Kedudukan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah yang Terdaftar Atas Nama Seorang Ahliwaris (Putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor : 0220 PDT.G 2015 MS-TKN)
ABSTRAK
Umumnya dalam pembagian harta warisan akan diselesaikan secara
musyawarah, namun jika timbul sengketa antara ahli waris yang satu dengan ahli
waris lainnya, maka pembagian harta warisan itu baru dapat diselesaikan melalui
pengadilan. Khusus bagi yang beragama islam penyelesaian sengketa warisan
diselesaikan di Pengadilan Agama. Adapun permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah pertama : Bagaimana kekuatan sertipikat sebagai alat
pembuktian hak atas tanah yang terdaftar atas nama seorang ahli waris, Kedua :
Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam putusan mahkamah syar’iyah Nomor :
0220/Pdt.G/2015/MS-Tkn telah memenuhi keadilan kepada ahli waris, Ketiga :
Bagaimana solusi hukum atas penyelesaian harta warisan dan adanya salah satu ahli
waris yang menghambat terlaksanannya pembagian warisan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif,
yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder seperti peraturan perundang-undangan, teori hukum, pendapat para sarjana
hukum terkemuka dan putusan pengadilan. Penelitian ini mengunakan data
sekunder melalui studi dokumen-dokumen, untuk memperoleh data yang diambil dari
bahan kepustakaan.
Hasil penelitian diketahui bahwa kedudukan sertipikat sebagai alat
pembuktian hak milik atas tanah yang terdaftar atas nama seorang ahli waris, baru
memiliki kekuatan hukum bila tidak ada bantahan dari ahli waris yang lain. Dengan
adanya bantahan atas sertipikat tersebut, maka kekuatan hukumnya menjadi lemah.
Pertimbangan hukum hakim dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor
:0220/Pdt.G/2015/MS-Tkn telah memenuhi keadilan kepada ahli waris yang didasari
pertimbangan hakim dan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak, ternyata
terungkap bahwa sertipikat di dasarkan atas alas hak yang cacat hukum, dengan
ditemukannya ada bagian yang di rekayasa dalam pembuatannya, apalagi tidak dapat
menunjukan bukti asli. Apalagi terbukti tanah yang menjadi objek perkara masih
menjadi hak bersama, untuk itu sertipikat harus di batalakan. Solusi hukum atas
penyelesaian harta warisan dengan adanya salah satu ahli waris yang menghambat
terlaksanannya pembagian warisan adalah diupayakan melalui musyawarah mufakat
dengan semua ahli waris, bila tidak di peroleh penyelesaian, dapat melalui mediasi
yang diminta bantuan dari kepala desa dan camat, bila tetap tidak diperoleh
kesepakatan, maka penyelesaian sengketa warisan tersebut di tempuh melalui
pengadilan.
Kata kunci
: Sertipikat, Hak Milik Atas Tanah, Waris Islam
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Generally, in the division of inheritance will be settled by deliberation, but if a
dispute arises between an heir of the other heirs, then the division of inheritance is
will be resolved through the courts. Especially for those who are Muslim, the
settlement of inheritance disputes resolved in the Religious Court. As for problems
raised in this research is the First: "How the power of a certificate as a proof of land
rights registered in the name of an heir, Second: How judge the legal considerations
in the decision of religion syar'iah No: 0220 / Pdt.G / 2015 / MS-TKN has fulfilled
justice for heirs, Third: How legal remedies on the settlement of inheritance and the
presence of one of the heir that inhibit the implementation of the division of
inheritance.
The Research Methods used were normative juridical research method, which
is a study done by researching library materials or secondary data, such as
legislation, legal theory, the opinion of leading legal scholars, and judicial decisions.
This research uses secondary data through the study of documents to obtain data
taken from the literature.
The research result revealed that the position of a certificate as evidence of
proof of ownership of land registered in the name of an heir, would have the force of
law when there is no denial of the other heirs. With the denial of the certificate, the
legal force is becoming weaker. The legal considerations of judges in the Court's
Syar'iyah decision No: 0220 / Pdt.G / 2015 / MS-TKN has fulfilled justice to heirs
based on consideration of the judge and the evidence submitted by the parties, turns
out it was revealed that the certificate is based on legally flawed right base, with the
discovery of a part that is engineered to make, let alone can not show the original
evidence. Moreover proved the land on which the cases object is still the Rights of
together for the certificate to be canceled. The legal solutions on the settlement of
inheritance with one of the heirs that inhibit the implementation of inheritance is
pursued through deliberation by all the heirs, if not obtained a settlement, can be
through mediation requested assistance from the village and subdistrict heads, if still
not obtained the agreement, then the inheritance dispute resolution is pursued
through the courts.
Keywords: Certificates, Property Rights on the Land, Inheritance of Islam
ii
Universitas Sumatera Utara
Umumnya dalam pembagian harta warisan akan diselesaikan secara
musyawarah, namun jika timbul sengketa antara ahli waris yang satu dengan ahli
waris lainnya, maka pembagian harta warisan itu baru dapat diselesaikan melalui
pengadilan. Khusus bagi yang beragama islam penyelesaian sengketa warisan
diselesaikan di Pengadilan Agama. Adapun permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah pertama : Bagaimana kekuatan sertipikat sebagai alat
pembuktian hak atas tanah yang terdaftar atas nama seorang ahli waris, Kedua :
Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam putusan mahkamah syar’iyah Nomor :
0220/Pdt.G/2015/MS-Tkn telah memenuhi keadilan kepada ahli waris, Ketiga :
Bagaimana solusi hukum atas penyelesaian harta warisan dan adanya salah satu ahli
waris yang menghambat terlaksanannya pembagian warisan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif,
yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder seperti peraturan perundang-undangan, teori hukum, pendapat para sarjana
hukum terkemuka dan putusan pengadilan. Penelitian ini mengunakan data
sekunder melalui studi dokumen-dokumen, untuk memperoleh data yang diambil dari
bahan kepustakaan.
Hasil penelitian diketahui bahwa kedudukan sertipikat sebagai alat
pembuktian hak milik atas tanah yang terdaftar atas nama seorang ahli waris, baru
memiliki kekuatan hukum bila tidak ada bantahan dari ahli waris yang lain. Dengan
adanya bantahan atas sertipikat tersebut, maka kekuatan hukumnya menjadi lemah.
Pertimbangan hukum hakim dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor
:0220/Pdt.G/2015/MS-Tkn telah memenuhi keadilan kepada ahli waris yang didasari
pertimbangan hakim dan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak, ternyata
terungkap bahwa sertipikat di dasarkan atas alas hak yang cacat hukum, dengan
ditemukannya ada bagian yang di rekayasa dalam pembuatannya, apalagi tidak dapat
menunjukan bukti asli. Apalagi terbukti tanah yang menjadi objek perkara masih
menjadi hak bersama, untuk itu sertipikat harus di batalakan. Solusi hukum atas
penyelesaian harta warisan dengan adanya salah satu ahli waris yang menghambat
terlaksanannya pembagian warisan adalah diupayakan melalui musyawarah mufakat
dengan semua ahli waris, bila tidak di peroleh penyelesaian, dapat melalui mediasi
yang diminta bantuan dari kepala desa dan camat, bila tetap tidak diperoleh
kesepakatan, maka penyelesaian sengketa warisan tersebut di tempuh melalui
pengadilan.
Kata kunci
: Sertipikat, Hak Milik Atas Tanah, Waris Islam
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Generally, in the division of inheritance will be settled by deliberation, but if a
dispute arises between an heir of the other heirs, then the division of inheritance is
will be resolved through the courts. Especially for those who are Muslim, the
settlement of inheritance disputes resolved in the Religious Court. As for problems
raised in this research is the First: "How the power of a certificate as a proof of land
rights registered in the name of an heir, Second: How judge the legal considerations
in the decision of religion syar'iah No: 0220 / Pdt.G / 2015 / MS-TKN has fulfilled
justice for heirs, Third: How legal remedies on the settlement of inheritance and the
presence of one of the heir that inhibit the implementation of the division of
inheritance.
The Research Methods used were normative juridical research method, which
is a study done by researching library materials or secondary data, such as
legislation, legal theory, the opinion of leading legal scholars, and judicial decisions.
This research uses secondary data through the study of documents to obtain data
taken from the literature.
The research result revealed that the position of a certificate as evidence of
proof of ownership of land registered in the name of an heir, would have the force of
law when there is no denial of the other heirs. With the denial of the certificate, the
legal force is becoming weaker. The legal considerations of judges in the Court's
Syar'iyah decision No: 0220 / Pdt.G / 2015 / MS-TKN has fulfilled justice to heirs
based on consideration of the judge and the evidence submitted by the parties, turns
out it was revealed that the certificate is based on legally flawed right base, with the
discovery of a part that is engineered to make, let alone can not show the original
evidence. Moreover proved the land on which the cases object is still the Rights of
together for the certificate to be canceled. The legal solutions on the settlement of
inheritance with one of the heirs that inhibit the implementation of inheritance is
pursued through deliberation by all the heirs, if not obtained a settlement, can be
through mediation requested assistance from the village and subdistrict heads, if still
not obtained the agreement, then the inheritance dispute resolution is pursued
through the courts.
Keywords: Certificates, Property Rights on the Land, Inheritance of Islam
ii
Universitas Sumatera Utara