Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan yang berkualitas ini harus dapat
dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta.
Masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
dengan pelayanan kesehatan yang bermutu mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lain.
Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan
Nasional dan mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada seluruh masyarakat, oleh karena itu pembangunan dan
penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional
dibidang kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit sangat
tergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
suatu organisasi.
Menurut Siagian (2004), pentingnya sumber daya manusia dalam organisasi
karena kegiatan suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur
manusia yang ada didalamnya karena manusia merupakan unsur yang dominan
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi.

Universitas Sumatera Utara

Tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam
menjalankan pelayanan kesehatan merupakan sumber daya yang penting dan sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan rumah sakit. Sebaliknya, sumber daya manusia
juga mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak
bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau bekerja, oleh karena itu manajemen
rumah sakit harus bisa menciptakan iklim organisasi yang harmonis dan mendorong
karyawannnya untuk bekerja lebih baik dan harus mengetahui apa saja yang menjadi
kebutuhan dan harapan karyawannya dalam organisasi.
Manajemen rumah sakit perlu memberikan balas jasa yang sesuai dengan
kontribusi mereka. Pemberian rangsangan atau motivasi dan iklim organisasi yang
mendukung merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja
karyawannya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan sekaligus dapat
mempertahankan kelangsungan hidup industri jasa pelayanan rumah sakit.
Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak terlepas dari peran
sumber daya manusia, yaitu tenaga medis dan non medis di Rumah Sakit. Salah satu

tenaga medis di antaranya adalah tenaga dokter. Tenaga dokter mempunyai
kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit,
karena bertanggung jawab penuh terhadap proses pengobatan dan penyembuhan
pasien (Depkes RI, 2001).
Berkaitan dengan kedudukan tenaga dokter dalam menghasilkan kualitas
pelayanan kesehatan di rumah sakit maka diperlukan upaya perbaikan mutu dan

Universitas Sumatera Utara

menjaga mutu pelayanan, termasuk kelengkapan pengisian rekam medis. Sesuai pasal
3 dan 4 Permenkes RI No Nomor 269/Menkes/Per/2008 tentang rekam medis,
menyebutkan rekam medis sangat tergantung pada dokter sebagai penentu diagnosis,
karena hanya profesi dokterlah yang mempunyai hak dan tanggung jawab untuk
menetapkan diagnosis pasien (Depkes RI, 2008).
Huffman (1999), menyatakan rekam medis yang lengkap dan legal merupakan
ciri yang mencerminkan mutu pelayanan medis yang baik kepada pasien. Salah satu
parameter pelayanan yang baik adalah kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan
tentang cara pengisian rekam medis yang lengkap. Dalam kondisi demikian maka
terjadi interaksi yang kompleks dalam organisasi, yaitu iklim organisasi dan motivasi
sejumlah individu yang dapat memengaruhi pencapaian kinerja yang optimal.

Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja karyawan dalam
suatu organisasi baik secara individu maupun kelompok memengaruhi seberapa
banyak mereka memberi kontribusi dalam upaya mencapai tujuan organisasi (Gibson
et al., 1996); (Werther & Davis, 1996); (Mathis & Jackson, 2002); (Ilyas, 2002).
Menurut Gibson et al. (1996), iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja
atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau
anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja
terhadap pekerjaanya. Iklim dapat memengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan

Universitas Sumatera Utara

kerja dengan membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul
dari berbagai tindakan.
Faktor lain yang memengaruhi kinerja adalah motivasi. Motivasi yang baik di
dalam suatu organisasi menentukan terbentuknya SDM yang produktif dan
profesional. Menurut Robins (2002), bahwa motivasi adalah keinginan untuk
melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan individu, orang-orang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih
besar


daripada yang tidak. Motivasi

sangatlah

penting karena pimpinan

mendelegasikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan
terintegrasi sedemikian rupa sehingga karyawan mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Salah satu rumah sakit Polri yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara adalah
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II
Medan didirikan pada tahun 1966 beralamat di jalan Putri Hijau Medan. Rumah sakit
ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan rawat jalan, pelayanan
rawat inap, pelayanan penunjang, Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan
pelayanan unggulan (pusat pelayanan terpadu, Klinik VCT/CST, laboratorium dan
kamar mayat/forensik) serta melayani masyarakat umum di luar anggota Polri/PNS
dan keluarganya (Urmin Rumah Sakit Bhayangkara Medan, 2011).
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Medan, mengupayakan tenaga
dokter untuk melayani masyarakat umum dan anggota Polri/PNS serta keluarganya,


Universitas Sumatera Utara

melalui dokter status polisi dari dalam organisasi dan dokter status non polisi dari luar
organisasi. Secara organisasi dokter status polisi dan status non polisi menjalankan
tugas pelayanan kesehatan sesuai dengan aturan organisasi Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat II Medan Medan (Urmin Rumah Sakit Bhayangkara Medan, 2011).
Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan September 2011 di Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Medan, rumah sakit ini memiliki permasalahan dalam
pengisian rekam medis, hal ini diketahui setelah mengambil secara acak 10 berkas
rekam medis. Setelah dilakukan telaah terhadap rekam medis, ditemukan beberapa
kolom yang kosong pada formulir yang seharusnya diisi oleh dokter untuk pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap.
Persentase ketidaklengkapan pengisian data rekam medis cukup besar, yaitu
55% pada pengisian diagnosa dan tanda tangan serta resume hasil diagnosa terhadap
pasien oleh dokter sebesar 15%. Ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis
oleh dokter memberikan gambaran bahwa pelaksanaan pengisian rekam medik di
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan belum terlaksana dengan baik.
Ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis oleh dokter di Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Medan diduga terkait dengan motivasi intrinsik (tanggung

jawab, pengakuan orang lain, kemungkinan pengembangan, prestasi yang diraih)
maupun motivasi ekstrinsik (imbalan, prosedur kerja) yang rendah dan iklim
organisasi (konformitas, dukungan dan kehangatan, kepemimpinan) rumah sakit yang

Universitas Sumatera Utara

kurang mendukung dokter untuk bekerja lebih baik serta manajemen rumah sakit
belum sepenuhnya mengevaluasi kinerja dokter dalam pengisian rekam medis.
Kepatuhan merupakan salah satu bentuk perilaku manusia, suatu ketentuan
atau peraturan, perilaku manusia dapat terbagi dua yaitu mematuhi atau tidak
mematuhi peraturan tersebut. Kepatuhan dokter dalam melaksanakan pengisian
rekamm medis didasarkan pada UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, paragraf 3 Pasal 46 menyatakan : 1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran, wajib membuat rekam medis; 2) rekam medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan telah melakukan berbagai upaya
dalam rangka meningkatkan kelengkapan pengisian rekam medis rumah sakit dengan,
yautu pembentukan komite medis terkait dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.
631/MENKES/SK/IV/2005 dan mengirimkan dokter serta staf untuk mengikuti

pelatihan tentang rekam medis. Pada kenyataannya upaya tersebut masih belum
mencapai hasil yang optimal.
Penelitian Gitawati dkk (2000) menyatakan bahwa rekam medis yang lengkap
dan akurat kualitasnya dapat diukur dengan data yang tercatat di dalam rekam medis.
Kualitas pelayanan medis baik pasien rawat jalan maupun rawat inap yang tercatat
pada rekam medis dapat digunakan sebagai referensi pelayanan kesehatan dasar
hukum, menunjang informasi untuk peningkatan kualitas pelayanan medis, riset
medis dan dijadikan sebagai dasar menilai kinerja rumah sakit

Universitas Sumatera Utara

Penelitian Ginting (2011) dan penelitian Meliala (2011), menyimpulkan
bahwa pengisian rekam medis rawat jalan dan rawat inap kategori tidak lengkap dan
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berpengaruh signifikan terhadap kinerja
dokter dalam pengisian rekam medis serta motivasi intrinsik paling berpengaruh
terhadap kinerja dokter dalam pengisian rekam medis.
Memerhatikan fakta empiris yang ditemukan pada Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat II Medan saat ini serta didukung penelitian terdahulu yang telah disebutkan
di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti ”Pengaruh Iklim Organisasi dan
Motivasi terhadap Kinerja Dokter dalam Pengisian Rekam Medis di Rumah Sakit

Bhayangkara Tingkat II Medan”.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh iklim organisasi dan motivasi terhadap
kinerja dokter dalam pengisian rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II
Medan?.

1.3 Tujuan Penelitian
Menganalisis pengaruh iklim organisasi dan motivasi terhadap kinerja dokter
dalam pengisian rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.4 Hipotesis
Iklim organisasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja dokter dalam
pengisian rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

1.5 Manfaat Penelitian
1) Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi manajemen Rumah Sakit Bhayangkara

Tingkat II Medan dalam pengambilan kebijakan tentang kinerja dokter dalam
pengisian rekam medis di rumah sakit.
2) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan iklim
organisasi dan motivasi serta kinerja dokter di rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara