Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Pengoplosan Di PT. Florindo Makmur Menggunakan Metode Biomekanika Dan Antropometri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sarana pendukung sangat penting bagi perusahaan sebagai penunjang

kinerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga memberikan rasa
nyaman selama bekerja. Pengadaan fasilitas kerja yang baik akan meringankan,
memudahkan dan mempercepat kerja dari operator. Oleh karena itu, perlu
dirancang fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan kebutuhan operator.
Fasilitas kerja yang ergonomis dapat mencegah Musculoskeletal Disorders
(MSDs) dan meningkatkan produktivitas kerja. Metode kerja yang baik
merupakan faktor terpenting dalam kemajuan meningkatkan produktivitas dan
mengurangi risiko cidera (Hardianto, 2016).
PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan yang pengolahan singkong
menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Besar
Desa Pergulaan Dusun V, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai,
Provinsi Sumatera Utara. Pabrik ini didirikan pada tahun 2008. Proses produksi
bersifat make to stock, dengan kapasitas produksi adalah 20% - 21% dari bahan

baku yaitu sekitar 150 ton/hari. Proses pembuatan tepung dilakukan selama 7 jam
setiap hari dengan 2 operator di stasiun pengoplosan. Stasiun pengoplosan
digunakan untuk mendaur ulang tepung yang reject. Berat tepung yang reject
akan dioplos untuk diproses ulang menjadi produk tepung 25 kg. Kegiatan pada
stasiun pengoplosan mengalami kendala postur kerja pada operator yang tidak

Universitas Sumatera Utara

ergonomis. Sehingga menyebabkan MSDs, operator menjadi cepat lelah dan
mengeluh akibat aktivitas kerja tinggi.
Operator pada bagian oplosan berjumlah 2 orang dalam 1 shift 7 jam kerja
per hari. Jumlah karung yang diangkat operator per hari adalah 8 sampai 20
karung/menit. Permasalahan terlihat ketika operator memindahkan karung tepung
yang akan dioplos kembali. Operator mengangkat karung tepung berulang-ulang
ke meja pengoplosan secara manual dengan beban total

50 kg. Kegiatan

mengangkat karung tersebut kurang mempertimbangkan segi ergonomis sehingga
dapat menyebabkan MSDs (Muskuloskeletal Disorders). Dimensi meja

pengoplosan adalah 150 cm x 150 cm x 62 cm. Diameter pipa pada meja adalah
39 cm x 34 cm dan dimeter pipa bagian bawah 35 cm.
Penelitian difokuskan untuk memperbaiki rancangan meja kerja terhadap
operator di stasiun pengoplosan. Kegiatan pada stasiun pengoposan adalah
mengangat karung ke meja pengoplosan, dan menuangkan tepung ke pipa untuk
didaur ulang. Pengamatan pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner SNQ
(Standard Nordic Questionnaire) kepada 2 operator dimana operator mengalami
keluhan sakit di bagian punggung sebesar 6,818%, bagian kaki kiri sebesar
6,818%, dan bagian pergelangan tangan kiri sebesar 5,682%. Hasil tersebut
sesuai dengan wawancara dan persepsi operator dengan 7 jam kerja per hari.
Pemecahan masalah pada penelitian berdasarkan keluhan operator adalah usulan
rancangan meja kerja yang ergonomis untuk mengurangi MSDs terhadap
operator. Standar meja kerja yang dirancang berdasarkan dimensi tubuh pada
operator. Proses mengangkat tepung dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati, Zayyinul (2014) terhadap
masalah gangguan musculoskeletal. Ditemukan bahwa para operator bekerja
memindahkan produk kapur pertanian dengan cara mengangkat secara manual.

sehingga menimbulkan rasa lelah (fatique) yang berlebihan dan keluhan
musculoskeletal. Metode kerja untuk mendeteksi keluhan musculoskeletal
dipakai kuisioner Standard Nordic Questionnaire (SNQ), Kemudian dilakukan
penilaian antropometri operator dan penilaian biomekanika operator. Tujuan
peneliti untuk membuat posisi kerja lebih baik, lebih nyaman dan lebih aman
dari sebelumnya. Keluhan keluhan operator dapat diminimisasi dan diharapkan
produktivitas untuk setiap operator dapat ditingkatkan. 1
Penelitian yang dilakukan oleh Dinnar (2014) adalah pekerja mempunyai
keluhan pada bagian pinggang. Aktivitas pekerja dilakukan dengan posisi
membungkuk dan pada saat membungkuk itu pekerja harus mengangkat beban.
Jika tekanan yang diakibatkan pengangkatan beban kerja melebihi MPL
(Maximum Premissible Limit) sebagai batasan maksimum, maka akan
mengakibatkan pecahnya disk sehingga pekerja akan mengalami kelumpuhan.
Tujuan penelitian ini memberikan informasi mengenai resiko terutama cidera
pada tulang belakang. Sebagai bahan masukan guna perbaikan kerja
diperusahaan, terutama pada saat melakukan aktivitas atau kerja secara manual 2.

1

Hidayati, Zayyinul. 2014. Perancangan Alat Material Handling Dengan Menggunakan

Pendekatan Biomekanika Dan Postur Kerja Pada Bagian Pengepakan Pupuk Di Cv. Bukitraya
Laendrys Bukittinggi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau.
2
Dinar Prasetyawan. 2014. Analisis Resiko Angkat Beban Berdasarkan Biomekanika Dan
Fisiologi (Studi Kasus: Angkat Beban Karung Beras Di Gudang Bulog Kartasura). Jurusan
Teknik Industri Ums.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu, biomekanika digunakan untuk menentukan beban gaya dan
kategori perhitungan dari gaya yang dikeluarkan oleh operator. Untuk
mengurangi keluhan dari operator digunakan anthropometri untuk memperbaiki
meja kerja operator saat mengangkat karung tepung.

1.2.

Perumusan Masalah
Permasalahan pada penelitian adalah adanya keluhan rasa sakit operator

saat mengangkat karung tepung yang akan dioplos. Memperbaiki rancangan meja

kerja dilakukan untuk mengurangi keluhan MSDs (Muskuloskeletal Disorders).
1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperbaiki rancangan meja

kerja untuk mengurangi keluhan operator dan mendapatkan rancangan meja kerja
yang egonomis untuk meningkatkan kinerja operator di stasiun pengoplosan PT.
Florindo Makmur.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui besar gaya yang diterima oleh operator melalui metode MPL
(Maximum Permissible Limit)

2.

Menentukan dimensi meja kerja yang digunakan berdasarkan prinsip-prinsip
antropometri.


3.

1.4.

Menentukan ukuran meja kerja pada usulan rancangan perbaikan.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

1.

Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan
evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan disiplin ilmu
khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahan.

2.


Manfaat bagi perusahaan.
Memberikan alternatif perbaikan guna meingkatkan daya saing perusahaan.

3.

Bagi Departemen Teknik Industri USU
Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik
Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1.

Penelitian hanya dilakukan pada operator di stasiun pengoplosan.

2.


Pemecahan masalah dibatasi hanya sampai pada pemberian usulan
perancangan perbaikan meja yang ergonomis sesuai dengan antropometri
secara nyata.

3.

Penelitian tidak melakukan estimasi biaya terhadap rancangan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.

Operator pada stasiun pengoplosan bekerja secara normal.

2.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan
sesuai standar.

3.


Tidak terjadi perubahan kebijakan manajemen selama penelitian.

Universitas Sumatera Utara

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan
Laporan Tugas Sarjana disusun dengan sistematika yang disajikan dalam

bentuk bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab

awal

yang

berisi

latar


belakang

permasalahan,

rumusan

permasalahan, tujuan, manfaat, batasan dan asumsi yang digunakan, dan
sistematika penulisan laporan tugas sarjana.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab yang menguraikan secara umum dan singkat tentang sejarah
perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi dan manajemen, dan kegiatan
proses produksi di perusahaan.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab yang menyajikan konsep-konsep atau teori-teori yang mendasari
pemecahan masalah. Konsep-konsep tersebut antara lain teori ergonomi, bidang
kajian ergonomi, antropometri, perancangan peralatan/fasilitas kerja dan postur
kerja
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Bab yang menerangkan langkah-langkah dan prosedur penelitian untuk

memberikan gambaran bagaimana penelitian dilakukan dan kerangka berpikir
yang digunakan untuk mengkaji permasalahan hingga diperoleh kesimpulan dan
saran.

Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab yang menyajian data yang telah dikumpulkan dan pengolahan data
yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Bab yang berisi pembahasan dan analisis yang memuat hasil-hasil
pengolahan data dan perbandingan objek penelitian sebelum dan sesudah
dilakukan pemecahan masalah sesuai dengan metode yang dipilih.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh dari
penelitian berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, yang berhubungan
dengan penerapan hasil penelitian secara praktis untuk pengembangan penelitian
lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara