URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN DRAFT LKJP 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

4.2.6

URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN

4.2.6.1 KONDISI UMUM
Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada
perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau
Jawa, menjadikan Kota Semarang sebagai Central Point Regional Marketing
dengan Kota Besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Dalam skala
lokal Kota Semarang bergabung kedalam "KedungSepur" dan Kota Segitiga
Ekonomi "JogloSemar" : Jogyakarta, Solo, dan Semarang. Dengan posisi
Geografis tersebut, Kota Semarang mengembangkan kawasan-kawasan
perdagangan yang dapat meningkatkan kemajuan Kota Semarang sesuai
dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu terwujudnya Semarang
sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat
Sejahtera
Secara garis besar kinerja makro urusan perdagangan dapat dilihat
dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
dan ekspor bersih perdagangan. Sebagai kota yang perekonomiannya

bertumpu pada sektor perdagangan, kontribusi sektor perdagangan pada
PDRB Kota Semarang memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan
perekonomian Kota Semarang. Jika pada tahun 2012, kontribusinya
mencapai 28,42% maka pada tahun 2013 kontribusi sektor perdagangan
Kota Semarang mengalami kenaikan sebesar 28,72%.
Sedangkan persentase nilai Perdagangan Ekspor Kota Semarang
pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 13,68% dengan nilai ekspor
selama tahun 2012 sebesar

US$ 1.068.178.816 sedangkan pada tahun

2013, menjadi US$ 922.000.521,58 sehingga selisih nilai penurunan
perdagangan sebesar US$ 146.178.294,42. ditahun 2013 dibandingkan di
tahun 2012. Adapun kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kota
Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :
KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB
(STRUKTUR EKONOMI DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007 - 2013)
NO.

INDIKATOR


1

Kontribusi sektor
perdagangan,
hotel dan restoran
terhadap PDRB
atas dasar Harga
Berlaku

2007
28,30%

2008
28,87%

2009
28,30%

TAHUN

2010
27,92%

2011
28,01%

2012
28,42%

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

2013
28,72%

Hal -

515

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan


2

Kontribusi sektor 30,28% 30,83%
30,81% 30,83%
perdagangan,
hotel dan restoran
terhadap PDRB
atas dasar Harga
Konstan
Sumber Data : Olahan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2013.

30,90%

31,08%

31,30%

4.2.6.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Arah Kebijakan Urusan Pilihan Perdagangan dititik beratkan pada
terwujudnya


ketesediaan

kebutuhan

bahan

pokok

masyarakat

dan

peningkatan ekspor melalui Program :
1. Program-program penunjang urusan pilihan perdagangan meliputi :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program ini bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program ini
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
serta kelancaran dalam Operasional Kegiatan

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah
2. Program-Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Perdagangan, yang
meliputi :
a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan,
Program ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen
dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat melalui
pengawasan

peredaran

barang

jasa

dan

pengembangan


kemetrologian daerah.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program ini
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang
melalui promosi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program
ini bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk usaha
kecil dan menengah serta mengendalikan harga kebutuhan pokok
masyarakat.
d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, Program ini
bertujuan untuk meningkatkan ketertiban PKL.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

516

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

4.2.6.3


REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.2.7.3.1 PENDANAAN
Anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Urusan Pilihan
Perdagangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 65.938.233.450,-, dengan
perincian sebagai berikut:
1.

Anggaran Dana Program Penunjang sebesar Rp. 6.152.958.000,-.

2.

Anggaran Dana Program Teknis sebesar Rp. 59.785.375.450,- .
Program Penunjang ini berkaitan dengan tugas teknis pada urusan
pilihan perdagangan.
Adapun Realisasi Anggaran pelaksanaan program dan kegiatan

pada urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut :



Anggaran program penunjang urusan pilihan perdagangan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO

1
2
3
4
5
6
7

KEGIATAN
SKPD : Dinas Pasar
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air
dan listrik

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)


217.188.000
3.291.390.000

217.048.000
3.226110.999

99.9.
98.0.

177.002.000

176.263.300

99.58.

204.900.000
565.340.000
80.000.000
155.650.000

200.366.000
551.080.200
69.941.000
143.721.778

97.79
97.48
87.43
92.34

4.691.470.000

4.584.531.277

97,72

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO

1
2
3
4
5
6

KEGIATAN
SKPD : Dinas Pasar
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

269.500.000
365.000.000
75.000.000
311.648.000

258.753.000
360.330.000
71.982.000
291.128.401

96.01
98.72
95,98.
93.42

213.750.000

213.472.702

99.87

30.000.000
1.264.898.000

29.600.000
1.225.266.103

98,7
96,86

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

517

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

3.

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO

1

KEGIATAN
SKPD : Dinas Pasar
Bintek Keuangan
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

40.000.000
40.000.000

PERSENTASE
REALISASI
(%)

40.000.000
40.000.000

100,00
100,00

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO

1
2
3
4



KEGIATAN
SKPD : Dinas Pasar
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penunjang kinerja PA, PPK, Bendahara, dan
Pembantu Bendahara
Kegiatan Penunjang Kebendaharaan
Monitoring Inventaris Barang
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

64.590.000

64.590.000

100.0.

51.900.000

49.150.000

94,70.

15.000.000
25.000.000
156.490.000

15.000.000
25.000.000
153.740.000

100.0.
100.0.
98,19

Anggaran program pelaksanaan urusan pilihan perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO

1
2
3
4
5

6

KEGIATAN
SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan
Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen
Peningkatan pengawasan peredaran barang
dan jasa
Pemantapan koordinasi penyaluran dan
pengendalian bahan bakar
Pengembangan Kemetrologian di Daerah
Pengadaan Mobil Operasional Kemetrologian
dan Perlengkapannya
JUMLAH SKPD
SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian)
Koordinasi peningkatan hubungan kerja
dengan lembaga perlindungan konsumen
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

137.000.000

121.300.400

88,54

60.220.000

56.153.870

93,25

73.350.000

62.271.300

84,90

167.000.000
297.097.000

158.436.200
294.562.000

94,87
99,15

734.667.000

692.723.770

94,29085

75.000.000

62.442.000

83,26

75.000.000
809.667.000

62.442.000
755.165.770

83,26
93,26

2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

518

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

NO

1

ANGGARAN
(Rp.)

KEGIATAN
SKPD : Dinas Perindustrian &
Perdagangan
Pengembangan kluster produk ekspor
JUMLAH PROGRAM

3. Program

Peningkatan

169.762.950
169.762.950

Efisiensi

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

139.789.850
139.789.850

Perdagangan

82,34
82,34

Dalam

Negeri

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagaI berikut :
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

15
16
17
18

19

d.

KEGIATAN

ANGGARAN
(Rp.)

SKPD : Dinas Pasar
Penyempurnaan perangkat peraturan,
30.000.000
kebijakan dan pelaksanaan operasional
Pemeliharaan dan perbaikan pasar-pasar
4.131.100.000
Pembangunan Pasar-pasar Tradisional
45.609.844.000
Operasional keamanan dan ketertiban
351.950.000
pasar
Penataan pasar-pasar
475.000.000
Optimalisasi peningkatan PAD
100.000.000
Perbaikan listrik di pasar-pasar
347.301.000
Pembinaan pedagang
200.000.000
Penyusunan perencanaan dan kajian
483.747.000
pasar-pasar
Penerbitan SKRD
60.000.000
Fasilitasi Sarpras Pasar Purwoyoso
300.000.000
Penyempurnaan Pembangunan Pasar
3.500.000.000
Jrakah
Penertiban Administrasi Pendapatan
150.000.000
Penomoran Register Pasar Johar
50.000.000
JUMLAH SKPD
55.788.942.000
SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan
Pengembangan pasar dan distribusi
591.500.000
barang/produk
Pengembangan kelembagaan kerjasama
1.074.500.000
kemitraan
Pengembangan sistem dan jaringan
96.650.000
informasi perdagangan
Desiminasi Kebijakan Standarisasi
49.353.500
Bidang Perdagangan
JUMLAH SKPD
1.812.003.500
SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian)
Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan
300.000.000
dan Industri Daerah
JUMLAH SKPD
300.000.000
JUMLAH PROGRAM
57.265.945.500

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

30.000.000

100.0.

3.743.149.400
39.481.489.218
342.114.000

90.61
86.56
97.21.

417.520.000
100.000.000
339.077.000
200.000.000
462.307.000

87.90
100.0.
97.63
100.0.
95.6.

60.000.000
243.862.000
2.802.600.000

100.0.
81.29.
80.07

150.000.000
50.000.000
48.422.118.618

100.0.
100.0.
86,80

553.694.400

93,61

1.013.099.550

94,29

88.590.000

91,66

24.235.300

49,11

1.679.619.250

92,69

120.904.174

40.30

120.904.174
49.645.122.042

40.30
86,69

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO

1

KEGIATAN
SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian)
Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi
pedagang kaki lima dan asongan
JUMLAH SKPD

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

75.000.000

69.140.000

92.19

75.000.000

69.140.000

92.19

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

519

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

NO

2

3
4
5
6
7

ANGGARAN
(Rp.)

KEGIATAN
SKPD : Dinas Pasar
Penataan tempat berusaha bagi
pedagang kaki lima dan
asongan/peningkatan pendapatan
Monitoring PKL
Penataan PKL Dugderan
Pembinaan organisasi pedagang kaki
lima dan asongan
Sosialisasi Kerjasama Penarikan
Retribusi PKL
Kegiatan Operasional Penertiban PKL
Semarang Tengah
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSENTASE
REALISASI
(%)

165.705.000

161.303.500

97.34

125.000.000
160.000.000
84.295.000

125.000.000
160.000.000
84.295.000

100
100
100

70.000.000

67.600.000.00

96.57

225.000.000

218.910.000

97,29

830.000.000
905.000.000

749.508.500
818.648.500

90,30
90,46

4.2.6.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan
pada tahun 2012 dapat dilihat antara lain sebagai berikut :

1.

PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN
Komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan Urusan

Pilihan

Perdagangan

adalah

untuk

memajukan

Perekonomian

bagi

masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga berkomitmen dalam
memberikan

perlindungan

dan

keamanan

bagi

warganya

dalam

mengkonsumsi Produk baik berupa barang maupun jasa dengan melakukan
perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Capaian Kinerja
penyelenggaraan dalam program ini dapat dilihat dari indikator terlaksananya
kegiatan perlindungan konsumen, yang di dalamnya mencakup pengawasan
peredaran barang, dan penyelesaian sengketa.
Secara lebih rinci hasil-hasil yang dicapai dapat dicermati dari
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi

penyelesaian

permasalahan-permasalahan

pengaduan

konsumen;
Dari kegiatan ini terjadi penurunan kasus permasalahan sengketa
konsumen dari 24 kasus pada awal 2012 menjadi 14 kasus pada akhir
tahun 2013, dimana kebanyakan kasus yang paling banyak terjadi
yaitu kasus konsumen dengan lembaga pembiayaan.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

520

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

b. Fasilitasi pembentukan Badan Penanganan Sengketa Konsumen BPSK
tahun 2013 - 2014.
Pembentukan Badan ini bertujuan untuk melakukan mediasi, arbitrasi dan
konsultasi untuk melindungi konsumen dari pelaku usaha yang melakukan
pelanggaran dan merugikan konsumen.
c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa;
Kegiatan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa bertujuan
untuk lebih melindungi konsumen terhadap terjadinya penipuan barang
dan jasa yang sedang marak pada akhir-akhir tahun ini sehingga dapat
merugikan konsumen. Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan sebanyak
235 kali pengawasan, dimana terdapat kenaikan aktivitas yang cukup
signifikan dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 24 kali Pengawasan,
menandakan keseriusan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan
perlindungan bagi warga kotanya
d. Operasionalisasi dan pengembangan Kemetrologian Daerah
Untuk

pelaksanakan kegiatan pengembangan Kemetrologian Daerah

yaitu :
- Melakukan Tera Ulang di SPBU dalam 1 tahun selama 2 Bulan
sebanyak 10 kegiatan
- Penyusunan Draft Raperda Tentang Restribusi Tera-tera Ulang dengan
membuat Naskah Akademik mengenai kebijakan bimbingan teknis,
melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dibidang
Pengawasan dan Penyuluhan, Massa, Timbangan, Ukuran Arus
Panjang dan Volume, dan Sarana Kemetrologian;
- Melakukan Pengawasan Barang Dalam Keadaan Tertutup (BDKT)
berupa seluruh barang dalam bentuk kemasan.
2. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR
Tujuan dari Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui Promosi
dan Peningkatan Kualitas SDM IKM.
Capaian Kinerja pada Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor
Perdagangan Luar Negeri Kota Semarang dapat dilihat data realisasi nilai
ekspor komoditi non migas. Dimana pada periode Januari sampai dengan
Desember 2013 mencapai US$ 922.000.521,58 sedangkan realisasi tahun

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

521

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

2012 pada periode yang sama nilainya sebesar US$ 1.068.178.816. Dengan
demikian bila dibanding pada tahun 2012 nilai perdagangan ekspor Kota
Semarang

mengalami

penurunan

realisasi

ekspor

senilai

US$ 146.178.294,42 atau 13,68%.
Meski nilai perdagangan luar negeri Kota Semarang mengalami
penurunan tetapi dunia usaha di Kota Semarang mengalami kenaikan.
Kenaikan ini dapat dilihat semakin banyaknya jumlah pasar Modern yang ada
sebesar 444 buah pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan
pada tahun 2012 sebesar meningkat 438 buah.
Selain itu jumlah sentra perdagangan untuk ruko dan rukan juga
mengalami kenaikan dari 627 buah pada tahun 2012 menjadi 823 buah.
Dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang ada di Kota Semarang
maka akan dapat memperbaiki kehidupan warga Kota Semarang dalam hal
ini penyerapan tenaga kerja.
3. PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM
NEGERI
Pasar merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan jual beli barang antara
penjual dan pembeli dimana jumlah penjual dan pembeli di pasar lebih dari
satu, selain itu

serta pasar juga sebagai salah satu wadah dalam

pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Pada Umumnya istilah pasar dikategorikan kedalam pasar tradisional
dan pasar modern. Pada pasar tradisional yang pada umumnya dimiliki oleh
pemerintah, terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli, dengan
proses tawar menawar.
Untuk mengimbangi keberadaan pasar modern dan melindungi pasar
tradisional,

dikembangkan

konsep

Pasar

Tradisional

Modern.

Pasar

Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang
yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo
Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun 2013
menganggarkan perbaikan dan renovasi sarana prasarana pasar serta
penyempurnaan pembangunan pasar lainnya.
Dari

hal

tersebut

Pemerintah

Kota

Semarang

tidak

melakukan

penambahan jumlah pasar lagi dikarenakan jumlah pasar yang ada sekarang
ini sejumlah 46 Pasar Tradisional dengan jumlah pedagang sebanyak
± 20.000 pedagang dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

522

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

warga Kota Semarang, sehingga Pemerintah Kota Semarang hanya
melakukan Peremajaan atas pasar yang ada sekarang ini.
Tujuan dari Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
yaitu dengan mengembangkan pemasaran produk-produk IKM/UKM dan
mengendalikan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS) yang ada
dipasaran.
Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang ada dipasaran,
Pemerintah Kota Semarang rutin melakukan rapat Koordinasi EKUINDA.
Dari hasil tersebut Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan Operasi
Pasar untuk memantau dan mengendalikan perubahan harga kebutuhan
bahan pokok bagi masyarakat.
Selain itu untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam
memenuhi kebutuhan bahan pokoknya akibat kenaikan harga, Pemerintah
Kota Semarang melakukan Bazar Pasar Murah dan Pemberian Raskin
sehingga masyarakat kurang mampu dapat tercukupi kebutuhan bahan
pokoknya.
4.

PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN
Tujuan dari Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan

peningkatan efisiensi perdagangan Dalam Negeri dan program pembinaan
PKL dan asongan. Adapun Indikator Kinerja untuk Program tersebut adalah
sebagai berikut :
NO
1

2

INDIKATOR KINERJA
Kebijakan penataan sentrasentra PKL
 Jumlah titik lokasi PKL
 Jumlah PKL
 Jumlah pemberdayaan
PKL
 Jumlah Retribusi PKL
 Pembinaan organisasi
PKl
Fasilitasi modal usaha bagi
pedagang kaki lima dan
asongan

Target
Tahun 2013
1 Kegiatan

Kondisi Awal
31 Desember 2012
4 Kegiatan

Kondisi Akhir
31 Desember 2013
1 Kegiatan

522 Titik
13.444 Orang
3 Kelompok

522 Titik
13.444 Orang
3 Kelompok

522 Titik
13.444 Orang
3 Kelompok

Rp. 3.186.780.336
16 Kelompok

Rp. 1.864.824.100.00
16 Kelompok

Rp. 1.970.741.545.00
16 Kelompok

225 Stand

210 Stand

225 Stand

Sumber : Dinas Pasar dan Bagian Perekonomian (2013)

Pada Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima menitik beratkan pada
sektor PKL dan pedagang asongan. Dalam sektor formal dan informal, pasar
tradisional dan pedagang kaki lima serta pedagang asongan harus mendapat

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

523

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

perhatian khusus dengan melakukan pembinaan PKL dan asongan sebanyak
3 Kelompok.
Fungsi dan peran pasar tradisional dan pedagang kaki lima sangat
strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja untuk
pembangunan pada sektor perdagangan dan jasa.
Dari Hasil identifikasi Pedagang Kaki Lima Dan Asongan, jumlah
pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Semarang sebanyak ± 13.444 orang
dengan Jumlah titik sebanyak 522 titik pedagang kaki lima di 149 Kelurahan.
Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dikarenakan Pemerintah Kota
Semarang melakukan pengendalian dan Penertiban terhadap PKL yang
ilegal yang dapat menggangu kenyamanan dan ketertiban umum.
4.2.6.4

PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
 Banyaknya sengketa konsumen dari luar Kota Semarang yang
mengakibatkan lamanya penyelesaian sengketa konsumen.
 Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa
meski telah melibatkan pihak berwajib
b. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
 Masih adanya pelaku usaha baik produsen maupun penjual yang
tidak mematuhi perda peraturan-peraturan yang berlaku, dan
kurang memperhatikan petunjuk dan binaan dari petugas pengawas
untuk tidak mengenal barang yang tidak sesuai standart yang
ditentukan sehingga konsumen yang kurang teliti akan dirugikan.
c. Peningkatan dan pengembangan ekspor
 Masih banyak IKM yang belum memahami produk yang diminta
oleh pasar ekspor.
d. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
 Produk Batik Semarang dan Kerajinan yang dihasilkan IKM
belum begitu dikenal luas di Kota lain dikarenakan masih
kurangnya promosi produk Batik khas Kota Semarang di luar
Kota Semarang

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

524

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

 Masih belum mampunya

IKM/UKM untuk melaksanakan

promosi secara mandiri.
2. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan
 Penentuan lokasi pameran dan pelaksana/event organizer
dapat mempengaruhi prospek pasar atau peluang pasar bagi
IKM peserta pameran terutama

kuantitas/volume

produk

terhadap motivasi konsumen atau daya beli.
3. Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan
 Hasil pengawasan TDP, SIUP MB, Waralaba dan pergudangan
ternyata masih ada yang belum berijin dan ada yang ijin sudah
habis masa berlakunya.
4. Dalam pelaksanaan pembangunan Pasar Klitikan Penggaron
terdapat permasalahan dalam proses pengumuman penetapan
lelang sehingga pembangunan pasar mengalami kemunduran
jadwal dari yang telah direncanakan. dengan adanya kemunduran
jadwal tersebut maka berdampak pula terhadap waktu proses
pengerjaan pembangunan yang sangat sempit, sehingga setelah
habis masa waktu pengerjaan pembangunan pasar tidak selesai
100%.

4.2.6.5

RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan

kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan


Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan
Konsumen
- Dibutuhkan kerja sama yang riil agar bisa mendatangkan pelaku
usaha baik secara suka rela maupun secara paksa.
- Adanya koordinasi dengan BPSK Kabupaten/Kota lain agar
konsumen bisa melaporkan / mengadukan ke BPSK terdekat.



Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
- Dibuatnya berita acara pengawasan yang ditandatangani oleh
pelaku usaha dan petugas pengawas.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

525

BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan

- Menghimbau kepada pelaku usaha untuk menjual barangbarang yang sesuai standart dan menyortir barang-barang yang
dijual, sehingga tidak merugikan konsumen.
- Menghimbau kepada konsumen agar kritis dan meneliti barang
yang akan dibeli (Konsumen Cerdas)


Pemantapan Koordinasi Penyaluran dan Pengendalian Bahan
Bakar
- Perlu

adanya

pemantauan/pengawasan

secara

berkala

mengenai distribusi dan harga LPG 3 kg terutama ditingkat
pengecer.
b. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor


Pengembangan Kluster Produk Ekspor
- Mengadakan Desiminasi.

c. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri


Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
- Diperlukan peran serta Pemerintah Kota Semarang untuk
membantu mempromosikan produk IKM / UKM di Kota
Semarang sendiri maupun diluar kota.



Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan
- Perlu dan pentingnya pengamatan ataupun sounding pelaksana
dan lokasi kegiatan expo guna keberhasilan akses pasar
terhadap produk IKM Kota Semarang.



Kegiatan

Pengembangan

Sistem

dan

Jaringan

Informasi

Perdagangan
- Kegiatan Pengawasan sangat perlu rutin dilaksanakan bahwa
perlu juga anggaran bertambah untuk memperluas cakupan
pengawasan.
d. Penyelesaian Pembangunan Pasar Klitikan diusulkan pada tahun
anggaran berikutnya.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

526