PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MODEL PEMBELAJARAN SAVI(SOMATIC,AUDITORY,VISUAL,INTELEKTUAL)DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas Vii Smpn 44 Bandung.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELEKTUAL) DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
Disusun Oleh: Yuren Sasiska Akmelia
0808379
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2013
(2)
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELEKTUAL) DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
Oleh
Yuren Sasiska Akmelia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yuren Sasiska Akmelia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELEKTUAL) DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
Oleh:
Yuren Sasiska Akmelia NIM. 0808379
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I
Dr. Deni Darmawan, M.Si.
NIP. 19711228 199802 1 001
Pembimbing II
Dr. Cepi Riyana, M.Pd.
NIP. 19751230 200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd.
(4)
ABSTRAK
Yuren Sasiska Akmelia, Penggunaan Multimedia Interaktif pada Model
Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana perbedaan kemampuan siswa pada ranah kognitif tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi.
Masalah khusus yang dikaji dalam skripsi ini adalah, bagaimana perbedaan kemampuan siswa aspek pengetahuan tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi?, bagaimana perbedaan kemampuan siswa aspek pemahaman tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi?, bagaimana perbedaan kemampuan siswa aspek penerapan tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi?.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Kelas eksperimen menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI dan kelas kontrol menggunakan media presentasi. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda hasil belajar ranah kognitif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa pada ranah kognitif tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi.
Rekomendasi untuk penelitian kedepannya dalam penelitian ini aspek yang diteliti hanyalah aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan yang terdapat pada ranah kognitif dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembalajaran SAVI, maka peneliti menyarankan kepada peneliti lain melakukan penelitian serupa pada aspek dan ranah yang berbeda.
Kata kunci : Multimedia Interaktif, Model Pembelajaran SAVI, Teknologi Informasi dan Komunikasi
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN ...
x xii xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Definisi Operasional ...
1 7 8 9 10
BAB II PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MODEL
PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
A. Belajar dan Pembelajaran... B. Hasil Belajar... 1. Pengertian Hasil Belajar ...
12 14 14
(6)
2. Klasifikasi Kemampuan Hasil Belajar ... C. Model Pembelajaran... D. Model Pembelajaran SAVI ... 1. Pengertian ... 2. Ciri-Ciri Pembelajaran SAVI ... 3. Fungsi ... 4. Komponen ... 5. Kaitan Model Pembelajaran SAVI dengan Mata Pelajaran TIK ... E. Media Pembelajaran ...
1. Pengertian Media Pembelajaran... 2. Kegunaan Media Pembelajaran... 3. Multimedia Interaktif ... 4. Model Tutorial... a. Pengertian Program Tutorial ... b. Tujuan Model Tutorial ... c. Langkah-Langkah Model Tutorial ... F. Hipotesis Penelitian ...
15 19 20 20 21 22 22 26 26 26 27 28 30 30 31 31 32
BAB III METODE PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian………... 1. Metode Penelitian ... 2. Desain Penelitan ... B.Populasi dan Sampel Penelitan……….………...
35 35 36 37
(7)
1. Populasi Penelitian ... 2. Sampel Penelitian ... C.Teknik Pengumpulan Data …………... 1. Alat Pengumpul Data ... 2. Tahapan Penyusunan ... D.Pengembangan Instrumen………... E.Teknik Analisis Data ………... F. Prosedur Penelitian ...
37 37 38 38 39 40 46 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Ujicoba Instrumen ..………... 1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... 3. Tingkat Kesukaran ... 4. Daya Beda ... B.Deskripsi Hasil Penelitian………..…... 1. Pelaksanaan Penelitian ... 2. Data Hasil Penelitian ... C.Pengujian Hipotesis ..………... 1. Uji Normalitas ... 2. Uji Homogenitas... 3. Uji Hipotesis ... D.Pembahasan Hasil Penelitian ..………...
53 53 55 56 57 57 57 58 69 69 73 76 84
(8)
1. Pembahasan Rumusan Masalah Pertama ... 2. Pembahasan Rumusan Masalah Kedua ... 3. Pembahasan Rumusan Masalah Ketiga ... 4. Pembahasan Rumusan Masalah Umum ...
E. Deskripsi Pelaksanaan Penggunaan Multimedia Interaktif melalui Model
Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)...
84 85 87 88
90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... B. Saran ...
93 95
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3. 1 Hubungan Antar Variabel...
Tabel 3. 2 Desain Penelitian Randomized Control Group Pretest- Posttest Design... ... Tabel 3. 3 Kriteria Validitas Tes... Tabel 3. 4 Interperetasi Reliabilitas ……..…...……... Tabel 3. 5 Interperetasi Tingkat Kesukaran………... Tabel 3. 6 Interperetasi Daya Pembeda Instrumen Tes...…... Tabel 4. 1 Validitas Alat Ukur ...……... Tabel 4. 2 Reliabilitas Instrumen... Tabel 4. 3 Persentase Tingkat Kesukaran
Instrumen………... Tabel 4. 4 Pengelompokan Instrumen Yang
Digunakan………... Tabel 4. 5 Objek Penelitian .…. ... Tabel 4. 6 Gain Aspek Pengetahuan .………... Tabel 4. 7 Gain Aspek Pemahaman ...
35
36 42 44 45 46 55 56
56
57 58 61 63
(10)
Tabel 4. 8 Gain Aspek Penerapan ... Tabel 4. 9 Gain Keseluruhan atau Total ... Tabel 4. 10 Uji Normalitas Gain Total Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol ... Tabel 4. 11 Uji Normalitas Gain Aspek Pengetahuan Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... Tabel 4. 12 Uji Normalitas Gain Aspek Pemahaman Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... Tabel 4. 13 Uji Normalitas Gain Aspek Penerapan Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... Tabel 4. 14 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol ... Tabel 4. 15 Uji Homogenitas Aspek Pengetahuan ... Tabel 4. 16 Uji Homogenitas Aspek Pemahaman ... Tabel 4. 17 Uji Homogenitas Aspek Penerapan ... Tabel 4. 18 Uji Hipotesis Umum ... Tabel 4. 19 Uji Hipotesis Aspek Pengetahuan ... Tabel 4. 20 Uji Hipotesis Aspek Pemahaman ... Tabel 4. 21 Uji Hipotesis Aspek Penerapan ...
65 67
70
71
72
73
74 74 75 75 77 79 81 83
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4. 1 Rata-Rata Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol... Gambar 4. 2 Rata-Rata Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol...……... Gambar 4.3 Rata-Rata Keseluruhan ...
59
60 68
(12)
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 3. 1 Prosedur Penelitian... 50
(13)
(14)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : Metode eksperimen semu (Quasi Experiment) pada dasarnya sama dengan ekperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang saling dominan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah multimedia interaktif pada model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dilaksanakan pada kelas eksperimen dan media presentasi dilaksanakan pada kelas kontrol , sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif yaitu aspek pengetahuan konsep, pemahaman konsep dan penerapan konsep.
Tabel 3.1
Hubungan antar variabel
Variabel Bebas Variabel Terikat
Multimedia Interaktif (X1)
Media Presentasi (X2) Perbedaan kemampuan siswa
aspek pengetahuan (Y1)
X1Y1 X2Y1
Perbedaan kemampuan siswa aspek pemahaman (Y2)
X1Y2 X2Y2
Perbedaan kemampuan siswa aspek penerapan (Y3)
(15)
36
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Dengan menggunakan desain ini subyek penelitian dibagi dalam dua kelas/kelompok, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol yang dipilih secara acak dan mendapat perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen akan diberi perlakuan dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) sedangkan kelas kontrol menggunakan media presentasi.
Tabel 3.2
Desain Penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design
D
(Syaodih, 2011: 207)
Dengan:
O1 = Pretest (tes awal) untuk mengetahui prestasi belajar awal
siswa sebelum diberi perlakuan (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
O2 = Posttest (tes akhir) untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah diberi perlakuan (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
X = Pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).
Kelompok Pre test Treatment Post test
Eksperimen O1 X O2
(16)
37
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:55). Berdasarkan pada pendapat tersebut di atas, maka populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 44 Bandung.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Penentuan sampel dari suatu
populasi disebut penarikan sampel atau “sampling” (Nana syaodih,
2011:251). Cara penarikan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi semua populasi untuk dijadikan sampel, dengan teknik penarikan sampel kelas atau cluster random sampling, karena dalam cluster random sampling dilakukan dengan menggunakan kelompok yang tersedia sebagai sampel sehingga peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu akan tetapi dalam bentuk kelas yang tersedia dan pengacakannya hanya pada kelasnya saja yang bisa digunakan yang mana saja, tidak pada individu atau siswa.
Pada penelitian ini siswa yang diambil sebagai sampel adalah siswa kelas VII SMPN 44 Bandung, sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VII-F dan kelas kontrol yaitu kelas VII-E.
(17)
38
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes dan lembar observasi.
1. Alat pengumpul data
a. Tes
Menurut Arikuto (2010:30), “tes adalah penilaian yang komprehensif
terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program”. Dalam
penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis (paper and pencil test) yaitu tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda yang dibuat berdasarkan indikator hasil belajar (C1, C2, dan C3).
b. Lembar Observasi
Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dilakukan ketika multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) diterapkan. Lembar observasi ini dibuat dalam bentuk isian yang harus di checklist (√) dengan lembar pengisian ya atau tidak. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual). Lembar observasi ini diberikan kepada observer yang terdiri dari guru mata pelajaran TIK di tempat penelitian dan rekanan mahasiswa. Lembar observasi ini diisi ketika pembelajaran di dalam kelas sedang berlangsung.
(18)
39
2. Tahapan Penyusunan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Melakukan studi lapangan / studi pendahuluan. 2) Merumuskan masalah penelitian.
3) Melakukan studi literatur. 4) Menyusun proposal penelitian.
5) Menghubungi pembimbing untuk proses bimbingan.
6) Membuat dan menyusun perangkat pembelajaran serta instrumen penelitian.
7) Mengkonsultasikan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dan instrumen kepada dosen.
8) Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dijudgment.
9) Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan insrumen penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
(19)
40
Visual, Intelektual) dan pembelajaran yang biasa digunakan yaitu ceramah dan demontrasi.
3) Memberikan tes akhir (posttest) kepada sampel penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4) Pengisian lembar observasi (oleh observer). c. Tahap Akhir
1) Mengolah dan menganalisis data penelitian.
2) Membandingkan hasil analisis data instrumen tes antara sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah diterapkan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada kelas eksperimen dan kemudian dibandingkan dengan kelas kontrol.
3) Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
D. Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen lebih banyak dilakukan terhadap instrumen tes. Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu penulis mengujicobakan instrumen tersebut kepada siswa yang telah memperoleh materi yang akan diujicobakan. Data hasil uji coba tes dianalisis untuk mendapatkan keterangan apakah instrumen tersebut layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Berikut dipaparkan analisis-analisis
(20)
41
yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes penelitian.
a. Analisis Validitas
Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes (Arikunto, 2010:65). Tes yang valid (absah = sah) adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal dari suatu tes dapat menggunakan suatu teknik korelasi product momen seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N rxy (Arikunto, 2010:72)Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y X = Skor siswa tiap butir soal
Y = Skor total tiap siswa uji coba
N = Jumlah siswa
Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan menggunakan tolak ukur sebagai berikut :
(21)
42
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Tes
Rentang Kriteria
<1,00 Sangat Tinggi
xy r
60 ,
0 <0,80 Tinggi
<0,60 Cukup
xy r
20 ,
0 <0,40 Rendah
<0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010:75) b. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau tidak berubah-ubah (Arikunto, 2010:87). Tes yang reliable adalah tes yang menghasilkan skor yang tidak berubah-ubah ketika diteskan pada situasi yang berbeda. Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas adalah dengan menggunakan metode belah dua (split-half method) ganjil genap karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Pada saat pemberian skor, tes dibelah menjadi dua sehingga tiap siswa memperoleh dua macam skor, yakni skor yang diperoleh dari soal-soal yang bernomor ganjil dan skor yang diperoleh dari soal – soal yang bernomor genap. Selanjutnya skor ganjil dikorelasikan dengan skor genap, hasilnya
xy r 80 , 0 xy r 40 , 0 xy r 00 , 0
(22)
43
adalah koefesien korelasi rnn. Koefisien korelasi ganjil – genap tersebut
dikoreksi sehingga menjadi koefesien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus Spearman – Brown :
rnn =
2�1.2 1+ �−1 �1.2
(Zainal Arifin, 2009:261) Keterangan :
rnn = koefisien korelasi ganjil – genap
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2 x 1 2
Untuk menentukan koefisien korelasi ganjil - genap digunakan teknik
korelasi “Pearson’s Product Moment” yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N rxy (Arikunto, 2010:72) Keterangan :rxy = koefesien korelasi ganjil - genap
N = jumlah peserta tes
X = Skor siswa menjawab benar bernomor ganjil Y = Skor siswa yang menjawab benar bernomor genap
(23)
44
Tabel 3.4
Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00 sangat tinggi 0,61 r 0,80 Tinggi 0,41 r 0,60 Cukup 0,21 r 0,40 Rendah 0,00 r 0,20 sangat rendah
c. Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (Arikunto, 2010:207). Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :
P = � ��
(Arikunto, 2010:208)
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(24)
45
Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tiap item soal tiap tahap dilakukan dengan interpretasi berikut ini :
Tabel 3.5
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Nilai TK Interpretasi
1,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2010:210)
d. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2010:211).
Untuk menghitung daya pembeda tiap item soal terlebih dahulu menentukan skor total siswa dari siswa yang memperoleh skor tinggi ke rendah. Kemudian dibagi dua menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Kemudian menghitung daya pembeda dengan menggunakan rumus :
��= (�� − ��)
�
(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan:
(25)
46
WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas. n = 27% x N
Nilai daya pembeda (DP) yang diperoleh, kemudian diinterpretasikan pada kategori berikut ini :
Tabel 3.6
Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes
Nilai DP Interpretasi
0,40 – up Very good items. 0,30 – 0,39 Reasonably good. 0,20 – 0,29 Marginal items. Below – 0,19 Poor items.
(Zainal Arifin, 2009: 274)
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain data nilai tes, yaitu data nilai tes hasil belajar pada ranah kognitif dan data lembar observasi. Dari data-data tersebut, data skor hasil belajar pada ranah kognitif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sedangkan data observasi keterlaksanaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) digunakan sebagai gambaran kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pengolahan data
(26)
47
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap data skor pretest, posttest dan indeks gain.
Adapun teknik pengolahan data yang digunakan terhadap data – data tersebut, antara lain :
1) Data Tes
Pengolahan data untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif dilakukan terhadap skor pretest dan posttest. Dari data skor pretest dan posttest tersebut, diperoleh nilai gain yang akan menunjukkan adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif setelah diterapkan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual). Selanjutnya dari gain tersebut kita bisa mengetahui gain ternormalisasi pada pembelajaran sehingga diketahui keefektifan penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif siswa.
Adapun langkah–langkah dalam melakukan uji statistik data hasil tes adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS 16 melalui uji normalitas one sample
(27)
48
berdistribusi normal, maka analisis data dilanjutkan dengan uji homogenitas varians untuk menentukan uji parametrik yang sesuai.
Kriteria pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah jika nilai sig. atau signifikan < 0,05 distribusi adalah tidak normal, dan jika nilai sig. atau signifikan > 0,05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2003:168 dalam Cindy Nurwulan, 2011:102).
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah variansi populasi data yang diuji memiliki variansi yang homogen atau tidak. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS 16 dengan uji Levene (Levene Test).
Kriteria pengujiannya adalah apabila signifikansi < α (0,05) maka data tersebut homogen dan jika signifikansi < α (0,05) maka
data tersebut tidak homogen. (Santoso, 2003:168 dalam Cindy Nurwulan 2011:102).
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independent dua arah (t-test independent) untuk melihat perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 16. Adapun dibandingkan antara gain skor posttest dan pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara
(28)
49
keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan).
Hipotesis model statistik adalah : H0 : μ1= μ2
H1 : μ1≠ μ2
Dengan kriteria pengujian adalah :
Jika - ttabel < thitung < + ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ketentuan untuk mencari t tabel adalah taraf signifikansi α = 0,05,
db= n1 + n2 -2 .
2) Data non tes (Lembar Observasi)
Data yang diperoleh melalui lembar observasi dalam bentuk tabel yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung, dianalisis dan dipresentasikan dalam kalimat.
(29)
50
F. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut :
Populasi
Sampel
X Y
Pemilihan Bahan Produksi Media Penilaian Media Evaluasi Media
Uji Coba Instrumen Instrumen
PBM menggunakan Multimedia Interaktif melalui
Model Pembelajaran SAVI (Kleas Eksperimen)
PBM menggunakan
Media Presentasi (Kelas Kontrol)
X Kelompok Eksperimen pre-test post-test
Y Kelompok Kontrol pre-test post-test
Hasil
(30)
51
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Secara lebih jelas prosedur penelitian yang ditempuh dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan subjek penelitian yang berasal dari populasi yaitu siswa SMPN 44 Bandung.
2. Melakukan studi literatur.
3. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan untuk penelitian. 4. Membuat dan mengembangkan multimedia interaktif.
5. Menyusun satuan mata pelajaran TIK dengan pokok bahasan yang telah ditentukan.
6. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes sebanyak 30 item berbentuk tes objektif pilihan ganda.
7. Melakukan eksperimen.
a. Membagi siswa menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok yang menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI sebagai kelompok eksperimen, dan kelompokj yang menggunakan media presentasi sebagai kelompok kontrol. b. Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
c. Memberikan perlakukan kepada kelompok eksperimen dan kepada kelompok kontrol.
(31)
52
d. Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontroll.
8. Pengolahan hasil penelitian.
9. Membuat penafsiran dan kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan hipotesis.
(32)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh simpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :
Simpulan umum :
Terdapat perbedaan kemampuan siswa pada ranah kognitif tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer antara siswa yang belajar menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dengan siswa yang belajar menggunakan media presentasi.
Simpulan khusus :
Secara lebih khusus, kesimpulan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih baik dari pada menggunakan media presentasi dalam aspek pengetahuan tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer karena pada penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI siswa dapat langsung membaca sendiri materi pelajaran yang ada pada multimedia interaktif dan langsung mempraktekkan materi pelajaran (Somatic) dan siswa berdiskusi
(33)
94
dimengerti dan menjelaskan kembali materi pelajaran dengan kata-kata sendiri (Auditory).
2. Penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih baik dari pada menggunakan media presentasi dalam aspek pemahaman tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer karena pengunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI siswa mempelajari materi dengan berulang-ulang dalam satu pertemuan, seperti pada saat siswa menjawab soal latihan (Intelektual), apabila jawaban siswa salah maka siswa harus kembai kepada materi sebelumnya.
3. Penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih baik dari pada menggunakan media presentasi dalam aspek penerapan tentang materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer karena penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI siswa diminta langsung mempraktekkan posisi duduk serta langkah-langkah mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur (Somatic), setelah melihat gambar atau video yang sudah ditayangkan pada multimedia interaktif (Visual).
Berdasarkan gambaran hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran TIK pada materi prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih baik dari pada siswa yang
(34)
95
menggunakan media presentasi. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media presentasi yang biasa digunakan oleh guru pada kelas kontrol.
B. Saran
1. Bagi siswa
Adanya pembelajaran yang dilakukan secara bervariasi merupakan stimulus yang baik bagi siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran komputer agar termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa lebih mempunyai ketertarikan tersendiri dalam pelajaran TIK.
2. Bagi guru
Adanya pebelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran komputer melalui komponen yang ada pada model pembelajaran SAVI. Sehingga siswa lebih mempunyai ketertarikan tersendiri dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Dan dapat digunakan sebagai alternatif media dalam
(35)
96
mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa.
3. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan diharapkan dapat memberikan perhatian terhadap penggunaan metode-metode baru dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah, seperti menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI.
4. Bagi peniliti selanjutnya
Dalam penelitian ini aspek yang diteliti hanyalah aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan yang terdapat pada ranah kognitif dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembalajaran SAVI, maka peneliti menyarankan kepada peneliti lain melakukan penelitian serupa pada aspek dan ranah yang berbeda.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto,S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Darmawan, D. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
DePorter , D. dan Hernacki, M. (1999). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Green, Timothy D and Brown, Abbie. (1968). Multimedia Projects in the Classroom. California: Corwin Press.
Hadi, Nur. (2008). “Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran”. Makalah pada Diklat Guru SMK Muhammdiyah 3, Klaten.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasrul. (2010). “Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif”.
Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1.
Ifzanul. (2009). Teori belajar behavioristik [Online]. Tersedia : http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/teori-belajar-behaviouristik.html [04 Desember 2012]
Joyce, Bruce, dkk. (2009). Models of Teaching (Model-Model Pengajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kismiati, dkk. (2010). Dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Lia Kuswayatno, dkk. (2006). Mahir Berkomputer (TIK untuk KeLas VII SMP). Bandung: Grafindo.
Meier, Dave. (2000). The Accelerated Learning Handbook. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
(37)
105
Meri, Juwita. (2009). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa SMP. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
(38)
98
Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Nandi. (2006). ”Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Persekolahan”. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6,No.1.
Nurwulan, Cindy. (2011). Penggunaan Computer Assisted Instruction (CAI) pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar Kelas V. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Pitaloka, Dewi. (2011). Pengaruh pendekata Somatic, Auditory, Visual, Intelektual (SAVI)terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Prasetyo, M. Hasan. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran SAVI dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Kemampuan Kognitif Siswa. Skripsi Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Putri, Ayu Aprilia. (2011). Penggunaan Computer Based Instruction (CBI) Multimodel dalam Pembelajaran Saind di Sekolah Dasar (Studi Quasi Eksperimen Penggunaan CBI Multimodel terhadap Siswa Kelas V SD Assalam Bandung). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Risal, M. (2011). Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajarkan materi pelajaran TIK [Online]. Tersedia : http://www.artikelbagus.com/2011/06/penggunaan-pendekatan-pembelajaran.html [02 Oktober 2012]
Roebyarto. (2008). Pendekatan SAVI. [Online]. Tersedia:http: http://roebyarto.multiply.com/journal/item/21/PENDEKATAN-SAVI. [21 September 2012].
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman.Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer. [Online]. Tersedia:http://rusmantp.wordpress.com. [24 September 2012].
Saefudin, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sardiman A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(39)
99
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto,B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syaodih, N. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaripudin, T dan Kurniasih. (2009). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu. Tsabitta, Harne. (2012). Metode Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia:http:// http://har91.blogspot.com/2012/05/metode-pembelajaran-savi.html#. [23 September 2012].
(1)
Yuren Sasiska Akmelia, 2013
Penggunaan Multimedia Interaktif Pada Model Pembelajaran Savi (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan media presentasi. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media presentasi yang biasa digunakan oleh guru pada kelas kontrol.
B. Saran
1. Bagi siswa
Adanya pembelajaran yang dilakukan secara bervariasi merupakan stimulus yang baik bagi siswa dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran komputer agar termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa lebih mempunyai ketertarikan tersendiri dalam pelajaran TIK. 2. Bagi guru
Adanya pebelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Penggunaan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran komputer melalui komponen yang ada pada model pembelajaran SAVI. Sehingga siswa lebih mempunyai ketertarikan tersendiri dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Dan dapat digunakan sebagai alternatif media dalam
(2)
mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa.
3. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan diharapkan dapat memberikan perhatian terhadap penggunaan metode-metode baru dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah, seperti menggunakan multimedia interaktif melalui model pembelajaran SAVI.
4. Bagi peniliti selanjutnya
Dalam penelitian ini aspek yang diteliti hanyalah aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan yang terdapat pada ranah kognitif dengan menggunakan multimedia interaktif melalui model pembalajaran SAVI, maka peneliti menyarankan kepada peneliti lain melakukan penelitian serupa pada aspek dan ranah yang berbeda.
(3)
97 Yuren Sasiska Akmelia, 2013
Penggunaan Multimedia Interaktif Pada Model Pembelajaran Savi (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto,S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Darmawan, D. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Press. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
DePorter , D. dan Hernacki, M. (1999). Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Green, Timothy D and Brown, Abbie. (1968). Multimedia Projects in the Classroom. California: Corwin Press.
Hadi, Nur. (2008). “Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran”. Makalah pada Diklat Guru SMK Muhammdiyah 3, Klaten.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasrul. (2010). “Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif”. Jurnal MEDTEK, Volume 2, Nomor 1.
Ifzanul. (2009). Teori belajar behavioristik [Online]. Tersedia : http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/teori-belajar-behaviouristik.html [04 Desember 2012]
Joyce, Bruce, dkk. (2009). Models of Teaching (Model-Model Pengajaran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kismiati, dkk. (2010). Dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Lia Kuswayatno, dkk. (2006). Mahir Berkomputer (TIK untuk KeLas VII SMP). Bandung: Grafindo.
Meier, Dave. (2000). The Accelerated Learning Handbook. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.
(4)
Meri, Juwita. (2009). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa SMP. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
(5)
Yuren Sasiska Akmelia, 2013
Penggunaan Multimedia Interaktif Pada Model Pembelajaran Savi (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 44 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Nandi. (2006). ”Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Persekolahan”. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6,No.1.
Nurwulan, Cindy. (2011). Penggunaan Computer Assisted Instruction (CAI) pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar Kelas V. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Pitaloka, Dewi. (2011). Pengaruh pendekata Somatic, Auditory, Visual, Intelektual (SAVI)terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Prasetyo, M. Hasan. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran SAVI dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Kemampuan Kognitif Siswa. Skripsi Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Putri, Ayu Aprilia. (2011). Penggunaan Computer Based Instruction (CBI) Multimodel dalam Pembelajaran Saind di Sekolah Dasar (Studi Quasi Eksperimen Penggunaan CBI Multimodel terhadap Siswa Kelas V SD Assalam Bandung). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Risal, M. (2011). Penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mengajarkan materi pelajaran TIK [Online]. Tersedia : http://www.artikelbagus.com/2011/06/penggunaan-pendekatan-pembelajaran.html [02 Oktober 2012]
Roebyarto. (2008). Pendekatan SAVI. [Online]. Tersedia:http: http://roebyarto.multiply.com/journal/item/21/PENDEKATAN-SAVI. [21 September 2012].
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman.Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer. [Online]. Tersedia:http://rusmantp.wordpress.com. [24 September 2012].
Saefudin, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sardiman A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(6)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto,B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syaodih, N. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaripudin, T dan Kurniasih. (2009). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu. Tsabitta, Harne. (2012). Metode Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia:http:// http://har91.blogspot.com/2012/05/metode-pembelajaran-savi.html#. [23 September 2012].