PRODUK GADAI EMAS DI BANK JATIM SYARIAH CABANG SAMPANG DALAM ANALISIS SWOT.

(1)

PRODUK GADAI EMAS DI BANK JATIM SYARIAH

CABANG SAMPANG DALAM ANALISIS SWOT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Islam ( S.Sos.i )

Oleh :

AKMALIA NIM : B04211004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Akmalia, 2016 : Produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT.

Masalah yang telah diteliti dalam skripi ini adalah: Bagaimana hasil kualitatif dan kuantitatif analisis SWOT pada produk gadai emas di bank Jatim Syariah Cabang Sampang.

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriftif yang berguna untuk mendeskripsikan atau menggambarkan pada produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT. Dalam penelitian, peneliti menggunakan jenis data primer dan skunder yang diperoleh dari informan serta dokumen mengenai jenis data- data yang dibutuhkan. Dalam menggali data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam peneliti ini menggunakan reduction, display dan conclusion drawing.

Penelitian ini memberikan hasil yaitu Kualitatif pada analsis SWOT. Pertama, Kekuatanyaitu : sebagai solusi bagi masyarakat, Biaya sewa murah, pelayanan terbaik. Kedua, Kelemahan yaitu : nilai taksiran 80% dari nilai jual, kurangnya tenaga kerja di bagian gadai emas. Ketiga, Peluang yaitu : meningkatnya kesadaran beragama. Ajaran tahun baru sekolah, kultur budaya masyarakat madura. Keempat, Ancaman, yaitu : Masuknya pesaing baru. Meningkatnya nilai taksiran yang diakibatkan oleh inflasi. Lambatnya pertumbuhan pasar.

Hasil kuantitatif pada analisis SWOT yaitu nilai akhir menunjukkan kedudukan Produk gadai emas yang ada pada Bank Jatim Syariah Cabang Sampang.Posisi eksisting organisasi produk gadai emas tersebut diketahui berada pada koordinat titik (16.78, 2.34) atau berada pada kuadran I (Positif, positif) yang menandakan organisasi sebagai kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah progresif, artinya produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus malakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.


(6)

Dafdar Isi

JUDUL PENELITIAN…... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB : I PENDAHULUAN A.Latar Belakang... 1

B.Rumusan Masalah... 4

C.TujuanPenelitian... 5

D.ManfaatHasilPenelitian... 5

E. DefinisiKonsep... 5

F. SistematikaPembahasan... 6

BAB :II KERANGKA TEORITIK A.PenelitianTerdahulu yang Relevan... 9

B.KerangkaTeori... 10

C.OperasionalPegadaianSyariah... 10

D.PengertianGadaiemas... 11

1. DefinisiGadaiSyariah (Rahn)... 11

... 2. ProdukGadaiemas di Bank Syariah... 12

3. RukundanSyaratGadaiSyariah... 14

E. GadaidalamPandangan Islam... 16

F. DefinisiAnalisis SWOT... 18

G.Analisis SWOT PegadaianSyariah... 27


(7)

BAB :III METODE PENELITIAN

A.Pendekatan danJenis Penelitian ... 30

B.Lokasi Penelitian ... 30

C.Jenis dan Sumber Data ... 31

D.Tahap-Tahap Penelitian ... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Teknik Analisa Data ... 42

G.Teknik Validitas Data ... 43

BAB :IV GAMBARAN UMUM A.GambaranUmumObjekPenelitian ... 44

1. Sejarah Bank JatimSyariah Cabang Sampang ... 44

2. Visi dan Misi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang ... 46

3. Struktur Organisasi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang ... 46

4. Susunan Pengurus Bank Jatim Syariah Cabang Sampang ... 47

5. Produk-produk Bank Jatim Syari’ah ... 47

6. Biaya Administrasi ... 48

7. Tabel Biaya Administrasi... 49

8. Biaya Pemeliharaan ... 49

B.Penyajian Data ... 52

1. Data kualitatif analisis SWOT produk gadai emas ... 52

2. Data kuantitatif analisis SWOT produk gadai emas ... 63

C.Hasil Penelitian (Analisa Data)... 68

1. Hasil kualitatif produk gadai emas ... 69

a. Kualitatif Matriks SWOT Kearns ... 71

b. Aplikasi analisis SWOT ... 75


(8)

BAB :V PENUTUP

A.Kesimpulan ... 88 B.Saran dan Rekomendasi ... 90 C.Keterbatasan Penelitian ... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

1

Bab I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Aktivitas ekonomi merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ekonomi memaksa para pelakunya berlomba untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Setiap individu memiliki hak yang sama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tetapi, berbagai aktivitas itu terdapat aturan yang berlaku, antara lain kebijakan pemerintah yang memberikan batasan-batasan tiap individu agar bersikap rasional dalam menjalankan aktivitas ekonominya.

Islam menempatkan manusia (pelaku ekonomi) sebagai khalifah di muka bumi. Bumi dan seisinya menjadi amanah yang harus dijaga oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup individu dan untuk kebutuhan bersama. Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, Allah memberikan petunjuk melalui para rasul-Nya1, yaitu Nabi Muhammad saw. sebagai rasul terakhir yang membawa syariah Islam bagi umatnya. Syariah Islam yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad saw. memiliki karakter komprehensif dan universal. Sehingga karakter tersebut sangat tampak dalam kegiatan bermuamalah, yaitu tidak membeda-bedakan antara Muslim dan non Muslim.

Ekonomi Islam memiliki rambu-rambu yang jelas bagi makhluk dalam berjuang mendapatkan materi atau harta. Rambu-rambu tersebut antara lain tidak bertransaksi dengan cara yang batil, menghindari praktik ribawi serta bertanggung jawab sosial antarsesama. Hal itu menjadi penyeimbang seorang Muslim dalam kegiatan ekonomi.


(10)

2

Nur Yasin mengatakan bahwa: “Sejarah ekonomi Islam di Indonesia dimulai dari

tahap dialektis kritis kemudian memasuki tahap implementasi”.2Salah satu implementasi sistem ekonomi Islam adalah perbankan syariah sebagai instrumen di sektor keuangan syariah.3

Bank Jatim Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli, bagi hasil, dan berbagai produk jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Salah satu produk dari Bank Jatim Syariah adalah gadai emas syariah. Di Bank Jatim Syariah produk gadai emas tersebut masuk dalam kategori produk pembiayaan yang disebut pembiayaan rahn emas iB Hasanah.4

Latar belakang diluncurkan produk rahn emas tersebut adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap transaksi syariah dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan produk ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat kepada lembaga keuangan yang melaksanakan transaksi secara gelap dengan prinsip dasar bunga berbunga. Hal itu dapat berakibat pada meningkatnya kemiskinan dan menurunkan taraf hidup masyarakat, serta memfasilitasi masyarakat awam yang gemar menabung dalam bentuk emas apabila membutuhkan likuiditas dalam kebutuhan sehari-hari.

Gaya hidup yang lebih mementingkan keinginan (wants) daripada kebutuhan (needs), mengakibatkan banyak lembaga keuangan syariah membuka layanan gadai emas dengan berbagai kepentingan, tanpa memperhatikan aspek kepatuhan syariah dalam produk tersebut. Sehingga transaksi gadai emas berubah menjadi bisnis investasi yang memberikan banyak keuntungan pada lembaga keuangan maupun nasabah yang bersangkutan. Gadai emas bukan

2 M. Nur Yasin, 2009, Hukum Ekonomi Islam-Geliat Perbankan di Indonesia, UIN Malang Pers, hal.115.

3 Fahrur Ulum, 2011, Perbankan Syariah di Indonesia, Putra Media Nusantara, hal. 19


(11)

3

lagi sebagai solusi keterdesakan bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi berubah menjadi sarana investasi kebutuhan tersier.

Di sisi lain dalam praktik gadai emas yang ada di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang . Produk gadai emas Dalam hal ini tentu muncul pertanyaan dengan murahnya biaya sewa atau ujroh atau mereka mempunyai alasan tersendiri terkait dengan biaya sewa yang paling murah seKabupaten Sampang tersebut. Hal ini yang menarik bagi peneliti untuk melakukan kajian lebih mendalam.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT”

Rahn merupakan akad perjanjian penyerahan barang untuk menjadi agunan atau jaminan dari fasilitas pembiayaan yang diberikan.5

Tujuan akad rahna dalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.6

Dalam Al-Qur’an Surat Al- Baqoroh ayat 283 diterangkan mengenai rahn atau gadai sebagai berikut :

       

   

5 Sutan Remy Sjahdeini, 2008, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia,

Pustaka Utama Grafiti, hal.76.


(12)

4

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (parasaksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil kualitatif dan kuantitatif analisis SWOT pada produk gadai emas di bank Jatim Syariah Cabang Sampang ?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk menggambarkan hasil kualitafif dan kuantitatif analisis SWOT pada produk gadai ema di bank Jatim Syariah Cabang Sampang.

D.Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang dilakukan sedikit banyak pasti memiliki manfaat tersendiri, antara lain:


(13)

5

Pertama, manfaat teoritis, yakni bahwa penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi teoris tentang teori- teori manajemen dakwah terutana mengenai gadai emas dalam analisis SWOT.

Kedua, manfaat praktis, yakni bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan bagi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang, terutama bagian penaksiran gadai emas.

E.Definisi Konsep

Untuk memperjelas kemana arah pembahasan yang diangkat, maka penulis perlu memberikan definisi dari judul penelitian tersebut, yakni dengan menguraikan sebagai berikut:

1. Gadai Emas

Gadai emas merupakan pembiayaan atas jaminan berupa mas sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan secara cepat. Pinjaman gadai emas merupakan fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas dengan kewajiban pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Jaminan emas yang diberikan disimpan dalam penguasaan atau pemeliharaan bank dan atas penyimpanan tersebut nasabah diwajibkan membayar biaya sewa.7

2. SWOT

SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness) intern perusahaan serta peluang (opportunities ) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor- faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara


(14)

6

mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan ecara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang sangat besar atas rancangan suatu strategik yang berhasil.8

F. Sistematika Pembahasan

Peneliti ini akan dirancang menjadi lima bab. Di bab pertama, pembahasan ditekankan pada fokus penelitian, yaitu produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT. Dari fokus ini, terumuskan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Fokus ini menjadi pijakan alur penelitian berikutnya. Agar memperoleh pemahaman fokus penelitian dengan benar, maka alasan munculnya fokus serta konseptualisasi dikemukakan dalam bab pertama. Demikian pula, orijinalitas fokus penelitian yang dibahas dalam studi kepustakaan.

Fokus penelitian harus memiliki kekuatan secara teoritis yang juga dibahas dalam bab kedua. Ada teori yang menjadi pondasi fokus penelitian di atas. Teori gadai emas dalam analisis SWOT dimana gadai emas dianalisis dengan analisi SWOT untuk mencapai sebuat tujuan suatu perusahaan.

Dalam bab ketiga, berangkat dari rumusan masalah, metode penelitian dikemukakan. Dalam membahas metode penelitian, jenis data penelitian menjadi pijakan awal dalam menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Data- data penelitian yang digali merupakan penjabaran dari teori gadai emas dan analisis SWOT. Apa yang akan ditanyakan dan diamati

8Pearce Robinson, 1997, Manajemen Strategik Formulasi,Implementasi Dan Pengendalian, Bina Rupa Aksara, hal.


(15)

7

tidak lepas dari data- data yang telah diindentifikasikan. Berdasarkan data ini, untuk informan, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data ditentukan.

Dalam bab keempat, pembahasan tentang data lapangan dibagi menjadi dua sub- sub. Sesuai dengan masalah yang dijabarkan dari fokus penelitian, yaitu data tentang gadai emas dalam analisis SWOT. Data-data ini digambarkan apa adanya hingga memperoleh hal-hal di balik fenomena.Tentu saja interpretasi peneliti banyak terlibat dalam pembahasannya.

Agar data memiliki makna, perlu konfirmasi dengan teori. Hasil konfirmasi ini berupa analisis dan temuan penelitian yang dibahas dalam bab keempat. Temuan ini dapat menghasilkan tiga kemungkinan. Pertama, data dan teori saling memperkuat. Kedua, data memperkaya teori.Ketiga, data dan teori saling berlawanan.

Temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dibahas secara singkat dalam bab empat. Karena hanya satu rumusan masalah, maka kesimpulannya juga satu. Berdasarkan kesimpulan ini, saran- saran diajukan dengan dua saran, sesuai dengan kegunaan penelitian, yaitu saran teoritis dan saran praktis.


(16)

8

Bab II

TEORI ANALISIS SWOT

A.Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang berkenaan dengan produk gadai emas adalah peneliti yang dilakukan oleh Lutfiah1 Ristqi2 ,Mukhlas3, Prihatta4, Hidayat5,Jihad6,Sholilah7Putri8,Sari9, Ramadhani10.

Dari sekian penelitian terdahulu, terdapat perbedaan dan persamaan yaitu, persamaannya sama- sama mengkaji tentang gadai emas . Sedangkan perbadaannya yaitu, penelitian ini memaparkan tentang produk gadai emas dalam analisis SWOT.Perbedaan lainnya adalah terletak pada objek penelitian.

B.Kerangka Teori

1Minikmatin Lutfiyah “

Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Fatwa DNS Tentang Rahn EmasSkripsi(IAIN Wali Songo, Semarang, 2010).

2

Anita Ristqi P, “Aspek Resiko Gadai Emas Pada Pegadaian Syariah CinereSkripsi(UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011).

3

Mukhlas, “Implementasi Gadai Syariah dengan Murabaha dan Rahn (Studi Di Pengadilan Syariah Cabang Mlati Sleman Yogyakarta)”,Skripsi(Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010).

4Hajar Swara Prihatta “

Implementasi kepatuhan Syariah (Studikasus Produk gadai emas di BNI Syariah Cabang

Darmawangsa Surabaya)” Skripsi (Institut Agama Islam Sunan Ampel Surabaya.,Fakultas Ekonomi Syariah 2014).

5

Irfan Hidayat“Analisis minat beli produk gadai emas syariah bank Bpd diy Syariah ditinjau dari pengetahuan terhadap produk dan prinsip operasional gadai emas syariah”Skipsi (UIN Sunan kalijaga Yogyakarta, Fakultas Syariah dan Hukum 2012).

6

Rakhasari Rosalifa Jihad”Implementasi gadai emas secara syariah di bank syariah Dalam perspektif peraturan bank indonesia nomor10/17/pbi/2008 tentang produk bank syariah dan unit usaha Syariah (studi di bank syariah mandiri cabang mataram)”Jurnal (Universitas Mataram, Fakultas Hukum 2013).

7Nur Mara’atus Sholilah“

aplikasi Rahn Pada produk gadai emas Dalam meningkatkan profitabilitas Bni syariah kantor Cabang Surabaya”Skipsi (UniversitasIslam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syari’ahdan Hukum 2014). 8Ira Ikasa Putri“

Analisis Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Gadai Syariah (Rahn) Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk. Cabang Pontianak Jurnal (Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura).

9

Agustina Wulan Sari “Prosedur pembiayaan gadai emas syariah Pada pt bank syariah mandiri Kantor cabang pembantu Ungaran”Skripsi (Sekolah Tinggi Agama Islam NeggriSTAIN Salatiga, Jurusan syariah DIII perbankan syariah 2012).

10Nur Amaliah Ramadhani “

Analisis Perlakuan akuntansi pembiayaan gadai Syariah PT. Bank bni syariah, tbk. Cabang Makassar”Skripsi (Universitas Hasanuddin Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2012).


(17)

9

Secara umum, teori dalam penelitian ini mengarahkan proses pinjaman dalam akad rahn. Namun, di antara dua kutub ini, ada faktor perantara yang menjadi penentu pinjaman produk gadai emas yaitu penilaian. Akhirnya, tiga titik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar: 1.1 Operasional Pengadaian Syari’ah

C.Operasional Pegadaian Syariah

1. Nasabah menjaminkan barang (marhun) kepada pegadaian Syariah untuk mendapatkan pembiayaan. Kemudian pegadaian menaksir barang jaminan tersebut untuk dijadikan dasar dalam memberikan pembiayaan.

2. Pegadaian Syariah dan nasabah menyepaikan akad gadai. Akad ini meliputi jumlah pinjaman, pembebanan biaya jasa simpanan dan biaya administrasi. Jatuh tempo pengembalian pembiayaan yaitu 120 hari (4 bulan).

3. Pegadaian Syariah memberikan pembiayaan atau jasa yang dibutuhkan nasabah sesuai kesepakatan.

(3) (4) Pembiayaan

(MarhumBih)

Nasabah (Rahin) Pegadaian

(Murtahin) (2)

(5)

(1) Jaminan


(18)

10

4. Nasabah menebus barang yang digadaikan setelah jatuh tempo. Apabila pada saat jatuh tempo belum dapat mengembalikan uang pinjaman, dapat diperpanjang 1(satu) kali masa jatuh tempo, demikian seterusnya. Apa bila nasabah tidak dapat mengembalikan uang pinjaman dan tidak memperpanjang akad gadai, maka pegadaian dapat melakukan kegiatab pelelangan dengan menjual barang tersebut untuk melunasi pinjaman.

5. Pegadaian (murtahin) mengembalikan harta benda yang digadai (marhun) kepada pemilik (nasabah).

D.Gadai Emas dalam analisis SWOT

1. Pengertian Gadai Emas

Gadai emas merupakan pembiayaan atas jaminan berupa mas sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan secara cepat. Pinjaman gadai emas merupakan fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas dengan kewajiban pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Jaminan emas yang diberikan disimpan dalam penguasaan atau pemeliharaan bank dan atas penyimpanan tersebut nasabah diwajibkan membayar biaya sewa.11

2. Gadai Syari’ah (Rahn)

Gadai Syariah disebut juga dengan rahn, yang secara bahasa berasal dari bahasa arab.12 Rahn terdiri dari huruf Ra (ر), Ha’(ح) dan Nun( ), dan kata tersebut merupakan bentuk mashar dari kata rahana-yahanu-rahnan. Bentuk pluralnya rihanun dan rahunun. Secara bahasa berarti tertahan, ini berdasarkan pada firman Allah Swt,

11

Andri Soemitra. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Prenada Media Group. 2009). Hal. 402. 12

M.Habiburrahim, Lc.Yulia Rahmawati Suhardjo Budiana Wartoyo, Megenal Pegadaian Syariah, (Jl. Bambu


(19)

11

هنيهر تبسك ا ب سفن لاك

Tiap- tiap diri bertanggu jawab (bertahan) atas apa yang telah diperbuatnya,” (QS.Al- Muddatsir 74:38)

3. Definisi Gadai

Dalam fiqh muamalah, perjanjian gadai disebut rahn. Istilah rahn secara bahasa

berarti “menahan”. Maksudnya adalah menahan sesuatu untuk dijadikan jaminan utang.

Menurut Sayiq Sabbiq (dalam Burhanuddin) memberi pengertian bahwa gadai hukum

syara’ adalah “menjadikan sesuatu barang yang mempunyai nilai harta dalam pandangan

syara’ sebagai jaminan utang, yang memungkinkan untuk mengambil seluruh atau sebagian utang dari barang tersebut”.13

Menurut Rahmat Syafei, “gadai adalah penahanan terhadap suatu barang dengan

hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”14

Sedangkan

menurut Dumairy adalah, “penyerahan barang yang dilakukan oleh orang yang berhutang

sebagai jaminan atas hutang yang diterimanya.”15

Dalam definisi lain, menurut Habiburrahim S, gadai syariah (rahn) adalah harta yang tertahan sebagai jaminan utang sehingga bila tidak mampu melunasinya, harta tersebut menjadi bayarannya sesuai dengan nilai utangnya.16Sehingga dapat dipahami bahwa gadai syariah adalah penyerahan harta sebagai barang jaminan utang kepada pemberi pinjaman yang nantinya dapat digunakan untuk melunasi utang yang tidak terlunasi atau sebagai barang jaminan yang memiliki nilai sesuai dengan utangnya.

13

Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuanga Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),hal.169

14

Rahmat Syafei, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2001),hal. 159.

15

M. Dumairi Nor, dkk., Ekonomi Syariah Versi Salaf (Sidogiri: Pustaka Sidogiri, 2008), hal.110.

16

M. Habiburrahim, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah Prinsip-prinsip dasar Menjalankan Usaha Pegadaian


(20)

12

Gadai sangat berkaitan erat dengan barang jaminan. Menurut Sulaiman Rasjid,

“Jaminan atau rungguhan adalah suatu barang yang dijadikan peneguhan/penguatan kepercayaan dalam utang-piutang.”17 Jaminan itulah yang akan dijadikan penebus utang, apabila orang yang berhutang tidak mampu membayar utangnya tersebut. Orang yang memberi hutang boleh menjual atau mengambil sepenuhnya barang jaminan tersebut sebagai ganti kewajiban orang yang diberinya utang dengan berdasar pada asas keadilan, (harga barang jaminan sesuai harga yang berlaku pada saat itu).

4. Rukun dan Syarat Gadai Syari’ah

Transaksi rahn antara nasabah dengan bank syariah atau lembaga keuangan syariah akan sah apabila memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan sesuai syariah Islam. Adapun rukun rahn adalah :18

1. Rahin (nasabah): Nasabah harus cakap bertindak hukum, baligh dan berakal. 2. Murtahin (bank syariah)

Bank atau lembaga syariah yang menawarkan produk rahn sesuai prinsip syariah., 3. Marhun bih (pembiayaan)

Pembiayaan yang diberikan oleh murtahin harus jelas dan spesifik, wajib dikembalikan oleh rahin. Dalam hal rahin tidakmampu mengembalikan pembiayaan yang telah

17

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, Cet. 39, 2006), hal.295. 18


(21)

13

diterima dalam waktu yang telah diperjanjikan, maka barang jaminan dapat dijual (lelang) sebagai sumber pembayaran.

4. Marhun ( barang jaminan)

Merupakan barang yang digunakan sebagai agunan atau jaminan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Agunan harus dapat dijual dan nilainya seimbang dengan pembiayaan. b. Agunan harus bernilai dan bermanfaat menurut ketentuan syariah. c. Agunan harus jelas dan dapat ditentukan secara spesifik

d. Agunan itu harus milik sendiri dan tidak terkait dengan pihak lain.

e. Agunan merupakan harta yang utuh dan tidak bertebaran di beberapa tempat. f. Agunan harus dapat diserahterimakan baik fisik maupun manfaatnya.

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan rahn (gadai )adalah sebagai berikut:

a. Persyaratan aqid

Kedua orang yang akan akad harus memenuhi kriteria al ahliyah.

Menurut ulama Syafi’iyah ahliyah adalah orang yangtelah sah untuk jual beli,

yakni berakal dan mumayyiz, tetapi tidak disyaratkan harus baligh. Dengan demikian, anak kecil yang sudah mumayyiz, dan orang yang bodoh berdasarkan ijin dari walinya dibolehkan melakukan rahn.

Menurut ulama selain Hanafiyah, ahliyah dalam rahn seperti pengertian ahliyah dalam jual beli dan derma. Rahn tidak boleh dilakukan oleh orang yang mabuk, gila, bodoh atau anak kecil yang belum baligh. Begitu pula seorang wali


(22)

14

tidak boleh menggadaikan barang orang yang dikuasainya, kecuali jika dalam keadaan mudarat dan meyakini bahwa pemegangnya yang dapat dipercaya.

b. Syarat sighat (lafal atau ucapan)

Hal ini dapat dilakukan baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, asalkan saja di dalamnya terkandung maksud adanya perjanjian gadai di antara para pihak. c. Adanya barang yang digadaikan.

d. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk barang yang akan digadaikan (marhun) oleh rahin (pemberi gadai) adalah:

1) Dapat diserahterimakan., 2) Bermanfaat.,

3) Milik rahin (orang yang menggadaikan) 4) Jelas

5) Tidak bersatu dengan harta lain 6) Dikuasai oleh rahin

7) Harta yang tetap atau dapat dipindahkan. e. Marhun bih (utang)

Adalah merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada orang yang memberi utang. Utang itu boleh dilunasi dengan agunan itu dan utang itu jelas dan tertentu.19

E. Gadai Emas dalam pandangan Islam.

Islam memiliki prinsip ekonomi yang tidak hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya, melainkan juga bagaimana seseorang yang telah mendapatkan kekayaan itu dapat

19


(23)

15

memberikan bantuan kepada orang yang masih membutuhkan bantuan. Namun demikian, Islam tetap menjaga hak milik (harta) pemberi bantuan dan memperhatikan kondisi orang membutuhkan. Oleh karena itu, Islam membolehkan orang yang memberi pinjaman meminta jaminan atas pengembalian hartanya.20

Muamalah mengajarkan manusia memperoleh rezeki dengan cara yang halal dan baik, termasuk memberikan perlindungan kepada semua pihak yang bertransaksi agar terhindar dari kerugian dan kedzaliman. Islam sangat mendorong agar orang-orang yang telah memiliki modal dapat memberikan bantuan modal kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Namun demikian seruan Islam ini bukan berarti para pemilik modal dipertaruhkan begitu saja, tanpa ada jaminan pengembalian. Islam memberikan perlindungan kepada pemilik modal agar harta yang dipinjamkan kepada orang-orang yang membutuhkan tersebut ada kepastian pengembaliannya.21

Tujuan utang piutang adalah untuk membantu pihak yang membutuhkan dana, baik untuk keperluan konsumtif maupun modal usaha. Dalam praktik utang piutang ini ada pihak yang berpotensi memiliki kerugian, yaitu pemberi utang. Hal itu dapat terjadi jika penerima utang tidak melakukan pembayaran atas hutangnya tersebut.

Dalam proses transaksi utang piutang, Islam menganjurkan untuk dilakukan pencatatan di hadapan saksi tentang jumlah utang dan janji waktu pengembaliannya. Jika tidak ada saksi yang menuliskan, pemberi pinjaman dapat meminta jaminan harta untuk kepastian pengembalian utang tersebut.22

Hal itu tercantum yang tercantum dalam Alqur’an surat Al-Baqarah, ayat 282:

20

M. Habiburrahim, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah Prinsip-prinsip dasar Menjalankan Usaha Pegadaian

Syariah (Jakarta: Kuwais, 2012),hal. 67-68.

21

Ibid. 73-7

22


(24)

16







Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.

Hal ini berarti Islam memberi perlindungan baik terhadap orang yang diberi pinjaman dengan ada larangan menarik manfaat atas dasar pinjaman tersebut, juga perlindungan terhadap pemberi pinjaman dengan adanya perintah pembukuan dan penahanan jaminan.23Hal itu sangat memperhatikan kondisi penerima utang, jika menimbulkan kesulitan, maka pengambilan barang tersebut mesti ditunda sampai peminjam terhindar dari kesulitan yang dihadapinya.24

F. Definisi Analisis SWOT 1. Definisi Analisis SWOT

Menurut Pearce Robinson“SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (weakness) intern perusahaan serta peluang (opportunities ) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor- faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang meminimalkan

23

Ibid.,79-80.

24


(25)

17

kelemahan dan ancaman. Bila diterapkan ecara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai

dampak yang sangat besar atas rancangan suatu strategik yang berhasil.’’25

Menurut Sondang P.Siagian “Kekuatan (Sterngth) adalah biaya sewa lebih murah,sumber daya,keterampilan atau keunggulan-keunggulan lainrelatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam biaya sewa yang murah ,sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar,hubungan pegawai dan nasabah dan faktor-

faktor lain.’’26

Faktor-faktor berupa kekuatan, yaitu faktor yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran.Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan, dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh bidang-bidang keunggulan itu antara lain adalah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan itu antara lain adalah kekuatan pada biaya sewa yang murah, sumber daya keuangan, citra positif,keunggulan pasar.

Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam dalam sumber daya, keterampilan dan kapasitas yang secara serius menghambat kinerja efektif

25

Pearce Robinson, Manajemen Strategik Formulasi,Implementasi Dan Pengendalian, (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1997), hal 229

26


(26)

18

perusahaan. sumber daya keuangan,kapabilitas manajemen, ketrampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. 27

Weaknessees atau kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan, faktor- faktor kelemahan, yaitu:

a. Tingkat keterampilan karyawan rata-rata rendah b. Kecilnya biaya promosi

c. Belum mempunyai devisi pendidikan bagi karyawan d. Jumlah karyawan belum memadai.28

Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapatdalam tubuh suatu satuan bisnis,yang dimaksud adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang yang serius bagi penampilan kinerja orang yang memuaskan dalam peraktek. Berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa dilihat pada saranadan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak ataukurang diminati oleh para penguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.29

Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perusahaan pada

27

Pearce Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi Dan Pengendalian.hal 28

Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik Pengantar Proses Berfisik Strategik, (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996), hal 173

29


(27)

19

situasi persaingan atau peraturan, perusahaan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan nasabah dapat memberikan peluang bagi perusahaan. 30

Opportunity atau peluang adalahmerupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.31 Definisi sederhana tentang peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut antara lain ialah:

a. Perubahan dalam kondisi persaingan

b. Perubahan dalam peraturan perundang-undang yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

c. Hubungan dengan nasabah para karyawan yang akrab

d. Kultur budaya masyarakat Sampang dan pulau Mandangin yang gemarmeloksi emas Faktor ancaman, pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang,

dengan demikian dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masadepan.Berbagai contoh antara lain adalah:

a. Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis b. Pertumbuhan pasar yang lambat

c. Meningkatnya posisi taksiran produk gadai emas

d. Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai.

e. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya restriktif. 32

30

Pearce Robinson, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi Dan Pengendalian.hal 230 31

Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik Pengantar proses Berfisik Strategik, (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996), hal .68

32


(28)

20

Ancaman (threat) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan penghambat utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan taksiran produk gadai emas, perubahan teknologi,serta peratuaran baru atau yang telah direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasialan perusahaan.

Analisis SWOT Mengarahkan analisis stratejik dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) yang merupakan hal kritis bagi keberhasialan perusahaan. Dengan melakukan identifikasi secara hati-hati pada faktor keberhasilan kritis (critical success faktors), para eksekutif dan manajer dapat menemukan perbadaan-perbedaan pandanagan.Contoh apa yang dipandang oleh beberapa manajer lainnya. Oleh karena itu analisis juga merupakan alat untuk mencapai pengertian yang lebih baik. Dan mungkin juga sebagai konsumen diantarapara manajer berkaitan dengan faktor-faktor yang krusial bagi keberhasialan perusahaan. 33

Analisis SWOT merupakan prosedur sistematik untuk mengidentifikasikan faktor-faktor keberhasialan kritis (critical success faktor-faktors) yang dimiliki oleh perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya, dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal.Kekuatan (strengths) adalah keahlian dan sumberdaya utamayang dimiliki perusahaan.keahlian (skill) atau kompetensi yang secara khusus dimiliki oleh perusahaan

disebut “Core Co mpetensies” konsep core competensies dapat digunakan untuk membentuk strategi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, kelemahan menunjukkan

33


(29)

21

kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi tertentu,yang relative dimiliki oleh perusahaan pesaing.34

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu analisis strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai kerangka acuan logisyang memedomi pembahasan sistematis tentang situasi perusahaan. Sesuatu yang oleh manajer dipandang sebagai peluang, mungkin dilihat oleh manajer lain sebagai ancaman.Penilaian yang berbeda mungkin mencermikan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut pandang faktual yang berbeda, yang penting adalah analisis SWOT yang sistematik dapat dilakukan untuk semua aspek situasi perusahaan sebagai hasil analisa ini memberikan kerangka yang dinamik dan bermanfaat olehanalisia strategik.35 2. Alternatif Strategi

Penentuan alternatif strategi yang sesuai bagi perusahaan adalah dengan cara membuat SWOT Matrik SWOT matrik ini dibangun berdasarkan hasil analisis faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internal yang terdiri dari fokus peluang, ancaman,kekuatan, serta kelemahan. Berdasarkan SWOT matrik tersebut dapat disusun dan alternativ strategi yangtersedia yaitu: SO,WO, ST, dan WT. Data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh dari matrik EFE dan IFE. Oleh karena itu sebelum menghasilkan SWOT matrik pembuatan EFE dan IFE tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu. Dan dalam strategi ini masing-masing memiliki karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam implementasi strategi

34

Ibid. hal.41 35


(30)

22

selanjutnyadilaksanakan secara bersama-sama dan saling mendukung satu sama lain : Analisa dengan menggunakan data yang diperoleh dari tabel IFAS dan EFAS. 36

IFAS EFAS Sterngth (S)

Catatan kekuatan-kekuatan internal perusahaan

Weakness (w)

Catatlah kelemahan-kelemahan internal perusahaan

Opportunities (O) Catatan ancaman-ancaman eksternal yang ada

Strategi (SO)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi (WO)

Ciptakan startegi yang meminimalkan

kelemahan dengan

memanfaatkan peluang Threats (T)

Catatlah ancaman-ancaman eksternal yang ada

Strategi (ST)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

STRATETI (WT) Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Gambar : 1.2 Matrik SWOT.

Sumber data: Freddy Rangkuti Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisni.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka utama, 2003

Penjelasan:

a. Strategi SO (Strength- Opportuniti)

36

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi (Sebuah Konsep Pengantar), (Jakarta: Penerbit Fak. Ekonomi UI, 1996), hal. 91


(31)

23

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umumnya perusahaan berusaha melaksanakan strategi WO, ST atau WT. Untuk menerapkan strategi SO. Strategi ini di buat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,yaitu dengan memanfaatkan seluruhkekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi WO (Weakness- Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluan-peluang eksternal, kadangkala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal.

c. Strategi ST (Stength- Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindarkan atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalumendapatkan ancaman.

d. Straregi WT (Weakness- Threat)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya.


(32)

24

Matrik SWOT terdiri dari sembilan sel seperti yang terlhat, ada empat sel untuk Key Faktor, empat sel untuk strategi dan satu sel yang selalu kosong ( terletak di sebelah kiri atas). Keempat sel strategi berlabelkan S, W, O, T. 37

Delapan tahap ini membentuk SWOT matrik adalah : a. Buat daftar peluang kunci eksternal perusahaan b. Buat daftar ancaman kunci eksternal perusahaan c. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan d. Buat daftar kelemahan kunci eksternal perusahaan

e. Cocokkan kekuatan- kekuatan internal dan peluang- peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO

f. Cocokkan kelemahan- kelemahan internal dan peluang- peluang eksternal dan catat hasilnya dalam strategi WO

g. Cocokkan kekuatan- kekuatan internal , ancaman- ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.38

G. Analisis SWOT Pegadaian Syari’ah

Dengan asumsi bahwa pemerintah mengizinkan berdirinya perusahaan gadai syariah maka yang dikehendaki adalah perusahaan yang cukup besar, yaitu mempunyai persyaratan dua kali, modal disetor setara dengan perusahaan asuransi (minimum dua kali lima belas milyar rupiah atau sama dengan tiga puluh milyar rupiah), maka untuk mendirikan perusahaan seperti ini perlu pengkahian kelayakan usaha yang hati-hati dan aman.

37

Husein Umar. Strategi Manajement in Action,(Jakarta: 2002), hal. 188 38


(33)

25

Prospek suatu perusahaan secara relatif dapat dilihat dari suatu analisa yang disebut SWOT atau dengan meneliti kekuatan (Strength), kelemahannya (Weakness), peluangnya (Oportunity), dan ancaman (Threat), sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength) dari sistem gadai syariah

a. Dukungan umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk. b. Dukungan dari lembaga keuangan Islam di seluruh dunia.

c. Pemberian pinjaman lunah al- qardhul hasan dan pinjaman mudharabah dengan sistem bagi hasil.

2. Kelemahan (Weakness) dari sistem mudharabah

a. Berprasangka baik kepada semua nasabah dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam perjanjian bagi hasil adalah jr dapat menjadi bumerang, karena pegadaian Syariah akan menjadi sasaran empuk bagi mereka yang beritikat tidak baik. b. Memerluka perhitungan- perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung biaya

yang dibolehkan dan bagian laba nasabah yang kecil-kecil. Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar.

c. Membawa misi bagi hasil yang adil, maka Pegadaian Syariah lebih banyak memerlukan tenaga- tenaga profesional yang andal. Kekeliruan dalam menilai kelayakan proyek yang akan dibiayai dengan sistem bagi hasil mungkin akan membawa akibat yang lebih berat dari pada yang dihadapi dengan cara konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga.

d. Pegadaian Syariah belum dioprasikan di Indonesia, maka kemungkinan di sana-sini masih diperlukan perangkat peraturan pelaksanaan untuk pembinaan dan


(34)

26

pengawasannya. Masalah adaptasi sistem pebukuan dan akuntansi Pegadaian Syariah terhadap sistem pembukuan dan akuntansi yang telah baku, termasuk hal yang perlu dibahas dan diperoleh kesepakatan bersama.

3. Peluang (Opportunity) dari Pegadaian Syariah

a. Peluang karena pertimbangan kepercayaan agama.

b. Adanya peluang ekonomi dari berkembanganya Pegadaian Syariah.

4. Ancaman (threat) dari Pegadaian Syariah

Ancaman yang paling berbahaya ialah apabila keinginan akan adanya pegadaian Syariah itu dianggap berkaitan dengan fanatisme agama. Akan ada pihak- pihak yang akan menghalangi berkembangnya pegadaian Syariah ini semata- mata hanya karena tidak suka apabila umat Islam bangkit dari keterbelakangan ekonominya.


(35)

27

Bab III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif lebih tepat untuk menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian,yaitu Produk Gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam analisis SWOT .Dari pendapat Mc Milan karakteristik penelitian kualitatif diantaranya objektif, akurat, tepat, dapat dibuktikan, menjelaskan, kenyataan empiris, logis dan sesuai kondisi nyata.1

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini lebih relevan dengan judul yang akan diteliti dan sesuai untuk jawaban semua yang berkaitan dengan fokus penelitian. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian dengan cara menggambarkan data-data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.2

B.Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dipakai dalam penelitian kali ini di Bank Jatim Syari’ah Cabang Sampang, yang memberikan secara khusus pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Jatim Syariah Cabang Sampang yang beralamat di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 65 Sampang.

1

Ismail Nawawi Uha, Metoda Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2012) hal 65. 2


(36)

28

Gambar 1.3 Lokasi Bank Jatim Syari’ah Cabang Sampang.

C.Jenis dan Sumber Data

Hampir semua data-data dalam penelitian ini adalah data primer, sumber pertama di mana sebuah data dihasilkan dari responden langsung. Data-data kepustakaan yang dapat dikatakan sebagai data sekunder, sumber data kedua sesudah sumber data primer.3 Keseluruhan data yang digali disesuaikan dengan fokus dan rumusan masalah. Uraian data juga disesuaikan dengan teori yang relevan. Karenanya, data-data dalampenelitianini memiliki singkron.

3


(37)

29

Adapun sumber data yang dipergunakan oleh peneliti untuk melengkapi data tersebut adalah informan dan dokumen. Berikut ini adalah rincian para informan dan dokumen dalam memperoleh data- data.

a. Informan, yaitu orang- orang yang memberikan informasi atau keterangan yang terkait. Dan informan tersebut adalah:

1.Manajer Kantor Bank Jatim Syariah Cabang Sampang 2. Bagian penaksiran 1 Bank Jatim Syariah Cabang Sampang 3. Bagian penaksiran 2 Bank Jatim Syariah Cabang Sampang 4. Nasabah Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

b. Dokumen, yaitu data yang berupa gambar- gambar atau tulisan- tulisan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dan dokumen ini diperlukan untuk memperoleh data tentang produk gadaiemas,visi dan misi Bank, struktur organisasi Bank.

Secara keseluruhan,jenis data yang diklasifikasikan berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dilihat dari tabel berikut:

Foku s Rumusan Masalah T eor i

Jenis Data Data Yang Digali

Inf or ma n Ja ti m S ya ria h ana li sis S W OT pr oduk ga da i emas di B ank ke kua tan ( Strength)

Dukungan umat

Islam yang

merupakan

Apakah proses

menggadaikan

membutuhkan waktu


(38)

30

mayoritas penduduk.

yang lama?

Apakah adanya produk gadai bisa menjadi solusi bagi masyarakat?

Apa saja persyaratan untuk menggadaikan? Selain menjadi solusi

utama dalam

perekonomian

masyarakat apakah juga meningkatkat pendapat

masyarakat dengan

adanya produk gadai emas.

Biaya sewa lebih murah

Apakah biaya sewa atau ujroh di hitung perbulan apa perhari?

Selain ujroh atau biaya sewa yang murah apakah ada faktor lain yang unggul di Bank Jatim


(39)

31

Sampang?

Dukungan dari lembaga Islam di seluruh dunia

Memberi pinjaman lunak

Menggadaikan emas

minimal berapa gram? Minimal berapa karat? Pinjaman lewat gadai di batasi apa tidak?

Ke lema ha n ( w eak n ess)

Nilai taksiran lebih murah

Nilai taksiran lebih murah dibanding bang-bank lainnya

Ka rya wa n Nilaitaksiranberapa % darinilaijualdipasaran

Keterbatasan tenaga kerja (karyawan)

Sehingga proses

pelayanan cukup lama dengan keterbatasan tenaga kerja

Na sab ah

Apa dampak dari

keterbatasan (karyawan) tenaga kerja?


(40)

32

Mengapa tenaga kerja diBank Jatim Syariah

Cabang Sampang

terbatas? Berprasangka

baik kepada semua nasabah

Apa ada nasabah yang tidak bayar sewa ketika jatuh tempo? Ka rya wa n Memerlukan perhitungan yang rumit

Saling memberatkan antara nasabah dengan karyawan bank apa tidak

Bagaimana lokasi atau kantor Bank Jatim Syariah CabangSampang? Pe luang (opportuni ty) Meningkatnya kesadaran beragama

Apakah ada non muslim yang menggadaikan di bank syariah?

Ka rya wa n Apa hanya bank Jatim

yang meluncurkan


(41)

33

Masyarakat yang beragama Islam masih banyak yang menerima

bunga atau

membayar bunga

Perubahan situasi

ekonomi seperti apa yang jadi peluang bagi Bank? Anc aman ( thr eat )

Apakah dengan

masuknya pesaing baru menjadi ancaman bagi perusahan atau Bank?

Na sab ah Lambatnya pertumbuhan pasar

Dengan lambatnya

pertumbuhan pasar maka saham atau modal juga lambat

Meningkatnya kekuatan taksiran

Dengan meningkatkan taksiran maka meningkat pula ancaman-ancaman dari pesaing-pesaing Ketentuan yang

ada di Bank Jatim Syariah Cabang

Apa saja syarat dan ketentuan produk gadai emas?


(42)

34

Sampang Apa manfaat dan

kemudahan produk

pembiayaan gadai emas?

Apa saja persyaratan

pembiayaan produk

gadai emas?

Bagaimana metode

penaksiran barang gadai emas?

Bagaimana prosedur

untuk memperoleh

pembiayaan produk

gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang?


(43)

35

Bagaimana akad yang diterapkan pada biaya pemeliharaan produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang?

Bagaimana penerapan biaya pemeliharaan produk gadai emas?

Bagaimana cara

pelunasan pembiayaan produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang?

Bagaimana proses

pelelanagan produk gadai emas?


(44)

36

Bagaimana proses

perpanjangan produk gadai emas?

D.Tahap- tahap Penelitian

Pada penelitian kualitatif, tahap penelitiannya ada dua yaitu tahap pra lapangan dan tahap pekerja lapangan. Dalam hal ini peneliti menggunakan tahap tersebut. Adapun tahap- tahapannya adalah.4

1. Tahap pra lapangan

Peneliti melakukan enam yang tahap- tahap kegiatan. Dalam tahap ini ditambahkan dengan suatu pertimbangan yang perlu dihadapi, yaitu etika penelitian di lapangan. Kegiatan dan pertimbangan tersebut diuraikan sebagai berikut ini:

a. Menyusun rencana penelitian

Dengan mengajukan matrik usulan dan membuat proposal penelitian yang sebelumnya sudah ada objek yang akan dijadikan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Dalam hal ini peneliti memilih untuk lokasi penelitian di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang Jl.Agung Suprapto No. 65 Sampang.

c. Mengurus perizinan penelitian memulai minta surat izin dari Staf Jurusan. Setelah dari Staf Jurusan kemudian kepada Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan

4


(45)

37

Ampel Surabaya. Dan dilanjutkan kepada Manajer Bank Jatim Syariah Cabang Sampang untuk mendapatkan izin serta data-data yang dibuthkan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan

Peneliti mengamati keadaan wilayah atau lapangan dengan melihat secara langsung hal- hal yang terkaitdengan permasalahan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui segala unsur dalam lapangan atau objek penelitian.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Untuk memilih dan memanfaatkan informan adalah dengan cara melalui wawancara serta melalui bertanya kepada informan yang berwenang, yaitu:

1.Manajer Kantor : Bapak M. Djamaluddin 2. Bagian taksiran 1 : Bapak Amsari kukuh R 3. Bagian taksiran 2 : Bapak Dikki

4. Nasabah gadai : Bapak mas’udi 5. Nasabah gadai : Bapak Faisol 6. Nasabah gadai : Bapak Sahal

7. Nasabah gadai : Bapak Sholahuddin 8. Nasabah : Ibu wasai

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Dalam hal ini peneliti mempersiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun kelapangan penelitian. Perlengkapan penelitian seperti alat-alat tulis, buku, perekam suara, kamera dan persiapkan jadwal waktu penelitian.


(46)

38

Dalam hal ini etika penelitian sangat dijaga.Hal ini menyangkut hubungan dengan orang lain yang berkenaan dengan data-data yang diperoleh peneliti. Menjaga persoalan etika diharapkan supaya tercipta suasana kerja sama yang menyenangkan antara kedua belah pihak.

2. Tahap pekerjaan Lapangan

Peneliti melakukan tiga tahap- tahap kegiatan dalam uraian tentang pekerjaan lapangan. Kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri Untuk memasuki pekerjaan di lapangan,peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Di samping itu, peneliti perlu mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental supaya kegiatan penelitian di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

b. Memahami lapangan

Dalam memahami dan memasuki lapangan, peneliti akan menepatkan diri dengan keakraban hubungan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

c. Beberapa serta sekaligus mengumpulkan data

Peranan peneliti pada lokasi peneliti harus dibatasi. Tidak menutup kemungkinan apabila ada waktu luang dan peneliti bisa melaksanakannya,maka akan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, peneliti dapat mengumpulkan serta mencatat data yang diperlukan untuk dianalisis secara intensif.


(47)

39

Data- data yang telah dilakukan akan digali dengan studi kepustakaan, studi lapangan, wawancara, dokumentasi. Studi kepustakaan pengumpulan data diperoleh dari buku- buku, literatur- literatur, dokumen resmi, tulisan- tulisan ilmiah dan sumber kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data sekunder. Studi lapangan dimana penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di lapangan peneliti langsung dari objek penelitian. Wawancara yaitu suatu proses interaksi dan komunikasi untuk mendapatkan data dan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden, data tentang kekuatan,kelemahan, ancaman,peluang.Sedangakan responden adalah orang yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh peneliti melalui wawancara responden tersebut.

Teknik ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi internal perusahaan. Dokumentasi seperti jumlah karyawan,adanya produk yang ada di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang,sejarah perusahaan dan struktur organisasi dan data-data lainnya.

F. Teknik Validitas data

Agar data menjadi valid dan dinilai absah, perlu dilakukan perpanjangan penelitian, triangulasi, dan diskusi dengan para pakar. Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak intensitas kegiatan dilapangan, termasuk keterlibatan penelitian di lokasi peneliti. Hal ini memungkinkan bagi peneliti, karena lokasi penelitian ini dekat dengan domisili peneliti.

Triangulasi berarti meminta konfirmasi atas data yang telah diperoleh peneliti.Konfirmasi ini dilakukan peneliti dengan memberikan laporan penelitian terlebih


(48)

40

dahulu kepada informan yang diteliti, agar mendapatkan koreksi. Setelah itu, laporan peneliti bisa dipublikasikan.

Mendiskusikan permasalahan penelitian dengan para pakar juga memperkuat suatu data.Upaya ini dilakukan saat melakukan penelitian hingga membuat laporan peneliti. Masukan- masukan penting diharapkan bisa menambahkan kualitas data.

Triangulasi tekni untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada responden yang sama dengan teknik yang beda. Peneliti melakukan wawancara kemudian mengecek dengan observasi. Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Peneliti penguji melakukan pengecek dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam waktu dan situasi yang beda.5

G. Teknik Analisis Data

Data- data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan tiga teknik yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif,yaitu reduct data,display data, dan conclusion drawing.

Reduct data adalah suatu cara membuat konsep data dan menggalinya di lapangan.Display data adalah cara menguraikan dan menampilkan data- data secara sistematis dan apa adanya. Conclusion drawing adalah menarik suatu kesimpulan yang respresentative dan inhern dengan permasalahan yang telah dirumuskan.6 Dalam pembahasannya, metode induktif digunakan dalam penelitian ini, kemudian hasil penelitian didiskusikan dengan kajian teoritis untuk menemukan sisi idealitas dan realitas.

5

Sugiono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta.hal . 127

6


(49)

41

Bab IV

HASIL PENELITIAN

A.Gambar Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank JATIM, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus 1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961.1

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari bentuk Perseroan Terbatas(PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun 1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990.

Untuk memperkuat permodalan, maka pada tahun 1994 dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1992 tanggal 28 Desember 1992 menjadi Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 26 Tahun 1994 tanggal 29

1


(50)

42

Desember 1994 yaitu merubah Struktur Permodalan/Kepemilikan dengan diijinkannya Modal Saham dari Pihak Ketiga sebagai salah satu unsur kepemilikan dengan komposisi maksimal 30%.

Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mengimbangi tuntutan perbankan saat itu, maka sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 1997 telah disetujui perubahan bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah, maka pada tanggal 20 Maret 1999 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur telah mensahkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.2

2. Visi dan Misi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

Adapun Visi dan Misi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang adalah:

Visi: Menjadi Bank yang sehat berkembang dan memiliki manajemen dan sumber daya manusia yang haldan.

Misi: Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut mengembangkan usaha kecil dan menengah serta memperoleh laba optimal.

3. Struktur Organisasi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

2 Ibid


(51)

43

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Bank Jatim Syari’ah Cabang Sampang

4. Susunan Karyawan Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

Secara keseluruhan, jumlah karyawan BankJatim Syariah Cabang Sampang adalah 12 orang dengan susunan karyawan sebagai berikut:

1. Pimpinan Cabang : M. Djamaluddin

2. JR. Penyelia.Umum dan pembiayaan : Ach. Hidayat. S

3. Yudha Prasetya : Analisis pembiayaan

4. Ivan Ferdyan : Analisa pembiayaan

5. Dikk Fajar K : Taksatur Gadai


(52)

44

7. Ratna Dwi S. : Umum

8. Ach. Rahbini : Marketing Leding

9. Akh. Nor Faisol : Security

10. Nur Hidayat : Security

11. Yang Haryanto : Security

12. Abd. Rahman : Driver

5. Produk- produk Bank Jatim Syariah

Beberapa produk yang ada di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang sebagai berikut:3

Produk Akad

Deposito Barokak Mudharobah muthlaqoh

Giro Amanah Mudharobah muthlaqoh

Emas Ib Barokah Rahn, ijarah,Qardh

Pembiayaan KUR Mudharobah

Tabungan Barokah Mudharobah

Tabungan Haji Amanah Mudharobah

KPR iB Griya Barokah Murabahah

Diantara produk- produk yang ada di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang yang paling diminati oleh masyarakat adalah produk gadai emas.

6. Biaya Administrasi

3


(53)

45

Biaya administrasi adalah ongkos atau pengorbanan materi yang dikeluarkan oleh bank dalam hal pelaksanaan akad gadai dengan penggadai (rahin). Pada umumnya ulama sepakat bahwa segala biaya yang bersumber dari barang yang digadaikan adalah menjadi tanggungan penggadai. Oleh karena itu, biaya administrasi gadai dibebankan kepada penggadai. Karena biaya administrasi merupakan ongkos yang dikeluarkan bank, maka pihak bank yang lebih mengetahui dalam menghitung rincian biaya administrasi. Setelah bank menghitung total biaya administrasi, kemudian nasabah atau penggadai mengganti biaya administrasi tersebut.

Namun, tidak banyak atau bahkan sangat jarang nasabah yang mengetahui rincian biaya administrasi tersebut.Bank hanya menginformasikan total biaya administrasi yang harus ditanggung oleh nasabah atau penggadai tanpa menyebutkan rinciannya. Keterbukaan dalam menginformasikan rincian biaya administrasi tersebut sangat penting dalam rangka keterbukaan yang kaitannya dengan ridha bi ridha, karena biaya administrasi tersebut dibebankan kepada nasabah atau penggadai.

7. Tabel Biaya Administrasi

NO Berat Emas Biaya Administrasi

1. 2. 3. 4. 5.

5 gram – 25 gram 25 gram - < 50 gram 50 gram - < 75 gram 75 gram - < 100 gram > 100 gram

Rp. 10. 000 Rp. 13. 000 Rp. 20.000 Rp.

Rp.35. 000


(54)

46

Keterangan :

Biaya administrasi dibayar dimuka dan dikenakan secara berjenjang berdasarkan berat emas saat ini yang berlaku. Biaya sewa tempat dibayar pada saat pelunasan dengan biaya kelipatan per 10 hari maksimum jangka waktu pinjaman selama empat bulan dibayar sekaligus.

8. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan atau penyimpanan merupakan biaya yang dibutuhkan untuk merawat barang gadaian selama jangka waktu pada akad gadai. Sesuai dengan pendapat beberapa jumhur ulama biaya pemeliharaan atau penyimpanan menjadi tanggungan penggadai (rahin). Karena pada dasarnya penggadai (rahin) masih menjadi pemilik dari barang gadaian tersebut, sehingga dia bertanggungjawab atas seluruh biaya yang dikeluarkan dari barang gadai miliknya. Akad yang digunakan untuk penerapan biaya pemeliharaan atau penyimpanan adalah akad ijarah (sewa). Artinya, penggadai (rahin) menyewa tempat di bank untuk menyimpan atau menitipkan barang gadainya, kemudian bank menetapkan biaya sewa tempat. Dalam pengertian lainnya, penggadai (rahin) menggunakan jasa bank untuk menyimpan atau memelihara barang gadainya hingga jangka waktu gadai berakhir. Biaya pemeliharaan/ penyimpanan ataupun biaya sewa tersebut diperbolehkan oleh para ulama dengan merujuk kepada diperbolehkannya akad ijarah.

Simulasi perhitungan pinjaman gadai emas iB Barokah Bank Jatim Syariah Objek Gadai: Perhiasan

Karatase 16 - 24 Karat Berat 5 Gram


(55)

47

Taksiran Bank:

Taksiran Bank SPLE = 80% dari harga pasar

Maksimum Pinjaman

Maksimum Pinjaman Biaya-Biaya

Di Awal Adm Rp 10. 000 Di Akhir/Pelunasan Pokok Pinjaman+Biaya sewa

Biaya sewa

Contoh:

Gadai Rp. 10.000 000 Jangka waktu 40 hari

= 0,4 % x 4 x 10. 000 000 = 160. 000

Tabel 1.2 Simulasi Perhitungan Gadai Emas.

Maksimal empat bulan dan dapat diperpanjang sebanyak dua kali dengan ketentuan setiap ingin diperpanjang harus dengan akad baru dan dengan taksiran emas serta biaya sewa tempat yang sesuai tarif yang berlaku saat ini.

Ketika terjadi pelunasan oleh nasabah atau pelunasan pinjaman dipercepat, maka nasabah akan melunasi pinjaman secara sekaligus, dan membayar sewa berdasarkan lama


(56)

48

hari penyimpanan dan mendapat keringanan dengan pembayaran biaya sewa berdasarkan tarif yang dihitung per 10 hari.

Contoh: Pelunasan dipercepat dengan jangka waktu 45 hari, maka nasabah berkewajiban membayar biaya sewa selama 50 hari ( karena 45 hari sudah lebih dari 40 hari).

Waktu Pelunasan :

NO

Pelunasan Dipercepat dengan Masa Simpanan

Tarif Sewa Tempat

1. 2. 3. 4. 5.

<= 10 hari

10 hari <Jangka waktu<=20 hari 20 hari <Jangka waktu<=30 hari 30 hari <Jangka waktu<=40 hari 40 hari <Jangka waktu<=50 hari

10 hari 20 hari 30 hari 40 hari 50hari

Tabel 1.3 Waktu Pelunasan.

B.Penyajian Data


(57)

49

Karena produk gadai emas prosesnya cepat dan persyaratannya sangat mudah tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, haya membutuhkan waktu 30 menit4

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa produk gadai emas yang diminati oleh nasabah. Karena prosesnya cepat dan selain prosesnya ceapat syarat-syarat pengajuan pembiayaan sangat mudah tidak mempersulit nasabah.

Sama halnya dengan Pak Dikki, mengakui bahwa produk yang paling diminati oleh nasabah adalah produk gadai emas karena prosesnya sangat cepat untuk mendapatkan dana pinjaman .

“Adanya produk gadai emas bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang

membutuhkan pada waktu mendesak, mun bedeh parloh mendadak ruah

langsong meggedih sala prosesseh lekas je’andik eh pesse nyaman e tebbus

mun e juel ruah tandik arebben pole seneng sarah engkok pedeh gedin riah

apah pole gedin riah sewanah mude paleng mude se kabupaten Sampang.”5

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa sanya dengan adanya produk gadai di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang sangat menjadi Solusi bagi masyarakat setempat karena dengan adanyanya produk gadai ini masyarakat bisa menggadaikan emasnya kapun saja yang ia perlukan.

4

Hasil wawancara dengan Pk Dikki, Bagian penaksiran gadai emas, Selasa, 05 Mei 2015, Pukul 12.WIB, di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

5


(58)

50

Selain itu produk gadai ini prosesnya cepat, Ibu Wasei juga mengungkapkan bahwa sanya dengan adanya produk gadai syariah ne sangat menjadi solusi.6

Sama dengan halnya pk faisol, pk mas’udi, pk sahal dan nasabah- nasabah yang

sudah lama menggelut di produk pegadaian di bankJatim Syariah Cabang Sampang bahwa sanya dengan adanya produk gadai syariah sangat menjadi solusi bagi masyarakat danberingankan beban perekonomian masyarakat yang perekonomiannya menengah kebawah.

“Perkembangan produk gadai emas tiap tahunya sangat pesat apa lagi di

saat musim paceklik dan ajaran baru karena masyarakat sangat memerlukan dana yang cepat dan prosesnya juga cepat tapi pihak Bank Jatim Syariah Cabang Sampang tidak mempublikasikan perkembangan yang lebih detail tiap tahunya kepada peneliti karena ini rahasia perusahaan. Kasih contok saja dari 2014-2015 masih berkembang.”7

Dari penjelasan di atas, yang dpaparkan oleh pk Amsari ,bahwa produk gadai gadai emas tiap tahunnya mengalami perkembangan atau peningkatan apa lagi disaat musim paceklik dan tahun ajaran baru , tapi Pk Amsari tidak memarpan atau menjelaskan secara detail karena perkembangan atau peningkatan produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang itu tidak di publikasikan karena menjadi rahasia perusahaan.

6Hasil wawancara dengan nasabah Pk Mas’udi, Kamis,20 Mei 2015 . 7

Hasil wawancara dengan Pk Amsari,Bagian penaksiran gadai emas, Selasa, 05 Mei 2015, Pukul 12.WIB, di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang.


(59)

51

“Calon nasabah datang langsung ke Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

dengan membawa emas yang berupa perhiasan ataupun batangan dengan menunjukkan persyaratan pembiayaan yang telah ditentukan. Jika persyaratan yang dibawa oleh calon nasabah sudah lengkap ,kemudian nasabah mengisi formulir permohonan gadai yang telah disediakan.”8

Dari penjelasan di atas yang dijelaskan oleh Pk Beny bahwa calon nasabah yang mau menggadaikan emas dengan membawa persyaratan yang lengkap. Maka calon nasabah langsung mengisi formulir permohonan gadai yang telah disediakan.

Barang jaminan emas diteliti kualitasnya oleh petugas gadai untuk menetapkan nilai pembiayaan yang diberikan, nilai pembiayaan yang diberikan jika perhiasan sebesar 80% dari nilai taksiran sedangkan jika batangan sebesar 85% dari nilai taksiran. Petugas gadai menaksir harga emas dengan langkah-langkah yang ditentukan olehbank. Kemudian, petugas gadai melakukan komite ke kantor cabang untuk menentukan diterima atau ditolaknya pembiayaan tersebut, setelah keputusan dari kantor cabang diterima oleh petugas gadai maka petugas gadai akan menginformasikan kepada calaon nasabah.Jika diterima, maka petugas gadai akan menghitung pembiayaan yang akan diterima oleh calon nasabah sesuai ketentuan BI sekaligus menentukan biaya administrasi.Kemudian pencairan disertai dengan pembayaran biaya administrasi secara tunai sesuai dengan yang telah ditentukan.

8

Hasil wawancara dengan PK Beny Bagian pembiayaan, Senin, 08 Juni2015,Pukul 13.00 WIB, Di Bank Jatim


(60)

52

“Metode uji barang gadai emas ,barang jaminan yang diserahkan oleh

petugas gadai yang sudah mempunyai keahlian khusus.9

Pernyataan di atas bahwa metode barang gadai emas menggunakan metode uji kimia dan berat jenis, yaitu:jarum uji emas, batu uji, larutan uji emas yaitu asam nitrat dan asam cholida, loupe (kaca pembesar) , botol air uji emas yang berwarna gelap, gelas ukur kimia untuk takaran campuran zat kimia, pipit tetes dan kertas tissue.

“Minimal menggaikan emas beratnya 10gram kalau kurang dari 10gram

maka nasabah tidak bisa mengajukan permohonan pembiayaan gadai,karna biaya operasional 10gram atau kurang dari 10gram itu sama ,jadi pihak bank membuat peraturan bahwa menggadaikan minimal beratnya 10gram.”

Dari penjelan di atas yang dijelaskan oleh Pk Dikki bahwa menggadaikan emas minimal 10gram karena biaya operasinalnya lebihatau kurang dari 10 gram itu samaaja maka dari itu ditetapkan oleh kantor cabang bahwa sanya menggadaikan itu minimal10gram.

“Gadai emas syariah tidak menerapkan imbalan dalam bentuk bagi hasil

karena produk ini diciptakan untuk menolong orang yang sedang kesulitan dana dalam waktu jangka pendek, nasabah hanya diwajibkan melunasi pinjaman dengan jumlah yang sama akan tetapi tidak dikenakan biaya

9

Hasil wawancara dengan Pk Amsari , Bagian taksiran gadai emas, Jum’at, 13 Juni 2015,Pukul 14.00 WIB, di Bank


(61)

53

modal, namun dikenakan biaya sewa penitipan dan pemeliharaan emas yang dijadikan barang jaminan. Maka inilah yang menjadi keuntungan bagi

pihak bank selain bisa menolong dan juga bisa menambah aset perusahaan.”

Dari penjelasan di atas Gadai emas syariah tergolong aman bagi bank pemberi pinjaman sebab emas memiliki nilai yang relatif stabil dibandingkan dengan barang jaminan lainnya maka dari itu dikatakan bahwa produk gadai emas menjadi keuntungan bagi bank karena selain menolong juga bisa menambah aset perusahaan.

“Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dikatakan mengalami peningkatan

tiap tahunnya karena banyak nasabah yang minat menggadaikan alasannya nasabah menggadaikan kbank Jatim Syariah karena biaya sewa atau ujrohnya sanagatmurah ketimbang bank-bank lainnya atau pegadaian jadi para nasabah sangat berantusias untuk menggadaikan emasnya kbank

Jatim.”

Pernyataan di atas merupakan pernyataan Pak Amsari bagian penaksiran Bank

Jatim Syariah Cabang Sampang. Pak Mas’udi selaku nasabah yang sudah lama

menggunakan produk gadai emas juga mengatakan demikian bahwa sanya ujroh atau sewa yang paling murah se Kabupaten Sampang adalah bank Jatim Syariah Cabang Sampang .


(62)

54

“Pak Faisol sebagai nasabah paling lama bergelut dproduk gadai emas

mengatakan selain ujroh atau biasa sewa yang paling rumah Bank Jatim juga mempunyai keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh bank- bank lain atau lembaga- lembaga pegadain lainnya, yaitu keunggulan yang dimiliki oleh bank jatim selain ujrohnya murah bank jatim juga menerapkan sistem

menelfon nasabah sedepak de’be’tonah majer biaya sewanah atau bunga

koca’enh reng meddureh.”10

Dari pernyataan di atas,dijelaskan bahwa bank Jatim Syariah Cabang Sampang tidak hanya terkenal murah ujroh atau biasa sewanya bank Jatim Syariah juga terkenal dengan kekeluargaan dengan nasabah dengan kata lain tidak memilah milah nasabah.

“Semua karyawan di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang ramah tidak

memilah milih nasabah tidak memilih mana nasabah yang lama dan mana nasabah yg baru semua nasabah itu danggap sama.”

Pak Sahel berujar yang bikin tahan menjadi nasabah di Bank Jatim Syariah itu karena pelayanan dan keramahan karyawan-karyawan yang ada di Bank Jatim Syariah tersebut.

“Pembiayaan produk gadai emas di batasi karena kalau tidak dbatasi bank

akan mengalami kerugian, bukan cuman pembiayaan produk gadai emas

10


(63)

55

saja yang dibatasi smua produk-produk yang ada di bank jatim dibatasi dan pembiayaan-pembiayaan lain.

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa semua pembiayaan atau produk- produk yang ada dibank itu dibatasi pinjamannnya minimal 500.000,00 sampai dengan 250.000.000,00. Karna kalau melebihi dari nilaiyang dicantumkan di atas takut nasabah tidak bisa mengembalikan .

“Kelemahan Bank Jatim Syariah Cabang Sampang kurangnya tenaga kerja

atau karyawan sehingga proses penaksiran kurang cepat.”

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa dengan kurangnya tenaga kerja atau karyawan akan memperlambat proses penaksiran gadai emas dan dengan seiringnya waktu kalau tetap tidak ada peruahan maka banyak nasabah yang pindah kbank-bank yang lain.

“Bank jatim syariah Cabang Sampang nilai taksirannya lebih murah

ketimbang bank-bank lainnya dan gadai- gadai lainnya yang mempunyai produk gadai emas akan tetapi bank Jatim Syariah Cabang Sampang tidak kawatir dengan tingginya nilai taksiran yang ada pada bank- bank atau lembaga lain yang mempunyai produk gadai karena bank jatim Sayariah Cabang mempunyai keunggulan yang tidak ada dbank-bank lainnya. “


(1)

1

Bab V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Ada satu kesipulan dari keseluruhan penenlitian ini, yaitu :

1. Hasil Kualitatif dan Kuantitatif analisis SWOT pada pada produk gadai emas di bank Jatim Syariah Cabang Sampang, yaitu :

a. Hasil Kualitatif.

Perusahaan mengetahui posisi eksistingnya ternyata dominan berada pada pertemuan isu strategi kekuatan dan tantangan. Matriks SWOT Kearns memberikan rekomendasi strategi utama” Mobilization”. Maksudnya, organisasi disarankan untuk segera melakukan mobilisasi sumberdaya yang merupakan kekuatan kekuatan organisasi untuk memperlunak tantangan dari luar ini, bahkan jika mungkin organisasi dapat mengubahnya menjadi peluang.

Perusahaan secara jelas dapat mengetahui kelemahan signifikan organisasi. Kelemahan yang dimaksud ternyata terletak pada sisi system manajemen kelembagaannya. Kelemahan yang jelas- jelas yang bersumber dari sisi sumber organisasi. Sistem manajemen kelembagaan beserta seperangkat aturan turunannya yang belum baku menyiratkan kondisi organisasi yang masih belum stabil. Hal ini menjadi dapat lebih dimaklumi


(2)

88

meningkat umur perusahaan yang terhitung masih baru dan baru masuk dalam tahap pertumbuhan.

Itulah sebabnya, rekomendasi strategi Matriks SWOT Kears terhadap posisi eksisting organisasi ini menyiratkan sebagaimana bunyi rekomendasi- rekomendasi fungsional perlunya pembenahan dan penguatan kelembagaan internal sembari melakukan peningkatan kemitraan dengan nasabah, perluasan pasar, serta penguatan dan ekspansi pasar.

b. Hasil Kuantitatif.

Dari hasil angket diatas, maka dapat dilihat posisi produk gadai emas di bank jatim syari’ah cabag sampang sebagai berikut :

Peluang 2.34

Kelemahan 16.78 Kekuatan

Tantang

Nilai akhir menunjukkan kedudukan Produk gadai emas yang ada pada Bank Jatim Syariah Cabang Sampang. Setiap unsur yang mempunyai nilai akhir yang lebih besar 16.78 adalah kekuatan dan


(3)

kelemahan dan yang mempunyai nilai yang lebih kecil 2.34 adalah peluang dan ancaman.Unsur- unsur yang mempunyai nilai akhir 2.34 bukan merupakan kekuatan dan kelemahan melainkan peluang dan ancaman.Selanjutnya seluruh kekuatan dan kelemahan produk gadai emas tersebut, sesuai dengan hasil pengukuran pada tabel diatas.

Sementara itu, pendekatan kuantitatif kuadran SWOT yang telah dimodifikasi dapat dilihat pada table diatas . Di sini diperlihatkan penggunaan analisis SWOT kuantitatif untuk sebuah produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang. Posisi eksisting organisasi produk gadai emas tersebut diketahui berada pada koordinat titik (16.78, 2.34) atau berada pada kuadran I (Positif, positif) yang menandakan organisasi sebagai kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah progresif, artinya produk gadai emas di Bank Jatim Syariah Cabang Sampang dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus malakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

B. Saran dan Rekomendasi

Ada dua saran yang diajukan dalam penelitian ini. Saran pertama terkait analisis SWOT .Dengan menggunakan analisis SWOT membantu analis strategis dan penilaian yang berbeda , mungkin mencerminkan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau sudut pandang faktual yang beda, yang penting adalah analisis SWOT yang sistematik dapat


(4)

90

dilakukan untuk semua aspek situasi perusahaan sebagai hasil analisa ini meberikan kerangka yang dinamik dan bermanfaat.

Saran kedua terkait dengan pengembangan teori SWOT. Dalam hal ini, perju ada kelanjutan peneliti, terutama dengan terkait dengan analisis SWOT. Penelitian ini memberikan saran supaya ada kelanjutan studi tentang analisis SWOT.

C. Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari bahwa penyajian data yang disajikan masih kurang sempurna karena peneliti tidak bisa mendapatkan informasi yang lebih up to date.


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Daftar Pustaka

Agustinus Sri Wahyudi, 1996, Manajemen Strategik Pengantar Proses Berfisik

strategik. Bina Rupa aksara, Jakarta.

Amirullah Sri Budi Cantika, 2002, Manajemen Strategi, Graha Ilmu, Malang.

Ali, Zainuddin, 2008, Hukum Gadai Syariah, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.

A.W. Munawir, 1991, Kamus Al- Munawir, Puataka Pogressif, Surabaya.

Blocher Edward J, dkk., 2000, Manajemen Biaya, Salemba Empat, Jakarta.

Dokumentasi Bank Jatim Syariah Cabang Sampang

Freddy Rangkuti, 2003, Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Husein Umar, 2002, Strategi Manajemen In Action, Jakarta.

Maktabah Syamilah, Shahih Muslim bab Rahn wa Jawazuhulfil khadhar, Jus 3.

Michael, A. dkk, 1997, Manajemen Strategi Menyongsong Era persaingan

Globalisasi, Erlangga , Jakarta.

Muhammad Ismail Yusanto, dkk. Manajemen Strategi Persepektif Syariah, Khoirul Bayaan, Jakarata.


(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Muljadi ,Kartini,Gunawan Widjaja, 2007, Seri Hukum Istimema, Gadai dan

Hipotek,: Penerbit Kencana,. Jakarta.

Lexy J, meleong, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Setiawan Hari purnomo dan Zulkifli, 1996, Manajemen Strategi (Sebuah konsep

pengantar), Penerbit Fak, Ekonomi UI. Jakarta.

Sugiono, 2004, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Suharmisi Arikunto, 1997, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta.