BAB 3 KEUANGAN DRAFT LKJP 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013 Kota
Semarang disusun berdasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Tahun 2013 dan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun
2013. Penyusunan Anggaran Pendapatan
Daerah (APBD) merupakan proses penganggaran daerah dimana secara
konseptual terdiri
dari
formulasi
kebijakan anggaran (budget
policy
formulation) dan perencanaan operasional anggaran (budget operational
planning). Kebijakan Umum APBD (KUA) sebagai formulasi kebijakan
anggaran yang menjadi dasar dalam perencanaan operasional anggaran.
Formulasi Kebijakan Anggaran berkaitan dengan analisis fiskal sedangkan
perencanaan rasional anggaran lebih ditekankan pada alokasi sumber daya
keuangan.
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA)
adalah dokumen yang memuat kebijakan tentang Pendapatan Daerah,
Belanja Daerah dan Pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk
periode 1 (satu) tahun. Latar belakang penyusunan KUA adalah dalam
rangka menindaklanjuti Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 dengan mengacu pada RKPD Provinsi Jawa
Tengah dan RKP Tahun 2013. Data Realisasi APBD Tahun 2013 yang
dituangkan dalam LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2013
merupakan data unaudited atau belum diaudit oleh BPK. Data keuangan
yang sudah diaudit akan disampaikan dalam Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah (LPKD) Tahun Anggaran 2013.
3.1
PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Dalam merencanakan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Pendapatan daerah yang meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 27
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
sebagai hak pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh daerah.
2.
Seluruh Pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto,
dalam hal ini mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang
dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan
dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi
dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.
3.
Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.
Anggaran
Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2013, terdiri
dari:
1.
PAD
Rp.
2.
Dana Perimbangan
Rp. 1.219.637.347.000,-
3.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp.
Total Pendapatan Daerah
778.866.930.000,596.058.411.000,-
Rp. 2.594.562.688.000,-
3.1.1 Kebijakan Pendapatan
Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah Kota Semarang pada
tahun 2013 diarahkan pada :
Optimalisasi
penerimaan
Pendapatan
Daerah
(PAD)
melalui
upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan menitikberatkan
pada prinsip-prinsip :
a. Potensi daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak
b. Tidak memberatkan masyarakat
c. Tidak merusak lingkungan
d. Mudah diterapkan dan dilaksanakan
e. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya serta
optimalisasi aset dan kekayaan Pemerintah Kota.
Kebijakan dan langkah-langkah pengelolaan keuangan ini diharapkan
dapat memberikan akuntabilitas yang obyektif dan proporsional pada
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan serta meningkatkan
akselerasi aktivitas perekonomian
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 28
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
3.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan
Target dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun
2013 secara umum telah mencapai target, bahkan beberapa pendapatan
melampaui target realisasinya. Di sisi lain terdapat beberapa jenis
pendapatan yang realisasinya belum mencapai target. Pemerintah Kota
Semarang melalui SKPD penghasil, dimana SKPD Penghasil melakukan
berbagai program dan kegiatan dalan mencapai target dan realisasi yang
ditetapkan. Adapun Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2013 sebagai
berikut :
Target Pendapatan
Rp. 2.594.562.688.000,-
Realisasi Pendapatan
Rp. 2.801.228.549.867,-
Selisih Lebih
Rp.
-
206.665.861.867,-
Realisasi Pendapatan mencapai 107,97% dari target Pendapatan
Tahun 2013.
Rincian Target dan Realisasi pendapatan adalah sebagai berikut :
NO
JENIS PENDAPATAN
1.
Pendapatan Asli Daerah.
2.
Dana Perimbangan
3.
Lain-lain Pendapatan
yang Sah.
Jumlah Pendapatan Daerah.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
778.866.930.000
930.577.133.513
151.710.203.513
1.219.637.347.000
1.191.097.523.757
(28.539.823.243)
596.058.411.000
679.553.892.597
83.495.481.597
2.594.562.688.000
2.801.228.549.867
206.665.861.867
PROSEN
TASE
119,48%
97,66%
REALISASI 2012
786.578.41.659
1.165.886.786.903
586.820.088.088
114,01%
107,97%
2.539.285.286.650
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013.
a)
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan yang diperoleh dari
sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
dipisahkan.
Target
Rp. 778.866.930.000,-
Realisasi
Rp. 930.577.133.513,- -
Selisih lebih
Rp .151.710.203.513,-
Realisasi PAD mencapai 119,48% dari target PAD Tahun 2013.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 29
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
1.
2.
3.
4.
URAIAN
96.658.489.950
PROSEN
TASE
116,47%
REALISASI
2012
598.872.260.463
(2.035.857.507)
98,06%
84.877.260.948
7.650.778.888
778.018.888
111,32%
6.777.319.253
80.213.264.000
136.522.816.182
56.309.552.182
170,20%
96.051.570.995
778.866.930.000
930.577.133.513
151.710.203.513
119,48%
786.578.411.659
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
587.050.000.000
683.708.489.950
104.730.906.000
102.695.048.493
6.872.760.000
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi
Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah
Jenis PAD
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
Secara rinci Penjelasan Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
1)
Pajak Daerah :
Pajak Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang. Pemungutan
penerimaan
dan
pengelolaan
pendapatan
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan
Pajak
Daerah
Keuangan dan Aset
Daerah (DPKAD) Kota Semarang. Target dan Realisasi Pajak
Daerah tahun 2013 adalah :
Target
Rp. 587.050.000.000,-
Realisasi
Rp. 683.708.489.950,- -
Selisih lebih Pajak
Rp. 96.658.489.950,-
Realisasi Pajak Daerah mencapai 116,47 % dari target Pajak
Daerah Tahun 2013.
Pajak Daerah secara rinci sebagai berikut :
1.
Pajak Hotel
38.000.000.000
44.674.905.002
6.674.905.002
PROSEN
TASE
117,57%
2.
Pajak Restoran
40.000.000.000
48.387.960.623
8.387.960.623
120,97%
39.406.951.705
3.
Pajak Hiburan
12.000.000.000
12.405.484.804
405.484.804
103,38%
10.416.687.455
4.
Pajak Reklame
18.500.000.000
23.040.464.075
4.540.464.075
124,54%
17.195.403.162
5.
Pajak Penerangan Jalan
118.000.000.000
137.411.660.918
19.411.660.918
116,45%
114.180.202.647
6.
0
0
0
0,00%
1.122.774.154
1.000.000.000
1.367.379.075
367.379.075
136,74%
0
8
Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan
Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C
Pajak Parkir
5.000.000.000
5.658.633.242
658.633.242
113,17%
4.912.611.413
4.500.000.000
4.679.097.924
179.097.924
103,98%
4.371.739.057
50.000.000
0
(50.000.000)
0,00%
0
NO
7
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
REALISASI
2012
37.927.674.833
9
Pajak Air Tanah
10
Pajak Sarang Burung Walet
11
Pajak BPHTB
180.000.000.000
220.909.156.797
40.909.156.797
122,73%
208.003.747.971
12
Pajak PBB
170.000.000.000
185.173.747.490
15.173.747.490
108,93%
161.334.468.066
PAJAK DAERAH
587.050.000.000
683.708.489.950
96.658.489.950
116,47%
598.872.260.463
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 30
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2) Retribusi Daerah
Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan
melalui Perda dan terkait langsung dengan pelayanan yang
diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Pemungutan dan
pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilakukan oleh
masing-masing SKPD sebagai unit penghasil.
Target dan Realisasi Retribusi adalah :
Target
Rp. 104.730.906.000,-
Realisasi
Rp. 102.695.048.493,- -
Selisih kurang Retribusi
Rp.
( 2.035.857.507,-)
Realisasi Retribusi Daerah mencapai 98,06% dari target
Retribusi Daerah Tahun 2013.
Penerimaan Retribusi Daerah dirinci sebagai berikut :
1.
DINAS KESEHATAN
6.599.105.000
8.250.886.050
1.651.781.050
PROSEN
TASE
125,03%
6.599.105.000
8.250.886.050
1.651.781.050
125,03%
7.487.333.180
2.
Retribusi Pelayanan
Kesehatan
DINAS BINA MARGA
39.487.000
41.500.000
2.013.000
105,10%
35.520.000
39.487.000
41.500.000
2.013.000
105,10%
35.520.000
3.
Retr. Ijin Persewaan Alat
Berat
DINAS PSDA & ESDM
121.096.000
121.645.000
549.000
100,45%
115.552.000
121.096.000
121.645.000
549.000
100,45%
115.552.000
4.
Retr. Ijin Persewaan Alat
Berat
DINAS KEBAKARAN
59.062.000
72.762.500
13.700.500
123,20%
52.930.000
Retr.Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
DINAS TATA KOTA &
PERUMAHAN
Retr.Pelayanan
Pemakaman &
Pengabuan Myt
Retr.Penggantian Biaya
Cetak Peta
Retr. Ijin Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr. Ijin Mendirikan
Bangunan
Retr. Ijin Gangguan /
Keramaian
PENERANGAN JALAN &
P. REKLAME
Retr. Reklame / Titik
Reklame
DISHUB KOMINFO
45.062.000
58.512.500
13.450.500
129,85%
35.805.000
14.000.000
14.250.000
250.000
101,79%
17.125.000
23.119.691.000
30.268.255.900
7.148.564.900
130,92%
23.829.470.135
302.382.000
771.062.000
468.680.000
255,00%
374.645.000
1.300.000.000
1.482.985.800
182.985.800
114,08%
2.420.975.435
697.360.000
917.667.500
220.307.500
131,59%
750.902.500
16.294.575.000
21.070.239.500
4.775.664.500
129,31%
16.168.970.200
4.525.374.000
6.026.301.100
1.500.927.100
133,17%
4.113.977.000
18.465.748.000
6.675.978.460
(11.789.769.540)
36,15%
9.104.059.955
18.465.748.000
6.675.978.460
(11.789.769.540)
36,15%
9.104.059.955
14.489.429.000
12.482.703.730
(2.006.725.270)
86,15%
9.075.781.645
5.853.120.000
2.601.911.700
(3.251.208.300)
44,45%
1.351.127.200
5.432.094.000
6.142.773.030
710.679.030
113,08%
5.143.519.020
1.440.249.000
1.900.248.500
459.999.500
131,94%
1.284.648.075
NO
5.
6.
7.
URAIAN
Retr. Pelayanan Parkir
Tepi Jalan Umum
Retr. Pengujian
Kendaraan Bermotor
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
REALISASI
2012
7.487.333.180
Hal - 31
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
73.021.500
PROSEN
TASE
109,12%
REALISASI
2012
548.514.850
62.933.000
107,77%
718.355.000
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
Retr. Terminal
800.604.000
873.625.500
Retr.Tempat Khusus
Parkir
Retr. Ijin Trayek
809.512.000
872.445.000
153.850.000
91.700.000
(62.150.000)
59,60%
29.617.500
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
Retr. Pemakaian Kekayan
Daerah
DINAS KEBERSIHAN &
TAMAN
Retr.Pelayanan
Persampahan
Retr. Penyedotan Kakus
239.850.000
275.950.000
36.100.000
115,05%
265.800.001
239.850.000
275.950.000
36.100.000
115,05%
265.800.001
9.799.956.000
13.631.303.800
3.831.347.800
139,10%
7.969.300.000
8.901.456.000
12.648.398.000
3.746.942.000
142,09%
7.831.150.000
144.000.000
228.405.800
84.405.800
158,62%
138.150.000
754.500.000
754.500.000
0
100,00%
0
3.028.050.000
2.854.896.000
(173.154.000)
94,28%
3.702.397.000
3.028.050.000
2.854.896.000
(173.154.000)
94,28%
3.702.397.000
1.983.790.000
2.060.349.950
76.559.950
103,86%
2.046.620.600
932.865.000
975.912.450
43.047.450
104,61%
822.643.600
1.050.925.000
1.084.437.500
33.512.500
103,19%
1.223.977.000
5.721.697.000
5.568.807.000
(152.890.000)
97,33%
3.698.028.405
2.370.612.000
2.380.678.000
10.066.000
100,42%
864.000.655
325.000.000
355.200.000
30.200.000
109,29%
314.320.000
3.026.085.000
2.832.929.000
(193.156.000)
93,62%
2.519.707.750
13.
Penggantian Biaya KTP &
Akte Capil
D. SOSIAL PEMUDA &
OLAHRAGA
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Rekreasi &
Olah Raga
DINAS PARIWISATA &
KEBUDAYAAN
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Penginapan/
Pesanggrahan/Villa
Retr.Tempat Rekreasi &
Olahraga
SEKRETARIAT
788.674.000
846.734.000
58.060.000
107,36%
674.880.000
99.541.405
125.200.000
25.658.595
125,78%
100.550.000
689.132.595
721.534.000
32.401.405
104,70%
574.330.000
14.
Retr. Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Penginapan /
Villa
DPKAD
2.046.437.000
2.636.154.903
589.717.903
128,82%
1.375.044.790
380.000.000
1.453.460.228
1.073.460.228
382,49%
708.582.620
660.000.000
110.000.000
(550.000.000)
16,67%
605.000.000
1.569.116
110,00%
0
142.382.810
17.260.275
142.383.000
190
100,00%
61.462.170
191.239.000
223.112.000
31.873.000
116,67%
0
15.628.216
34.625.000
18.996.784
221,55%
0
8.
9.
10.
11.
12.
URAIAN
Retr. Sewa Lapangan
Simpang Lima
DISPENDUK & CAPIL
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Sewa Aset Tanah
Retr. SPBU Pandanaran
15.
16.
Retr.Sewa Lahan
Jembatan Ciputa-Anggrek
Sewa Lahan Jembatan
Ciputa-Achmad Dahlan
Retr.Kerjasama Lantai
dasar Pertokoan Simp.5
Retr.Kerjasana Bengkok
Pujasera Ngaliyan
Retr.Kerjasana PT.
NARPATI
Retr.Sewa Lahan Sam Po
Kong
Retr.Sewa Lahan Tk. Roti
Purimas
DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr. Tempat pelelangan
Ikan
DINAS PASAR
Retr. Pelayanan Pasar
15.691.159
580.000.000
SELISIH
0
100,00%
0
34.875.815
580.000.000
24.494.400
(10.381.415)
70,23%
0
26.620.000
50.820.000
24.200.000
190,91%
0
49.500.000
58.802.580
9.302.580
118,79%
51.555.650
22.500.000
26.240.500
3.740.500
116,62%
23.288.000
27.000.000
32.562.080
5.562.080
120,60%
28.267.650
18.179.334.000
16.848.318.620
(1.331.015.380)
92,68%
15.392.987.587
12.229.219.550
12.414.897.320
185.677.770
101,52%
10.957.933.638
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 32
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
5.950.114.450
4.433.421.300
104.730.906.000
102.695.048.493
RETRIBUSI DAERAH
(1.516.693.150)
PROSEN
TASE
74,51%
REALISASI
2012
4.435.053.949
(2.035.857.507)
98,06%
84.877.260.948
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3) Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
(HPKD)
yang
dipisahkan :
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
Dipisahkan
merupakan PAD dari pembagian laba atas Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah Kota Semarang pada Perusahaan Daerah
atau Badan Usaha Milik Daerah. Pendapatan ini diterima dan
dikelola melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang. Target dan
Realisasi HPKD yang dipisahkan adalah :
Target
Rp. 6.872.760.000,-
Realisasi
Rp. 7.650.778.888,- -
Selisih lebih
Rp.
778.018.888,-
Realisasi HPKD mencapai 111,32% dari target HPKD yang
dipisahkan Tahun 2013.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan dapat dirinci
sebagai berikut :
NO
URAIAN
1
Perusahaan Daerah RPH
& BHP
Perusahaan Daerah
Percetakan
Perusahaan Daerah
Bank Pasar
Perusahaan Daerah Bpr /
BKK
Bank Jateng Cabang
Semarang
2
3
4
5
JUMLAH
2.787.554
PROSEN
TASE
107,49%
REALISASI
2012
39.017.100
181.801.835
2.320.353
101,29%
101.166.915
361.116.372
330.515.110
(30.601.262)
91,53%
302.940.370
1.044.925.000
1.048.800.379
3.875.379
100,37%
309.669.986
5.250.000.000
6.049.636.864
799.636.864
115,23%
6.024.524.882
6.872.760.000
7.650.778.888
778.018.888
111,32%
6.777.319.253
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
37.237.146
40.024.700
179.481.482
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
4) Lain-lain PAD yang Sah :
Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah merupakan penerimaan
dari 6 Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu
RSUD, Dinas Perhubungan dan Kominfo,
Dinas Sosial,
Pemuda dan Olah raga, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 33
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah adalah :
Target
Rp. 80.213.264.000,-
Realisasi
Rp. 136.522.816.182,-
Selisih lebih
Rp
56.309.552.182,-
Realisasi Lain-lain PAD yang Sah mencapai
170,20 % dari
target Lain – lain PAD yang sah Tahun 2013.
Rincian Lain – lain PAD yang Sah sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
2.
3.
5.532.455.719
110,44%
50.629.006.813
12.676.647.564
1.919.317.564
117,84%
6.722.926.239
53.000.000.000
58.532.455.719
Jasa Pelayanan
Kesehatan BLU
DISHUB KOMINFO
53.000.000.000
10.757.330.000
SELISIH
Fasilitas Umum
246.975.000
245.617.850
(1.357.150)
99,45%
320.239.750
Penr.lain2 BLU
10.510.355.000
12.431.029.714
1.920.674.714
118,27%
6.402.686.489
1.182.449.000
1.182.449.664
664
100,00%
985.374.720
1.182.449.000
1.182.449.664
664
100,00%
985.374.720
14.960.688.000
63.809.088.072
48.848.400.072
426,51%
37.603.238.609
100.000.000
96.698.000
(3.302.000)
96,70%
17.404.464
50.000.000
1.435.318.450
1.385.318.450
2870,64%
2.087.000.000
3.700.000.000
12.987.145.879
9.287.145.879
351,00%
8.482.433.255
11.054.439.000
44.781.020.977
33.726.581.977
405,10%
22.670.985.105
Pelepasan Hak Atas
Tanah
Penj.Peralatan/
Perlengk.Kant. Yg tdk
terpakai
Jasa Giro Kas Daerah
Rekening Deposito
pada Bank
Plat Ijin Reklame
56.249.000
36.471.500
(19.777.500)
64,84%
39.873.000
Lain-lain DPKAD
0
4.472.433.266
4.472.433.266
0,00%
3.940.794.946
Bunga Dana Bergulir
0
0
0
0,00%
83.062.394
13.547.000
13.787.000
240.000
101,77%
13.710.000
13.547.000
13.787.000
240.000
101,77%
13.710.000
299.250.000
308.388.163
9.138.163
103,05%
379.000.059
13.500.000
30.000.600
16.500.600
222,23%
22.519.000
285.750.000
278.387.563
(7.362.437)
97,42%
356.481.059
80.213.264.000
136.522.816.182
56.309.552.182
170,20%
96.051.570.995
DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Penjualan Hasil
Perikanan
DINAS PERTANIAN
6.
58.532.455.719
RUMAH SAKIT UMUM
DPKAD
5.
REALISASI
2012
50.629.006.813
REALISASI 2013
D. SOSIAL PEMUDA &
OLAHRAGA
Penr Lain-lain / GGS
4.
5.532.455.719
PROSEN
TASE
110,44%
ANGGARAN 2013
Penjualan Hasil
Pertanian
Penjualan Hasil
Peternakan
PENERIMAAN LAINLAIN PAD YG SAH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
b)
Dana Perimbangan
Dana
Perimbangan
merupakan
dana
yang
bersumber
dari
Pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah :
Target
Rp. 1.219.637.347.000,-
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 34
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Realisasi
Rp. 1.191.097.523.757,- -
Selisih kurang
Rp.
(28.539.823.243),-
Realisasi Dana Perimbangan mencapai 97,66% dari target Dana
Perimbangan Tahun 2013, adapun rinciannya sebagai berikut :
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
1.
Bagi Hasil Pajak
114.600.538.000
120.223.608.244
5.623.070.244
PROSEN
TASE
104,91%
1.057.500.000
1.878.324.513
820.824.513
177,62%
1.537.731.986
1.054.002.569.000
1.054.002.569.000
0
100,00%
936.865.926.000
49.976.740.000
14.993.022.000
(34.983.718.000)
30,00%
72.270.900.000
1.219.637.347.000
1.191.097.523.757
(28.539.823.243)
97,66%
1.165.886.786.903
3.
Bagi Hasil Bukan Pajak/
Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum.
4.
Dana Alokasi Khusus
2.
Dana Perimbangan
SELISIH
REALISASI 2012
155.212.228.917
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
1)
Bagi Hasil Pajak :
Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian daerah yang berasal
dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan
Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
dan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah :
Target
Rp.114.600.538.000,-
Realisasi
Rp.120.223.608.244,- -
Selisih lebih
Rp.
5.623.070.244,-
Atau realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 104,91 % dari target
Bagi Hasil Pajak Tahun 2013.
Bagi Hasil Pajak dapat dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil Pajak Bumi &
Bangunan
Bagi Hasil dari PPH
OPDN & Pasal.21
Bagi Hasil Pajak Cukai
Tembakau
PPH Pasal 25/29
2.
3.
4.
Bagi Hasil Pajak
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
16.000.000.000
18.596.870.546
2.596.870.546
PROSEN
TASE
116,23%
84.000.000.000
85.000.241.717
1.000.241.717
101,19%
116.807.508.621
6.600.538.000
7.265.045.216
664.507.216
110,07%
6.668.686.768
8.000.000.000
9.361.450.765
1.361.450.765
117,02%
10.829.970.248
114.600.538.000
120.223.608.244
5.623.070.244
104,91%
155.212.228.917
SELISIH
REALISASI 2012
20.906.063.280
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 35
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2)
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam (BHBP / SDA) :
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam merupakan bagian
daerah yang berasal dari Penerimaan SDA Kehutanan,
pertambangan
umum,perikanan,
pertambangan
minyak
bumi,pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi.
Target dan Realisasi BHBP / SDA adalah :
Target
Rp.
1.057.500.000,-
Realisasi
Rp.
1.878.324.513,- -
Selisih lebih
Rp.
820.824.513,-
Atau realisasi BHBP/SDA mencapai 177,62 % dari target
BHBP / SDA Tahun 2013.
Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dirinci
sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil dari Iuran
Pengusahan Hutan
Bagi Hasil dari
Eksplorasi & Eksploitasi
Bagi Hasil Bukan
Pajak/Sumber Daya
Alam
2.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
57.500.000
0
(57.500.000)
PROSEN
TASE
0,00%
1.000.000.000
1.878.324.513
878.324.513
187,83%
1.441.042.180
1.057.500.000
1.878.324.513
820.824.513
177,62%
1.537.731.986
SELISIH
REALISASI 2012
96.689.806
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum merupakan Dana yang bersumber dari
pendapatan
APBN
yang
pemerataan
kemampuan
dialokasikan
keuangan
dengan
antar
daerah
tujuan
untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Target
Rp. 1.054.002.569.000,-
Realisasi
Rp. 1.054.002.569.000,- -
Selisih
Rp.
0,-
Selisih 0 % dari target DAU Tahun 2013.
4)
Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 36
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus adalah :
Target
Rp. 49.976.740.000,-
Realisasi
Rp. 14.993.022.000,- -
Selisih Kurang
Rp. (34.983.718.000),-
Realisasi Dana Alokasi Khusus mencapai 30,00 % dari target
Dana Alokasi Khusus Tahun 2013.
c)
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan
daerah dari sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Target dan Relisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah :
Target
Rp. 596.058.411.000,-
Realisasi
Rp. 679.553.892.597,-
Selisih lebih
Rp. 83.496.481.597 ,-
Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 114,01
% dari target Lain – lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2013.
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda
Lainnya
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Propinsi
Lain – lain
Pendapatan Daerah
Yang Sah
2.
3.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
244.901.850.000
329.977.231.976
85.075.381.976
PROSEN
TASE
134,74%
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
98,13%
86.236.936.000
596.058.411.000
679.553.892.597
83.495.481.597
114,01%
586.820.088.088
SELISIH
REALISASI 2012
309.030.650.088
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
1)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya (DBHP & PD)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi merupakan dana yang
bersumber dari pendapatan APBD Provinsi yang dialokasikan
kepada
kabupaten/kota
se
Provinsi
yang
bersangkutan
berdasarkan angka prosentase untuk mendanai kebutuhan
daerah.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 37
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Target dan Realisasi DBHP dan PD adalah :
Target
Rp. 244.901.850.000,-
Realisasi
Rp. 329.977.231.976,-
Selisih lebih
Rp. 85.075.381.976,-
Realisasi DBHP & PD mencapai 134,74 % dari target
Dana
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Tahun 2013.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
1.
Pajak Kendaraan
Bermotor
BBNKB
80.000.000.000
105.092.447.396
25.092.447.396
PROSEN
TASE
131,37%
76.500.000.000
138.691.775.956
62.191.775.956
181,30%
125.463.133.189
Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor
P2 & PAP
87.314.942.000
86.033.439.525
(1.281.502.475)
98,53%
84.267.373.662
946.846.000
159.569.099
(787.276.901)
16,85%
218.846.166
140.062.000
0
(140.062.000)
0,00%
180.641.493
244.901.850.000
329.977.231.976
85.075.381.976
134,74%
309.030.650.088
2.
3.
4.
Retr. Tera dan Tera
Ulang
Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda
Lainnya
SELISIH
REALISASI 2012
98.900.655.578
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
2)
Dana Penyesuaian
Dana penyesuaian merupakan dana yang dialokasikan untuk
membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
terdiri dari Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil
Daerah, Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri
Sipil Daerah, Bantuan Operasional Sekolah dan Dana Insentif
Daerah.
Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
adalah :
Target
Rp. 266.894.650.000,-
Realisasi
Rp. 266.894.650.000 ,-
Selisih
Rp.
0,-
Dana Penyesuaian mencapai 100 % dari target Dana
Penyesuaian Tahun 2013.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dirinci sebagai berikut:
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 38
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
1
2
3
URAIAN
REALISASI 2013
0
0
0
0
0
0
0,00%
0
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Dana Bantuan
Operasional Sekolah
Tambahan Penghasilan
Guru PNSD & Tunj.Prof
Dana Penyesuaian &
Otonomi Khusus
SELISIH
PROSEN
TASE
0,00%
ANGGARAN 2013
REALISASI 2012
0
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
Dana BOS target dan realisasi sebesar Rp 0,- dikarenakan
dana BOS tidak masuk pada laporan realisasi anggaran (LRA)
APBD namun dimasukkan pada laporan operasional dan
neraca.
3)
Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan
keuangan
provinsi
merupakan
bantuan
yang
digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota
dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan
keuangan.
Target dan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi adalah :
Target
Rp. 84.261.911.000,-
Realisasi
Rp. 82.682.010.621 ,-
Selisih kurang
Rp.
(1.579.900.379,-)
Bantuan Keuangan Provinsi mencapai 98,13 %
dari
target
Bantuan Keuangan Provinsi Tahun 2013.
Bantuan Keuangan dirinci sebagai berikut:
NO
URAIAN
1
Bantuan Keuangan dari
Propinsi Tk.I
Bantuan Keuangan
dari Propinsi Tk.I
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
PROSEN
TASE
98,13%
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
98,13%
SELISIH
REALISASI 2012
86.236.936.000
86.236.936.000
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3.1.3 Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah
Pemerintah Kota Semarang dalam upaya mengelola pendapatan
daerah sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan
yang timbul pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai
berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 39
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
1.
Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD
a) Permasalahan Pajak Daerah
1) Kesadaran Wajib Pajak Daerah yang belum maksimal dalam
melaporkan Obyek Pajak Baru.
2) Kesadaran Wajib Pajak yang belum maksimal dalam hal
memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya.
3) Adanya Peraturan Menteri PU yang melarang pemasangan
Baliho yang ada di median jalan
4) Kesadaran Wajib Pajak PBB belum optimal dalam hal
memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya (ketepatan waktu
pembayaran).
5) Terbatasnya tempat sarana pelayanan masyarakat/WP PBB di
wilayah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
6) Adanya Surat Edaran Kepala BPN No.5 Tahun 2013 bahwa
masyarakat tidak perlu verifikasi SSPD BPHTB yang dilakukan
Pemkot atau menverifikasi dengan menghitung harga pasar
b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Melaksanakan
sosialisasi,
pembinaan,
monitoring
dan
updating obyek dan subyek pajak secara terus menerus.
2) Melaksanakan pemeriksaan secara periodik setiap Triwulan
dan
penungguan
terhadap
obyek
pajak
tertentu
yang
ditengarai dalam membayar pajaknya tidak sesuai dengan
yang seharusnya.
3) Mengintensifkan pendataan/penagihan jenis Reklame lainnya
4) Memberikan penghargaan kepada WP berprestasi sebagai
motivasi agar WP membayar pajak sesuai dengan potensinya
serta menyelenggarakan pembukuan secara tertib.
5) Menambah
pengadaan
mobil
keliling
untuk
melayani
pembayaran PBB sehingga WP dapat memenuhi kewajiban
membayar pajak.
6) Melaksanakan koordinasi ke Pemerintah Pusat.
2.
Permasalahan Retribusi Daerah
Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi
permasalahan dan kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 40
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Daerah bersangkutan. Adapun permasalahan Retribusi Daerah setiap
SKPD sebagai berikut :
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
Permasalahan :
Retribusi Reklame mengalami penurunan dari target karena
adanya UU No.28/2009 dan Permen.PU No.20/2010 yang
menyatakan bahwa titik-titik reklame yang berada di lahan pribadi
dan wilayah dinas kerja Bina Marga tidak dikenakan retribusi dan
tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan
(bando), di median jalan termasuk delta, baik di jalan nasional,
provinsi maupun kota.
Solusi :
1. Penyesuaian target sesuai potensi
2. Mengembangkan potensi titik reklame baru di lahan kota
3. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian reklame-reklame
yang tidak berijin dan habis masa ijinnya
Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
Permasalahan :
1) Belum optimalnya penarikan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan
umum karena penetapan target titik parkir tidak sesuai titik parkir
yang terdata
2) Kendaraan Taksi yang tidak layak jalan mengakibatkan banyak
taksi yang tidak beroperasi.Hal ini berpengaruh pada pendapatan
Retribusi Ijin Operasional Taksi
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) a. Upaya yang dilakukan adalah dengan mencari titik-titik parkir
baru,serta mengefektifkan titik-titik parkir yang sudah ada.
b. Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait untuk pembinaan
dan pengawasan terhadap Juru Parkir.
2) Diberikan Surat Peringatan kepada Pengusaha Taksi bahwa ijin
operasional Taksinya sudah habis masa berlakunya dan untuk
segera dilakukan perpanjangan serta diberikan sanksi apabila
tidak melakukan perpanjangan akan dicabut ijin trayeknya.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 41
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Permasalahan :
1) Berkurangnya
pengunjung
karena
akses
jalan
terganggu
dikarenakan adanya pembangunan jalan nasional yang berada di
depan pintu masuk Taman Margasatwa.
2) Masih kurangnya penambahan daya tarik wisata seperti hewan
dan wahana baru
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Menjalin
kerjasama
mengoptimalkan
dengan
pemakaian
pihak
lahan
lain
di
dalam
rangka
lingkungan
Taman
Margasatwa.
2) Melengkapi dan meningkatkan fasilitas daya tarik wisata
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah :
Permasalahan :
1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran ini diputus oleh
Pemerintah
Kota
Semarang
sejak
tahun
2013,
sehingga
pendapatan hanya diterima 2 bulan yaitu bulan Januari dan
Februari sebesar Rp.110.000.000,00
2) Pihak pengelola Sam Po Kong keberatan dan telah mengajukan
keringanan
dan
keberatan
atas
penetapan
retribusi
dan
Pemerintah Kota Semarang belum bisa mengabulkan karena tidak
ada alasan sebagai dasar pemberian keringanan tersebut, akan
tetapi pihak pengelola Sam Po Kong belum menyetorkan
kewajibannya.
Solusi sebagai berikut :
1) Dilakukan penyesuaian target pendapatan.
2) Pemerintah
Kota
Semarang
akan
menarik
kembali
hak
pengelolaan aset tersebut (memutus perjanjian kerjasama).
Dinas Pasar :
Permasalahan :
Retribusi
Sewa
Lahan
PKL
belum
dapat
memenuhi
target
dikarenakan:
1) Adanya Renovasi Pasar – Pasar
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 42
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2) Pengawasan
terhadap
mekanisme
setoran
pemungutan
retribusi PKL di kecamatan/kelurahan belum terkoordinasi
secara optimal dengan Dinas Pasar Kota Semarang.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Mensegerakan pembangunan pasar-pasar tersebut sehingga
dapat cepat menata pedagang
2) Mengevaluasi dan memonitoring retribusi setiap hari ke pasarpasar
3) Pembentukan Pokja – Pokja untuk pemantauan pemungutan
retribusi PKL yang masih dilaksanakan oleh kelurahan –
kelurahan (Pokja Wilayah Semarang Barat, Pokja Wilayah
Semarang Timur dan Pokja Wilayah Semarang Selatan)
4) Melaksanakan penagihan tunggakan dan monitoring Retribusi
PKL setiap bulan ke masing – masing Kelurahan
5) Melaksanakan pembinaan terhadap petugas juru pungut dan
pedagang PKL tentang hak dan kewajiban dan mengadakan
pendataan ulang PKL
3.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Permasalahan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
Yang
Dipisahkan :
PD BPR Bank Pasar tidak mencapai target di tahun 2013 karena :
1) Suku bunga LPS BPR yang terus mengalami kenaikan sehingga
sangat berpengaruh pada biaya bunga pihak ketiga yang
mengalami kenaikan dari 8% menjadi 9,75%.
2) Kebijakan
Bank
Indonesia
Pembentukan Penyisihan
dalam
pembentukan
biaya
Aktiva Produktif (PPAP) sehingga
berpengaruh terhadap biaya penyusutan Pembentukan Penyisihan
Aktiva Produktif (PPAP) yang besar.
Solusi yang diupayakan sebagai berikutnya :
PD. BPR Bank Pasar untuk memaksimalkan penyaluran kredit kepada
pihak ketiga.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 43
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
4.
Lain-lain PAD Yang Sah
Lain-lain PAD yang Sah pada Pendapatan Hasil Peternakan tidak
mencapai target sebagai berikut :
Dinas Pertanian
Permasalahan yang dihadapi
Lain-lain PAD yang Sah pada Pendapatan Hasil Peternakan tidak
mencapai target karena ada peternak belum maksimal dalam
mengelola ternaknya, sehingga mengakibatkan hasil ternak tidak
sesuai target.
Solusi lain-lain PAD Yang Sah
Penyuluhan dan pembinaan yang intensif kepada penggaduh
tentang budi daya ternak yang benar.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Permasalahan yang dihadapi :
1) Pelepasan Hak Atas Tanah tidak mencapai target karena ganti rugi
pelepasan aset yang terkena proyek rel ganda belum dilaksanakan
karena pemberkasan belum selesai.
2) Bidang Pajak Daerah
Pendapatan Ijin Plat Reklame tidak mencapai target karena animo
Wajib Pajak untuk memasang plat ijin reklame sangat terbatas bila
dibandingkan pemasangan umbul-umbul yang bersifat insidentil
Solusi lain-lain PAD Yang Sah sebagai berikut :
1) Pelepasan atas aset tersebut pembayaran ganti rugi akan
dilaksanakan di tahun 2014.
2) Pendapatan ijin plat reklame di tahun 2014 sudah tidak
dilaksanakan namun tetap memberikan fasilitas kepada WP untuk
pemakaian reklame tanpa ijin plat reklame karena setelah
dievaluasi hasilnya tidak signifikan dengan perolehan hasil pajak
reklame.
5.
Pendapatan Dana Perimbangan
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya optimalisasi pendapatan
Dana Perimbangan :
a) Dana Alokasi Umum (DAU)
Permasalahan
yang
dihadapi dalam upaya optimalisasi
pendapatan DAU :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 44
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
1) Data penunjang perolehan alokasi DAU didasarkan pada
beberapa
komponen
diantaranya
Data
Statistik
Kependudukan, Data Belanja Pegawai dan Indeks Fiskal yang
disajikan secara periodik dengan data sumber sebagai acuan
DJPK Kementrian Keuangan adalah data Tahun -1 (Tahun
Sebelumnya).
2) Alokasi
DAU
mutlak
ditentukan
oleh
pusat
setelah
mempertimbangkan Pendapatan Nasional pada APBN
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan koordinasi dengan Badan Statistik maupun
DJPK Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
2) Melaksanakan laporan rutin tiap bulan kepada Pemerintah
Pusat terkait pendapatan DAU yang ditransferkan melalui Kas
Daerah.
3) Melaporkan realisasi penyerapan DAU secara periodik tengah
semester dan akhir tahun berikut SILPA yang ada di Kas
Daerah.
b) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Permasalahan
yang
dihadapi dalam upaya optimalisasi
pendapatan DAK :
1) Perolehan DAK mengalami penurunan jumlah bidang
dari
tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi
terkait penyampaian data pendukung guna menyajikan data
teknis
sesuai
yang
diharapkan
oleh
masing-masing
Kementrian Teknis.
2) Data Teknis yang disampaikan SKPD kepada masing-masing
Kementrian
Teknis
penyampaian,
masih
sehingga
ada
kesalahan/keterlambatan
mengakibatkan
tidak
mendapat
Alokasi DAK pada tahun berikutnya.
3) Dinas Pendidikan yang mendapatkan alokasi terbesar dari
total alokasi DAK yang telah dialokasikan Pemerintah Pusat
tidak melaksanakan kegiatan dengan menggunakan dana DAK
tersebut sehingga hal ini menjadikan optimalisasi pendapatan
kurang maksimal.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 45
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
4) Pada awal Tahun 2013 belum mampu menyajikan administrasi
pencatatan SILPA DAK hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman dan koordinasi semua pihak terkait.
5) Petunjuk Teknis dan masing-masing Kementrian Teknis
khususnya
dari
KementrianPendidikan
dan
Kebudayaan
seringkali terlambat turun dibanding penetapan APBD tahun
berjalan.
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan fungsi dan peran DAK sebagaimana amanat
Undang-undang
2) Meningkatkan Koordinasi dengan seluruh SKPD terkait untuk
selalu berkomunikasi dan berkonsultasi serta meningkatkan
pemahaman dalam hal pengelolaan DAK yang baik dan benar.
3) Secara periodik selalu berkoordinasi dan konsultasi dengan
Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
4) Membukukan secara tertib sehingga mampu menghasilkan
data time series DAK Pemerintah Kota Semarang selama 5
tahun terakhir berikut data SILPA sampai dengan akhir tahun
2013.
6.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya optimalisasi lain-lain
pendapatan daerah yang sah :
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
1) Pajak Air Permukaan (PAP) realisasinya tidak mencapai target
karena penerimaan pajak air tanah merupakan bagi hasil dari
Provinsi
sehingga
penerimaan
pajaknya
sesuai
dengan
pendapatan yang diperoleh Pemerintah Provinsi
2) Retribusi Tera Ulang dan Tera tidak ada realisasi karena sesuai
dengan ketentuan bahwa Bagi Hasil Retribusi yang ada hanya
Bagi Hasil Pajak sehingga Retribusi Tera Ulang dan Tera
dimasukkan sebagai pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi
Solusi yang ditempuh :
1) Dilakukan
koordinasi
dengan
Pemerintah
Provinsi
tentang
Penyesuaian target pendapatan
2) Disesuaikan dengan target sesuai dengan ketentuan
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 46
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Dana Penyesuaian
1) Alokasi Dana Tunjangan Penghasilan Guru (TPG) dan Tambahan
Penghasilan Guru (TAMSIL) data sumber dari Dinas Pendidikan
langsung disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sehingga masih perlu dilakukan koordinasi.
2) PMK yang mengatur tentang TPG dan TAMSIL mengamanatkan
penyampaian laporan secara semester dan tahunan, sedangkan
alokasi transfer dilaksanakan secara triwulan sehingga kurang
sinkron dalam penyampaian laporan.
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD (Dinas Pendidikan)
menyangkut penyampaian usulan data kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan upaya percepatan penyajian
laporan
agar
dilaksanakan
secara
triwulan
sebagaimana
penerimaan transfer yang dilaksanakan secara triwulan.
2) Meningkatkan koordinasi dengan DJPK Kementrian Keuangan
Republik Indonesia.
Bantuan Keuangan dari Propinsi
Realisasi Bantuan Keuangan dari Propinsi tidak memenuhi target
karena :
SKPD DPKAD
1) DPA Alokasi Bantuan Keuangan dari Provinsi sepenuhnya
ditentukan oleh Provinsi Jawa Tengah yaitu kegiatan dan
besarannya.
2) Kesalahan peruntukan kegiatan maupun nomenklatur masih terjadi
pada DPA Provinsi Jawa Tengah.
3) Bantuan keuangan di APBD Provinsi Jawa Tengah TA.2013
perubahan untuk kegiatan fisik, waktunya terlalu pendek.
Solusi yang ditempuh :
1) Secara rutin SKPD terkait melalui Bappeda Kota Semarang
mengusulkan kegiatan-kegiatannya hasil Musrenbang ke Provinsi
Jawa Tengah dengan prioritas utama pada proyek infrastruktur.
2) Mengajukan revisi atas kesalahan peruntukan kegiatan dan
nomenklatur tersebut kepada Provinsi Jawa Tengah
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 47
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
3) Berkonsultasi kepada Tim TAPD agar kegiatan bisa dilaksanakan
di APBD Perubahan Tahun 2014
3.2
PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
Belanja Daerah pada tahun 2013 yang terdiri dari belanja langsung
dan belanja tidak langsung, belanja tersebut disusun berdasarkan perkiraan
beban pengeluaran daerah yang dialokasikan dalam rangka pemberian
pelayanan umum, serta didasarkan pula pada permasalahan yang dihadapi
mengacu pada Strategi Prioritas Pembangunan Daerah yang disusun secara
terintegrasi dengan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional.
3.2.1 Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota
Semarang yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan
yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
atau antar Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.
Kebijakan Belanja Daerah di tahun 2013 terdiri dari belanja langsung
dan belanja tidak langsung.
1. Belanja Tidak langsung meliputi :
a. Belanja Pegawai yang dianggarkan dengan berpedoman pada
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
tentang Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil. Pada Tahun 2013 Gaji PNSD diproyeksikan
mengalami peningkatan rata-rata 10 persen dan kenaikan
pada tambahan tunjangan profesi guru yang disesuaikan
dengan kebijakan pemerintah pusat serta kenaikan insentif
pajak daerah.
b. Belanja Hibah dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku yang bertujuan antara lain :
1. Hibah kepada Pemerintah bertujuan untuk menunjang
peningkatan penyelenggaraan fungsi Pemerintahan di
daerah diberikan pada satuan kerja dari kementerian /
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 48
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
lembaga
pemerintah
non
kementerian
yang
wilayah
kerjanya berada dalam daerah Kota Semarang;
2. Hibah kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
diberikan untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam bidang
perekonomian,
pendidikan,
kesehatan,
keagamaan,
kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
partisipasi
penyelenggaraan pembangunan daerah.
c.
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan
dalam
bentuk
kelompok/anggota
uang
dan/atau
masyarakat
dan
barang
partai
kepada
politik
yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus
menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib dan
tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali dalam keadaan
tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Penetapan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari APBD serta Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 39Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial
yang
bersumber dari APBD,dimana terdapat mekanisme yang
mengatur tentang penerimaann hibah dan bantuan sosial.
d. Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terduga merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan Program dan
Kegiatan Anggaran. Penetapan belanja tidak terduga pada
tahun anggaran 2013 dengan mempertimbangkan posisi
geografis Kota Semarang dan penetapan pagu anggaran
belanja tidak terduga diproyeksikan dengan mengacu pada
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 49
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Anggaran penyediaan
belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap
darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali
dan
pengaruh
pemerintah,
diberikan
dalam
rangka
pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan
Pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat serta tidak diharapka secara berulang
seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial untuk
dapat diperkirakan sebelumnya.
2. Belanja Langsung meliputi :
a. Kebijakan Belanja berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah
Kebijakan belanja daerah berdasarkan urusan Pemerintah
daerah terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang
terdiri dari 26 Urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan
RPJMD 2010-2015 diarahkan untuk untuk mendukung prioritas
percepatan
pencapaian
Sapta
Program.
Urusan
wajib
diselenggarakan dengan prioritas untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas
sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial.
b. Kebijakan Belanja berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Kebijakan
belanja
berdasarkan
SKPD
diarahkan
untuk
menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi SKPD. Pengalokasian pagu anggaran belanja yang
direncanakan oleh SKPD harus memenuhi prinsip-prinsip
Specific, Measurable, Acceptable, Reliable, Time (SMART).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 50
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Kebijakan Pembangunan Daerah
Prioritas program pembangunan Tahun 2013 merupakan upaya
dalam
dalam
“Terwujudnya
rangka
pencapaian
Semarang
Kota
visi
Kota
Perdagangan
Semarang
dan
Jasa,
yaitu
yang
Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera”. Adapun langkah konkrit
yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut dituangkan dalam 7
agenda pokok prioritas pembangunan Kota Semarang “SAPTA
PROGRAM” adalah sebagai berikut :
1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
a. Peningkatan pemerataan dan jangkautan akses pelayanan
pendidikan
b. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat 100%;
c. Menurunkan
angka
pengangguran
malalui
peningkatan
produktivitas angkatan kerja dan padat karya produktif;
d. Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
kegiatan
peningkatan produktivitas UKM / IKM, pengembangangan
agrobisnis peternakan/perikanan, pemberdayaan usaha bagi
PMKS;
e. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui
kegiatan pemugaran rumah tidak layak huni, perbaikan kualitas
lingkungan dan penyediaan rumah layak huni serta penyediaan
air bersih masyarakat;
2. Penanganan rob dan banjir
a. Pembebasan lahan kali Beringin dan Tenggang;
b. Pembangunan sistem polder Banger;
c. Normalisasi kali Tenggang;
d. Operasi dan pemeliharaan pompa banjir.
3. Peningkatan Pelayanan Publik
a. Peningkatan keterbukaan informasi publik melalui kegiatan
pembembangunan e-Gov, penyempurnaan P5D;
b. Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
per
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013 Kota
Semarang disusun berdasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Tahun 2013 dan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun
2013. Penyusunan Anggaran Pendapatan
Daerah (APBD) merupakan proses penganggaran daerah dimana secara
konseptual terdiri
dari
formulasi
kebijakan anggaran (budget
policy
formulation) dan perencanaan operasional anggaran (budget operational
planning). Kebijakan Umum APBD (KUA) sebagai formulasi kebijakan
anggaran yang menjadi dasar dalam perencanaan operasional anggaran.
Formulasi Kebijakan Anggaran berkaitan dengan analisis fiskal sedangkan
perencanaan rasional anggaran lebih ditekankan pada alokasi sumber daya
keuangan.
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA)
adalah dokumen yang memuat kebijakan tentang Pendapatan Daerah,
Belanja Daerah dan Pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk
periode 1 (satu) tahun. Latar belakang penyusunan KUA adalah dalam
rangka menindaklanjuti Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun
ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 dengan mengacu pada RKPD Provinsi Jawa
Tengah dan RKP Tahun 2013. Data Realisasi APBD Tahun 2013 yang
dituangkan dalam LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2013
merupakan data unaudited atau belum diaudit oleh BPK. Data keuangan
yang sudah diaudit akan disampaikan dalam Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah (LPKD) Tahun Anggaran 2013.
3.1
PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Dalam merencanakan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Pendapatan daerah yang meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 27
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
sebagai hak pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh daerah.
2.
Seluruh Pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto,
dalam hal ini mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang
dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan
dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi
dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.
3.
Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.
Anggaran
Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2013, terdiri
dari:
1.
PAD
Rp.
2.
Dana Perimbangan
Rp. 1.219.637.347.000,-
3.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp.
Total Pendapatan Daerah
778.866.930.000,596.058.411.000,-
Rp. 2.594.562.688.000,-
3.1.1 Kebijakan Pendapatan
Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah Kota Semarang pada
tahun 2013 diarahkan pada :
Optimalisasi
penerimaan
Pendapatan
Daerah
(PAD)
melalui
upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan menitikberatkan
pada prinsip-prinsip :
a. Potensi daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak
b. Tidak memberatkan masyarakat
c. Tidak merusak lingkungan
d. Mudah diterapkan dan dilaksanakan
e. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya serta
optimalisasi aset dan kekayaan Pemerintah Kota.
Kebijakan dan langkah-langkah pengelolaan keuangan ini diharapkan
dapat memberikan akuntabilitas yang obyektif dan proporsional pada
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan serta meningkatkan
akselerasi aktivitas perekonomian
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 28
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
3.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan
Target dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun
2013 secara umum telah mencapai target, bahkan beberapa pendapatan
melampaui target realisasinya. Di sisi lain terdapat beberapa jenis
pendapatan yang realisasinya belum mencapai target. Pemerintah Kota
Semarang melalui SKPD penghasil, dimana SKPD Penghasil melakukan
berbagai program dan kegiatan dalan mencapai target dan realisasi yang
ditetapkan. Adapun Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2013 sebagai
berikut :
Target Pendapatan
Rp. 2.594.562.688.000,-
Realisasi Pendapatan
Rp. 2.801.228.549.867,-
Selisih Lebih
Rp.
-
206.665.861.867,-
Realisasi Pendapatan mencapai 107,97% dari target Pendapatan
Tahun 2013.
Rincian Target dan Realisasi pendapatan adalah sebagai berikut :
NO
JENIS PENDAPATAN
1.
Pendapatan Asli Daerah.
2.
Dana Perimbangan
3.
Lain-lain Pendapatan
yang Sah.
Jumlah Pendapatan Daerah.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
778.866.930.000
930.577.133.513
151.710.203.513
1.219.637.347.000
1.191.097.523.757
(28.539.823.243)
596.058.411.000
679.553.892.597
83.495.481.597
2.594.562.688.000
2.801.228.549.867
206.665.861.867
PROSEN
TASE
119,48%
97,66%
REALISASI 2012
786.578.41.659
1.165.886.786.903
586.820.088.088
114,01%
107,97%
2.539.285.286.650
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013.
a)
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan yang diperoleh dari
sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
dipisahkan.
Target
Rp. 778.866.930.000,-
Realisasi
Rp. 930.577.133.513,- -
Selisih lebih
Rp .151.710.203.513,-
Realisasi PAD mencapai 119,48% dari target PAD Tahun 2013.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 29
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
1.
2.
3.
4.
URAIAN
96.658.489.950
PROSEN
TASE
116,47%
REALISASI
2012
598.872.260.463
(2.035.857.507)
98,06%
84.877.260.948
7.650.778.888
778.018.888
111,32%
6.777.319.253
80.213.264.000
136.522.816.182
56.309.552.182
170,20%
96.051.570.995
778.866.930.000
930.577.133.513
151.710.203.513
119,48%
786.578.411.659
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
587.050.000.000
683.708.489.950
104.730.906.000
102.695.048.493
6.872.760.000
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi
Daerah
Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah
Jenis PAD
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
Secara rinci Penjelasan Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
1)
Pajak Daerah :
Pajak Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang. Pemungutan
penerimaan
dan
pengelolaan
pendapatan
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan
Pajak
Daerah
Keuangan dan Aset
Daerah (DPKAD) Kota Semarang. Target dan Realisasi Pajak
Daerah tahun 2013 adalah :
Target
Rp. 587.050.000.000,-
Realisasi
Rp. 683.708.489.950,- -
Selisih lebih Pajak
Rp. 96.658.489.950,-
Realisasi Pajak Daerah mencapai 116,47 % dari target Pajak
Daerah Tahun 2013.
Pajak Daerah secara rinci sebagai berikut :
1.
Pajak Hotel
38.000.000.000
44.674.905.002
6.674.905.002
PROSEN
TASE
117,57%
2.
Pajak Restoran
40.000.000.000
48.387.960.623
8.387.960.623
120,97%
39.406.951.705
3.
Pajak Hiburan
12.000.000.000
12.405.484.804
405.484.804
103,38%
10.416.687.455
4.
Pajak Reklame
18.500.000.000
23.040.464.075
4.540.464.075
124,54%
17.195.403.162
5.
Pajak Penerangan Jalan
118.000.000.000
137.411.660.918
19.411.660.918
116,45%
114.180.202.647
6.
0
0
0
0,00%
1.122.774.154
1.000.000.000
1.367.379.075
367.379.075
136,74%
0
8
Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan
Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C
Pajak Parkir
5.000.000.000
5.658.633.242
658.633.242
113,17%
4.912.611.413
4.500.000.000
4.679.097.924
179.097.924
103,98%
4.371.739.057
50.000.000
0
(50.000.000)
0,00%
0
NO
7
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
REALISASI
2012
37.927.674.833
9
Pajak Air Tanah
10
Pajak Sarang Burung Walet
11
Pajak BPHTB
180.000.000.000
220.909.156.797
40.909.156.797
122,73%
208.003.747.971
12
Pajak PBB
170.000.000.000
185.173.747.490
15.173.747.490
108,93%
161.334.468.066
PAJAK DAERAH
587.050.000.000
683.708.489.950
96.658.489.950
116,47%
598.872.260.463
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 30
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2) Retribusi Daerah
Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan
melalui Perda dan terkait langsung dengan pelayanan yang
diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Pemungutan dan
pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilakukan oleh
masing-masing SKPD sebagai unit penghasil.
Target dan Realisasi Retribusi adalah :
Target
Rp. 104.730.906.000,-
Realisasi
Rp. 102.695.048.493,- -
Selisih kurang Retribusi
Rp.
( 2.035.857.507,-)
Realisasi Retribusi Daerah mencapai 98,06% dari target
Retribusi Daerah Tahun 2013.
Penerimaan Retribusi Daerah dirinci sebagai berikut :
1.
DINAS KESEHATAN
6.599.105.000
8.250.886.050
1.651.781.050
PROSEN
TASE
125,03%
6.599.105.000
8.250.886.050
1.651.781.050
125,03%
7.487.333.180
2.
Retribusi Pelayanan
Kesehatan
DINAS BINA MARGA
39.487.000
41.500.000
2.013.000
105,10%
35.520.000
39.487.000
41.500.000
2.013.000
105,10%
35.520.000
3.
Retr. Ijin Persewaan Alat
Berat
DINAS PSDA & ESDM
121.096.000
121.645.000
549.000
100,45%
115.552.000
121.096.000
121.645.000
549.000
100,45%
115.552.000
4.
Retr. Ijin Persewaan Alat
Berat
DINAS KEBAKARAN
59.062.000
72.762.500
13.700.500
123,20%
52.930.000
Retr.Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
DINAS TATA KOTA &
PERUMAHAN
Retr.Pelayanan
Pemakaman &
Pengabuan Myt
Retr.Penggantian Biaya
Cetak Peta
Retr. Ijin Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr. Ijin Mendirikan
Bangunan
Retr. Ijin Gangguan /
Keramaian
PENERANGAN JALAN &
P. REKLAME
Retr. Reklame / Titik
Reklame
DISHUB KOMINFO
45.062.000
58.512.500
13.450.500
129,85%
35.805.000
14.000.000
14.250.000
250.000
101,79%
17.125.000
23.119.691.000
30.268.255.900
7.148.564.900
130,92%
23.829.470.135
302.382.000
771.062.000
468.680.000
255,00%
374.645.000
1.300.000.000
1.482.985.800
182.985.800
114,08%
2.420.975.435
697.360.000
917.667.500
220.307.500
131,59%
750.902.500
16.294.575.000
21.070.239.500
4.775.664.500
129,31%
16.168.970.200
4.525.374.000
6.026.301.100
1.500.927.100
133,17%
4.113.977.000
18.465.748.000
6.675.978.460
(11.789.769.540)
36,15%
9.104.059.955
18.465.748.000
6.675.978.460
(11.789.769.540)
36,15%
9.104.059.955
14.489.429.000
12.482.703.730
(2.006.725.270)
86,15%
9.075.781.645
5.853.120.000
2.601.911.700
(3.251.208.300)
44,45%
1.351.127.200
5.432.094.000
6.142.773.030
710.679.030
113,08%
5.143.519.020
1.440.249.000
1.900.248.500
459.999.500
131,94%
1.284.648.075
NO
5.
6.
7.
URAIAN
Retr. Pelayanan Parkir
Tepi Jalan Umum
Retr. Pengujian
Kendaraan Bermotor
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
SELISIH
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
REALISASI
2012
7.487.333.180
Hal - 31
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
73.021.500
PROSEN
TASE
109,12%
REALISASI
2012
548.514.850
62.933.000
107,77%
718.355.000
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
Retr. Terminal
800.604.000
873.625.500
Retr.Tempat Khusus
Parkir
Retr. Ijin Trayek
809.512.000
872.445.000
153.850.000
91.700.000
(62.150.000)
59,60%
29.617.500
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
Retr. Pemakaian Kekayan
Daerah
DINAS KEBERSIHAN &
TAMAN
Retr.Pelayanan
Persampahan
Retr. Penyedotan Kakus
239.850.000
275.950.000
36.100.000
115,05%
265.800.001
239.850.000
275.950.000
36.100.000
115,05%
265.800.001
9.799.956.000
13.631.303.800
3.831.347.800
139,10%
7.969.300.000
8.901.456.000
12.648.398.000
3.746.942.000
142,09%
7.831.150.000
144.000.000
228.405.800
84.405.800
158,62%
138.150.000
754.500.000
754.500.000
0
100,00%
0
3.028.050.000
2.854.896.000
(173.154.000)
94,28%
3.702.397.000
3.028.050.000
2.854.896.000
(173.154.000)
94,28%
3.702.397.000
1.983.790.000
2.060.349.950
76.559.950
103,86%
2.046.620.600
932.865.000
975.912.450
43.047.450
104,61%
822.643.600
1.050.925.000
1.084.437.500
33.512.500
103,19%
1.223.977.000
5.721.697.000
5.568.807.000
(152.890.000)
97,33%
3.698.028.405
2.370.612.000
2.380.678.000
10.066.000
100,42%
864.000.655
325.000.000
355.200.000
30.200.000
109,29%
314.320.000
3.026.085.000
2.832.929.000
(193.156.000)
93,62%
2.519.707.750
13.
Penggantian Biaya KTP &
Akte Capil
D. SOSIAL PEMUDA &
OLAHRAGA
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Rekreasi &
Olah Raga
DINAS PARIWISATA &
KEBUDAYAAN
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Penginapan/
Pesanggrahan/Villa
Retr.Tempat Rekreasi &
Olahraga
SEKRETARIAT
788.674.000
846.734.000
58.060.000
107,36%
674.880.000
99.541.405
125.200.000
25.658.595
125,78%
100.550.000
689.132.595
721.534.000
32.401.405
104,70%
574.330.000
14.
Retr. Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Tempat Penginapan /
Villa
DPKAD
2.046.437.000
2.636.154.903
589.717.903
128,82%
1.375.044.790
380.000.000
1.453.460.228
1.073.460.228
382,49%
708.582.620
660.000.000
110.000.000
(550.000.000)
16,67%
605.000.000
1.569.116
110,00%
0
142.382.810
17.260.275
142.383.000
190
100,00%
61.462.170
191.239.000
223.112.000
31.873.000
116,67%
0
15.628.216
34.625.000
18.996.784
221,55%
0
8.
9.
10.
11.
12.
URAIAN
Retr. Sewa Lapangan
Simpang Lima
DISPENDUK & CAPIL
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Sewa Aset Tanah
Retr. SPBU Pandanaran
15.
16.
Retr.Sewa Lahan
Jembatan Ciputa-Anggrek
Sewa Lahan Jembatan
Ciputa-Achmad Dahlan
Retr.Kerjasama Lantai
dasar Pertokoan Simp.5
Retr.Kerjasana Bengkok
Pujasera Ngaliyan
Retr.Kerjasana PT.
NARPATI
Retr.Sewa Lahan Sam Po
Kong
Retr.Sewa Lahan Tk. Roti
Purimas
DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr. Tempat pelelangan
Ikan
DINAS PASAR
Retr. Pelayanan Pasar
15.691.159
580.000.000
SELISIH
0
100,00%
0
34.875.815
580.000.000
24.494.400
(10.381.415)
70,23%
0
26.620.000
50.820.000
24.200.000
190,91%
0
49.500.000
58.802.580
9.302.580
118,79%
51.555.650
22.500.000
26.240.500
3.740.500
116,62%
23.288.000
27.000.000
32.562.080
5.562.080
120,60%
28.267.650
18.179.334.000
16.848.318.620
(1.331.015.380)
92,68%
15.392.987.587
12.229.219.550
12.414.897.320
185.677.770
101,52%
10.957.933.638
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 32
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
5.950.114.450
4.433.421.300
104.730.906.000
102.695.048.493
RETRIBUSI DAERAH
(1.516.693.150)
PROSEN
TASE
74,51%
REALISASI
2012
4.435.053.949
(2.035.857.507)
98,06%
84.877.260.948
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3) Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
(HPKD)
yang
dipisahkan :
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
Dipisahkan
merupakan PAD dari pembagian laba atas Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah Kota Semarang pada Perusahaan Daerah
atau Badan Usaha Milik Daerah. Pendapatan ini diterima dan
dikelola melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang. Target dan
Realisasi HPKD yang dipisahkan adalah :
Target
Rp. 6.872.760.000,-
Realisasi
Rp. 7.650.778.888,- -
Selisih lebih
Rp.
778.018.888,-
Realisasi HPKD mencapai 111,32% dari target HPKD yang
dipisahkan Tahun 2013.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan dapat dirinci
sebagai berikut :
NO
URAIAN
1
Perusahaan Daerah RPH
& BHP
Perusahaan Daerah
Percetakan
Perusahaan Daerah
Bank Pasar
Perusahaan Daerah Bpr /
BKK
Bank Jateng Cabang
Semarang
2
3
4
5
JUMLAH
2.787.554
PROSEN
TASE
107,49%
REALISASI
2012
39.017.100
181.801.835
2.320.353
101,29%
101.166.915
361.116.372
330.515.110
(30.601.262)
91,53%
302.940.370
1.044.925.000
1.048.800.379
3.875.379
100,37%
309.669.986
5.250.000.000
6.049.636.864
799.636.864
115,23%
6.024.524.882
6.872.760.000
7.650.778.888
778.018.888
111,32%
6.777.319.253
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
37.237.146
40.024.700
179.481.482
SELISIH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
4) Lain-lain PAD yang Sah :
Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah merupakan penerimaan
dari 6 Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu
RSUD, Dinas Perhubungan dan Kominfo,
Dinas Sosial,
Pemuda dan Olah raga, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 33
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah adalah :
Target
Rp. 80.213.264.000,-
Realisasi
Rp. 136.522.816.182,-
Selisih lebih
Rp
56.309.552.182,-
Realisasi Lain-lain PAD yang Sah mencapai
170,20 % dari
target Lain – lain PAD yang sah Tahun 2013.
Rincian Lain – lain PAD yang Sah sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
2.
3.
5.532.455.719
110,44%
50.629.006.813
12.676.647.564
1.919.317.564
117,84%
6.722.926.239
53.000.000.000
58.532.455.719
Jasa Pelayanan
Kesehatan BLU
DISHUB KOMINFO
53.000.000.000
10.757.330.000
SELISIH
Fasilitas Umum
246.975.000
245.617.850
(1.357.150)
99,45%
320.239.750
Penr.lain2 BLU
10.510.355.000
12.431.029.714
1.920.674.714
118,27%
6.402.686.489
1.182.449.000
1.182.449.664
664
100,00%
985.374.720
1.182.449.000
1.182.449.664
664
100,00%
985.374.720
14.960.688.000
63.809.088.072
48.848.400.072
426,51%
37.603.238.609
100.000.000
96.698.000
(3.302.000)
96,70%
17.404.464
50.000.000
1.435.318.450
1.385.318.450
2870,64%
2.087.000.000
3.700.000.000
12.987.145.879
9.287.145.879
351,00%
8.482.433.255
11.054.439.000
44.781.020.977
33.726.581.977
405,10%
22.670.985.105
Pelepasan Hak Atas
Tanah
Penj.Peralatan/
Perlengk.Kant. Yg tdk
terpakai
Jasa Giro Kas Daerah
Rekening Deposito
pada Bank
Plat Ijin Reklame
56.249.000
36.471.500
(19.777.500)
64,84%
39.873.000
Lain-lain DPKAD
0
4.472.433.266
4.472.433.266
0,00%
3.940.794.946
Bunga Dana Bergulir
0
0
0
0,00%
83.062.394
13.547.000
13.787.000
240.000
101,77%
13.710.000
13.547.000
13.787.000
240.000
101,77%
13.710.000
299.250.000
308.388.163
9.138.163
103,05%
379.000.059
13.500.000
30.000.600
16.500.600
222,23%
22.519.000
285.750.000
278.387.563
(7.362.437)
97,42%
356.481.059
80.213.264.000
136.522.816.182
56.309.552.182
170,20%
96.051.570.995
DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Penjualan Hasil
Perikanan
DINAS PERTANIAN
6.
58.532.455.719
RUMAH SAKIT UMUM
DPKAD
5.
REALISASI
2012
50.629.006.813
REALISASI 2013
D. SOSIAL PEMUDA &
OLAHRAGA
Penr Lain-lain / GGS
4.
5.532.455.719
PROSEN
TASE
110,44%
ANGGARAN 2013
Penjualan Hasil
Pertanian
Penjualan Hasil
Peternakan
PENERIMAAN LAINLAIN PAD YG SAH
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
b)
Dana Perimbangan
Dana
Perimbangan
merupakan
dana
yang
bersumber
dari
Pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah :
Target
Rp. 1.219.637.347.000,-
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 34
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Realisasi
Rp. 1.191.097.523.757,- -
Selisih kurang
Rp.
(28.539.823.243),-
Realisasi Dana Perimbangan mencapai 97,66% dari target Dana
Perimbangan Tahun 2013, adapun rinciannya sebagai berikut :
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
1.
Bagi Hasil Pajak
114.600.538.000
120.223.608.244
5.623.070.244
PROSEN
TASE
104,91%
1.057.500.000
1.878.324.513
820.824.513
177,62%
1.537.731.986
1.054.002.569.000
1.054.002.569.000
0
100,00%
936.865.926.000
49.976.740.000
14.993.022.000
(34.983.718.000)
30,00%
72.270.900.000
1.219.637.347.000
1.191.097.523.757
(28.539.823.243)
97,66%
1.165.886.786.903
3.
Bagi Hasil Bukan Pajak/
Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum.
4.
Dana Alokasi Khusus
2.
Dana Perimbangan
SELISIH
REALISASI 2012
155.212.228.917
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
1)
Bagi Hasil Pajak :
Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian daerah yang berasal
dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan
Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
dan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah :
Target
Rp.114.600.538.000,-
Realisasi
Rp.120.223.608.244,- -
Selisih lebih
Rp.
5.623.070.244,-
Atau realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 104,91 % dari target
Bagi Hasil Pajak Tahun 2013.
Bagi Hasil Pajak dapat dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil Pajak Bumi &
Bangunan
Bagi Hasil dari PPH
OPDN & Pasal.21
Bagi Hasil Pajak Cukai
Tembakau
PPH Pasal 25/29
2.
3.
4.
Bagi Hasil Pajak
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
16.000.000.000
18.596.870.546
2.596.870.546
PROSEN
TASE
116,23%
84.000.000.000
85.000.241.717
1.000.241.717
101,19%
116.807.508.621
6.600.538.000
7.265.045.216
664.507.216
110,07%
6.668.686.768
8.000.000.000
9.361.450.765
1.361.450.765
117,02%
10.829.970.248
114.600.538.000
120.223.608.244
5.623.070.244
104,91%
155.212.228.917
SELISIH
REALISASI 2012
20.906.063.280
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 35
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2)
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam (BHBP / SDA) :
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam merupakan bagian
daerah yang berasal dari Penerimaan SDA Kehutanan,
pertambangan
umum,perikanan,
pertambangan
minyak
bumi,pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi.
Target dan Realisasi BHBP / SDA adalah :
Target
Rp.
1.057.500.000,-
Realisasi
Rp.
1.878.324.513,- -
Selisih lebih
Rp.
820.824.513,-
Atau realisasi BHBP/SDA mencapai 177,62 % dari target
BHBP / SDA Tahun 2013.
Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dirinci
sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil dari Iuran
Pengusahan Hutan
Bagi Hasil dari
Eksplorasi & Eksploitasi
Bagi Hasil Bukan
Pajak/Sumber Daya
Alam
2.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
57.500.000
0
(57.500.000)
PROSEN
TASE
0,00%
1.000.000.000
1.878.324.513
878.324.513
187,83%
1.441.042.180
1.057.500.000
1.878.324.513
820.824.513
177,62%
1.537.731.986
SELISIH
REALISASI 2012
96.689.806
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum merupakan Dana yang bersumber dari
pendapatan
APBN
yang
pemerataan
kemampuan
dialokasikan
keuangan
dengan
antar
daerah
tujuan
untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Target
Rp. 1.054.002.569.000,-
Realisasi
Rp. 1.054.002.569.000,- -
Selisih
Rp.
0,-
Selisih 0 % dari target DAU Tahun 2013.
4)
Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus merupakan dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 36
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus adalah :
Target
Rp. 49.976.740.000,-
Realisasi
Rp. 14.993.022.000,- -
Selisih Kurang
Rp. (34.983.718.000),-
Realisasi Dana Alokasi Khusus mencapai 30,00 % dari target
Dana Alokasi Khusus Tahun 2013.
c)
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan
daerah dari sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Target dan Relisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah :
Target
Rp. 596.058.411.000,-
Realisasi
Rp. 679.553.892.597,-
Selisih lebih
Rp. 83.496.481.597 ,-
Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 114,01
% dari target Lain – lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2013.
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
1.
Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda
Lainnya
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Propinsi
Lain – lain
Pendapatan Daerah
Yang Sah
2.
3.
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
244.901.850.000
329.977.231.976
85.075.381.976
PROSEN
TASE
134,74%
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
98,13%
86.236.936.000
596.058.411.000
679.553.892.597
83.495.481.597
114,01%
586.820.088.088
SELISIH
REALISASI 2012
309.030.650.088
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
1)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya (DBHP & PD)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi merupakan dana yang
bersumber dari pendapatan APBD Provinsi yang dialokasikan
kepada
kabupaten/kota
se
Provinsi
yang
bersangkutan
berdasarkan angka prosentase untuk mendanai kebutuhan
daerah.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 37
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Target dan Realisasi DBHP dan PD adalah :
Target
Rp. 244.901.850.000,-
Realisasi
Rp. 329.977.231.976,-
Selisih lebih
Rp. 85.075.381.976,-
Realisasi DBHP & PD mencapai 134,74 % dari target
Dana
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Tahun 2013.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya dirinci sebagai berikut :
NO
URAIAN
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
1.
Pajak Kendaraan
Bermotor
BBNKB
80.000.000.000
105.092.447.396
25.092.447.396
PROSEN
TASE
131,37%
76.500.000.000
138.691.775.956
62.191.775.956
181,30%
125.463.133.189
Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor
P2 & PAP
87.314.942.000
86.033.439.525
(1.281.502.475)
98,53%
84.267.373.662
946.846.000
159.569.099
(787.276.901)
16,85%
218.846.166
140.062.000
0
(140.062.000)
0,00%
180.641.493
244.901.850.000
329.977.231.976
85.075.381.976
134,74%
309.030.650.088
2.
3.
4.
Retr. Tera dan Tera
Ulang
Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda
Lainnya
SELISIH
REALISASI 2012
98.900.655.578
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
2)
Dana Penyesuaian
Dana penyesuaian merupakan dana yang dialokasikan untuk
membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan
tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
terdiri dari Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil
Daerah, Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri
Sipil Daerah, Bantuan Operasional Sekolah dan Dana Insentif
Daerah.
Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
adalah :
Target
Rp. 266.894.650.000,-
Realisasi
Rp. 266.894.650.000 ,-
Selisih
Rp.
0,-
Dana Penyesuaian mencapai 100 % dari target Dana
Penyesuaian Tahun 2013.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dirinci sebagai berikut:
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 38
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
NO
1
2
3
URAIAN
REALISASI 2013
0
0
0
0
0
0
0,00%
0
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
266.894.650.000
266.894.650.000
0
100,00%
191.552.502.000
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Dana Bantuan
Operasional Sekolah
Tambahan Penghasilan
Guru PNSD & Tunj.Prof
Dana Penyesuaian &
Otonomi Khusus
SELISIH
PROSEN
TASE
0,00%
ANGGARAN 2013
REALISASI 2012
0
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
Dana BOS target dan realisasi sebesar Rp 0,- dikarenakan
dana BOS tidak masuk pada laporan realisasi anggaran (LRA)
APBD namun dimasukkan pada laporan operasional dan
neraca.
3)
Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan
keuangan
provinsi
merupakan
bantuan
yang
digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang
bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota
dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan
keuangan.
Target dan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi adalah :
Target
Rp. 84.261.911.000,-
Realisasi
Rp. 82.682.010.621 ,-
Selisih kurang
Rp.
(1.579.900.379,-)
Bantuan Keuangan Provinsi mencapai 98,13 %
dari
target
Bantuan Keuangan Provinsi Tahun 2013.
Bantuan Keuangan dirinci sebagai berikut:
NO
URAIAN
1
Bantuan Keuangan dari
Propinsi Tk.I
Bantuan Keuangan
dari Propinsi Tk.I
ANGGARAN 2013
REALISASI 2013
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
PROSEN
TASE
98,13%
84.261.911.000
82.682.010.621
(1.579.900.379)
98,13%
SELISIH
REALISASI 2012
86.236.936.000
86.236.936.000
Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2013
3.1.3 Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah
Pemerintah Kota Semarang dalam upaya mengelola pendapatan
daerah sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan
yang timbul pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai
berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 39
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
1.
Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD
a) Permasalahan Pajak Daerah
1) Kesadaran Wajib Pajak Daerah yang belum maksimal dalam
melaporkan Obyek Pajak Baru.
2) Kesadaran Wajib Pajak yang belum maksimal dalam hal
memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya.
3) Adanya Peraturan Menteri PU yang melarang pemasangan
Baliho yang ada di median jalan
4) Kesadaran Wajib Pajak PBB belum optimal dalam hal
memenuhi kewajiban pembayaran pajaknya (ketepatan waktu
pembayaran).
5) Terbatasnya tempat sarana pelayanan masyarakat/WP PBB di
wilayah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
6) Adanya Surat Edaran Kepala BPN No.5 Tahun 2013 bahwa
masyarakat tidak perlu verifikasi SSPD BPHTB yang dilakukan
Pemkot atau menverifikasi dengan menghitung harga pasar
b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Melaksanakan
sosialisasi,
pembinaan,
monitoring
dan
updating obyek dan subyek pajak secara terus menerus.
2) Melaksanakan pemeriksaan secara periodik setiap Triwulan
dan
penungguan
terhadap
obyek
pajak
tertentu
yang
ditengarai dalam membayar pajaknya tidak sesuai dengan
yang seharusnya.
3) Mengintensifkan pendataan/penagihan jenis Reklame lainnya
4) Memberikan penghargaan kepada WP berprestasi sebagai
motivasi agar WP membayar pajak sesuai dengan potensinya
serta menyelenggarakan pembukuan secara tertib.
5) Menambah
pengadaan
mobil
keliling
untuk
melayani
pembayaran PBB sehingga WP dapat memenuhi kewajiban
membayar pajak.
6) Melaksanakan koordinasi ke Pemerintah Pusat.
2.
Permasalahan Retribusi Daerah
Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi
permasalahan dan kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 40
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Daerah bersangkutan. Adapun permasalahan Retribusi Daerah setiap
SKPD sebagai berikut :
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
Permasalahan :
Retribusi Reklame mengalami penurunan dari target karena
adanya UU No.28/2009 dan Permen.PU No.20/2010 yang
menyatakan bahwa titik-titik reklame yang berada di lahan pribadi
dan wilayah dinas kerja Bina Marga tidak dikenakan retribusi dan
tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan
(bando), di median jalan termasuk delta, baik di jalan nasional,
provinsi maupun kota.
Solusi :
1. Penyesuaian target sesuai potensi
2. Mengembangkan potensi titik reklame baru di lahan kota
3. Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian reklame-reklame
yang tidak berijin dan habis masa ijinnya
Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
Permasalahan :
1) Belum optimalnya penarikan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan
umum karena penetapan target titik parkir tidak sesuai titik parkir
yang terdata
2) Kendaraan Taksi yang tidak layak jalan mengakibatkan banyak
taksi yang tidak beroperasi.Hal ini berpengaruh pada pendapatan
Retribusi Ijin Operasional Taksi
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) a. Upaya yang dilakukan adalah dengan mencari titik-titik parkir
baru,serta mengefektifkan titik-titik parkir yang sudah ada.
b. Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait untuk pembinaan
dan pengawasan terhadap Juru Parkir.
2) Diberikan Surat Peringatan kepada Pengusaha Taksi bahwa ijin
operasional Taksinya sudah habis masa berlakunya dan untuk
segera dilakukan perpanjangan serta diberikan sanksi apabila
tidak melakukan perpanjangan akan dicabut ijin trayeknya.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 41
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Permasalahan :
1) Berkurangnya
pengunjung
karena
akses
jalan
terganggu
dikarenakan adanya pembangunan jalan nasional yang berada di
depan pintu masuk Taman Margasatwa.
2) Masih kurangnya penambahan daya tarik wisata seperti hewan
dan wahana baru
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Menjalin
kerjasama
mengoptimalkan
dengan
pemakaian
pihak
lahan
lain
di
dalam
rangka
lingkungan
Taman
Margasatwa.
2) Melengkapi dan meningkatkan fasilitas daya tarik wisata
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah :
Permasalahan :
1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran ini diputus oleh
Pemerintah
Kota
Semarang
sejak
tahun
2013,
sehingga
pendapatan hanya diterima 2 bulan yaitu bulan Januari dan
Februari sebesar Rp.110.000.000,00
2) Pihak pengelola Sam Po Kong keberatan dan telah mengajukan
keringanan
dan
keberatan
atas
penetapan
retribusi
dan
Pemerintah Kota Semarang belum bisa mengabulkan karena tidak
ada alasan sebagai dasar pemberian keringanan tersebut, akan
tetapi pihak pengelola Sam Po Kong belum menyetorkan
kewajibannya.
Solusi sebagai berikut :
1) Dilakukan penyesuaian target pendapatan.
2) Pemerintah
Kota
Semarang
akan
menarik
kembali
hak
pengelolaan aset tersebut (memutus perjanjian kerjasama).
Dinas Pasar :
Permasalahan :
Retribusi
Sewa
Lahan
PKL
belum
dapat
memenuhi
target
dikarenakan:
1) Adanya Renovasi Pasar – Pasar
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 42
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
2) Pengawasan
terhadap
mekanisme
setoran
pemungutan
retribusi PKL di kecamatan/kelurahan belum terkoordinasi
secara optimal dengan Dinas Pasar Kota Semarang.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Mensegerakan pembangunan pasar-pasar tersebut sehingga
dapat cepat menata pedagang
2) Mengevaluasi dan memonitoring retribusi setiap hari ke pasarpasar
3) Pembentukan Pokja – Pokja untuk pemantauan pemungutan
retribusi PKL yang masih dilaksanakan oleh kelurahan –
kelurahan (Pokja Wilayah Semarang Barat, Pokja Wilayah
Semarang Timur dan Pokja Wilayah Semarang Selatan)
4) Melaksanakan penagihan tunggakan dan monitoring Retribusi
PKL setiap bulan ke masing – masing Kelurahan
5) Melaksanakan pembinaan terhadap petugas juru pungut dan
pedagang PKL tentang hak dan kewajiban dan mengadakan
pendataan ulang PKL
3.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Permasalahan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
Yang
Dipisahkan :
PD BPR Bank Pasar tidak mencapai target di tahun 2013 karena :
1) Suku bunga LPS BPR yang terus mengalami kenaikan sehingga
sangat berpengaruh pada biaya bunga pihak ketiga yang
mengalami kenaikan dari 8% menjadi 9,75%.
2) Kebijakan
Bank
Indonesia
Pembentukan Penyisihan
dalam
pembentukan
biaya
Aktiva Produktif (PPAP) sehingga
berpengaruh terhadap biaya penyusutan Pembentukan Penyisihan
Aktiva Produktif (PPAP) yang besar.
Solusi yang diupayakan sebagai berikutnya :
PD. BPR Bank Pasar untuk memaksimalkan penyaluran kredit kepada
pihak ketiga.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 43
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
4.
Lain-lain PAD Yang Sah
Lain-lain PAD yang Sah pada Pendapatan Hasil Peternakan tidak
mencapai target sebagai berikut :
Dinas Pertanian
Permasalahan yang dihadapi
Lain-lain PAD yang Sah pada Pendapatan Hasil Peternakan tidak
mencapai target karena ada peternak belum maksimal dalam
mengelola ternaknya, sehingga mengakibatkan hasil ternak tidak
sesuai target.
Solusi lain-lain PAD Yang Sah
Penyuluhan dan pembinaan yang intensif kepada penggaduh
tentang budi daya ternak yang benar.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Permasalahan yang dihadapi :
1) Pelepasan Hak Atas Tanah tidak mencapai target karena ganti rugi
pelepasan aset yang terkena proyek rel ganda belum dilaksanakan
karena pemberkasan belum selesai.
2) Bidang Pajak Daerah
Pendapatan Ijin Plat Reklame tidak mencapai target karena animo
Wajib Pajak untuk memasang plat ijin reklame sangat terbatas bila
dibandingkan pemasangan umbul-umbul yang bersifat insidentil
Solusi lain-lain PAD Yang Sah sebagai berikut :
1) Pelepasan atas aset tersebut pembayaran ganti rugi akan
dilaksanakan di tahun 2014.
2) Pendapatan ijin plat reklame di tahun 2014 sudah tidak
dilaksanakan namun tetap memberikan fasilitas kepada WP untuk
pemakaian reklame tanpa ijin plat reklame karena setelah
dievaluasi hasilnya tidak signifikan dengan perolehan hasil pajak
reklame.
5.
Pendapatan Dana Perimbangan
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya optimalisasi pendapatan
Dana Perimbangan :
a) Dana Alokasi Umum (DAU)
Permasalahan
yang
dihadapi dalam upaya optimalisasi
pendapatan DAU :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 44
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
1) Data penunjang perolehan alokasi DAU didasarkan pada
beberapa
komponen
diantaranya
Data
Statistik
Kependudukan, Data Belanja Pegawai dan Indeks Fiskal yang
disajikan secara periodik dengan data sumber sebagai acuan
DJPK Kementrian Keuangan adalah data Tahun -1 (Tahun
Sebelumnya).
2) Alokasi
DAU
mutlak
ditentukan
oleh
pusat
setelah
mempertimbangkan Pendapatan Nasional pada APBN
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan koordinasi dengan Badan Statistik maupun
DJPK Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
2) Melaksanakan laporan rutin tiap bulan kepada Pemerintah
Pusat terkait pendapatan DAU yang ditransferkan melalui Kas
Daerah.
3) Melaporkan realisasi penyerapan DAU secara periodik tengah
semester dan akhir tahun berikut SILPA yang ada di Kas
Daerah.
b) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Permasalahan
yang
dihadapi dalam upaya optimalisasi
pendapatan DAK :
1) Perolehan DAK mengalami penurunan jumlah bidang
dari
tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi
terkait penyampaian data pendukung guna menyajikan data
teknis
sesuai
yang
diharapkan
oleh
masing-masing
Kementrian Teknis.
2) Data Teknis yang disampaikan SKPD kepada masing-masing
Kementrian
Teknis
penyampaian,
masih
sehingga
ada
kesalahan/keterlambatan
mengakibatkan
tidak
mendapat
Alokasi DAK pada tahun berikutnya.
3) Dinas Pendidikan yang mendapatkan alokasi terbesar dari
total alokasi DAK yang telah dialokasikan Pemerintah Pusat
tidak melaksanakan kegiatan dengan menggunakan dana DAK
tersebut sehingga hal ini menjadikan optimalisasi pendapatan
kurang maksimal.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 45
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
4) Pada awal Tahun 2013 belum mampu menyajikan administrasi
pencatatan SILPA DAK hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman dan koordinasi semua pihak terkait.
5) Petunjuk Teknis dan masing-masing Kementrian Teknis
khususnya
dari
KementrianPendidikan
dan
Kebudayaan
seringkali terlambat turun dibanding penetapan APBD tahun
berjalan.
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan fungsi dan peran DAK sebagaimana amanat
Undang-undang
2) Meningkatkan Koordinasi dengan seluruh SKPD terkait untuk
selalu berkomunikasi dan berkonsultasi serta meningkatkan
pemahaman dalam hal pengelolaan DAK yang baik dan benar.
3) Secara periodik selalu berkoordinasi dan konsultasi dengan
Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
4) Membukukan secara tertib sehingga mampu menghasilkan
data time series DAK Pemerintah Kota Semarang selama 5
tahun terakhir berikut data SILPA sampai dengan akhir tahun
2013.
6.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya optimalisasi lain-lain
pendapatan daerah yang sah :
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
1) Pajak Air Permukaan (PAP) realisasinya tidak mencapai target
karena penerimaan pajak air tanah merupakan bagi hasil dari
Provinsi
sehingga
penerimaan
pajaknya
sesuai
dengan
pendapatan yang diperoleh Pemerintah Provinsi
2) Retribusi Tera Ulang dan Tera tidak ada realisasi karena sesuai
dengan ketentuan bahwa Bagi Hasil Retribusi yang ada hanya
Bagi Hasil Pajak sehingga Retribusi Tera Ulang dan Tera
dimasukkan sebagai pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi
Solusi yang ditempuh :
1) Dilakukan
koordinasi
dengan
Pemerintah
Provinsi
tentang
Penyesuaian target pendapatan
2) Disesuaikan dengan target sesuai dengan ketentuan
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 46
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Dana Penyesuaian
1) Alokasi Dana Tunjangan Penghasilan Guru (TPG) dan Tambahan
Penghasilan Guru (TAMSIL) data sumber dari Dinas Pendidikan
langsung disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sehingga masih perlu dilakukan koordinasi.
2) PMK yang mengatur tentang TPG dan TAMSIL mengamanatkan
penyampaian laporan secara semester dan tahunan, sedangkan
alokasi transfer dilaksanakan secara triwulan sehingga kurang
sinkron dalam penyampaian laporan.
Solusi yang ditempuh :
1) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD (Dinas Pendidikan)
menyangkut penyampaian usulan data kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan upaya percepatan penyajian
laporan
agar
dilaksanakan
secara
triwulan
sebagaimana
penerimaan transfer yang dilaksanakan secara triwulan.
2) Meningkatkan koordinasi dengan DJPK Kementrian Keuangan
Republik Indonesia.
Bantuan Keuangan dari Propinsi
Realisasi Bantuan Keuangan dari Propinsi tidak memenuhi target
karena :
SKPD DPKAD
1) DPA Alokasi Bantuan Keuangan dari Provinsi sepenuhnya
ditentukan oleh Provinsi Jawa Tengah yaitu kegiatan dan
besarannya.
2) Kesalahan peruntukan kegiatan maupun nomenklatur masih terjadi
pada DPA Provinsi Jawa Tengah.
3) Bantuan keuangan di APBD Provinsi Jawa Tengah TA.2013
perubahan untuk kegiatan fisik, waktunya terlalu pendek.
Solusi yang ditempuh :
1) Secara rutin SKPD terkait melalui Bappeda Kota Semarang
mengusulkan kegiatan-kegiatannya hasil Musrenbang ke Provinsi
Jawa Tengah dengan prioritas utama pada proyek infrastruktur.
2) Mengajukan revisi atas kesalahan peruntukan kegiatan dan
nomenklatur tersebut kepada Provinsi Jawa Tengah
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 47
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
3) Berkonsultasi kepada Tim TAPD agar kegiatan bisa dilaksanakan
di APBD Perubahan Tahun 2014
3.2
PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
Belanja Daerah pada tahun 2013 yang terdiri dari belanja langsung
dan belanja tidak langsung, belanja tersebut disusun berdasarkan perkiraan
beban pengeluaran daerah yang dialokasikan dalam rangka pemberian
pelayanan umum, serta didasarkan pula pada permasalahan yang dihadapi
mengacu pada Strategi Prioritas Pembangunan Daerah yang disusun secara
terintegrasi dengan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional.
3.2.1 Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota
Semarang yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan
yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
atau antar Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan.
Kebijakan Belanja Daerah di tahun 2013 terdiri dari belanja langsung
dan belanja tidak langsung.
1. Belanja Tidak langsung meliputi :
a. Belanja Pegawai yang dianggarkan dengan berpedoman pada
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
tentang Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil. Pada Tahun 2013 Gaji PNSD diproyeksikan
mengalami peningkatan rata-rata 10 persen dan kenaikan
pada tambahan tunjangan profesi guru yang disesuaikan
dengan kebijakan pemerintah pusat serta kenaikan insentif
pajak daerah.
b. Belanja Hibah dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku yang bertujuan antara lain :
1. Hibah kepada Pemerintah bertujuan untuk menunjang
peningkatan penyelenggaraan fungsi Pemerintahan di
daerah diberikan pada satuan kerja dari kementerian /
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 48
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
lembaga
pemerintah
non
kementerian
yang
wilayah
kerjanya berada dalam daerah Kota Semarang;
2. Hibah kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
diberikan untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam bidang
perekonomian,
pendidikan,
kesehatan,
keagamaan,
kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
partisipasi
penyelenggaraan pembangunan daerah.
c.
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan
dalam
bentuk
kelompok/anggota
uang
dan/atau
masyarakat
dan
barang
partai
kepada
politik
yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemberian bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus
menerus/tidak mengikat (pemberian bersifat tidak wajib dan
tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali dalam keadaan
tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Penetapan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari APBD serta Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 39Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial
yang
bersumber dari APBD,dimana terdapat mekanisme yang
mengatur tentang penerimaann hibah dan bantuan sosial.
d. Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terduga merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan Program dan
Kegiatan Anggaran. Penetapan belanja tidak terduga pada
tahun anggaran 2013 dengan mempertimbangkan posisi
geografis Kota Semarang dan penetapan pagu anggaran
belanja tidak terduga diproyeksikan dengan mengacu pada
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 49
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Anggaran penyediaan
belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap
darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali
dan
pengaruh
pemerintah,
diberikan
dalam
rangka
pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan
Pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat serta tidak diharapka secara berulang
seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial untuk
dapat diperkirakan sebelumnya.
2. Belanja Langsung meliputi :
a. Kebijakan Belanja berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah
Kebijakan belanja daerah berdasarkan urusan Pemerintah
daerah terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang
terdiri dari 26 Urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan
RPJMD 2010-2015 diarahkan untuk untuk mendukung prioritas
percepatan
pencapaian
Sapta
Program.
Urusan
wajib
diselenggarakan dengan prioritas untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas
sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
sistem jaminan sosial.
b. Kebijakan Belanja berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Kebijakan
belanja
berdasarkan
SKPD
diarahkan
untuk
menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi SKPD. Pengalokasian pagu anggaran belanja yang
direncanakan oleh SKPD harus memenuhi prinsip-prinsip
Specific, Measurable, Acceptable, Reliable, Time (SMART).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal - 50
BAB III – Kebi jakan Umu m Peng el ol aan Keuangan Daerah
Kebijakan Pembangunan Daerah
Prioritas program pembangunan Tahun 2013 merupakan upaya
dalam
dalam
“Terwujudnya
rangka
pencapaian
Semarang
Kota
visi
Kota
Perdagangan
Semarang
dan
Jasa,
yaitu
yang
Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera”. Adapun langkah konkrit
yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut dituangkan dalam 7
agenda pokok prioritas pembangunan Kota Semarang “SAPTA
PROGRAM” adalah sebagai berikut :
1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
a. Peningkatan pemerataan dan jangkautan akses pelayanan
pendidikan
b. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat 100%;
c. Menurunkan
angka
pengangguran
malalui
peningkatan
produktivitas angkatan kerja dan padat karya produktif;
d. Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
kegiatan
peningkatan produktivitas UKM / IKM, pengembangangan
agrobisnis peternakan/perikanan, pemberdayaan usaha bagi
PMKS;
e. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui
kegiatan pemugaran rumah tidak layak huni, perbaikan kualitas
lingkungan dan penyediaan rumah layak huni serta penyediaan
air bersih masyarakat;
2. Penanganan rob dan banjir
a. Pembebasan lahan kali Beringin dan Tenggang;
b. Pembangunan sistem polder Banger;
c. Normalisasi kali Tenggang;
d. Operasi dan pemeliharaan pompa banjir.
3. Peningkatan Pelayanan Publik
a. Peningkatan keterbukaan informasi publik melalui kegiatan
pembembangunan e-Gov, penyempurnaan P5D;
b. Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
per