BAB 3 KEUANGAN DRAFT LKJP 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Daerah harus dilaksanakan
secara akuntabel dan transparan, berkeadilan guna menuju kesejahteraan masyarakat
secara luas. Dalam pengelolaan keuangan daerah diperlukan pengaturan kebijakan
pemerintah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan mengacu pada
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Ketentuan Peraturan Perundangan
yang dijadikan acuan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 serta diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Pada pasal 83 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 diamanatkan bahwa Kepala Daerah menyusun Kebijakan
Umum APBD (KUA) berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, selain itu
pemerintah juga menyusun pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah pada tahun bersangkutan, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 27 Tahun 2013.
Serangkaian langkah yang telah ditempuh Pemerintah Kota dalam mengambil
Kebijakan Umum Pengelolaan Anggaran sebagaimana uraian diatas selalu

mempertimbangkan permasalahan yang terjadi, isu strategis, proyeksi pendapatan dan
belanja daerah serta sumber penggunaan pembiayaan yang dimiliki.

3.1

PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah ditempuh oleh

Pemerintah Kota Semarang sebagai berikut :
1.

Penyediaan

anggaran

melalui

pengelolaan

pendapatan


daerah

untuk

dipergunakan dalam belanja daerah (belanja tidak langsung dan belanja
langsung), merupakan salah satu indikator kemampuan daerah dalam
mengalokasikan anggaran yang tersusun dalam program dan kegiatan.
2.

Penetapan Pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diproyeksikan dengan
memperhatikan pada kondisi saat ini dan potensi yang dimiliki serta realisasi
tahun sebelumnya dengan tetap memperhatikan kondisi riil yang tengah
dihadapi sehingga merupakan perencanaan yang terukur dan dapat dicapai.

hal | 25

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014


Anggaran Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2014, terdiri dari:
1.

Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 891.280.705.000,-

2.

Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.266.631.093.000,-

3.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp. 707.597.780.000,Total Pendapatan Daerah sebesar Rp. 2.865.509.578.000

Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, yaitu
jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang
digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi
dengan bagian Pemerintah Pusat/Daerah lain dalam rangka bagi hasil.

3.1.1 Kebijakan Pendapatan
Kebijakan


Umum

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

seiring

dengan

perkembangan dinamika tahun berjalan maka diperlukan koreksi yang disesuaikan
dengan kondisi yang aktual pada daerah dan nasional. Adapun Kebijakan Pendapatan
Daerah sebagai berikut :
1.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan baik dalam penganggaran maupun
pelaksanaan dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber-sumber pendapatan

melalui perkiraan yang terukur secara rasional serta mempertimbangkan
perolehan PAD tahun lalu serta potensi tahun berjalan.

2.

Kebijakan Dana Perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun
propinsi maka disesuaikan dengan peraturan ketentuan yang telah ditetapkan dari
Pusat maupun Propinsi.

3.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diproyeksikan dengan memperhatikan
kondisi riil yang tengah dihadapi pada saat ini dan potensi yang dimiliki serta
realisasi tahun sebelumnya sehingga merupakan perencanaan yang terukur dan
dapat dicapai.

Secara umum Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah Kota Semarang pada
tahun 2014 diarahkan pada :
Optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui upaya intensifikasi
dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan menitikberatkan pada :

1.

Optimalisasi potensi pendapatan dengan tetap tidak memberatkan masyarakat.

2.

Menjaga iklim investasi yang kondusif.

hal | 26

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3.

Mudah diterapkan dan dilaksanakan.

4.

Tidak merusak lingkungan.


5.

Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya serta
optimalisasi aset dan kekayaan Pemerintah Kota.

Kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah ini diharapkan akan meningkatkan
dengan perkembangan yang terjadi pada akselerasi aktivitas perekonomian dan
memberikan akuntabilitas yang obyektif dan proporsional pada pembangunan yang
akan dilaksanakan serta berupaya meningkatkan pengembangan perekonomian di
daerah.

3.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan
Upaya-upaya dalam mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2014, dapat
ditempuh melalui:
a.

Penyusunan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi
daerah yang sederhana dan akuntabel;

b.


Meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah;

c.

Peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli
daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan
peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan;

d.

Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah serta
lain-lain pendapatan yang sah terus ditingkatkan sesuai dengan potensi pungutan;

e.

Penyusunan regulasi Peraturan daerah tentang Pendapatan Daerah yang tidak
bertentangan dengan kebijakan investasi (Pro Investasi);

f.


Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah yakni PDAM Tirta Moedal,
Perusda Percetakan, Perusda BPR Bank Pasar, Perusda BPR/BKK dan Perusda
RPH dan BHP dalam memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah.

Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2014 secara umum
telah mencapai target, bahkan beberapa pendapatan realisasinya melampaui target.
Namun demikian masih terdapat jenis pendapatan yang realisasinya belum mencapai
target. Adapun Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2014 sebagai berikut :

hal | 27

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Target Pendapatan

Rp.

2.865.509.578.000,-


Realisasi Pendapatan

Rp.

3.185.786.667.455,-

Selisih Lebih

Rp.

320.277.089.455,-

-

Realisasi Pendapatan mencapai 111,18% dari target Pendapatan Tahun 2014.

Target dan Realisasi pendapatan secara rincian adalah sebagai berikut :

NO


JENIS
PENDAPATAN

1.

Pendapatan Asli
Daerah.

2.

Dana Perimbangan

3.

Lain-lain
Pendapatan yang
Sah.
Jumlah Pendapatan
Daerah.

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

891.280.705.000

1.158.137.854.383

266.857.149.383

129,94

925.919.310.506

1.266.631.093.000

1.274.767.390.279

8.136.297.279

100,64

1.191.097.523.757

707.597.780.000

752.881.422.793

45.283.642.793

106,40

679.553.892.597

2.865.509.578.000

3.185.786.667.455

320.277.089.455

111,18

2.796.570.726.860

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

a)

Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan pendapatan yang berasal dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
dan lain-lain pendapatan asli daerah yang dipisahkan.
Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut :
Target

Rp.

891.280.705.000,-

Realisasi

Rp. 1.158.137.854.383,-

Selisih Lebih

Rp.

-

266.857.149.383,-

Realisasi PAD mencapai 129,94% dari target PAD Tahun 2014.

NO

URAIAN

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

1.

Pendapatan Pajak
Daerah

642.700.000.000

791.764.929.686

149.064.929.686

123,19

683.708.489.950

2.

Pendapatan
Retribusi Daerah

104.484.420.000

110.310.402.783

5.825.982.783

105,58

102.785.108.993

3.

Pendapatan Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang dipisahkan

7.989.867.000

8.036.099.560

46.232.560

100,58

7.650.778.888

4.

Lain-lain PAD yang
Sah

136.106.418.000

248.026.422.354

111.920.004.354

182,23

131.774.932.675

JENIS PAD

891.280.705.000

1.158.137.854.383

266.857.149.383

129,94

925.919.310.506

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

hal | 28

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Rincian Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
1)

Pajak Daerah :
Pajak Daerah adalah PAD yang tarifnya diatur dengan Peraturan Daerah
(Perda) Kota Semarang. SKPD yang melakukan pengelolaan pendapatan Pajak
Daerah dan pemungutan penerimaan adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang. Adapun Target dan Realisasi
Penerimaan Pajak Daerah tahun 2014 adalah :
Target

Rp. 642.700.000.000,-

Realisasi

Rp. 791.764.929.686,- -

Selisih lebih

Rp. 149.064.929.686,-

Realisasi Pajak Daerah mencapai 123,19% dari target Pajak Daerah Tahun
2014.
Rincian Pajak Daerah adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

1.

Pajak Hotel

44.000.000.000

50.589.695.464

6.589.695.464

114,98

44.674.905.002

2.

Pajak Restoran

45.000.000.000

62.752.745.542

17.752.745.542

139,45

48.387.960.623

3.

Pajak Hiburan

11.250.000.000

14.670.566.132

3.420.566.132

130,41

12.405.484.804

4.

Pajak Reklame

20.812.500.000

22.505.204.858

1.692.704.858

108,13

22.921.879.365

5.

Pajak Penerangan
Jalan

136.687.500.000

163.497.269.631

26.809.769.631

119,61

137.411.660.918

6.

Pajak Mineral
Bukan Logam dan
Batuan

800.000.000

25.199.840

(774.800.160)

3,15

1.367.379.075

7.

Pajak Parkir

5.600.000.000

7.508.343.122

1.908.343.122

134,08

5.658.633.242

8.

Pajak Air Tanah

4.500.000.000

4.873.574.208

373.574.208

108,30

4.679.097.924

9.

Pajak Sarang
Burung Walet

50.000.000

0

(50.000.000)

0

0

10.

Pajak BPHTB

188.000.000.000

254.336.964.060

66.336.964.060

135,29

220.909.156.797

11.

Pajak PBB

186.000.000.000

211.005.366.829

25.005.366.829

113,44

185.292.332.200

PAJAK DAERAH

642.700.000.000

791.764.929.686

149.064.929.686

123,19

683.708.489.950

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

2)

Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah PAD yang tarifnya telah diatur dengan Perda dan
pemungutan Retribusi ini berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh
Pemerintah

Kota

Semarang.

Pengelolaan

Pendapatan

Retribusi

dan

Pemungutannya dilakukan oleh SKPD penghasil.

hal | 29

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Target dan Realisasi Retribusi Daerah adalah :
Target

Rp. 104.484.420.000,-

Realisasi

Rp.

110.310.402.783,- -

Selisih lebih

Rp.

5.825.982.783,-

Realisasi Retribusi Daerah mencapai 105,58% dari target Retribusi Daerah
Tahun 2014.
Rincian Penerimaan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut :
NO
1.

2.

3.

4.

5.

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

4.876.027.000

165,86

8.250.886.050

12.279.939.000

4.876.027.000

165,86

8.250.886.050

41.445.000

42.800.000

1.355.000

103,27

41.500.000

41.445.000

42.800.000

1.355.000

103,27

41.500.000

DINAS PSDA &
ESDM

136.233.000

105.025.000

(31.208.000)

77,09

121.645.000

Retr. Ijin Persewaan
Alat Berat

136.233.000

105.025.000

(31.208.000)

77,09

121.645.000

DINAS
KEBAKARAN

66.445.000

82.682.500

16.237.500

124,44

72.762.500

Retr.Pemeriksaan
Alat Pemadam
Kebakaran

55.945.000

64.682.500

8.737.500

115,62

58.512.500

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah

10.500.000

18.000.000

7.500.000

171,43

14.250.000

25.868.426.000

32.662.155.200

6.793.729.200

126,26

30.268.115.900

750.000.000

842.654.000

92.654.000

112,35

771.062.000

1.300.000.000

1.461.821.300

161.821.300

112,45

1.482.845.800

Retr. Ijin Pemakaian
Kekayaan Daerah

979.080.000

948.947.700

(30.132.300)

96,92

917.667.500

Retr. Ijin Mendirikan
Bangunan

17.280.888.000

23.696.254.200

6.415.366.200

137,12

21.070.239.500

Retr. Ijin Gangguan /
Keramaian

5.558.458.000

5.712.478.000

154.020.000

102,77

6.026.301.100

10.398.067.000

6.168.304.625

(4.229.762.375)

59,32

6.675.978.460

0

0

0

0

6.675.978.460

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah

10.398.067.000

6.168.304.625

(4.229.762.375)

59,32

0

DISHUB
KOMINFO

12.680.705.000

12.308.012.845

(372.692.155)

97,06

12.572.904.230

URAIAN

ANGGARAN 2014

DINAS
KESEHATAN

7.403.912.000

12.279.939.000

Retribusi Pelayanan
Kesehatan

7.403.912.000

DINAS BINA
MARGA
Retr. Ijin Persewaan
Alat Berat

DINAS TATA
KOTA &
PERUMAHAN
Retr.Pelayanan
Pemakaman &
Pengabuan Myt
Retr.Penggantian
Biaya Cetak Peta

6.

PENERANGAN
JALAN & P.
REKLAME
Retr. Reklame / Titik
Reklame

7.

REALISASI 2014

SELISIH

hal | 30

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

NO

8.

URAIAN

11.

12.

13.

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

3.700.000.000

2.783.789.500

(916.210.500)

75,24

2.601.911.700

Retr. Pengujian
Kendaraan Bermotor

5.879.655.000

6.468.913.470

589.258.470

110,02

6.142.773.030

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah

1.223.365.000

1.233.912.375

10.547.375

100,86

1.900.248.500

Retr. Terminal

882.300.000

798.725.000

(83.575.000)

90,53

963.826.000

Retr.Tempat Khusus
Parkir

874.695.000

911.147.500

36.452.500

104,17

872.445.000

Retr. Ijin Trayek

120.690.000

111.525.000

(9.165.000)

92,41

91.700.000

BADAN
LINGKUNGAN
HIDUP

269.831.000

338.050.000

68.219.000

125,28

275.950.000

0

0

0

0

275.950.000

269.831.000

338.050.000

68.219.000

125,28

0

DINAS
KEBERSIHAN &
PERTAMANAN

12.428.329.000

14.664.628.000

2.236.299.000

117,99

13.631.303.800

Retr.Pelayanan
Persampahan

11.772.150.000

13.610.750.000

1.838.600.000

115,62

12.648.398.000

Retr. Penyedotan
Kakus

149.929.000

203.378.000

53.449.000

135,65

228.405.800

Retr. Sewa Lapangan
Simpang Lima

506.250.000

850.500.000

344.250.000

168,00

754.500.000

DISPENDUK &
CAPIL

753.155.000

1.156.621.000

403.466.000

153,57

2.854.896.000

Penggantian Biaya
KTP & Akte Capil

753.155.000

1.156.621.000

403.466.000

153,57

2.854.896.000

1.628.180.000

1.755.557.150

127.377.150

107,82

2.060.349.950

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah

702.600.000

818.357.650

115.757.650

116,48

975.912.450

Retr.Tempat
Rekreasi & Olah
Raga

925.580.000

937.199.500

11.619.500

101,26

1.084.437.500

DINAS TENAGA
KERJA &
TRANSMIGRASI

700.000.000

1.631.172.000

931.172.000

233,02

0

Retr. Perpanjangan
Ijin Memperkerjakan
Tenaga Kerja Asing

700.000.000

1.631.172.000

931.172.000

233,02

0

DINAS
PARIWISATA &
KEBUDAYAAN

4.863.841.000

4.880.453.350

16.612.350

100,34

5.568.807.000

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah

1.056.927.000

1.257.088.000

200.161.000

118,94

2.380.678.000

365.600.000

376.800.000

11.200.000

103,06

355.200.000

3.441.314.000

3.246.565.350

(194.748.650)

94,34

2.832.929.000

Retr.Hasil Sewa
Laboratorium Air

10.

REALISASI 2014

Retr. Pelayanan
Parkir Tepi Jalan
Umum

Retr. Pemakaian
Kekayan Daerah

9.

ANGGARAN 2014

D. SOSIAL
PEMUDA &
OLAHRAGA

Retr.Tempat
Penginapan/
Pesanggrahan/Villa
Retr.Tempat
Rekreasi & Olahraga

hal | 31

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

NO
14.

15.

URAIAN

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

788.674.000

904.163.000

115.489.000

114,64

846.734.000

Retr. Pemakaian
Kekayaan Daerah

99.541.405

115.600.000

16.058.595

116,13

125.200.000

Retr.Tempat
Penginapan / Villa

689.132.595

788.563.000

99.430.405

114,43

721.534.000

DPKAD

5.949.740.000

2.632.670.402

(3.317.069.598)

44,25

2.636.154.903

Retribusi
Pemakaian
Kekayaan Daerah

5.949.740.000

2.632.670.402

(3.317.069.598)

44,25

2.636.154.903

385.990.000

969.702.328

583.712.328

251,22

1.453.460.228

3.353.900.000

0

(3.353.900.000)

0

110.000.000

Retr.Sewa Lahan
Jembatan CiputaAnggrek

15.691.000

18.986.302

3.295.302

121,00

17.260.275

Sewa Lahan
Jembatan CiputaAchmad Dahlan

142.381.000

160.182.000

17.801.000

113

142.383.000

Retr.Kerjasama
Lantai dasar
Pertokoan Simp.5

191.239.000

155.381.750

(35.857.250)

81,25

223.112.000

Retr.Kerjasana
Bengkok Pujasera
Ngaliyan

19.044.000

42.003.990

22.959.990

221

34.625.000

Retr.Kerjasana PT.
NARPATI

580.000.000

0

(580.000.000)

0

580.000.000

Retr.Sewa Lahan
Sam Po Kong

34.875.000

132.668.032

97.793.032

380,41

24.494.400

Retr.Sewa Lahan Tk.
Roti Purimas

26.620.000

53.746.000

27.126.000

201,90

50.820.000

Retr.Sewa Lapangan
Golf

1.200.000.000

1.100.000.000

(100.000.000)

91,67

0

DINAS
KELAUTAN &
PERIKANAN

55.687.000

66.535.295

10.848.295

119,48

58.802.580

Pemakaian
Kekayaan Daerah

25.312.000

29.641.500

4.329.500

117,10

26.240.500

Retr. Tempat
pelelangan Ikan

30.375.000

36.893.795

6.518.795

121,46

32.562.080

DINAS PASAR

20.451.750.000

18.631.633.416

(1.820.116.584)

91,10

16.848.318.620

Retr. Pelayanan
Pasar

13.757.871.000

13.824.452.709

66.581.709

100,48

12.414.897.320

6.693.879.000

4.807.180.707

(1.886.698.293)

71,81

4.433.421.300

104.484.420.000

110.310.402.783

5.825.982.783

105,58

102.785.108.993

Retr. SPBU
Pandanaran

17.

REALISASI 2014

SEKRETARIAT

Retr.Sewa Aset
Tanah

16.

ANGGARAN 2014

Retr.Pemakaian
Kekayaan Daerah
RETRIBUSI
DAERAH

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

hal | 32

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah (HPKD) yang dipisahkan :
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah PAD yang berasal
dari pembagian laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Semarang
pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah. Pendapatan ini
dikelola dan diterima melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang.
Target dan Realisasi HPKD yang dipisahkan adalah :
Target

Rp. 7.989.867.000,-

Realisasi

Rp. 8.036.099.560,- -

Selisih lebih

Rp.

46.232.560,-

Realisasi HPKD mencapai 100,58% dari target HPKD yang dipisahkan Tahun
2014.
Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan adalah sebagai
berikut :
NO

URAIAN

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

SELISIH

PERSEN
TASE

REALISASI 2013

1

Perusahaan Daerah
RPH & BHP

40.150.000

40.263.443

113.443

100,28

40.024.700

2

Perusahaan Daerah
Percetakan

157.178.000

186.582.943

29.404.943

118,71

181.801.835

3

Perusahaan Daerah
Bank Pasar

385.769.000

191.206.550

(194.562.450)

49,57

330.515.110

4

Perusahaan Daerah
Bpr / BKK

1.406.770.000

934.594.286

(472.175.714)

66,44

1.048.800.379

5

Bank Jateng Cabang
Semarang

6.000.000.000

6.683.452.338

683.452.338

111,39

6.049.636.864

JUMLAH

7.989.867.000

8.036.099.560

46.232.560

100,58

7.650.778.888

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

4) Lain-lain PAD yang Sah :
Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah adalah penerimaan yang berasal dari 7
Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan Kota,
RSUD, Dinas Perhubungan dan Kominfo, Dinas Sosial, Pemuda dan Olah raga,
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian dan Dinas
Kelautan dan Perikanan.
Target

Rp. 136.106.418.000,-

Realisasi

Rp. 248.026.422.354,-

Selisih lebih

Rp 111.920.004.354,-

Realisasi Lain-lain PAD yang Sah mencapai 182,23% dari target Lain – lain
PAD yang sah Tahun 2014.

hal | 33

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Lain – lain PAD yang Sah dapat dirinci sebagai berikut :
NO

URAIAN

1.

DINAS
KESEHATAN
KOTA
Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan
Nasional pada FKTP
RUMAH SAKIT
UMUM
Jasa Pelayanan
Kesehatan BLU
Pendapatan BLUD
RSUD Kota
Semarang
DISHUB
KOMINFO
Fasilitas Umum

14.327.067.000

14.971.508.000

644.441.000

PERSEN
TASE
104,50

14.327.067.000

14.971.508.000

644.441.000

104,50

0

82.000.000.000

108.862.750.734

26.862.750.734

132,76

50.648.925.346

0

0

0

0

0

82.000.000.000

108.862.750.734

26.862.750.734

132,76

50.648.925.346

16.644.361.000

16.668.845.275

24.484.275

100,15

12.583.669.564

219.313.000

245.384.775

26.071.775

111,89

245.617.850

Penr.lain2 BLU

16.425.048.000

16.423.460.500

(1.587.500)

99,99

12.338.051.714

0

0

0

0

1.182.449.664

0

0

0

0

1.182.449.664

22.656.250.000

106.739.200.151

84.082.950.151

471,12

67.037.712.938

100.000.000

4.247.676.530

4.147.676.530

4247,68

96.698.000

56.250.000

795.290.500

739.040.500

1413,85

1.435.318.450

5.000.000.000

23.279.308.915

18.279.308.915

465,59

13.011.336.326

17.500.000.000

53.782.838.186

36.282.838.186

307,33

44.781.020.977

0

6.856.000

6.856.000

0

36.471.500

Lain-lain DPKAD

0

24.549.806.948

24.549.806.948

0

7.608.536.756

Bunga Dana Bergulir

0

77.423.072

77.423.072

0

68.330.929

15.240.000

15.810.500

570.500

103,74

13.787.000

15.240.000

15.810.500

570.500

103,74

13.787.000

463.500.000

768.307.694

304.807.694

165,76

308.388.163

18.000.000

28.136.800

10.136.800

156,32

24.416.600

445.500.000

740.170.894

294.670.894

166,14

283.971.563

2.

3.

4.

5.

D. SOSIAL
PEMUDA &
OLAHRAGA
Penr Lain-lain / GGS
DPKAD
Pelepasan Hak Atas
Tanah
Penj.Peralatan/
Perlengk.Kant. Yg
tdk terpakai
Jasa Giro Kas Daerah
Rekening Deposito
pada Bank
Plat Ijin Reklame

6.

7.

ANGGARAN 2014

DINAS
KELAUTAN &
PERIKANAN
Penjualan Hasil
Perikanan
DINAS
PERTANIAN
Penjualan Hasil
Pertanian
Penjualan Hasil
Peternakan
PENERIMAAN
LAIN-LAIN PAD
YG SAH

136.106.418.000

REALISASI 2014

248.026.422.354

SELISIH

111.920.004.354

182,23

REALISASI 2013
0

131.774.932.675

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

b) Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang berasal dari Pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi.
Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah :

hal | 34

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Target

Rp. 1.266.631.093.000,-

Realisasi

Rp. 1.274.767.390.279,- -

Selisih lebih

Rp.

8.136.297.279,-

Realisasi Dana Perimbangan mencapai 100,64% dari target Dana Perimbangan
Tahun 2014.
Rincian Dana Perimbangan adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

1.
2.

Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Bukan
Pajak/ Sumber Daya
Alam
Dana Alokasi
Umum.
Dana Alokasi
Khusus
Dana Perimbangan

3.
4.

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

120.850.000.000
2.059.000.000

137.759.893.153
3.031.059.126

16.909.893.153
972.059.126

PERSEN
TASE
113,99
147,21

1.104.739.473.000

1.104.739.473.000

0

100,00

1.054.002.569.000

38.982.620.000

29.236.965.000

(9.745.655.000)

75,00

14.993.022.000

1.266.631.093.000

1.274.767.390.279

8.136.297.279

100,64

1.191.097.523.757

SELISIH

REALISASI 2013
120.223.608.244
1.878.324.513

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

1) Bagi Hasil Pajak :
Dana Bagi Hasil Pajak adalah dana yang berasal dari penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan, Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan
Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Cukai Tembakau dan Pajak Penghasilan Pasal
25 dan Pasal 29.
Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah :
Target

Rp.120.850.000.000,-

Realisasi

Rp.137.759.893.153,- -

Selisih lebih

Rp. 16.909.893.153,-

Atau realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 113,99 % dari target Bagi Hasil Pajak
Tahun 2014.

Adapun Rincian Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut :
NO
1.
2.
3.
4.

URAIAN
Bagi Hasil Pajak
Bumi & Bangunan
Bagi Hasil dari PPH
OPDN & Pasal.21
Bagi Hasil Pajak
Cukai Tembakau
PPH Pasal 25/29
Bagi Hasil Pajak

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

11.950.000.000

18.569.293.102

6.619.293.102

PERSEN
TASE
155,39

94.000.000.000

99.186.447.967

5.186.447.967

105,52

85.000.241.717

5.900.000.000

6.441.892.797

541.892.797

109,18

7.265.045.216

9.000.000.000

13.562.259.287

4.562.259.287

150,69

9.361.450.765

120.850.000.000

137.759.893.153

16.909.893.153

113,99

120.223.608.244

SELISIH

REALISASI 2013
18.596.870.546

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

hal | 35

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

2) Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam (BHBP / SDA) :
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam adalah dana yang berasal dari
Penerimaan SDA Kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan
minyak bumi, pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi.
Target dan Realisasi BHBP / SDA adalah :
Target

Rp.

2.059.000.000,-

Realisasi

Rp.

3.031.059.126,- -

Selisih lebih

Rp.

972.059.126,-

Atau realisasi BHBP/SDA mencapai 147,21% dari target BHBP / SDA Tahun
2014.
Rincian Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam adalah sebagai
berikut :
NO

URAIAN

1.

Bagi Hasil dari Iuran
Pengusahan Hutan
Bagi Hasil dari
Eksplorasi &
Eksploitasi
Bagi Hasil Bukan
Pajak/Sumber Daya
Alam

2.

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

0

0

0

PERSEN
TASE
0

2.059.000.000

3.031.059.126

972.059.126

147,21

1.878.324.513

2.059.000.000

3.031.059.126

972.059.126

147,21

1.878.324.513

SELISIH

REALISASI 2013
0

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

3) Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari pendapatan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah dalam rangka mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan
desentralisasi.
Target

Rp. 1.104.739.473.000,-

Realisasi

Rp. 1.104.739.473.000,- -

Selisih

Rp.

0,-

-

Atau realisasi Dana Alokasi Umum mencapai 100% dari target Dana Alokasi
Umum Tahun 2014.

4) Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus adalah dana yang berasal dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu yang bertujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.

hal | 36

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus adalah :
Target

Rp. 38.982.620.000,-

Realisasi

Rp. 29.236.965.000,- -

Selisih Kurang

Rp. ( 9.745.655.000,- )

Realisasi Dana Alokasi Khusus mencapai 75,00 % dari target Dana Alokasi
Khusus Tahun 2014.
c) Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah yang berasal
dari sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Target dan Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah :
Target

Rp. 707.597.780.000,-

Realisasi

Rp. 752.881.422.793,-

Selisih lebih

Rp.

45.283.642.793,-

Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 106,40% dari
target Lain – lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2014.
Rincian Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

1.

Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemda
Lainnya
Dana Penyesuaian
dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan
dari Propinsi
Lain – lain
Pendapatan Daerah
Yang Sah

2.
3.

ANGGARAN
2014
345.255.000.000

399.557.971.017

54.302.971.017

PERSEN
TASE
115,73

283.917.499.000

283.917.499.000

0

100,00

266.894.650.000

78.425.281.000

69.405.952.776

(9.019.328.224)

88,50

82.682.010.621

707.597.780.000

752.881.422.793

45.283.642.793

106,40

679.553.892.597

REALISASI 2014

SELISIH

REALISASI 2013
329.977.231.976

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

1) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
(DBHP & PD)
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi adalah dana yang berasal dari pendapatan
APBD Provinsi yang dialokasikan kepada kabupaten/kota se Provinsi yang
bersangkutan berdasarkan angka PERSENTASE untuk mendanai kebutuhan
daerah.
Target dan Realisasi DBHP dan PD adalah :
Target

Rp. 345.255.000.000,-

Realisasi

Rp. 399.557.971.017,-

Selisih lebih

Rp. 54.302.971.017,-

hal | 37

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Realisasi DBHP & PD mencapai 115,73 % dari target Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Tahun 2014.
Rincian Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
adalah sebagai berikut :
NO

URAIAN

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

PERSEN
TASE

SELISIH

REALISASI 2013

1.

Pajak Kendaraan
Bermotor

110.000.000.000

128.647.152.000

18.647.152.000

116,95

105.092.447.396

2.

BBNKB

139.000.000.000

139.354.094.076

354.094.076

100,25

138.691.775.956

3.

Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor

87.315.000.000

107.170.327.744

19.855.327.744

122,74

86.033.439.525

4.

P2 & PAP

140.000.000

165.592.525

25.592.525

118,28

159.569.099

6.

Pajak Rokok

8.800.000.000

24.220.804.672

15.420.804.672

275,24

0

345.255.000.000

399.557.971.017

54.302.971.017

115,73

329.977.231.976

Bagi Hasil Pajak
dari Propinsi dan
Pemda Lainnya

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

2) Dana Penyesuaian
Dana penyesuaian adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam
rangka melaksanakan kebijakan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan yang terdiri dari Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah,
Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah, Bantuan
Operasional Sekolah dan Dana Insentif Daerah.
Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus adalah :
Target

Rp. 283.917.499.000,-

Realisasi

Rp. 283.917.499.000,-

Selisih

Rp.

0,-

Dana Penyesuaian mencapai 100% dari target Dana Penyesuaian Tahun 2014.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dirinci sebagai berikut:
NO

URAIAN

1

Dana Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
Dana Bantuan
Operasional Sekolah
Tambahan
Penghasilan Guru
PNSD & Tunj.Prof
Dana Penyesuaian
& Otonomi Khusus

2
3

ANGGARAN 2014
0
0
283.917.499.000

REALISASI 2014

PERSEN
TASE
0

SELISIH

0

0

0

0

283.917.499.000

REALISASI 2013
0

0

0

100

266.894.650.000

100

266.894.650.000

0
283.917.499.000

283.917.499.000

0

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

hal | 38

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Dana BOS target dan realisasi sebesar Rp 0,- dikarenakan dana BOS tidak masuk
pada laporan realisasi anggaran (LRA) APBD namun dimasukkan pada laporan
operasional dan neraca.

3)

Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan keuangan provinsi adalah bantuan dalam penggunaannya dan teknis
penganggarannya dibedakan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus.
Bantuan ini diberikan provinsi kepada kabupaten/kota dalam rangka pemerataan
dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.
Target dan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi adalah :
Target

Rp. 78.425.281.000,-

Realisasi

Rp. 69.405.952.776

Selisih kurang

Rp.

,-

(9.019.328.224,-)

Bantuan Keuangan Provinsi mencapai 88,50% dari target Bantuan Keuangan
Provinsi Tahun 2014.
Adapun rincian dari Bantuan Keuangan adalah sebagai berikut:
NO

URAIAN

1

Bantuan Keuangan
dari Propinsi Tk.I
Bantuan Keuangan
dari Propinsi Tk.I

78.425.281.000

69.405.952.776

(9.019.328.224)

PERSEN
TASE
88,50

78.425.281.000

69.405.952.776

(9.019.328.224)

88,50

ANGGARAN 2014

REALISASI 2014

SELISIH

REALISASI 2013
82.682.010.621
82.682.010.621

Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2014

3.1.3

Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah
Dalam upaya mengoptimalisasi mengelola pendapatan daerah Pemerintah

Kota Semarang sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan
yang timbul pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai berikut :
1.

Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD
a) Permasalahan Pajak Daerah
1) Adanya pembayaran pajak yang belum membayar sesuai ketentuan
yang seharusnya.
2) Kurangnya kesadaran dan transparansi sebagai wajib pajak dalam
melaporkan besaran pendapatan riil dan besaran kewajiban
pembayaran pajaknya.

hal | 39

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3) Keterbatasan SDM Pemeriksa Pajak yang memenuhi kriteria
pemeriksa pajak yang bersertifikat dan latar pendidikan yang sesuai.
4) Kesulitan dalam pemungutan Pajak Daerah yang obyek pajaknya
tidak jelas kepemilikannya.
5) Kesulitan untuk mencari pemilik titik reklame
6) Kesulitan penerapan denda untuk keterlambatan pendaftaran
Reklame.
7) SPT Pajak Parkir yang disampaikan ke WP tidak dapat segera terdata
dan terdaftar, karena pengelola parkir di daerah tidak diberi
kewenangan untuk menyelesaikan masalah perpajakan karena harus
menunggu kebijakan dari pengelola parkir di pusat.
8) Pajak daerah sarang burung wallet capaian masih 0%.
9) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan tidak mencapai target
dikarenakan Wajib Pajak yang memiliki ijin saja yang menyetorkan
pajak
10) Belum sinkron antara peta dan database SISMIOP PBB belum
validnya database SISMIOP.
11) Adanya Surat Edaran Kepala BPN RI Nomor 5 Tahun 2013 bahwa
tidak perlu verifikasi BPHTB yang dilakukan Pemerintah Kota.

b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Melaksanakan pemeriksaan secara periodik setiap Triwulan dan
penungguan terhadap obyek pajak tertentu yang ditengarai dalam
membayar pajaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya dan
kedepan akan dilakukan pembayaran dan pelaporan melalui sistem
elektronik
2) Telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan
on line system (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik)
terhadap wajib pajak terhadap wajib pajak restoran dan pajak hiburan
dan akan dilakukan terhadap obyek pajak yang lain.
3) Mengusulkan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan terkait pengelolaan dan pemeriksaan pajak daerah bagi
pegawai di lingkungan DPKAD.
4) Melakukan perubahan data obyek pajak secara berkala dan
melakukan updating obyek pajak daerah.
5) Koordinasi dengan Dinas terkait.

hal | 40

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

6) Melakukan sosialisasi penerapan sanksi administrasi.
7) Melakukan pemanggilan terhadap wajib pajak melalui surat.
8) Berusaha mencari informasi pemilik sarang burung wallet dengan
melakukan pendataan melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar
serta koordinasi dengan Asosiasi Sarang Burung Walet.
9) Meningkatkan monitoring dan pengawasan terhadap Pajak mineral
bukan logam dan batuan
10) Pada tahun 2015 planning PETA PBB updating database secara
parsial.
11) Mengirim surat pemberitahuan kepada Kepala INI (Ikatan Notaris
Indonesia) dan IPPAT (Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah) Kota
Semarang tentang kewajiban melakukan verifikasi/penelitian SSPD
BPHTB sesuai dengan yang berlaku.

2.

Permasalahan Retribusi Daerah
Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi
permasalahan dan kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi Daerah
bersangkutan. Adapun permasalahan Retribusi Daerah setiap SKPD sebagai
berikut :
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
Permasalahan :
1.

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga titik reklame yang berada di lahan
Bina Marga, Jasa Marga dan Jalan Nasional tidak boleh lagi dipungut
retribusi sewa lahan.

2.

Dicabutnya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2009
tentang Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame, sehingga pemasangan
reklame yang berada di halaman/bangunan sendiri tidak lagi dipungut
retribusi.

3.

Diberlakukannya

Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor

20/PRT/M/2012 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagianbagian Jalan, sehingga tidak diperbolehkan lagi memasang reklame
melintang di jalan (bando), di median jalan termasuk delta, baik di jalan
Nasional, Provinsi maupun kota.

hal | 41

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Solusi :
1.

Adanya Penyederhanaan dalam proses perijinan titik reklame

2.

Penyusunan Raperda tentang Penyelenggaraan Reklame

3.

Perubahan tarif Pajak Reklame

Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
Permasalahan :
1) Target pendapatan parkir tepi jalan umum tidak dapat terpenuhi.
2) Tidak tercapainya target pada Retribusi Ijin Operasional Taksi karena
pelaksanaan Ijin Operasional Taksi selama 5 (lima) tahun sekali.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) a. Pengoptimalan pencarian titik-titik parkir baru dan mengefektifkan titiktitik parkir yang sudah ada
b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pembinaan dan
pengawasan terhadap Juru Parkir
c. Menambah personil sebagai pemungut retribusi parkir
2) a. Diadakan Operasi Laik Jalan bersama instansi terkait dalam rangka
penertiban dan pengawasan terhadap angkutan umum yang tidak laik
jalan.
b. Diberikan Surat Peringatan yang menerangkan bahwa kendaraan telah
habis masa berlakunya dan untuk segera melakukan perpanjangan dan
diberikan sanksi apabila tidak dilakukan perpanjangan akan dicabut ijin
trayeknya.

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah :
Permasalahan :
1) Kerjasama pengelolaan SPBU Pandanaran sudah berakhir dan tidak
diperpanjang

lagi,

sedangkan

denda

terhadap

keterlambatan

Rp. 3.353.900.000,- sampai dengan selesainya perjanjian belum dipenuhi
sehingga masuk menjadi piutang.
2) Kerjasama dengan PT.Narpati tidak mencapai target dan capaiannya 0%
dikarenakan sampai dengan saat ini belum memenuhi kewajiban
membayar retribusi.

hal | 42

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Solusi sebagai berikut :
1) Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan proses hukum sampai
dengan tingkat Kasasi dan saat ini telah ada putusan kasasi dari MA
( Mahkamah Agung ). Sesuai putusan MA tersebut dimenangkan oleh
pihak Pemerintah Kota Semarang.
2) Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan penagihan sebanyak 2
( dua ) kali, tapi sampai dengan saat ini PT. Narpati belum melakukan
pembayaran.

Dinas Pasar :
Permasalahan :
Tidak tercapainya Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikarenakan :
1) Kurang optimalnya dalam penarikan retribusi sewa lahan.
2) Kurang efektifnya mekanisme hubungan kerja sama dalam pemberdayaan
aset melalui kewenangan kewilayahan, hal tersebut dikarenakan juru
pungut retribusi PKL dilakukan oleh petugas kelurahan sesuai dengan
kewilayahan sehingga Dinas Pasar tidak dapat secara optimal
memberdayakan petugas tersebut.

Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Sosialisasi penarikan retribusi kepada petugas juru pungut retribusi sewa
lahan di 15 (lima belas) Kecamatan.
2) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yaitu kelurahan dan
kecamatan.

3.

Hasil PengelolaanKekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Permasalahan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan :

PD. BPR Bank Pasar
PD BPR Bank Pasar tidak mencapai target di tahun 2014 karena :
a.

Adanya biaya jasa pengabdian direktur yang harus dibayarkan secara
langsung dan tidak boleh diambilkan dari dana kesejahteraan pegawai.

b.

Adanya biaya sistem yang harus dibayar langsung oleh BPR Bank Pasar
dan tidak boleh disusutkan

hal | 43

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Solusi yang diupayakan sebagai berikutnya :
PD. BPR Bank Pasar untuk memaksimalkan penyaluran kredit kepada pihak
ketiga sehingga target tercapai.

PD. BPR BKK Kota Semarang
PD BPR BKK Kota Semarang tidak mencapai target di tahun 2014 karena
persaingan pasar yang semakin ketat

Solusi yang diupayakan sebagai berikutnya :
PD. BPR BKK Kota Semarang meminimalisir suku bunga lebih rendah
sehingga dapat bersaing dengan lembaga perkreditan yang lain.

4.

Pendapatan Dana Perimbangan
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya terserap sebesar 75% dari target
yang ditetapkan, hal tersebut disebabkan oleh :
a. Selisih nilai kontrak di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah)
b. Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena tidak cukup waktu
untuk proses lelang.

5.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Realisasi Dana Bantuan Keuangan dari Propinsi terserap sebesar 88,50% dari
target yang ditetapkan, hal tersebut disebabkan karena


Gagal lelang, terutama untuk kegiatan yang bersifat fisik sehingga
waktunya tidak cukup karena harus melalui proses lelang terlebih dahulu.

Solusi yang ditempuh :


Didalam forum-forum tertentu Pemerintah Kota menghimbau pada
Provinsi agar menetapkan APBD Provinsi lebih awal, sehingga
Pemerintah Kota tidak terkendala oleh terbatasnya waktu dalam proses
lelang.

hal | 44

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

3.2

PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
Pemerintah Kota Semarang dalam Pengelolaan Belanja Daerah berupaya

mengarah

pada

Anggaran

Berbasis

Kinerja.

Belanja

daerah

agar berdaya dan berhasil guna maka belanja daerah penganggarannya disusun
berdasarkan prestasi kerja yaitu anggaran disusun berdasarkan atas target kinerja
yang ditetapkan dengan tetap berlandaskan pada azas umum pengelolaan keuangan
daerah yaitu tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggungjawab serta memperhatikan azas keadilan,
kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Anggaran berbasis kinerja bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan
efesiensi penggunaan alokasi anggaran. Orientasi dari anggaran berbasis kinerja
adalah pencapaian hasil (output dan outcome) dari input yang dimanfaatkan guna
pencapaian target kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah masing-masing
sebagaimana tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang dimiliki.

3.2.1 Kebijakan Belanja Daerah
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang maka
perlu diambil kebijakan Belanja Daerah. Adapun kebijakan belanja daerah sebagai
berikut :
1.

Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan
Daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah. Kewenangan Pemerintah Kota
Semarang terkait dengan pelaksanaan urusan pada tahun 2014 terdiri atas 26
urusan wajib dan 7 urusan pilihan. Kewenangan urusan ini diarahkan pada
peningkatan proporsi belanja yang memihak kepentingan publik terutama
dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga eksistensi
penyelenggaraan Pemerintahan.

2.

Banyaknya Kebutuhan pembangunan maka belanja daerah disusun sesuai
dengan prioritas pembangunan tahun 2014 dalam rangka pencapaian target
indikator sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015, capaian
Millenium Development Goals (MDG’s) dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang dijabarkan dalam RKPD 2014.

Penganggaran Belanja Daerah di tahun 2014 terdiri atas belanja langsung dan belanja
tidak langsung.
1.

Belanja Tidak langsung terdiri dari :

hal | 45

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

a.

Belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) penganggarannya berpedoman
pada ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Tahun 2014 Gaji PNSD telah
diproyeksikan meningkat rata-rata 10 persen, termasuk accress.

b.

Belanja Hibah adalah anggaran yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak secara
terus menerus kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
yang diberikan dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada Pemerintah
atau Pemerintah Daerah lainnya, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.

c.

Belanja Bantuan Sosial merupakan anggaran yang digunakan untuk
pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang
dan/atau barang kepada kelompok/anggota masyarakat dan partai politik
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemberian
bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat
(pemberian bersifat tidak wajib dan tidak harus diberikan tiap tahun), kecuali
dalam keadaan tertentu serta memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya
dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Selektif dalam
arti bahwa bantuan diberikan kepada calon penerima yang ditujukan untuk
melindungi dari kemungkinan resiko sosial.

d.

Belanja Tidak Terduga merupakan anggaran penyediaan belanja untuk
kegiatan yang bersifat tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh Pemerintah, diberikan dalam
rangka

pencegahan

gangguan

terhadap

stabilitas

penyelenggaraan

Pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta tidak diharapkan secara berulang seperti penanggulangan
bencana alam, bencana sosial yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Penetapan belanja tidak terduga pada tahun anggaran 2014 dilakukan
mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2.

Belanja Langsung meliputi :
a.

Kebijakan Belanja berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah
Kebijakan belanja berdasarkan urusan yang dilaksanakan Pemerintah Kota
Semarang menurut urusan wajib dan urusan pilihan di tahun 2014 diarahkan
untuk mendukung prioritas percepatan pencapaian Sapta Program dan
pencapaian target-target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

hal | 46

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

b.

Kebijakan Belanja berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kebijakan belanja berdasarkan SKPD diarahkan untuk menunjang
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam rangka melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD serta memenuhi target-target
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2014. Belanja yang direncanakan
oleh SKPD harus memenuhi prinsip-prinsip Specific, Measurable,
Acceptable, Reliable, Timely (SMART) dengan tetap memperhatikan
efisiensi dan efektivitasnya.

3.2.2. Kebijakan Pembangunan Daerah
Kebijakan Pembangunan Daerah tahun 2014 selaras dengan prioritas
pembangunan daerah Kota Semarang sebagaimana tercantum dalam kebijakan umum
RPJMD Kota Semarang 2010-2015. Prioritas Pembangunan merupakan upaya
pemantapan pencapaian visi Kota Semarang yaitu “Terwujudnya Semarang Kota
Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” melalui
pelaksanaan tujuh agenda pokok prioritas pembangunan Kota Semarang dalam
SAPTA PROGRAM. Pada tahun 2014 prioritas pembangunan Kota Semarang adalah
sebagai berikut:
1.

Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
a.

Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui kegiatan
pemugaran rumah tidak layak huni, perbaikan kualitas lingkungan dan
penyediaan rumah layak huni serta penyediaan air bersih masyarakat;

b.

Pemberdayaan masyarakat dan kelompok masyarakat dalam peningkatan
pendapatan

masyarakat

melalui

pelatihan

ketrampilan

berusaha,

penyuluhan dan pendampingan serta penyediaan sarana dan prasarana
usaha bagi kelompok masyarakat kurang mampu.
c.

Pemberian akses permodalan, pemasaran dan peralatan usaha melalui
fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha kecil menengah dan
fasilitasi akses permodalan Kelompok Usaha Menengah Kecil/Mikro
(KUMKM).

d.

Peningkatan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) melalui pelatihan ketrampilan kewirausahaan, pengembangan
bakat serta pemberian santuan bagi PMKS.

hal | 47

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

e.

Pemerataan jangkauan jaminan pelayanan kesehatan

f.

Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat di 48 kelurahan melalui kegiatan
pembinaan kelompok masyarakat, pemberdayaan lembaga dan organisasi
masyarakat (PNPM) serta fasilitasi permodalan bagi usaha miko kecil dan
menengah di kelurahan;

g.

Menurunkan angka pengangguran melalui Pelatihan kewirausahaan dan
peningkatan produktivitas angkatan kerja serta Padat karya produktif;

h.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan peningkatan
produktivitas

UKM/IKM

dan

pengembangan

agrobisnis

peternakan/perikanan;
2.

Penanganan rob dan banjir
a.

Penyelesaian Polder Banger melalui pembebasan tanah kali tenggang tahap
II, Pembangunan kolam retensi Muktiharjo Kidul, Pembangunan Sistem
Polder Kali Banger serta Operasi dan pemeliharaan sistem polder kali
Banger; Pembebasan lahan Paket C Kali Semarang dan Kali Asin;

b.

Rehabilitasi kawasan pesisir melalui pemanfaatan dan penanganan
sumberdaya pesisir, pengadaan lahan pesisir dan pengelolaan/rehabilitasi
ekosistem pesisir dan laut;

c.

Normalisasi sungai dan drainase kota melalui kegiatan pembangunan
saluran drainase/gorong-gorong, pemeliharaan jaringan irigasi, operasional
dan pemeliharaan drainase kota dan peningkatan pembangunan pusat-pusat
pengendalian banjir;

d.

Peningkatan

kapasitas

pompa

melalui

kegiatan

operasional

dan

pemeliharaan pompa banjir, operasional sistem polder kali semarang dan
operasional dan pemeliharaan pintu air dan polder;
e.

Penyediaan air baku melalui kegiatan peningkatan sumur-sumur dalam dan
pembangunan instalasi pengolahan air minum sederhana;

3.

Peningkatan pelayanan publik
a.

Mempertahankan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang melalui peningkatan
manajemen aset daerah, optimalisasi dan pelaksanaan penataan usahaan
pengelolaan keuangan daerah;

hal | 48

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

b.

Peningkatan keterbukaan informasi publik melalui kegiatan pembangunan
e-Gov dan optimalisasi Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik
Daerah (P5D);

c.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan penyelenggaraan pembangunan;

d.

Dukungan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden Tahun
2014 melalui kegiatan Pengamanan Tidak Langsung (PAM TAKSUNG),
fasilitasi sukses pemilihan presiden dan legislatif tahun 2014, dan
pencanangan kampanye damai;

e.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui penggalian potensi sumbersumber penerimaan pendapatan daerah;

f.

Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi melalui pembuatan bank
data center Kota Semarang serta pemantapan pelaksanaan Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).

4.

Peningkatan infrastruktur
a.

Pembebasan lahan Jangli-Undip dan lahan underpass Jatingaleh;

b.

Pembebasan lahan Pembangunan TPU Jabungan;

c.

Pengadaan lahan perluasan TPA Jatibarang

d.

Perbaikan lingkungan permukiman

e.

Peningkatan jalan & jembatan wilayah pengembangan & penyangga;

f.

Pembangunan sarana perekonomian melalui pembangunan pasar-pasar
tradisional (Pasar Rejomulyo, Pasar Wonodri, dan Pasar Klitikan);

g.
5.

Pembangunan ruang terbuka hijau baru.

Pengarusutamaan gender
Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan
anak, serta penyediaan data pilah gender;

6.

Peningkatan Pelayanan Pendidikan
a.

Rehabilitasi sedang/berat bangunan SD dan pengadaan sarana prasarana;

b.

Pendampingan bantuan operasional sekolah SD dan SMP;

c.

Pembangunan SMP Negeri baru;

d.

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah SMP dan