RENSTRA 2012-2017 KANTOR 2.BAB II OK

BAB II
GAMBARAN UMUM
A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang nomor 25 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang nomor 4 tahun 2008 tentang
Pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja lembaga teknis Daerah dan
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Batang maka Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Batang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a. Tugas
Menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan ketertiban umum dan
Ketentraman masyarakat
b.

Fungsi
1) Penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
2) Pelaksanaan kebijakan Penegakkan Perda dan Peraturan Bupati;
3) Pelaksanaan

kebijakan


penyelenggaraan

ketertiban

umum

dan

ketentraman masyarakat
4) Pelaksanaan

koordinasi

penegakkan

Perda

dan


Perbup,

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Daerah, dan/atau aparatur lainnya
5) Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hokum agar
mematuhi dan menaati Perda dan Peraturan Bupati.
6) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.

2. Organisasi dan Tata Kerja
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Batang sebagai berikut :
1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
2) Kasubag TU
Satpol PP Kabupaten Batang

6

3) Kasi Program
4) Kasi Ketentraman dan Ketertiban

5) Kasi Penegakkan Perda
Bagan susunan organisasi dan tata kerja
STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN BATANG

KEPALA
SUBAG
TATA USAHA
JABATAN
FUNGSIONAL

SEKSI
KETENTRAM
AN DAN
KETERTIBAN

SEKSI PENEGAKKAN
PERATURAN DAERAH


SEKSI
PROGRAM

Idealnya Perekrutan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja meyesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja,
dimana tertuang dalam pasal 16 Bab VI tentang Pengangkatan dan
pemberhentian yang berbunyi :
Persyaratan untuk diangkat menjadi Polisi Pamong Praja adalah :
a.

Pegawai Negeri Sipil

b.

Berijazah sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang
setingkat.

c.

Tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm (seratus enam puluh centimeter)

untuk laki-laki dan 155 cm (seratus lima puluh lima centimeter) untuk
perempuan.

d.

Berusia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun

e.

Sehat jasmani dan rohani

f.

Lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja

Satpol PP Kabupaten Batang

7

B. SUMBER DAYA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

1. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Personalia
1)

Jumlah Pegawai
a) Golongan IV

:

1

orang

b) Golongan III

:

7

orang


c) Golongan II

:

25 orang

d) Golongan I

:

5

orang

e) PTT

:

2


orang

a) IjasahS2

:

1

orang

b) Ijasah S1

:

7

orang

c) Ijasah SLTA


:

26

orang

d) Ijasah SLTP

:

3

orang

e) Ijasah SD

:

6


orang

2)

Pendidikan
a.

PNS

b. Penjenjangan
1) Diklatpim II

:

0

orang

2) Spama/Diklat Pim. III


:

1

orang

3) Adumla/ Diklat Pim. IV

:

0

orang

4) Adum/Diklat Pim. IV

:

4

orang

2. Kondisi Sarana
A. Kendaraan Dinas Roda 4 ( empat )
1. Mobil Dinas Pimpinan
Toyota Kijang Nopol G 22 C Tahun 1999
2. Mobil Operasional / Patroli
Toyota Kijang Pick Up Nopol G 9587 EC Tahun 1995
Toyota Hi Lux Pick Up Nopol G 9583 EC Tahun 2007

Satpol PP Kabupaten Batang

8

B. Kendaraan Dinas Roda 2 ( dua )
1. Honda Mega Pro Nopol G 9975 C Tahun 2007
2. Honda Revo Nopol G 9685 JC Tahun 2010
3. Honda Revo Nopol G 9686 JC Tahun 2010
4. Honda Revo Nopol G 9687 JC Tahun 2010
5. Honda Supra Fit Nopol G 9658 GC Tahun 2007
6. Honda Kharisma Nopol G 9602 C Tahun 2003
7. Suzuki RC 100 Nopol G 9574 FC Tahun 1999
C. Perlengkapan Kantor
1. Komputer PC 2 Buah
2. Handycam
3. Camera Digital
4. Laptop

C. KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2007-2011
Selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu 2007 s/d 2011, Kondisi
Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kabupaten Batang kondusif,
Hal ini dapat dilihat dari tingkat keamanan yang mantap. Penegakkan
Peraturan Daerah juga dapat berjalan baik dilihat dari rendahnya tingkat
pelanggaran Peraturan Daerah.

D. TANTANGAN DAN PELUANG
1. TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Batang adalah meliputi tantangan dalam bidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat, penegakkan peraturan daerah.
a.

Tantangan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat :
1) Belum adanya Perda/Perbup tentang ketentraman dan ketertiban
umum.

Satpol PP Kabupaten Batang

9

2) Masih belum tertibnya

pedagang kaki lima dalam rangka

pengembangan kota Kabupaten Batang.
3) Masih kurangnya intensitas pemberantasan penyakit masyarakat
antara lain

pelacuran dan minuman keras untuk mencegah

meningkatnya penyakit masyarakat.
4) Banyaknya tempat-tempat umum yang dijadikan tempat mesum atau
asusila

sehingga

mengganggu

ketentraman

dan

kenyamanan

masyarakat.
5) Maraknya Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT)
yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.
6) Banyaknya anak-anak Punk yang sering mangkal di tempat-tempat
umum dan mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.
7) Banyaknya penyimpangan perilaku dari para pelajar baik di dalam
maupun diluar jam pelajaran sekolah.
8) Banyaknya warnet atau gamenet yang tidak berijin dan dijadikan
tempat mesum atau asusila.
9) Belum optimalnya pengamanan dalam menjaga aset-aset pemerintah
daerah Kabupaten Batang.
10) Adanya proyek Double Track Kereta Api yang membutuhkan tanah
urug / batu sehingga menyebabkan banyaknya penambangan liar dan
tidak berijin.
11) Adanya proyek Nasional PLTU yang menyebabkan rawannya situasi
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
12) Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memelihara
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
13) Kurangnya dukungan dari NGO dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban masyarakat.

b. Tantangan Pembangunan bidang Penegakkan Peraturan Daerah
Adalah;
1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam rangka memahami
dan mentaati peraturan daerah.
Satpol PP Kabupaten Batang

10

2) Masih rendahnya intensitas operasi penegakkan peraturan daerah
dalam rangka menurunkan pelanggaran peraturan daerah.
3) Masih rendahnya peran dan fungsi Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) dalam rangka penindakkan terhadap pelanggar Peraturan
Daerah.
4) Belum adanya pengawasan dan pengendalian penegakkan perda
maupun perbub.
5) Masih banyaknya tempat usaha yang belum memiliki ijin.
6) Banyaknya

penambangan

liar

yang

belum

berijin

ataupun

penambangan yang menyalahi ketentuan aturan yang berlaku.
7) Kurangnyanya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
Perda maupun Perbub sehingga menghambat penegakkan Perda.

2. PELUANG
Sedangkan yang menjadi peluang bagi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Batang dalam Renstra Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut;

a. Peluang dalam bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
adalah:
1) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja.
2) Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat,pemerintah
propinsi dalam penyelenggaran ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
3) Besarnya tuntutan dari masyarakat yang menghendaki kondisi aman
dan tentram dalam menjalankan aktifitasnya.
4) Dukungan dari aparat Kepolisian dan Kodim dalam pelaksanaan
tugas memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
5) Dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dalam
pelaksanaan

tugas

memelihara

ketentraman

dan

ketertiban

masyarakat.

Satpol PP Kabupaten Batang

11

b.

Peluang dalam bidang Peraturan Daerah adalah :
1) Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja.
2) Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat, pemerintah
propinsi dalam penyelenggarakan penegakkan peraturan daerah.
3) Dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dalam
pelaksanaan tugas penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Bupati.
4) Dukungan dari aparat, baik Polres, Kodim, Kejaksaan Negeri
maupun Pengadilan Negeri dalam pelaksanaan tugas penegakan
Peraturan Daerah/Peraturan Bupati.

Satpol PP Kabupaten Batang

12