Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.1 Penggolongan DM
berdasarkan dari

World Health Organization (WHO) yaitu DM tipe 1, tipe 2,

diabetes gestasional, diabetes khusus lainnya. Diabetes tipe 2 juga dikenal sebagai
tipe dewasa atau non independen insulin.1,2 Diperkirakan 60 juta orang yang tersebar
diseluruh dunia menderita DM, sementara di Amerika Serikat insidensi DM tipe-2
sekitar 625000 dan DM tipe-1 sekitar 30000 dalam satu tahun.3
Berbagai penelitian menunjukkan adanya kecenderungan angka insiden dan
prevalensi DM tipe2 meningkat di berbagai penjuru dunia.4 WHO meramalkan
peningkatan jumlah penderita DM pada tahun mendatang, khususnya di Indonesia.
WHO meramalkan kenaikan jumlah penderita dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
± 21,3 juta pada tahun 2003.1-3
Di Indonesia menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2003),
memperkirakan jumlah pasien DM sekitar 13,7 juta orang dan menjadi penyebab

kematian utama kedua pada penduduk usia 45 – 54 tahun.1 Di RSUP. H. Adam Malik
Medan menurut data dari rekam medis pada tahun 2011 didapatkan 3976 pasien DM
tipe-2 dengan 274 diantaranya adalah pasien baru.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Berdasarkan analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang
dilakukan oleh Irawan, didapatkan bahwa prevalensi DM tertinggi terjadi pada
kelompok umur diatas 45 tahun sebesar 12,41%.2
Berdasarkan hasil penelitian Wani et al yang dilakukan di Khasmir, India (2009)
terhadap pasien penderita DM tipe 2 bahwa pasien yang terbanyak menderita DM
tipe 2 yaitu pada wanita dibandingkan pada pria.5 Data di RSUD Prof. Dr. R.D.
Kandau Manado tahun 2011 sampai 2012 menunjukkan insidens rata – rata diabetes
melitus tipe 2 sebesar 27,3% dari jumlah kunjungan dan rasio pria dibandingkan
wanita 1 : 1,5.1,2
Peningkatan jumlah pasien DM sesuai dengan peningkatan angka harapan hidup
pada populasi, peningkatan obesitas dan penurunan aktifitas fisik, yang kesemuanya

meningkatkan resiko komplikasi pada DM. Komplikasi DM dapat mengenai semua
organ termasuk kardiovaskular, renal, sistem saraf, mata dan kulit. Komplikasi yang
timbul tidak hanya berhubungan dengan lamanya DM yang diderita, tetapi juga
dengan kontrol glikemiknya. Lebih dari sepertiga pasien diabetes melitus mengalami
komplikasi kutaneus selama perjalanan diabetiknya. Manifestasi kelainan kulit yang
berhubungan dengan komplikasi DM seperti infeksi (bakteri, jamur dan virus), ulkus
dan ganggren diabetik, pruritus, vitiligo, diabetik dermopathi, skin tag, akantosis
nigrikan, eruptif xantoma dan lain-lain. Kelainan infeksi kulit paling tinggi
disebabkan bakteri kemudian jamur dan virus, dan umumnya diperberat dengan kadar
glukosa darah yang tinggi.6-11

Universitas Sumatera Utara

3

Penelitian Foss dkk (2005) menunjukkan bahwa jenis manifestasi kulit terbanyak
pada pasien diabetes melitus di University Hospital Sao Paulo, Brasil adalah
dermatophytosis.11
Penelitian Eckhard et all (2007) menunjukkan hubungan antara infeksi jamur
pada kaki pasien dengan DM, dimana prevalensi infeksi jamur meningkat pada pasien

DM dengan kontrol glikemik yang rendah, usia yang tua, dan durasi menderita DM
yang lama.4 Bristow I.R (2009) menunjukkan hubungan peningkatan infeksi jamur
pada kaki pada pasien DM dengan lamanya diabetes, kontrol glikemik yang rendah,
trauma minor, dan terlambatnya pengobatan menyebabkan terjadinya selulitis pada
ekstremitas bawah.6 Haddad MJ dkk(1998) melaporkan peningkatan kerentanan
infeksi pada pasien DM, baik infeksi bakteri maupun infeksi jamur pada kontrol
glikemik yang rendah.7
Sampai saat ini belum diketahui gambaran karakteristik pasien diabetes melitus
tipe 2 dengan tinea korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H
Adam Malik Medan dalam beberapa tahun terakhir sehingga peneliti ingin
melakukan penelitian retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari catatan
rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 dengan tinea korporis di SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2010 Desember 2012.

Universitas Sumatera Utara

4

1.2 Rumusan masalah
Bagaimana karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 dengan tinea korporis di

SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode
Januari 2010 - Desember 2012 ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum :
Untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
tinea korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H.
Adam Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.3.2 Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui jumlah pasien diabetes melitus tipe 2 dengan tinea
korporis yang berkunjung di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
2. Untuk mengetahui data demografi pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
tinea korporis berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan di
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan
periode Januari 2010 – Desember 2012.
3. Untuk mengetahui lamanya menderita DM pada pasien DM tipe 2 dengan
tinea korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. Adam
Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
4. Untuk mengetahui kontrol glikemik (nilai HbA1C) pada pasien DM tipe 2
dengan tinea korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP.

Adam Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.

Universitas Sumatera Utara

5

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bidang akademik/ ilmiah
Memberikan informasi mengenai karakteristik pasien diabetes melitus tipe
2 dengan

tinea korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

RSUP.H.Adam Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012.
1.4.2 Bidang pelayanan masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
mengenai tinea korporis pada pasien diabetes melitus tipe 2.
1.4.3 Bidang pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar ataupun data pendukung
untuk penelitian - penelitian selanjutnya mengenai pasien diabetes melitus

tipe 2 dengan tinea korporis.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakteristik Pasien Psoriasis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

3 95 56

Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 0 18

Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 0 2

Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 0 13

Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 0 3

Karakteristik Pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan Tinea Korporis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 0 10

Karakteristik Pioderma Superfisialis Pada Bayi dan Anak di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2010 – 2012

0 0 15

Karakteristik Pioderma Superfisialis Pada Bayi dan Anak di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2010 – 2012

1 2 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Psoriasis - Karakteristik Pasien Psoriasis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 1 10

Karakteristik Pasien Psoriasis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

0 1 15