Pengaruh Stock Opname terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang Jadi pada PT. X di Bandung.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of stock opname on the effectiveness of internal control of finished good inventory. The object of this research is employees of PT. X with respect to finished goods inventory activity of PT. X. Authors took a sample 30 (thirty) of people. In testing the hypothesis using a Simple Linear Regression Method. Research results are the significance value 0,866 is larger than the significance level (α) 0,05 or obtained by using the t test amounted to 0,170 which smaller than t table value 1,699, then H1 rejected. The conclusions

drawn from this research is the stock opname effect on the effectiveness of internal control significant finished goods inventory.

Keywords: stock opname, the effectiveness of internal control of finished goods inventory.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stock opname terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang jadi. Objek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X yang berhubungan dengan aktivitas sediaan barang jadi PT. X. Penulis mengambil sampel sebanyak 30 (tiga puluh) orang. Dalam pengujian hipotesis menggunakan Metode Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian adalah nilai signifikansi sebesar 0,866 lebih besar dari taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 atau dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung sebesar 0,170 yang lebih kecil dari t tabel sebesar 1,699, maka H1 ditolak. Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah stock opname tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang jadi secara signifikan.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...…..…i

HALAMAN PENGESAHAN...……….…ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……...…...……….…iii

KATA PENGANTAR...……….….iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK………...……….…………...…..vii

DAFTAR ISI………..………...viii

DAFTAR GAMBAR…………...………..xii

DAFTAR TABEL……...……….xiii

DAFTAR LAMPIRAN...………..xiv

BAB I PENDAHULUAN………...………...……..1

1.1Latar Belakang…………...….1

1.2Identifikasi Masalah………....5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.4Kegunaan Penelitian………...…...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS….……….7

2.1 Kajian Pustaka………..……...………..7


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal…...….…….12

2.1.1.3 Program Audit Internal..……….………..……..13

2.1.1.4 Hubungan Audit Internal dengan Pengendalian Internal Sediaan...15

2.1.2. Stock Opname...………..…..18 2.1.2.1 Pengertian Stock Opname.……...18

2.1.2.2 Jenis Stock Opname.………….………19

2.1.2.3 Manfaat Stock Opname...…..……….19

2.1.2.4 Langkah-langkah Stock Opname...…..20

2.1.2.5 Jenis Alat Kontrol Stock...…...………..21

2.1.3 Efektivitas...……….23

2.1.3.1 Pengertian Efektivitas...………….23

2.1.4 Pengendalian Intern...…………...24

2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Intern...………….25

2.1.4.2 Tujuan Pengendalian Internal...………….27

2.1.4.3 Unsur-unsur Pengendalian Internal...………….28

2.1.4.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal...…….30

2.1.4.5 Komponen-komponen Pengendalian Internal...….31

2.1.4.6 Keterbatasan Pengendalian Internal...………….36

2.1.5 Sediaan...…...38

2.1.5.1 Pengertian Sediaan...38

2.1.5.2 Faktor yang Memengaruhi Sediaan...38

2.1.5.3 Sistem Pencatatan dan Metode Penilaian Persediaan...40


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5.5 Pentingnya Pengelolaan Persediaan...42

2.2 Rerangka Pemikiran…...45

2.3 Pengembangan Hipotesis…………...….48

2.3.1 Hipotesis...48

BAB III METODE PENELITIAN………...……...49

3.1 Objek Penelitian………...………..49

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan...49

3.1.2 Struktur Organisasi serta Uraian Tugas…...50

3.1.3 Aktivitas Usaha Perusahaan………..54

3.1.4 Populasi dan Sampel Penelitian...…55

3.2 Metode Penelitian...55

3.2.1 Metode Pengumpulan Data...56

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...56

3.2.3 Uji Validitas...58

3.2.3 Uji Regresi...60

3.2.3 Uji Reliabilitias...61

3.2.3 Uji Hipotesis...61

3.3. Operasional Variabel…...62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..……. 4.1 Apakah Stock Opname Diterapkan Di Perusahaan Secara Memadai....64

4.1.1 Tujuan Pengendalian Internal Sediaan Barang Jadi...67


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Internal Auditing...68

4.1.4 Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditing...69

4.1.5 Program Internal Auditing atas Sediaan Barang Jadi...70

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis………..………72

4.2.1 Perhitungan dan Hasil Pembahasan Pengujian Hipotesis……….72

4.2.2 Pengaruh Stock Opname terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang Jadi...75

4.2.3 Perhitungan dan Hasil Pembahasan Pengujian Validitas Variabel Independen dan Dependen...82

4.2.3 Perhitungan dan Hasil Pembahasan Pengujian Reliabilitas Variabel Independen dan Dependen...83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...84

5.1 Simpulan...84

5.2 Saran………...….85

DAFTAR PUSTAKA………...………..88

LAMPIRAN………...……….90


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel...63

Tabel II Koefisien Korelasi...72

Tabel III Koefisien Determinasi...73

Tabel IV Statistik Deskriptif...73

Tabel V Pengujian Koefisien Regresi...74

Tabel VI Koefisien Regresi...74

Tabel VII Validitas Variabel Independen...82

Tabel VIII Validitas Variabel Dependen...82

Tabel IX Reliabilitas Variabel Independen dan Dependen...83


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Formulir Faktur ...………90 Lampiran B Formulir Permohonan Pembelian………...…………..91

Lampiran C Formulir Kontra Bon………..…92

Lampiran D Struktur Organisasi……….93

Lampiran E Tabel Koefisien Korelasi Product Moment Pearson…………...……..94 Lampiran F Kuesioner………...………95 Lampiran G Jawaban Responden Untuk Variabel X………..97 Lampiran H Jawaban Responden Untuk Variabel Y………..98 Lampiran I Hasil Output SPSS………….………..……….…….………...99 Lampiran J Tabel Distribusi t…….………..………...104


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melakukan aktivitasnya.Tujuan utama bagi perusahaan, khususnya pada sektor industri ini untuk memperoleh laba yang maksimal dengan menggunakan segala kemapuan-kemampuan, metode-metode, dan alat-alat yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu mengendalikan segala kegiatan yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus menyadari perlunya melaksanakan manajemen yang baik dengan menerapkan pengendalian internal yang memadai.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yang akan dihadapi perusahaan akan semakin kompleks sehingga semakin sulit bagi pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan atau mengkoordinir secara langsung terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

Sediaan merupakan barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan sehingga perusahaan akan selalu memberi perhatian yang besar dalam persediaan. Persediaan mempunyai arti yang sangat strategis bagi perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri.

Sediaan merupakan aset penting seperti yang dikatakan oleh Smith dan Skousen (1990;327) bahwa:

“Persediaan merupakan faktor yang penting bagi penyelenggaraan

perusahaan karena persediaan merupakan salah satu dari unsur yang paling aktif bagi operasi perusahaan yang secara terus menerus harus diperoleh atau


(11)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Modal yang tertanam dalam persediaan sering kali merupakan harta lancar yang paling besar dalam perusahaan, dan juga merupakan bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Penjualan akan menurun jika barang tidak tersedia dalam bentuk, jenis, mutu, dan jumlah yang diinginkan pelanggan. Prosedur pembelian yang tidak efisien atau upaya penjualan yang tidak memadai dapat membebani suatu perusahaan dengan persediaan yang berlebihan dan tidak terjual. Jadi, penting bagi perusahaan untuk mengendalikan persediaan secara cermat untuk membatasi biaya penyimpanan yang terlalu besar.

Sediaan sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Pengendalian intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga agar informasi mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern persediaan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya.

Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencatat permintaan, barang yang dikeluarkan tidak sesuai pesanan, dan semua kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan persediaan yang sebenarnya ada di gudang. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan persediaan atas catatan melakukan perhitungan yang sebenarnya. Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan fisik setahun sekali. Namun ada juga yang melakukannya sebulan sekali dan setahun sekali.

PT „X‟ adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang produksi

cat, meni (kayu dan besi) dan tiner (pelarut). Produk yang di distribusikan oleh PT. X memiliki berbagai jenis produk. Karena cukup banyak jenis produk dan mobilitas


(12)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha keluar masuk barang sehingga akan terjadi kehilangan ataupun pencurian stock barang, akibatnya diperlukan pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas.

Berdasarkan contoh kasus yang bersumber dari Tri Yatmoko‟s Weblog (2009) menjabarkan Bertolini‟s merupakan toko pakaian dengan skala besar, dan tentu saja mempunyai karyawan yang banyak pula. Toko tersebut melakukan stock

opname setiap setahun sekali. Namun kartu stock atas keluar masuknya barang tidak

konsisten di catat. Suatu ketika, perusahaan mulai mengalami penyusutan jumlah persediaan pakaian pria pada tiga departemen. Supervisor SW, yang merupakan asisten manajer toko, yakin bahwa ada karyawan bagian penjualan yang telah melakukan pencurian. Dari rumor yang beredar di perusahaan, terdapat dua orang karyawan, yaitu Alex (Al) dan Matt (M), sebagai pelaku pencurian tersebut. Alex dan Matt mencuri beberapa barang setiap minggunya, yaitu berupa polo shirt, dasi sutera, jean, dan terkadang juga beberapa barang mahal seperti sweater rajut dan jaket sport. Modus pencurian diketahui bahwa Alex menyembunyikan satu atau dua barang di dasar tong sampah di bawah cash register nomor 2. Selanjutnya, Matt, yang setiap malam bertugas membuang sampah ke luar, mengambil barang-barang yang disembunyikan tersebut dan menyimpan di mobilnya. Atas rumor tersebut, Suzette Washington (SW) akan melaporkan ke manajemen perusahaan, namun Paula Kaye (PK) tidak sependapat, dengan alasan hal itu hanya berupa rumor, tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Apabila dilaporkan ke manajer, akan menimbulkan banyak pertanyaan, dan akan melibatkan polisi. Bahkan pada akhirnya orang akan menemukan siapa yang mengatakan. Namun demikian, sebulan kemudian,


(13)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha manajemen memperoleh surat kaleng yang menyebutkan adanya dua orang pencuri

dalam toko tersebut. Atas hal tersebut, Bertolini‟s menyewa detektif untuk

menyelidiki masalah tersebut dan melakukan stock opname mendadak serta mencocokan antara kartu stok dengan jumlah fisik barang. Pada akhir penyidikan diketahui bahwa memang pencurian dilakukan oleh Alex dan Matt, dengan total nilai pakaian yang dicuri selama lebih dari empat minggu adalah sebesar $500 dan jumlah barang pada kartu stok berbeda dengan jumlah fisik barang.

Sistem pengendalian pada perusahaan masih sangat lemah. Hal ini diketahui dari adanya penyusutan jumlah persediaan barang yang tidak wajar, yang tidak segera diketahui oleh manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian persediaan barang pada perusahaan serta pengendalian pendapatan masih sangat lemah. Dimana persediaan barang yang berkurang tidak seimbang dengan jumlah barang yang terjual.

Bertolini mempunyai pengendalian intern yang kurang baik. Seharusnya :

- Ada pencatatan terhadap keluar masuknya persediaan

- Penyimpanan persediaan dan penggunaan gudang yang terkunci dengan akses terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi saja

- Dilakukan perhitungan persediaan dan pengecekan jumlah barang di setiap hari atau setiap minggu (secara periodik) yang independen, pembandingannya dengan catatan tentang jumlah dan kepemilikan yang tercatat dengan kuantitas yang ada ditangan dapat terdeteksi sedini mungkin.


(14)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha - Di adakannya Inspeksi kondisi persediaan secara periodik, laporan aktivitas

persediaan periodik untuk menelaah kinerja manajemen.

- Tingkat manajemen yang berwenang memantau tingkat produksi, biaya produksi dan kewajaran tingkat persediaan dibandingkan dengan volume penjualan. Hal ini perlu dilakukan karena manajemen mungkin tidak bertanggung jawab atas sumberdaya persediaan sehingga menimbulkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan judul: "Pengaruh Stock Opname terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Sediaan Barang Jadi pada PT. X di Bandung".

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang akan diteliti dan diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1) Apakah stock opname terhadap sediaan barang jadi telah diterapkan secara memadai?

2) Apakah stock opname berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern secara signifikan?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan penulis berkaitan dengan masalah-masalah yang telah didefinisikan di atas, yaitu:


(15)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1) Untuk mengetahui apakah pengaruh stock opname terhadap sediaan barang jadi

telah efektif .

2) Untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian intern atas persediaan barang jadi pada PT X.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan, khususnya:

1. Pihak perusahaan

Dimana penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan untuk masukan dan pertimbangan mengenai pengendalian internal dalam mengelola sediaan barang jadi.

2. Pihak penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis terutama penerapan teori tentang internal

auditing dan pengendalian internal sediaan barang jadi, serta untuk memenuhi

syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah pada penelitian berikutnya mengenai masalah yang sama.


(16)

84 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang diperoleh dari PT. X, selama mengadakan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dengan dilandasi teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis menarik kesimpulan, yaitu:

1. Penerapan stock opname terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang jadi yang dilaksanakan di PT. X cukup memadai. Struktur organisasi yang disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Disusunnya program auditing yang terdiri dari tahap persiapan auditing, tahap pelaksanaan auditing, dan tahap penyelesaian auditing. Adanya laporan hasil auditing yang berisi temuan-temuan, pendapat, dan saran atau rekomendasi yang disampaikan kepada Direktur. Laporan ini merupakan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

2. Stock opname tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas

pengendalian intern sediaan barang jadi. Hal ini didukung oleh:

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang penulis amati tentang “Peranan Internal Auditing dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal

Persediaan Bahan Baku” yaitu bahwa perusahaan tersebut menggunakan dua

metode pengendalian internal, yaitu metode pengendalian secara administratif dan pengendalian fisik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


(17)

BAB V Simpulan dan Saran 85

Universitas Kristen Maranatha selain melakukan stock opname, perusahaan dapat melakukan dengan dua metode yang sudah dijelaskan.

5.2. Saran

Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap pelaksanaan fungsi internal auditing pada stock opname dan pengendalian internal sediaan barang jadi, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, yaitu:

1. Sebaiknya perusahaan melakukan cut-off ketika pemeriksaan stock opname sediaan barang jadi sedang berlangsung sehingga mengurangi terjadinya kekeliruan perhitungan barang yang masuk dan yang keluar.

2. Pihak manajemen melakukan pemisahan fungsi dan tugas dengan baik terhadap masing-masing bagian sehingga manajer tidak perlu merangkap semua fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian.

3. Sebaiknya pihak manajemen mendokumentasikan secara tertulis fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian serta otorisasinya di dalam perusahaan. 4. Setiap bagian dan divisi tidak boleh saling memberikan informasi yang penting

di dalam divisi tersebut, contoh: bagian produksi tidak boleh mengetahui harga pembelian bahan baku yang dilakukan oleh divisi pembelian, bagian penjualan tidak boleh mengetahui campuran bahan-bahan pembuatan produk dan lainnya.


(18)

BAB V Simpulan dan Saran 86

Universitas Kristen Maranatha 5. Dalam melaksanakan auditing, internal auditor harus bisa mencakup semua

fungsi internal auditing, yaitu: a. Pembuktian (Verification)

Dalam hal verifikasi, internal auditor melakukan auditing terhadap dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan laporan-laporan untuk mengetahui apakah ke semuanya telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Contoh:

 Memeriksa apakah seluruh dokumen dan catatan telah dicatat sesuai dengan klasifikasinya.

 Memeriksa ketepatan dan kebenaran penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada dokumen-dokumen yang ada.

 Internal auditor melakukan pengwasan dalam pelaksanaan penghitungan fisik (stock opname) yang dilaksanakan oleh petugas gudang dan bagian akunting setelah itu dibuat hasil laporan stock opnamenya.

b. Kepatuhan (Compliance)

Internal auditor melakukan penilaian ketaatan para karyawan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta menentukan apakah aktivitas-aktivitas yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.

c. Penilaian (Evaluation)

Internal auditor melakukan penilaian atas sistem dan prosedur yang diterapkan dalam perusahaan, apakah sudah cukup efektif atau belum. Penilaian ini dilakukan dengan cara memeriksa sistem dan prosedur yang ada, apakah ada kelemahannya atau tidak.


(19)

BAB V Simpulan dan Saran 87

Universitas Kristen Maranatha 6. Untuk semakin meningkatkan pemeriksaan terhadap pengendalian internal yang ada dan kegiatan operasi perusahaan maka penulis menyarankan untuk mendirikan suatu komite audit yang terdiri dari orang-orang yang independen dan profesional. Dan dalam pendiriannya didukung oleh surat keputusan yang sah yang mengukuhkan keberadaan komite audit yang independen dan mandiri. 7. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk mengambil variabel dan sampel

penelitian yang berbeda dari yang diambil penulis. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik dan berguna bagi perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode waktu pengujian yang lebih panjang dan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(20)

88 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke. (2000). Auditing An Integreted Approach, Eight, New York:Prentice-Hall International, Inc.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa

Assurance, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa

Assurance, Jilid Dua, Penerbit Erlangga, Jakarta

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa

Assurance, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ari, Suherman Pujiati dan Rusliah Nur. (1989). Penggunaan R dalam Psikologi, Penerbit: Berbagi NET. Academic Publisher.

Albert, Tanuse Usman. (2001). Peranan Internal Auditing Dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku (studi kasus pada PT. X di Bandung). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung.

Brink, Victor Z, and Herbert Witt. (1982). Modern Internal Auditing, Fourth Edition, New York: A. Ronald Press Publication.

Himayati. (2008). Eksplorasi Zahir Accounting, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hiro Tugiman. (2000), Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

James D, Wilson and Campbell. (1991). Controllership, Edisi Tiga, Penerbit Erlangga, Bandung.

Komarruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi, dan Kanaka Purwadiredja. (1998). Auditing I, Edisi Kelima, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Cetakan Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan, Edisi Tiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. (2004). Marketing Analysis Made Easy, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(21)

89 Universitas Kristen Maranatha Santosa, S. (2001). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5.

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Smith, Jay M and K Fred Skousen. (1990). Intermediate Accounting Comprehensive

Volume, Eleventh Edition, U.S.A, South Western Publishing Co.

Sawyers, Lawrence. (1982). Pemeriksaan Intern, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta

Taylor, Donald H., Glezen, G. W., (1994). Auditing Integrated Concept and

Procedurs, 6thedition, New York:John Wiey and Sons’s Inc.

Wilson, James D, and Campbell, John B. (1981). Controllership: The Work of

Management Accountant, Third Edition, New York: Jhon Willey and Sons

Inc. Diterjemahkan oleh Tjintjin F Tjendera. (1997). Controllership: Tugas

Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/

http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/110/100 http://jabber.rab.co.id/os/stock-opname-di-tinyerp

http://www.ibrosys.com

http://aororaoperations.wordpress.com/2008/08/05/warehouse-management/ http://triyatmoko.wordpress.com/tag/kasus-audit/


(1)

84 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang diperoleh dari PT. X, selama mengadakan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dengan dilandasi teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis menarik kesimpulan, yaitu:

1. Penerapan stock opname terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang jadi yang dilaksanakan di PT. X cukup memadai. Struktur organisasi yang disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Disusunnya program auditing yang terdiri dari tahap persiapan auditing, tahap pelaksanaan auditing, dan tahap penyelesaian auditing. Adanya laporan hasil auditing yang berisi temuan-temuan, pendapat, dan saran atau rekomendasi yang disampaikan kepada Direktur. Laporan ini merupakan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

2. Stock opname tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern sediaan barang jadi. Hal ini didukung oleh:

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang penulis amati tentang “Peranan Internal Auditing dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku” yaitu bahwa perusahaan tersebut menggunakan dua metode pengendalian internal, yaitu metode pengendalian secara administratif dan pengendalian fisik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


(2)

BAB V Simpulan dan Saran 85

Universitas Kristen Maranatha

selain melakukan stock opname, perusahaan dapat melakukan dengan dua metode yang sudah dijelaskan.

5.2. Saran

Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap pelaksanaan fungsi internal auditing pada stock opname dan pengendalian internal sediaan barang jadi, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, yaitu:

1. Sebaiknya perusahaan melakukan cut-off ketika pemeriksaan stock opname sediaan barang jadi sedang berlangsung sehingga mengurangi terjadinya kekeliruan perhitungan barang yang masuk dan yang keluar.

2. Pihak manajemen melakukan pemisahan fungsi dan tugas dengan baik terhadap masing-masing bagian sehingga manajer tidak perlu merangkap semua fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian.

3. Sebaiknya pihak manajemen mendokumentasikan secara tertulis fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian serta otorisasinya di dalam perusahaan. 4. Setiap bagian dan divisi tidak boleh saling memberikan informasi yang penting

di dalam divisi tersebut, contoh: bagian produksi tidak boleh mengetahui harga pembelian bahan baku yang dilakukan oleh divisi pembelian, bagian penjualan tidak boleh mengetahui campuran bahan-bahan pembuatan produk dan lainnya.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

5. Dalam melaksanakan auditing, internal auditor harus bisa mencakup semua fungsi internal auditing, yaitu:

a. Pembuktian (Verification)

Dalam hal verifikasi, internal auditor melakukan auditing terhadap dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan laporan-laporan untuk mengetahui apakah ke semuanya telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Contoh:

 Memeriksa apakah seluruh dokumen dan catatan telah dicatat sesuai dengan klasifikasinya.

 Memeriksa ketepatan dan kebenaran penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada dokumen-dokumen yang ada.

 Internal auditor melakukan pengwasan dalam pelaksanaan penghitungan fisik (stock opname) yang dilaksanakan oleh petugas gudang dan bagian akunting setelah itu dibuat hasil laporan stock opnamenya.

b. Kepatuhan (Compliance)

Internal auditor melakukan penilaian ketaatan para karyawan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta menentukan apakah aktivitas-aktivitas yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.

c. Penilaian (Evaluation)

Internal auditor melakukan penilaian atas sistem dan prosedur yang diterapkan dalam perusahaan, apakah sudah cukup efektif atau belum. Penilaian ini dilakukan dengan cara memeriksa sistem dan prosedur yang ada, apakah ada kelemahannya atau tidak.


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 87

Universitas Kristen Maranatha

6. Untuk semakin meningkatkan pemeriksaan terhadap pengendalian internal yang ada dan kegiatan operasi perusahaan maka penulis menyarankan untuk mendirikan suatu komite audit yang terdiri dari orang-orang yang independen dan profesional. Dan dalam pendiriannya didukung oleh surat keputusan yang sah yang mengukuhkan keberadaan komite audit yang independen dan mandiri. 7. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk mengambil variabel dan sampel

penelitian yang berbeda dari yang diambil penulis. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik dan berguna bagi perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode waktu pengujian yang lebih panjang dan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(5)

88 Universitas Kristen Maranatha

Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke. (2000). Auditing An Integreted Approach, Eight, New York:Prentice-Hall International, Inc.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance, Jilid Dua, Penerbit Erlangga, Jakarta

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ari, Suherman Pujiati dan Rusliah Nur. (1989). Penggunaan R dalam Psikologi, Penerbit: Berbagi NET. Academic Publisher.

Albert, Tanuse Usman. (2001). Peranan Internal Auditing Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku (studi kasus pada PT. X di Bandung). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung.

Brink, Victor Z, and Herbert Witt. (1982). Modern Internal Auditing, Fourth Edition, New York: A. Ronald Press Publication.

Himayati. (2008). Eksplorasi Zahir Accounting, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hiro Tugiman. (2000), Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

James D, Wilson and Campbell. (1991). Controllership, Edisi Tiga, Penerbit Erlangga, Bandung.

Komarruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi, dan Kanaka Purwadiredja. (1998). Auditing I, Edisi Kelima, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Cetakan Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan, Edisi Tiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. (2004). Marketing Analysis Made Easy, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(6)

89 Universitas Kristen Maranatha

Santosa, S. (2001). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Smith, Jay M and K Fred Skousen. (1990). Intermediate Accounting Comprehensive Volume, Eleventh Edition, U.S.A, South Western Publishing Co.

Sawyers, Lawrence. (1982). Pemeriksaan Intern, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta

Taylor, Donald H., Glezen, G. W., (1994). Auditing Integrated Concept and Procedurs, 6thedition, New York:John Wiey and Sons’s Inc.

Wilson, James D, and Campbell, John B. (1981). Controllership: The Work of Management Accountant, Third Edition, New York: Jhon Willey and Sons Inc. Diterjemahkan oleh Tjintjin F Tjendera. (1997). Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/

http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/110/100 http://jabber.rab.co.id/os/stock-opname-di-tinyerp

http://www.ibrosys.com

http://aororaoperations.wordpress.com/2008/08/05/warehouse-management/ http://triyatmoko.wordpress.com/tag/kasus-audit/