BAB 3 KEUANGAN DRAFT LKJP 2016 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas
keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan perundangan-undangan.
Sasaran pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan dan peraturan perundangundangan yang berlaku mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang
oleh instansi pemerintah sedangkan transparansi dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya, informasi yang
berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka
yang membutuhkan.
Implementasinya adalah

seluruh pertanggungjawaban

atas pengelolaan

keuangan daerah hendaknya diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan
keuangan tersebut harus disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) berbasis akrual sebagaimana dipersyaratkan oleh PP No. 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang dinyatakan dalam bentuk
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Pasal 34 ayat (1) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terakhir kali diubah
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah pasal 83 mengamanatkan bahwa Kepala Daerah menyusun rancangan
Kebijakan Umum APBD (KUA) berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang
ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Penyusunan APBD Tahun Anggaran
2016 diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang
Dalam penyusunan APBD Pemerintah sesuai mekanismenya maka terlebih
dahulu disusun Dokumen KUA. Dokumen KUA Tahun Anggaran 2016 Kota Semarang
disusun berdasarkan RKPD Kota Semarang Tahun 2016 yang merupakan RKPD yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Semarang Tahun 2005 – 2015 karena
RPJMD periode ketiga (2016-2020) belum ditetapkan.
Dokumen KUA merupakan dokumen yang memuat target pencapaian kinerja
yang terukur dari program dan kegiatan pembangunan pada tahun 2016 untuk setiap
urusan Pemerintahan Daerah. Dokumen KUA juga memuat kondisi ekonomi makro
daerah, asumsi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD), kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan
pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya yang memuat langkah- langkah
konkrit dalam pencapaian target yang ditetapkan.


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016.

Hal. 16

A.

PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Anggaran Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2016, terdiri dari:
1.

Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 1.337.039.529.000,-

2.

Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.447.698.516.000,-


3.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp. 983.172.252.000,Total Pendapatan Daerah sebesar Rp. 3.767.910.297.000,-

1.

Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah
Asumsi makro ekonomi yang digunakan Kota Semarang membutuhkan
biaya yang cukup besar dalam upaya memacu pembangunan, sehingga perlu
menggali Pendapatan Daerah terutama potensi sumber-sumber Pendapatan Asli
Daerah secara optimal dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
terkait. Pendapatan Daerah Kota Semarang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang sah.
Kontribusi PAD terhadap APBD Kota Semarang bersumber dari objek-objek
pendapatan yang terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.
Pendapatan Asli Daerah merupakan cerminan kemampuan dan potensi daerah,
sehingga besarnya penerimaan PAD dapat mempengaruhi kualitas otonomi

daerah yang menuntut ketergantungan dengan Pemerintah Pusat semakin
berkurang.
Dana Perimbangan merupakan sumber Pendapatan Daerah yang berasal
dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah
dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah utamanya
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
Pemerintah Daerah lainnya dan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki
Pemerintah Daerah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Kebijakan Pendapatan
Daerah Kota Semarang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1) Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2016
merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian
serta dasar hukum penerimaannya.
2) Penganggaran pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


Penganggaran penerimaan dari pajak dan retribusi dilaksanakan melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi obyek pajak dan retribusi yang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan potensi yang ada.


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan bagi hasil dari

Hal. 17



Penganggaran pendapataan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dilaksanakan dengan memperhatikan rasionalitas dengan
memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan serta
memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat
lainnya dalam jangka waktu tertentu.



Penganggaran


Lain-Lain

PAD

Yang

Sah

dilaksanakan

dengan

memperhatikan realisasi kinerja capaian pendapatan tahun sebelumnya
dan ketentuan yang mengatur tentang substansi rincian obyek
pendapatan terkait. Penganggaran pendapatan dana kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
dilaksanakan dengan mempedomani aturan dan ketentuan yang berlaku.
Rencana pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) disusun sesuai dengan
Rencana Bisnis Anggaran.

3) Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja
secara efisien, efektif dan berkesinambungan.
4) Penganggaran pendapatan yang berasal dari pos Dana Perimbangan disusun
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan
Presiden tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Kabupaten, dan
Kota Tahun Anggaran 2016.



Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan
Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2016.



Penganggaran pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan

Gubernur mengenai Alokasi Sementara DBH-Pajak Tahun Anggaran 2016.
mengatur alokasi pagu definitive DBHCHT belum keluar pada saat
disusunnya KUA ini, maka alokasi DBHCHT ditetapkan dengan
memperhatikan alokasi DBHCHT di tahun anggaran 2012, tahun anggaran
2013 dan tahun anggaran 2014.

5) Penganggaran pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


Pendapatan pada pos Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi yang berasal
dari Pajak Rokok.



Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi yang berasal dari bagi
Hasil Pajak Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil dari Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016


BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Karena Peraturan Menteri Keuangan atau Peraturan Gubernur yang

Hal. 18

Bermotor serta Bagi Hasil Pajak dari Pajak Air Permukaan disusun dengan
mempertimbangkan realisasi alokasi di tahun 2015.


Pendapatan yang berasal dari Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dan
Tunjangan Profesi Guru PNSD.



Pendapatan yang berasal dari Dana Insentif Daerah.




Pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi,
baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.

Kebijakan APBD perubahan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1) Melakukan optimalisasi peningkatan pendapatan melalui perkiraan yang
terukur secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi pendapatan asli
daerah sampai dengan semester I tahun 2016;
2) Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah
pusat maupun provinsi. Pada Perubahan APBD TA 2016 ini terdapat
pemangkasan dana transfer sebesar total Rp. 314.971.502.000 yang meliputi
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil.
3) Penyesuaian terhadap alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah yang
belum dimasukkan pada APBD TA 2016 karena APBD TA 2016 Kota Semarang
yang ditetapkan lebih dulu daripada APBD TA 2016 Provinsi Jawa Tengah.
4) Penyesuaian terhadap Hibah dari Pemerintah Pusat untuk penyelesaian utang
PDAM.
2.

Target dan Realisasi Pendapatan
Upaya-upaya untuk mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2016

dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:
1) Meningkatkan

upaya

intensifikasi

dan

ekstensifikasi

sumber-sumber

dengan memerhatikan potensi pendapatan yang ada dengan tetap
mendasarkan kepada aspek pelayanan, keadilan, serta kepentingan umum;
2) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui penyediaan sarana dan prasarana
untuk memudahkan masyarakat dalam membayarkan kewajibannya kepada
Pemerintah Kota Semarang
3) Meningkatkan

kapasitas

aparatur

pemungut

serta

sistem

prosedur

administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah yang cepat, sederhana
dan akuntabel;
4) Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat dan wajib
pajak/retribusi untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak dan retribusi
daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

pendapatan sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang

Hal. 19

5) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan
daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan
peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan;
6) Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah;
7) Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan Rencana
Bisnis Anggaran untuk berkontribusi terhadap pendapatan Pemerintah Kota
Semarang. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian target pendapatan
daerah adalah sebagai berikut : Membenahi manajemen data penerimaan
Pendapatan Asli Daerah;
Secara umum di Tahun 2016 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang
telah mencapai target, bahkan beberapa pendapatan realisasinya melampaui target.
Namun masih terdapat jenis pendapatan yang realisasinya belum mencapai target.
Adapun Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 sebagai berikut :
Target Pendapatan

Rp.

3.767.910.297.000,-

Realisasi Pendapatan

Rp.

4.103.151.795.483,- _

Selisih lebih

Rp.

335.241.498.483,-

Realisasi Pendapatan mencapai 108,90 % dari target Pendapatan Tahun 2016.
Target dan Realisasi pendapatan secara rincian adalah sebagai berikut :
NO

JENIS PENDAPATAN

1.
2.
3.

Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan yang Sah.

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2015

1.491.645.900.065
1.644.277.729.716
967.228.165.702

154.606.371.065
196.579.213.716
(15.944.086.298)

111,56
113,58
98,38

1.244.594.020.738
1.270.371.271.674
875.207.156.305

4.103.151.795.483

335.241.498.483

108,90

3.390.172.448.717

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

1.337.039.529.000
1.447.698.516.000
983.172.252.000
3.767.910.297.000

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

a)

Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan pendapatan yang berasal dari pajak
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut :
Target

Rp. 1.337.039.529.000,-

Realisasi

Rp. 1.491.645.900.065,- _

Selisih Lebih

Rp. 154.606.371.065,-

Realisasi PAD mencapai 111,56 % dari target PAD Tahun 2016.
NO
1.
2.
3.

JENIS PENDAPATAN

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

Pendapatan Pajak Daerah
886.964.751.000
1.006.487.472.776
119.522.721.776
Pendapatan Retribusi Daerah
127.522.601.000
121.124.927.429
(6.397.673.571)
Pendapatan Hasil
51.979.633.000
52.309.979.748
330.346.748
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
4.
Lain-lain PAD yang Sah
270.572.544.000
311.723.520.112
41.150.976.112
JENIS PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.337.039.529.000
1.491.645.900.065
154.606.371.065
(PAD)
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

PERSEN
TASE
113,48
94,98
100,64

115,21
111,56

REALISASI 2015
816.208.853.784
89.728.179.483
10.530.576.700

328.126.410.771
1.244.594.020.738

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan

Hal. 20

Rincian Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
1)

Pajak Daerah :

Pajak Daerah adalah PAD yang tarifnya diatur dengan Peraturan Daerah (Perda)
Kota Semarang.Pengelolaan Pajak dilakukan oleh SKPD Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang.
Adapun Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah tahun 2016 adalah :
Target

Rp. 886.964.751.000,-

Realisasi

Rp. 1.006.487.472.776,- _

Selisih lebih

Rp. 119.522.721.776,-

Realisasi Pajak Daerah mencapai 113,48 % dari target Pajak Daerah Tahun 2016.
Rincian Pajak Daerah adalah sebagai berikut :
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

JENIS PENDAPATAN

ANGGARAN 2016

Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C
Pajak Parkir
Pajak Air Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak BPHTB
Pajak PBB
PAJAK DAERAH

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

SELISIH

REALISASI 2015

56.356.000.000
87.500.000.000
17.000.000.000
28.135.001.000
186.000.000.000
200.000.000

66.374.406.216
91.789.276.983
17.601.177.831
29.428.875.424
189.895.462.761
105.999.850

10.018.406.216
4.289.276.983
601.177.831
1.293.874.424
3.895.462.761
(94.000.150)

117,78
104,90
103,54
104,60
102,09
53,00

55.445.095.950
78.155.642.554
15.728.927.946
25.910.827.083
185.505.501.940
120.188.240

10.000.000.000
5.343.750.000
50.000.000
254.505.000.000
241.875.000.000

11.379.780.905
6.296.980.828
750.000
331.793.233.942
261.821.528.036

1.379.780.905
953.230.828
(49.250.000)
77.288.233.942
19.946.528.036

113,80
117,84
1,50
130,37
108,25

9.574.487.370
5.543.419.678
0
232.877.793.324
207.346.969.699

886.964.751.000

1.006.487.472.776

119.522.721.776

113,48

816.208.853.784

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

2)

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah adalah PAD yang tarifnya telah diatur dengan Perda dan
pemungutan Retribusi ini berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh
Pemerintah

Kota

Semarang.

Pengelolaan

Pendapatan

Retribusi

dan

Target dan Realisasi Retribusi Daerah adalah :
Target

Rp. 127.522.601.000,-

Realisasi

Rp. 121.124.927.429,- _

Selisih kurang

Rp. ( 6.397.673.571,-)

Realisasi Retribusi Daerah mencapai 94,98 % dari target Retribusi Daerah Tahun
2016. Rincian Penerimaan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut :
SELISIH

PERSEN
TASE

3.876.771.000
3.876.771.000

328.318.000
328.318.000

109,25
109,25

3.564.854.400
3.564.854.400

0
0

56.000.000
56.000.000

56.000.000
56.000.000

100,00
100,00

45.000.000
45.000.000

0
0

0
0

0
0

0
0

1.140.000
1.140.000

NO

URAIAN

ANGGARAN 2016

1.

DINAS KESEHATAN
Retribusi Pelayanan Kesehatan

3.548.453.000
3.548.453.000

2.

DINAS BINA MARGA
Retr. Ijin Persewaan Alat Berat

3.

DINAS PSDA & ESDM
Retr. Ijin Persewaan Alat Berat

REALISASI 2016

REALISASI 2015

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pemungutannya dilakukan oleh SKPD penghasil.

Hal. 21

SELISIH

PERSEN
TASE

187.522.500

74.382.500

165,74

183.897.500

157.272.500

55.882.500

155,12

115.147.500

11.750.000

30.250.000

18.500.000

257,45

68.750.000

37.861.560.000

28.622.046.900

(9.239.513.100)

75,60

24.061.757.000

654.691.000

849.052.000

194.361.000

129,69

696.904.000

1.667.097.000

1.345.473.000

(321.624.000)

80,71

1.586.986.500

1.224.328.000

1.695.910.000

471.582.000

138,52

840.697.500

26.119.175.000
8.196.269.000

19.259.130.800
5.472.481.100

(6.860.044.200)
(2.723.787.900)

73,74
66,77

15.811.316.600
5.125.852.400

PENERANGAN JALAN & P.
REKLAME
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah

6.000.000.000

6.489.987.250

489.987.250

108,17

5.887.733.480

6.000.000.000

6.489.987.250

489.987.250

108,17

5.887.733.480

DISHUB KOMINFO
Retr. Pelayanan Parkir Tepi
Jalan Umum
Retr. Pengujian Kendaraan
Bermotor
Retr. Pengendalian Menara
Telekomunikasi
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr. Terminal
Retr.Tempat Khusus Parkir
Retr. Ijin Trayek

18.819.671.000
3.850.000.000

16.567.163.475
3.012.751.000

(2.252.507.525)
(837.249.000)

88,03
78,25

11.620.435.250
2.804.290.000

6.040.753.375

6.043.205.700

2.452.325

100,04

6.119.204.000

2.000.000.000

487.690.150

(1.512.309.850)

24,38

0,00

5.308.495.625

5.308.495.625

-

100,00

1.364.420.750

1.147.860.000
397.412.000
75.150.000

904.826.000
731.620.000
78.575.000

(4.403.669.625)
(416.240.000)
3.425.000

78,83
184,10
104,56

645.988.500
617.382.000
69.150.000

URAIAN

ANGGARAN 2016

4.

DINAS KEBAKARAN

113.140.000

Retr.Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah

101.390.000

5.

6.

7.

DINAS TATA KOTA &
PERUMAHAN
Retr.Pelayanan Pemakaman &
Pengabuan Myt
Retr.Penggantian Biaya Cetak
Peta
Retr. Ijin Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr. Ijin Mendirikan Bangunan
Retr. Ijin Gangguan / Keramaian

REALISASI 2016

REALISASI 2015

8.

BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Retr.Hasil Sewa Laboratorium
Air

393.050.000
393.050.000

525.450.000
525.450.000

132.400.000
132.400.000

133,69
133,69

331.900.000
331.900.000

9.

DINAS KEBERSIHAN &
PERTAMANAN
Retr.Pelayanan Persampahan
Retr. Penyedotan Kakus
Retr. Sewa Lapangan Simpang
Lima

12.597.919.000

15.373.320.500

2.775.401.500

122,03

14.384.499.286

11.568.165.000
189.754.000
840.000.000

15.167.582.500
205.738.000
0

3.599.417.500
15.984.000
(840.000.000)

131,11
108,42
0

14.059.141.286
199.358.000
126.000.000

D. SOSIAL PEMUDA &
OLAHRAGA
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr.Tempat Rekreasi & Olah
Raga

1.818.760.000

2.036.930.000

218.170.000

112,00

1.641.669.500

768.520.000

1.011.105.000

242.585.000

131,57

698.850.000

1.050.240.000

1.025.825.000

(24.415.000)

97,68

942.819.500

DINAS TENAGA KERJA &
TRANSMIGRASI
Retr. Perpanjangan Ijin
Memperkerjakan Tenaga Kerja
Asing

3.500.000.000

3.408.400.050

(91.599.950)

97,38

3.694.595.700

3.500.000.000

3.408.400.050

(91.599.950)

97,38

3.694.595.700

DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr.Tempat Penginapan/
Pesanggrahan/Villa
Retr.Tempat Rekreasi &
Olahraga

6.057.952.000

5.914.603.300

(143.348.700)

97,63

4.955.301.700

1.107.947.000

2.265.864.300

1.157.917.300

204,51

780.255.200

469.000.000

372.200.000

(96.800.000)

79,36

417.400.000

4.481.005.000

3.276.539.000

(1.204.466.000)

73,12

3.757.646.500

SEKRETARIAT
Retr. Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retr.Tempat Penginapan /
Villa

798.627.000
109.495.000

823.486.000
119.200.000

24.859.000
9.705.000

103,11
108,86

899.573.000
118.700.000

689.132.000

704.286.000

15.154.000

102,20

780.873.000

10.

12.

13.

14.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

NO

Hal. 22

NO

URAIAN

15.

DPKAD
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retr.Sewa Aset Tanah
Retr.Sewa Lahan Jembatan
Ciputa-Anggrek
Sewa Lahan Jembatan CiputaAchmad Dahlan
Retr.Kerjasama Lantai dasar
Pertokoan Simp.5
Retr.Kerjasana Bengkok
Pujasera Ngaliyan
Retr.Kerjasana PT. NARPATI
Retr.Sewa Lahan Sam Po Kong
Retr.Sewa Lahan Tk. Roti
Purimas
Retr.Sewa Lapangan Golf
Retr.Sewa Lahan Dr.Cipto
PT.Indosat
Retr.Sewa Lahan PT. Tirto
Podo Moro
Retr.Sewa Lahan PT. XL Axiata
Tbk
Retr.Sewa Lahan Hotel
Tentrem

16.

17.

DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Pemakaian Kekayaan Daerah
Retr. Tempat pelelangan Ikan
DINAS PASAR
Retr. Pelayanan Pasar
Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah
RETRIBUSI DAERAH

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

SELISIH

REALISASI 2015

21.084.047.000
21.084.047.000

24.084.560.360
24.084.560.360

3.000.513.360
3.000.513.360

114,23
114,23

4.037.436.321
4.037.436.321

6.671.787.000
22.973.000

7.533.797.578
22.973.425

862.010.578
425

112,92
100,00

2.245.739.139
20.884.932

160.179.000

202.728.657

42.549.657

126,56

180.203.250

242.037.000

715.734.000

473.697.000

295,71

349.609.000

34.625.000

41.000.000

6.375.000

118,41

41.000.000

580.000.000
39.235.000
29.282.000

1.740.000.000
132.420.000
144.477.700

1.160.000.000
93.185.000
115.195.700

300,00
337,50
493,40

0
0
0

1.350.000.000
55.995.000

1.550.000.000
55.995.000

200.000.000
0

114,81
100,00

1.200.000.000
0

55.500.000

103.000.000

47.500.000

185,59

0

55.995.000

55.995.000

0

100,00

0

11.786.439.000

11.786.439.000

0

100,00

0

70.477.000

80.850.915

10.373.915

114,72

85.076.625

32.035.000
38.442.000

42.339.000
38.511.915

10.304.000
69.915

132,16
100,18

48.570.000
36.506.625

14.858.945.000
9.370.366.000
5.488.579.000

13.077.835.179
9.305.604.465
3.772.230.714

(1.781.109.821)
(64.761.535)
(1.716.348.286)

88,01
99,31
68,73

14.333.309.721
10.406.375.343
3.926.934.378

127.522.601.000

121.124.927.429

(6.397.673.571)

94,98

89.728.179.483

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

3)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah (HPKD) yang dipisahkan :

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah PAD yang berasal
dari pembagian laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Semarang
dan diterima melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang.
Target dan Realisasi HPKD yang dipisahkan adalah :
Target

Rp. 51.979.633.000,-

Realisasi

Rp. 52.309.979.748,- -

Selisih lebih

Rp.

330.346.748,-

Realisasi HPKD mencapai 100,64 % dari target HPKD yang dipisahkan Tahun
2016. Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan adalah
sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5

URAIAN

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

Perusahaan Daerah RPH & BHP
150.000.000
77.623.330
(72.376.670)
Perusahaan Daerah Percetakan
210.000.000
120.038.570
(89.961.430)
Perusahaan Daerah Bank Pasar
368.280.000
249.489.648
(118.790.352)
Perusahaan Daerah BPR / BKK
1.251.353.000
1.071.546.959
(179.806.041)
Bank Jateng Cabang Semarang
50.000.000.000
50.791.281.241
791.281.241
JUMLAH
51.979.633.000
52.309.979.748
330.346.748
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

PERSEN
TASE
51,75
57,16
67,74
85,63
101,58
100,64

REALISASI 2015
0
69.361.514
91.006.744
1.035.606.835
9.334.601.607
10.530.576.700

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah.Pendapatan ini dikelola

Hal. 23

4)

Lain-lain PAD yang Sah :

Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah adalah penerimaan yang berasal dari 7
(tujuh) Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan
Kota, RSUD, Dinas Perhubungan dan Kominfo, Dinas Sosial, Pemuda dan Olah
raga, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kelautan dan
Perikanan dan Dinas Pertanian
Target

Rp. 270.572.544.000,-

Realisasi

Rp. 311.723.520.112,-

Selisih lebih

Rp. 41.150.976.112,-

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah mencapai 115,21 % dari target Lain – lain PAD
yang sah Tahun 2016. Lain – lain PAD yang Sah dapat dirinci sebagai berikut :

1.

DINAS KESEHATAN KOTA
Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada FKTP

27.720.627.000
27.720.627.000

28.928.389.955
28.928.389.955

1.207.762.955
1.207.762.955

104,36
104,36

29.224.121.000
29.224.121.000

2.

RUMAH SAKIT UMUM
Pendapatan BLUD RSUD Kota
Semarang

132.000.000.000
132.000.000.000

130.264.266.621
130.264.266.621

(1.735.733.379)
(1.735.733.379)

98,69
98,69

118.549.358.953
118.549.358.953

3.

DISHUB KOMINFO
Fasilitas Umum
Penr.lain2 BLU

27.611.643.000
278.058.000
27.333.585.000

22.661.268.137
251.306.500
22.409.961.637

(4.950.374.863)
(26.751.500)
(4.923.623.363)

82,07
90,38
81,99

23.498.212.750
251.869.250
23.246.343.500

4.

DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
Pendapatan Denda Administrasi
Kependudukan

489.800.000

384.900.000

(104.900.000)

78,58

871.900.000

489.800.000

384.900.000

(104.900.000)

78,58

871.900.000

82.072.436.000
100.000.000
200.000.000

130.836.857.571
0
1.379.824.770

48.764.421.571
(100.000.000)
1.179.824.770

159,42
0,00
689,91

154.961.698.693
0
1.931.938.925

18.961.903.000
56.991.249.000
4.634.070.000

19.823.411.810
59.778.995.932
4.634.070.387

861.508.810
2.787.746.932
387

104,54
104,89
100,00

30.346.141.136
56.044.693.347
-

1.115.214.000

0

(1.115.214.000)

0,00

-

Hasil Pengelolaan Dana
Bergulir dari Kel Masy.
Denda Pajak
Lain-lain DPKAD

70.000.000

144.077.823

74.077.823

205,82

126.228.471-

0
0

742.968.508
41.708.276.668

742.968.508
41.708.276.668

100,00
100,00

8.600.484.283
57.912.212.531

6.

DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
Penjualan Hasil Perikanan

19.288.000

30.125.000

10.837.000

156,19

22.265.000

19.288.000

30.125.000

10.837.000

156,19

22.265.000

7.

DINAS PERTANIAN
Penjualan Hasil Pertanian
Penjualan Hasil Peternakan

658.750.000
90.000.000
568.750.000

1.242.944.501
109.910.800
1.133.033.701

584.194.501
19.910.800
564.283.701

188,68
122,12
199,21

998.854.375
82.213.500
916.640.875

270.572.544.000

311.723.520.112

41.150.976.112

115,21

328.126.410.771

DPKAD
Pelepasan Hak Atas Tanah
Penj.Peralatan/ Perlengk.Kant.
Yg tdk terpakai
Jasa Giro Kas Daerah
Rekening Deposito pada Bank
Pendapatan dari Pengembalian
kerugian daerah
Pendapatan dari Pengembalian
hibah KPU

PENERIMAAN LAIN-LAIN PAD
YANG SAH

REALISASI 2016

SELISIH

REALISASI 2015

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

b) Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang berasal dari Pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

URAIAN

5.

ANGGARAN 2016

PERSEN
TASE

NO

Hal. 24

Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah :
Target

Rp. 1.447.698.516.000,-

Realisasi

Rp. 1.644.277.729.716,- -

Selisih lebih

Rp. 196.579.213.716,-

Realisasi Dana Perimbangan mencapai 113,58 % dari target Dana Perimbangan
Tahun 2016. Rincian Dana Perimbangan adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

1.
2.

Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber
Daya Alam
Dana Alokasi Umum.
Dana Alokasi Khusus

3.
4

ANGGARAN 2016

Dana Perimbangan

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

SELISIH

REALISASI 2015

196.616.059.000
3.088.834.000

182.951.352.221
2.731.426.525

(13.664.706.779)
(357.407.475)

93,05
88,43

95.124.155.500
1.738.332.174

992.311.186.000
255.682.437.000

1.211.708.204.000
246.886.746.970

219.397.018.000
(8.795.690.030)

122,11
96,56

1.126.847.634.000
46.661.150.000

1.447.698.516.000

1.644.277.729.716

196.579.213.716

113,58

1.270.371.271.674

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

1)

Bagi Hasil Pajak :

Dana Bagi Hasil Pajak adalah dana yang berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan, Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak
Penghasilan Pasal 21, DBHCHT dan Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29.
Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah :
Target

Rp. 196.616.059.000,-

Realisasi

Rp. 182.951.352.221,- -

Selisih kurang

Rp. (13.664.706.779,-)

Atau realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 93,05 % dari target Bagi Hasil Pajak Tahun
2016. Adapun Rincian Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut :

1.
2.
3
4

URAIAN
Bagi Hasil Pajak Bumi &
Bangunan
Bagi Hasil dari PPH OPDN &
Pasal.21
PPH Pasal 25/29
DBHCHT
Bagi Hasil Pajak

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2015

12.814.294.000

15.351.809.483

2.537.515.483

119,80

15.042.001.500

107.756.042.000

97.729.343.222

(10.026.698.778)

90,70

66.219.562.200

69.045.723.000
7.000.000.000

62.675.208.552
7.194.990.964

907.000
194.990.964

90,77
102,79

7.281.907.000
6.580.684.800

196.616.059.000

182.951.352.221

(13.664.706.779)

93,05

95.124.155.500

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

2)

Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam (BHBP / SDA) :

Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam adalah dana yang berasal dari
Penerimaan SDA Kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan
minyak bumi, pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi.
Target dan Realisasi BHBP / SDA adalah :
Target

Rp.3.088.834.000,-

Realisasi

Rp.2.731.426.525,- -

Selisih kurang

Rp. (357.407.475,-)

Atau realisasi BHBP/SDA mencapai 88,43 % dari target BHBP / SDA Tahun 2016.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

NO

Hal. 25

Rincian Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam adalah sebagai
berikut :
NO
1
2
3
4
5
6

URAIAN

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2015

Pertambangan Umum
Panas Bumi
Minyak Bumi
Gas Bumi
Kehutanan
Perikanan

286.000
15.498.000
71.465.000
1.727.546.000
184.845.000
1.089.194.000

186.000
17.945.050
36.187.500
2.054.062.013
171.020.423
452.025.539

(100.000)
2.447.050
(35.277.500)
326.516.013
(13.824.577)
(637.168.461)

65,03
115,79
50,64
118,90
92,52
41,50

26.900.686
11.570.897
57.172.500
739.162.200
200.261.858
703.264.033

Bagi Hasil Bukan Pajak/
Sumber Daya Alam

3.088.834.000

2.731.426.525

(357.407.475)

88,43

1.738.332.174

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

3)

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari pendapatanAPBN yang
dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah dalam rangka mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan
desentralisasi.
Target

Rp. 992.311.186.000,-

Realisasi

Rp. 1.211.708.204.000,- -

Selisih lebih

Rp. 219.397.018.000,-

Atau realisasi Dana Alokasi Umum mencapai 122,11 % dari target Dana Alokasi
Umum Tahun 2016. Rincian Dana Alokasi Umum adalah sebagai berikut :
NO
1

URAIAN
Dana Alokasi Umum

Jumlah Dana Alokasi Umum (DAU)

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2015

992.311.186.000

1.211.708.204.000

219.397.018.000

122,11

1.126.847.634.000

992.311.186.000

1.211.708.204.000

219.397.018.000

122,11

1.126.847.634.000

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

Pelampauan pencapaian Target Pendapatan DAU adalah karena terbitnya PMK
125/PMK.07/2016 tentang Penundaan Penyaluran sebagian DAU Tahun 2016,
Desember ) sehingga Pemkot Semarang menurunkan Target Pendapatan DAU
pada Perubahan APBD 2016 sesuai dengan besaran penundaan, namun ternyata
penundaan hanya untuk bulan September dan Oktober 2016, sedangkan DAU
bulan Nopember dan Desember tidak ada penundaan. Adapun penundaan bulan
September dan Oktober telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat pada 31
Desember 2016.
4)

Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang berasal dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu yang bertujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

dimana untuk Kota Semarang ditunda untuk 4 bulan ( mulai September –

Hal. 26

Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus adalah :
Target

Rp. 255.682.437.000,-

Realisasi

Rp. 246.886.746.970,- -

Selisih Kurang

Rp. (8.795.690.030,- )

Realisasi Dana Alokasi Khusus mencapai 96.56 % dari target Dana Alokasi Khusus
Tahun 2016. Rincian Dana Alokasi Khusus adalah sebagai berikut :
SELISIH

PERSEN
TASE

64.575.055.970
182.311.691.000

(10.647.579.030)
1.851.889.000

85,85
101,03

255.682.437.000

246.886.746.970

(8.795.690.030)

96,56

46.661.150.000

255.682.437.000

246.886.746.970

(8.795.690.030)

96,56

46.661.150.000

NO

URAIAN

1
2

Dana Alokasi Khusus Fisik
Dana Alokasi Khusus Non Fisik

75.222.635.000
180.459.802.000

Dana Alokasi Khusus (DAK)
Jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK)

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

REALISASI 2015
0
0

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

c)

Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah yang berasal
dari sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Target dan Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah :
Target

Rp. 983.172.252.000,-

Realisasi

Rp. 967.228.165.702,-

Selisih kurang

Rp. 15.944.086.298,-

Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 98,38 % dari target
Lain – lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2016.
Rincian Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah sebagai berikut :

1.

Pendapatan Hibah dari Pemerintah
Pusat
Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Propinsi
Dana Insentif Daerah

492.005.508.000

497.402.508.000

5.397.000.000

101,10

0

448.160.000.000

427.901.413.702

(20.258.586.298)

95,48

432.645.344.655

0

0

0

0,00

355.298.952.000

43.006.744.000
0

41.924.244.000
0

(1.082.500.000)
0

97,48
0,00

66.532.836.650
20.730.023.000

Lain – lain Pendapatan Daerah
Yang Sah

983.172.252.000

967.228.165.702

(15.944.086.298)

98,38

875.207.156.305

3
4
5

REALISASI 2016

SELISIH

REALISASI 2015

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

1) Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat
Adanya pendapatan hibah dari pemerintah pusat adalah berdasarkan Permendagri
RI Nomor 48 Tahun 2015 tentang pedoman penerimaan hibah dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dan penyertaan Modal pemerintah Daerah
PDAM dalam rangka penyelesaian hutang PDAM kepada Pemerintah Pusat secara
Non Kas. Target dan Realisasi Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat adalah :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

URAIAN

2

ANGGARAN 2016

PERSEN
TASE

NO

Hal. 27

Target

Rp. 492.005.508.000,-

Realisasi

Rp. 497.402.508.702,- _

Selisih lebih

Rp.

5.397.000.000,-

Realisasi Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat mencapai 101,10 % dari target
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat Tahun 2016.
Rincian Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat adalah sebagai berikut :
URAIAN

1

Hibah Non Kas dari
Pemerintah Pusat
Hibah dari Pemerintah
Pusat

492.005.508.000

492.005.508.000

0

100,00

0

0

5.397.000.000

5.397.000.000

100,00

0

Pendapatan Hibah
dari Pemerintah Pusat

492.005.508.000

497.402.508.000

5.397.000.000

101,10

0

2

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

NO

SELISIH

REALISASI 2015

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

Hibah Non Kas sebesar Rp.492.005.508.000,- merupakan Dana Hibah Non Kas
yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Semarang untuk
digunakan sebagai dasar penyertaan modal kepada PDAM dalam rangka
mengoptimalkan perbaikan kondisi keuangan PDAM dan penyelesaian piutang
negara kepada PDAM. Sedangkan Hibah dari Pemerintah Pusat sebesar
Rp.5.397.000.000,- terdiri dari :
a.

Program hibah air minum bantuan bantuan Pemerintah Australia Tahap II
Kota Semarang sebesar Rp.2.337.000.000,-

b. Program hibah air minum APBN Tahun 2016 Kota Semarang sebesar
Rp.3.060.000.000,2)

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi adalah dana yang berasal dari pendapatan
APBD Provinsi yang dialokasikan kepada kabupaten/kota se Provinsi yang
Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya adalah :
Target

Rp. 448.160.000.000,-

Realisasi

Rp. 427.910.413.702,-

Selisih kurang

Rp. 20.258.586.298,-

Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
mencapai 95,48 % dari target Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya Tahun 2016.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

bersangkutan berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah.

Hal. 28

Rincian Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya adalah
sebagai berikut :
NO
1.
2.
3.
4.
6.

URAIAN

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2015

Pajak Kendaraan Bermotor
BBNKB
Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
P2 & PAP
Bagi Hasil Pajak Rokok

150.000.000.000
125.000.000.000
120.000.000.000

156.311.497.647
114.990.167.765
100.727.744.843

6.311.497.647
(10.009.832.235)
(19.272.255.157)

104,21
91,99
83,94

143.012.429.266
117.200.774.862
119.988.102.162

160.000.000
53.000.000.000

160.325.000
55.711.678.447

325.000
2.711.678.447

100,20
105,12

167.180.027
52.276.858.338

Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda Lainnya

448.160.000.000

427.901.413.702

(20.258.586.298)

95,48

432.645.344.655

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

3)

Dana Penyesuaian

Dana penyesuaian adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam
rangka melaksanakan kebijakan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan yang terdiri dari Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil
Daerah dan Tunjangan Profesi. Mulai Tahun 2016 Dana Tambahan Penghasilan
Guru ( DTP-Guru PNSD ) dan Dana Tunjangan Profesi Guru ( Dana TP Guru PNSD)
menjadi DAK Non Fisik, hal ini berdasarkan Perpres Nomor 137/2015 tentang
rincian APBN Tahun 2016.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dirinci sebagai berikut :
ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

NO

URAIAN

SELISIH

REALISASI 2015

1.

Tambahan Penghasilan Guru
PNSD dan Tunj. Prof

0

0

0

0,00

355.298.952.000

Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus

0

0

0

0,00

355.298.952.000

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)
tanggal 16 Agustus 2016 nomor S-579/PK/2016 tentang Penyampaian Informasi
dan Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2016 untuk triwulan III & IV ,
dikarenakan masih ada silpa Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan
Guru PNSD. Tahun 2016 yang diperhitungkan oleh Pemerintah Pusat masih cukup
untuk membayar Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD
sampai dengan akhir Tahun 2016 sehingga kekurangan pembayaran TPG PNSD
menggunakan SILPA Tahun 2015 sebesar Rp. 154.137.387.000,4)

Bantuan Keuangan Provinsi

Bantuan keuangan provinsi adalah bantuan dalam penggunaannya dan teknis
penganggarannya dibedakan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus.
Bantuan ini diberikan provinsi kepada kabupaten/kota dalam rangka pemerataan
dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

kepada Daerah tentang penghentian penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru

Hal. 29

Target dan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi adalah :
Target

Rp. 43.006.744.000,-

Realisasi

Rp. 41.924.244.000,- _

Selisih kurang

Rp. (1.082.500.000,-)

Bantuan Keuangan Provinsi mencapai 97,48 % dari target Tahun 2016.
Adapun rincian dari Bantuan Keuangan adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

ANGGARAN 2016

1

Bantuan Keuangan dari Propinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya

43.006.744.000

Bantuan Keuangan dari
Propinsi Tk.I

43.006.744.000

SELISIH

PERSEN
TASE

41.924.244.000

(1.082.500.000)

97,48

66.532.836.650

41.924.244.000

(1.082.500.000)

97,48

66.532.836.650

REALISASI 2016

REALISASI 2015

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

5)

Dana Insentif Daerah

Dana Insentif Daerah adalah dana yang bersumber dari APBN yang bertujuan
memberikan reward kepada pemerintah daerah atas penilaian capaian kinerja-nya
di atas rata-rata nasional, dan digunakan dalam rangka pelaksanaan fungsi
pendidikan yang menjadi urusan / kewenangan daerah. Untuk tahun 2016
penggunaan DID tidak terikat pada pendidikan.
Kriteria pengalokasian DID yaitu :
1). Kriteria Utama : kriteria yang harus dimiliki oleh suatu daerah sebagai
penentu kelayakan daerah penerima yang terdiri atas :
* Opini BPK atas LKPD : WTP atau WDP.
* Penetapan APBD tepat waktu.
2). Kriteria Kinerja : kriteria penilaian terhadap kinerja daerah terdiri dari :
* Kesehatan Fiskal dan pengelolaan keuangan daerah (termasuk pengelolaan
pajak dan retribusi daerah ) dengan bobot 50%
* Pelayanan dasar publik, yang meliputi pendidikan, Kesehatan, Air Minum
* Ekonomi dan kesejahteraan (termasuk pengendalian tingkat inflasi) dengan
bobot 25% .
Namun untuk tahun 2016 Pemerintah Kota Semarang tidak memperoleh Dana
Insentif Daerah (DID) karena opini BPK atas Pemeriksaan Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 adalah

Wajar Dengan Pengecualian

(WDP)
Adapun rincian dari Dana Insentif Daerah adalah sebagai berikut :
NO
1

URAIAN

ANGGARAN 2016

REALISASI 2016

PERSEN
TASE

SELISIH

REALISASI 2015

Dana Insentif Daerah

0

0

0

0,00

20.730.023.000

Dana Insentif Daerah

0

0

0

0,00

20.730.023.000

Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Layak, Sanitasi untuk masyarakat dengan bobot 25%

Hal. 30

3.

Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah
Dalam upaya mengoptimalisasi mengelola pendapatan daerah Pemerintah Kota

Semarang sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan yang
timbul pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai berikut :
a.

Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD
a)

Permasalahan Pajak Daerah
1) Kurangnya kesadaran dan transparansi sebagai wajib pajak dalam
melaporkan besaran pendapatan dan besaran pembayaran pajaknya.
2) Keterbatasan aparat/SDM Pemeriksa Pajak yang memenuhi kriteria
pemeriksa pajak yang bersertifikat dan latar belakang pendidikan yang
sesuai.
3) Kesulitan

dalam

pemungutan

Pajak

Daerah

yang

tidak

jelas

kepemilikannya.
4) Peraturan Daerah terkait pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan
kondisi saat ini
5) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C tidak mencapai target
karena wilayah di Kota Semarang hanya ada 2 (dua) obyek pajak yang
bisa dikenakan pajak yaitu PT.Dibya Jaya Makmur dan PT.Berkah
Rowosari Indah. Pajak yang ada pada Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan termasuk yang harus diatur terkait dengan lingkungan (ijin) dan
dimana semua usaha yang terkait dengan mineral bukan logam dan
bantuan harus dipungut pajak secara adil. Sesuai dengan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Provinsi Jawa
Tengah, Bupati/Walikota menerbitkan WIUP Mineral Bukan Logam dan
atau Batuan setelah mendapat rekomendasi teknis dari Gubernur.
dikarenakan banyak obyek sarang burung walet yang tidak diketahui
pemiliknya/pengelolanya.
b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Dilaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan on
line sistem (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik)
terhadap Wajib Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan akan dilakukan
terhadap obyek pajak lain yaitu Pajak Hotel dan Pajak Parkir.
2) Diselenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan terkait
pengelolaan dan pemeriksaan pajak daerah bagi pegawai di lingkungan
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

6) Pajak Sarang Burung Walet realisasinya tidak mencapai target

Hal. 31

3) Melakukan perubahan data obyek pajak secara berkala, dengan
melakukan updating Pajak Daerah dan telah dilaksanakan yustisi pajak
daerah bagi wajib pajak yang telah melalaikan kewajibannya.
4) Telah diselesaikannya 5 (lima) Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pajak Daerah dan telah diusulkan untuk dibahas dalam Program
Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2017.
5) a). Melakukan sosialisasi terhadap aktifitas/kegiatan pengambilan
mineral bukan logam dan batuan agar mengajukan ijin ke Dinas ESDM
Provinsi Jawa Tengah.
b). Berkoordinasi dengan Kecamatan untuk memberikan data obyek
Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan yang ada di wilayah
kecamatan masing-masing.
6) Bekerjasama dengan kecamatan untuk mendata dan mengetahui
alamat pemiliknya/pengelolanya.
b.

Permasalahan Retribusi Daerah
Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi permasalahan
dan kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi Daerah bersangkutan.
Adapun permasalahan Retribusi Daerah setiap SKPD sebagai berikut :
Dinas Tata Kota dan Perumahan
Permasalahan :
1)

Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Penggantian Cetak Peta
dikarenakan :
a) Pada

tahun

2016

pengajuan

ijin

didominasi

oleh

pemohon

perorangan/perumahan kecil.
b) Pada tahun 2016 pengajuan permohonan KRK dari sektor kegiatan
usaha dan industri sedikit.
Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan
dikarenakan :
a) Wajib Retribusi IMB yang masuk pada TA 2016 sebagian besar nilai
retribusinya kecil (rata-rata sekitar Rp.10.000,- per meter).
b) Banyak berkas yang berhenti karena persyaratan belum lengkap,
terutama terkait persyaratan rekomendasi dari instansi lain.
c) Proses IMB yang masih rumit dan tidak sesuai SPM, sehingga
masyarakat enggan mengurus IMB.
d) Dalam memproses IMB belum memanfaatkan IT secara maksimal
sehingga efisien dan efektifitas masih kurang.
e) Banyak berkas yang masuk dalam kondisi pengecekan di lapangan
terdapat banyak pelanggaran, sehingga berkas tidak bisa diproses.
f) Personil yang menangani sangat terbatas.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

2)

Hal. 32

2)

Tidak tercapainya Target Pendapatan Retribusi Ijin Gangguan (HO)
dikarenakan :
a) Sesuai Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Ijin Gangguan
dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan
Tertentu bahwa permohonan daftar ulang bagi pemohon Ijin Gangguan
tidak dikenakan pembayaran retribusi kembali.
b) Pemberlakuan peraturan baru/edaran mengenai persyaratan yang
harus dilengkapi dalam permohonan Ijin Gangguan menjadi hambatan
bagi pengajuan penerbitan Ijin Gangguan maupun daftar ulang Ijin
Gangguan, karena belum didukung peraturan teknis pelaksanaannya di
daerah.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1)

Sosialisasi berkaitan dengan perijinaan (KRK, IMB, HO dan Pelayanan
Pemakaman) perlu ditingkatkan dari tingkat kelurahan dan kecamatan.

2)

Perlu adanya monitoring dan evaluasi setiap bulan terhadap prosedur
perijinan yang berlaku.

Dinas Perhubungan, Komunikasi& Informatika
Permasalahan :
1)

Tidak tercapainya target pendapatan parkir tepi jalan umum dikarenakan
banyak jalan yang direnovasi dan adanya perubahan lahan parkir.

2)

Tidak tercapainya target retribusi pengendalian menara telekomunikasi
karena :
a) Menara Telekomunikasi di Kota Semarang ada yang tidak ada identitas
b) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah retribusi baru,
karena waktunya sangat sempit sehingga perlu sosialisasi kepada
pemilik Menara Telekomunikasi

3)

Tidak tercapainya target retribusi terminal dikarenakan :
a) Terminal Terboyo, Jalan Kaligawe menuju Terminal Terboyo tergenang
air/rob. Pintu akses masuk Terminal banjir dan rusak. Hal ini
mengakibatkan bus tidak bisa masuk terminal dan kios/warung banyak
yang tutup.
b) Terminal Penggaron, penarikan retribusi tidak di depan pintu terminal
sehingga angkutan banyak yang putar balik untuk menghindari petugas
di lapangan dengan alasan kondisi didalam terminal sepi/tidak ada
penumpang.
c) Terminal Mangkang, berkurangnya bus kota dengan alasan sudah tidak
layak pakai, bus besar sulit diarahkan masuk ke dalam terminal dengan
alasan jalan didalam terminal rusak parah, serta penerangan jalan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

c) Pencairan Anggaran sosialiasi II baru diterima tanggal 5 Desember 2016

Hal. 33

banyak yang sudah mati sampai sekarang, beroperasinya kembali agenagen bus di wilayah Krapyak dan sekitarnya, belum maksimal
pemanfaatan terhadap Terminal Mangkang dan hanya digunakan
sebagai lintasan saja jadi jarang bus-bus yang istirahat/menginap.
d) Terminal

Cangkiran,

banyaknya

bus

angkutan

yang

tidak

beroperasi/berkurang dengan alasan Buku KIR dan KP yang habis masa
berlakunya, bertambahnya Bus BRT sehingga mengurangi jumlah bus
kota.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1)

Parkir di tepi jalan umum
a) Koordinasi dengan instansi terkait
b) Mencari titik-titik parkir yang belum terdata
c) Menaikkan target per titik parkir

2)

a) Sudah ada himbauan secara lisan maupun tertulis dari Dinas kepada
pemilik Menara Telekomunikasi tetapi belum ditindak lanjuti. Data
Mentel dan operator sangat dinamis, sehingga diperlukan data dari
pemilik menara
b) Sosialisasi I sudah dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016, nam