Terjemahan Metafora Pada Novel The Fault In Our Stars Dalam Bahasa Indonesia

Lampiran 1
STRATEGI PENERJEMAHAN METAFORA
NO

1.

Metafora
Teks Sumber
Teks Sasaran
(Bahasa Inggris)
(Bahasa Indonesia)
I was veritably swimming in paralyzing and Aku jelas berkubang dalam depresi yang
totally clinical depression, (hlm. 4)
melumpuhkan dan benar-benar klinis (hlm. 10)

Strategi
M  M Lain

Swimming diterjemahkan menjadi berkubang. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda
dengan TSa. Metafora ini menggambarkan suasana batin sipembicara yang sedang depresi akibat penyakitnya yang parah. Metafora
tersebut diterjemahkan dengan mengubah citra verba swim yang secara leksikal berarti berenang menjadi citra yang berbeda yaitu

berkubang. Sehingga dapat disimpulkan penerjemah menggunakan strategi menerjemahkan metafora menjadi metafora lain karena
penerjemah menggunakan citra yang lain pada metafora TSa.
… and listened to Patrick recount for the
thousandth time his depressingly miserable life
story --how he had cancer in his balls (hlm. 4)

2.

… dan untuk kesekian kalinya mendengarkan
M  M Lain
Patrick menceritakan kembali kisah hidupnya yang
menyedihkan dan membuat depresi ---betapa dia
menderita kanker di buah pelirnya (hlm. 11)
His balls diterjemahkan menjadi buah pelirnya. Metafora ini sudah menjadi metafora mati (dead metaphor). Strategi yang digunakan
yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa.

3.

…when cancer took both of his nuts but spared
what only the most generous soul would call

his life. (hlm. 5)

4.

The only redeeming facet of support Group
was this kid named Isaac, a long-faced, skinny
guy with straight blond hair swept over one
eye(hlm. 6)

…ketika kanker merenggut kedua buah pelirnya
M  M Lain
tapi meninggalkan apa yang hanya disebut
kehidupan oleh orang paling bermurah hati (hlm.
11)
His nuts diterjemahkan menjadi buah pelirnya. Metafora ini sudah menjadi metafora mati (dead metaphor). Strategi yang digunakan
yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa.
M  Non-Figuratif

Satu-satunya
penyelamat

dari
Kelompok
Pendukung itu adalah anak bernama Isaac, cowok
kerempeng berwajah muram dengan rambut pirang
lurus yang menyapu sebelah matanya. (hlm. 13)

Redeeming facet diterjemahkan menjadi penyelamat. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu
berbeda dengan TSa. Topik yaitu Isaac, citra yaitu redeeming facet titik kesamaan tidak diungkapkan secara eksplisit. Berdasarkan
cerita novel tersebut, peneliti menyimpulkan metafora di atas digunakan untuk menggambarkan tokoh yang bernama Isaac yang dianggap
sebagai teman yang baik yang suka membantu. Dapat disimpulkan, sipenerjemah hanya menerjemahkan frasa redeeming facet menjadi
penyelamat agar lebih mudah dipahami oleh pembaca dalam BSa

5.

I‘d shake my head microscopically and exhale
in response. (hlm. 6)

Aku akan menggeleng-gelengkan kepala dengan
sangat tidak kentara dan menghela napas sebagai
jawaban. (hlm. 13)


M  M Sama

Exhale in response diterjemahkan menjadi menghela napas sebagai jawaban. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.

6.

Me: ―Please just let me watch America‘s Next Aku: ―Biarkan aku nonton America‘s Next Top Model
M  M Sama
Top Model. It‘s an activity.‖
saja. Itukan aktivitas.‖
Mom: ―Television is a passivity‖. (hlm. 7)
Mom: “Televisi adalah pasivitas” (hlm. 14)
Television is a passivity diterjemahkan menjadi Televisi adalah pasivitas. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu television, citra yaitu a passivity, titik Kesamaan tidak diungkapkan secara eksplisit.
Berdasarkan konteks cerita, metafora ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang suka berdiam diri di rumah dan suka sekali
menonton TV sehingga tidak tertarik untuk beraktivitas.

7.


Penampilanku
seperti
orang-orang
yang
M  M Sama
berproporsi tubuh normal, tapi dengan kepala
sebesar balon. (hlm. 17)
With a balloon for a head diterjemahkan menjadi tapi dengan kepala sebesar balon. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama
karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu a head, citra yaitu a ballon, titik kesamaan tidak diungkapkan secara
eksplisit. Berdasarkan konteks cerita, metafora ini digunakan untuk menggambarkan seorang tokoh yang menyadari kekurangannya
dengan pipi gembil dan gemuk karena efek samping pengobatan yang dilakukannya.

8.

―I‘m on a roller coaster that only goes up, my ―Serasa berada di atas roller coaster yang hanya
M  Simile
friend.‖ (hlm. 11)
melesat ke atas, Sobatku.‖ (hlm. 20)
―I‘m on a roller coaster that only goes up my friend.‖ diterjemahkan menjadi ―Serasa berada di atas roller coaster yang hanya melesat


I looked like a normally proportioned person
with a balloon for a head. (hlm. 9)

Universitas Sumatera Utara

ke atas, Sobatku.‖ (hlm. 20). Strategi yang digunakan yaitu M  Simile karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi Simile dalam
TSa (Serasa berada di atas roller coaster). Topik yaitu I (tokoh Augustus), citra yaitu a roller coaster, titik kesamaan tidak diungkapkan
secara eksplisit. Berdasarkan konteks cerita, sipembicara menggambarkan kehidupannya seperti roller coaster dan roller coaster itu
hanya melesat ke atas (only goes up) menunjukkan selalu bahagia.
9.

… but even if we survive the collapse of our sun,
we will not survive forever. (hlm. 13)

10.

―I would tell Him myself,‖ Augustus said, ―but
unfortunately I am literally stuck inside of His
heart, so He won‘t be able to hear me‖ (hlm. 16)


11.

I felt this weird mix of disappointment and
anger welling up inside of me. (hlm. 20)

…tapi seandainya pun kita bertahan hidup dari
M  M Sama
kebinasaan matahari, kita tidak akan bertahan
hidup untuk selamanya. (hlm. 23)
The collapse of our sun diterjemahkan menjadi kebinasaan matahari. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa. Metafora the collapse of our sun digunakan untuk menyatakan hari kiamat.
―Aku sendiri hendak memberitahu-Nya,‖ kata
M  M Sama
Augustus,‖ tapi sayangnya secara harfiah aku
terperangkap di dalam jantung-Nya, sehingga
Dia tidak bisa mendengarku (hlm. 27)
Stuck inside of His heart diterjemahkan menjadi terperangkap di dalam jantung-Nya. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama
karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, metafora stuck inside of His heart „terperangkap di dalam
jantung-Nya‟ menyatakan keberadaan di sebuah gereja. Gereja dibandingkan dengan jantung-Nya (jantung Tuhan).

Aku merasakan munculnya campuran ganjil
kekecewaan dan kemarahan di dalam diriku.
(hlm. 32)

M  M Sama

This weird mix of disappointment and anger welling up diterjemahkan menjadi munculnya campuran ganjil kekecewaan dan
kemarahan. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks cerita,
tokoh Hazel sangat marah ketika melihat kekasihnya Augustus meletakkan rokok di mulutnya. Dengan kata lain, metafora ini digunakan
untuk menggambarkan kemarahan yang luar biasa.
12.

You put the killing thing right between your
teeth, but you don‘t give it the power to do its
killing. (hlm. 20)

Kau meletakkan pembunuh itu persis di antara
gigimu, tapi tidak memberinya kekuatan untuk
melakukan pembunuhan. (hlm. 32)


M  M Sama

The killing thing diterjemahkan menjadi pembunuh. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama
dengan TSa. Topik yaitu rokok, citra yaitu the killing thing, titik kesamaan yaitu rokok dapat menyebabkan banyak penyakit sehingga
dapat membunuh manusia. Metafora ini menggambarkan rokok sama dengan pembunuh.

13.

_my father was trying so hard not to sob that
when he did, which was regularly, it was an
earthquake. (hlm. 25)

Dad berupaya begitu keras untuk tidak menangis,
sehingga, ketika dia menangis, seperti yang selalu
terjadi, rasanya seperti gempa bumi (hlm. 38)

M  Simile

It was an earthquake diterjemahkan menjadi rasanya seperti gempa bumi. Strategi yang digunakan yaitu M  Simile karena
ungkapan metaforis TSu berubah menjadi Simile dalam TSa (Seperti gempa bumi). Topik dan titik kesamaan pada metafora di atas

dinyatakan tersirat tidak tersurat secara jelas sehingga diperlukan konteks untuk memahaminya. Berdasarkan konteks, citra gempa bumi
digunakan untuk menggambarkan tangisan yang dalam dari seorang ayah saat melihat anaknya sekarat.
14.

―I used to play basketball‖, he explained.
―You must‘ve been pretty good.‖
―I wasn‘t bad, but all the shoes and balls are
Cancer Perks” (hlm. 30)

―Dulu aku suka bermain basket,‖ jelas Augustus.
―Pasti kau pemain hebat.‖
―Lumayan, tapi semua sepatu dan bola itu adalah
Keistimewaan Kanker.‖ (hlm. 44)

M  M Lain

All the shoes and balls are Cancer Perks diterjemahkan menjadi semua sepatu dan bola itu adalah Keistimewaan Kanker. Strategi
yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa. Topik dan titik kesamaan pada metafora di atas
dinyatakan tersirat tidak tersurat secara jelas sehingga diperlukan konteks dalam memahami metafora tersebut. Berdasarkan konteks,
sipembicara pernah menjadi seorang pemain basket yang hebat dan meraih banyak piala. Namun, sejak kakinya diamputasi akibat kanker

yang dideritanya, sepatu dan bola miliknya dianggap hanya kenangan indah bagi seorang penderita kanker yang pernah menjadi pemain
basket yang hebat.
15.

I liked that he was a tenured professor in the
Department of Slightly Crooked Smiles… (hlm.
31)

Aku suka karena dia professor-tetap dalam
Fakultas Senyum Agak Miring…(hlm. 47)

M  M Sama

He was a tenured professor in the Department of Slightly Crooked Smiles diterjemahkan menjadi dia professor-tetap dalam Fakultas
Senyum Agak Miring. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu He
(Augustus) adalah orang yang suka tersenyum agak miring, citra yaitu a tenured professor in the Department of Slightly Crooked Smiles,
titik kesamaan yaitu suka tersenyum dengan memiringkan bibir. Metafora ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mahir
memiringkan bibirnya saat tersenyum.
16.

_and watched Kaitlyn snake her way through
the aisles, shopping with the kind of intensity and
focus that one usually associates with
professional chess (hlm. 44)

Dan mengamati Kaitlyn berjalan di sepanjang
lorong-lorong berbelanja dengan semacam
keseriusan dan konsentrasi yang biasa dimiliki
pemain catur profesional. (hlm. 63)

M Non figurative

Universitas Sumatera Utara

Snake her way through the aisles diterjemahkan menjadi Kaitlyn berjalan di sepanjang lorong-lorong. Strategi yang digunakan yaitu
M  Non figuratif karena kesan metaforis tidak ada lagi dalam TSa. Berdasarkan konteks, metafora ini digunakan untuk menggambarkan
tokoh Kaitlyn yang berjalan mondar-mandir di lorong toko sepatu.
17.

Cancer kids are essentially side effects of the
relentless mutation that made the diversity of life
on earth possible (hlm. 49)

Anak-anak penderita kanker pada dasarnya
adalah efek samping dari mutasi keji yang
memungkinkan keberagaman kehidupan di bumi
(hlm. 70)

M M Sama

Cancer kids are essentially side effects of the relentless mutation diterjemahkan menjadi Anak-anak penderita kanker pada dasarnya
adalah efek samping dari mutasi keji. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
Topik yaitu Cancer kids, citra yaitu side effects of the relentless mutation titik kesamaan tidak diungkapkan secara eksplisit.
Berdasarkan konteks cerita, alasan mengapa dikatakan bahwa Anak-anak penderita kanker pada dasarnya adalah efek samping dari
mutasi keji yaitu karena pengobatan kanker yang sering dilakukan ternyata memberikan efek samping bagi mereka.
18.

Behind his glasses, Isaac‘s eyes seemed so big Di balik kacamatanya, mata Isaac tampak begitu
M  M Sama
that everything else on his face kind of besar sehingga hal lain di wajahnya seakan
disappeared and it was just these disembodied menghilang, dan hanya mata yang melayangfloating eyes staring at me (hlm. 60)
layang lepas itulah yang menatapku (hlm. 85)
These disembodied floating eyes staring diterjemahkan menjadi hanya mata yang melayang-layang lepas. Strategi yang digunakan
yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, metafora These disembodied floating eyes
staring ini digunakan untuk menyatakan mata palsu. Salah satu tokoh yang bernama Isaac kedua matanya telah dioperasi akibat kanker
sehingga dia buta.

19.

I imagined sitting at a sun-drenched café with Aku membayangkan duduk di kafe bermandikan
M  M Sama
Peter Van Houten (hlm. 79)
matahari bersama Peter Van Houten_ (hlm. 109)
A sun-drenched café diterjemahkan menjadi kafe bermandikan matahari. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
You don‘t have to rush to hold doors open or Kau tidak perlu bergegas membukakanku pintu
M  M Lain
smoother me in compliments for me to like you atau menghujaniku dengan pujian agar aku
(hlm. 84)
menyukaimu. (hlm. 117)

20.

Smoother me in compliments diterjemahkan menjadi menghujaniku dengan pujian. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena
ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa.
21.

I imagined the tumor metastasizing into my own
bones, boring holes into my skeleton, a slithering
eel of insidious intent. (hlm. 86)

Aku membayangkan tumor itu bermetastasis ke
dalam tulang-tulangku sendiri, melubang-lubangi
kerangkaku, bagaikan belut licin yang
bermaksud jahat. (hlm. 119)

M  Simile

A slithering eel of insidious intent diterjemahkan menjadi bagaikan belut licin yang bermaksud jahat. Strategi yang digunakan yaitu
M  Simile karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (bagaikan belut licin). Topik yaitu tumor, citra a
slithering eel of insidious intent, titik kesamaan dapat diketahui berdasarkan konteks. Belut memiliki kebiasaan bersarang di dalam lubang
lumpur dan menunggu mangsanya yang lewat. Dapat disimpulkan, tumor dibandingkan dengan belut licin karena memiliki kebiasaan
masuk ke sebuah lubang sama seperti tumor yang dapat bermetastasis ke dalam tulang-tulang dan melubangi kerangka manusia.
22.

23.

I mean, not now that I know you‘re interested in
him. But, oh sweet holy Lord, I would ride that
one-legged pony all the way around the corral.
(hlm. 94)

Maksudku bukan sekarang, setelah aku tahu kau
tertarik padanya. Tapi oh, ya Tuhan, aku bersedia
menunggangi kuda poni berkaki satu itu
sampai ke kandangnya. (hlm. 129)

M  M Sama

That one-legged pony diterjemahkan menjadi kuda poni berkaki satu. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, topik yaitu Augustus seorang pria yang telah kehilangan saalah satu kakinya, citra
yaitu one-legged pony. Kuda poni memiliki sifat kuat dan mandiri. Augustus adalah seorang mantan pemain basket yang hebat sehingga
terlihat kuat. Dapat disimpulkan, titik kesamaannya adalah memiliki sifat kuat.
…although I knew from years of experience that …walaupun aku tahu berdasarkan pengalaman
M  M Sama
pain is a blunt and nonspecific diagnostic bertahun-tahun bahwa rasa nyeri adalah
instrument diagnostik yang tumpul dan tidak
instrument. (hlm. 98)
spesifik. (hlm. 134)
Pain is a blunt and nonspecific diagnostic instrument diterjemahkan menjadi rasa nyeri adalah instrument diagnostik yang tumpul
dan tidak spesifik. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu pain,
citra yaitu a blunt and nonspecific diagnostic instrument, titik kesamaan tidak diungkapkan secara eksplisit. Berdasarkan konteks cerita,
ada sesuatu yang membuat sipembicara (Hazel) khawatir sehingga merasakan nyeri di dalam otaknya. Metafora Pain is a blunt and
nonspecific diagnostic instrument menggambarkan bahwa rasa nyeri tesebut tidak jelas diketahui penyebabnya.

24.

My parents were all hyperfocused on me, and so I
could not hide this flash flood of anxiety. (hlm. 98)

Orang tuaku terlalu memusatkan perhatian
kepadaku,
sehingga
aku
tidak
bisa
menyembunyikan
banjir
bandang

M  M Lain

Universitas Sumatera Utara

kekhawatiranku ini. (hlm. 134)
This flash flood of anxiety diterjemahkan menjadi banjir bandang kekhawatiranku. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain
karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa. Metafora This flash flood of anxiety „banjir bandang kekhawatiranku‟
menggambarkan kekhawatiran yang sangat luar biasa.
25.

26.

I‟m a grenade and at some point I‘m going to blow
up and I would like to minimize the casualties,okay?
(hlm. 99)

Aku granat dan suatu ketika aku akan
meledak, sehingga aku ingin meminimalkan
jumlah korban, oke? (hlm. 136)

M  M Sama

I‟m a grenade diterjemahkan menjadi Aku granat. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama
dengan TSa. Pada contoh data tersebut, manusia I ‗Aku‘ dibandingkan dengan sebuah benda a grenade ‗granat‘ yaitu karena
sipembicara ingin mengungkapkan bahwa dia sama seperti granat yang dapat meledak sehingga membuat orang di sekitarnya terluka dan
hancur.
Gus has taken to calling Caroline HULK SMASH, Gus mulai menjuluki Caroline MESIN
M  M Lain
which resonates with the doctors. (hlm. 101)
PENGHANCUR, dan ini diikuti oleh para
dokter. (hlm. 138)
HULK SMASH diterjemahkan menjadi MESIN PENGHANCUR. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan
metaforis TSu berbeda dengan TSa. Topik yaitu Caroline, citra yaitu HULK SMASH „MESIN PENGHANCUR‟. Titik kesamaan tidak
diungkapkan secara eksplisit. Berdasarkan konteks cerita, pacar Caroline memberikan julukan pada dirinya sebagai HULK SMASH
karena kematiannya membuat orang-orang yang mengenal serta mencintai dia terluka.

27.

Aku berteriak untuk membangunkan
M  M Sama
orangtuaku dan mereka bergegas masuk, tapi
tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk
meredakan supernova yang meledak di
dalam otakku itu. Serangkaian kembang
api tanpa akhir yang membuatku berpikir
bahwa akhirnya aku akan pergi untuk
selamanya.(hlm. 143)
The supernovae exploding inside my brain, an endless chain of intracranial firecrackers diterjemahkan menjadi supernova yang
meledak di dalam otakku itu. Serangkaian kembang api tanpa akhir. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa.

28.

―Then I am a cancer-fighting machine,‖ I told him.
(hlm. 109)

I screamed to wake up my parents, and they burst into
the room, but there was nothing they could do to dim
the supernovae exploding inside my brain, an endless
chain of intracranial firecrackers that made me think
that I was once and for all going,..(hlm. 105)

―Kalau begitu, aku mesin yang memerangi
kanker,‖ kataku kepadanya. (hlm. 148)

M  M Sama

―Then I am a cancer-fighting machine,‖ I told him diterjemahkan menjadi aku mesin yang memerangi kanker. Strategi yang
digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu I (Hazel), citra yaitu a cancer-fighting
machine. Titik kesamaan tidak diungkapkan secara eksplisit. Untuk memahami makna metafora tersebut perlu pemahaman konteks
cerita. Berdasarkan penggalan dialog ―Tidur dapat memerangi kanker, kata Dr. Jim Langgananku untuk keseribu kalinya.‖ Sipembicara
kemudian menyimpulkan bahwa dia adalah mesin yang memerangi kanker. Metafora I am a cancer-fighting machine digunakan untuk
membandingkan bahwa manusia sebagai mesin yang dapat memerangi kanker dengan syarat harus tidur atau beristirahat.
29.

―I‘d always thought the world was a wish- granting
factory.‖ (hlm. 110)

―Aku selalu berpikir dunia adalah pabrik
pewujud-keinginan. (hlm. 150)

M M Sama

The world was a wish- granting factory diterjemahkan menjadi dunia adalah pabrik pewujud-keinginan.. Strategi yang digunakan
yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Pada contoh di atas, strategi yang digunakan oleh penerjemah
yaitu metafora BSu diterjemahkan dalam bentuk metafora yang sama pada BSa. A wish-granting factory (pabrik pewujud-keinginan)
merupakan metafora dari World (dunia). Topik metafora adalah The world ‗Dunia‘ sedangkan citranya adalah A wish-granting factory
‗pabrik pewujud-keinginan‘. Akan tetapi, titik kesamaan (point of similarity) yang menunjukkan dalam hal apa World ‗Dunia‘ dan A
wish-granting factory ‗pabrik pewujud-keinginan‘ tidak disebutkan secara eksplisit. Untuk mengetahui titik kesamaan ini, diperlukan
pengetahuan tentang konteks penggunaan metafora tersebut, pemahaman terhadap makna simbol ‗A wish-granting factory‘. Factory atau
pabrik adalah bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat atau memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar untung
diperdagangkan. Dapat disimpulkan bahwa dunia dibandingkan dengan pabrik yang dapat memproduksi keinginan manusia.
30.

...But you shall shine more bright in these
contents/Than unswept stone, besmeard‟d with sluttish
time; (hlm. 112)

…Tapi, kau akan bersinar lebih cemerlang
dalam puisi ini/Dari pada dalam batu kotor,
tercoreng waktu yang bak pelacur. (hlm.
152)

M  Simile

Besmeard‟d with sluttish time diterjemahkan menjadi tercoreng waktu yang bak pelacur. Strategi yang digunakan yaitu M  Simile
karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (yang bak pelacur).

31.

(Off topic, but: What a slut time is, She screws
everbody) (hlm.112)

(Diluar topik, tapi: Betapa waktu memang
seperti pelacur, menyetubuhi semua orang)(

M  Simile

Universitas Sumatera Utara

hlm.152)
What a slut time is, She screws everbody diterjemahkan menjadi Betapa waktu memang seperti pelacur,. Strategi yang digunakan
yaitu M  Simile karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (seperti pelacur).
32.

I digress, but here‘s the rub: The dead are visible only
in the terrible lidless eye of memory. (hlm. 113)

Aku menyimpang, tapi inilah masalahnya:
Orang mati hanya terlihat oleh mata ingatan
yang mengerikan dan tak berkelopak. (hlm.
153)

M  M Sama

In the terrible lidless eye of memory diterjemahkan menjadi oleh mata ingatan yang mengerikan dan tak berkelopak. Strategi yang
digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.

33.

You may not find Hazel‘s logic persuasive, but I have
trod through this vale of tears longer than you and
fromwhere I‘m sitting, she‘s not the lunatic. (hlm. 113)

Mungkin logika Hazel muda tidak meyakinkan
bagimu, tapi aku telah menjalani lembah air
mata ini lebih lama dari pada mu- (hlm. 153)

M  M Sama

But I have trod through this vale of tears diterjemahkan menjadi tapi aku telah menjalani lembah air mata ini. Strategi yang
digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
34.

―I must see this old swing set of tears immediately,‖ he
said (hlm. 121)

―Aku harus segera melihat perangkat ayunan
tua penguras air mata ini,‖ katanya (hlm.
165)

M  M Lain

Set of tears diterjemahkan menjadi penguras air mata. Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan metaforis TSu
berbeda dengan TSa.
35.

The machine‘s silence acknowledging that I was,
however briefly, a nonmentallicized creature. (hlm.
141)

-dan kebisuan mesin itu menegaskan bahwa
aku, seberapa singkatnya, adalah mahluk tak
berlogam. (hlm. 191)

M  M Sama

A nonmentallicized creature diterjemahkan menjadi mahluk tak berlogam. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
36.

I felt a bodily sovereignty that I can‘t really describe
except to say –(hlm. 141)

37.

―Easy comfort isn‘t comforting,‖ I said. You were a
rare and fragile flower once. You remember. (hlm.
145)

Aku merasakan kekuasaan jasmaniah
M  M Sama
tertinggi yang tidak begitu bisa kujelaskan,(hlm. 191)
A bodily sovereignty diterjemahkan menjadi kekuasaan jasmaniah tertinggi. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
―Penghiburan
yang
mudah
bukanlah
penghiburan‖ kataku. “Kau pernah menjadi
bunga yang rapuh dan langka”. Kau ingat.
(hlm. 196)

M  M Sama

You were a rare and fragile flower once.diterjemahkan menjadi Kau pernah menjadi bunga yang rapuh dan langka. Strategi yang
digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
38.

We‘d hit the city ready to suck the marrow out of life
or whatever (hlm. 148)

Kami akan tiba di kota dalam keadaan siap
untuk menyesap tulang sumsum kehidupan
atau apapun itu. (hlm. 200)

M  M Lain

To suck the marrow out of life diterjemahkan menjadi menyesap tulang sumsum kehidupan. Strategi yang digunakan yaitu M  M
Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa.
39.

―some tourists think Amsterdam is a city of sin, but in
truth it is a city of freedom.And in freedom, most people
find sin (hlm. 157)

―Beberapa turis menganggap Amsterdam
sebagai kota dosa, tapi sesungguhnya ini kota
kebebasan, dan sebagian besar orang
menemukan dosa di dalam kebebasan (hlm.
211)

M  M Sama

Amsterdam is a city of sin.diterjemahkan menjadi Amsterdam sebagai kota dosa. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu Amsterdam, citra yaitu a city of sin ‗kota dosa‘. Titik kesamaan berdasarkan
konteks cerita yaitu kota dimana sebagian besar orang bebas melakukan dosa.
40.

She shrugged. ―I know. I wanted to. I like watching you
sleep.‖
―Said the creeper.‖ She laughed, but I still felt bad.
(hlm. 158)

Dia mengangkat bahu. ―Aku tahu. Aku ingin
disini. Aku senang melihatmu tidur.‖
“Mengerikan.‖ Mom tertawa, tapi aku masih
merasa tidak enak. (hlm. 213)

M  Non figuratif

Said the creeper diterjemahkan menjadi Mengerikan. Strategi yang digunakan yaitu M  Non figuratif karena kesan metaforis tidak ada
lagi dalam TSa.

Universitas Sumatera Utara

Gelembung-gelembung mungil itu meleleh
M  M Sama
dalam mulutku dan mengalir ke utara,
memasukki otakku. (hlm. 219)
The tiny bubbles melted diterjemahkan menjadi Gelembung-gelembung mungil. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, The tiny bubbles adalah sampanye.

41.

The tiny bubbles melted in my mouth and journeyed
northward in to my brain. (hlm. 163)

42.

―He called out to his fellow monks, ‗Come quickly: I
am tasting the stars.‘ (hlm. 163)

43.

I am tasting the stars diterjemahkan menjadi aku sedang mencicipi bintang-bintang. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama
karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, the stars ‗ bintang-bintang‘ pada metafora I am tasting the
stars adalah sampanye.
―Thank you for letting me hijack your wish,‖ I said ―Terima
kasih
karena
membiarkanku
M M Sama
(hlm. 164)
membajak keinginanmu,‖kataku
Hijack your wish diterjemahkan menjadi membajak keinginanmu. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa.

―Dia memanggil sesama biarawan lainnya,
‗Datanglah cepat: aku sedang mencicipi
bintang-bintang‟. (hlm. 219)

M  M Sama

44.

M Simile
The sun was a toddler insistently refusing to go to : Saat itu sudah lewat pukul delapan tiga puluh,
bed: It was past eight thirty and still light.(hlm. 167)
tapi hari masih terang. (hlm. 225)
The sun was a toddler insistently refusing to go to bed diterjemahkan menjadi Matahari seperti bayi yang bersikeras menolak untuk
tidur, Strategi yang digunakan yaitu M  Simile karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (seperti bayi).

45.

Out of nowhere, Augustus asked, ―Do you believe in an
afterlife?‖
―I think forever is an incorrect concept,‖ I answered.
He smirked. ―You‟re an incorrect concept.”
(hlm. 167)

Mendadak Augustus bertanya, ―Kau percaya
pada kehidupan setelah kematian?‖
―Kurasa ‗selamanya‘ adalah konsep yang
keliru,‖ jawabku.
Dia menyeringai. “Kau adalah konsep yang
keliru.” (hlm.226)

M  M Sama

You‟re an incorrect concept diterjemahkan menjadi Kau adalah konsep yang keliru. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama
karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan dialog pada novel ‗selamanya‘ adalah konsep yang keliru:
―Kurasa ‗selamanya‘ adalah konsep yang keliru,‖ jawabku (Hazel). Kemudian Augustus menjawab Kau adalah konsep yang keliru.
Metafora ini membandingkan Hazel (manusia) sebagai konsep yang keliru (benda) karena Hazel yang sudah terkena kanker dianggap
tidak bisa bertahan hidup.
46.

―I know. That‘s why I‘m being taken out of the
rotation.‖ (hlm. 167)

―Aku tahu. Itulah sebabnya aku dicabut dari
jajaran orang-orang yang terselamatkan.‖
(hlm. 226)

M  Non figurative

The rotation diterjemahkan menjadi jajaran orang-orang yang terselamatkan. Strategi yang digunakan yaitu M  Non figuratif
karena kesan metaforis tidak ada lagi dalam TSa.
47.

So, here‘s the girl missing a fifth of her brain who‘s just
had a recurrence of the Asshole Tumor, and so she
was not, you know, the paragon of stoic cancer-kid
heroism. (hlm. 174)

48.

Semua upaya untuk kembali tidur gagal,
M M Sama
sehingga aku berbaring di sana dengan BiPAP
memompa masuk udara dan mendesaknya
keluar, menikmati suara naga itu, tapi
berharap bisa memilih napasku sendiri.(hlm.
239)
The dragon sounds diterjemahkan menjadi suara naga itu, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu
sama dengan TSa. Topik yaitu suara nafas, citra yaitu suara naga (dragon sounds), titik kesamaan pada metafora di atas dinyatakan
tersirat tidak tersurat secara jelas sehingga diperlukan konteks untuk memahaminya. Berdasarkan konteks, sipembicara berusaha bernafas
dengan menggunakan alat bantu BIPAP sehingga nafasnya kedengaran aneh.

49.

What remained of the Scotch splashed across the vast
expanse of his face, the glass bouncing off his nose and
then spinning balletically through the air, landing with
a shattering crash on the ancient hardwood floor. (hlm.
195)

Jadi, inilah cewek yang kehilangan seperlima
M M Sama
otaknya,
dan
baru
saja
mengalami
kekambuhan berupa Tumor bajingan. Jadi
kau tahulah, dia bukan teladan dari heroisme
anak-anak penderita kanker yang tabah. (hlm.
235)
A recurrence of the Asshole Tumor diterjemahkan menjadi kekambuhan berupa Tumor bajingan. Strategi yang digunakan yaitu M 
M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
All attempts to go back to sleep failed, so I lay there
with the BiPAP pumping the air in and urging it out,
enjoying the dragon sounds but wishing I could choose
my breaths. (hlm.177)

Scotch yang tersisa di dalamnya meyiram
wajah lebar Van Houten, dan gelasnya
memantul dari hidung lelaki itu, berputarputar seperti penari balet di udara, lalu
hancur berkeping-keping di atas lantai kayukeras kuno. (hlm. 261)

M  Simile

Universitas Sumatera Utara

Then spinning balletically diterjemahkan menjadi berputar-putar seperti penari balet, Strategi yang digunakan yaitu M  Simile
karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (seperti penari balet).

50.

His brain is Swiss cheese. He doesn‘t even remember
writing the book. (hlm. 195) (hlm. 195)

Otaknya seperti keju Swiss. Dia bahkan tidak
ingat menulis buku itu. (hlm. 264)

M Simile

His brain is Swiss cheese diterjemahkan menjadi Otaknya seperti keju Swiss, Strategi yang digunakan yaitu M  Simile karena
ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (seperti keju Swiss). Citra Swiss cheese diterjemahkan secara literal menjadi
keju Swiss. Berdasarkan cerita di dalam novel tersebut, otak seorang tokoh yang bernama Van Houten pada novel dibandingkan dengan
keju swiss karena keju swiss memiliki lubang banyak menggambarkan ingatan seseorang yang sulit mengingat sesuatu hal. Berdasarkan
konteks, citra pada metafora di atas digunakan untuk menggambarkan seorang tokoh Peter Van Houten yang tidak ingat menulis bukubukunya sendiri.
51.

―Yeah, I said, having been
pincushion myself. (hlm. 216)

the

experimental

―Ya,‖ kataku. Aku sendiri adalah kelinci
percobaan. (hlm. 290)

M M Lain

The experimental pincushion diterjemahkan menjadi kelinci percobaan, Strategi yang digunakan yaitu M  M Lain karena ungkapan
metaforis TSu berbeda dengan TSa. Penerjemah menerjemahkan metafora Total radio silence menjadi Bungkam seribu bahasa dengan
citra (RSu) yang berbeda karena apabila diterjemahkan secara literal misalnya ‗total kesunyian radio‘ maka metafora tersebut akan
menjadi tidak lazim dan tidak bisa dipahami bagi penutur Bahasa Indonesia.
52.

And what is my cancer? My cancer is me.
(hlm. 216)

Dan, apakah kankerku itu? Kankerku adalah
aku. (hlm.291)

M  M Sama

My cancer is me diterjemahkan menjadi Kankerku adalah aku, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan
metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks cerita, topik metafora adalah My cancer (kankerku) yang merujuk pada penyakit
Hazel Grace, yaitu kanker tiroid yang telah menyebar ke paru-parunya sedangkan citra yang digunakan adalah me (aku) yang merujuk
pada tokoh itu sendiri. Berdasarkan metafora di atas, makna metafora dengan citra yang digunakan akan sulit dipahami jika konteks
ceritanya tidak dipahami. Berdasarkan cerita novel The Fault in Our Stars, sipembicara mengatakan My cancer is me untuk
menggambarkan bahwa Hazel Grace sudah sama seperti kankernya sendiri dikarenakan kankernya sangat parah dan sulit untuk
disembuhkan.
53.

The tumors are made of me. They‘re made of me as
surely as my brain and my heart are made of me. It is a
civil war, Hazel Grace, with a predetermined winner.
(216)

Tumor -tumor itu adalah bagian dari diriku, sama
seperti otak dan jantungku adalah bagian dari
diriku. Ini perang saudara, Hazel Grace,
dengan pemenang yang sudah ditentukan
sebelumnya. (hlm. 291)

M  M Sama

It is a civil war diterjemahkan menjadi Ini perang saudara, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis
TSu sama dengan TSa.
54.

―I don‘t think you‘re dying, I said. ―I think you‘ve just
got a touch of cancer. (hlm. 217)

―Menurutku
kau
tidak
sekarat,‖kataku.
Menurutku kau hanya mendapat sentuhan
kanker (hlm. 292)

M  M Sama

A touch of cancer diterjemahkan menjadi sentuhan kanker, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis
TSu sama dengan TSa.

55.

Do you worry about who will take care of you if your
parents die? As well you should, because they will be
worm food in the fullness of time. (hlm.220)

Kalian khawatir mengenai siapa yang akan
mengurus kalian seandainya orang tua kalian
meninggal? Sudah seharusnya, karena mereka
akan menjadi makanan cacing jika sudah
genap waktunya. (hlm. 295)

M  M Sama

Because they will be worm food in the fullness of time diterjemahkan menjadi mereka akan menjadi makanan cacing jika sudah
genap waktunya, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
56.

―Ignorance is bliss,‖ I said (Hlm. 220)

―Ketidaktahuan
kataku. (hlm. 295)

adalah

kebahagiaan,‖

M  M Sama

Ignorance is bliss diterjemahkan menjadi Ketidaktahuan adalah kebahagiaan, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa (citra bliss ‗kebahagiaan‘ pada metafora TSu tetap dipertahankan dalam TSa). Ignorance
merupakan topik dan bliss adalah citra sedangkan titik kesamaan dinyatakan tidak jelas. Berdasarkan konteks cerita novel ini, metafora
ini dipakai untuk menggambarkan suatu keadaan dimana ketidaktahuan terhadap sesuatu yang dikhawatirkan terjadi akan membuat
seseorang bahagia. Dengan kata lain, lebih baik tidak tahu dari pada akan terluka jika mengetahui yang sebenarnya.
57.

―Total radio silence,‖ Isaac said (hlm. 226)

―Bungkam seribu bahasa‖, jawab Isaac. (hlm.
303)

M  M Lain

Universitas Sumatera Utara

Metafora ini berupa idiom. Total radio silence diterjemahkan menjadi Bungkam seribu bahasa. Strategi yang digunakan yaitu M  M
Lain karena ungkapan metaforis TSu berbeda dengan TSa. Penerjemah menerjemahkan metafora Total radio silence menjadi Bungkam
seribu bahasa dengan citra (RSu) yang berbeda karena apabila diterjemahkan secara literal misalnya ‗total kesunyian radio‘ maka
metafora tersebut akan menjadi tidak lazim dan tidak bisa dipahami bagi penutur Bsa. Strategi M  M Lain sangat tepat digunakan untuk
menerjemahkan metafora tersebut.
58.

I drove. Augustus rode shotgun. Isaac sat in the back.
(hlm. 227)

Aku menyetir. Augustus duduk disebelahku.
Isaac duduk di kursi belakang. (hlm. 305)

M  Non-Figuratif

Metafora berupa idiom. Rode shotgun diterjemahkan menjadi duduk disebelahku. Strategi yang digunakan yaitu M  Non figuratif
karena kesan metaforis tidak ada lagi dalam TSa.
59.

Gus handed him another egg, Isaac hurled it, the egg
arcing over the car and smashing against the slowsloping roof of the house.
“Bull‟s eye‖! Gus said (hlm. 228)

Kembali Gus menyerahkan sebutir telur, dan
Isaac melemparkannya. Telur itu melayang kea
rah mobil dan menumbuk atap melandai rumah
itu.―Pas!‖ ujar Gus (hlm. 306)

M  Non-Figuratif

Metafora berupa idiom. Bull‟s eye diterjemahkan menjadi Pas. Strategi yang digunakan yaitu M  Non figuratif karena kesan metaforis
tidak ada lagi dalam TSa.

60.

Nostalgia is a side effect of dying (hlm. 236)

Nostalgia adalah efek samping sekarat (hlm.
317)

M M Sama

Nostalgia is a side effect of dying diterjemahkan menjadi Nostalgia adalah efek samping sekarat, Strategi yang digunakan yaitu M 
M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Topik yaitu nostalgia dan citra yaitu efek samping sekarat. Titik kesamaan
pada metafora di atas dinyatakan tersirat sehingga diperlukan konteks untuk memahaminya. Berdasarkan konteks, metafora ini
digunakan untuk menggambarkan bahwa orang sekarat (penderita kanker) akan suka merindukan masa lalunya (bernostalgia).

61.

…until finally I just kind of crawled across the couch ino
her lap and my dad came over and held my legs really
tight and I wrapped my arms all the way around my
mom‘s middle and they held on to me for hours while tide
rolled in. (hlm.267)

…sampai akhirnya aku hanya merangkak di sofa
menuju pangkuannya, lalu Dad datang dan
memegangi kedua kakiku erat-erat dan aku
merangkulkan lenganku di perut Mom, dan mereka
memegangiku selama berjam-jam saat air pasang
bergulung-gulung naik (hlm. 358)

M  M Sama

While tide rolled in diterjemahkan menjadi saat air pasang bergulung-gulung naik Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena
ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa. Berdasarkan konteks, sipembicara mengatakan While tide rolled in saat dia menangis karena
kekasihnya Augustus telah meninggal. Dapat disimpulkan, metafora While tide rolled „saat air pasang bergulung-gulung naik‟
digunakan untuk menggambarkan saat seseorang menangis tersedu-sedu.
62.

And then there were people like my parents, who walked
around zombically, (hlm. 277)

Lalu ada yangseperti orang tuaku, yang berjalan
berkeliling seperti zombie (hlm. 373)

M  Simile

Who walked around zombically diterjemahkan menjadi yang berjalan berkeliling seperti zombie. Strategi yang digunakan yaitu M 
M Sama karena ungkapan metaforis TSu berubah menjadi simile dalam TSa (seperti zombie).
63.

―Augustus Waters was the Mayor of the Secret City of
Cancervania, and he is not replaceable,‖Isaac began (hlm.
272)

“Augustus Waters adalah Walikota dari Kota
Rahasia Kankervania, dan dia tidak
tergantikan,‖ kata Isaac memulai (hlm.364)

M  M Sama

Augustus Waters was the Mayor of the Secret City of Cancervania diterjemahkan menjadi Augustus Waters adalah Walikota dari
Kota Rahasia Kankervania, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.
64.

He smiled. ―You‘re still looking for your sequel, you little
rat.‖(hlm.287)

Dia tersenyum. ―Kau masih mencari sekuelmu,
dasar tikus kecil.‖ (hlm. 386)

M  M Sama

You little rat diterjemahkan menjadi dasar tikus kecil. Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu
sama dengan TSa.
65.

But I can‘t pull my ideas together, Van Houten. My thoughts
are stars I can‟t fathom into constellations. (hlm.311)

Tapi, aku tidak bisa menyatukan gagasangagasanku, Van Houten, Pikiranku adalah
bintang-bintang yang tidak bisa kujadikan
konstelasi. (hlm. 416)

M  M Sama

My thoughts are stars I can‟t fathom into constellations diterjemahkan menjadi Pikiranku adalah bintang-bintang yang tidak bisa
kujadikan konstelasi, Strategi yang digunakan yaitu M  M Sama karena ungkapan metaforis TSu sama dengan TSa.

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2
1. Surat Pengantar dan Kuesioner Keakuratan Terjemahan untuk Rater pertama

Kepada Yth.
Bpk. Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D.
Di Tempat

Dengan hormat,
Terlebih dahulu penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak untuk
menjadi salah seorang penilai (rater) terhadap hasil terjemahan dalam penelitian ini yang
berjudul ‗Terjemahan Metafora Pada Novel The Fault In Our Stars. Adapun tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat kesepadanan, khususnya tingkat keakuratan terjemahan.
Bapak dimohon kesediaannya untuk mengisi kolom kuesioner keakuratan terjemahan
(terlampir) dengan memberikan penilaian tingkat keakuratan yang berpedoman pada
instrument penilaian keakuratan yang berpedoman pada instrument penilai keakuratan
terjemahan yang tertera di bawah
Instrument Penilai Keakuratan Terjemahan
Skala

Definisi

Kesimpulan

3

Makna metafora bahasa sumber di alihkan secara akurat ke

Akurat

dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi
makna.
2

Sebagian besar makna metafora bahasa sumber sudah

Kurang Akurat

dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun,
masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda
(taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu
keutuhan pesan.
1

Makna metafora bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat

Tidak Akurat

ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan (deleted)
Sumber: Silalahi (2012:73) dengan modifikasi

Universitas Sumatera Utara

Pada kuesioner tersebut, buatlah skor skala 1 sampai 3 sesuai dengan penilaian Bapak
terhadap hasil terjemahan dari bahasa Inggris (BSU) ke bahasa Indonesia (BSa), dan
berikanlah komentar pada kolom yang tersedia.
Penilaian dan komentar Bapak akan sangat membantu terlaksananya penelitian ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

14 September 2015
Hormat Saya
Peneliti,

Henny Yunika Napitupulu

Universitas Sumatera Utara

2. Surat Pengantar dan Kuesioner Keakuratan Terjemahan untuk Rater ke dua
Kepada Yth.
Ibu Dr. Roswita Silalahi, M.Hum,
Di Tempat

Dengan hormat,
Terlebih dahulu penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaan Ibu untuk menjadi
salah seorang penilai (rater) terhadap hasil terjemahan dalam penelitian ini yang berjudul
‗Terjemahan Metafora Pada Novel The Fault In Our Stars. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat kesepadanan, khususnya tingkat keakuratan terjemahan.
Ibu dimohon kesediaannya untuk mengisi kolom kuesioner keakuratan terjemahan
(terlampir) dengan memberikan penilaian tingkat keakuratan yang berpedoman pada
instrument penilaian keakuratan yang berpedoman pada instrument penilai keakuratan
terjemahan yang tertera di bawah.
Instrument Penilai Keakuratan Terjemahan
Skala

Definisi

Kesimpulan

3

Makna metafora bahasa sumber di alihkan secara akurat ke

Akurat

dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi
makna.
2

Sebagian besar makna metafora bahasa sumber sudah

Kurang Akurat

dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun,
masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda
(taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu
keutuhan pesan.
1

Makna metafora kalimat bahasa sumber dialihkan secara

Tidak Akurat

tidak akurat ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan
(deleted)
Sumber: Silalahi (2012:73) dengan modifikasi

Universitas Sumatera Utara

Pada kuesioner tersebut, buatlah skor skala 1 sampai 3 sesuai dengan penilaian Ibu terhadap
hasil terjemahan dari bahasa Inggris (BSu) ke bahasa Indonesia (BSa), dan berikanlah
komentar pada kolom yang tersedia.
Penilaian dan komentar Ibu akan sangat membantu terlaksananya penelitian ini. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.

14 September 2015
Hormat Saya
Peneliti,

Henny Yunika Napitupulu

Universitas Sumatera Utara

3. Surat Pengantar dan Kuesioner Keakuratan Terjemahan untuk Rater Ketiga

Kepada Yth.
Bpk. Dr. Muhizar Muchtar
Di Tempat

Dengan hormat,
Terlebih dahulu penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak untuk
menjadi salah seorang penilai (rater) terhadap hasil terjemahan dalam penelitian ini yang
berjudul ‗Terjemahan Metafora Pada Novel The Fault In Our Stars. Adapun tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat kesepadanan, khususnya tingkat keakuratan terjemahan.
Bapak dimohon kesediaannya untuk mengisi kolom kuesioner keakuratan terjemahan
(terlampir) dengan memberikan penilaian tingkat keakuratan yang berpedoman pada
instrument penilaian keakuratan yang berpedoman pada instrument penilai keakuratan
terjemahan yang tertera di bawah.
Instrument Penilai Keakuratan Terjemahan
Skala

Definisi

Kesimpulan

3

Makna metafora bahasa sumber di alihkan secara akurat ke

Akurat

dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi
makna.
2

Sebagian besar makna metafora bahasa sumber sudah

Kurang Akurat

dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun,
masih terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda
(taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu
keutuhan pesan.

Universitas Sumatera Utara

1

Makna metafora bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat

Tidak Akurat

ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan (deleted)
Sumber: Silalahi (2012:73) dengan modifikasi
Pada kuesioner tersebut, buatlah skor skala 1 sampai 3 sesuai dengan penilaian Bapak
terhadap hasil terjemahan dari bahasa Inggris (BSU) ke bahasa Indonesia (BSa), dan
berikanlah komentar pada kolom yang tersedia.
Penilaian dan komentar Bapak akan sangat membantu terlaksananya penelitian ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

14 September 2015
Hormat Saya
Peneliti,

Henny Yunika Napitupulu

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER KEAKURATAN TERJEMAHAN
Nama

:

A. Tabel Instrumen Pengukur Tingkat Keakuratan Terjemahan Metafora
Skala
3
2

1

Definisi
Kesimpulan
Makna metafora bahasa sumber di alihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak terjadi distorsi makna.
Akurat
Sebagian besar makna metafora bahasa sumber sudah dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Namun, masih
Kurang
terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda (taksa) atau ada makna yang dihilangkan, yang menggangu keutuhan
Akurat
pesan.
Makna metafora bahasa sumber dialihkan secara tidak akurat ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan (deleted)
Tidak Akurat
Sumber: Silalahi (2012:73) dengan modifikasi

B. Kuesioner
Metafora
NO

1.
2.

Teks Sumber
(Bahasa Inggris)
I was veritably swimming in
paralyzing and totally clinical
depression, (hlm. 4)
… and listened to Patrick recount for
the thousandth time his depressingly
miserable life story --how he had
cancer in his balls (hlm. 4)

Teks Sasaran
(Bahasa Indonesia)
Aku jelas berkubang dalam depresi
yang melumpuhkan dan benarbenar klinis (hlm. 10)
… dan untuk kesekian kalinya
mendengarkan Patrick menceritakan
kembali
kisah
hidupnya
yang
menyedihkan dan membuat depresi --betapa dia menderita kanker di buah
pelirnya (hlm. 11)

Skala Penilaian
Keakuratan
3
2
1

Komentar

Universitas Sumatera Utara

3.

4.

…when cancer took both of his nuts
but spared what only the most
generous soul would call his life.
(hlm. 5)
The only redeeming facet of support
Group was this kid named Isaac, a
long-faced, skinny guy with straight
blond hair swept over one eye(hlm. 6)

5.

I‘d shake my head microscopically
and exhale in response. (hlm. 6)

6.

Me: ―Please just let me watch
America‘s Next Top Model. It‘s an
activity.‖
Mom: “Television is a passivity‖.
(hlm. 7)
I looked like a normally proportioned
person with a balloon for a head.
(hlm. 9)
―I‟m on a roller coaster that only
goes up, my friend.‖ (hlm. 11)

7.

8.

9.

10.

…ketika kanker merenggut kedua
buah pelirnya tapi meninggalkan apa
yang hanya disebut kehidupan oleh
orang paling bermurah hati (hlm. 11)
Satu-satunya
penyelamat
dari
Kelompok Pendukung itu adalah anak
bernama Isaac, cowok kerempeng
berwajah muram dengan rambut pirang
lurus yang menyapu sebelah matanya.
(hlm. 13)
Aku
akan
menggeleng-gelengkan
kepala dengan sangat tidak kentara dan
menghela napas sebagai jawaban.
(hlm. 13)
Aku: ―Biarkan aku nonton America‘s
Next Top Model saja. Itukan aktivitas.‖
Mom: “Televisi adalah pasivitas”
(hlm. 14)

Penampilanku seperti orang-orang yang
berproporsi tubuh normal, tapi dengan
kepala sebesar balon. (hlm. 17)
―Serasa berada di atas roller coaster
yang hanya melesat ke atas,
Sobatku.‖ (hlm. 20)
…but even if we survive the collapse …tapi seandainya pun kita bertahan
of our sun, we will not survive hidup dari kebinasaan matahari, kita
forever. (hlm. 13)
tidak akan bertahan hidup untuk
selamanya. (hlm. 23)
―I would tell Him myself,‖ Augustus ―Aku sendiri hendak memberitahu-

Universitas Sumatera Utara

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

said, ―but unfortunately I am literally Nya,‖ kata Augustus,‖ tapi sayangnya
stuck inside of His heart, so He secara harfiah aku terperangkap di
won‘t be able to hear me‖ (hlm. 16)
dalam jantung-Nya, sehingga Dia
tidak bisa mendengarku (hlm. 27)
I felt this weird mix of Aku merasakan munculnya campuran
disappointment and anger welling ganjil kekecewaan dan kem