Prevalensi Pasien Kutil Kelamin di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD.Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2010-Desember 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kutil kelamin (KK)
yang juga dikenal dengan kondiloma akuminata
merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyerang populasi
umum.1 KK merupakan tumor mukosa dan kulit yang disebabkan oleh virus
papiloma humanus (VPH).2 Lebih dari 120 tipe VPH telah diidentifikasi, dan
lebih dari 40 tipe dapat menginfeksi daerah genital.1,3 KK kebanyakan disebabkan
oleh VPH tipe 6 dan 11.1-5
Sebagian besar infeksi VPH bersifat sementara dan bersifat asimptomatik,
sehingga tidak memiliki gejala klinik. Gejala klinik KK sangat bervariasi, dapat
berbentuk bunga kol, kubah ataupun datar. Biasanya dimulai dengan papul kecil
sewarna daging, dengan ukuran 1- 2 mm, hal ini dapat bertahan selama durasi
infeksi atau dapat juga membesar sampai beberapa inci. Lesi KK jarang terasa
sakit akan tetapi biasanya terasa gatal, rasa terbakar, adanya perdarahan pada
vagina ataupun keputihan.
2,6,7
Terdapat empat tipe KK, yaitu : kutil kelamin,
bentuk makula/flat, papular dan lesi keratotik. 1,4 KK sangat menular, sekitar 65%
individu yang memiliki pasangan yang menderita KK akan menderita KK dalam
waktu tiga minggu sampai delapan bulan.4 Faktor – faktor risiko tambahan untuk
terjadinya KK adalah hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan kontrasepsi
oral, riwayat penyakit infeksi menular seksual lainnya, merokok atau
imunosupresi.8
1
Universitas Sumatera Utara
Walaupun KK bukan merupakan penyakit yang mengancam jiwa, tetapi
KK menyebabkan beban finansial yang cukup besar bagi negara serta
menimbulkan dampak berupa stres psikososial dan menimbulkan rasa malu pada
penderitanya .2,9
Terapi utama KK ialah menghilangkan lesi, pada kebanyakan pasien
pengobatan dapat menyebabkan masa bebas lesi.1,3 Jika tidak diobati lesi KK
dapat sembuh sendiri , tetap, ataupun bertambah besar.3,6 Kebanyakan pasien
membutuhkan terapi yang berulang dibandingkan terapi tunggal.1,3,6
Prevalensi KK diperkirakan 1% pada populasi yang aktif melakukan
hubungan seksual.1,2 Sekitar 500.000 sampai 1.000.000 kasus baru ditemukan di
Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya. Pada suatu survei nasional, di AS sebesar
5, 6% laki – laki dan wanita yang berusia 14 – 59 tahun pernah menderita KK
sepanjang hidupnya.2 Prevalensi KK juga terus meningkat di seluruh Eropa. Di
Inggris, prevalensi KK meningkat sebanyak 25 % dari tahun 1996 – 2005.1,2
Di Kanada insidensi KK diperkirakan 107/100.000 penduduk pertahun pada tahun
1999, yang kemudian meningkat menjadi 126/100.000 penduduk pada tahun
2006.2 Di Indonesia, prevalensi KK di masyarakat berkisar 5 – 19% .
10
Dari
penelitian Rochester didapatkan perbandingan insidensi pada laki – laki dan
wanita 1 :1,4 dengan usia rata – rata pada wanita adalah 22 tahun dan 26 tahun
pada
laki – laki.7,11,12 Penelitian yang dilakukan oleh Von krogh menemukan
bahwa prevalensi KK mencapai puncaknya pada usia 20 – 24 tahun (20%), yang
kemudian akan berkurang sebanyak 8 – 10 % pada wanita yang berusia 30 tahun.9
Di rumah sakit DR. Hasan Sadikin Bandung didapat jumlah pasien baru KK
dalam lima tahun
( 2007 – 2011) adalah 265 orang , dengan perbandingan
2
Universitas Sumatera Utara
laki – laki dan perempuan 1:1, dan usia rata – rata 25 sampai 44 tahun sebanyak
56, 36%.
13
Dirumah sakit H. Adam Malik Medan, jumlah penderita KK selama
periode tiga tahun ( 2008 – 2011) adalah 72 orang , usia rata – rata penderita ialah
15 sampai 25 tahun (38, 2%) dengan penderita KK yang paling banyak adalah
wanita, sebanyak 41 orang atau 53, 9% .14
Sampai saat ini belum ada data mengenai prevalensi pasien KK di RSUD
Dr. Pirngadi Medan sehingga peneliti ingin melakukan penelitian retrospektif
mengenai prevalensi pasien KK di poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi pasien KK di poliklinik Departemen/SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 Desember 2012 ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum:
Untuk
mengetahui
prevalensi
pasien
KK
di
poliklinik
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.
Pirngadi Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.3.2
Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui insiden KK di poliklinik Departemen/SMF
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan
periode Januari 2010 – Desember 2012.
3
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui data demografi pasien KK berdasarkan jenis
kelamin, usia, suku, pendidikan, pekerjaan, dan status
pernikahan, di poliklinik Departemen/SMF Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari
2010 - Desember 2012.
1.4.1 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada institusi kesehatan, institusi pendidikan
dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai prevalensi dan insiden
pasien KK di poliklinik departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode
Januari 2010 -
Desember 2012.
2. Memberikan informasi kepada institusi kesehatan, institusi pendidikan
dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai karakteristik demografi
pasien KK di poliklinik Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 - Desember
2012.
3. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi data dasar ataupun
data pendukung untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai KK.
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kutil kelamin (KK)
yang juga dikenal dengan kondiloma akuminata
merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyerang populasi
umum.1 KK merupakan tumor mukosa dan kulit yang disebabkan oleh virus
papiloma humanus (VPH).2 Lebih dari 120 tipe VPH telah diidentifikasi, dan
lebih dari 40 tipe dapat menginfeksi daerah genital.1,3 KK kebanyakan disebabkan
oleh VPH tipe 6 dan 11.1-5
Sebagian besar infeksi VPH bersifat sementara dan bersifat asimptomatik,
sehingga tidak memiliki gejala klinik. Gejala klinik KK sangat bervariasi, dapat
berbentuk bunga kol, kubah ataupun datar. Biasanya dimulai dengan papul kecil
sewarna daging, dengan ukuran 1- 2 mm, hal ini dapat bertahan selama durasi
infeksi atau dapat juga membesar sampai beberapa inci. Lesi KK jarang terasa
sakit akan tetapi biasanya terasa gatal, rasa terbakar, adanya perdarahan pada
vagina ataupun keputihan.
2,6,7
Terdapat empat tipe KK, yaitu : kutil kelamin,
bentuk makula/flat, papular dan lesi keratotik. 1,4 KK sangat menular, sekitar 65%
individu yang memiliki pasangan yang menderita KK akan menderita KK dalam
waktu tiga minggu sampai delapan bulan.4 Faktor – faktor risiko tambahan untuk
terjadinya KK adalah hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan kontrasepsi
oral, riwayat penyakit infeksi menular seksual lainnya, merokok atau
imunosupresi.8
1
Universitas Sumatera Utara
Walaupun KK bukan merupakan penyakit yang mengancam jiwa, tetapi
KK menyebabkan beban finansial yang cukup besar bagi negara serta
menimbulkan dampak berupa stres psikososial dan menimbulkan rasa malu pada
penderitanya .2,9
Terapi utama KK ialah menghilangkan lesi, pada kebanyakan pasien
pengobatan dapat menyebabkan masa bebas lesi.1,3 Jika tidak diobati lesi KK
dapat sembuh sendiri , tetap, ataupun bertambah besar.3,6 Kebanyakan pasien
membutuhkan terapi yang berulang dibandingkan terapi tunggal.1,3,6
Prevalensi KK diperkirakan 1% pada populasi yang aktif melakukan
hubungan seksual.1,2 Sekitar 500.000 sampai 1.000.000 kasus baru ditemukan di
Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya. Pada suatu survei nasional, di AS sebesar
5, 6% laki – laki dan wanita yang berusia 14 – 59 tahun pernah menderita KK
sepanjang hidupnya.2 Prevalensi KK juga terus meningkat di seluruh Eropa. Di
Inggris, prevalensi KK meningkat sebanyak 25 % dari tahun 1996 – 2005.1,2
Di Kanada insidensi KK diperkirakan 107/100.000 penduduk pertahun pada tahun
1999, yang kemudian meningkat menjadi 126/100.000 penduduk pada tahun
2006.2 Di Indonesia, prevalensi KK di masyarakat berkisar 5 – 19% .
10
Dari
penelitian Rochester didapatkan perbandingan insidensi pada laki – laki dan
wanita 1 :1,4 dengan usia rata – rata pada wanita adalah 22 tahun dan 26 tahun
pada
laki – laki.7,11,12 Penelitian yang dilakukan oleh Von krogh menemukan
bahwa prevalensi KK mencapai puncaknya pada usia 20 – 24 tahun (20%), yang
kemudian akan berkurang sebanyak 8 – 10 % pada wanita yang berusia 30 tahun.9
Di rumah sakit DR. Hasan Sadikin Bandung didapat jumlah pasien baru KK
dalam lima tahun
( 2007 – 2011) adalah 265 orang , dengan perbandingan
2
Universitas Sumatera Utara
laki – laki dan perempuan 1:1, dan usia rata – rata 25 sampai 44 tahun sebanyak
56, 36%.
13
Dirumah sakit H. Adam Malik Medan, jumlah penderita KK selama
periode tiga tahun ( 2008 – 2011) adalah 72 orang , usia rata – rata penderita ialah
15 sampai 25 tahun (38, 2%) dengan penderita KK yang paling banyak adalah
wanita, sebanyak 41 orang atau 53, 9% .14
Sampai saat ini belum ada data mengenai prevalensi pasien KK di RSUD
Dr. Pirngadi Medan sehingga peneliti ingin melakukan penelitian retrospektif
mengenai prevalensi pasien KK di poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi pasien KK di poliklinik Departemen/SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 Desember 2012 ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum:
Untuk
mengetahui
prevalensi
pasien
KK
di
poliklinik
Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.
Pirngadi Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.3.2
Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui insiden KK di poliklinik Departemen/SMF
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan
periode Januari 2010 – Desember 2012.
3
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui data demografi pasien KK berdasarkan jenis
kelamin, usia, suku, pendidikan, pekerjaan, dan status
pernikahan, di poliklinik Departemen/SMF Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari
2010 - Desember 2012.
1.4.1 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada institusi kesehatan, institusi pendidikan
dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai prevalensi dan insiden
pasien KK di poliklinik departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode
Januari 2010 -
Desember 2012.
2. Memberikan informasi kepada institusi kesehatan, institusi pendidikan
dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai karakteristik demografi
pasien KK di poliklinik Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2010 - Desember
2012.
3. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi data dasar ataupun
data pendukung untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai KK.
4
Universitas Sumatera Utara