Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sujarweni (2015:49) penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol
suatu gejala. Penelitian asosiatif memerlukan hipotesis, atau dugaan terhadap
hubungan

yang ada.

Hipotesis disusun

karena adaanya

teori yang telah

dilakukan orang lain.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Telekomunikasi Indonesia Witel Sumut
Barat yang terletak di JL. Prof. H.M. Yamin No. 13 Medan. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan januari 2017 dan lama penelitian sesuai dengan kebutuhan
dalam pengumpulan informasi dan data.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelaku
UMKM yang bekerjasama/bermitra dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,
Medan dalam program INDPreneur. Untuk membatasi populasi dalam penelitian

29
Universitas Sumatera Utara

30

ini peneliti mengambil sebagian populasi dari pelaku UMKM yang berjumlah 150
UMKM yang tersebar luas di kota Medan.
3.3.2 Sampel
Untuk membatasi populasi yang terlalu banyak dan tersebar di kota Medan

maka untuk membatasi responden peneliti menggunakan teknik non-probability, dan
menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan slovin.

Sampel slovin dipilih

karena jumlah populasi yaitu 150 UMKM maka sample yang peneliti ambil sebagai
penelitian jika menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 90%
dengan tingkat error 10% adalah:
Rumus Slovin menurut Roscoe (1975) dalam Sujarweni (2015:81) adalah
sebagai berikut:

Dimana :
n

= Ukuran sampel

N

= Populasi


e

= Prosentasi kelonggaran ketidak terikatan karena kesalahan pengambilan
sampel masih diinginkan

n = 60

Maka peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 60 UMKM. Berdasarkan
rumus diatas, maka jumlah sampel dibagi menjadi 5(lima) jenis UMKM dan tiap
jenis masing-masing responden berjumlah 12 orang.

Universitas Sumatera Utara

31

Tabel 3.1
Jenis-Jenis UMKM
NO
JENIS UMKM
JUMLAH RESPONDEN

1
Makanan
12 orang
2
Minuman
12 orang
3
Kosmetik
12 orang
4
Fashion
12 orang
5
Handycraft
12 orang
Sumber: Data diolah, 2017
3.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori diatas, maka hipotesis
yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Ho: Tidak adanya hubungan CSR secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap

citra perusahaan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Medan
Ha: Adanya hubungan CSR secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap citra
perusahaan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Medan
3.5 Definisi Operasional
Menurut Sujarweni (2015:77) definisi operasional adalah variabel penelitian
dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan
analisis, instrument, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Pengujian dan
pengukuran tersebut bisa dilihat dari indikator, kriteria, tolak ukur, alat ukur, alat
uji untuk menentukan kualitas atau kuantitas suatu variabel.
perumusan masalah yang

Sesuai dengan

ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua

variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

32


1. Variabel bebas (Independent Variabel), Corporate Social Responsibility (X)
CSR merupakan suatu komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menindikberatkan
pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonimis, sosial dan
lingkungan. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
(X) CSR adalah sebagai berikut, (Untung ,2009:10):
a. Human Capital
b. Environment
c. Good Corporate Govermance
d. Social Cohension
e. Economic Strength
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel), Citra Perusahaan (Y)
Citra perusahaan merupakan suatu kesan seseorang atau individu tentang
sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel (Y) Citra
perusahaan adalah sebagai berikut, (Shirley Harrison dalam Fitriani Putri,
2012:19):
a. Personality

b. Reputation
c. Value
d. Corporate Identity

Universitas Sumatera Utara

33

Untuk

lebih

jelasnya

definisi operasional disajikan dan dikembangkan

dalam bentuk tabel:
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Vaiabel


Definisi Operasional

Indikator

Corporate

Komitmen perusahaan atau dunia Human Capital

Social

bisnis untuk berkontribusi dalam

Responsibility pengembangan
(X)

ekonomi

berkelanjutan


dengan

memperhatikan
sosial

yang

tanggung

perusahaan

dan

menindikberatkan
keseimbangan

jawab

pada


antara

perhatian

terhadap aspek ekonomis, sosial dan

Skala

Environment
Good
Corporate
Governance

Likert

Social Cohesion
Economic
Strength

lingkungan.

Variabel

Definisi Operasional

Citra

Adalah

Perusahaan

individu

(Y)

kesan
tentang

seseorang

Indikator

Skala

atau Personality

sesuatu

yang Reputation
muncul
sebagai
hasil
dari
Value
pengetahuan dan pengalamannya.
Corporate

Likert

Identity
Sumber: Data diolah, 2017
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk
mengungkapkan

atau

menjaring informasi

kuantitatif

dari responden sesuai

Universitas Sumatera Utara

34

dengan lingkup penelitian (Sujarweni, 2015:93). Maka peneliti menggunakan
teknik penelitian seperti berikut :
1. Data Primer
Data

primer

adalah

data

yang

diperoleh

dari

responden melalui

kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan nara sumber, dan data yang diperoleh dari data primer
ini harus diolah lagi, (Sujarweni, 2015:89).

Pada penelitian ini data

dikumpulkan melalui metode angket (kuesioner), yaitu dengan cara
memberikan

seperangkat

pertanyaan

tertulis

untuk diisi oleh para

responden pelaku UMKM yang bermintra dengan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, Medan dan bergabung dalam program INDIPreneur.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah
berupa

laporan

keuangan

publikasi perusahaan,

laporan

pemerintah,

artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang
diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi, dan sumber yang
tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data (Sujarweni,
2015:89).

Dan dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari studi

kepustakaan,

yaitu

teknik

pengumpulan

data

yang

menggunakan

berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah, internet, dan laporan
penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian.

Universitas Sumatera Utara

35

3.6.2 Skala Instrumen Pengumpulan Data
Skala yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah skala Likert. Skala ini meminta responden menunjukan tingkat persetujuan
atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu objek
(Istijanto, 2009:90). Peneliti menampilkan pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert
No

Alternatif Jawaban

Skor

1
2
3
4
5

Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5
4
3
2
1

Sumber: Istijanto(2009,90)
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Instrumen
Menurut Arikunto 2000 (Sujarweni , 2015:97), instrumen pengumpulan
data

adalah

alat

bantu

yang

dipilih dan digunakan oleh

peneliti

dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel penelitian,
definisi operasional, dan skala pengukurannya.
3.7.1.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukut yang
telah disusun sebelumnya dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur secara tepat. Dalam melakukan penguraian validitas, digunakan alat bantu

Universitas Sumatera Utara

36

program komputer SPSS. Apabila alat ukur tersebut mempunyai korelasi yang
signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka alat ukur tersebut
dinyatakan valid. Jika diperoleh data yang tidak valid, maka data tersebut akan
dikeluarkan atau dibuang dari instrument.

Kriteria dalam menentukan validitas

suatu kuesioner adalah sebagai berikut, (Sujarweni, 2015:106):
1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut

Juliandi (2013:83)

tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk

melihat apakah instrumen penelitian ini merupakan instrumen yang handal dan
dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik
half,

yaitu

mengkorelasikan

skor

genap

dengan

skor ganjil kemudian

memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:

Keterangan:
ri = nilai koefisien reliabilitas
r = nilai korelasi
Jika nilai koefisien reliabilitas (spearman brown)

0,6 maka instrumen

memiliki reliabilitas yang baik/terpercaya. Dan sebaliknya, jika nilai koefisien
reliabilitas (spearman brown)

0,6 maka instrumen tidak dipercaya.

Universitas Sumatera Utara

37

3.7.2 Uji Asumsi Klasik
3.7.2.1 Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
dependen, variabel independen,

atau

keduanya

model regresi, variabel

mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati
normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran
data pada sumbu diagonal dan graffik, Ghozali (2005:110). Dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
1. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
3.7.3 Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah
analisis regresi linear sederhana.
analisis

yang mengukur pengaruh

(Siregar, 2016:379).
dengan

Analisis regresi linear sederhana adalah suatu
antar variabel bebas dan variabel terikat

Metode analisis regresi linear sederhana ini dilakukan

bantuan program SPSS yang merupakan salah satu paket program

komputer yang digunakan dalam mengelolah data statistik. Persamaan regresi
linear sederhana yaitu sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

38

Y=a+b

Dimana:
∑ ∑

b=
Keterangan:


















X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
a = Konstanta (Nilai Y apabila X=0)
b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan maupun penurunan)
3.7.4 Uji Hipotesis
3.7.4.1 Uji parsial (Uji – t)
Uji- t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen (Sujarweni, 2015:54). Kriteria yang digunakan adalah:
1.

diterima jika t hitung < t tabel pada a = 0.05

2.

diterima jika t hitung > t tabel pada a = 0.05
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Taraf signifikan (a = 0,05).
2) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n).
3) Apabila

maka

ditolak dan

diterima.

4) Apabila

maka

diterima dan

ditolak.

Universitas Sumatera Utara

39

3.7.4.2 Uji Koefisien Determinasi (
Analisis

)

koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Sujarweni, 2015:53). Koefisien determinasi (
digunakan untuk

)

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yaitu

program CSR yang terdiri dari Human Capital, Environment, Good Corporate
Govermance, Social Cohension, Economic Strength, dalam menerangkan variabel
terikat yakni citra perusahaan. Nilai koefisien determinasi adalah anatar nol dan
satu.
1. Jika

berkisar antara nol sampai dengan satu (0

bebas (X)

memberikan

secara

R

1), maka variabel

keseluruhan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y).
2. Jika

= 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam

menjelaskan

variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom
adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jarigan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom
merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan
Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak
perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
4.1.1 Sejarah Umum PT Telekomunikasi Indonesia.
Adapun sejarah singkat PT. Telekomunikasi Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Era Kolonial
Pada

tahun 1882,

didirikan

sebuah

badan

usaha

swasta

penyedia

layanan pos dan telegraf.Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa

40
Universitas Sumatera Utara

41

telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan
Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari
lahir Telkom.
Gambar 4.1
Logo Telkom Tahun 1882

b. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
c. Perumtel
Pada tahun 1974, PT. Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian
Satellite Corporation Tbk (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi
Badan

Usaha

Milik

Negara

(BUMN)

untuk

menyelenggarakan

jasa

telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan

Universitas Sumatera Utara

42

Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga
mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Gambar 4.2
Logo Telkom Tahun 1983-1991

d. Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE)
(Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE).
Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16
Mei 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE)
dan pada 5 Juni 2014 di Bursa Efek London (LSE)
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi.Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di

Universitas Sumatera Utara

43

sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.

Dengan

demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Gambar 4.3
Logo Telkom Tahun 1991-2002

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT. Indosat sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia
yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang
antara

Telkom

dan

penyelenggaraan

Indosat.

Sejak

bulan Agustus 2002 terjadi

duopoli

Pada 23 Oktober 2009,

Telkom

telekomunikasi lokal.

meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian
identitas perusahaan.
Gambar 4.4
Logo Telkom Tahun 2009

Universitas Sumatera Utara

44

Gambar 4.5
Perubahan Logo Telkom Tahun 2013-sekarang

4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaran Telecommunication
Informasi, Media, Edutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional.
4.1.2.2 Misi
a.

Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.

b.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia

4.1.3 Tujuan dan Strategi Perusahan
4.1.3.1 Tujuan
PT. Telekomunikasi Indonesia mempunyai

tujuan yaitu menjadi posisi

terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave
untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Universitas Sumatera Utara

45

4.1.3.2 Strategi
1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel
tidak bergerak/Fixed Wireless Access (FWA) serta mengelola portofolio
nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan
penggunaan aset yang dimiliki.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan Operational support
system, Business support system, Customer support system and Enterprise
relations management (OBCE).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.
4.1.4 Nilai-nilai Budaya pada Perusahaan
PT. Telkomunikasi Indonesia senantiasa membangun sistem dan budaya
Perusahaan yang terintegrasi sebagai pendekatan pengelolaan bisnis yang
komprehensif untuk mencapai keunggulan kinerja perusahaan, menjalankan
kepatuhan, menjalankan bisnis yang beretika dan dimilikinya kesadaran Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

46

dan karyawan yang peka akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai
wujud warga negara yang baik. Lebih dari itu sistem dan budaya terus dikembangkan
sesuai dengan tuntutan dan perubahan bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar PT.
Telkomunikasi Indonesia terus maju,

dicintai pelanggannya, kompetitif di

industrinya dan dapat menjadi role model perusahaan. Sejak tahun 2009 dilakukan
transformasi budaya baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”.
Nilai-Nilai Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia :
1. Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai Perusahaan yaitu:
Commitment To Long-Term, Customer First,

Caring Meritocracy,

Co-

Creation Of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation, yang
selanjutnya kami sebut dengan Istilah 5C.
2. Nilai-nilai 5C merupakan upgrade dari nilai-nilai budaya perusahaan yang
terdahulu, dengan lebih menonjolkan terbangunnya perilaku baru yang
spesifik melalui beberapa pendekatan. Pada semester II tahun 2012,
Perusahaan menetapkan Great Spirit 3S (Solid, Speed, Smart) agar lebih
memacu pencapaian kinerja unggul.
Gambar 4.6 Great Spirit 3S

Sumber: PT. Telekomunikasi Indonesia

Universitas Sumatera Utara

47

4.1.5 Divisi Community Development Center (CDC)
Sebagai BUMN, Tekom terlibat secara aktif mengembangkan PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) melalui Unit Community Development
Center (Telkom CDC). Dalam pelaksanaannya, Telkom CDC memiliki visi menjadi
perusahaan terbaik di Kawasan Asia Pasifik dalam membangun komunitas demi
keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan. Sedangkan misinya adalah untuk
membentuk

atau

memberdayakan

komunitas

yang

berhubungan

dengan

telecommunication, information, media, edutainment dan services serta membentuk
atau memberdayakan komunitas sosial, ekonomi dan lingkungan. Telkom CDC
sebagai unit yang mendukung bisnis utama Telkom, memiliki posisi strategis
terhadap unit bisnis lainnya dalam hal pemberdayaan komunitas.
Pada posisi strategis tersebut Telkom CDC mengemban dua peran, yakni
sebagai pemegang mandat pelaksana PKBL dan sebagai pelaksana Corporate Social
Responsibility (CSR) Telkom. Secara historis, Telkom CDC berawal dari adanya
program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) pada tahun 2001. Seiring
dengan perubahan regulasi pemerintah dan tuntutan bisnis yang terus berkembang,
kemudian mengalami perubahan menjadi CDC pada tahun 2003 melalui Keputusan
Direksi Nomor: 61/PS150/CTG-10/2003 tentang Pembentukan Organisasi Pusat
Pengelola

PKBL

dan

terakhir

diperbaharui

dengan

KD.

12/PS150/COP-

B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development
Center), selanjutnya disebut Telkom CDC.

Universitas Sumatera Utara

48

Dalam perjalanannya, sesuai PD 202.06/r.00/PS150/COP-B0400000/2012
tentang Organisasi Divisi Telkom Barat/Timur tanggal 19 Desember 2012, bahwa
organisasi CD Area berpindah kendali dari Telkom CDC ke Divisi Telkom
Barat/Timur di bawah organisasi Witel masing-masing. Perjalanan Telkom CDC
sejak 2003 hingga saat ini terus mengalami transformasi, baik dalam paradigma,
pengelolaan organisasi, ruang lingkup tugas maupun wewenang dan tanggung
jawabnya. Pengelolaan CSR yang sebelumnya berada di CDC sesuai Keputusan
Direksi Nomor: KD. 18/PS180/ COP-B0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang
Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat Pengelolaan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC) terkait dengan Corporate
Social Responsibility (CSR), terhitung mulai tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Nota
Dinas Direktur HCGA No. C.Tel.47/UM000/COP-B0000000/2013 tanggal 15 Maret
2013 tentang Pengalihan Pengelolaan CSR ke HCCA, maka pengelolaan kegiatan
CSR dialihkan dari CDC ke HCCA.

Hal ini untuk memudahkan sinergitas

pembangunan reputasi dan image perusahaan dengan kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan.
4.1.5.1 Visi & Misi CDC
a.

VISI
Menjadi perusahaan terbaik di Kawasan Asia Pasifik dalam membangun
komunitas demi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan.

b.

Misi

Universitas Sumatera Utara

49

Membentuk atau memberdayakan komunitas yang berhubungan dengan
telecommunication, information, media, edutainment dan services serta
membentuk

atau

memberdayakan

komunitas

sosial,

ekonomi

dan

lingkungan.
4.1.5.2 Tujuan Strategis CDC
1. Efektif dan efisien dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat secara
berkelanjutan
2. Efektif dan efisien dalam pelestarian lingkungan secara berkelanjutan
3. Memberdayakan komunitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK) agar menjadi
pengusaha tangguh dan mandiri
4. Mengelola Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dalam periode
lima tahun ke depan agar fokus membangun komunitas atau pun klaster
5. Memposisikan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan menjadi
bagian penting dari CSR Telkom Group dalam mendukung tercapainya tujuan
perusahaan.
4.1.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
oleh pimpinan perusahaan. Struktur organisasi juga dapat memberikan gambaran
secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam
organisasi dengan jelas. Adapun struktur organisasi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia Witel Sumut Barat pada Divisi CDC (Community Development Center):

Universitas Sumatera Utara

50

Gambar 4.7
Struktur Organisasi Divisi CDC

Mng
HR & CDC

ASMAN

ASMAN

ASMAN

CDC

NR Communication

HR Development

Staff

Staff

Staff

1

2

3

Deskripsi Tugas Instansi Bagian Divisi CDC
1. Manager HR & CDC
a. Sebagai pengawas dari jalannya operasional CSR yang dilaksanakan oleh
unit CDC.
b. Sebagi pengawas dari jalannya operasional serta pemerataan Sumber Daya
Manusia yang dilaksanakan oleh unit Human Relation.
2. Asman CDC
a. Sebagai pengawas langsung operasional CDC
b. Sebagai penanggung jawab mitra binaan CDC
3. Staff 1
a. Menerima Proposal Calon Mitra Binaan
b. Melakukan Survey On The Spot
4. Staff 2

Universitas Sumatera Utara

51

a. Melakukan Interview dengan calon Mitra Binaan
5. Staff 3
a. Mengkonfirmasi pembayaran angsuran pinjaman
b. Mengikuti kegiatan pelatihan Mitra Binaan
Seluruh staff memiliki tugas yang sama karena menerapkan Sistem Kerja Matriks
yang dimana disaat salah satu staff tidak dapat hadir operasional masih dapat
berlangsung.
4.1.7. Program INDIPreneur
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Medan melalui Divisi Community
Development Center (CDC) pada tahun 2013 mencanangkan program Indonesia
Digital Society (IndiSo) dengan 3 Flag-ship; IndiSchool untuk komunitas pendidikan,
IndiFinance menyasar komunitas keuangan mikro dan IndiPreneur yang menggarap
segmen UKM. Program ini adalah salah satu „senjata‟ Telkom untuk mewujudkan
mega project bernama Telkom IDN (Indonesia Digital Network) dalam rangka untuk
menciptakan infrastruktur digital secara komprehensif di seluruh wilayah Indonesia.
Khusus yang terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah Indonesia
Digital Enterpreneur (INDIPreneur). Program ini adalah upaya Telkom untuk
memberikan kontribusi nyata dalam memajukan kewirausahaan nasional dengan
menghadirkan layanan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) berkualitas
kepada UKM Indonesia untuk berbisnis dan berinteraksi secara online (e-commerce)
sehingga dapat meningkatkan daya saing di ranah nasional maupun global.

Universitas Sumatera Utara

52

INDIPreneur menyediakan berbagai layanan yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan UKM Indonesia untuk pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien.
Dengan didukung layanan Device, Network, dan Application. Program IndiPreneur
memberikan kemudahan bisnis online untuk pengembangan usaha yang maksimal.
Karena manfaatnya yang sangat terasa bagi UKM, dimana bisa menggali potensi
UKM dan juga kontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia, kinerja
INDIPreneur diapresiasi oleh beberapa pihak. Diantaranya adalah berhasil meraih
gelar The Best Small Businness Service 2014 dalam ajang World Communication
Award 2014. Sebelumnya dalam tingkat Regional, INDIPreneur juga meraih
penghargaan Best SME Service Provider of The Year

pada ajang Asia

Communication Awards 2014.
Dalam kegiatannya, IndiPreneur membekali para pelaku UKM dengan
pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi dan ecommerce serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya. Adapun produk
dan layanan yang bisa dimanfaatkan oleh UKM diantaranya layanan berbasis suara
(voice), data dan internet, wifi, Small Office Home Office (SOHO), contact center,
directory services, cloud services dan digital advertising dengan spesifik di layanan
Toko Online serta online commerce dan berikutnya Digital Media Solutions untuk
segmen Small Medium Enterprise (SME). Semuanya dikemas dalam flagship
program Indonesia Digital Entrepreneur (INDIPreneur).
Telkom saat ini banyak melakukan elaborasi dengan tidak hanya membuat
bundle produk saja, tapi juga mulai merekrut mitra, memberi pelatihan ke mitra-

Universitas Sumatera Utara

53

mitra tersebut, membantu para mitra tersebut untuk closing deals, dan lainnya, yang
dilakukan dalam upaya memperluas pasar produk dan layanan Telkom di Indonesia.
Saat ini Telkom sudah memiliki sekitar 20 mitra/partner yang sebagian besar adalah
application provider untuk layanan layanan solusi segmen Small Medium Enterprise
(SME).
4.1.8. Layanan Program INDIPreneur
Terobosan terbaru yang dilakukan Telkom adalah menyebar mobil layanan
untuk masuk ke sentra-sentra UKM agar bisa memberikan sosialisasi dan edukasi
seputar bisnis online dengan kekuatan TIK. Mobil layanan akan disulap menjadi
mobile kiosk untuk program INDIPrenuer. Nanti di mobil itu bisa registrasi selain
diberikan edukasi dan sosialisasi program INDIPreneur.

Tahap pertama mobile

kiosk INDIPrenuer akan hadir di 10 kota, sampai dengan akhir 2013 di 110 kota di
seluruh Indonesia.
INDIPreneur adalah kegiatan untuk membekali para pelaku UKM dengan
pengetahuan mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi dan ecommerce serta memberikan kemampuan untuk menjalankannya. Program yang
mirip dengan Get Indonesian Business Online (Gibo) milik Google ini diharapkan
membantu UKM lokal mengembangkan bisnis dengan solusi TIK berkualitas dan
terjangkau, seperti koneksi broadband, web builder, web hosting, domain name dan
e-commerce application yang dapat dinikmati secara gratis dan dioperasikan dengan
mudah.

Universitas Sumatera Utara

54

Para pelaku UKM tidak harus terbebani biaya yang tidak relevan dengan
bisnisnya, karena biaya hanya dibebankan ketika melakukan transaksi bisnis saja
yaitu berkisar Rp 500 – Rp 1000 per transaksi. Telkom sendiri membidik ada omzet
sekitar Rp 25 miliar dari model bisnis Pay As You Use ini.
Aplikasi yang dikembangkan untuk UKM ini juga menggunakan konsep open
platform sehingga membuka kesempatan bagi pihak-pihak lain (content developer,
application developer) untuk bermitra memperkaya kontent dan aplikasi tersebut
dengan kemampuan lain yang mungkin dikembangkan. Telkom menyiapkan dana
Rp 10 miliar untuk pengembangan berbagai aplikasi bisnis serta layanan menyeluruh
mencakup penyediaan Device, Network, Application dan Platform.
Program INDIPreneur merupakan bagian dari Mega Proyek “Indonesia
Digital Network” (IDN) yang menargetkan 5 juta pelanggan broadband dan
penyediaan 1 juta wifi pada tahun 2013. Diungkapkan Awal, sejak dua minggu
INDIPrenuer diluncurkan ada 501 UKM yang berhasil terjerat, terdiri dari 485 pelaku
UKM yang membangun portal usahanya dan 16 pelaku UKM yang langsung
menggunakan aplikasi e-toko untuk transaksi usahanya secara online (e-commerce).
Adanya tambahan sekitar 501 UKM itu menjadikan secara total sudah bergabung
14.603 UMKM di seluruh Indonesia melalui portal smartbisnis.co.id atau 15% dari
target mendapatkan 100 ribu UKM.

Universitas Sumatera Utara

55

Gambar 4.8. Portal smartbisnis

Sumber : www. smartbisnis.co.id
4.1.9 Aktivitas Penyampaian Informasi Program INDIPreneur
Aktivitas Penyampaian Informasi Program INDIPreneur Telkom

adalah

salah satu program baru Telkom yang diinisiasi untuk mendukung program
pembangunan perekonomian nasional Indonesia dengan UMKM (Usaha Menengah
Kecil dan Mikro) sebagai sasarannya. Informasi seputar program tersebut mutlak
dibutuhkan oleh UMKM maupun seluruh stakeholders lainnya yang menjadi publik
perusahaan agar dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan program dan tentunya
juga mampu membangun UMKM di seluruh wilayah Indonesia.
1. Pemberitaan di media
Segala bentuk aktivitas penyampaian informasi yang dilakukan oleh Telkom
bertujuan untuk membentuk persepsi di benak publik terhadap perusahaan. Salah
satunya adalah melakukan sinergi dengan pihak media untuk memberitakan program,
kegiatan, dan isu mengenai perusahaan sehingga diketahui oleh publik luas. Telkom
menyusun press release terkait isu atau kegiatan perusahaan yang ingin diberitakan

Universitas Sumatera Utara

56

kepada khalayak luas dan didistribusikan kepada beberapa media massa cetak. Press
Release seputar kegiatan IndiPreneur telah didistribusikan kepada media cetak lokal,
2. Pemberitaan di internet
Telkom merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
disoroti keberadaannya oleh berbagai pihak karena dikenal dengan produk dan
layanannya serta kegiatan dan prestasi yang dikonsumsi oleh masyarakat yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan teknologi dan informasi yang
sangat pesat saat ini merupakan suatu peluang bagi Public Relation sebagai
penghubung antara perusahaan dengan khalayak luas untuk mendistribusikan
informasi–informasi tersebut. Public Relation Telkom bekerjasama dengan berbagai
warta berita online untuk juga ikut menginformasikan kepada berbagai pihak
mengenai produk, layanan, prestasi, dan aktivitas dari Telkom.
3. Pemberitaan melalui Portal/website
Dilakukan oleh Public Relation Telkom dengan mengaktifkan portal atau website
resmi milik Telkom, yakni www.telkom.co.id yang berisi berbagai macam ulasan
mengenai Telkom Group yang bisa diakses secara terbuka oleh khalayak luas serta
website khusus IndiPreneur (www.smartbisnis.co.id)

yang secara khusus dibuat

untuk mewadahi para penggunanya. Berita mengenai program INDIPreneur Telkom
yang terbilang masih baru tersebut dapat diakses dengan cepat di media internet.
Berbagai artikel terkait telah banyak diterbitkan oleh berbagai portal berita online,
seperti Republika Online, Kabar Bisnis, Koran Indonesia, dan lain sebagainya

Universitas Sumatera Utara

57

sebanyak 48 media online, website Telkom dan website INDIPreneur sendiri.
Beberapa waktu yang lalu, pemberitaan prestasi Telkom terkait program INDIPreneur
tersebut tercatat dalam Rekor Muri. Telkom juga mengadakan INDIPreneur Fest
pada tahun 2013 dan juga diberitakan oleh banyak warta berita online yang dapat
diakses secara bebas oleh khalayak luas.
4. Sosialisasi dan Brosur
Sosialisasi dilakukan oleh pihak Telkom sebagai bentuk komunikasi dengan
publik IndiPreneur atau sasaran program tersebut, yakni pengelola UMKM yang juga
menjadi mitra binaan Telkom. Secara khusus, sosialisasi dikelola oleh bagian
pembinaan komunitas atau community relations yang dijalankan oleh Community
Development Center (CDC). Tidak hanya kepada mitra binaan, sosialisasi juga
pernah diadakan dengan mengajak rekan–rekan mahasiswa yang memiliki jiwa
entrepreneur agar dapat terdedah informasi seputar bisnis berbasiskan media digital
yang diusung Telkom sejak tahun 2013.
Penyampaian informasi seputar INDIPreneur kepada pihak terkait dalam
sosialisasi dilakukan selama beberapa jam dengan sekaligus memberikan praktek
langsung bagi peserta untuk dapat menggunakan perangkat komputer, layanan
internet dan email, serta mendaftarkan unit bisnis atau UMKM peserta di website
INDIPreneur (www.smartbisnis.co.id). Public Relation Telkom disini bersinergi
dengan divisi Community Development Center (CDC) untuk melaksanakan sosialisasi
dengan melakukan pertukaran informasi seputar INDIPreneur sehingga tidak terjadi

Universitas Sumatera Utara

58

kesalahpahaman di masa depan terkait dengan pemberitaan yang akan dipublikasikan
oleh Public Relation Telkom. Sosialisasi dan pelatihan bagi UMKM pada tahun
2014 dilakukan selama beberapa kali.
4.2. PENYAJIAN DATA
4.2.1 Identitas Responden
Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi
responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah para UMKM yang
bermitra dengan Telkom yang berjumlah 60 UMKM. Karakteristik responden ini
meliputi jenis kelamin, umur, jenis usaha, dan lama bergabung dari para responden.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frekuensi

Percent
33.3%

Valid
percent
33.3%

Culmulative
Percent
33.3%

Laki-laki

20

perempuan

40

66.7%

66.7%

100%

Total

60

100%

100%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 40 orang atau 66% . Hal ini berarti dalam pemilihan kemitraan
pada program INDIPreneur terlihat lebih banyak jumlah mitra

perempuan yang

Universitas Sumatera Utara

59

berminat dibandingkan dengan jumlah mitra laki-laki dimana terdapat perbedaan
antara jumlah jenis kelamin laki–laki dan perempuan yang sangat jauh perbedaannya.
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Umur

Frekuensi

Percent

21-30 Tahun
30
50%
31-40 Tahun
19
31.7%
41-50 Tahun
9
15%
>50 Tahun
2
3.3%
Total
60
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel

4.2 menunjukan

bahwa

mita

Valid percent
50%
31.7%
15%
3.3%
100%

Culmulative
percent
50%
81.7%
96.7%
100%

yang bergabung dengan

PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Medan didominasi dengan mayoritas umur 21-30
tahun dengan jumlah 30 orang atau 50%, kemudian diikuti 19 orang atau 31.7%
dengan usia 31-40 tahun, dan yang terkecil 2 orang atau 3.3% dengan usia diatas 50
tahun. Hal ini menunjukan bahwa peserta UMKM yang berusia 21-30 lebih tertarik
untuk mengikuti program INDIPreneur ini dan dikarenkan juga PT. Telekomunikasi
Indonesia dalam program UMKM ini lebih menunjuk kepada pembisnis muda hal ini
dikarenakan pembisnis muda lebih kreatif dibandingkan usia diatasnya.

Universitas Sumatera Utara

60

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Frekuensi
Makanan
12
Minuman
12
Kosmetik
12
Fashion
11
handycraft
13
Total
60
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Percent

Valid percent

20%
20%
20%
18%
21%
100%

20%
20%
20%
18%
21%
100%

Culmulative
percent
20%
40%
60%
78%
100%

Tabel 4.3 menunjukan bahwa mitra yang bergabung atau yang dipilih oleh
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, Medan didominasi para UMKM yang
mempunyai bisnis handycraft/kerajinan tangan yaitu sebanyak 13 UMKM atau 21%,
dan dapat disimpulkan bahwa bisnis kerajinan tangan banyak diminati masyarakat
karena lebih menguntungkan.
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bergabung

Frekuensi Percent

Valid percent

Culmulative
percent

1

8

13%

13%

13%

2

52

86%

86%

100.0

60

100%

100%

Total

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas lama bergabung responden berada
pada kelompok lebih dari 1 tahun tahun sebanyak 52 UMKM atau 86%. Sehingga

Universitas Sumatera Utara

61

bisa disimpulkan rata-rata mitra INDPreneur memiliki loyalitas terhadap perusahaan
Telkom.
4.2.2 Distribusi Frekuensi Variabel CSR
Dalam mengukur variabel CSR (X), peneliti menggunakan 5 (lima) indikator
yaitu Human Capital, Environments, Good Corporate Governance (Internal &
Eksternal), Social Cohension, dan Economic Strenght. Kemudian indikator-indikator
tersebut dikembangkan menjadi 23 (dua puluh tiga) item pernyataan.

Dari

pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah
ini:
1. Human Capital
Berdasarkan 5 (lima) pernyataan mengenai indikator Human Capital yaitu
pemberdayaan masyrakat yang lebih mandiri dan mengajak untuk lebih
kreatif, dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi jawaban Responden tentang mengkreasikan masyarakat yang
lebih mandiri
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

5

8.3%

Setuju

36

60%

Sangat setuju

19

31.7%

Total

60

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara

62

Tabel 4.5 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 36 atau 60% yang dapat disimpulkan bahwa para
responden UMKM setuju bahwa program ini membawa masyarakat yang lebih
mandiri.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengajak Masyarakat Untuk Lebih
Kreatif
Frekuensi Persentase
Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

6

10%

Setuju

36

60%

Sangat setuju

18

30%

Total

60

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.6 menunjukan bahwa responden terbanyak yang menjawab setuju
sebanyak 36 atau 60% yang dapat disimpulkan bahwa responden mengakui bahwa
kegiatan dari program ini dapat mengajak masyarakat yang lebih kreatif lagi dan
masyarakat dapat lebih berkembang dengan sendirinya

Universitas Sumatera Utara

63

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membantu dalam Pemperdayaan
Masyarakat
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

12

20%

Setuju

25

41.7%

Sangat setuju

23

38.3%

Total

60

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang setuju dengan
yang sangat setuju sangatlah beda tipis yaitu setuju dengan hasil 25 atau 41,7% dan
sangat setuju dengan hasil 23 atau 38.3% dapat disimpulkan bahwa adanya responden
yang sangat terbantu sekali dalam program ini dan ada pula yang biasa saja dengan
program ini yang mampu membantu masyrakat dalam mempelajari dan memahami
keterampilan baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Informasi & Memberikan
Ulasan Berkaitan dengan Program
Frekuensi Persentase
Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

9

15%

Setuju

32

53.3%

Sangat setuju

19

31.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.8 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju yang lebih
banyak yaitu sebesar 32 atau 53.3% dan dapat disimpulkan bahwa responden merasa
sangat terbantu sekali dengan adanya informasi yang selalu di berikan kepada mitra
secara update yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalaninnya seperti informasi
tentang ivent yang bermanfaat bagi mitra, dan program ini juga mampu memberikan
informasi, menjawab pertanyaan & memberikan ulasan berkaitan dengan program.

Universitas Sumatera Utara

65

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Saran yang Kongkrit dan
Realistis yang Berkaitan dengan Program
Frekuensi Persentase
Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

3

5%

Netral

8

13.3%

Setuju

30

50%

Sangat setuju

19

31.7%

Total

60

100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.9 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju atas
pertanyaan tersebut sebanyak 30 atau 50% ini menyatakan bahwa program ini mampu
memberikan gambaran analisis maupun memberikan saran yang kongkrit dan realistis
yang berkaitan dengan program, dan masih ada juga responden yang menjawab tidak
sejutu ini menunjukan bahwa harus meningkatkan hubungan yang lebih dekat lagi
dengan mitra agar mitra tersebut dapat menerima gambaran analisis maupun
memberikan saran yang kongkrit dan realistis yang berkaitan dengan program.
2. Environment
Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan mengenai indikator Environment , yaitu:
integritas dan nilai etika yang baik yang diberikan perusahaan kepada mitra
yang dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

66

Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Penerapkan Inegritas dan Nilai Etika
dengan Baik
Frekuensi Persentase
Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

7

11.7%

Setuju

35

58.3%

Sangat setuju

18

30.0%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.10 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju lebih banyak
yaitu sebanyak 35 atau 58.3% dan dapat disimpulkan bahwa program ini memberikan
pelayanan yang baik kepada mitranya serta menerapkan nilai etika yang baik juga
terhadap para mitranya.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan Misi Terhadap Standar
Etika Untuk Jangka Waktu Tertentu
Frekuensi Persentase
Sangat tidak setuju
0
0%
Tidak setuju
0
0%
Netral
21
35%
Setuju
25
41.7%
Sangat setuju
14
23.3%
Total
60
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara

67

Tabel 4.11 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju lebih banyak
yaitu sebesar 25 atau 41.7% dapat disimpulkan bahwa program ini sudah melalukan
melakukan misi atau tugasnya terhadap standar etika yang baik kepada mitranya
untuk jangka waktu tertentu.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mempraktekkan Etika yang Baik Pada
Peserta UMKM
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

1

1.7%

Netral

13

21.7%

Setuju

28

46.7%

Sangat setuju

18

30%

Total

60

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 201
Tabel 4.12 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju jauh lebih
banyak yaitu sebesar 28 atau 46.7%

ini menyatakan bahwa program ini sudah

mempraktekkan langsung etika yang baik kepada peserta UMKM atau mitranya dan
dapat dirasakan langsung oleh mitranya tersebut dan berdampak baik juga kepada
perusahaan karena sudah menjalankan etika yang baik terhadap masyarakatnya.

Universitas Sumatera Utara

68

3. Good Corporate Governance
a. Internal
Berdasarkan 5 (lima) pernyataan yang berkaitan dengan Good Corporate
Governance yang bersifat internal yaitu: informasi, informasi yang bersifat
dari luar yang diberikan kepada mitra UMKM, yang akan dijelaskan pada
tabel-tabel berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Penerapkan Informasi yang Akurat,
Memadai, Jelas dan Update
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

4

6.7%

Setuju

34

56.7%

Sangat setuju

22

36.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.13 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju lebih banyak
yaitu sebesar 34 atau 56.7% dan dapat disimpulkan bahwa program ini mempunyai
informasi yang jelas, akurat, memadai dan update yang selalu diberikan kepada
mitranya langsung tanpa perantara, dan masih ada juga yang menjawab netral hal ini
menunjukan masih kurangnya penyampaian informasi yang diberikan perusahaan

Universitas Sumatera Utara

69

kepada mitranya sehingga masih ada yang ketinggalan informasi atau mendengar
informasi tidak langsung dari tempatnya.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mempunyai Informasi yang Mudah
Diakses oleh Pihak yang Berkepentingan (stakeholder) Seperti Peserta UMKM
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

22

36.7%

Setuju

34

56.7%

Sangat setuju

4

6.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.14 menunjukan bahwa responden dengan jawaban setuju lebih banyak
yaitu sebesar 34 atau 56.7% hal ini dapat disimpulkan bahwa informasi yang
diberikan mudah untuk diakses masyrakat khususnya yang sudah bergabung dengan
perusahaan hal ini dapat membantu mitranya memdapatkan informasi dimana saja
dan kapan saja

Universitas Sumatera Utara

70

Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Prinsip Keterbukaan yang Dianut Oleh
INDIPreneur tidak Mengurangi Kewajiban Untuk Memenuhi Ketentuan
Rahasia Perusahaan Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

3

5%

Netral

14

23.3%

Setuju

32

53.3%

Sangat setuju

11

18.3%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.15 menunjukan bahwa responden yang menjawab dengan setuju lebih
banyak yaitu sebesar 32 atau 53.3% hal ini menunjukan bahwa adanya sistem
keterbukaan antara perusahaan dengan mitranya

tanpa mengurangi kerahasiaan

perusahaan maupun privasi dari mitranya tersebut. Adapun yang menjawab tidak
setuju yaitu sebanyak 3 atau 5% hal ini masih adanya rasa ketakutan pada mitra
tersebut bahwa akan adanya rahasia/ privasi yang akan menyebar.

Universitas Sumatera Utara

71

Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebijakan INDIPreneur Telah Tertulis
& Dikomunikasikan Kepada Pihak yang Berkepentingan (stakeholder) dan yang
Berhak Memperoleh Informasi Tentang Kebijakan Tersebut.
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

18

30%

Setuju

32

53.3%

Sangat setuju

10

16.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.16 menunjukan bahwa responden menjawab setuju lebih banyak yaitu
sebesar 32 atau 53.3% hal ini menunjukan bahwa seluruh kebijakan informasi penting
yang didapat akan diberikan/ disampaikan langsung kepada pihak yang bersangkutan
seperti mitra atau peserta UMKM, hal ini dapat meningkatkan mutu kepercayaan
mitra terhadap perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

72

Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Laporan Pelaksanaan Kegiatan Telah
Disajikan Secara Lengkap, Akurat, Update dan Telah Disampaikan Tepat
Waktu Kepada Pihak-Pihak yang Berkepentingan Sesuai Ketentuan yang
Berlaku
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

1

1.7%

Netral

20

33.3%

Setuju

29

48.3%

Sangat setuju

10

16.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.17 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju lebih banyak
yaitu sebesar 29 atau 48.3% dan dapat disimpulkan bahwa seluruh laporan atau
kegiatan program akan disampaikan dan disajikan secara lengkap, akurat, update dan
disampaikan secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai
ketentuan yang berlaku, hal ini dapat nilai yang positif dari mitra karena membantu
mitra dalam kegiatan-kegiatan program tersebut.
b. Eksternal
Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan yang berkaitan dengan
Governance yang bersifat eksternal

Good Corporate

yaitu: informasi mengenai penilaian, dan

Universitas Sumatera Utara

73

informasi yang bersifat dari luar yang diberikan kepada mitra UMKM, yang akan
dijelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kementrian Koperasi & UKM
Merupakan Juri yang Layak Untuk Melakukan Penilaian Dalam Kegiatan
UMKM Pada Program INDIPreneur
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

2

3.3%

Netral

15

25%

Setuju

34

56.7%

Sangat setuju

9

15%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.18 menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju lebih banyak
yaitu sebesar 34 atau 56.7% ini menyatakan bahwa para peserta UMKM setuju jika
Kementrian Koprasi & UKM menjadi juri dalam melakukan penilaian kegiatan yang
dijalani UMKM pada program INDIPreneur, mitra merasa bahwa kementrian bisa
bersifat adil dalam penilian yang dilakukan program tersebut.

Universitas Sumatera Utara

74

Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hasil Penjurian Dipublikasikan
Kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan/bersangkutan
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

2

3.3%

Netral

15

25%

Setuju

30

50%

Sangat setuju

13

21.7%

Total

60

100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.19 menunjukan bahwa responden yang menjawab “Setuju”
sebanyak 30 atau 50% lebih banyak ini dapat disimpulkan bahwa setiap hasil
penjurian akan langsung diberikan kepada mitranya atau dipublikasikan kepada
pihak-pihak yang bersangkutan, namun adapun jawaban “Netral” dengan jumlah 15
atau 25% ini menunjukan bahwa masih ada sebagian hasil penjurian yang tidak
langsung dipublikasikan atau diberikan langsung kepada pihak yang bersangkutan ,
hal ini dapat menjadi acuan kepada pihak penyelenggara agar selalu updateting
informasi dan langsung memberikan informasi kepada pihak yang bersangkutan.

Universitas Sumatera Utara

75

Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kriteria Penilaian Pemenang Dengan
Jelas Disebutkan Dalam Kegiatan UMKM Pada Program INDIPreneur
Frekuensi

Persentase

Sangat tidak setuju

0

0%

Tidak setuju

0

0%

Netral

11

1

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional mengenai Program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap Peningkatan Citra Perusahaan di Kalangan Mahasiswa USU)

8 101 134

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

0 0 13

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

0 0 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

0 0 7

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

0 0 21

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

1 9 2

Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbkmedan)

0 0 22