Analisis dan Peningkatan Kualitas Produk Kain Polyester Dengan Menggunakan Metode DMAIC (Studi Kasus : PT "X" Bandung).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kualitas produk tekstil merupakan satu hal yang penting yang mampu merebut pangasa pasar yang ada. Perusahaan yang memiliki kualitas produk yang bagus akan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya serta unggul dari pesaing-pesaingnya.

PT “X” merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Bandung yang berfokus di bidang textile. Saat ini perusahaan mempunyai permasalahan mengenai kualitas pada kain polyester yang dihasilkan dimana masih banyak terdapat jumlah produk cacat yang memberi dampak besar bagi perusahaan. Perusahaan akan mengalami kerugian dalam segi waktu, biaya tenaga maupun bahan baku. Oleh karena itu untuk membantu perusahaan maka dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas produk yang dihasilkan dengan menggunakan metode DMAIC(Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya cacat dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk.

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, tahapan pertama dilakukan pengumpulan data mengenai jenis dan jumlah cacat yang terjadi selama proses berlangsung. Kemudian pengolahan data dengan menggunakan metode stratifikasi untuk mengelompokkan cacat tingkat keseriusan cacat, diagram pareto untuk dapat mengetahui jenis-jenis cacat yang menjadi prioritas penanganan perbaikan utama, perhitungan DPMO dan nilai sigma untuk tingkat kemampuan kinerja proses perusahaan, FTA untuk mengetahui akar-akar penyebab masalahnya , FMEA untuk mengidentifikasikan serta mencari fokus tindakan perbaikan dari mode kegagalan potensial atau cacat.

Dari hasil stratifikasi dapat diketahui jenis cacat yang ada berdasarkan tingkat keseriusan cacatnya yaitu cacat stain, kain pecah, kilau, dan crease( cacat kritis). Dari diagram pareto diketahui jenis cacat yang menjadi prioritas penanganan perbaikan utama adalah cacat stain 52,102% , kilau sebesar 19,047% , kain pecah sebesar 14,506% , dan crease seebsar 14,35% . Tingkat kemampuan perusahaan berdasarkan perhitungan DPMO dan nilai sigma sebesar 15284,71 dan 3.662 .

Dari akar-akar penyebab timbulnya cacat pada FTA dapat dihasilkan usulan-usulan dengan tujuan mengurangi jumlah cacat yang terjadi. Usulan tersebut antara lain adalah melakukan evaluasi terhadap jadwal produksi melakukan pelatihan khusus tentang menggunakan mesin dan pemakain obat, melakukan jadwal pemeriksaan dan perawatan mesin secara berkala, melakukan evaluasi setelah diadakan training, melakukan pemeriksaan bahan baku dengan lebih baik dan ketat, melakukan pemeriksaan jarum dengan lebih baik dan ketat ,meningkatkan tingkat kedisiplinan operator, penggunaan alat bantu ukur pada mesin stenter ,melakukan pencatatan umur pakai mesin beserta komponennya,menggunakan sistem FIFO pada penggunaan bahan baku, melakukan pengawasan lebih ketat mengenai kebersihan gudang, meningkatkan pengawasan kebersihan lingkungan kerja dan mesin,menambah jumlah ventilasi udara dan penggunaan exhaust fan.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN ... iii

SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iv

ABSTRAK ………..………..v

KATA PENGANTAR ... .vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar belakang Masalah… ... .1-1 1.2Identifikasi Masalah ... .1-2 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi ... .1-3 1.4Perumusan Masalah……….……….……...…1-3 1.5Tujuan Penelitian ………....………..…1-3 1.6Sistematika Penulisan ………..….1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Pengertian Kualitas.. ... ..2-1 2.1.1 Definisi Kualitas secara Umum ……….………….2-1 2.1.2 Definisi Kualitas Menurut Para Ahli ……….………….2-1 2.1.3 Pentingnya Kualitas ……….….………..2-2 2.1.4 Dimensi Kualitas ………..………..2-2 2.1.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi kualitas ……….……….…2-3 2.2 Pengendalian Kualitas ... ..2-5 2.2.1 Definisi Pengendalian Kualitas ………..2-5 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengendalian Kualitas ………...2-6 2.3 Variasi dalam Proses Produksi . ... ..2-7 2.4 Alat Bantu Pengendalian dari Sevens tools ... ..2-8 2.4.1 Lembar Periksa ... ..2-8


(3)

x Universitas Kristen Maranatha 2.4.2 Stratifikasi………...……...2-9 2.4.3 Diagram Paretto ……….……….…2-10 2.4.4 Peta Kendali ………..………..…2-11 2.5 Klasifikasi Karakteristik cacat ………..………...2-12 2.6 Konsep Six Sigma ………..…...2-13

2.6.1 Pengertian Six Sigma ……….………...….2-13 2.6.2 Manfaat Six Sigma ……….2-13 2.6.3 Strategi Manajemen dan Perbaikan Six Sigma ...………..……2-14 2.6.4 Enam Tema Penting Six Sigma ……….………...….2-15 2.6.5 Istilah dalam konsep Six Sigma ………..…………...…2-16 2.6.6 Model Perbaikan Six Sigma (DMAIC) ……….…2-18 2.6.7 Perhitungan Nilai Sigma ……….……….……..2-20

2.6.8 FTA……….……2-21

2.6.9 FMEA ……….……….…….…..2-23 2.6.10 Keuntungan Memakai FMEA………...……..….2-27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ………..………3-3 3.2 Identifikasi Masalah ………...……..………….3-3

3.3 Studi Litelatur ……….………3-3

3.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi ……….……...………….3-4 3.5 Pengolahan Data dan Analisis ………....………...3-4

3.5.1 Define……….……….………3-4

3.5.2 Measure ……….……….………...……….3-6

3.5.3 Analyze ……….………..3-7

3.5.4 Improve ……….……….……….3-8

3.5.5 Control …………...……….………3-8

3.6 Kesimpulan dan Saran ………....………...3-8

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusaha.……….4-1

4.1.1 Sejarah Perusahaan.………...………..4-1 4.1.2 Waktu dan Jadwal Kerja Perusahaan …...……….………..4-2


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha 4.1.3 Struktur Organisasi ……….………4-3 4.2 Data Proses Produksi ……….……….4-4 4.2.1 Jenis Produksi ……….4-4 4.2.2 Bahan Baku dan Bahan Baku Pendukung ……….……….4-5 4.2.2.1 Bahan Baku Utama ………...…………4-5 4.2.2.2 Bahan Pendukung ……….4-5 4.2.3 Spesifikasi Mesin dan Pemeliharaan Mesin …….….……….………4-6 4.2.3.1 Spesifikasi Mesin ………..4-6 4.2.3.2 Pemeliharaan dan Perawatan Mesin ……..….….………4-15 4.2.4 Perencanaan Produksi ………...…...…….…..….4-16 4.3 Proses Produksi ……….……….………4-17 4.4 Data Jenis Cacat dan Jumlah Cacat ……….……….…….………….4-21 4.4.1 Data Jenis Cacat ……….……….4-21 4.4.2 Jumlah cacat ……….……….…..4-23 4.5 Proses Pengendalian pada Perusahaan …….……….……….4-24

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data ………..…..………..5-1 5.1.1 Stratifikasi ………...……….………5-1 5.1.2 Diagram Pareto ………...………..………5-4 5.1.2.1 Pengolahan Diagram Pareto …………...……….5-4 5.1.2.2 Analisis Diagram Pareto ………..….…...…...……….5-6 5.1.3 Peta Kendali P ………..……..………..….5-6

5.1.3.1 Pengolahan Peta Kendali P ……...….….……….…………..5-6 5.1.3.2 Analisis Peta Kendali P …………...………..…………5-8 5.1.4 Perhitungan DPMO dan Nilai Sigma …………,,…………...……….5-10

5.1.4.1 Pengolahan DPMO dan Nilai Sigma ……,,………5-11 5.1.4.2 Analisis DPMO and Nilai Sigma ………,……….….5-11 5.1.5 Fault Tree Analysis ……….…,………...………….5-11

5.1.5.1 FTA Cacat Stain ……….…,,………….……..……5-12 5.1.5.2 FTA Cacat kain pecah …………..……,,,,,,,,,,,………5-14 5.1.5.3 FTA Cacat Kilau ………...………...…..……..5-16


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 5.1.5.4 FTA Cacat Crease ……….…………5-18 5.1.6 Failure Mode and Effect Analysis ………..….……….5-20 5.1.7 Rekapitulasi Nilai RPN ……….………5-42

5.2 Usulan ………..……….5-44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……….………….………..6-1

6.2 Saran ………..………6-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Data Produk Cacat PT “X” 1-2

2.1 Simbol FTA 2-23

4.1 Waktu Kerja Operator 4-2

4.2 Waktu Kerja Karyawan 4-2

4.3 Spesifikasi Jet Relaxer 4-10

4.4 Data Cacat Bulan November 2011 4-23

5.1 Stratifikasi Cacat 5-2

5.2 Pengolahan Diagram Pareto 5-5

5.3 Peta P bulan November 5-7

5.4 FMEA Untuk Masing-Masing Jenis Cacat 5-21

5.5 Rekapitulasi RPN Berdasarkan Mode Kegagalan 5-42 5.6 Rekapitulasi RPN Berdasarkan Penyebab Kegagalan 5-42 5.7 Usulan Lembar Umur Pakai Alat atau Mesin 5-48

5.8 Lembar Pemeriksaan Mesin 5-51


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Tiga Strategi Six Sigma 2-14

2.2 Model perbaikan Six Sigma DMAIC 2-18

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

4.1 Struktur Organisasi 4-3

4.2 Contoh Produk Kain 4-4

4.3 Kain Greige 4-5

4.4 Mesin Relling 4-7

4.5 Mesin Unrolling 4-8

4.6 Mesin Rottary Washer 4-9

4.7 Mesin Jet Relaxer 4-10

4.8 Mesin Softcer 4-11

4.9 Mesin Hydroextrator 4-12

4.10 Mesin PWD 4-12

4.11 Mesin Stenter 4-13

4.12 Mesin STT 4-14

4.13 Bak untuk Mesin STT 4-14

4.14 Mesin dyeing 4-15

4.15 PPO kain textile PT”X” 4-18

4.16 Cacat Kain Crease 4-22

4.17 Jarum Ke Tengah 4-22

4.18 Cacat Stain 4-23

5.1 Diagram Pareto 5-5

5.2 Gambar Peta P 5-8

5.3 FTA cacat Stain 5-12

5.4 FTA cacat Kain Pecah 5-14

5.5 FTA cacat Kilau 5-16

5.6 FTA cacat Crease 5-18


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


(9)

DATA PENULIS

Nama : Christian Cendriawan

Alamat : Jl. Madesa Gg. Haji Anna no 6 Kelurahan Kopo, Bandung.

No. HP : 085721757257

Alamat Email : [email protected] Pendidikan : TKK Gracia Bandung

SDK Gracia Bandung SMPK Gracia Bandung SMAN 4 Bandung

Jurusan Teknik Industri, Maranatha Christian University, Bandung

Nilai Tugas Akhir : B +


(10)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas merupakan indikator yang penting dalam suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat, maka perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan spesifikasi dari konsumen. Karena dengan kualitas yang baik akan memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan dan melalui kualitas yang baik pula perusahaan memiliki peluang untuk merebut pangsa pasar.

Perusahaan yang akan diamati yaitu PT “X”. PT “X” merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di bandung, yang berfokus pada produksi tekstil. PT “X” berlokasi di Jalan Raya Nanjung. Setelah melewati beberapa tahun dalam melakukan pengembangan yang lebih lanjut , PT “X” telah memproduksi lebih dari 2 juta meter kain per bulannya, untuk diekspor ke seluruh dunia. PT “X” memproduksi kain dari benang yang dikenal dengan proses tenun setelah itu dilanjutkan ke tahap processing yang menghasilkan kain tekstil. Semua produk tekstil sebagian besar terbuat dari bahan polyester dengan warna produk dan pola produk yang beragam. Dengan jumlah kain yang diproduksi lebih dari 2 juta meter kain per bulannya. Perusahaan ini sangat memperhatikan kualitas produk dengan adanya department quality control yang bertugas menginspeksi cacat yang terjadi. Akan tetapi masih banyak produk cacat yang dihasilkan. Namun demikian perbaikan kualitas yang selama ini dilakukan perusahaan belum cukup optimal karena produk cacat yang terjadi selama tahun 2011 sekitar 6,57 %, sedangkan perusahaan mengharapkan pada tahun tersebut cacat sebesar 3,5%.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan ingin menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar yang diinginkan konsumen, maka perusahaan mencari cara untuk meminimasi cacat yang terjadi. Hal ini dikarenakan jika masalah terus berlanjut maka perusahaan akan mengalami


(11)

Bab I Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

kerugian yang member dampak negatif baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Oleh karena itu perlu ditetapkan metode DMAIC ( Define Measure Analyze Improve Control) untuk meminimasi cacat yang terjadi karena itu dilakukan penelitian tugas akhir dengan judul “ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KAIN POLYESTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT ‘X’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan yang akan dilakukan maka dapat di identifikasikan permasalahan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan sebagai berikut :

1. Persentase cacat actual khususnya pada tahap dyeing lebih besar dibandingkan dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 1.1

Data Produk Cacat PT “x”

Harapan (%) Aktual (%)

Januari 4% 6.55%

Februari 4% 6.00%

Maret 4% 6.75%

April 4% 7.01%

Mei 4% 8.14%

Juni 4% 5.24%

Juli 3% 5.79%

Agustus 3% 6.33%

September 3% 7.62%

Oktober 3% 7.17%

Nopember 3% 6.53%

Desember 3% 5.71%

3.50% 6.57%

Produk Cacat Bulan

Sumber : Dari perusahaan “X”

2. Kain yang datang dari supplier luar tidak melalui proses quality control yang ketat dikarenakan perusahaan berasumsi kain yang dipesan merupakan kain yang baik dan memiliki harga yang cukup tinggi.


(12)

Bab I Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

3. Akibat dari kualitas produk yang cacat menimbulkan kekecewaan pada beberapa konsumen.

4. Jenis cacat yang terjadi pada bagian processing yaitu :Stain, kilau, kain pecah/ sobek, crease.

1.3 Pembatasan Masalah dan asumsi

Karena adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka permasalahan-permasalahan tersebut dibatasi. Pembatasan masalah yang berkenaan dengan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.Kain yang diamati kain pada departemen finishing / pada tahap pencelupan. 2.Produk yang diamati adalah kain textile dengan berbahan polyester 100%,

yang telah melalui proses pencelupan dan finishing 3.Tidak membahas mengenai masalah keuangan di PT ‘X’

4.Penulis hanya sampai pada tahap improve tidak sampai tahap control karena keterbatasan waktu,biaya, dll.

1.4 Perumusan masalah

Agar hasil dari penelitian ini optimal, maka perumusan masalah yang hendak diteliti yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1.Jenis cacat apa saja yang membutuhkan prioritas perbaikan?

2.Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya cacat kain polyester 100%?

3.Apa sajakah usulan yang dapat diberikan untuk memperbaiki kualitas produk yang diproduksi?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1.Mengetahui jenis cacat yang membutuhkan prioritas perbaikan.

2.Mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya cacat kain polyester 100%.


(13)

Bab I Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

3.Memberikan usulan-usulan untuk meningkatkan kualitas produk kain textile polyester.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang penelitian , identifikasi masalah, perumusan masalah yang berupa perntanyaan-pertanyaan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam membantu penyusunan penelitian ini, dimana teori-teori tersebut dapat memudahkan dalam memahami dan menganalisis permasalahan yang akan diteliti.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi penjabaran terperinci mengenai langkah-langkah yang sistematis yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Bab ini juga berisi tahap yang sistematis dalam menyajikan data, mengolah, menganlisis data, sampai memecahkan masalah yang diteliti.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi mengenai data-data yang dikumpulkan penulis dari perusahaan, terdiri dari data umum perusahaan (sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi), data-data pada bagian produksi (data proses produksi), data cacat, juga data lainnya yang menunjang berjalannya penelitian ini, yang kemudian akan diolah pada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi mengenai proses pengolahan data untuk mendapatkan cara atau hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang diteliti. Data yang diolah didapatkan dari hasil pengumpulan data yang dilakukan. Pada bab ini juga berisi


(14)

Bab I Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mengenai hasil dan pembahasan analisis data yang diolah. Pengolahan data dan analisis data dilakukan berdasarkan teori-teori yang menjadi acuan dasar yang telah dijabarkan pada BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sehingga kemudian diperoleh hasil yang objektif.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan laporan tugas akhir dan saran bagi perusahaan sebagai bahan masukan, agar kedepannya perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan.


(15)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan FMEA, jenis cacat yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan kualitas mulai dari RPN tetinggi hingga terendah adalah kain pecah dengan RPN 1449, stain dengan RPN 1239, cacat kilau dengan RPN 1120,dan Crease dengan RPN 1064

2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya cacat pada produk, antara lain :

 Kurangnya pengawasan kebersihan

 Sistem penggunaan bahan baku tidak berjalan lancer

 Kurangnya pengawasan terhadap kebersihan mesin

 Kurang memperhatikan saat training

 Inspeksi bahan baku tidak dilakukan dengan ketat

 Penjadwalan produksi yang kurang baik

 Umur pakai jarum sudah tua

 Kualtias jarum kurang baik

 Kurangnya pengawasan terhadap pemeriksaan mesin

 Kurang ventilasi

 Kurangnya pembinaan kedisiplinan

 Tidak adanya alat bantu ukur

 Penjadwalan produksi kurang baik

 Kurangnya pengetahuan operator dyeing

 Kurang ketatnya perawatan dan jadwal pemeriksaan generator

 Operator salah perhitungan


(16)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2

3. Hal-hal yang dapat diusulkan untuk membantu memperbaiki kualitas di PT “

X” antara lain :

 Melakukan evaluasi terhadap jadwal produksi

 Melakukan pelatihan khusus tentang menggunakan mesin dan pemakain obat

 Melakukan jadwal pemeriksaan dan perawatan mesin secara berkala

 Melakukan evaluasi setelah diadakan training

 Melakukan pemeriksaan bahan baku dengan lebih baik dan ketat

 Melakukan pemeriksaan jarum dengan lebih baik dan ketat

 Meningkatkan tingkat kedisiplinan operator

 Penggunaan alat bantu ukur pada mesin stenter

 Melakukan pencatatan umur pakai mesin beserta komponennya.

 Menggunakan sistem FIFO pada penggunaan bahan baku

 Melakukan pengawasan lebih ketat mengenai kebersihan gudang

 Meningkatkan pengawasan kebersihan lingkungan kerja dan mesin

 Menambah jumlah ventilasi udara dan penggunaan exhaust fan

 Bekerja sama dengan PLN

 Membuat jadwal pemeriksaan Mesin

6.2 Saran

Ada beberapa saran yang diusulkan untuk PT”X” adalah sebagai berikut 1. Pihak perusahaan sebaiknya memperhatikan kenyamanan lingkungan kerja

bagi operator yang meliputi faktor lingkungan serta faktor lain alat-alat yang digunakan manusia sebisa mungkin tidak memberatkan pekerjaan manusia.

2. Pihak perusahaan sebaiknya memasang ventilasi udara sehingga sirkulasi udara dapat berlangsung lebih baik ataupun dengan menambah exhaust fan yang berbentuk kubah.

3. Menerapkan usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan metode DMAIC sesuai dengan tahapan-tahapan DMAIC sehingga perusahaan


(17)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-3

dapat meminimasi cacat yang terjadi. Hal ini dikarenakan metode DMAIC merupakan metode pengendalian kualitas yang berkelanjutan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield,E.H. Quality Control, Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc; United States of America,1994.

2. Feigenbaum and Vallin, Armand. Total Quality Control, Third Edition.Mc Graw Hill Book,Inc;New York,1986.

3. Gasperz, Vincent. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001 :2000, MBNQA, dan HACCP. PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta ,2002

4. Ishikawa Kouro. Teknik pemuntun Pengendalian Mutu. PT Mediyatama Sarana Perkasa; Jakarta,1993.

5. Miranda dan Widjaya Tunggal, Amin. Six Sigma : Gambaran Umum Penerapan Proses dan Metode-metode yang digunakan untuk Perbaikan. Harvarindo ; Jakarta,2002.

6. Nasution,M.N. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia; Jakarta,2001.

7. Pande, Peter S.Robert P. Neuman & Roland R.Cavanagh. The Six Sigma Way. Andi; Yogyakarta, 2002.

8. Pyzdeck, Thomas T.The Six Sigma hand Book Panduan Lengkap untuk Green Belts, Black Blackbelts, dan manajer pada semua tingkat.Salemba empat;Jakarta,2002.

9. Rudi Wawolumaja dan Rudijanto Muis. Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas. Jurusan Teknik Indistri Maranatha; Bandung 2004.

10.Stamatis, D.H. Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From Theory to Execution,2nd,ASQC Quality Press.2003.


(1)

Bab I Pendahuluan 1-4

3.Memberikan usulan-usulan untuk meningkatkan kualitas produk kain textile polyester.

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang penelitian , identifikasi masalah, perumusan masalah yang berupa perntanyaan-pertanyaan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam membantu penyusunan penelitian ini, dimana teori-teori tersebut dapat memudahkan dalam memahami dan menganalisis permasalahan yang akan diteliti.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi penjabaran terperinci mengenai langkah-langkah yang sistematis yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Bab ini juga berisi tahap yang sistematis dalam menyajikan data, mengolah, menganlisis data, sampai memecahkan masalah yang diteliti.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi mengenai data-data yang dikumpulkan penulis dari perusahaan, terdiri dari data umum perusahaan (sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi), data-data pada bagian produksi (data proses produksi), data cacat, juga data lainnya yang menunjang berjalannya penelitian ini, yang kemudian akan diolah pada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi mengenai proses pengolahan data untuk mendapatkan cara atau hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang diteliti. Data yang diolah


(2)

Bab I Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mengenai hasil dan pembahasan analisis data yang diolah. Pengolahan data dan analisis data dilakukan berdasarkan teori-teori yang menjadi acuan dasar yang telah dijabarkan pada BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sehingga kemudian diperoleh hasil yang objektif.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan laporan tugas akhir dan saran bagi perusahaan sebagai bahan masukan, agar kedepannya perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan FMEA, jenis cacat yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan kualitas mulai dari RPN tetinggi hingga terendah adalah kain pecah dengan RPN 1449, stain dengan RPN 1239, cacat kilau dengan RPN 1120,dan Crease dengan RPN 1064

2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya cacat pada produk, antara lain :

 Kurangnya pengawasan kebersihan

 Sistem penggunaan bahan baku tidak berjalan lancer  Kurangnya pengawasan terhadap kebersihan mesin  Kurang memperhatikan saat training

 Inspeksi bahan baku tidak dilakukan dengan ketat  Penjadwalan produksi yang kurang baik

 Umur pakai jarum sudah tua  Kualtias jarum kurang baik

 Kurangnya pengawasan terhadap pemeriksaan mesin  Kurang ventilasi

 Kurangnya pembinaan kedisiplinan  Tidak adanya alat bantu ukur  Penjadwalan produksi kurang baik  Kurangnya pengetahuan operator dyeing

 Kurang ketatnya perawatan dan jadwal pemeriksaan generator  Operator salah perhitungan


(4)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2

3. Hal-hal yang dapat diusulkan untuk membantu memperbaiki kualitas di PT “

X” antara lain :

 Melakukan evaluasi terhadap jadwal produksi

 Melakukan pelatihan khusus tentang menggunakan mesin dan pemakain obat

 Melakukan jadwal pemeriksaan dan perawatan mesin secara berkala  Melakukan evaluasi setelah diadakan training

 Melakukan pemeriksaan bahan baku dengan lebih baik dan ketat  Melakukan pemeriksaan jarum dengan lebih baik dan ketat  Meningkatkan tingkat kedisiplinan operator

 Penggunaan alat bantu ukur pada mesin stenter

 Melakukan pencatatan umur pakai mesin beserta komponennya.  Menggunakan sistem FIFO pada penggunaan bahan baku

 Melakukan pengawasan lebih ketat mengenai kebersihan gudang  Meningkatkan pengawasan kebersihan lingkungan kerja dan mesin  Menambah jumlah ventilasi udara dan penggunaan exhaust fan  Bekerja sama dengan PLN

 Membuat jadwal pemeriksaan Mesin 6.2 Saran

Ada beberapa saran yang diusulkan untuk PT”X” adalah sebagai berikut 1. Pihak perusahaan sebaiknya memperhatikan kenyamanan lingkungan kerja

bagi operator yang meliputi faktor lingkungan serta faktor lain alat-alat yang digunakan manusia sebisa mungkin tidak memberatkan pekerjaan manusia.

2. Pihak perusahaan sebaiknya memasang ventilasi udara sehingga sirkulasi udara dapat berlangsung lebih baik ataupun dengan menambah exhaust fan yang berbentuk kubah.

3. Menerapkan usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan metode DMAIC sesuai dengan tahapan-tahapan DMAIC sehingga perusahaan


(5)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-3

dapat meminimasi cacat yang terjadi. Hal ini dikarenakan metode DMAIC merupakan metode pengendalian kualitas yang berkelanjutan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield,E.H. Quality Control, Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc; United States of America,1994.

2. Feigenbaum and Vallin, Armand. Total Quality Control, Third Edition.Mc Graw Hill Book,Inc;New York,1986.

3. Gasperz, Vincent. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001 :2000, MBNQA, dan HACCP. PT Gramedia Pustaka Utama; Jakarta ,2002

4. Ishikawa Kouro. Teknik pemuntun Pengendalian Mutu. PT Mediyatama Sarana Perkasa; Jakarta,1993.

5. Miranda dan Widjaya Tunggal, Amin. Six Sigma : Gambaran Umum Penerapan Proses dan Metode-metode yang digunakan untuk Perbaikan. Harvarindo ; Jakarta,2002.

6. Nasution,M.N. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia; Jakarta,2001.

7. Pande, Peter S.Robert P. Neuman & Roland R.Cavanagh. The Six Sigma Way. Andi; Yogyakarta, 2002.

8. Pyzdeck, Thomas T.The Six Sigma hand Book Panduan Lengkap untuk Green Belts, Black Blackbelts, dan manajer pada semua tingkat.Salemba empat;Jakarta,2002.

9. Rudi Wawolumaja dan Rudijanto Muis. Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas. Jurusan Teknik Indistri Maranatha; Bandung 2004.

10.Stamatis, D.H. Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From Theory to Execution,2nd,ASQC Quality Press.2003.