Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian kausal (sebab akibat). Penelitian kausal digunakan karena penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Ditujukan untuk memperoleh bukti empiris, menguji

dan

menjelaskan hubungan sebab akibat mengenai pengaruh corporate social
responsibility (CSR) terhadap citra perusahaan pada PT. Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi sehingga
metode ini cocok untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas
sehingga hasil riset dianggap merupakan representasi dari sebuah populasi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
yang berada di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara 21257

Sumatera Utara, Indonesia.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi adalah Masyarakat Kabupaten Batubara
yaitu Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan Air Putih.
Adapun alasannya adalah karena daerah tersebut merupakan lingkungan kawasan
PT. Inalum (Persero).

32
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1
Jumlah Penduduk
Kecamatan

Jumlah Penduduk

Sei Suka

55.570 Jiwa


Medang Deras

52.414 Jiwa

Air Putih

49.776 Jiwa

Total

157.760 Jiwa

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Batubara (2017)
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, jumlah masyarakat
Kabupaten Batubara yang akan menjadi populasi pada penelitian ini adalah
sebanyak 157.760 jiwa.
3.3.2 Sampel
Teknik sampling


yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode non probability sampling yaitu metode pemilihan sampel,
dimana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Jenis teknik non probability sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penarikan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Banyaknya sampel dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin yaitu:

33
Universitas Sumatera Utara

34

Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Taraf kesalahan yaitu 10%
3.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016:64) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan perumusan masalah,
maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini adalah: “bahwa peneraparan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Inalum (Persero)
yang terdiri dari indikator Economi Responsibilities, Ethical Responsibilities, dan
Discretionary Responsibilities mempunyai pengaruh signifikan terhadap Citra
Perusahaan yang terdiri dari indikator Personality, Reputation, Value, dan
Corporate Identy.
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan pada PT. Indonesia
Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten
Batubara).
: Terdapat pengaruh
Responsibility

yang signifikan antara Corporate Social

(CSR) terhadap Citra Perusahaan pada PT. Indonesia

Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten

Batubara).

Universitas Sumatera Utara

35

3.5 Definisi Konsep
Penelitian ini menguji dua variabel yaitu variabel Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai variabel bebas (independen) dan variabel Citra
Perusahaan sebagai variabel terikat (dependen). Kedua variabel tersebut
dioperasionalisasikan kedalam bentuk konsep yang dapat diukur sebagai berikut :
1. Menurut Bambang dan Melia (2007:207) Corporate Social Responsibility
merupakan

peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya

kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat
menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahanperubahan yang ada sekaligus memelihara. Atau dengan kata lain merupakan
cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif
pada komunitas. Atau dapat dikatakan sebagai proses penting dalam

pengaturan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari
stakeholder baik secara internal (pekerja, shareholders dan penanam modal)
maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, angota-anggota komunitas,
kelompok komunitas sipil, dan perusahaan lain).
2. Pengertian citra perusahaan diungkapkan oleh Katz (Soemirat dan Ardianto,
2004:113) adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan,
seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai
citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan
dapat datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, staff perusahaan,
pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di
sektor perdagangan yang mempunyai pandangan pada perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

36

3.6 Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengharui. Dalam hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut
sebagai objek penelitian. Variabel dalam penelitian ini meliputi dua variabel inti

yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel bebas (Variabel X)
dan Citra Perusahaan sebagai variabel terikat (Variabel Y). Variabel-variabel
tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
3.6.1

Operasionalisasi Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
(Variabel X)
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel X

Jenis
Variabel

Variabel

Corporate Social
Responsibility
(CSR)
(X)
Bentuk

kepedulian
PT.
Variabel
(Persero)
Independen Inalum
terhadap
masyarakat sekitar
untuk
mengembangkan
lingkungan sekitar
melalui programprogram sosial.

Indikator

Skala
Pengukuran

a. Economi Responsibilities
PT. Inalum (Persero)
memberikan dampak baik

pada
perekonomian
masyarakat
seperti
pengembangan usaha kecil
menengah
(UKM)
dan
perbaikan jalan.

Likert

b. Ethical Responsibilities
PT.
Inalum
(Persero)
menjalankan
program
kegiatan
sosial

dengan
prinsip transparansi dan tepat
sasaran.
c. Discretionary
Responsibilities
PT. Inalum (Persero)
memberikan
bantuan
pendidikan
kepada
masyarakat sekitar seperti
beasiswa dan pembangunan
sekolah.
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2017)

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara


37

3.6.2 Operasional Variabel Citra Perusahaan (Variabel Y)
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel Y
Jenis
Variabel

Variabel

Indikator

Skala
Pengukuran

a. Personality
Tingkat keterkenalan PT.
Inalum
(Persero)
dimata
masyarakat
seperti
bentuk
kepedulian dan menjadi sponsor
kegiatan sosial.

Likert

Citra
b. Reputation
Perusahaan
Keyakinan
masyarakat
(Y)
kepada PT. Inalum (Persero)
Persepsi
Variabel
seperti kepercayaan dan image
Dependen masyarakat dari perusahaan.
berbagai kegiatan
c. Value
yang dilakukan
Budaya perusahaan yang
oleh PT. Inalum peduli
kepada
masyarakat
(Persero).
seperti membuat acara temu
ramah dan menjaga komunikasi
dengan baik.
d. Corporate Identy
Pengenalan
masyarakat
terhadap perusahaan seperti
lambang dan warna seragam
karyawan PT. Inalum (Persero).
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2017)

Likert

Likert

Likert

3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2016:137) mengemukakan bahwa pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat
dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting),
pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai
responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

Universitas Sumatera Utara

38

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen.
3.7.1 Data Primer
Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti dengan menggunakan:
a. Observasi
Survei atau observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau objek
yang diteliti. Dengan melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian
yaitu masyarakat yang tinggal di Kabupaten Batubara.
b. Penyebaran Kuesioner
Dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian yaitu sebanyak 100
responden. Alat bantu ini disebarkan kepada responden yang dimaksudkan
untuk menyaring data dari masyarakat Kabupaten Batubara yang berhubungan
dengan variabel yang akan diteliti.
Tipe skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel pada penelitian
ini adalah skala likert untuk data informasi responden. Kuesioner yang akan
digunakan dalam penelitian ini berupa pernyataan-pernyataan yang berasal dari
indikator-indikator dari kedua variabel yang bersangkutan untuk kemudian
dijawab oleh responden. Untuk setiap penyataan yang berasal dari indikatorindikator dari kedua variabel yang bersangkutan untuk kemudian dijawab oleh
responden. Untuk setiap pertanyaan disediakan hanya lima alternatif jawaban
yang berjenjang yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara

39

Tabel 3.4
Skor Penilaian
Keterangan Alternatif
Jawaban
Sangat Tidak Setuju

Bobot
1

Tidak Setuju

2

Netral

3

Setuju

4

Sangat Setuju

5

Sumber: Diolah oleh Peneliti (2017)
3.7.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan dan yang dilakukan
melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua untuk
mendukung data primer. Adapun data sekunder yang digunakan peneliti yaitu:
a. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumendokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait
dengan penelitian.
b. Studi Kepustakaan (Library Res earch)
Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang
sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, masalah,
dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan
pembahasan.

3.8 Teknik Uji Instrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer
dengan tujuan untuk mengukur sah tidaknya suatu pertanyaan dalam penelitian.
Suatu instrument dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar

Universitas Sumatera Utara

40

dibandingkan koefisien korelasi r table pada taraf signifikansi 1% atau 5%. Uji
validitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0
untuk memperoleh hasil yang terarah.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengukuran dibuktikan dengan menguji konsistensi
dan stabilitas. Konsistensi menunjukkan seberapa baik item-item yang mengukur
sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan. Uji Reliabilitas dalam
penelitian menggunakan koofisien alpha cronbach, dimana semakin tinggi
koefisien maka instrumenet pengukurannya semakin baik. Semakin dekat
koefisien reliabilitas dengan 1,0 maka pengukuran yang digunakan semakin baik,
namun secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan
dalam kisaran 0,70 bisa diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Metode Regresi Linear Sederhana
Peneliti mengetahui arah hubungan antara variabel independen yaitu
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap variabel dependen Citra
Perusahaan pada PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) apakah positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Maka dari itu akan digunakan
metode analisis regresi linear sederhana agar hasil yang diperoleh lebih terarah,
maka peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0.
maka dimasukkan ke dalam rumus :

Y  a  bX

Keterangan : Y = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

Universitas Sumatera Utara

41

b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen
X = Subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu
3.9.2 Uji Non Parametrik
Pengujian non parametrik merupakan pengujian yang tidak membutuhkan
asumsi mengenai bentuk distribusi sampling statistika dan atau bentuk distribusi
populasinya.
Pengujian non parametrik tidak menuntut:
1. Sampel yang diambil harus berdistribusi normal
2. Angka-angka sampel merupakan ukuran-ukuran tingkat taraf tinggi
Ukuran taraf / tingkat tinggi adalah sesuatu yang menghasilkan ukuran/ bilangan
yang digunakan untuk menunjukkan arti penting dari perbedaan yang terjadi.
(Ukuran tingkat penilaian, misal: 1 = jelek, 10 = bagus ).
3.9.2.1 Korelasi Linear Sederhana (Product Moment Correlation)
Nilai KPM disimbolkan dengan r (rho). Nilai KPM juga berada di antara 1 < r < 1. Bila nilai r = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan
anatara variabel independen dan dependen. Nilai r = +1 berarti terdapat hubungan
yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai r = -1 berarti terdapat
hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Dengan kata
lain, tanda “+” dan “-“ menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang
sedang diopersionalkan. Uji signifikansi KPM menggunakan uji t, sehingga nilai
t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Kekuatan hubungan antarvariabel
ditunjukkan melalui nilai korelasi. Berikut adalah tabel nilai korelasi beserta
makna nilai tersebut:

Universitas Sumatera Utara

42

Tabel 3.5
Makna Nilai Korelasi Product Moment
Nilai

Makna

0,00 – 0,19

Sangat rendah / sangat lemah

0,20 – 0,39

Rendah/ lemah

0,40 – 0,59

Sedang

0,60 – 0,79

Tinggi/kuat

Sangat tinggi/sangat kuat
0,80 – 1,00
Sumber: Buku Sugiyono (2007)
rxy = ……
dengan :
sdx

: Standar deviasi x

sdy

: Standar deviasi y

3.10 Pengujian Hipotesis
3.10.1 Uji T (Parsial)
Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila
peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel dengan sebuah
variabel terikat). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05
(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:
1. Jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan).
Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.11 Koefisien Determinasi (R2)

Universitas Sumatera Utara

43

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar
(mendekati satu), maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah
besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang dipergunakan
semakin kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah singkat perusahaan
Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau
Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan
pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad
mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari
Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA
dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk
dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang
dihasilkannya.
Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan
yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini,
pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang
menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan
yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan
Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo
Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co.,
Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical
Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.
Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di
Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah Jepang
membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan
di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

44
Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah
perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum
adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai
dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan
Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan
90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan
sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi
41,12% dengan 58,88%.
Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia
kemudian mengeluarkan SK Presiden No.5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita
Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab
atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat
sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang
Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.
Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada
1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk.
Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal
Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi
BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham
yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada
tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.
4.2 Logo Perusahaan

Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar
berikut :

45
Universitas Sumatera Utara

46

Gambar 4.1
Logo PT Inalum (Persero)

Makna logo adalah sebagai berikut:
a. Gagasan Visual : Stilasi huruf „A‟ dan „I‟. Menyimbolkan struktur kimia dari
alumunium, menyiratkan ruang lingkup usaha inalum yakni industri
alumunium.
b. Arah Hologram : Mengarah keatas. Mengekspresikan karakter yang progresif
sebagai pelopor dan leader market industri berbasis alumunium di Indonesia
dan siap bersaing di kancah global.
c. Logotype : Menggunakan font Gotham Bold Lowercase. Memberikan makna
bahwa personifikasi inalum adalah sosok yang disiplin dan professional (bold),
sekaligus ramah dan humaniora (lowercase).

d. Warna Logogram dan Logotype.
Biru

: Industri berteknologi canggih

Hijau

: Ramah lingkungan

Merah

: Kebanggaan bangsa Indonesia

4.3 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
1. Visi

Universitas Sumatera Utara

47
Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah
Lingkungan.
2. Misi
a. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman
dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.
b. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional
melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
c. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui
program CSR dan PKBL yang tepat sasaran.
d. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk
kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium.
3. Nilai "Prospektif"
a. Profesional : Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis
terbaik.
b. Pengembangan : Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan
berkesinambungan.
b. Kerjasama : Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi.
c. Tanggungjawab : Kami bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi terbaik.
d. Integritas : Kami menjalankan bisnis dengan integritas
e. Faedah : Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk
kesejahteraan.

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapinya.
Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun demikian setiap orang akan
sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan memenuhi kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

48

hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang pangan, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan diakui
keberhasilannya. Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya
maka dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara sendiri. Dia harus bekerja
sama dengan orang lain untuk mencapapai tujuannya, atau berorganisasi.

Universitas Sumatera Utara

49

STRUKTUR ORGANISASI
PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)

Gambar 4.2
Struktur Organisasi

Universitas Sumatera Utara

50

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi. RUPS
terdiri dari:
a. Rapat tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan
September setiap tahun kalender.
b. Rapat Umum Luar biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh
Direksi dan/atau Pemegang Saham. Hak dan wewenang RUPS adalah
mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi.
2. Komisaris
a. Keanggotaaannya
 Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah
seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Komisaris.
 Para anggota Komisaris dan Presiden Komisaris diangkat oleh RUPS dari
calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak asing dan
Pemegang Saham Pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh masing-masing pihak dengan keentuan sekurang-kurangnya
1 (satu) orang anggota komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham pihak Indonesia.
 Anggota Komisaris dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah
mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
saham untuk memberhentikan para anggota Komisaris sewaktu-waktu
dan mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Universitas Sumatera Utara

51

b. Tugas dan wewenang
 Komisaris bertugas mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan
perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
 Komisaris dapat meminta penjelasan tentang segala hal

yang

dipertanyakan.
 Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu
seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui
oleh lebih dari ½ jumlah anggota komisaris jikalau mereka bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau Undang-Undang dan
peraturan yang berlaku.
3. Direksi
a. Keanggotaan
 Direksi

terdiri

dari

sekurang-klurangnya

enam

orang

anggota,

diantaranya seorang sebagai Presiden Direktur.
 Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Pemegang saham.
 Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para
pemegang saham pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurangkurangnya satu orang anggota Direksi harus dari calon yang diusulkan
oleh Pemegang Saham pihak Indonesia.
 Tidak kurang dari dua orang anggota Direksi termasuk seorang anggota
yang dicalonkan oleh pemegang Saham Pihak Indonesia harus
berkebangsaan Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

52

b. Masa Jabatan
 Para anggota Direksi dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah
mereka terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
saham untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dan
mereka dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
 Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan
anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya
masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali Rapat
Umum Pemegang Saham menetapkan lain.
c. Tugas dan Wewenang
 Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
 Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris.
 Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak
pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasa yang diatur
dalam surat kuasa.
 Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam atau di luar pengadilan serta
melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan
maupun mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain
dan/atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-pembatasan
yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Universitas Sumatera Utara

53

4. Direktur Utama
Direktur Utama adalah salah seorang anggota Direksi yang oleh karena
jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan.
5. Direktur
Direktur

adalah

anggota

Direksi

yang

oleh

karena

jabatannya

melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup
tugas/fungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini:
 Umum dan Sumber Daya Manusia
 Perencanaan & Keuangan
 Bisnis
 Produksi
 Teknologi Peleburan
 Pembangkit Listrik
 Koordinasi Keuangan
6. Direktorat
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk membantu Direktur
dalam menuangkan ketentuan-ketentuan yang akan dilaksanakan berdasarkan
ruang lingkup/fungsi direktur masing-masing. Divisi dikepalai oleh seorang
Deputy General Manager.
7. Departemen
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan dari
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ditentukan oleh Divisi masing-masing.
Departemen dikepalai oleh Senior Manager.

Universitas Sumatera Utara

54

8. Seksi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan setiap
kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Departemen masing-masing.
Seksi dikepalai oleh Manager.
9. Sub-Seksi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan setiap
kebijaksanaan yang telah ditentukan/digariskan oleh Seksi masing-masing. SubSeksi dikepalai oleh Junior Manager (JM).
10. Auditor Internal (AI)
Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan
melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Presiden Direktur.
Auditor Internal di bawah pengawasan Presiden Direktur membantu anggota
organisasi yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara
memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat dan informasi.
11. Wakil Manajemen untuk ISO 9001:2000, ISO 14001:2004, dan SMK3
(MR)
Management

Representative

(Wakil

Manajemen)

untuk

Sistem

Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001
dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diangkat dan
bertanggung jawab kepada Presiden Direktur melaksanakan tugas dan tanggung
jawab seperti yang telah ditetapkan dalam Manual Mutu, Lingkungan dan K3
serta Prosedur Mutu, Lingkungan dan K3 mengenai Sistem Manajemen Mutu
Standar ISO-9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO-14001 dan Sistem

Universitas Sumatera Utara

55

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai berikut. Tugas
dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara antara lain :
 Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen
mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem manajemen
lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan.
 Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi mengenai
Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).
 Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan
Manajemen mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem
manajemen lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
tindakan pencegahan dan koreksi sesuai dengan prosedur Mutu, Prosedur
Lingkungan dan Prosedur K3.
 Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu, Lingkungan dan K3 dengan
memberikan masukan-masukan kepada Direktur Utama dan/atau Direktur
terkait sesuai dengan permasalahan yang ditemukan atau yang timbul
sebagai upaya untuk tindakan pencegahan dan koreksi demi peningkatan
Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan dan K3 Perusahaan.
4.5 Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden dari tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang Deras dan Kecamatan
Air Putih yang berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
pekerjaan, dan pendapatan per bulan.

Pengelompokan ini bertujuan untuk

mengetahui secara jelas mengenai gambaran umum responden sebagai objek

Universitas Sumatera Utara

56

penelitian. Adapun deskripsi dari responden sebagai objek penelitian tersebut
satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:
4.5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Kecamatan Sei Suka
Jenis kelamin

Jumlah

Persentasi (%)

Laki-laki

17

50%

Perempuan

17

50%

Total

34

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.1 menunjukkan jenis kelamin responden pada masyarakat
Kecamatan Sei Suka, dimana responden laki-laki sebanyak 17 orang (50%) dan
responden perempuan sebanyak 17 orang (50%).
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Kecamatan Medang Deras
Jenis kelamin

Jumlah

Persentasi (%)

Laki-laki

15

45%

Perempuan

18

55%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.2 menunjukkan jenis kelamin responden Kecamatan Medang
Deras, dimana responden perempuan sebanyak 18 orang (55%). Hal ini berarti,
masyarakat Kecamatan Medang Deras terlihat lebih banyak yang berjenis kelamin
perempuan dibandingkan dengan berjenis kelamin laki-laki.

Universitas Sumatera Utara

57

Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Kecamatan Air Putih
Jenis kelamin

Jumlah

Persentasi (%)

Laki-laki

16

48%

Perempuan

17

52%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.3 menunjukkan jenis kelamin responden Kecamatan Air
Putih, dimana responden perempuan sebanyak 17 orang (52%). Hal ini berarti,
masyarakat Kecamatan Air Putih terlihat lebih banyak yang berjenis kelamin
perempuan dibandingkan dengan berjenis kelamin laki-laki.
4.5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Usia Responden
Kecamatan Sei Suka
Usia

Jumlah

Persentasi (%)

18-24 Tahun

13

38%

25-40 Tahun

12

35%

41-60 Tahun

9

27%

Total

34

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.4 menunjukkan usia responden Kecamatan Sei Suka, dimana
responden yang berusia 18-24 tahun sebanyak 13 orang (38%). Hal ini berarti,
masyarakat Kecamatan Sei Suka pada usia tersebut terlihat sangat memahami dan
mengerti akan tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan kepada

Universitas Sumatera Utara

58

masyarakat dibandingkan dengan yang berusia 25-40 tahun sebanyak 12 orang
(35%), dan yang berusia 41-60 tahun sebanyak 9 orang (27%).
Tabel 4.5
Usia Responden
Kecamatan Medang Deras
Usia

Jumlah

Persentasi (%)

18-24 Tahun

12

37%

25-40 Tahun

11

33%

41-60 Tahun

10

30%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.5 menunjukkan usia responden Kecamatan Medang Deras,
dimana responden yang berusia 18-24 tahun sebanyak 12 orang (37%). Hal ini
berarti, masyarakat Kecamatan Medang Deras pada usia tersebut terlihat sangat
memahami dan mengerti akan tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan
kepada masyarakat dibandingkan dengan yang berusia 25-40 tahun sebanyak 11
orang (33%), dan yang berusia 41-60 tahun sebanyak 10 orang (30%).
Tabel 4.6
Usia Responden
Kecamatan Air Putih
Usia

Jumlah

Persentasi (%)

18-24 Tahun

13

40%

25-40 Tahun

10

30%

41-60 Tahun

10

30%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.6 menunjukkan usia responden Kecamatan Air Putih, dimana
responden yang berusia 18-24 tahun sebanyak 13 orang (40%). Hal ini berarti,
masyarakat Kecamatan Air Putih pada usia tersebut terlihat sangat memahami dan
mengerti akan tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan kepada

Universitas Sumatera Utara

59

masyarakat dibandingkan dengan yang berusia 25-40 tahun sebanyak 10 orang
(30%), dan yang berusia 41-60 tahun sebanyak 10 orang (30%).
4.5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7
Pendidikan Terakhir Responden
Kecamatan Sei Suka
Pendidikan Terakhir

Jumlah

Persentasi (%)

SD/SMP/SMA

10

30%

Diploma

11

32%

S1/S2/S3

13

38%

Total

34

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.7 menunjukkan pendidikan terakhir responden Kecamatan Sei
Suka, dimana responden yang berpendidikan S1/S2/S3 sebanyak 13 orang (38%).
Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan
Sei Suka yang berpendidikan terakhir tersebut pernah menerima bantuan CSR dan
memahami beberapa kegiatan CSR yang diberikan oleh PT. Inalum (Persero).
Tabel 4.8
Pendidikan Terakhir Responden
Kecamatan Medang Deras
Pendidikan Terakhir

Jumlah

Persentasi (%)

SD/SMP/SMA

14

43%

Diploma

10

30%

S1/S2/S3

9

27%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.8 menunjukkan pendidikan terakhir responden Kecamatan
Medang Deras, dimana responden yang berpendidikan S1/S2/S3 sebanyak 14

Universitas Sumatera Utara

60

orang (43%).

Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar

masyarakat Kecamatan Medang Deras yang berpendidikan terakhir tersebut
pernah menerima bantuan CSR dan memahami beberapa kegiatan CSR yang
diberikan oleh PT. Inalum (Persero).
Tabel 4.9
Pendidikan Terakhir Responden
Kecamatan Air Putih
Pendidikan Terakhir

Jumlah

Persentasi (%)

SD/SMP/SMA

9

27%

Diploma

11

33%

S1/S2/S3

13

40%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.9 menunjukkan pendidikan terakhir responden Kecamatan
Air Putih, dimana responden yang berpendidikan S1/S2/S3 sebanyak 13 orang
(40%). Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar masyarakat
Kecamatan Air Putih yang berpendidikan terakhir tersebut pernah menerima
bantuan CSR dan memahami beberapa kegiatan CSR yang diberikan oleh PT.
Inalum (Persero).
4.5.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

61

Tabel 4.10
Pekerjaan Responden
Kecamatan Sei Suka
Pekerjaan

Jumlah

Persentasi (%)

Petani/Peternak

3

9%

Pegawai Negeri/ BUMN

6

17%

Pegawai Swasta

5

15%

TNI/Polri

1

3%

Wiraswasta

6

18%

Ibu Rumah Tangga

6

18%

Lainnya

7

20%

Total

34

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.10 menunjukkan pekerjaan responden Kecamatan Sei Suka,
dimana responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri/BUMN, Wiraswasta dan
Ibu Rumah Tangga sebanyak masing-masing 6 orang (18%). Dari data diatas
dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan Sei Suka yang
bekerja pada bidang tersebut pernah menerima dan melihat bantuan CSR yang
diberikan oleh PT. Inalum (Persero) kepada masyarakat.

Selanjutnya pada

Lainnya sebanyak 7 orang (20%) merupakan hasil yang diperoleh dari pilihan
Mahasiswa karena mereka belum memiliki pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

62

Tabel 4.11
Pekerjaan Responden
Kecamatan Medang Deras
Pekerjaan

Jumlah

Persentasi (%)

Petani/Peternak

5

15%

Pegawai Negeri/ BUMN

6

18%

Pegawai Swasta

4

12%

TNI/Polri

0

0%

Wiraswasta

8

25%

Ibu Rumah Tangga

4

12%

Lainnya

6

18%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.11 menunjukkan pekerjaan responden Kecamatan Medang
Deras, dimana responden yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak masingmasing 8 orang (25%). Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar
masyarakat Kecamatan Medang Deras yang bekerja pada bidang tersebut pernah
menerima dan melihat bantuan CSR yang diberikan oleh PT. Inalum (Persero)
kepada masyarakat.Tabel 4.12
Pekerjaan Responden
Kecamatan Air Putih
Pekerjaan

Jumlah

Persentasi (%)

Petani/Peternak

3

9%

Pegawai Negeri/ BUMN

7

21%

Pegawai Swasta

4

12%

TNI/Polri

3

9%

Wiraswasta

8

25%

Ibu Rumah Tangga

4

12%

Lainnya

4

12%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

63

Pada tabel 4.12 menunjukkan pekerjaan responden Kecamatan Air Putih,
dimana responden yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak masing-masing 8
orang (25%).

Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar

masyarakat Kecamatan Air Putih yang bekerja pada bidang tersebut pernah
menerima dan melihat bantuan CSR yang diberikan oleh PT. Inalum (Persero)
kepada masyarakat.
4.5.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran umum responden
berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13
Pendapatan Responden
Kecamatan Sei Suka
Pendapatan

Jumlah

Persentasi (%)

< Rp. 500.000

7

21%

Rp. 600.000 - Rp. 2.000.000

12

35%

Rp. 2.100.000 - Rp. 5.000.000

12

35%

> Rp. 5.000.000

3

9%

Total

34

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.13 menunjukkan pendapatan per bulan responden Kecamatan
Sei Suka, dimana responden yang berpendapatan per bulan Rp 600.000-Rp
2.000.000 dan Rp 2.100.000-Rp 5.000.000 masing-masing sebanyak 12 orang
(35%). Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar masyarakat
Kecamatan Sei Suka yang berpendapatan tersebut menyatakan PT. Inalum
(Persero) sangat peduli dan membantu masyarakat sekitarnya dalam program
kegiatan CSR yang disalurkan.

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 4.14
Pendapatan Responden
Kecamatan Medang Deras
Pendapatan

Jumlah

Persentasi (%)

< Rp. 500.000

6

18%

Rp. 600.000 - Rp. 2.000.000

10

30%

Rp. 2.100.000 - Rp. 5.000.000

14

43%

> Rp. 5.000.000

3

9%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.14 menunjukkan pendapatan per bulan responden Kecamatan
Medang Deras, dimana responden yang berpendapatan per bulan Rp 2.100.000Rp 5.000.000 masing-masing sebanyak 14 orang (43%). Dari data diatas dapat
disimpulkan, bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan Medang Deras yang
berpendapatan tersebut menyatakan PT. Inalum (Persero) sangat peduli dan
membantu masyarakat sekitarnya dalam program kegiatan CSR yang disalurkan.

Tabel 4.15
Pendapatan Responden
Kecamatan Air Putih
Pendapatan

Jumlah

Persentasi (%)

< Rp. 500.000

4

13%

Rp. 600.000 - Rp. 2.000.000

12

36%

Rp. 2.100.000 - Rp. 5.000.000

10

30%

> Rp. 5.000.000

7

21%

Total

33

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Pada tabel 4.15 menunjukkan pendapatan per bulan responden Kecamatan
Air Putih, dimana responden yang berpendapatan per bulan Rp 600.000-Rp
2.000.000 sebanyak 12 orang (36%). Dari data diatas dapat disimpulkan, bahwa

Universitas Sumatera Utara

65

sebagian besar masyarakat Kecamatan Air Putih yang berpendapatan tersebut
menyatakan PT. Inalum (Persero) sangat peduli dan membantu masyarakat
sekitarnya dalam program kegiatan CSR yang disalurkan.
4.6 Deskripsi Variabel Penelitian

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk
mengetahui jawaban responden terhadap variabel bebas, yaitu Corporate Social
Responsibility (CSR) (X), dan variabel terikat yaitu Citra Perusahaan (Y). Berikut
disajikan jawaban responden terhadap masing-masing variabel:
4.6.1 Deskripsi Variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) terdiri atas tiga indikator,
yaitu Economic Responsibilities, Ethical responsibilities, dan Discretionary
Responsibilities.

A. Pendapat Responden Mengenai Indikator Economi Responsibilities
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pendapat masyarakat mengenai
indikator Economi Responsibilities dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Economi Responsibilities
Kecamatan Sei Suka
Keterangan

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

32

47%

Setuju

36

53%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

68

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

66

Dari tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 53% responden
Kecamatan Sei Suka menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan
membantu masyarakat kepada pelaku-pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan
Perusahaan memberikan dana untuk perbaikan jalan agar masyarakat dengan
mudah mengakses tempat-tempat terpencil dan melancarkan roda perekonomian
masyarakat”.
Tabel 4.17
Economi Responsibilities
Kecamatan Medang Deras
Keterangan

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

9

14%

Setuju

41

62%

Netral

16

24%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

66

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 62% responden
Kecamatan Medang Deras menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan
membantu masyarakat kepada pelaku-pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan
Perusahaan memberikan dana untuk perbaikan jalan agar masyarakat dengan
mudah mengakses tempat-tempat terpencil dan melancarkan roda perekonomian
masyarakat”.

Universitas Sumatera Utara

67

Tabel 4.18
Economi Responsibilities
Kecamatan Air Putih
Keterangan

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

0

0%

Setuju

56

85%

Netral

10

15%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

66

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 85% responden
Kecamatan Air Putih menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan
membantu masyarakat kepada pelaku-pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan
Perusahaan memberikan dana untuk perbaikan jalan agar masyarakat dengan
mudah mengakses tempat-tempat terpencil dan melancarkan roda perekonomian
masyarakat”.
B. Pendapat Responden Mengenai Indikator Ethical Responsibilities
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pendapat masyarakat mengenai
indikator Ethical Responsibilities dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.19
Ethical Responsibilities
Kecamatan Sei Suka
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

14

21%

Setuju

54

79%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

68

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

68

Dari tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa sebagia besar 79% responden
Kecamatan Sei Suka menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan
memberikan bantuan CSR secara langsung kepada masyarakat dan Perusahaan
memberikan bantuan CSR tepat pada sasaran”.
Tabel 4.20
Ethical Responsibilities
Kecamatan Medang Deras
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

0

0%

Setuju

46

70%

Netral

20

30%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

66

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa 70% responden Kecamatan
Medang Deras menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan memberikan
bantuan CSR secara langsung kepada masyarakat dan Perusahaan memberikan
bantuan CSR tepat pada sasaran”.
Tabel 4.21
Ethical Responsibilities
Kecamatan Air Putih
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

0

0%

Setuju

53

80%

Netral

13

20%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

66

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

69

Dari tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar 80% responden
Kecamatan Air Putih menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan
memberikan bantuan CSR secara langsung kepada masyarakat dan Perusahaan
memberikan bantuan CSR tepat pada sasaran”.
C. Pendapat Responden Mengenai Indikator Discretionary Responsibilities
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pendapat masyarakat mengenai
indikator Discretionary Responsibilities dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.22
Discretionary Responsibilities
Kecamatan Sei Suka
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

76

75%

Setuju

26

25%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

102

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.22 di atas dapat dilihat bahwa 75% responden Kecamatan Sei
Suka menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan “Perusahaan memberikan
bantuan pendidikan kepada siswa/i yang berprestasi dan kurang mampu, PT.
Inalum menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek
Lapangan dan Riset di Perusahaan, dan Perusahaan memberikan bantuan sarana
dan prasarana yang lengkap untuk pembangunan sekolah”.

Universitas Sumatera Utara

70

Tabel 4.23
Discretionary Responsibilities
Kecamatan Medang Deras
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

44

44%

Setuju

55

56%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

99

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.23 di atas dapat dilihat bahwa 56% responden Kecamatan
Medang Deras menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan memberikan
bantuan pendidikan kepada siswa/i yang berprestasi dan kurang mampu, PT.
Inalum menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek
Lapangan dan Riset di Perusahaan, dan Perusahaan memberikan bantuan sarana
dan prasarana yang lengkap untuk pembangunan sekolah”.
Tabel 4.24
Discretionary Responsibilities
Kecamatan Air Putih
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

10

10%

Setuju

89

90%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

99

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari tabel 4.24 di atas dapat dilihat bahwa 90% responden Kecamatan Air
Putih menyatakan setuju terhadap pernyataan “Perusahaan memberikan bantuan
pendidikan kepada siswa/i yang berprestasi dan kurang mampu, PT. Inalum

Universitas Sumatera Utara

71

menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek Lapangan dan
Riset di Perusahaan, dan Perusahaan memberikan bantuan sarana dan prasarana
yang lengkap untuk pembangunan sekolah”.
4.6.2 Deskripsi Variabel Citra Perusahaan
Variabel Citra Perusahaan terdiri atas empat indikator, yaitu Personality,
Reputation, Value, Corporate Identy.
A. Pendapat Responden Mengenai Indikator Personality
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pendapat masyarakat mengenai
indikator Personality dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.25
Personality
Kecamatan Sei Suka
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

76

75%

Setuju

26

25%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

102

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari Tabel 4.25 di atas dapat dilihat bahwa 75% responden Kecamatan Sei
Suka menyatakan sangat setuju terhadap Pernyataan “PT. Inalum merupakan
perusahaan yang memiliki rasa peduli kepada masyarakat dan PT. Inalum menjadi
sponsor kegiatan sosial yang bermanfaat”.

Universitas Sumatera Utara

72

Tabel 4.26
Personality
Kecamatan Medang Deras
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

44

44%

Setuju

55

56%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

99

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari Tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa 56% responden Kecamatan
Medang Deras menyatakan setuju terhadap Pernyataan “PT. Inalum merupakan
perusahaan yang memiliki rasa peduli kepada masyarakat dan PT. Inalum menjadi
sponsor kegiatan sosial yang bermanfaat”.
Tabel 4.27
Personality
Kecamatan Air Putih
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

10

10%

Setuju

89

90%

Netral

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

99

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari Tabel 4.27 di atas dapat dilihat bahwa 90% responden Kecamatan Air
Putih menyatakan setuju terhadap Pernyataan “PT. Inalum merupakan perusahaan
yang memiliki rasa peduli kepada masyarakat dan PT. Inalum menjadi sponsor
kegiatan sosial yang bermanfaat”.

Universitas Sumatera Utara

73

B. Pendapat Responden Mengenai Indikator Reputation
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pendapat masyarakat mengenai
indikator Reputation dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.28
Reputation
Kecamatan Sei Suka
Bobot

Jumlah

Persentasi (%)

Sangat setuju

26

38%

Setuju

40

59%

Netral

2

3%

Tidak setuju

0

0%

Sangat tidak setuju

0

0%

Total

68

100%

Sumber: Data diolah peneliti (2017)
Dari Tabel 4.28 di atas dapat dilihat bahwa 59% responden Kecamatan Sei
Suka menyatakan setuju terhadap Pernyataan “PT. Inalum dikenal sebagai
perusahaan yang tidak mengalami pencemaran ada air limbah dan PT. Inalum
memil

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan) Chapter III V

0 0 86

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 0 16

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 0 2

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 0 8

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 2 23

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 0 2

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

1 5 41