Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal. Desain Kausal
berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar varibel riset atau berguna
untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya
yaitu hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat variabel
independen dan variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintaha, efektivitas
pengendalian intern dan good governance terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Medan.
3.2. Definisi Operasional
Menurut Jogiyanto (2010) “defenisi operasional menjelaskan
karakteristik dari objek (perusahaan) kedalam elemen-elemen yang dapat
diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di
dalam riset. Variabel independen atau variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi terikat, karena adanya variabel bebas”.
Berdasarkan desain penelitian asosiatif kausal yang merupakan desain
penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel independen
terhadap variable dependen, maka variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

46
Universitas Sumatera Utara

3.2.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini penerapan standar akuntansi
pemerintah, efektivitas pengendalian intern dan good governance.
3.2.1.1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Definisi menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, Standar
Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP, adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah. delapan prinsip yang
digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun
2010, yaitu: 1. Basis Akuntansi 2. Nilai Historis (Historical Cost)
3.Realisasi (Realization) 4. Substansi Mengungguli Bentuk
Formal (Substance Over Form) 5. Periodisitas (Periodicity) 6.
Konsistensi (Consistency) 7. Pengungkapan Lengkap (Full
Disclosure) 8. Penyajian Wajar (Fair Presentation).

3.2.1.2. Efektivitas Pengendalian Intern
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar
Profesional

Akuntan

Publik

(SPAP)

(2001:319.2)

yaitu:

“Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan
oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang
didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan

47

Universitas Sumatera Utara

pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, (c)
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
3.2.1.3. Good Governance
Menurut Ulum (2008) bahwa good governance adalah
suatu penyelenggaraan negara yang mengarah kepada tujuan yang
baik melalui perumusan kebijakan yang berhubungan dengan
masalah-masalah sosial dan sistem nilai dalam operasi organisasi,
yang berlaku bagi semua orang di bawah sistem demokrasi.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam setiap penyelenggaraan
good governance. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah:
1. Transparansi,

dimana

mengandung

arti


keterbukaan.

Transparansi pemerintah dalam menjalankan manajemen
pemerintahan,

manajemen

lingkungan,

manajemen

ekonomi, sosial dan politik.
2. Akuntabilitas,

adalah

pertanggungjawaban.

Mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
kepada yang mendelegasikan kewenangan dan mereka puas

terhadap kinerja pelaksanaan kegiatannya.
3. Value for Money, merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen pertama
yaitu: ekonomi, efisiensi dan efektifitas.

48
Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan
keuangan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
menyebutkan, untuk menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat
bagi para pemakainya, maka informasi yang terdapat dalam laporan
tersebut harus berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan.
Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari karakteristik
kualitatif. Berikut merupakan karakteristik kualitatif laporan keuangan
yaitu: (1) Relevan, (2) Andal (reliability), (3) Dapat dibandingkan dan
(4) Dapat dipahami.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional

Jenis
Variabel
Independen

Independen

Nama
Variabel
Penerapan
Standar
Akuntansi
Pemerinta
han

Definisi
Operasional
Merupakan
prinsip-prinsip
akuntansi yang
diterapkan

dalam
menyusun dan
menyajikanlap
oran keuangan
pemerintah.

Pengukuran
Skala
Variabel
Variabel
ini
diukur dengan
melihat:
1.basis
akuntansi 2.nilai
historis3.realisas
i
4.substansi
Interval
mengungguli

bentuk formal
5.periodisitas 6.
konsistensi
7.pengungkapan
lengkap
8.penyajian
wajar
Efektivitas Pengendalian
Variabel
ini
Pengendal intern
diukur dengan
ian Intern merupakan
melihat:
Interval
suatu
proses (1)keandalan
yang
atas pelaporan


49
Universitas Sumatera Utara

Independen

Good
Governan
ce

Dependen

Kualitas
Laporan
Keuangan

dijalankan oleh
dewan
komisaris,
manajemen
dan personel

lain
entitas
yang didesain
untuk
memberikan
keyakinan
yang memadai.
Suatu
penyelenggara
an negara yang
mengarah
kepada tujuan
yang
baik
melalui
perumusan
kebijakan dan
sistem
nilai
dalam operasi

organisasi
yang berlaku
bagi
semua
orang di bawah
sistem
demokrasi.
Menghasilkan
laporan
keuangan yang
bermanfaat
bagi
para
pemakainya,
maka
informasi yang
terdapat dalam
laporan
tersebut harus
berkualitas
dan berguna
dalam
pengambilan
keputusan.

keuangan,
(2)
efektifitas dan
efisiensi operasi,
(3) kepatuhan
terhadap hukum
dan
peraturan
yang berlaku.

Variabel
ini
diukur dengan
melihat aspek
(1)Transparansi
(2)Akuntabilitas
(3)Value
for
Money dengan
aspek ekonomi,
efisiensi
dan Interval
efektifitas.

Variabel
ini
diukur dengan
melihat aspek
relevan, andal,
dapat
dibandingkan
dan
dapat
dipahami
Interval

50
Universitas Sumatera Utara

3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Erlina (2011:81) populasi adalah sekelompok entitas
yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang
mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
seluruh staf Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (PPK-SKPD) yang berjumlah 241 orang dari 41 SKPD di Kota
Medan sebagai unit analisis, sehingga dapat dijadikan sebagai responden
untuk melakukan pencarian data secara primer.
3.3.2. Sampel
Menurut Erlina (2011:82) sampel adalah bagian populasi yang
digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.

Sampel dalam

penelitian ini adalah staf Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (PPK-SKPD) di Kota Medan sebanyak 2 orang untuk
setiap SKPD. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara non probabilitas yaitu convenience random
sampling.

Convenience

random

sampling

merupakan

metode

pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel secara
bebas sekehendak peneliti. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk
memudahkan pelaksanaan riset dengan alasan bahwa jumlah populasi
yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih

51
Universitas Sumatera Utara

sampel yang cepat dan murah. Responden dalam penelitian ini adalah
staf PPK SKPD di Pemerintahan Kota Medan. Berikut merupakan
rincian data responden penelitian:

Tabel 3.2
Data Responden Penelitian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Nama SKPD/ Entitas Akuntansi
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Dinas Bina Marga Kota Medan
Dinas Kebersihan Kota Medan
Dinas Kesehatan Kota Medan
Dinas Perumahan Dan Pemukiman Kota Medan
Dinas Pertamanan Kota Medan
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Medan
Dinas Tata Ruang Dan Bangunan Kota Medan
Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan
Dinas Pendidikan Kota Medan
Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan
Dinas Perhubungan Kota Medan
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Kota Medan
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan
Dinas Pertanian Kelautan Kota Medan
Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Medan
Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Medan
Badan Kepegaawaian Daerah Kota Medan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kota Medan
Inspektorat Kota Medan
Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan
Masyarakat
RSUD Pringadi
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan
Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan
Badan Penanggulangan Bencana Kota Medan
Badan Ketahanan Pangan Kota Medan
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan KB Kota Medan

N
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
52

Universitas Sumatera Utara

No.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.

Nama SKPD/ Entitas Akuntansi
N
Badan Penanaman Modal Kota Medan
2
Kantor Perpustakaan Kota Medan
2
Kantor Arsip Kota Medan
2
Kantor Sandi Kota Medan
2
Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Kota Medan
2
Kantor Korpri Kota Medan
2
Satpol PP Kota Medan
2
LPSE
2
Jumlah
82
Keterangan: N= jumlah kusioner
Sumber: www.pemkomedan.go.id

Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dan penyebaran
kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner dikirim ke seluruh anggota populasi yang menjadi
responden
2. Setelah satu minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang
telah diisi oleh responden
Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah
dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan melakukan pengolahan
data jika jumlah kuesioner yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika
data belum mencukupi maka akan dicoba lagi untuk mengirimkan
kuesioner kepada responden yang belum mengembalikan kuesioner.

53
Universitas Sumatera Utara

3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yang merupakan
sumber data yang dibutuhkan dapat dari sumber asli atau tanpa perantara.
Dalam penelitian ini data primer berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh
responden, yaitu staf PPK SKPD. Instrumen dalam kuesioner merupakan
replikasi dari penelitian terdahulu.
3.5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Pemerintah Kota Medan dengan
memberikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel pada wilayah
tersebut.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Kuesioner yang disebarkan oleh peneliti diadaptasi dari kuesioner peneliti
sebelumnya yaitu L. Siahaan mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan
Harnani mahasiswa Universitas Sebelas Maret.
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kuantitatif. Dimana kuesioner yang telah terkumpul
diolah dengan memberikan bobot atas masing-masing pertanyaan.Kuesioner ini
menghasilkan data interval dengan menggunakan skala Likert dengan rentang
skor dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu 1 sampai 5
terhadap tingkat setuju atau ketidaksetujuan. Skala Likert digunakan untuk

54
Universitas Sumatera Utara

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tertentu tentang fenomena sosial.
Jawaban dari setiap responden diskor sesuai dengan kriteria, kemudian
dijumlahkan untuk mengetahui nilai variabel X dan variabel Y. selanjutnya
dari perhitungan nilai kuesioner dapat dilihat apakah variabel X dan variabel Y
sudah memenuhi kriteria atau belum. Hal ini dapat diketahui dengan
menggunakan kelas interval. Kelas interval bersumber dari nilai kuesioner
yang tertinggi dan terendah dari variabel X dan variabel Y, yang didapat
dengan cara mengalikan jumlah kuesioner, jumlah pertanyaan variabel serta
nilai skor tertinggi dan terendah dari variabel X dan variabel Y.
3.7.1. Analisis Deskriptif
Statistik ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
responden yang menunjukkan tingkat pendidikan, dan lamanya bekerja.
Sedangkan analisis ini berguna untuk memberikan deskriptif tentang
variabel-variabel penelitian yang digunakan.
3.7.2. Uji Kualitas Data
3.7.2.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
ingin diukurnya (Ancok, 1998 : 120). Faktor-faktor yang
mengurangi validitas data antara lain kepatuhan responden
mengikuti petunjuk pengisian kuosioner dan tidak tepatnya

55
Universitas Sumatera Utara

formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner (Hakim :
1999 dalam Widyastuti : 2000). Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Jika r

hitung

positif dan r

hitung>

r

tabel,

maka butir

hitung<

r

tabel,

maka butir

pertanyaan tersebut valid
2. Jika r

hitung

negatif atau r

pertanyaan tersebut tidak valid
3. r

hitung

dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total

Corelation
Nilai r tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) =
n-k, dimana :
n = Jumlah responden
k = merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu
variabel
3.7.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk
melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan,
peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrumen
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

56
Universitas Sumatera Utara

Langkah-langkah melakukan uji reliabilitas terhadap suatu
konstruk variabel sama dengan melakukan uji validitas. Output
SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama
dengan hasil uji validitas.
3.7.3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang dilakukan
untuk analisis linear regresi yang bertujuan untuk menghitung nilai pada
variabel tertentu. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, diperlukan
pengujian

asumsi

klasik

yang

terdiri

dari

:

uji

normalitas,

multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
3.7.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah
dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai
distribusi normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data
dapat dilihat dengan dengan kriteria sebagai berikut .
1. Nilai sig atau signifikan atau profitabilitas > 0,05
maka distribusi data dikatakan normal.
2. Nilai sig atau signifikan atau profitabilitas < 0,05
maka distribusi data dikatakan tidak normal.
3.7.3.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengidentifikasi
ada tidaknya hubungan antar independen dalam model regresi.

57
Universitas Sumatera Utara

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara independen. Pengujian multikolonieritas dapat dilakukan
dengan cara :
1. Nilai R2 pada estimasi model regresi.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel
independen
3. Menggunakan variance inflation factor (VIF) dan
nilai tolerance
4. Multikolinieritas terjika VIF > 10 dan nilai tolerance<
0,10.
3.7.3.3. Uji Heterokedasititas
Uji heterokedasititas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model
regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan
variance residual atau homokedastisitas. Untuk melihat ada
tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik
Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah
dengan:
1. Titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar
angka 0.
2. Titik data tidak mengumpul hanya diatas atau
dibawah saja.

58
Universitas Sumatera Utara

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk
pola bergelombang melebar.
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.7.4. Uji Regresi Linear Berganda
Model penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda.
Model regresi linear berganda adalah model regresi yang memiliki lebih
dari satu variabel independen. Model regresi linear berganda dikatakan
model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data
dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas,
autokorelasi dan heterokedasititas.
Persamaan regresi linier berganda yaitu :
Y = + 1Х1 + 2Х2 + 3Х3 
Keterangan :
Y

= Kualitas Laporan keuangan

X1

= Penerapan standar akuntansi pemerintahan

X2

= Efektivitas pengendalian intern

X3

= Good governance

α

= Konstanta

ε

= error

β1, β2, β3

= Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan

variabel dependen berdasarkan pada variabel independen.

59
Universitas Sumatera Utara

3.8. Pengujian Hipotesis
3.8.1. Uji Parsial (t-test)
Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji
ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H0 : b1, b2, b3, = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
H1 : b1, b2, b3, ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial
berpegaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis
adalah :
1. H1 diterima atau H0 ditolak apabila thitung > ttabel, pada α = 5%
dan nilai probabilitas < sebesar 0,05.
2. H1 ditolak atau H0 diterima apabila thitung< ttabel, pada α = 5%
dan nilai probabilitas > sebesar 0,05.
3.8.2. Uji Simultan (F-test)
Uji f dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda
mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H0 : b1, b2, b3, = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.

60
Universitas Sumatera Utara

H1: b1, b2, b3, ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriterian yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah
1. H1 diterima atau H0 apabila Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai
probabilitas < 0,05.
2. H1 ditolak atau H0 apabila Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai
probabilitas > 0,05.
3.8.3. Adjusted R2(Uji Determinasi)
Pengujian adjusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau
presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. adjusted R2 berkisar antara nol sampai
dengan 1 (0 ≤ adjusted R2 ≤ 1). Hal ini berarti apabila adjusted R2 = 0
menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen, bila adjusted R2 semakin besar mendekati 1,
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dan bila adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka
dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.

61
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Lingkup Pengembalian Kuesioner
Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diberikan
langsung kepada responden dalam bentuk kuesioner. Jumlah kuesioner yang
disebarkan sebanyak 82 kuesioner dan masing-masing SKPD terdiri dari 2
orang yang akan menerima dan menjawab kuesioner. Namun jumlah yang
diterima kembali sebanyak 76 kuesioner. Hal ini disebabkan ada beberapa
responden yang tidak berada ditempat semenjak diberikannya kuesioner
hingga pengambilan kembali kuesioner selama 2 minggu. Kemudian juga
terdapat beberapa kuesioner yang rusak. Berdasarkan hal tersebut, jumlah
kuesioner yang terkumpul dan dapat diolah sebanyak 76 kuesioner. Gambaran
mengenai data sampel ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No
1
2
3
4

Keterangan Kuesioner
Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner yang dapat diolah

Jumlah
82
76
6
76

Presentase
100%
92,7%
7,3%
92,7%

Sumber : Data primer yang diolah, 2015
4.2

Analisis Data Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan hasil perhitungan dan analisis serta pembahasannya

secara keseluruhan guna menjawab rumusan hipotesis penelitian yang telah
diutarakan sebelumnya dan ketentuan data yang harus dipenuhi untuk keperluan
analisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

62
Universitas Sumatera Utara

pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan
langsung kepada responden yaitu staf PPK-SKPD Kota Medan. Setelah kuesioner
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS.
4.3

Gambaran Umum Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah staff SKPD Kota Medan. Sampel

yang digunakan adalah staff keuangan di SKPD Kota Medan sebanyak 76 orang.
Gambaran umum responden yang menjadi obyek penelitian ini dapat dibagi
menjadi 3 kategori:
4.3.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Cumulative
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Percent

Pria

33

43.4

43.4

43.4

Wanita

43

56.6

56.6

100.0

Total

76

100.0

100.0

Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Tabel 4.1 menunjukkan responden berjenis kelamin pria adalah
terbanyak yang berjumlah 33 responden (43,4%), sedangkan sisanya
adalah responden yang berjenis kelamin wanita yang berjumlah 43
(56,6%).
4.3.2 Responden Berdasarkan Usia
Gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat
darihasil pemetaan responden dengan program SPSS berikut ini.
63
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel di bawah dapat dilihat responden yang memiliki
frekuensi terbanyak usia 31-40 tahun (50%) kemudian usia 41-50 tahun
(21%). Usia > 50 tahun (15,8%), sedangkan usia 21-30 tahun (13,2%).
Tabel 4.3
Usia Responden

Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

>50 tahun

12

15.8

15.8

15.8

21-30 tahun

10

13.2

13.2

28.9

31-40 tahun

38

50.0

50.0

78.9

41-50 tahun

16

21.1

21.1

100.0

Total

76

100.0

100.0

Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
4.3.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan mencerminkan intelektualitas dari seseorang.
Gambaran umum mengenai responden berdasarkan tingkat pendidikan di
dapat hasil sebagai berikut.
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency
Valid

Percent Valid Percent

Cumulative
Percent

Diploma

6

7.9

7.9

7.9

Pascasarjana

9

11.8

11.8

19.7

Sarjana

44

57.9

57.9

77.6

SMA

17

22.4

22.4

100.0

Total

76

100.0

100.0

Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015

64
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok Sarjana
memiliki frekuensi terbesar sebanyak 44 (57,9%) diikuti pendidikan
terakhir SMA sebanyak 17 (22,4%). Tingkat pendidikan Pascasarjana
sebanyak 9 responden (11,8%) dan sebesar 6 responden (7,9%) untuk
tingkat pendidikan Diploma.
4.4

Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan

untuk menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata (mean), median, variance, serta standar deviasi data
yang digunakan dalam penelitian. Dimana komponen-komponen statistik
deskriptif dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Nilai rata-rata (mean) adalah jumlah seluruh angka pada data yang dibagi
dengan jumlah data yang ada,
2. Median adalah nilai tengah data setelah data tersebut diurutkan dari angka
terkecil ke angka tertinggi,
3. Range adalah selisih dari nilai maksimum dengan nilai minimum dalam
suatu kumpulan data,
4. Standard deviation adalah nilai simpangan baku. Semakin kecil nilainya,
maka data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata,
5. Variance adalah jumlah selisih antara data dengan rata-rata data dan
kemudian dibagi dengan jumlah data dikurangi 1(n-1) atau nilai kuadrat dari
std.deviation.

65
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Descriptive Statistics
N

Range Minimum Maximum

Statistic Statistic Statistic

Mean

Statistic Statistic

Std.
Error

Std.
Deviation
Statistic

Variance

Statistic

Penerapan
Standar
Akuntansi

76

1.25

3.75

5.00 4.2484

.03631

.31655

.100

76

2.00

3.00

5.00 4.2467

.04279

.37304

.139

76

1.22

3.67

4.89 4.3684

.03533

.30803

.095

76

2.11

2.89

5.00 4.3114

.04668

.40694

.166

Pemerintahan
Efektivitas
Pengendalian
Intern
Good
Governance
Peningkatan
Kualitas Laporan
Keuangan
Valid N (listwise)

76

Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.4 dapat dijelaskan
penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut.
1. Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahanmemiliki jumlah sampel
sebanyak 76, dengan nilai minimum 3,75 nilai maksimum 5,00 dan mean
(nilai rata-rata) sebesar 4,2484. Standart Deviation atau simpangan baku
sebesar 0,31655 dan variance 0,100, sedangkan rentang nilai (Range) senilai
1,25 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai
minimum dengan jumlah responden 76 orang.

66
Universitas Sumatera Utara

2. Variabel Efektivitas Pengendalian Itern memiliki jumlah sampel 76 orang,
nilai minimum 3,00 nilai maksimum 5,00 dan mean (nilai rata-rata) sebesar
4,2467. Nilai Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,37304 dan
variance0,139, sedangkan rentang nilai (range) senilai 2,00 menunjukkan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena
adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum dengan
jumlah responden 76 orang.
3. Variabel Good Governance memiliki jumlah sampel sebanyak 76, nilai
minimum 3,67 nilai maksimum 4,89 dan mean (nilai rata-rata) sebesar
4,3684.Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,30803 dan
variance 0,095, sedangkan rentang nilai (range) senilai 1,22 menunjukkan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat heterogen karena
adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum dengan
jumlah sampel 76 orang.
4. Variabel Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan memiliki jumlah sampel
sebanyak 76, nilai minimum 2,89 nilai maksimum 5,00 dan mean (nilai ratarata) sebesar 4,30114 dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar
0,40694.
5. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 76 responden.
4.5

Analisis Data
4.5.1

Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan penyebaran kuesioner

terhadap 76 responden. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi

67
Universitas Sumatera Utara

antara skor atau butir pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel. Hal ini
dapat dilakukan dengan uji signifikansi yang membandingkan r hitung
dengan r tabel untuk degree offreedom (df) = n-k. Apabila rhitung untuk r
tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation lebih
besar dari rtable dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid.(Ghozali, 2006)
Untuk tingkat validitas, dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan r hitung untuk degree of freedom (df) = n-k. Dalam hal ini
n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Pada kasus ini,
besarnya df dapat dihitung 76-4 atau df = 72 dengan alpha 0.05 (_=5%),
didapat rtable 0,229 apabila rhitung lebih besar (rhitung>rtable) dan nilai r
positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan sebaliknya
apabila (rhitung

2

0,469

>

0,229

VALID

3

0,411

>

0,229

VALID

4

0,356

>

0,229

VALID

5

0,358

>

0,229

VALID

6

0,364

>

0,229

VALID

7

0,244

>

0,229

VALID

8

0,261

>

0,229

VALID

9

0,373

>

0,229

VALID

10

0,408

>

0,229

VALID

11

0,462

>

0,229

VALID

12

0,413

>

0,229

VALID

N-4= 76-4=72
0,229

STATUS

VALID

68
Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN
GOOD
GOVERNANCE
(X3)

PENINGKATAN
KUALITAS
LAPORAN
KEUANGAN (Y)

13

0,399

>

0,229

VALID

14

0,458

>

0,229

VALID

15

0,456

>

0,229

VALID

16

0,357

>

0,229

VALID

17

0,337

>

0,229

VALID

18

0,383

>

0,229

VALID

19

0,575

>

0,229

VALID

20

0,524

>

0,229

VALID

21

0,395

>

0,229

VALID

1

0,551

>

0,229

VALID

2

0,657

>

0,229

VALID

3

0,566

>

0,229

VALID

4

0,486

>

0,229

VALID

5

0,542

>

0,229

VALID

6

0,602

>

0,229

VALID

7

0,526

>

0,229

VALID

8

0,561

>

0,229

VALID

9

0,550

>

0,229

VALID

Sumber: Data Primer diolah, 2015
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai rhitung pada kolom corrected
item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih
besar dan positif dibanding r tabel untuk (df) = 76-4 = 72 dan alpha 0,05
dengan uji dua sisi didapat r table sebesar 0,229, maka dapat disimpulkan
bahwa semua indikator yaitu X dan Y adalah valid.
4.4.2

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel.Untuk mengukur reliabilitas dengan
menggunakan uji statistikadalah Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabeljika memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (>0,60).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, maka menggunakan SPSS versi
16.00. Adapun hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

69
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
CRONBACH
ALPHA

ALPHA

STATUS

0,686

0,6

RELIABEL

0,655

0,6

RELIABEL

PENERAPAN GOOD
GOVERNANCE (X3)

0,670

0,6

RELIABEL

PENINGKATAN
KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN (Y)

0,865

0,6

RELIABEL

VARIABEL
PENERAPAN
STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN (X1)
EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN
INTERN (X2)

Sumber: Data Primer diolah 2015

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel X dan Y adalah reliabel.
4.6

Uji Asumsi Klasik
4.6.1

Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dapat dilakukan secara kasat mata

yaitu dapat dilihat pada grafik histogram dan grafik PP Plots. Suatu data
akan berdistribusi normal jika grafik histogram menyerupai bel yang
menghadap ke atas. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik berikut
ini:

70
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1
UJI NORMALITAS (1) : HISTOGRAM
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Sementara dilihat dari grafik PP Plot, data dikatakan terdistribusi
normal jika penyebaran data menggambarkan titik-titik yang menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal
probability plot. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa normalitas data
terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dalam tampilan grafik normal probability
plot sebagai berikut:

71
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2
UJI NORMALITAS (2) : GRAFIK PP PLOTS
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Pengujian normalitias dapat juga diuji secara statistik dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Uji K-S dibuat dengan
membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal; Bila sig > 0,05 dengan α = 5%,
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal; bila sig 0,1 dan nilai VIF < 10. Uji multikolinearitas
dengan melihat nilaitolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada
tabel 4.10 berikut:

73
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficients

a

Unstandardize Standardized
d Coefficients

Collinearity Statistics

Coefficients

Std.
Model

B

1(Constant)

Error

Toleranc VIF
Beta

T

Sig.

e

-.238

.586

-.406 .686

.182

.121

.141 1.504 .137

.816

1.225

.152

.109

.139 1.391 .169

.721

1.386

.717

.133

.543 5.385 .000

.709

1.411

Penerapan Standar
Akuntansi
Pemerintahan
Efektivitas
Pengendalian Intern
Good Governance

a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Laporan
Keuangan

Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2015
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya
gejala multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan
nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar
dari 0,1. Untuk penerapan standar akuntansi memiliki nilai tolerance
0,816; Efektivitas pengendalian intern memiliki nilai tolerance 0,721;
dan Good governance memiliki nilai tolerance 0,709. Jika dilihat dari
VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu
penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki VIF 1,225;
efektivitas pengendalian intern memiliki VIF 1,386; dan good
governance memiliki VIF 1,411. Maka kesimpulan yang diperoleh

74
Universitas Sumatera Utara

adalah

tidak

terjadi

gejala

multikolinearitas

dalam

variabel

independennya.
4.6.3

Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada
penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut :
1.

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk
pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.

2.

Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar
secara acak (tanpa pola yang jelas) serta tersebar di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar

4.3 berikut ini :

75
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2015
Dari grafik scatterplot yang telah disajikan diatas terlihat bahwa
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola secara teratur.
Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain yang berarti
mengindikasikan bahwa data observasi yang berbeda dari penelitian
lainnya. Disimpulkan bahwa data ini homoskesdastisitas dan tidak
heteroskedastisitas.

76
Universitas Sumatera Utara

4.7

Pengujian Hipotesis
4.7.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk menjelaskan seberapa jauh
pengaruh

satu

variabel

independen

secara

individual

dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2006). Uji hipotesis dilihat
dari hasil statistik parsial (uji t), disajikan pada tabel 4.11 sebagai
berikut:
Tabel 4.10
HASIL UJI t

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)

Std. Error

Beta

t

Sig.

-.238

.586

-.406

.686

.182

.121

.141 1.504

.137

.152

.109

.139 1.391

.169

.717

.133

.543 5.385

.000

Penerapan Standar
Akuntansi
Pemerintahan
Efektivitas
B
Pengendalian Intern
Good Governance

a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4.11, dapat disimpulkan mengenai uji
hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah
sebagai berikut :
1. Nilai t hitung variabel ukuran penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan diperoleh sebesar 1,504 dan nilai signifikansi sebesar
0,137. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,137lebih
besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05).

77
Universitas Sumatera Utara

Sehingga

Penerapan

Standar

Akuntansi

Pemerintahan

tidak

berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan kualitas laporan
keuangan.
2. Nilai t hitung variabel efektivitas pengendalian intern diperoleh
sebesar 1,391 dan nilai signifikansi sebesar 0,169. Nilai signifikansi
untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,169 lebih besar dari tingkat
signifikansi

alpha

yang

telah

ditetapkan

5%

(0,05Hal

ini

menunjukkan bahwa pengendalian intern tidak berpengaruh secara
parsial terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan.
3. Nilai t hitung variabel good governance diperoleh sebesar 5,385 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang
diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa good
governance berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan.
4.7.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas
memiliki pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan

terhadap

variabel terikat, apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05.

78
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.11
Hasil Uji F

Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

5.977

3

1.992

Residual

6.443

72

.089

12.420

75

Total

F
22.265

Sig.
.000

a

a. Predictors: (Constant), Good Governance, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan,
Efektivitas Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan mengenai uji
signifikansi simultan adalah sebagai berikut :
Uji Fpada tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 22,265 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai 0,05 sehingga dapat
disimpulkan

bahwapenerapan

standar

akuntansi

pemerintahan,

good governance secara bersamaan

efektivitas pengendalian intern,

berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kualitas laporan
keuangan.
4.7.3 Koefisien Determinasi (R2)
2

Koefisien Determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan
2

variabel dependen.Nilai koefisien determinasi (R ) adalah antara nol dan
satu.

79
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Hasil Koefisien Determinasi

Model
1

R

R Square

.694

a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.481

.460

.29914

a. Predictors: (Constant), Good Governance, Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Hasil uji koefisien determinasi padaTabel 4.13 menunjukkan
besarnya R2adalah 0,481. Dengan demikian besarnya pengaruhpenerapan
standar akuntansi pemerintahan, efektivitas pengendalian intern, good
governance terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan adalah hanya
sebesar 48,1%. Sedangkan sisanya sebesar 51,9% adalah dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.8

Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk

mengetahui

pengaruh

penerapan

standar

akuntansi

pemerintahan, efektivitas pengendalian intern, good governance terhadap
peningkatan kualitas laporan keuangan dilakukan pengujian dengan
menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut:

80
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13
Hasil Regresi Linear
Coefficientsa

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Model
1

B

(Constant)

Std. Error

Beta

t

Sig.

-.238

.586

-.406

.686

.182

.121

.141 1.504

.137

.152

.109

.139 1.391

.169

.717

.133

.543 5.385

.000

Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Efektivitas Pengendalian
Intern
Good Governance

a. Dependent Variable: Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = -0,238+ 0,191X1 +0,051X2 +0,305X3 + e
Dimana:Y : peningkatan kualitas laporan keuangan
X1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
X2 : Efektivitas Pengendalian Intern
X3 :Good Governance
e : Error (tingkat kesalahan)
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing
variabel menjelaskan bahwa:
1. Konstanta sebesar -0,238 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel
bebas maka peningkatan kualitas laporan keuangan adalah sebesar 0,238.
2. Penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki arah hubungan
yang positif sebesar 0,182. Asumsi setiap kenaikan penerapan standar

81
Universitas Sumatera Utara

akuntansi pemerintahan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan
kualitas laporan keuangan sebesar 0,182%. Sebaliknya, penurunan
penerapan

standar

akuntansi

pemerintahan

sebesar

1%

akan

menyebabkan pula penurunan peningkatan kualitas laporan keuangan
sebesar 0,182% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
3. Efektivitas pengendalian intern memiliki arah hubungan yang positif
sebesar 0,152. Asumsi setiap kenaikan efektivitas pengendalian intern
sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan kualitas laporan keuangan
sebesar 0,152%. Sebaliknya, penurunan efektivitas pengendalian
internsebesar 1% akan menyebabkan penurunan peningkatan kualitas
laporan keuangan sebesar 0,152% dengan asumsi variabel lain dianggap
tetap.
4. Good governance memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,717.
Asumsi

setiap

kenaikan

good

governance

sebesar

1%

akan

menyebabkan peningkatan peningkatan kualitas laporan keuangan
sebesar 0,717%. Sebaliknya, penurunan good governance sebesar 1%
akan menyebabkan penurunan peningkatan kualitas laporan keuangan
sebesar 0,717% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
4.9

Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa good

governance secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan
keuangan, sedangkan penerapan SAP dan efektivitas pengendalian intern secara
signifikan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan.Hal

82
Universitas Sumatera Utara

ini dapat dilihat dari t-test, dimana nilai t hitung variabel good governance
diperoleh sebesar 5,385 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 yang berarti
dibawah 0,05 dalam arti variabel ini berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan; nilai t hitung variabel penerapan SAP diperoleh sebesar 1,504
dengan nilai signifikansinya yaitu 0,137 dan nilai t hitung variabel efektivitas
pengendalian intern diperoleh sebesar 1,391 dan nilai signifikansi sebesar 0,169.
Berdasarkan Uji F dapat dilihat bahwa semua variabel penerapan standar
akuntansi

pemerintahan,

efektivitas

pengendalian

intern

dan

good

governancesecara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Medan.

83
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Penelitian yang telah saya lakukan ini untuk melihat seberapa berpengaruh
nya variable-variabel penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, efektivitas
pengendalian intern dan good governance terhadap peningkatan kualitas laporan
keuangan SKPD di Kota Medan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal
yang dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan tidak berpengaruh secara
parsial terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan sebagaimana
ditunjukan oleh nilai signifikansi t 1,504>0,05.
2. Efektivitas pengendalian intern secara parsial tidak berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas laporan keuangan sebagaimana ditunjukan dengan
nilai signifikansi t 1,391 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa efektivitas
pengendalian intern tidak mempengaruhi peningkatan kualitas laporan
keuangan.
3. Good Governance berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
peningkatan kualitas laporan keuangan sebagaimana ditunjukan dengan
nilai signifikansi t 0,000< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa good
governance berpengaruh terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan
SKPD di Kota Medan.

84
Universitas Sumatera Utara

4. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, efektifitas pengendalian
intern dan good governance berpengaruh secara simultan terhadap
peningkatan kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Medan sebesar
48,1%. Sedangkan pengaruh dari variabel yang tidak diteliti sebesar
51,9% .
4.2 Saran
Saran untuk SKPD di Kota Medan
Dalam upaya peningkatan kualitas informasi keuangan peneliti memberi
beberapa saran:
1.

Para penyusun laporan keuangan yang terdiri dari PPK dan staf
pelaporan keuangan pada masing-masing SKPD memiliki latar
belakang pendidikan yang berbeda bahkan disiplin ilmu yang berbedabeda pula (tidak hanya berasal dari latarbelakang ilmu akuntansi).
Dengan demikian apabila pegawai yang bukan berasal dari disiplin ilmu
akuntansi ditempatkan sebagai PPK dan staf pelaporan keuangan pada
SKPD hendaknya dapat diberikan pembekalan yang cukup mengenai
dasar-dasar akuntansi.

2.

Entitas akuntansi pada setiap SKPD perlu mengimplementasikan SAP
secara menyeluruh dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan serta terus
melakukan penelaahan dalam rangka perbaikan SAP.

85
Universitas Sumatera Utara

Saran untuk Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya. Untuk
perbaikan selanjutnya peneliti memberi beberapa saran yaitu:
1.

Memperbaiki terlebih dahulu kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini atau menggunakan kuesioner yang tingkat validitas dan
reliabilitasnya lebih tinggi.

2.

Menambah jumlah responden penelitian, mengingat dalam penelitian
ini hanya 2 orang yang dijadikan responden dalam menjawab
kuesioner, sebaiknya perlu ditambah 1 atau 2 orang lagi dalam entitas
akuntansi sebagai penanggungjawab proses penyusunan hingga
menghasilkan laporan keuangan.

3.

Mempertimbangkan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh
terhadap kualitas informasi keuangan, misalnya pemanfaatan teknologi
informasi, pengalaman kerja aparatur, ataupun sumber daya manusia.

4.3 Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.

Instrumen

dan

daftar

pernyataan

dalam

kuesioner

penelitian

ini

dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengadopsi item-item pernyataan
dari penelitian sebelumnya dan dari literatur-literatur tinjauan kepustakaan
pada bab II dalam penelitian ini sehingga dirasa masih banyak kelemahankelemahan.

86
Universitas Sumatera Utara

2.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga variabel
yaitu SAP, pengendalian intern dan good governance padahal masih banyak
variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan SKPD.
Hal tersebut dapat dilihat dengan kecilnya nilai koefisien determinasi (R2)
yang dihasilkan dari pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.

87
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS SKPD KOTA BANDARLAMPUNG)

40 236 75

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 6 15

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN GOOD GOVERNANCE Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Good Governance Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasu

0 4 18

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

0 0 12

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

0 0 13

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

0 0 32

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

3 98 4

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Efektivitas Pengendalian Intern Dan Good Governance Terhadap Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Skpd Di Kota Medan

0 0 23