Penanganan Sanitasi/Jamban dalam Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat di Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
(B. kesehatan)
Penanganan Sanitasi/Jamban dalam Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat di Kecamatan
Karangpandan Kabupaten Karanganyar
Studyanto, Anung B; Musfiroh, Mujahidatul; Sasongko, Soepono; Ropitasari
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Pengabdian, BOPTN UNS, Ipteks bagi Masyarakat, 2012
Upaya penanganan dan pengendalian sanitasi sehat di masyarakat akan menjadi semakin kompleks
dengan semakin bertambahnya laju pertumbuhan penduduk, perkembangan permukiman penduduk,
penyempitan lahan perumahan, keterbatasan lahan untuk pembuatan fasilitas sanitasi seperti MCK,
cubluk, septic tank dan bidang resapannya serta tidak tersedianya alokasi dana pemerintah untuk
penyediaan sarana dan prasarana sanitasi, hal-hal inilah yang menyebabkan kondisi sanitasi lingkungan
semakin memburuk. Penanganan dan pengendalian sanitasi sehat telah menjadi target pencapaian
Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Untuk penanganan dan pengendalian sanitasi sehat
Pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah melaksanakan kegiatan SANIMAS (Sanitasi oleh
Masyarakat).
Sanitasi menjadi masalah yang sangat kompleks ketika masyarakat tidak memahami pengaruh sanitasi
dalam kehidupan masyarakat. Penyediaan fasilitas toilet dan jamban yang sesuai standart kesehatan dan
keamanan merupakan masalah yang melibatkan beberapa faktor antara lain: masyarakat sebagai pelaku
penghasil sampah, teknologi dan manajemen pengelolaan sanitasi. Keterlibatan komponen-komponen
tersebut dalam mewujudkan sanitasi sehat yang akan saling mempengaruhi. Dalam program
peningkatan sanitasi sehat, keterlibatan warga masyarakat merupakan faktor yang sangat menentukan.
Toilet adalah salah satu sarana prasarana sanitasi berupa sebuah tempat yang lembab dan cenderung
lebih sering basah, sehingga perkembangan bakteri serta kuman juga lebih tinggi. Kamar mandi atau
toilet yang kotor menyebabkan bakteri dan kuman yang berkembang sangat tinggi. Berdasarkan hasil
pemeringkatan kebersihan toilet umum, Indonesia menjadi peringkat ke-12 terburuk dari 18 negara di
Asia. Tingginya mobilitas penduduk Indonesia sangat mempengaruhi kebutuhan akan toilet umum, tapi
di Indonesia toilet umum masih belum memadai apalagi kebersihannya masih jauh dari yang diharapkan.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan kondisi toilet yang belum memenuhi standart toilet bersih
akan menimbulkan penyakit, terlebih lagi Indonesia yang memiliki iklim tropis. Perbaikan dan
standarisasi toilet bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana sanitasi yang sehat dan aman.
Permasalahan sanitasi masuk menjadi daftar kebutuhan untuk dilakukan pengabdian masyarakat di
Kabupaten Karanganyar karena cakupan sanitasi atau jamban keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar
masih kurang (63%). Kurangnya cakupan sanitasi dan jamban keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar
disebabkan karena faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan dari masyarakat. Pertumbuhan penduduk
Kecamatan Karangpandan terus meningkat, hal ini perlu diikuti dengan penambahan dan penyediaan
sarana dan prasarana seperti jalan, pembukaan lahan-lahan baru untuk perumahan, drainase dan air
bersih. Dalam upaya penambahan dan penyediaan sarana prasarana melalui pembangunan perlu
diperhatikan mengenai permasalahan sanitasi lingkungan. Masih ditemukan fasilitas sanitasi keluarga
dan masyarakat di Kecamatan Karangpandan yang belum memenuhi standart sehat dan aman, terutama
di daerah Bangsri, Karang dan Salam. Sanitasi yang kurang memenuhi standart sehat dan aman akan
berdampak pada derajat kesehatan masyarakat.
Penanganan Sanitasi/Jamban dalam Upaya Pemenuhan Standar Rumah Sehat di Kecamatan
Karangpandan Kabupaten Karanganyar
Studyanto, Anung B; Musfiroh, Mujahidatul; Sasongko, Soepono; Ropitasari
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Pengabdian, BOPTN UNS, Ipteks bagi Masyarakat, 2012
Upaya penanganan dan pengendalian sanitasi sehat di masyarakat akan menjadi semakin kompleks
dengan semakin bertambahnya laju pertumbuhan penduduk, perkembangan permukiman penduduk,
penyempitan lahan perumahan, keterbatasan lahan untuk pembuatan fasilitas sanitasi seperti MCK,
cubluk, septic tank dan bidang resapannya serta tidak tersedianya alokasi dana pemerintah untuk
penyediaan sarana dan prasarana sanitasi, hal-hal inilah yang menyebabkan kondisi sanitasi lingkungan
semakin memburuk. Penanganan dan pengendalian sanitasi sehat telah menjadi target pencapaian
Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Untuk penanganan dan pengendalian sanitasi sehat
Pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah melaksanakan kegiatan SANIMAS (Sanitasi oleh
Masyarakat).
Sanitasi menjadi masalah yang sangat kompleks ketika masyarakat tidak memahami pengaruh sanitasi
dalam kehidupan masyarakat. Penyediaan fasilitas toilet dan jamban yang sesuai standart kesehatan dan
keamanan merupakan masalah yang melibatkan beberapa faktor antara lain: masyarakat sebagai pelaku
penghasil sampah, teknologi dan manajemen pengelolaan sanitasi. Keterlibatan komponen-komponen
tersebut dalam mewujudkan sanitasi sehat yang akan saling mempengaruhi. Dalam program
peningkatan sanitasi sehat, keterlibatan warga masyarakat merupakan faktor yang sangat menentukan.
Toilet adalah salah satu sarana prasarana sanitasi berupa sebuah tempat yang lembab dan cenderung
lebih sering basah, sehingga perkembangan bakteri serta kuman juga lebih tinggi. Kamar mandi atau
toilet yang kotor menyebabkan bakteri dan kuman yang berkembang sangat tinggi. Berdasarkan hasil
pemeringkatan kebersihan toilet umum, Indonesia menjadi peringkat ke-12 terburuk dari 18 negara di
Asia. Tingginya mobilitas penduduk Indonesia sangat mempengaruhi kebutuhan akan toilet umum, tapi
di Indonesia toilet umum masih belum memadai apalagi kebersihannya masih jauh dari yang diharapkan.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan kondisi toilet yang belum memenuhi standart toilet bersih
akan menimbulkan penyakit, terlebih lagi Indonesia yang memiliki iklim tropis. Perbaikan dan
standarisasi toilet bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana sanitasi yang sehat dan aman.
Permasalahan sanitasi masuk menjadi daftar kebutuhan untuk dilakukan pengabdian masyarakat di
Kabupaten Karanganyar karena cakupan sanitasi atau jamban keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar
masih kurang (63%). Kurangnya cakupan sanitasi dan jamban keluarga di wilayah Kabupaten Karanganyar
disebabkan karena faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan dari masyarakat. Pertumbuhan penduduk
Kecamatan Karangpandan terus meningkat, hal ini perlu diikuti dengan penambahan dan penyediaan
sarana dan prasarana seperti jalan, pembukaan lahan-lahan baru untuk perumahan, drainase dan air
bersih. Dalam upaya penambahan dan penyediaan sarana prasarana melalui pembangunan perlu
diperhatikan mengenai permasalahan sanitasi lingkungan. Masih ditemukan fasilitas sanitasi keluarga
dan masyarakat di Kecamatan Karangpandan yang belum memenuhi standart sehat dan aman, terutama
di daerah Bangsri, Karang dan Salam. Sanitasi yang kurang memenuhi standart sehat dan aman akan
berdampak pada derajat kesehatan masyarakat.