PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 BANYUDONO | Febtiningtyas | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 4278 9571 1 SM

|Jupe UNS, Vol 2, No.3 Hal 238-246

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN LEARNING
COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA
SMK NEGERI 1 BANYUDONO
Wiyudha Alfa Febtiningtyas, Siswandari, dan Elvia Ivada*
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
wiyudhaalfa@rocketmail.com
ABSTRAK
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan; (1)
Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas XI Akuntansi 1 di SMK Negeri 1 Banyudono
melalui penerapan model pembelajaran Role Playing dan Learning Community pada mata
peajaran akuntansi; (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi 1
SMK Negeri 1 Banyudono melalui penerapan model pembelajaran Role Playing dan
Learning Community pada mata pelajaran akuntansi. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan siswa
dalam mengikuti segala bentuk kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi
khususnya pada materi mengelola kartu persediaan. Pada siklus 1 keaktifan siswa hanya

menunjukkan persentase sebesar 66% oleh peneliti 1. Pada siklus 2 terjadi peningkatan
keaktifan siswa menjadi 88% oleh peneliti I. Selain itu juga terdapat peningkatan prestasi
belajar siswa yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Pada siklus 1 sebanyak 56% siswa
mendapat nilai diatas KKM yaitu 75 dan pada siklus 2 sebanyak 92% siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM.
Kata Kunci: Role Playing, Learning Community, Prestasi Belajar, Keaktifan Siswa
ABSTRACT
The objectives of this research are to improve: (1) the activeness of the students in
Grade XI of Accounting Expertise Program 1 of State Vocational High School 1 of
Banyudono through the application of the learning model of the Role Playing and Learning
Community in the Accounting subject matter; and (2) the learning achievement in Accounting
of the students in Grade XI of Accounting Expertise Program 1 of State Vocational High
School 1 of Banyudono through the application of the learning model of the Role Playing and
Learning Community in the Accounting subject matter. The data were gathered through
observation, in-depth interview, test, and documentation. The results of the research are as
follows: 1) There is an improvement in the students’ activeness in all kinds of learning
activities in the Accounting subject matter learning particularly on the learning material of
Inventory Card Management. Following the treatment, the students’ activeness in all kinds of
learning activities is only 66% in Cycle I, and it becomes 88% in Cycle II. 2) There is an
improvement in the students’ learning achievement, which is viewed from their minimal

learning completeness criteria. Following the treatment, the number of students who obtain
the score above the minimal learning completeness criteria, that is, 75 is 56% in Cycle I, and
it becomes 92% in Cycle II.
Keywords: Role Playing, Learning Community, students’ learning achievement, and
students’ activeness

238

Wiyudha Alfa Febtiningtyas, Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing dan Learning
Community untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK
Negeri 1 Banyudono
yang mampu menerapkan, mengembangkan

PENDAHULUAN
Pendidikan dasar diselenggarakan

dan menciptakan ilmu pengetahuan dan

selama 9 tahun untuk mengembangkan sikap


teknologi. Pendidikan tinggi dilaksanakan di

dan

perguruan

kemampuan

serta

memberikan

tinggi

baik

negeri

maupun


swasta.

pengetahuan dan keterampilan dasar yang

Fullan

diperlukan untuk hidup dalam masyarakat,

&

Stiegelbauer

dalam

sekaligus mempersiapkan peserta didik yang

Soetarno Joyoatmojo (2003:5) menyatakan

memenuhi persyaratan untuk mengikuti


bahwa,

pendidikan menengah. Hal ini dijelaskan

pendidikan tanpa inovasi, pembaharuan

lebih

Undang-Undang

pendidikan

Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

kesuksesan

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk dapat


pasal 17, 18, dan 19 bahwa Pendidikan dasar

menyediakan sumber daya manusia yang

ini dilaksanakan selama 6 tahun di Sekolah

unggul maka diperlukan inovasi yang baru

Dasar (SD) atau bentuk lain yang sederajat,

dalam pendidikan, sehingga diperoleh cara-

serta 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama

cara

(SMP) atau bentuk lain yang sederajat.

ketrampilan


Pendidikan

sebagainya.

lanjut

untuk

dalam

menengah

melanjutkan

diselenggarakan
dan

“Tidak

akan


yang

kemajuan

membawa

ke

memerlukan

belajar

yang
dasar

Berdasarkan

meluaskan


ada

arah

inovasi”.

baru,
yang

cara-cara
baik,

pengamatan

dan

penulis

pendidikan dasar serta menyiapkan peserta


selama melaksanakan Praktek Pengalaman

didik menjadi anggota masyarakat yang

Lapangan

memiliki

Banyudono,

kemampuan

untuk

(PPL)

di

SMK


khususnya

di

Negeri
kelas

1
XI

mengembangkan kemampuan lebih lanjut ke

Akuntansi 1 terdapat berbagai permasalahan

pendidikan tinggi. Pendidikan menengah ini

yang terjadi selama proses belajar mengajar.

dilaksanakan selama 3 tahun di Sekolah

Tingkat keaktifan siswa relatif rendah dalam

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah

proses belajar mengajar, hal ini terlihat

Kejuruan (SMK) atau bentuk lain yang

ketika guru memberi kesempatan bertanya

sederajat. Pendidikan tinggi merupakan

atau memberi kesempatan menjawab, hanya

kelanjutan dari pendidikan menengah yang

beberapa

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta

kesempatan tersebut. Hal ini terbukti bahwa

didik agar mampu

menjadi anggota

dari 36 siswa hanya 4-5 anak atau jika

yang memiliki kemampuan

dipresentasekan adalah 13,88% yang aktif

akademik maupun kemampuan profesional

dalam proses pembelajaran. Selain tingkat

masyarakat

239

siswa

yang

menggunakan

|Jupe UNS, Vol 2, No.3 Hal 238-246

keaktifan

siswa,

prestasi

belajar

mata

konsep

bersama,

menjawab

pertanyaan

pelajaran produktif akuntansi khususnya

dengan berbagai gagasan untuk sampai pada

persediaan relatif rendah. Hal ini terlihat

kesamaan konsep, serta kegiatan relevan

dari masih banyaknya siswa yang nilai tes

lainnya.

tertulisnya masih berada dibawah KKM

Penggabungan dua metode tersebut

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Hal

yaitu Role Playing dan Learning Community

ini terbukti dari 36 siswa hanya 8 siswa

diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif

yang mencapai batas ketuntasan atau jika

dalam proses pembelajaran dan lebih dapat

dipresentasekan adalah 22,22%.

menguasai materi pembelajaran. Hal ini

Berdasarkan hal tersebut maka perlu

dikarenakan siswa akan mendiskusikan

diterapkan suatu model pembelajaran yang

masalah yang diberikan oleh guru dengan

mengacu pada pemahaman siswa terhadap

teman sebayanya sehingga akan mudah

suatu peran dengan penyusunan konsep

diterima oleh siswa tersebut. Selain itu,

yang matang dan dikaitkan dengan dunia

siswa

kerja. Model pembelajaran yang dapat

dengan memerankan suatu tokoh dalam

diterapkan antara lain model pembelajaran

kehidupan

Role Playing (Bermain Peran), Learning

dengan dunia kerja. Penerapan dua metode

Community

(Masyarakat

Belajar),

atau

aktif

dalam

sehari-hari

pengetahuannya

yang

dikaitkan

siswa dalam belajar.

Playing menitik beratkan kepada siswa dan

menjadi

ditambah

ini diharapkan akan menambah antusias

gabungannya. Metode pembelajaran Role

siswa

akan

Berdasarkan latar belakang masalah

mengikuti

yang telah dijelaskan di atas maka rumusan

kegiatan belajar mengajar. Metode Role

masalah dalam penelitian ini adalah: (1)

Playing bertujuan agar siswa menjadi lebih

Apakah penerapan metode pembelajaran

senang dan antusias dalam belajar, lebih

Role Playing dan Learning Community pada

mudah memahami konsep-konsep yang

mata

dipelajari, dan lebih memahami peran dalam

meningkatkan keaktifan siswa kelas XI

kehidupan sehari-hari atau apabila dikaitkan

akuntansi 1 SMK Negeri 1 Banyudono?; (2)

dengan dunia kerja. Sedangkan Learning

Apakah penerapan metode pembelajaran

Community merupakan kelompok belajar

Role Playing dan Learning Community pada

yang anggotanya memiliki kebutuhan yang

mata

relatif sama sehingga dalam berkomunikasi

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

mereka mempunyai tujuan yang jelas yaitu

XI akuntansi 1 SMK Negeri 1 Banyudono?

memecahkan masalah bersama, menyusun

238

pelajaran

pelajaran

akuntansi

akuntansi

dapat

dapat

Wiyudha Alfa Febtiningtyas, Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing dan Learning
Community untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK
Negeri 1 Banyudono
Tujuan yang hendak dicapai dalam

Raka Joni (1992) dalam (Yamin,

penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

2007: 80-81) menjelaskan bahwa keaktifan

Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas

siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat

XI

1

dilaksanakan manakala pembelajaran yang

model

dilakukan lebih terpusat pada siswa; guru

pembelajaran Role Playing dan Learning

berperan sebagai pembimbing supaya terjadi

Community pada mata pelajaran akuntansi;

pengalaman

(2) Untuk meningkatkan prestasi belajar

pembelajaran tercapai kemampuan minimal

siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1

siswa

Banyudono

kegiatan pembelajaran lebih menekankan

Akuntansi

Banyudono

1

di

melalui

melalui

SMK

Negeri

penerapan

penerapan

model

belajar;

(kompetensi

kreativitas

tujuan

dasar);

siswa,

kegiatan

pengelolaan

pembelajaran Role Playing dan Learning

pada

meningkatkan

Community pada mata pelajaran akuntansi.

kemampuan minimalnya, dan menciptakan

Sukmadinata (2004:102) menyatakan

siswa yang kreatif serta mampu menguasai

bahwa “prestasi belajar dapat disebut juga

konsep-konsep; dan melakukan pengukuran

sebagai

secara

hasil

belajar

yang merupakan

kontinu

dalam

berbagai

aspek

realisasi atau pemekaran dari kecakapan

pengetahuan,

potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh

Menurut Sudjana (2001:72), keaktifan siswa

seseorang yang dapat dilihat dari perilaku

dalam mengikuti proses belajar mengajar

dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

dapat dilihat dalam: (1) Turut serta dalam

keterampilan berfikir maupun keterampilan

melaksanakan tugas belajarnya; (2) Terlibat

motorik”. Faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam pemecahan masalah; (3) Bertanya

prestasi belajar dibedakan menjadi 2, yaitu

kepada siswa lain atau guru apabila tidak

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

memahami persoalan yang dihadapinya; (4)

internal terdiri faktor jasmani dan faktor

Berusaha mencari berbagai informasi yang

psikologis

bawaan

diperlukan untuk memecahkan masalah; (5)

maupun yang diperoleh. Sedangkan faktor

Melatih diri dalam memecahkan masalah

eksternal terdiri dari faktor sosial yaitu

atau soal; (6) Menilai kemampuan dirinya

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

dan hasil-hasil yang diperoleh

baik

yang

bersifat

sikap,

dan

ketrampilan.

lingkungan masyarakat, dan lingkungan

Zaini (2007:101) berpendapat bahwa

kelompok; faktor budaya seperti adat; faktor

metode Role Playing atau Sosiodrama atau

lingkungan fisik seperti fasilitas; serta faktor

Bermain

lingkungan spiritual dan keamanan.

pembelajaran

Peran

dirancang untuk
241

adalah
yang

suatu
terencana

aktivitas
yang

mencapai tujuan-tujuan

|Jupe UNS, Vol 2, No.3 Hal 238-246

pendidikan yang spesifik. Kelebihan dari

melatih

model pembelajaran Role Playing antara

bermasyarakat dan saling gotong-royong.

diri

siswa

hidup

secara

lain adalah melibatkan seluruh siswa dapat

Berdasarkan kajian pustaka, hasil

berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk

penelitian yang relevan, dan kerangka

memajukan

dalam

berpikir maka dapat dirumuskan hipotesis

mengambil

sebagai berikut: “Penerapan metode Role

keputusan dalam berekspresi secara utuh,

Playing dan Learning Community dapat

permainan

yang

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

mudah dan dapat digunakan dalam situasi

akuntansi kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri

waktu

1 Banyudono.”

kemampuannya

bekerjasama,

siswa

bebas

merupakan

yang

mengevaluasi

penemuan

berbeda,

guru

dapat

tiap

siswa

pemahaman

METODOLOGI PENELITIAN

melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan,

permainan

Penelitian ini dilakukan pada kelas

merupakan

XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Banyudono

pengalaman belajar menyenangkan bagi

yang dilaksanakan pada bulan Februari

anak.

2014. Pemilihan sekolah didasarkan pada

Kata kunci dari Learning Community

kurang optimalnya keaktifan dan prestasi

(masyarakat belajar) adalah berbicara dan

belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi.

berbagi pengalaman dengan orang lain,

Data penelitian yang dikumpulkan dalam

bekerja sama dengan orang lain untuk

penelitian yaitu berupa penerapan metode

menciptakan pembelajaran yang lebih baik

Role Playing dan Learning Community pada

dibandingkan dengan belajar sendiri. Dari
metode

ini

bertukar

siswa

diharapkan

pikiran

tentang

dengan

temannya.

Cerita

pengalaman

dari

temannya

dapat

dikembangkan

menjadi

Metode

ini

sebuah
juga

selama proses pembelajaran, dan hasil

pengalaman

hidup/kerja

drama.

mata Pelajaran akuntansi, keaktifan siswa

mampu

belajar siswa.
Teknik

pengumpulan

data

yang

digunakan dalam penelitianini adalah: (1)

konsep

observasi, (2) wawancara, (3) tes, dan (4)

bertujuan

dokumentasi.

membangun karakter siswa yang kreatif dan

Uji

validitas

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

mampu menjalin hubungan kerja sama

Triangulasi Penyidik yaitu Teknik ini

dengan teman. Karakter kreatif mampu

memanfaatkan

mengembangkan diri siswa untuk selalu

lainnya

berfikir ataupun menghasilkan sesuatu yang

untuk

peneliti

atau

keperluan

pengamat
pengecekan

kembali kebenaran data serta mengurangi

kreatif, sedangkan karakter kerja sama untuk

kesalahan dalam pengumpulan data. Cara
238

Wiyudha Alfa Febtiningtyas, Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing dan Learning
Community untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK
Negeri 1 Banyudono
lainnya adalah dengan membandingkan

menyatakan bahwa PTK adalah suatu

hasil pekerjaan seorang analisis dengan

bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para

analisis lainnya (Moleong, 2010:330-331).

partisipan (guru, siswa, kepala sekolah)

Sedangkan uji validitas tes yang digunakan

dalam situasi sosial (termasuk pendidikan)

dalam penelitian ini adalah validitas isi yaitu

untuk

berkenaan

alat

kebenaran dari: (a) praktik-praktik sosial

yang

atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b)

dengan

penilaian

dalam

kesanggupan
mengukur

isi

memperbaiki

rasionalitas

mengenai

dan

seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu

pengertian

mengungkapkan isi suatu konsep atau

tersebut,

variabel yang hendak diukur. Hal ini bisa

lembaga) tempat praktik-praktik tersebut

dilakukan dengan cara menyusun tes yang

dilaksanakan.Suhardjono dalam Suharsimi

bersumber dari kurikulum bidang studi yang

Arikunto (2011:17) mengemukakan bahwa

hendak diukur. (Sudjana, 2005:13)

“Penelitian Tindakan Kelas mempunyai

(c)

praktik-praktik

situasi-situasi

(lembaga-

Teknik analisis yang digunakan

empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu

dalam penelitian ini adalah teknik analisis

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

deskriptif

deskriptif

refleksi”. Keempat tahap dalam penelitian

kualitatif. Deskriptif kuantitatif digunakan

tindakan tersebut merupakan satu siklus,

untuk prestasi belajar siswa berdasarkan

yaitu satu putaran kegiatan beruntun.

kuantitatif

dan

ketuntasan hasil belajar siswa, nilai rerata

HASIL

kelas, nilai tertinggi dan nilai terendah.

menggambarkan

keaktifan

Kondisi awal sebelum diterapkannya

siswa

metode

selama proses belajar mengajar. Analisis

Negeri

dengan cara menyeleksi data sesuai fokus

Learning

yaitu

yaitu

rendahnya

terdapat
tingkat

yang ditinjau dari nilai tes

siswa. Rendahnya keaktifan siswa terlihat
ketika guru memberi kesempatan bertanya

Bentuk penelitian yang dilakukan

atau memberi kesempatan menjawab, hanya

adalah penelitian tindakan kelas. Carr dan
Daryanto

Banyudono

belajar siswa

ditarik

kesimpulan.

dalam

dan

mengajar dan rendahnya tingkat prestasi

itu peneliti menyajikan data tersebut dan

Kemmis

Playing

keaktifan siswa selama proses belajar

meringkas data pokok dan penting, setelah

dapat

1

permasalahan

masalah atau hipotesis, merangkum, serta

untuk

Role

Community pada kelas XI Akuntansi 1 SMK

deskriptif kualitatif dilaksanakan peneliti

mengolahnya

DAN

PEMBAHASAN

Sedangkan deskriptif kualitatif digunakan
untuk

PENELITIAN

beberapa

(2011:4)

siswa

yang

menggunakan

kesempatan tersebut. Hal ini terbukti bahwa
243

|Jupe UNS, Vol 2, No.3 Hal 238-246

dari 36 siswa hanya 4-5 anak atau jika

indikator

dipresentasekan adalah 13,88% yang aktif

masih berlum tercapai dari target yang

dalam proses pembelajaran. Sedangkan

direncanakan yaitu 75%. Pada siklus 2

rendahnya prestasi belajar siswa terlihat dari

terjadi peningkatan keaktifan peseerta didik

36 siswa hanya 8 siswa yang mencapai batas

menjadi 88% oleh peneliti dan 90% oleh

ketuntasan atau jika dipresentasekan adalah

observer lain. Untuk memenuhi unsur

22,22%.

validitas

ketercapaian

maka

keaktifan

didapatkan

siswa

persentase

Pada siklus 1 keaktifan siswa hanya

sebesar 92%, sehingga pada siklus 2 ini

menunjukkan persentase sebesar 66% oleh

indikator ketercapaian keaktifan siswa sudah

peneliti dan 67% oleh observer lain. Untuk

dapat melampaui dari target yang telah

memenuhi unsur validitas maka didapatkan

ditetapkan.Hal tersebut dapat dilihat pada

persentase sebesar 64,998. Pada siklus 1 ini

tabel

berikut

ini:

Tabel 1. Keaktifan Siswa
Persentase
Siklus 1
Kriteria

Siswa
yang
aktif
Siswa
yang
tidak
aktif

Peneliti

66%

Observer
Lain

Setelah
Uji
Validitas

Peneliti

Siklus 2
Observer
Lain

67%

65%

88%

90%

Setelah Uji
Validitas

92%

Indikator
Keberhasilan

75%
34%

33%

35%

12%

10%

8%

metode

diatas KKM yaitu 75, namun pada siklus 1

pembelajaran Role Playing dan Learning

ini indikator ketercapaian prestasi belajar

Community, persentase ketuntasan siswa

siswa masih belum tercapai dari target

hanya sebesar 22%, setelah penerapan

yang direncanakan yaitu 80%. Pada siklus

metode pembelajaran Role Playing dan

2 sebanyak 33 siswa mendapat nilai diatas

Sebelum

Learning

diterapkan

Community

persentase

KKM

sehingga

terjadi

peningkatan

ketuntasan belajar siswa menjadi 56%

dibandingkan siklus 1. Pada siklus 2 ini

pada siklus 1 dan 92% pada siklus 2. Pada

indikator ketercapaian prestasi belajar

siklus 1 sebanyak 20 siswa mendapat nilai

siswa sudah dapat terlampaui dari target

238

Wiyudha Alfa Febtiningtyas, Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing dan Learning
Community untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK
Negeri 1 Banyudono
yang direncanakan. Hasil pelaksanaan
XI Akuntansi 1 pada mata pelajaran
siklus 1 dan Siklus 2 menunjukkan bahwa

akuntansi

penerapan

persediaan. Hal tersebut dapat dilihat pada

metode

pembelajaran

Role

Playing dan Learning Community dapat

materi

mengelola

kartu

tabel berikut ini:

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
Tabel 2. Ketuntasan Belajar Siswa
Kriteria

Jumlah Siswa
Sebelum
Siklus 1 Siklus 2
Penerapan

Persentase
Sebelum
Siklus
Penerapan
1

Indikator
Keberhasilan

Siklus 2

Tuntas

8

20

33

22%

56%

92%

Tidak
Tuntas

28

16

3

78%

44%

8%

80%

Role

Learning Community dapat meningkatkan

Playing dan Learning Community dalam

keaktifan dan prestasi belajar akuntansi

pembelajaran akuntansi khususnya pada

siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1

materi mengelola kartu persediaan dapat

Banyudono tahun 2014.

Penerapan metode pembelajaran

menarik perhatian siswa. Siswa menjadi
lebih antusias mengikuti pembelajaran

UCAPAN TERIMAKASIH

sehingga siswa mampu memahami materi

Terselesaikannya artikel ilmiah ini

yang disampaikan oleh guru sehingga

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

prestasi belajar dan keaktifan peserta dapat

arahan dan dorongan dari berbagai pihak.

meningkat. Selain itu, karena dalam

Untuk itu penulis mengucapkan terima

metode metode ini guru mengkaitkan

kasih kepada: (1) Ketua BKK Pendidikan

dengan dunia nyata khususnya dunia kerja

Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret

yang akan dihadapi oleh siswa maka siswa

Surakarta (2) Pembimbing I dan II, atas

akan bertambah pengetahuannya dan akan

segala

berkembang melalui metode Role Playing

selama penyusunan artikel ilmiah ini (3)

dan Learning Community ini.

Semua

pengarahan

pihak

yang

dan

bimbingannya

telah

membantu

kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu

KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan

maka

analisis
dapat

persatu.

dan

disimpulkan
DAFTAR PUSTAKA

bahwa penerapan metode Role Playing dan
245

|Jupe UNS, Vol 2, No.3 Hal 238-246
Arikunto, Suharsimi. (2011). Penelitian
Tindakan
Kelas
2010.
Yogyakarta: Aditya Media.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan
Kelas dan Penelitian Tindakan
Sekolah. Yogyakarta: Penerbit
Gava Media
Depdiknas.
(2003).
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 dan
Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor 19 Tahun 2005. Jakarta:
Depdiknas
Joyoatmojo,
Soetarno.
(2003).
Pembelajaran Efektif: Upaya
Peningkatan Kualitas Lulusan
Menuju Penyediaan Sumber
Daya Insani yang Unggul,
Pidato Pengukuhan Guru Besar
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas
Maret. Surakarta: UNS Press
Moleong. (2004). Metode Penelitian
Kualitatif.
Jakarta: Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana. .(2001). Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya
. . . . . . . . .(2005). Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sukmadinata, N. (2004). Landasan
Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Yamin, Martinis. (2007). Profesionalisasi
Guru dan Implementasi KTSP .
Jakarta: Gaung Persada Press
Zaini,
Hisyam.
(2007).
Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta: CTSD

238

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 16

PENERAPAN METODE PEMBEAJARAN ROLE PLAYING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 BANYUDONO.

0 0 1

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 PEDAN.

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI | Respati | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2496 5662 1 SM

0 0 10

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI | Susilowati | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2563 5783 1 SM

0 0 11

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI | Setiyoningsih | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2497 5664 1 SM

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA KARTU | Yahya | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2833 6362 1 SM

0 0 11

PENERAPAN MIND MAPPING DENGAN MEDIA PREZI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN PARTISIPASI BELAJAR AKUNTANSI | Artianningsih | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2625 5917 1 SM

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI | Pambudi | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2997 6692 1 SM

0 0 13

PEMBELAJARAN KOMBINASI TIPE PAIRS CHECKS DAN PEER TUTORING MAMPU MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA | - | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 5269 11474 1 SM

0 1 13