APLIKASI FUZZY DECISION MAKING UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT TROPIS.

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda satu dan yang lainnya. Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar tubuh. Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan penyakit tidak menular.

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013). Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2008). Menurut (Vatimatunnimah, 2013) penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit menjadi salah satu

Secara atronomis Indonesia terletak antara ° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan dan juga antara 9 ° Bujur Timur sampai 1 1° Bujur Timur. Oleh karena letak astronomis Indonesia merupakan daerah yang memiliki iklim


(2)

2

tropis. Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki dua musin yaitu penghujan dan kemarau. Masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan ataupun sebaliknya disebut pancaroba. Pada masa ini banyak orang yang jatuh sakit. Banyak di antara mereka mengaku bahwa penyebabnya adalah daya tahan tubuh orang tersebut menurun karena belum siap menghadapi pergantian musim.

Penyakit yang terjadi di daerah tropis dan subtropis yang umumnya berupa infeksi sering disebut sebagai penyakit tropis (Purnama, 2012). Penyakit tropis terbagi menjadi 4 macam, yaitu: infeksi oleh bakteri seperti deman tifoid, infeksi yang disebabkan oleh virus seperti DBD, infeksi yang disebabkan oleh parasite seperti malaria, dan sindrom penyakit menular seperti ISPA (Sudiono, 2003).

Gejala dari masing – masing penyakit berbeda satu dan yang lainnya. Akan tetapi terdapat beberapa macam penyakit yang memiliki gejala hampir sama, terutama gejala awal. Banyak orang yang menganggap bahwa gejala yang dialami adalah gejala dari penyakit yang ringan saja. Padahal ada kemungkinan merupakan salah satu gejala awal dari suatu penyakit yang cukup berbahaya jika tidak segera ditangani oleh pihak ahli yaitu dokter spesialis. Pasien yang menderita penyakit infeksi yang berbahaya jika terlambat ditangani akan menyebabkan kematian. Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah masih belum meratanya penyebaran dokter spesialis, sehingga perawatan dan pengobatan untuk pasien kurang optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk mengurangi resiko kematian akibat penyakit infeksi tropis ini.


(3)

3

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Jika biasanya diagnosis penyakit hanya dapat dilakukan oleh pihak dokter saja, maka seiring perkembangan teknologi, diagnosis penyakit dapat dilakukan oleh orang biasa dengan bantuan sebuah sistem. Diagnosis dilakukan berdasarkan input gejala yang dialami oleh pasien.

Diagnosis penyakit merupakan proses dimana akan diambil satu keputusan di antara beberapa kemungkinan yang ada. Keputusan tersebut diambil berdasarkan beberapa pertimbangan. Pengambilan keputusan ini merupakan kasus yang dapat diselesaikan menggunakan prinsip decision support system

atau sistem pendukung keputusan (SPK). Dalam pengambilan keputusan diterapkan sistem pembobotan untuk setiap kriteria. Bobot yang diberikan untuk masing - masing kriteria pastilah berbeda – beda. Pembobotan yang tepat dari setiap kriteria akan sangat mempengaruhi hasil keputusan. Oleh karena dalam melakukan diagnosis suatu penyakit sebaiknya mempertimbangkan berbagai kriteria maka tidak salah jika diagnosis digolongkan dalam kasus decision making, termasuk di dalamnya diagnosis untuk penyakit tropis.

Telah ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit tropis, seperti pada tahun 2011 Diema Hernyka Satyaren mengembangkan sistem pakar diagnosis penyakit infeksi tropis dengan menggunakan forward dan backward chaining dengan tingkat kesesuaian gejala dan penyakitnya sebesar 97,96%. Lalu Rika Rosnelly dan Retantyo Wardoyo pada tahun 2011 mencoba mengembangkan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM) untuk mendiagnosis penyakit tropis dengan


(4)

4

menggunakan sampel 3 jenis penyakit. Zainal Abidin pada tahun 2015 telah menerapkan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making untuk membuat sebuah sistem pakar penyakit gigi dan mulut.

Penelitian lain mengenai diagnosis penyakit tropis telah dilakukan oleh Elly R Situmeang pada tahun 2011 yang mengembangkan sebuah sistem pakar menggunakan metode forward chaining dengan sebuah sistem yang dibangun oleh bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL. Selain itu theorema Bayes juga telah digunakan dalam membangun sebuah sistem pakar untuk diagnosis penyakit tropis oleh Eri Wibowo pada tahun 2009.

Pada penelitian – penelitian tersebut digunakan gejala sebagai masukan dalam proses diagnosis. Sebagian besar gejala dari bermacam penyakit tersebut bersifat tidak pasti atau samar. Karena sifat kesamaran gejala tersebut maka dapat digunakan logika fuzzy dalam melakukan diagnosis penyakit tropis ini. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input

ke dalam suatu ruang output dengan menggunakan aturan fuzzy (Agus, 2009: 1). Sebelum munculnya teori logika fuzzy, dikenal sebuah logika tegas yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sedangkan logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai dapat bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya.

Hal – hal yang telah diuraikan di atas melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian diagnosis penyakit tropis dengan menerapkan logika fuzzy.


(5)

5

Penelitian dengan judul “Aplikasi Fuzzy Decision Making untuk Diagnosis

Penyakit Tropis” diharapkan dapat memberi manfaat di bidang matematika

maupun di bidang kesehatan. B.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas yang kurang efektif, maka pada penelitian ini dibuat batasan masalah yaitu:

1. Penyakit yang akan didiagnosis adalah beberapa penyakit tropis menular yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia.

2. Pada sistem input adalah gejala yang diderita pasien, tidak melihat faktor lain seperti pola hidup, riwayat keturunan, dan sebagainya.

3. Pasien orang dewasa. C.Rumusan Masalah

1. Bagaimana aplikasi fuzzy decision making untuk diagnosis penyakit tropis?

2. Bagaimana keakuratan hasil diagnosis?

D.Tujuan Penelitian

1. Mengetahui aplikasi fuzzy decision making untuk diagnosis penyakit tropis.

2. Mengetahui keakuratan hasil diagnosis. E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut:


(6)

6

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem fuzzy untuk mendiagnosis penyakit tropis.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan orang awam sebagai salah satu cara diagnosis penyakit tropis dengan lebih cepat dan lebih praktis.


(7)

7 BAB II KAJIAN TEORI

Teori – teori yang mendukung di dalam penelitian ini di antaranya adalah mengenai penyakit tropis, himpunan fuzzy, sistem pendukung keputusan, dan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM), dan penelitian – penelitian terdahulu.

A.Penyakit Tropis

1. Pengertian Penyakit Tropis

Penyakit tropis adalah penyakit yang umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis. Daerah tropis dan subtropis atau dikenal juga dengan Temperate Zone, adalah daerah atau area yang berada antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis Capricorn. Kawasan yang termasuk dalam zona ini adalah Asia pada umumnya termasuk Indonesia, sebagian benua Australia, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika (Satyareni, 2011). Penyakit tropis terbagi menjadi 2 kategori yaitu menular dan tidak menular. Penyakit tropis yang menular biasa disebut dengan tropik infeksi. Penularan penyakit dapat melalui berbagai perantara seperti bakteri, hewan, udara, air, juga sesama manusia.

2. Contoh Penyakit Tropik infeksi

Terdapat banyak sekali macam penyakit tropik infeksi. Baik itu yang berbahaya yang dapat menimbulkan resiko kematian maupun yang ringan tanpa resiko kematian. Pada kasus ini diberikan contoh sebanyak 30 penyakit tropik infeksi, yaitu AIDS, cacar air, campak, cikungunya, DBD, diare, difteri,


(8)

8

disentri, filariasis, flu burung, hepatitis, herpes, influenza, ISPA, kolera, leptospirosis, malaria, pes, pneumonia, polio, rabies, SARS, tetanus, typhus, TBC, serta taeniasis. Penjelasan singkat dari berbagai penyakit tersebut adalah sebagai berikut:

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus DEN-1, DE-2, DEN-3, atau DEN-4 yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi virus Dengue dari penderita DBD lainnya. Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Faviviridae (Suhendro dkk, 2009). Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang menyumbang banyak angka kasus DBD di dunia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, pada tiga bulan terakhir di tahun 2015 yaitu Oktober, November, dan Desember jumlah kasus DBD cenderung menurun yaitu pada rentang 1.104 - 3.219 kasus.

2. Demam tifoid (Thypus)

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyposa. Penyakit ini menyerang bagian pencernaan terutama usus halus. Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama


(9)

9

tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut Thypoid fever atau

Thypus abdominalis karena berhubungan dengan usus di dalam perut (Widoyono, 2002). Tipes masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang – Undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah (Widodo, 2009).

3. SARS

Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) adalah penyakit infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh virus Corona dengan sekumpulan gejala klinis yang berat (Chen, 2009). SARS pertama kali muncul pada Maret 2003 di Guangzhou. Penyakit ini termasuk dalam salah satu kategori penyakit menular. Cara penularan utamanya adalah melalui kontak langsung membrane mukosa (mata, hidung, dan mulut).

4. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit menular yang menginfeksi organ pernafasan. ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala ringan sampai berat dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu (WHO, 2007).

5. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan


(10)

10

pertukaran gas setempat. (Dahlan, 2009). Istilah pneumonia sering digunakan bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut yang merupakan penyebab terseringnya.

6. Diare

Diare merupakan keluhan yang sering dialami oleh banyak orang. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya yaitu lebih dari 200 ml/24 jam (Daldiyono, 2009). Dalam definisi lain yang menggunakan frekwensi sebagai indikator, diare adalah buang air besar encer dalam sehari dapat lebih dari 3 kali. Terdapat beberapa jenis diare salah satunya diare. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Menurut World Gastroenterology Organisation global guidelines 2005, diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal yang berlangsung kurang dari 14 hari. Pada kasus diare dapat dijumpai feses yang berlendir dan bercampur darah maupun tanpa darah. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan diare diantaranya infeksi (oleh bakteri, parasit, virus), obat – obatan, salah makan bahkan keracunan makanan. Banyaknya kejadian diare di negara berkembang termasuk Indonesia lebih banyak jika dibandingkan dengan negara maju yaitu 2 hingga 3 kali lipat.

7. Kolera

Kolera adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Vibrio cholera


(11)

11

enterotoksin yang dihasilkan bakteri tersebut (Soemarsono, 2009). Di kalangan masyarakat kolera sering disebut dengan istilah muntaber.

8. Difteri

Difteri adalah suatu penyait infeksi akut yang terjadi secara lokal pada membran mukosa atau kulit yang disebabkan oleh basil gram positif

Corynebacterium dyphtheriae (Acang, 2009). Difteri biasanya terjadi pada saluran nafas bagian atas. Pertama kali ada laporan penyakit ini adalah pada tahun 1921. Penyakit ini mudah sekali menular dengan tanda khas terbentuknya pseudomembran di tenggorokan (Staff pengajar FK-UI,1985). 9. Influenza Burung atau Flu Burung (avian influenza)

Influenza burung atau flu burung merupakan infeksi akibat virus influenza tipe A yang biasa mengenai unggas (Nainggolan, 2009). Virus influenza termasuk dalam family orthomyxoviruses yang terdiri atas tiga tipe yaitu A,B, dan C. Virus tipe B dan C menyebabkan penyakit lain pada manusia tetapi dengan gejala yang lebih ringan. Virus A yang menyebabkan flu burung adalah virus influenza A subtipe H5N1 yang selanjutnya virus ini lebih dikenal dengan virus H5N1 yang tergolong dalam Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI). Di Indonesia telah lama ditemukan virus flu burung pada manusia setelah 4 negara sebelumnya yaitu Hongkong, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Sebagian besar kasus flu burung yang ditemukan didahului dengan adanya kontak dengan unggas. Oleh karena itu disimpulkan bahwa penularan virus flu burung pada manusia adalah melalui unggas.


(12)

12

Namun tidak menutup kemungkinan pula bahwa infeksi flu burung dapat tertular melalui manusia yang telah terinfeksi sebelumnya.

10. Disentri (Disentri Basiler)

Disentri basiler atau shigellosis adalah suatu infeki akut kolon yang disebabkan kuman genus shigella (Sya’roni, 2009). Penyakit ini menginfeksi usus. Usus yang terkena adalah usus besar dan dapat mengenai seluruh bagian usus besar.

11. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans (Zein, 2009). Weil adalah penemu pertama kali leptospirosis yaitu pada tahun 1886. Semua daerah di dunia terinfeksi oleh leptospirosis kecuali di benua Antartika, namun paling banyak ditemukan di daerah tropis. Leptospirosis lebih sering terjadi pada saat musim hujan berlangsung. Leptospira dapat terdapat pada beberapa binatang seperti anjing, babi, lembu, kuda, kucing, marmut, tupai, musang, kelelawar, dan masih banyak lagi. Namun pada manusia, leptospirosis terjadi karena disebabka oleh tikus sebagai vektor utamanya. Di Indonesia, leptospirosis telah ditemukan di berbagai provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Penyakit ini dapat tertular kepada manusia melalui kontak dengan air, tanah, atau lumpur yang terkontaminasi oleh urin hewan terinfeksi leptospira.


(13)

13

12. Rabies

Rabies adalah infeksi akut susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia lainnya yang berakibat fatal (Harijanto, 2009). Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk genus Lyssa-virus, family

Rhabdoviridae. Manusia dapat terinfeksi rabies melalui sekret yang terinfeksi akibat gigitan binatang. Binatang yang dapat menginfeksi rabies diantaranya adalah anjing, kucing, monyrt, musang, kelelawar, rubah, tupai, rakun, dan ternak.

Di beberapa negara rabies memiliki nama yang berbeda dan juga hewan yang dapat menginfeksi berbeda – beda. Di Indonesia rabies biasa disebut dengan penyakit anjing gila karena sebagian besar terjadi karena gigitan anjing, walaupun ada juga yang disebabkan oleh gigitan kucing dan monyet. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI terapat sekitar 150 negara di dunia terjangkit virus rabies dengan rata – rata 55.000 pasien meninggal setiap tahunnya. Sehingga pada Pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan ke 34 yang dilaksanakan pada 27 September 2014 di Vientiane, Lao sepuluh Negara telah sepakat dan mendeklarasikan untuk bebas rabies pada tahun 2020 (infodatin, 2014).

13. Malaria

Malaria adalah penyakit ifeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Selain menginfeksi manusia, malaria juga menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil, dan mamalia


(14)

14

(Harjianto, 2009:1754). Malaria yang terjadi di Indonesia umumnya disebabkan oleh 3 jenis plasmodium, yaitu plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana (Benign Malaria).

14. Tetanus

Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme yang disebabkan oleh tetanospasmin. Tetanospasmin merupakan suatu toksin protein yang kuat yangdihasilkan oleh Clostridium tetani (Ismanoe, 2009). Tetanus hampir selalu menimpa individu non imun, individu dengan imunitas parsial dan individu dengan imunitas penuh yang kemudian gagal mempertahankan imunitas secara adekuat dengan vaksinasi ulangan.

15. Filariasis

Filariasis adalah. Peyakit ini disebabkan oleh infestasi satu atau dua jenis filaria yaitu Wucheria bancrofti atau Brugia malayi. Cacing ini bentuknya langsing dan ditemukan di dalam sistem peredaran darah limfe, otot, jaringan ikat atau rongga serosa pada vertebrata. Cacing bentuk dewasa dapat ditemukan pada pembuluh dan jaringan limfa pasien. Mikrofilaria W. bancrofti umumnya ditemukan pada malam hari (nokturnal) terutama di belahan bumi bagian selatan termasuk Indonesia (Pohan, 2009).

16. HIV/AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus Human Immunodeficiency Virus


(15)

15

(HIV) yang termasuk famili retroviridae (Djoerban, 2009). Kasus AIDS pertama di dunia dilaporkan terjadi pada tahun 1981. Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali dilaporkan secara resmi oleh departemen kesehatan pada tahun 1987 dengan pasien orang Belanda yang berada di Bali.

HIV/AIDS dapat ditularkan dengan media cairan tubuh yang telah terinveksi oleh virus HIV melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah, serta dari seorang ibu yang telah terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Orang yang terkena infeksi HIV tidak menunjukkan mengalami gejala tertentu secara langsung.

Gejala akan semakin parah seiring memburuknya kekebalan tubuh penderita. Demam yang dialami berlangsung lama, berat badan menurun drastis, lemah, batuk darah, diare berkelanjutan.

17. Hepatitis

Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menyerang hati. Hepatitis tergolong dalam penyakit dengan kategori berbahaya. Terdapat 5 jenis virus hepatitis yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelima virus ini dapat menyebabkan seseorang terkena hepatitis viral akut (Sanityoso, 2009). 18. Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa (Amin, 2009).

19. Influenza

Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang berlangsung selama 2-7 hari dan biasanya sembuh dengan


(16)

16

sendirinya.(Nelwan, 2009). Penyakit ini tergolong penyakit yang ringan. Akan tetapi dapat juga menjadi berbahaya untuk kalangan tertentu. Penyebab dari influenza adalah virus. Terdapat 3 jenis virus influenza yaitu A, B, dan C. Penyakit ini termasuk penyakit yang mudah sekali menular.

20. Taeniasis

Taeniasis atau penyakit cacing pita adalah infeksi pada manusia oleh cacing pita dewasa yang tergolong dalam genus Taenia (Bakta, 2009). Terdapat dua jenis cacing pita penyebab infeksi yaitu Taenia solium (cacing pita pada babi) dan juga Taenia saginata (cacing pita pada sapi). Infeksi

T.solium terjadi di Indonesia pertama kali pada tahun 1867 di Malang oleh Lutchman, sedangkan infeksi T.saginata ditemukan di Kalimantan Barat oleh Bone pada tahun 1940.

21. Campak

Campak merupakan penyakit yang suah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin), yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern,dalam bahasa Islandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris (Anwar, 2014). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Morbilivirus famili Paramyxoviridae.

22. Cacar air

Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab cacar air adalah Varicella zoster. Penyakit ini lebih sering diderita oleh anak – anak. Akan tetapi orang dewasa pun tidak terhindar dari


(17)

17

resiko terkena penyakit ini. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain. Penularannya dapat melalui percikan ludah penderita, melalui sentuhan kulit yang terinfeksi, dan lain sebagainya (Kurniawan, 2009).

23. Herpes

Herpes merupakan penyakit yang mirip dengan cacar air. Penyakit ini mudah sekali menular. Penyebab dari herpes adalah Varicella zoster yang bermanifestasi menjadi herpes zoster (shingles) sehingga orag biasa menyebut herpes adalah kelanjutan dari penyakit cacar air. Perbedaannya dengan cacar air adalah herpes hanya menginfeksi beberapa bagian tubuh saja. Bintik merah timbul di beberapa bagian tubuh bukan di seluruh tubuh seperti pada cacar air.

24.Chikungunya

Chikungunya merupakan salah satu penyakit tropis yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus chikungunya merupakan genus alphavirus termasuk dalam family Togaviridae. Virus tersebut ditularkan oleh nyamuk terutama nyamuk Aedes aegypti.

25.PES

Penyakit pes merupakan salah satu penyakit zoonosis yang biasa ditularkan oleh pinjal yang berada pada bulu tikus. Di dunia penyakit pes mulai terjadi pada abad ke-13 sekitar tahun 1347, kasus ini terjadi di negara Cina dan India. Sejak epidemik penyakit pes berlangsung sudah tercatat kasus 13.000.000 orang meninggal. Pada tahun 1894 pandemik pes mulai menyebar ke-empat benua, penyebarannya bermula dari


(18)

18

daratan Cina (Depkes RI, 2008). Sedangkan di Indonesia pes mulai ditemukan pada tahun 1910.

26.Polio

Polio atau poliomyelistis merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.

Gejala dari masing – masing penyakit terdapat dalam Lampiran 1. B.Penelitian – Penelitian Terdahulu

Penyakit tropik infeksi merupakan penyakit yang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Angka kematian akibat penyakit ini pun masih tinggi. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakit tropik infeksi. Beberapa penelitian mengenai diagnosa penyakit telah banyak dilakukan. Berikut penelitian – penelitian yang dimaksud: 1. Penelitian yang berjudul “ Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Infeksi Tropis dengan Menggunakan Forward dan Backward Chaining” dilakukan oleh Diema Hernyka Satyaren pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan sistem pakar dengan metode forward dan backward chaining dengan tingkat kesesuaian gejala dan penyakitnya sebesar 97,96%.

2. Penelitian yang berjudul “ Penerapan Fuzzy Multi Criteria Decision Making

(FMCDM) untuk Diagnosa Penyakit Tropis” yang dilakukan oleh Rika Rosnelly dan Retantyo Wardoyo pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM) dengan menggunakan fungsi keanggotaan segitiga. Kriteria yang digunakan sebanyak 10 yaitu splenomegaly, hepatomegaly, suhu tubuh, mual/muntah, keadaan air


(19)

19

seni, mimisan, pendarahan gusi, muntah arah, bercak merah, dan buang air besar. Banyaknya alternatif keputusan ada 3 yaitu penyakit malaria, demam berdarah, dan demam tifoid (tipes) serta menggunakan 5 rating kecocokan atau bobot yaitu angat Kurang (SK), Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB).

3. Sebuah penelitian berjudul “Sistem Pakar Penyakit Gigi dan Mulut dengan Menggunakan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making telah dilakukan oleh Zainal Abidin pada tahun 2015. Dalam penelitiannya Abidin menggunakan 42 kriteria (gejala) dan 18 jenis alternatif (penyakit gigi dan mulut). Rating kecocokan alternatif terhadap kriteria yang digunakan sebanyak 4 yaitu rendah (R), cukup (C), tinggi (T) dan sangat tinggi (ST). Sistem pakar tersebut dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan output berupa hasil diagnosis beserta cara penanganannya.

4. Elly R Situmeang pada tahun 2011 melakukan penelitian sebagai tugas akhir skripsinya yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis dengan Menggunakan Metode Forwad Chaining”. Metode yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah Forwadr Chaining dengan penelusuran ke depan dengan rancangan yang mudah dan sesuai dengan aturan yang ada. Sistem yang digunakan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

5. Eri Wibowo mengembangkan teorema Bayes untuk mendiagnosa penyakit tropis pada tahun 2009 sebagai tugas akhir skripsinya yang berjudul “ Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Tropis yang Disebabkan oleh Bakteri


(20)

20

Menggunakan Metode Theorema Bayes”. Dalam penelitianini digunakan

forward chaining sebagai metode penelusuran faktanya yaitu aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu yang berupa urutan urutan pemasukan aturan ke dalam basis aturan atau urutan lain yang ditentukan oleh pemakai dan menyertakan nilai probabilitas (theorema bayes) untuk menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Perancangan tabel dan perancangan dialog implementasi program menggunakan Borland Delphi 7.0. Keluaran sistem berupa hasil penelusuran penyakit yang dilengkapi dengan nilai probabilitas yang diperoleh dengan menggunakan Teorema Bayes, pengobatan dan pencegahan.

6. Penelitian berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis Berbasis

Web” yang dilakukan oleh Purnama Ramadhani dkk pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode Bayesian Network dengan tampilan antar muka menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

Diperoleh kesamaan sebesar 78% antara hasil diagnosa dengan diagnosa dokter berdasarkan analisa dengan sampel sedangkan hasil kuisioner menunjukkan 69% sama dengan diagnosa yang dilakukan oleh dokter.

Penelitian – penelitian mengenai diagnosis penyakit masih terus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian yang telah dilakukan melibatkan penyakit yang banyaknya kurang dari 20. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan sistem fuzzy untuk mendiagnosis jenis penyakit yang lebih banyak. Penyakit yang digunakan sebanyak 26 jenis penyakit tropis.


(21)

21

C. Teori Himpunan Fuzzy

1. Himpunan Tegas

Himpunan adalah kumpulan dari beberapa benda berbeda yang didefinisikan dengan jelas keberadaannya. Benda – benda yang berada dalam suatu himpunan disebut unsur atau elemen atau anggota himpunan. Suatu himpunan biasanya diberi simbol huruf kapital sedangkan unsurnya diberi simbol huruf kecil. Keanggotaan sebuah himpunan diberi notasi “ ". Sebagai contoh notasi “ " dibaca adalah anggota himpunan A dan notasi " ” dibaca bukan anggota himpunan (Sukirman, 2006:16). Himpunan tegas atau himpunan klasik adalah suatu himpunan dimana keberadaan elemen dalam himpunan tersebut hanya ada dua kemungkinanan, yaitu berada pada himpunan (merupakan anggota himpunan) dan tidak berada pada himpunan (bukan merupakan anggota himpunan)(Klir,1997:48). Suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar tingkat keanggotaan suatu elemen ( ) dalam himpunan ( ) sering disebut dengan nama nilai keanggotaan atau derajat keanggotaaan yang dinotasikan dengan � . Dalam himpunan klasik hanya terdapat 2 nilai keanggotaan yaitu � =1 untuk yang menjadi anggota A dan � =0 untuk yang bukan anggota dari A. (Kusumadewi, 2010:15).

Contoh 2. 1 Jika diketahui � = { , � , } maka dapat dikatakan

bahwa � = karena � dan � � � � = karena


(22)

22 2. Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan perluasan dari himpunan tegas. Teori himpunan fuzzy pertama kali deperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1995 dalam tulisannya yang berjudul “Fuzzy Sets”. (Wang, 1997:13). Kata fuzzy dalam bahasa Indonesia memiliki arti samar. Jadi himpunan fuzzy

merupakan himpunan objek yang didefinisikan secara samar. Artinya suatu objek tidak hanya mempunyai 2 kemungkinan dalam suatu himpunan yaitu anggota himpunan dimana � =1 dan bukan anggota himpunan dimana

� = namun memiliki beberapa kemungkinan yang nilai keanggotaannya berada pada [0,1]. Setiap anggota pada himpunan fuzzy bersifat tunggal, artinya setiap anggota pasti memiliki tepat satu nilai keanggotaan. (Klir, 1997:7). Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu (Kusumadewi,2003):

a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel.

Menurut Sri Kusumadewi (2010:6) terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:

a. Variabel Fuzzy

Variabel fuzzy adalah variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem fuzzy.

Contoh: suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan, denyut nadi, dan sebagainya.


(23)

23

Himpunan fuzzy adalah suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

Contoh: Pada variabel suhu tubuh terbagi menjadi 4 himpunan fuzzy yaitu normal, demam ringan, demam sedang, dan demam tinggi.

c. Semesta Pembicaraan

Semesta pembicaraan atau universal adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa bertambah secara monoton dari kiri ke kanan.

Contoh: semesta pembicaraan untuk variabel suhu tubuh adalah [36,40]. d. Domain

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dan diperbolehkan dalam suatu himpunan fuzzy.

Contoh: Domain untuk himpunan fuzzy suhu tubuh adalah normal = [36;39,7], demam ringan = [36,5;38,7], demam sedang = [37,9;40], dan demam tinggi = [39,1;40].

Definisi 2.1 (Zimmermann,1991)

Jika X adalah koleksi dari objek – objek yang dinotasikan secara generik oleh x, maka suatu himpunan fuzzy ̃ dalam X adalah suatu himpunan pasangan berurutan:

̃ = { , �̃ | � �} 2. 1

dengan �̃ adalah derajat keanggotaan x di ̃ yang memetakan X ke ruang keanggotaan M yang terletak pada rentang [0,1].


(24)

24

Contoh 2. 2 Suatu himpunan fuzzy ̃ dinyatakan dalam persamaan

berikut: ̃={(sangat cocok; 0,9), (cocok; 0,8), (agak cocok; 0,5), (kurang cocok; 0,25), (sangat kurang cocok; 0,1)}.

Selain menggunakan persamaan 2.1, himpunan fuzzy dapat dinotasikan dengan cara lain. Jika semesta pembicaraannya kontinu maka persamaan himpunan fuzzy ̃ dinotasikan sebagai :

̃ = �̃ 2. 2

dimana tanda integral bukan untuk proses mengintegralkan tetapi hanya untuk merepresentasikan sekumpulan hubungan � dengan fungsi keanggotaann �̃ . Apabila semesta pembicaraannya diskret maka persamaannya adalah:

̃ = ∑ �̃ � �

�= 2. 3

dimana tanda sigma bukan untuk menjumlahkan namun untuk merepresentasikan hubungan � dengan fungsi keanggotaann �̃ . (Wang, 1997:22).

Contoh 2. 3 Himpunan fuzzy ̃ = ,

� �+

, �+

,

� � �+

,

� � � � �+

,

� � � �

3. Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy

Menurut Kusumadewi (2010:22) fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik – titik input


(25)

25

data ke dalam nilai keanggotaannya. Dengan nilai keanggotaannya berada pada selang 0 sampai 1. Terdapat berbagai macam representasi dari suatu fungsi keanggotaan. Klir (1997:76-86) menyebutkan bahwa terdapat beberapa cara untuk merepresentasikan fungsi keanggotaan yaitu berupa grafik, tabulasi dan list, representasi geometri, dan representasi analitik. Pada umumnya untuk merepresentasikan fungsi keanggotaan menggunakan logika fuzzy adalah representasi analitik. Beberapa representasi analitik dari fungsi keanggotaan yang sering digunakan antara lain fungsi keanggotaan linier, segitiga, trapesium, bentuk bahu, kurva-S, dan bentuk lonceng. 1. Fungsi Keanggotaan Linier

Fungsi keanggotaan linier merupakan bentuk yang paling sederhana dari representasi himpunan fuzzy karena hanya berupa garis lurus. Terdapat dua macam fungsi keanggotaan linier yaitu fungsi linier naik dan fungsi linier turun. Pada fungsi linier naik, nilai keanggotaan domain bergerak ke kanan dari 0 ke 1. Sedangkan pada fungsi linier turun, nilai keanggotaan domain bergerak ke kanan dari 1 ke 0.

Fungsi keanggotaan linier naik didefinisikan dengan persamaan berikut:

�[ ] = {

; −

− ; ;


(26)

26

Gambar 2. 1 Fungsi Keanggotaan Linear Naik

Sedangkan fungsi linier turun didefinisikan dengan persamaan (Kusumadewi,2010:23):

�[ ] = { −− ;

; 2. 5

Gambar 2. 2 Fungsi Kenggotaan Linear Turun


(27)

27

Fungsi keanggotaan segitiga merupakan gabungan dari 2 fungsi linier yang persamaannya didefinisikan sebagai berikut:

�[ ] = { ;

− − ; − − ;

2. 6

Gambar 2. 3 Fungsi Keanggotaan Sgitiga

3. Fungsi Keanggotaan Trapesium

Fungsi keanggotaan trapesium merupakan perluasan dari fungsi segitiga yang beberapa titiknyaa mempunyai nilai keanggotaan 1. Persamaaan dari fungsi trapesium yaitu:

�[ ] = {

; − − ; ;

− ;

2. 7


(28)

28

Gambar 2. 4 Fungsi Keanggotaan Trapesium

4. Fungsi Keanggotaan Bentuk Bahu

Fungsi keanggotaan bentuk bahu terdiri dari bahu kanan dan bahu kiri. Kurva bahu kiri merepresentasikan kondisi konstan dari kiri dengan nilai keanggotaan 1 kemudian turun dengan nilai keanggotaan menuju ke 0, sedangkan kurva bahu kanan merepresentasikan keadaan linear naik menuju nilai keanggotaan 1 secara konstan kekanan (Suwandi, 2011). Fungsi Keanggotaan yang merepresentasikan kurva bahu kiri:

� = {

; − − ;

;

2. 8

Fungsi Keanggotaan yang merepresentasikan kurva bahu kanan:

� = {

; − − ;

;

2. 9


(29)

29

Gambar 2. 5 Fungsi Keanggotaan Bentuk Bahu

Fungsi keanggotaan yang digunakan dalam skripsi ini adalah fungsi keanggotaan segitiga karena penghitungannya sederhana.

5. Fungsi Keanggotaan Bentuk S

Fungsi keanggotaan bentuk S atau sigmoid merupakan kurva yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan, sama seperti kurva linier. Akan tetapi kurva S ini memiliki permukaan yang tak linier atau lurus. kurva S terdiri dari kura pertumbuhan dan penyusutan. Kurva S didefinisikan dengan 3 parameter, yaitu: nilai keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap ( ), dan titik infleksi atau crossover ( ) yaitu titik yang memiliki doamain 50% benar.

Persamaan fungsi keanggotaan bentuk S pertumbuhan adalah sebagai berikut:

� ; , , =

{

; −�

�−� ;

− �−�−� ; ;

(2.9)


(30)

30 � ; , , =

{

,

− − ,

− ,

,

yang direpresentasikan oleh gambar 2.6

Gambar 2. 6 Fungsi Keanggotaan Bentuk S

6. Fungsi Keanggotaan Bentuk Lonceng

Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berebentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu:

(i)Fungsi keanggotaan bentuk pi

Fungsi keanggotaan pi terdiri dari empat parameter. Parameter a dan d terletak pada kaki kurva, dan parameter b dan c pada bahu kurva seperti terlihat pada gambar 2.7.


(31)

31

Gambar 2. 7 Karakteristik fungsional kurva PI Persamaan Fungsi Keanggotaan:

� ; , , , =

{

, −

− ,

+ − − , +

,

− − , +

− , +

,

2. 10

(ii) Kurva BETA

Kurva BETA merupakan kurva lonceng yang memiliki kerapatan lebih tinggi dari kurva pi. Representasi kurva beta pada gambar 2.8 berikut:


(32)

32

Persamaan Fungsi Keanggotaannya:

; , =

+ �− 2 2. 11

Kurva beta terdiri dari tiga parameter yaitu a, b, dan c. parameter c biasanya bernilai positif dan terletak di pusat kurva.

(iii)Kurva GAUSS

Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan 2 parameter yaitu ( ) dan k, kurva GAUSS juga menggunakan ( ) untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva.

Gambar 2. 9 Representasi kurva gauss Persamaan Fungsi Keanggotaan:

� ; , = −� �− 2 2. 12

4. Operator – Operator Fuzzy

a. Operator dasar Zadeh

Terdapat beberapa operator khusus yang digunakan untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan yang merupakan hasil operasi dari 2 himpunan sering disebut fire strength atau


(33)

33

-predikat. Terdapat 3 operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu (Kusumadewi,2010:38) :

1. Operator AND

Operator ini berhubungan dengan operasi interaksi pada himpunan. -predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan – himpunan yang bersangkutan.

� = min � , � 2.13

Contoh 2. 4. Misalkan � = , dan � = , maka � =

�� , � = , ; , = ,

2. Operator OR

Operator OR berhubungan dengan operasi penggabungan pada himpunan. -predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antarelemen pada himpunan – himpunan yang bersangkutan.

� = max � , � 2.14

Contoh 2. 5 Misalkan � = , dan � = , maka � =

�� , � = , ; , = ,

3. Operator NOT

Operator ini berhubungan operasi komplemen pada himpunan. -predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan


(34)

34

mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1.

� ′ = − � 2.15

Contoh 2. 6. Misalkan � = , maka �� ′ = − � = −

, = , .

b. Operator alternatif

Sri Kusumadewi (2010:39) menerangkan bahwa pada dasarnya terdapat 2 tipe operator alternatif. Pertama adalah operator alternatif yang didasarkan pada transformasi aritmatika. Operator tersebut adalah mean, product, dan bounded sum. Operator alternatif yang kedua adalah operator alternatif yang didasarkan pada transformasi fungsi yang lebih kompleks seperti: Kelas Yager dan Sugeno.

c. Operasi aritmatik pada bilangan fuzzy

Berdasarkan karakteristik bilangan fuzzy segitiga dan prinsip perluasan oleh Zadeh (Chen, 2005) aturan pengoperasian dua bilangan

fuzzy segitiga = , , dan = , , adalah sebagai berikut:

1. Penjumlahan dua bilangan fuzzy

( , , , , = + , + , + 2.16

Contoh 2. 7. Misalkan KC = (0;0,25;0,5) dan AC = (0,25;0,5;0,75) maka

� + = ; , ; , , ; , ; , = + , ; , +


(35)

35

2. Pengurangan dua bilangan fuzzy

( , , , , = − , − , − 2.17

Contoh 2. 8. Misalkan AC = (0,25;0,5;0,75) dan KC = (0;0,25;0,5) maka

/ � = , ; , ; , ; , ; , = , − ; , −

, ; , − , = , ; , ; , .

3. Perkalian dua bilangan fuzzy

( , , , , = , , 2.18

Contoh 2. 9. Misalkan AC = (0,25;0,5;0,75) dan KC = (0;0,25;0,5) maka

� = , ; , ; , ; , ; , =

, ; , , ; , , = ; , ; , .

4. Perkalian bilangan real k dengan sebuah bilangan fuzzy

k ( , , = , , 2.19

Contoh 2. 10. Misalkan AC = (0,25;0,5;0,75) maka =

, ; , ; , = , ; , ; , = , ; , ; ,

5. Pembagian dua bilangan fuzzy

( , , , , = / , / , / 2.20

Contoh 2. 11. Misalkan KC = (0;0,25;0,5) dan AC = (0,25;0,5;0,75) maka

� / = ; , ; , , ; , ; , = / , ; , / , ; , / , = ; , ; ,

6. Invers dari bilangan fuzzy segitiga


(36)

36

Contoh 2. 12. Misalkan AC = (0,25;0,5;0,75) maka − = / , ; /

, ; / , = ; ; ,

Selain keenam operasi di atas terdapat operator alternatif. Di antara operator alternatif tersebut adalah operator MEAN. Menurut Kusumadewi operator MEAN fuzzy ada 2 jenis yaitu MEAN AND dan MEAN OR. Terdapat dua kriteria penting yang perlu diperhatikan pada penggunaan operator mean fuzzy, yaitu:

1. Tidak terlalu sensitive terhadap nilai maksimum dan minimum 2. Distributif, nilai kebenaran yang dievaluasi tidak mempengaruhi

operasi.

Adapun rumus yang digunakan dalam operator mean (Cox, 1994): a. Operator MEAN AND:

� =� +� 2.22

Contoh 2. 13. Misalkan � = , dan � = , maka

�� =�� +� = , + , = , = ,

b. Operator MEAN OR:

� = i (� ,� )+ ax � ,� 2.23

Contoh 2. 14 Misalkan � = , dan � = , maka

�� = � (�� ,� )+ �� ,� =

� , ; , + , ; ,

= , + , = , + = , = ,


(37)

37

5. Logika Fuzzy

Kemunculan teori logika fuzzy didahului oleh teori logika tegas (crips) yang mempunyai nilai kebenaran salah dan benar secara tegas. Berbeda dengan logika tegas, logika fuzzy memiliki nilai kebenaran yang samar (fuzzy) antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy suatu pernyataan dapat memiliki nilai kebenaran salah sekaligus benar tetapi berapa besar nilai benar dan salahnya tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya.

Logika fuzzy adalah sebuah metodologi berhitung dengan variabel kata – kata (linguistic variable) sebagai pengganti berhitung dengan bilangan. Kata – kata yang digunakan dalam logika fuzzy bukan sepresisi bilangan namun dekat dengan intuisi manusia (Naba, 2009). Tidak semua kondisi memiliki nilai kebenaran salah dan benar atau bernilai 0 dan 1. Ada suatu kondisi yang berada di antara 0 dan 1 yang dinamakan kesamaran (fuzzy).

Alasan digunakannya logika fuzzy adalah (Sri Kusumadewi, 2010:2):

a. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti dengan konsep matematis sebagai dasar dari penalaran fuzzy yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.


(38)

38

b. Logika fuzzy sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan perubahan – perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan.

c. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data – data yang tidak tepat. Jika diberikan sekelompok data yang cukup homogeny, dan kemudian ada beberapa data yang “eksklusif”, maka logika fuzzy

memiliki kemampuan untuk menanganinya.

d. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi – fungsi nonlinear yang sangat kompleks.

e. Logika fuzzy dapat mengaplikasikan pengalaman – pengalaman para ahli secara langsung tanpa memulai proses pelatihan. Dalam hal ini sering disebut dengan nama Fuzzy Expert System menjadi bagian terpenting.

f. Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik – teknik kendali secara konvensional. Hal ini umumnya terjadi pada aplikasi di bidang mesin ataupun teknik elektro.

g. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Logika fuzzy

menggunakan bahasa sehari – hari sehingga mudah untuk dimengerti.

D. Sistem Pendukung Keputusan

1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali diungkapkan oleh Michael S. Scott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System. Pengambilan keputusan adalah pembelajaran


(39)

39

mengidentifikasi dan memilih alternatif berdasarkan nilai dan pilihan yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan bahwa terdapat beberapa alternatif pilihan yang perlu dipertimbangkan, dan sebagaimana pada sebuah kasus yang sekedar mengidentifikasi beberapa alternatif yang mungkin tetapi juga memilih satu yang terbaik yang sesuai dengan tujuan utama, objektif, memiliki nilai, dan sebagainya. (Harris, 1980). Menurut Baker (2001) pembuatan keputusan sebaiknya diawali dengan mengidentifikasi beberapa pembuat keputusan dan

stakeholder yang ada, mengurangi kemungkinan ketidaksetujuan mengenai definisi masalah, keperluan, tujuan, dan juga kriteria. Baker membagi langkah dari proses pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan Masalah

Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting. Pada langkah pendefinisian masalah ini minimal dilakukan identifikasi terhadap akar penyebab permasalahan, pendekatan asumsi, sistem, batasan organisasional dan penghubungnya, serta beberapa persoalan stakeholder.

2. Menentukan Keperluan

Keperluan adalah kondisi dimana solusi yang acceptable dari permasalahan akan ditemukan. Dalam konteks matematika, keperluan merupakan kendala yang mendeskripsikan beberapa kemungkinan solusi dari tujuan masalah.


(40)

40

3. Menetapkan Tujuan

Tujuan atau goal merupakan suatu keinginan yang hendak diwujudkan. Dalam konteks matematika goal merupakan sasaran dari beberapa kendala.

4. Mengidentifikasi Alternatif

Alternatif memberikan pendekatan yang berbeda untuk mengubah kondisi awal menjadi kondisi yang diinginkan.

5. Mendefinisikan Kriteria

Kriteria keputusan yang akan membedakan di antara beberapa alternatif , sebaiknya berdasarkan tujuan. Hal ini diperlukan untuk mendefinisikan pembedaan kriteria sebagai ukuran objektif dari tujuan untuk mengukur seberapa baik masing - masing alternatif mencapai tujuan.

Menurut Baker (2001) sebuah kriteria sebaiknya:

a. Dapat membedakan di antara banyak alternaif dan mendukung perbandingan dari penampilan beberapa alternatif.

b. Lengkap untuk dimasukkan ke dalam semua tujuan. c. Dapat dioperasikan dan memiliki arti.

d. Tidak berlebihan.

e. Terbagi menjadi beberapa nomor.

Pada beberapa metode, seperti yang dijelaskan oleh Keeny dan Raiffa (1976), tidak berlebihan diperlukan pada kasus indepeden.


(41)

41

Terdapat beberapa alat untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan. Salah satu alat tersebut adalah metode fuzzy multi criteria decision making (FMCDM).

7. Evaluasi alternatif terhadap kriteria

Evaluasi alternatif terhadap kriteria dilakukan untuk memperoleh hasil keputusan yang optimal.

8. Validasi solusi terhadap permasalahan

Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan sistem.

2. Macam Kriteria

Terdapat dua macam kriteria dalam suatu masalah pengambilan keputusan. Kriteria tersebut adalah kriteria tunggal dan kriteria jamak. Salah satu masalah pengambilan keputusan yang menggunakan kriteria tunggal adalah masalah ongkos. Biasanya untuk menyelesaikan masalah ini digunakan optimasi klasik yaitu dengan menggunakan fungsi objektif tunggal dengan beberapa fungsi kendala dari beberapa alternatif. Beberapa teknik yang biasa digunakan adalah linear programming, non-linear programming, discrete optimization, dan lain-lain.( Nemhauser:1989).

Pada kasus dimana terdapat kriteria yang banyaknya terbatas tetapi alternatif yang mungkin tidak terbatas banyaknya maka permasalahan ini termasuk dalam masalah optimasi kriteria majemuk. Teknik optimasi kriteria majemuk dapat juga digunakan ketika banyaknya alternatif yang mungkin adalah terbatas tetapi diberikan dalam bentuk implisit (Steuer, R.E: 1986). Permasalahan pembuatan keputusan dimana banyaknya kriteria dan alternatif


(42)

42

adalah terbatas dan juga diberikan secara eksplisit disebut dengan multi-attribute decision making problems.

3. Multi Criteria Decision Making

Multi Criteria Decision Making Methods (MCDM) adalah sebuah metode yang mengacu pada proses screening, prioritizing, ranking, atau memilih set alternatif dengan kriteria yang bersifat independent, incommensurate atau conficting. (Wang,2005). MCDM merupakan metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Metode ini cocok digunakan dalam pengambilan keputusan dengan melakukan perangkingan. Metode ini sangat tepat untuk diimplementasikan pada kasus semua alternatif yang memiliki sejumlah kriteria yang masing – masing memiliki nilai nominal atau masing – masing kriteria memiliki bobot yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana perbandingan. MCDM berasumsi bahwa rating alternatif dan bobot dari kriteria bersifat crips. (Rosnelly :2011). Oleh karena tidak semua kasus memenuhi asumsi pada MCDM maka berkembanglah pemikiran baru yaitu konsep FMCDM (Fuzzy Multi Criteria Decision Making).

Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM) merupakan sebuah metode pengambilan keputusan yang mempertimbangkan beberapa alternatif dan kriteria pada sebuah situasi yang bersifat samar (fuzzy) (Nur Cahyo:2009). Moon Hyun Joo dan Chan Soon Kang (2004) mengembangkan Fuzzy Decision Making (FDM) dalam 3 langkah penting penyelesaian yang di dalamnya terdapat beberapa tahapan, yaitu:


(43)

43

1. Representasi masalah

a. Identifikasi tujuan dan kumpulan alternatif keputusan. b. Identifikasi kumpulan kriteria.

c. Membangun struktur hirarki dari masalah tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu

2. Evaluasi himpunan fuzzy

a. Memilih himpunan rating untuk variabel kepentingan kriteria dan juga derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya.

b. Evaluasi kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya.

c. Agregasi kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya.

3. Seleksi alternatif yang optimal

a. Memprioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi. b. Memilih alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai

alternatif yang dianggap optimal. E. Bahasa Pemrograman PHP

1. Pengertian PHP

PHP adalah skrip bersifat bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di


(44)

44

server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser (Kustiyahningsih, 2011).

Alasan digunakannya bahasa pemrograman PHP (Rozi, 2014) adalah:

a. Easy to use

Kode yang dipakai dalam PHP mudah dipahami. Selain itu kode – kode dalam PHP dapat mudah disisipkan ke dalam tag HTML.

b. Cross Platorm

PHP dapat dijalankan pada sebagian besar web server dan beberapa sistem operasi.

c. Dynamic page

2. HTML

HTML merupakan kependekan dari Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan text editor

sembarang. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam web browser. Dokumen ini umumnya berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet. HTML merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah dimengerti dibanding bahasa pemograman lainnya, dan karena bentuknya tersebut maka HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti Microsoft Windows, Linux, dan MacOS (Abidin, 2015). HTML terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya sebagai penanda suatu kelompok perintah tertentu, misalnya kelompok perintah form yang ditandai dengan kode <form>, judul dengan <title> dan sebagainya. Sebagai contoh:


(45)

45

Gambar 2. 10 Contoh Script HTML Keterangan :

a. Dokumen HTML selalu diawali dengan tanda tag pembuka <html> dan diakhiri dengan tanda tag penutup.

b. Pada elemen head <head></head>, dapat kita sisipkan kode-kode untuk menuliskan keterangan tentang dokumen HTML. Atau dapat juga kita sisipkan

script pemograman web seperti JavaScript, VBScript, atau SCC untuk menambah daya tarik pada situs yang kita buat agar lebih menarik dan dinamis. c. Elemen body <body></body> berisi tag untuk isi atau layout tampilan situs, seperti <font></font>, <table></table>, <form></form>, dll. Jadi jelas bahwa elemen adalah suatu bagian yang besar yang terdiri dari kode-kode tag tersebut.

Tag hanya merupakan bagian dari elemen, berupa kode-kode yang digunakan untuk mengatur dokumen HTML (Abidin, 2015). Secara garis besar bentuk umum tag adalah sebagai berikut :

<tag awal>Teks</tag akhir> Namun ada juga tag yang tidak perlu ada penutup seperti <br>, <hr>, <img>.


(46)

46

Penggabungan bahasa pemrograman PHP dengan HTML dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan tanda tag buka dilanjutkan tanda tanya (<?php) kemudian ditutup dengan tanda tanya dilanjutkan tanda tag tutup (?>). Ada dua tipe penggabungan antara PHP dan HTML yaitu :

a. Embedded Script Yakni penulisan tag PHP di sela-sela tag HTML. Dengan cara lain penulisan tag PHP digunakan untuk mengapit bagian-bagian tertentu dalam dokumen yang memerlukan script PHP untuk proses di dalam server. Embedded Script menempatkan PHP sebagai bagian dari

script HTML. Contoh penulisan embedded script pada gambar 2.11:

Gambar 2. 11 Contoh penulisan embedded script b. Non Embedded Script

Yakni cara penulisan tag PHP di bagian paling awal dan paling akhir dokumen. Dengan cara lain, penulisan tag PHP digunakan untuk mengawali dan mengakhiri keseluruhan bagian dalam sebuah dokumen. Non embedded script menempatkan script HTML sebagai bagian dari script PHP.


(47)

47

Contoh penulisan non embedded script yaitu :

Gambar 2. 12 Contoh penulisan non embedded script

3. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah software yang dikenal sebagai software web authoring tool, yaitu software untuk desain dan layout halaman web. Adobe Dreamweaver memiliki tiga bentuk layar, yaitu bentuk halaman design, halaman code, dan halaman split yaitu untuk menampilkan code dan design, dimana ketiga bentuk layar tersebut akan mempermudah dalam scripting yang berbasis web seperti HTML, PHP, Javascript, dll (Abidin, 2015). Menurut Nugroho (dalam Abidin, 2015) software ini memiliki kemampuan bukan hanya sebagai perancangan desain web saja, tetapi juga untuk editing kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman

web. Kelebihan dari Adobe Dreamweaver adalah banyaknya fitur dan fasilitas yang disediakan seperti layar yang dengan tiga mode, frame, table, dll. Baik


(48)

48

programmer pemula maupun profesional dapat menyesuaikan diri menggunakan software ini.

4. XAMPP

XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan

website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer

local. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu kita melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online

atau terakses dengan internet (wicaksono, 2008). Program ini tersedia dalam GNU General Public Licence dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Nama XAMPP merupakan singkatan dari :

 X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

 A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan

script PHP yang dituliskan oleh programmer.

 M : MySQL, merupakan aplikasi database server, salah satu perkembangan dari SQL. MySQL digunakan untuk mengelola

database beserta isinya.

 P : PHP, merupakan bahasa pemograman untuk membuat web yang bersifat


(49)

49

halaman web yang bersifat dinamis. PHP sering digunakan bersama basis dataMySQL, namun PHP juga mendukung manajemen basis data lainnya, seperti Oracle, Microsoft Access, Interbase, dbase, PostgreSQL, dan sebagainya.

 P : Perl, salah satu bahasa pemograman. F. Domain Web dan Hosting

1. Pengertian Domain Web

Domain adalah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat sebuah situs (Syaifullah,2012). Domain berfungsi memudahkan pengguna di internet dalam mengakses server. Sebuah nama domain umumnya terdiri dari dua bagian atau lebih yang dipisahkan menggunakan titik. Bagian paling kanan setelah tanda titik merupakan top-level domain sedangkan yang di sebelah kirinya menyatakan subdomain dari domain yang lebih tinggi. Sebagai contoh alamat www.google.com mempunyai top-level domain com sedangkan google adalah subdomain dari com.

2. Macam Domain

Nama domain terdiri dari beberapa jenis yang dikategorikan sebagai berikut:

a. Domain Indonesia, diantaranya adalah: 1) .co.id digunakan untuk suatu perusahaan

2) .ac.id digunakan untuk akademi setara perguruan tinggi / universitas


(50)

50

4) .mil.id digunakan untuk instansi pemerintah 5) .web.id digunakan untuk perorangan atau pribadi 6) .or.id digunakan untuk organisasi

b. Domain TLD ( Top Level Domain ) terdiri dari :

1) .com : digunakan untuk kepentingan komersial atau perusahaan.

2) .net : di gunakan untuk kepentingan network infrastruktur.

3) .org : di gunakan untuk kepentingan organisasi.

4) .edu : digunakan untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan.

5) .info : digunakan untuk kepentingan informasional website.

6) .gov : digunakan untuk kepetingan pemerintahan dan kementerian suatu Negara. .

7) .mil : digunakan untuk kepentingan pertahanan Negara dan militer.

c. Domain Co.Tld (country top level domain ) atau ada yang menyebut CC TLD ( country coded top level domain) terdiri antara lain :

1) .us domain negara America

2) .ly domain negara Libya

3) .in domain negara India

3. Pengertian Hosting

Hosting adalah penyewaan tempat untuk menampung data – data yang diperlukan oleh sebuah blog atau website yang memiliki top-level domain sendiri sehingga dapat diakses lewat internet (Syaifullah,


(51)

51

2012). Data yang dimaksud adalah berupa gambar, file, email, aplikasi/script/program, dan database dalam satu wadah.

4. Jenis – Jenis Hosting a. Free Hosting

Hosting jenis ini merupakan hosting gratisan, tanpa perlu membayar apapun tetapi biasanya akan banyak iklan yang muncul pada website yang telah dibuat dan kita tidak dapat memiliki domain sendiri.

Contoh : Wordpress, Blogspot b. Virtual (shared) Hosting.

Satu server terdapat banyak hosting (yang salah satunya milik kita). Karena terdapat banyak hosting dan domain dalam satu server maka akan lebih hemat perangkat server dan otomatis biayanya menjadi lebih murah.

c. Collocated Hosting

Server dirawat oleh perusahaan hosting dan kita memiliki hak akses penuh untuk menambah/mengurangi, ataupun merubah situs web kita.

d. Dedicated Hosting

Hosting jenis ini merupakan hosting prifat/pribadi, karena kita memiliki server sendiri dan dalam satu server tersebut hanya ada satu hosting dan domain milik kita. Hosting jenis ini biasanya


(52)

52

dimiliki oleh perusahaan besar yang mampu secara biaya maupun tenaga pengelolanya.


(53)

53

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III berisi tentang metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan perencanaan layar aplikasi.

A. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari buku bahan ajar mahasiswa kedokteran Buku Ilmu Penyakit Dalam, jurnal – jurnal tentang penyakit tropis, serta wawancara dengan seorang dokter. Data yang diperoleh berupa gejala atau kriteria dari beberapa penyakit tropis yaitu sebanyak 122 kriteria dari 26 jenis penyakit tropis infeksi.

B.Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk memperoleh hasil diagnosis berdasarkan gejala yang dimasukkan. Dalam penelitian ini digunakan metode Fuzzy Multy Criteria Decision Making (FMCDM). Alasan Metode FMCDM menerapkan pembobotan menggunakan derajat kecocokan dari setiap kriteria terhadap alternatif. Oleh karena pembobotan masing – masing kriteria terhadap masing – masing alternatif pada penelitian ini tidak sama, maka dirasa lebih tepat jika digunakan metode FMCDM. Adapun langkah – langkah penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Studi pustaka dan wawancara mengenai penyakit tropis dan gejalanya. 2. Merepresentasikan masaah yang meliputi penentuan tujuan dan allternatif

keputusannya, mengidentifikasi kriteria, serta membangun struktur hirarki berdasarkan pertimbangan tertentu.


(54)

54

Jika terdapat m alternatif keputusan dari diagnosis penyakit tropis, maka alternatif – alternatif tersebut dapat ditulis sebagai � = {�� | � =

, , , … , �}. Serta jika terdapat k kriteria, maka dapat dituliskan � =

{� | = , , , … , �}. Berikut adalah gambaran umum struktur hirarki dari suatu masalah.

Gambar 3. 1 Struktur Hirarki 3.Evaluasi Himpunan Fuzzy

Pada tahap evaluasi himpunan fuzzy terdapat 3 proses yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Memilih himpunan rating untuk kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan rating terdiri atas 3 elemen, yaitu: variabel linguistik � yang merepresentasikan kepentingan kriteria dan kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya, � yang merepresentasikan rating variabel linguistik, serta fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan setiap

Kriteria Ck tujuan

Kriteria C1

Kriteria C2

Alternatif A1

Alternatif Am Alternatif

A2

….


(55)

55

elemen � . Misal, rating untuk bobot pada variabel bobot untuk setiap kriteria didefinisikan sebagai : T(kecocokan)={SANGAT KURANG COCOK, KURANG COCOK, AGAK COCOK, COCOK, SANGAT COCOK}. Setelah himpunan rating ini ditentukan, maka selanjutnya ditentukan fungsi keanggotaan untuk setiap rating. Pada kasus ini digunakan fungsi segitiga yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 2 Fungsi Keanggotaan Segitiga Dimana persamaanya adalah seperti pada 3.1:

�[�] = {

; � �

�−

− ; � �−

− ; �

3. 1

Misal � adalah rating kepentingan dari kriteria �; �� adalah rating

fuzzy untuk derajat kecocokan alternatif kecocokan � dengan kriteria

��; dan �� adalah indeks kecocokan fuzzy dari alternatif �� yang

merepresentasikan derajat kecocokan alternatif keputusan dengan kriteria keputusan yang diperoleh dari hasil agregasi �� dan �, dengan i=1,2,3,…m dan = , , , … �.


(56)

56

b. Mengevaluasi kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya.

c. Mengagregasikan kepentingan - kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Terdapat beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Metode mean lebih banyak digunakan. Operator dan adalah operator yang digunakan untuk penjumlahan dan perkalian pada bilangan fuzzy. Dengan menggunakan operator mean, � dirumuskan sebagai:

�� = [ � � � � �� �� ] 3. 2

Dengan cara mensubstitusikan �� dan � dengan bilangan fuzzy

segitiga, yaitu �� = ��, ��, �� ; dan � = , , ; maka � dapat didekati

�� ≅ �, ��, � 3. 3

dengan

� = ∑��= ��, � 3. 4

�� = ∑��= ��, � 3. 5

� = ∑��= ��, � 3. 6

i = , , , … , m.

4.Seleksi Alternatif yang Optimal

Dalam tahapan ini terdapat 2 aktivitas yang perlu dilakukan, yaitu: a. Memprioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi;


(57)

57

Prioritas dari hasil agregasi dibutuhkan untuk proses perangkingan alternatif keputusan. Karena hasil agregasi ini direpresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga, maka dibutuhkan metode perangkingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode total integral. Misalkan F adalah bilangan fuzzy segitiga, � =

, , maka nilai total integralnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

��� � = � + + − � 3. 7

Nilai � adalah indeks keoptimisan yang merepresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan � . Nilai � semakin besar mengindikasikan bahwa derajat keoptimisannya semakin besar. b. Memilih alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai

alternatif yang optimal. Semakin besar nilai � maka kecocokan terbesar dari alternatif keputusan untuk kriteria keputusan, dan nilai inilah yang menjadi tujuannya sehingga ditentukan alternatif terbaik yang dipilih adalah yang memiliki nilai �� � terbesar.

Tujuan dari keputusan ini adalah diagnosa penyakit tropis yang mempunyai ranking tertinggi.

5.Mengimplementasikan sistem menggunakan user-interface (tampilan antarmuka pengguna).

6.Contoh kasus

Diberikan sebuah contoh kasus untuk memberikan gambaran yang lebih jelas menganai proses penerapak FMCDM.


(58)

58

7.Validasi oleh dokter.

Validasi oleh dokter dilakukan untuk mengetahui kelayakan system dan untuk mengetahui keakurasian hasil diagnosis menggunakan FMCDM. 8.Posting ke web

Sistem hasil penelitian ini diposting ke web dengan tujuan agar dapat digunakan oleh orang banyak.

Secara singkat berikut adalah diagram dari langkah – langkah penelitian:

Gambar 3. 3 Langkah – langkah penelitian C. Perencanaan Layar Aplikasi

Setelah diperoleh hasil perankingan yang baik, maka tampilan sistem fuzzy dapat dibentuk dengan user interface. Tujuannya adalah agar tampilan yang dihasilkan lebih menarik dan mudah pengoperasiannya. Rancangan user interface ini dibangun dengan menggunakan bahasa


(59)

59

pemrograman PHP. Rancangan awal user interface diagnosis penyakit tropis ditunjukkan pada gambar 3.4:

Gambar 3. 4 Halaman Depan Sebelum Login

Gambar 3. 5 Halaman Setelah Login


(60)

60

Gambar 3. 7 Halaman Kontak

Gambar 3. 8 Halaman Daftar Penyakit


(61)

61

Gambar 3. 10 Halaman Hasil Diagnosis

Proses pembuatan user interface disesuaikan dengan urutan pemanggilan dan proses perintah pada sistem. Berikut adalah langkah – langkah pembuatan sistem user interface.

1. Menulis judul program, diletakkan di bagian kanan atas program. 2. Membuat halaman depan yang berisi ucapan selamat dating. 3. Membuat bagan alur pemakaian.

4. Membuat halaman kontak yang berisi foto, nama, nomor hp, dan alamat penulis seperti pada halaman 10.

5. Kotak login digunakan untuk masuk ke halaman untuk proses diagnosis. Berisi username dan password. Jika belum mengetahui username dan

password disarankan untuk menghubungi kontak yang tertera.

6. Halaman daftar penyakit. Berisi tentang beberapa penyakit dan gejalanya seperti pada halaman 11.

7. Halaman diagnosis. Pengguna dapat memasukkan gejala yang dirasakan dan kemudian mengeklik tombol proses yang akan diperoleh hasil diagnosis yang berupa urutan penyakit seperti pada 13.


(62)

62

8. Tombol “Logout” ditekan

9. Background tamplate yang diperoleh dari (Nugroho, 2014). D.Posting Web ke Hosting

Tampilan antarmuka yang telah dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP di atas akan diupload agar dapat diakses oleh orang banyak.


(63)

63

BAB IV PEMBAHASAN

BAB IV merupakan pembahasan yang meliputi proses penelitian yaitu studi pustaka, representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy, seleksi alternatif yang optimal, implementasi antarmuka menggunakan PHP, validasi dokter, serta posting ke web.

1. Studi pustaka mengenai penyakit tropis dan gejalanya

Penyakit tropis merupaan penyakit yang biasa terjadi di daerah tropis. Penyakit tropis bersifat menular. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi. Penularan penyakit dapat melalui berbagai perantara seperti bakteri, hewan, udara, air, juga sesama manusia. Penyakit tropis terbagi menjadi 4 macam yaitu infeksi oleh bakteri seperti deman tifoid, infeksi yang disebabkan oleh virus seperti DBD, infeksi yang disebabkan oleh parasite seperti malaria, dan sindrom penyakit menular seperti ISPA (Sudiono, 2003). Berikut adalah beberapa contoh penyakit tropis dan gejalanya yang disajikan dalam tabel 4.1.


(64)

64

Tabel 4. 1 Contoh Penyakit Tropis dan Gejalanya DBD

Gejala:

a. Demam tinggi yang mendadak b. Diare

c. Feses bercampur darah d. Gangguan kesadaran e. Hepatomegali

f. Kejang

g. Lelah

h. Mata memerah

i. Menggigil j. Mialgia

k. Mimisan

l. Muncul bintik merah pada badan

m. Nadi lemah n. Nyeri sendi o. Nyeri tulang

p. Peningkatan Hematokrit sampai 20% dari keadaan normal pasien

q. Penurunan trombosit (<100.000/ul)

r. Ruam kulit s. Sakit kepala t. Sakit perut u. Splenomegali

v. Tekanan darah menurun w. Tidak Nafsu makan

(Anoreksia) TIPES

Gejala:

a. Batuk

b. Bradikardia relative/denyut jantung lambat

c. Demam tinggi pada sore dan malam hari.

d. Diare

e. Hepatomegali f. Lidah berselaput g. Malaise

h. Meteroismus / kembung i. Mimisan/ Epistaksis

j. Mual

k. Mutah

l. Nyeri kepala m. Nyeri otot / mialgia n. Pusing

o. Splenomegali

p. Tidak nafsu makan (Anoreksia)

… … …

POLIO Gejala:

a. lemah pada tungkai b. paresthesia

c. kekakuan leher dan punggung d. myalgia

e. nyeri kepala

f. demam

g. konstipasi h. anoreksia

i. mual


(65)

65

Daftar penyakit beserta gejalanya secara lengkap terdapat pada lampiran 1 dan 2. 2. Representasi Masalah

a. Tujuan pengambilan keputusan ini adalah menentukan diagnosis terbaik untuk penyakit tropis berdasarkan kriteria atau gejala yang dirasakan. Terdapat 26 jenis penyakit yang akan menjadi alternatif, yaitu: AIDS (A1), cacar air (A2), campak (A3), cikungunya A4), demam berdarah dengue (A5), diare (A6), difteri (A7), disentri (A8), filariasis (A9), flu burung (A10), hepatitis (A11), herpes (A12), influenza (A13), ISPA (A14), kolera (A15), leptospirosis (A16), malaria (A17), PES (A18), pneumonia (A19), polio (A20), rabies (A21), SARS (A22), tetanus (A23), typhus (A24), TBC (A25), serta taeniasis (A26), b. Terdapat 118 atribut kriteria (gejala) diagnosis penyakit tropis dalam penelitian

ini, yaitu: ALT (C1), BAB (C2), intensitas defekasi (C3), volume defekasi(C4), kondisi feses (C5), badan panas dingin (C6), batuk (C7), batuk berdahak (C8), batuk berdarah (C9), benjolan leher (C10), ukuran benjolan (C11), benjolan merah berisi air (C12), benjolan berair terasa panas(C13), berat badan (C14), berkeringat (C15), bersin – bersin (C16), kondisi bibir (C17), bintik merah/perdarahan (C18), cuping hidung bergerak ketika bernafas (C19), dehidrasi (C20), denyut jantung (C21), denyut nadi (C22), disorientasi (C23), fotophobi (C24), frekwensi nafas (C25), gangguan kesadaran (C26), gangguan pernafasan atas (C27), gatal di sekitar anus (C28), gigitan hewan/anjing (C29), gigitan pinjal tikus (C30), halusinasi (C31), hematokrit (C32), hepatomegali (C33), hidrokel (C34), hidrophobia (C35), hidung kering (C36), hidung panas (C37), hidung tersumbat (C38), hiperaktif (C39), ikterus (C40), ingus (C41),


(66)

66

kaki bengkak (C42), kaku leher (C43), kaku punggung (C44), kejang (C45), kejang otot (C46), keluar cacing dalam tinja (C47), kiluria (C48), kondisi dada (C49), kondisi jari (C50), kondisi kelopak mata (C51), kondisi perut (C52), kontak dengan unggas mati mendadak (C53), kulit ruam (C54), lelah (C55), lemah (C56), lemah tungkai (C57), lemas (C58), leukosit (C59), lidah berselaput (C60), limfedema daerah ingunial (C61), limfedema di leher/ketiak (C62), linu di persendian (C63), luka di anus (C64), makan daging babi/hati sapi (C65), malaise (C66), mata berair (C67), mata merah/meradang (C68), menggigil (C69), mengigau (C70), meteroismus (C71), mialgia (C72), mimisan (C73), mual (C74), muntah (C75), nafsu makan (C76), nanah keluar dari limfedema (C77), nyeri dada (C78), nyeri dada saat bernafas (C79), nyeri leher (C80), nyeri menelan (C81), nyeri punggung (C82), nyeri sendi (C83), paresthesia (C84), pegal – pegal (C85), perut melilit (C86), pseudomembran (C87), pingsan (C88), sulit pernafas (C89), pusing (C90), sakit badan (C91), sakit kepala (C92), sakit pada tulang (C93), sakit perut (C94), sakit perut bagian kiri (C95), sakit tenggorokan (C96), sesak ketika batuk (C97), sesak nafas (C98), splenomegali (C99), suara parau (C100), suara serak (C101), suhu kulit (C102), suhu limfedema (C103), suhu punggung (C104), suhu tubuh (C105), suhu tubuh pada sore/malam hari (C106), frekwensi demam (C107), tekanan darah (C108), frekwensi tekanan darah (C109), tekstur limfedema (C110), terjadi luka dan susah kering (C111), tingkah laku aneh (C112), trismus (C113), trombosit (C114), jari kurus (C115), volume urin (C116), wajah (C117), dan warna urin (C118).


(67)

67

c. Struktur hirarki masalah dapat digambarkan seperti berikut

Gambar 4. 1 Struktur Hirarki Diagnosis Penyakit Tropis 3. Evaluasi Himpunan Fuzzy dari Alternatif – Alternatif Pilihan

Pada tahap evaluasi himpunan fuzzy terdapat 3 proses yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Memilih himpunan rating untuk kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan rating terdiri atas 3 elemen, yaitu variabel linguistik, derajat kecocokan T(x) dan fungsi keanggotaan.

i. Variabel – variabel Linguistik yang merepresentasikan bobot kepentingan untuk setiap kriteria adalah T(kepentingan) W= {SR, R, N, Ti, Kt, Lm, En, TP, P, J, S, A,SA, Kro, Se, L, SL, TA, ASb, Sb, SSb, Sd, Sdg, By, TD, T, Ko, Nk, ABy, SS, Ke, Pe, Pt, Ri, Bt, TDe, Ks, NTu, SLb, Lb, Cp, Pr, TB, AB, B, SB, Kg, Ti, TG, AG, G, SGt, R, ST, TK, Ker, SKr, TPa, APa, Pa, Spa, TH, AH, H, SH, AKi, Ki, Ski, AKl, Kl, ACk, Ck, SCk, Bl, BD, Abu, Bu, TKo, Ta, TL, TLm, SSd,Tp, ATb, Tb, TLi, AL, Li, SLi, TKm, AKm, Km, SKm,

Diagnosis Penyakit Tropis

C1 C2 C3 C4 C122


(68)

68

TN, AN, Ny, SNy, Me, AS, ASl, SSl, TS, AS, ASt, SSt, D, Ha, DR, DS, DT, Rd, AT, Jh, AKh, Kh, Gp}.

ii. Derajat kecocokan alternatif – alternatif dengan kriteria keputusan adalah T(kecocokan) S=(SKC, KC, AC, C, SC,N) dengan SKC = Sangat Kurang Cocok, KC = Kurang Cocok, AC = Agak Cocok, C = Cocok, SC = Sangat Cocok, N=Normal.

iii. Fungsi keanggotaan untuk setiap elemen direpresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga sebagai berikut:

SKC = (0;0;0,25), KC = (0;0,25;0,5), AC = (0,25;0,5;0,75), C = (0,5;0,75;1), SC = (0,75;1;1), N= (0;0;0).

Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria tersaji pada tabel 4.1: Tabel 4. 1 Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria

KRITERIA

Variabel

linguistic Bilangan fuzzy segitiga

ALT (C1)

SR (0,0,20)

R (5,20,40)

N (33,40,45)

Ti (40,55,55)

BAB (C2)

Kt (0,0,0.3)

N (0,0.3,0.8)

Lm (0.3,0.8,1)

En (0.8,1,1))

… … … …

… …

… …

… …

… …

Warna urin (C118)

Jh (0;0;0,3)

AKh (0;0,30,5)

Kh (0,3;0,5;1)


(69)

69

Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria selengkapnya terdapat pada Lampiran 3.

b. Mengevaluasi kepentingan - kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Rating untuk setiap kriteria keputusan dengan derajat kecocokan kriteria keputusan terhadap alternatif terdapat pada Lampiran 4.

c. Mengagregasikan kepentingan – kepentingan kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Terdapat beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga ke setiap variabel linguistik ke dalam persamaan 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5 maka akan diperoleh nilai kecocokan fuzzy.

4. Seleksi Alternatif yang Optimal

Dengan mensubstitusikan indeks kecocokan fuzzy yang diperoleh pada langkah sebelumnya ke dalam persamaan 3.7 dan dengan mengambil 3 nilai derajat keoptimisan, yaitu � = (tidak optimis), � = ,5, dan � = (sangat optimis) maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap alternatif.

5. Sistem Diagnosis Menggunakan antarmuka PHP

Proses terakhir dalam penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem

fuzzy decision making dengan menggunakan antar muka PHP. Tujuan dari langkah ini adalah mempermudah pengguna dalam mengaplikasikan sistem


(70)

70

antarmuka PHP dari sistem fuzzy decision making tersebut terlihat pada gambar 4. Sedangkan script pembuatan tampilan antarmuka diagnosis penyakit tropis dengan antarmuka PHP dijelaskan pada lampiran 5.


(1)

xii

BAB V ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Fungsi keanggotaan dari setiap kepentingan kriteria ... 68

Tabel 4. 2 Indeks kecocokan setiap alternatif ... 72

Tabel 4. 3 Nilai total integral setiap alternatif ... 74


(3)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Fungsi Keanggotaan Linear Naik ... 26

Gambar 2. 2 Fungsi Kenggotaan Linear Turun ... 26

Gambar 2. 3 Fungsi Keanggotaan Sgitiga... 27

Gambar 2. 4 Fungsi Keanggotaan Trapesium ... 28

Gambar 2. 5 Fungsi Keanggotaan Bentuk Bahu ... 29

Gambar 2. 6 Fungsi Keanggotaan Bentuk S ... 30

Gambar 2. 7 Karakteristik fungsional kurva PI ... 31

Gambar 2. 8 Representasi Kurva Beta ... 31

Gambar 2. 9 Representasi kurva gauss ... 32

Gambar 2. 10 Contoh Script HTML ... 45

Gambar 2. 11 Contoh penulisan embedded script ... 46

Gambar 2. 12 Contoh penulisan non embedded script ... 47

Gambar 3. 1 Struktur Hirarki ... 54

Gambar 3. 2 Fungsi Keanggotaan Segitiga ... 55

Gambar 3. 3 Langkah – langkah penelitian ... 58

Gambar 3. 4 Halaman Depan Sebelum Login ... 59

Gambar 3. 5 Halaman Setelah Login ... 59

Gambar 3. 6 Halaman Alur Pemakaian ... 59

Gambar 3. 7 Halaman Kontak... 60

Gambar 3. 8 Halaman Daftar Penyakit ... 60

Gambar 3. 9 Halaman Diagnosis ... 60

Gambar 3. 10 Halaman Hasil Diagnosis ... 61

Gambar 4. 1 Struktur Hirarki Diagnosis Penyakit Tropis ... 67

Gambar 4. 2 Tampilan antarmuka... 71


(4)

DAFTAR SIMBOL

�� = Alternatif ke i

�� = kepentingan kriteria ke t

�� = kriteria ke t

��� = derajat kecocokan �� terhadap ��

�� = indeks kecocokan fuzzy

� = kaki kiri bilangan segitiga dari indeks kecocokan fuzzy

�� = kaki tengah bilangan segitiga dari indeks kecocokan fuzzy

� = kaki kanan bilangan segitiga dari indeks kecocokan fuzzy


(5)

xvi

DAFTAR ISTILAH

Anoreksia : tidak nafsu makan

Hepatomegali : pembengkakan hati

Splenomegali : pembesaran kelenjar limfa

Mialgia : nyeri otot

Malaise : perasaan umum tidak sehat

Ikterus : kondisi dimana tubuh memiliki terlalu banyak

bilirubin sehingga kulit dan putih mata berwarna kuning.

Fotophobi : sensitif terhadap cahaya

Hidrophobia : perasaan takut terhadap air

Trismus : kekakuan yang menyebabkan gangguan pembukaan

mulut (biasa disebut kaku rahang)

Inguinal : daerah pangkal paha

ALT( Alanine Transaminase) : enzim dala serum yang sering dikaitkan dengan kinerja

organ hati

Parestesia : kesemutan

Anuria : susah buang air kecil

Proglotid : ruas tubuh dari cacing pita tempat berlangsungnya

pembuahan.

Kiluria : keboocoran saluran limfe di ginjal

Hidrokel : penumpukan cairan yang berlebihan di sekitar testis yang

mengakibatkan pembengkakan skortum

Disorientasi : kehilangan daya untuk mengenali lingkungan terutama


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gejala Penyakit ... 88

Lampiran 2 Gejala Penyakit ... 93

Lampiran 3 Bilangan fuzzy untuk masing – masing kriteria ... 99

Lampiran 4 Derajat Kecocokan Alternatif terhadap Kriteria ... 112

Lampiran 5Script PHP untuk pembuatan user interface... 139

Lampiran 6 Rating kepentingan kriteria ... 151

Lampiran 7 Kecocokan alternatif terhadap kriteria untuk contoh kasus... 153

Lampiran 8 Perhitungan Contoh Kasus ... 160

Lampiran 9 Perbandingan Hasil Diagnosis FMCDM dengn Hasil Diagnosis Dokter ... 185

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian... 192