan Praktik .
Bandung:Nusa Media
11