Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pengoplosan Di PT. Florindo Makmur Menggunakan Metode Biomekanika Dan Antropometri

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan yang memproduksi

singkong menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi. Perusahaan ini berlokasi
di Jl. Besar Desa Pergulaan Dusun V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten
Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Pabrik merupakan pengembangan
dari pabrik-pabrik yang sudah ada sebelumnya. PT. Florindo Makmur berawal
dari pendirian PT. Bumi Waras yang merupakan anak cabang PT. Sungai Budi.
Banyaknya problema pasang surut perusahaan dan tantangan sosial serta
lingkungan sekitar, maka perusahaan tersebut diakuisisi oleh PT. Alam Sari.
PT. Alam Sari Perbaikan sebagai kepemilikan baru ternyata tidak mampu
menanggulangi

masalah

perusahaan


sehingga

kembali

diakuisisi oleh

PT. Florindo Makmur. PT. Florindo Makmur mengakuisisi pada bulan Oktober
tahun 2008 dan bertahan sampai saat ini.
PT. Florindo makmur terus berusaha mengembangkan daerah pemasaran
dalam mendistribusikan produknya. Awalnya produk dipasarkan di daerah
Medan dan Serdang Bedagai. Pemasaran produk saat ini sudah mencapai ke
daerah Aceh, Padang, Jambi, Pekanbaru, dan Palembang. PT. Florindo Makmur
menggunakan singkong sebagai bahan baku utama pembuatan tepung tapioka.
Proses produksi yang dilakukan selalu memperhatikan kualitas yang diperiksa
di Departemen Laboratorium. PT. Florindo Makmur ini berstatus sebagai

Universitas Sumatera Utara

perusahaan swasta dan berdasarkan akte Departemen Kehakiman C-1336 HT.

0104. TH. 2008.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Florindo Makmur bergerak dibidang produksi tepung tapioka. PT.

Florindo Makmur melakukan sistem produksi yang bersifat make to stock
dimana persediaan ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan
pelanggan terhadap produk jadi. Bahan baku singkong yang diperoleh sekitar
750 ton/hari dari pihak pabrik yaitu perkebunan singkong di daerah Serdang
Bedagai, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Simalungun, dan Sidimpuan.

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Florindo Makmur berada di Jl. Besar Desa Pergulaan Dusun

V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera
Utara. PT. Florindo Makmur berjarak ± 15 km dari pasar Bengkel dan berada ±

80 km arah tenggara kota Medan. Lokasi sumber bahan baku yaitu perkebunan
singkong berada disekitar pabrik.

2.4.

Daerah Pemasaran
Perintah untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemasaran

dan penjualan umumnya akan diformulasikan oleh Departemen Pemasaran dan
Penjualan dari sebuah perusahaan. Daerah pemasaran produk tepung tapioka
perusahaan ini berfokus di daerah Medan dan berkembang ke daerah Aceh,

Universitas Sumatera Utara

Padang, Jambi, Pekanbaru, serta Palembang. Kapasitas produksi pabrik ini
adalah 20% - 21% dari bahan baku yaitu sekitar 150 ton/hari.

2.5.

Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan

Setiap usaha yang dijalankan tentunya akan memberikan dampak positif

maupun negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh
berbagai pihak, baik perusahaan itu sendiri maupun masyarakat yang ada
dilingkungan sekitar. Dampak positif maupun negatif dari aspek – aspek sosial
dan ekonomi adalah:
1. Dampak Sosial
Bila ditinjau dari aspek sosial, dampak positif bagi masyarakat secara
umum adalah:
a.

Perubahan demografi melalui terjadinya tingkat pengangguran, yaitu dalam
pembuatan perusahaan tersebut tentunya pihak perusahaan membutuhkan
tenaga kerja yang mana dapat diambil dari lingkungan masyarakat sekitar.

b.

Perubahan budaya yang

dapat


berdampak

pada perubahan sikap

masyarakat, yaitu masyarakat akan mendapatkan sebuah gambaran tentang
bagaimana cara bekerja yang baik dan benar serta meningkatkan disiplin.
c.

Perusahaan memberi dukungan atas pelaksanaan acara-acara perayaan
keagamaan masyarakat sekitar dengan memberikan sumbangan dana
melalui proposal sehingga warga dapat melangsungkan kegiatan tersebut
dengan baik dan lancar.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat adalah prasarana jalan lintas
masyarakat

mengalami


kerusakan

dengan

cukup

banyaknya

truk

pengangkut singkong yang melewati jalur tersebut setiap harinya.
2. Dampak Ekonomi
Bila ditinjau dari aspek ekonomi, dampak positif bagi masyarakat secara
umum adalah:
a. Dapat meningkatkan ekonomi di lingkungan sekitar serta mengurangi
pengangguran di lingkungan sekitar masyarakat yang akhir-akhir ini
semakin bertambah.
b. Meningkatkan perekonomian pemerintah, dengan adanya perusahaan
tersebut sehingga dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah.

2.6.

Proses Produksi

2.6.1. Standar Mutu Bahan/ Produk
Standar mutu produk yang ditetapkan oleh pihak perusahaan adalah
standar mutu produk berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan (Puslittan) Indonesia.
Standar mutu produk yang ditetapkan perusahaan adalah:
1. Tepung hasil produksi berwarna putih dengan nilai digital 93,0 – 93,5
2. Nilai pH tepung berkisar antara 5,20-7,00
3. Kadar air 13,0% - 13,5%
4. Nilai SO2 28-30 ppm

Universitas Sumatera Utara

Pabrik ini selalu mengikuti prosedur yang berlaku agar hasil produk
tepung tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses produksi yang

dilakukan setiap harinya selalu melalui kegiatan inspeksi di laboratorium untuk
diperiksa kualitasnya.

2.6.2. Bahan yang Digunakan
2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang
terdapat di PT. Florindo Makmur adalah singkong.
Standar mutu bahan baku yang ditetapkan perusahaan adalah:
1. Pemanenan singkong dilakukan antara 7-8 bulan sejak ditanam dan dalam
keadaan masak.
2. Singkong bersifat tahan hama dan penyakit, produksi per Ha tinggi.
3. Singkong yang akan dipanen memiliki kadar pati 35-40%.

2.6.2.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir.
Bahan tambahan pada produksi tepung adalah:


Universitas Sumatera Utara

1. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi tepung
2. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik
Bahan tambahan ini diperlukan saat produksi tepung selesai, yaitu
sebagai tempat tepung sehingga siap untuk disimpan ke gudang hasil dan juga
siap untuk dipasarkan.

2.6.2.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna memperlancar
proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan-bahan
penolong yang digunakan dalam produksi tepung adalah:
1.

Air (H2O)
Air digunakan untuk kegiatan pencucian singkong dan memberikan
kandungan kadar air tertentu terhadap bahan baku singkong.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Tahapan proses pembuatan tepung tapioka akan dijelaskan sebagai
berikut:
1.

Singkong segar yang merupakan bahan baku diangkut menggunakan truk
menuju gudang bahan baku. Singkong tersebut dilakukan pengujian kadar
pati terlebih dahulu dengan mengambil beberapa kg sampel dari truk. Nilai
kadar pati singkong berkisar 35-40 % .

2.

Singkong yang telah ditumpuk di gudang bahan baku kemudian diangkut
dengan belt conveyor menuju ke rangkaian mesin root peeler dan root

Universitas Sumatera Utara

washer. Singkong diangkut ke mesin root peeler untuk dibuang kotoran
yang terdapat pada singkong seperti akar, tanah, kulit serta benda-benda
yang berukuran kecil sehingga menghasilkan singkong yang telah terkupas
kulitnya. Singkong yang telah terkelupas kulitnya kemudian dilakukan

pencucian menggunakan mesin root washer di dalam bak pencucian. Air
yang digunakan berasal dari sistem pengolahan air perusahaan, setelah
digunakan air sisa akan menjadi limbah cair dan dialirkan ke mesin screw
press dan diolah dengan sistem IPAL.
3.

Singkong yang telah dicuci diangkut dengan belt conveyor menuju ke
tempat pemarutan/ pencincangan. Singkong diparut dengan mesin root
rashper yang cara kerjanya mirip dengan sistem mixer untuk menghasilkan
bagian singkong yang lebih kecil dan pada akhirnya menjadi berbentuk
bubur singkong. Proses pemarutan dibantu dengan menggunakan air.

4.

Bubur singkong kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin
extractor. Bubur singkong dibantu dengan menggunakan air dilakukan
proses extracting untuk memisahkan ampas singkong dengan air
kandungan pati. Air kandungan pati akan digunakan untuk proses
berikutnya sementara ampas singkong diangkut ke mesin screw press untuk
diolah menjadi pupuk organik dan pakan ternak.

5.

Air kandungan pati kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke
mesin separator untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch milk
yaitu berupa air tepung yang lebih kental.

Universitas Sumatera Utara

6.

Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke mesin
center view. Dalam mesin center view terjadi proses vacum filter atau
penyaringan hampa di mana tepung berada dalam kondisi 40 % kering dan
air dari starch milk akan keluar dan dibuang ke pengolahan limbah.

7.

Stratch milk kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke rangkaian
mesin drying / oven. Proses yang terjadi di dalam mesin drying cyclone
adalah untuk mengeringkan tepung secara utuh. Hasilnya adalah berupa
tepung kering dan uap air yang telah terpisahkan.

8.

Tepung kering kemudian diangkut dengan saluran pipa menuju ke
rangkaian mesin cooling cyclone untuk mendinginkan tepung.

9.

Tepung kemudian dialirkan ke dalam mesin rotary sifter dan dilakukan
proses pengayakan untuk menghasilkan tepung yang bertekstur halus.
Sebelum produk tepung dikemas, perusahaan terlebih dahulu melakukan
pengujian kualitas terhadap produk tepung dilaboratorium. Parameter
pengujian kualitas berupa nilai % kadar air, warna dan nilai digital, nilai
pH, serta nilai SO2.

10. Tepung yang dikeluarkan dari mesin rotary sifter, dimasukkan dan dikemas
ke dalam karung yang berukuran 25 kg dan 50 kg. Proses pengemasan
yaitu dijahit dengan benang jahit dan ditimbang. Setelah dikemas maka
produk tepung diangkut dengan forklift menuju ke gudang produk jadi.

Universitas Sumatera Utara

2.7.

Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi
tepung tapioka di PT. Florindo Makmur yaitu:
1.

Root peeler
Mesin ini berfungsi untuk mengupas kulit singkong, akar, dan kotorankotoran pada singkong.

2.

Root washer
Mesin ini berfungsi untuk mencuci singkong yang telah terkelupas
kulitnya.

3.

Root rashper
Mesin ini berfungsi untuk memotong/ mencincang singkong menjadi
bagian yang lebih

kecil dengan cara kerja yang mirip seperti mixer

sehingga terbentuk bubur singkong.
4.

Extractor
Mesin ini berfungsi untuk mengekstrak bubur singkong sehingga dapat
memisahkan ampas singkong dengan air kandungan pati.

5.

Separator
Mesin ini berfungsi untuk membuat air kandungan pati menjadi stratch
milk yaitu berupa air tepung yang lebih kental.

6.

Center view

Universitas Sumatera Utara

Mesin ini berfungsi untuk

proses penyaringan hampa di mana tepung

berada dalam kondisi 40 % kering dan air dari starch milk akan keluar dan
dibuang ke pengolahan limbah.
7.

Drying cyclone
Mesin ini berfungsi untuk mengeringkan tepung secara utuh.

8.

Cooling cyclone
Mesin ini berfungsi untuk mendinginkan tepung.

9.

Rotary sifter
Mesin ini berfungsi untuk proses pengayakan agar menghasilkan tepung
yang bertekstur halus.

10. Belt conveyor
Mesin ini berfungsi sebagai alat pengangkutan bahan setengah jadi dari
rangkaian mesin yang satu ke mesin berikutnya.

2.7.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada PT. Florindo Makmur adalah alat-alat
yang digunakan secara manual untuk membantu proses produksi, antara lain
yaitu Truk, alat uji kadar pati, alat uji kadar air, alat uji warna, alat uji pH, alat
uji SO2, timbangan karung, forklift.

Universitas Sumatera Utara

2.8.

Limbah
PT. Florindo Makmur menghasilkan jenis sisa hasil produksi berupa

limbah cair, limbah padat, dan limbah abu. Ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup telah ditetapkan di Indonesia melalui Undang-Undang No.
4/1982, antara lain mengharuskan membuat Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) sebelum pembangunan pabrik dan melaksanakan Studi
Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan (SEMDAL) pabrik yang sudah
berjalan.
Limbah cair dihasilkan dari sisa penggunaan air pada setiap tahapan
proses produksi tepung. Limbah padat berasal dari ampas, kulit, akar, singkong
yang dibersihkan dari proses pemarutan dan extracting. Limbah abu berasal dari
abu sisa pembakaran pada mesin thermopac. PT. Florindo Makmur memiliki
beberapa jenis pengelolaan terhadap limbah-limbah tersebut.
1. Pengelolaan Limbah Cair
a. Pendayagunaan kolam pengolahan limbah.
2. Penanggulangan Limbah Padat
a. Pemanfaatan ampas singkong untuk bahan pupuk organik dan pakan
ternak.
b. Pemanfaatan abu sisa pembakaran untuk campuran pupuk organik.

Universitas Sumatera Utara

2.9.

Organisasi dan Manajemen
Organisasi dan manajemen PT. Florindo Makmur memiliki aturan dan

elemen-elemen pelaku yang bekerja sama dan terhimpun secara administratif
untuk mencapai visi perusahaan.

2.9.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi (Organization structure) seringkali disamakan
dengan rancangan organisasi. Struktur adalah bentuk pengaturan formal dari
bagian-bagian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah
organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas
pembagian

kegiatan

dalam

unit-unit

yang

dibentuk

sesuai

dengan

pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut.
Sebagian besar organisasi pada saat sekarang ini akan memiliki struktur yang
diambil dari lima alternatif bentuk struktur yaitu simple structure, fungsional
structure, multidivisional structure, holding company structure, dan matrix
structure.
Struktur organisasi yang digunakan pada perusahaan PT. Florindo
Makmur struktur organisasi lini dan fungsional yaitu bentuk organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada per kepala unit
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi
tadi masih

melimpahkan wewenang kepada pejabat

fungsional

yang

melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan. Gambar

Universitas Sumatera Utara

dari struktur organisasi dari PT. Florindo Makmur dapat dilihat pada Gambar
2.2.

Universitas Sumatera Utara

Direktur

General
Manager

Manajer
Produksi

Manajer
Keuangan

Manajer Pemasaran
dan Penjualan

Manajer
HRD

Lingkungan

Gudang

Produksi

Teknik

QC

Pembelian

Administrasi

Operator

Operator

Operator

Operator

Operator

Staf

Staf

Personalia

Security

Staf

Pemasaran

Penjualan

Staf

Staf

Keterangan
= Lini
= Fungsional

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Florindo Makmur

II-36
Universitas Sumatera Utara

2.9.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur
organisasi perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.9.3. Jumlah Pekerja dan Jam Kerja
Karyawan di PT. Florindo Makmur umumnya telah bekerja sejak
berdirinya pabrik pada tahun 2008 hingga hari ini. Jumlah pekerja di pabrik PT.
Florindo Makmur dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Pekerja PT. Florindo Makmur
No

Jabatan

1
2
3
4
5

Staf Pimpinan
Staf Ka. Sie
Staf Karyawan
Operator
Security
Total

Jumlah Tenaga Kerja
(Orang)
6
10
40
80
4
140

Supaya perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk
mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi dua
shift dan 25 hari kerja dalam 1 bulan, yaitu:
1.

Shift I

: pukul 08.00 – 16.00 WIB

2.

Shift II

: pukul 16.00 – 24.00 WIB

Universitas Sumatera Utara

2.9.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
PT. Florindo Makmur memberikan kompensasi dan jaminan sosial
kepada semua pekerja yang berdasarkan status karyawan dalam perusahaan
yaitu :
a.

Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang diangkat menjadi karyawan
tetapi melalui prosedur pengangkatan dan menerima gaji bulanan.

b.

Tenaga kerja lepas merupakan tenaga kerja yang dipekerjakan dan dibayar
secara harian tanpa melalui prosedur pengangkatan sebagai karyawan tetap.
Upah diberikan sesuai dengan hasil kerjanya dan dibayar setiap 2 (dua)
minggu.

Universitas Sumatera Utara