PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA BERDASARKAN KETERSEDIAAN LAHAN HIJAUAN DAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN MUSI RAWAS, SUMATERA SELATAN

Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis
Journat of the lndonesian Tropicat Animal Agriculture

Chairman

Editor in Chief
Vice Editor in Chief
Sublects Edltor

upaya pencapaian cita-cita penlballgl.lnall. UII-lLllnllya
ternak rumiuansia berperatt penting sebagai peltghasil
susu, daging, pupuk organik dan tenaga kerja sehingga

populasi datr ;rerketnbanganttya perlu dilestarikan
(Willianrson dan Payne, 1993). Meuttrttt Bamualirtl
(2003) pengernbangan petertrakau di sttattt rvilayah
perlu mempertirnbangkan dan t.tteugukur potensi
wilayah tersebut. Potensi produksi ternak batn'ak
tergantung pada daya dukung ntakattatl tertlak,
s eh i ngga p en ge nr b an gan s u atu p ete rll akarl
memerlukan data tentang populasi, luas lahall garapall,

rarva dan padang runtput yang ada di daerah tersebut.

Kabupatert Musi Rarvas tnerupakatt salalt sattt
kabupaten yang ada di Sr-rrnatera Selatan )rallg secara

unrulll masilt memiIiki potensi ttnluk peltgc'ubatrgatr
ternak ruminansia. Lri didukr,rng oleh ketersediaan
surnber daya alarn clart suntber daya tnanusia 1'arlg

mentadai, posisi yang strategis, infrastrukttlr
pendukung dan pemasaran yang lattcar. Daya duktrng
tersebut diantaratrya adalah luas wilayah .236.582.66
1

Menunrt Eviriani (1999) salah satu fungsi penting
dalarn perneliharaan ternak adalah memanfaatkan
rvaktu dan tenaga kerja keluarga yang terlttang. Oleh
karena itu tidak tersedianya tenaga kerja keluarga akan
menghambat aktiv itas pemeliltaraan ternak.
Selain daya dukLrng seperti yang telah disebutkan

di atas, usaha pengembangan ternak di Kabupaten
Musi Rarvas juga diclLrkung oleh ketersediaan kebun

Hijauan Pakan Tentak (HPT) dimatta hijauan ini
rnerupakan kourpotrerr terbesar (60-70%) dalam
penreliharaau teruak runrinattsia. Kebtttr Hijauan
Pakan Ternak (HPT) yang ada di Kabttpaten Musi
Rauas dapat dilihat pada Tabel 1.
Komposisi terrtak rut.r.tinansia yang terdapat di
Krrbupatcn Musi f{au,as terdiri dari ternak besar (sapi
perah. sapi potong, kuda, kerbau), ternak kecil
(karnbing, domba) dan unggas. Tentak disebarkan oleh
penrerintah ke masyarakat ntelalui sistem gaduhan dan

bergirlir. lernak rurnittansia besar berjurnlah 59.844
ekor dan teruak runtinansia kecil berjurnlah 98.054

ha dengan didukung oleh lahan sawah 57.894 ha,
tegalan 61.077 ha, ladang 35.507 ha, perkebtttran


ekor (Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan

2q1.234 ha, padang run.lput 1.278ha. dan rau'a 42.839

Beldasarkan ltal tersebut di atas maka perlu
dilakukan pengkajian lebih lanjut terttang seberapa

ha yang dapat digurtakatt sebagai sumber hijauan
pakan ternak guna menunjang pengentbangatl ternak
ruminansia. Jurnlah penduduk Lrsia kerja ( I 5-64 tahun)
di Kabupaten Musi Rarvas pada talttttt 2006 adalah

Perikanan Kabupaten Mr:si Rawas, 2006).

i ang ada serta kapasitas pengembattgan
teruak runrinansia di Kabupaten Mtrsi Rawas yang
besar polensi

sesuai dengan ketersediaan hijauan pakan, baik secara


325. I 01 j iwa dengan jurnlah penyerapan tenaga kerja

kualrtas. kLrantitas dan kontinuttitas serta surnber daya

sebesar 53.426 jiwa atau sebesar 16,43 % (Dinas
Feternakan dan Perikanau Mttra, 2006). Di Indonesia pada umlllnnya tenaga kerja keluarga nterttpakan

mairusia reng ada.
Penelitian ini L-,ertLtj uan untuk:

1.

tenaga utama dalam perneliharaan terttak yatrg rnasih

tradisior,al. Proses pemeliharaan ternak tersebut
berlan gsun g teru s datt

d

ketersediaan lahan dan tenaga kerja.


ikerj akan send i ri ol eh peternak

beserta keluarganya (Mubyarlo. 1 982).

l-abel

1.

\lengidentifikasi seberapa besar potensi
pengernbangan ternak rutninansia di
Kabupaten Musi Rawas berdasarkan

).

\'lengetahLri kendala yang dihadapi dalarn

Kebun t{ijauan Pakan Ternak (HPTl di Kabupaten IVIusi Rarvas