PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY L (1)
Log In
Sign Up
docx
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENING…
17 Pages
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1
DI SMA N 1 BANYUASIN III
Uploaded by
W. Rizky
connect to download
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1
DI SMA N 1 BANYUASIN III
Download
dan sebagainya
untuk dipelajari
peserta didik,
mengatur
topik-topik
pelajaran dari
yang sederhana
ke kompleks,
dari yang
konkret ke
abstrak, atau
dari tahap
enaktif, ikonik
sampai ke
simbolik,
melakukan
penilaian
proses dan hasil
belajar peserta
didik
(Kemendikbud,
2014). Menurut
Syah (2004)
dalam
Kemendikbud
(2014) bahwa
dalam
mengaplikasika
n metode
Discovery
Learning
di kelas, ada
beberapa
prosedur yang
harus
dilaksanakan
dalam kegiatan
belajar
mengajar
secara umum
sebagai
berikut. (1)
Stimulation
(stimulasi/pem
berian
rangsangan),
Pertama-tama
pada tahap ini
pelajar
dihadapkan
pada sesuatu
yang
menimbulkan
kebingunganny
a dan timbul
keinginan
untuk
menyelidiki
sendiri. Guru
dapat memulai
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengajukan
pertanyaan,
anjuran
membaca buku,
dan aktivitas
belajar lainnya
yang mengarah
pada persiapan
pemecahan
masalah.
Stimulasi pada
tahap ini
berfungsi untuk
menyediakan
kondisi
interaksi
belajar yang
dapat
mengembangka
n dan
membantu
peserta didik
dalam
mengeksplorasi
bahan.Dengan
demikian
seorang Guru
harus
menguasai
teknik-teknik
dalam memberi
stimulus
kepada peserta
didik agar
tujuan
mengaktifkan
peserta didik
untuk
mengeksplorasi
dapat tercapai.
(2)
Problem
statement
(pernyataan/
identifikasi
masalah),
Setelah
dilakukan
stimulation
guru memberi
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
mengidentifika
si sebanyak
mungkin
masalah yang
relevan dengan
bahan
pelajaran,
kemudian salah
satunya dipilih
dan
dirumuskan
dalam bentuk
hipotesis
(jawaban
sementara atas
pertanyaan
masalah). (3)
Data collection
(pengumpulan
data), pada saat
peserta didik
melakukan
eksperimen
atau eksplorasi,
guru memberi
kesempatan
kepada para
peserta didik
untuk
mengumpulkan
informasi
sebanyakbanyaknya
yang relevan
untuk
membuktikan
benar atau
tidaknya
hipotesis. Data
dapat diperoleh
melalui
membaca
literatur,
mengamati
objek,
wawancara
dengan nara
sumber,
melakukan uji
coba sendiri
dan sebagainya.
(4)
Data
processing
(pengolahan
data), kegiatan
mengolah data
dan informasi
yang telah
diperoleh para
peserta didik
baik melalui
wawancara,
observasi, dan
sebagainya,
lalu ditafsirkan.
(5)
Verification
(pembuktian),
pada tahap ini
peserta didik
melakukan
pemeriksaan
secara cermat
untuk
membuktikan
benar atau
tidaknya
hipotesis yang
telah
ditetapkan,
dihubungkan
dengan hasil
data
processing.Ber
dasarkan hasil
pengolahan dan
tafsiran, atau
informasi yang
ada, pernyataan
atau hipotesis
yang telah
dirumuskan
terdahulu itu
kemudian
dicek, apakah
terjawab atau
tidak, apakah
terbukti atau
tidak. (6)
Generalization
(menarik
kesimpulan/gen
eralisasi), tahap
generalisasi/
menarik
kesimpulan
adalah proses
menarik sebuah
kesimpulan
yang dapat
dijadikan
prinsip umum
dan berlaku
untuk semua
kejadian atau
masalah yang
sama, dengan
memperhatikan
hasil verifikasi.
Berdasarkan
hasil verifikasi
maka
dirumuskan
prinsip-prinsip
yang mendasari
generalisasi.
Dalam Model
Pembelajaran
Discovery
Learning,
penilaian dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
tes maupun non
tes. Penilaian
dapat berupa
penilaian
pengetahuan,
keterampilan,
sikap, atau
penilaian hasil
kerja peserta
didik. Jika
bentuk
penialaiannya
berupa
penilaian
pengetahuan,
maka dapat
menggunakan
tes tertulis. Jika
bentuk
penilaiannya
menggunakan
penilaian
proses, sikap,
atau penilaian
hasil kerja
peserta didik,
maka
pelaksanaan
penilaian dapat
menggunakan
format
penilaian sikap,
penilaian
proses dan hasil
belajar
(Kemendikbud,
2014). 6.
Pengajuan
Hipotesis
Tindakan
Dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Discovery
Learning
maka hasil dan
proses belajar
biologi siswa
meningkat.
F.
Metode
Penelitian
1.
Setting
Penelitian
Penelitian ini
akan
dilaksanakan
pada semester 2
tahun ajaran
2015/2016.
Direncanakan
PTK ini akan
berlangsung di
SMA Negeri 1
Banyuasin III
pada jam
pembelajaran
biologi sebayak
6 JP dalam
setiap minggu
yang
terangkum
dalam 2 kali
pertemuan
dalam
seminggu
selama rentang
waktu 3 bulan.
Subjek yang
digunakan
dalam
penelitian
tentang
penerapan
model
pembelajaran
Discovery
Learning
untuk
meningkatkan
hasil dan proses
belajar biologi
adalah siswa
kelas X.1 di
SMA N 1
Banyuasin III
yang berjumlah
32 siswa yang
terdiri dari 10
siswa laki-laki
dan 22 siswa
perempuan.
PTK ini
dilakukan oleh
peneliti dan
kolabolator
(teman sejawat)
yaitu Sella
Wahidah
sebagai
observer ketika
proses
pembelajaran
berlangsung.
JADWAL
PELAKSANAA
N TINDAKAN
KELAS
NO KEGIATAN
Juli Agustus
September
Oktober
November
Desember
123451234123
451234512345
12345
1 Persiapan
Pengajuan
proposal PTK
Penyusunan
konsep
pelaksanaan x
Menyusun
instrument x x 2
Pelaksanaan
Menyiapkan kelas
dan alat X Siklus
Ixxxxxxxx
Siklus II x X X x
x x x x x x Siklus
III
Analisis data
Pembahasan
/Diskusi
3 Penyusunan
Laporan
Menyusun konsep
laporan
XX
Seminar hasil
penelitian
X
Perbaikan lapran
X
Alokasi Waktu
Penelitian
2.
Prosedur
Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas
ini
menggunakan
model
penelitian
Kemmis & Mc.
Taggart, yakni
siklus sistem
yang dilakukan
berulang-ulang
sampai masalah
terselesaikan
(Sanjaya,
2010). Model
Penelitian
Tindakan Kelas
ini peneliti
gunakan karena
model ini
sederhana dan
dapat
dilaksanakan
oleh peneliti.
Siklus sistem
yang dimaksud
dalam
penelitian ini
terdiri dari
empat tahap
kegiatan, yaitu:
(1) tahap
kegiatan
perencanaan
tindakan; (2)
tahap kegiatan
pelaksanaan
tindakan; (3)
tahap kegiatan
observasi
tindakan; dan
(4) tahap
kegiatan
refleksi
tindakan.
Keempat tahap
tersebut
merupakan
rangkaian
kegiatan
sebagai satu
siklus.
Pelaksanaan
penelitian dapat
dilakukan 3
siklus sampai
permasalahan
terpecahkan
(Sanjaya,
2010).
Penelitian ini
dilaksanakan
dengan tiga
siklus
penelitian,
karena
diharpkan
setelah siklus
ketiga selesai
dilaksanakan,
permasalahan
yang menjadi
sasaran dari
penelitian ini
telah dapat
terpecahkan
dengan hasil
yang cukup
baik. Setiap
siklus
Penelitian
Tindakan Kelas
ini terdiri dari
tahap
perencanaan
tindakan,
pelaksanaan
tindakan,
observasi
tindakan, dan
tahap refleksi
tindakan.
Rangkaian alur
siklus beserta
tahapantahapannya
seperti
tergambar pada
Gambar di
bawah ini, yang
diadaptasi dari
Spiral System
Kemmis & Mc.
Taggart: Pada
pelaksanaan
Penelitian
Tindakan Kelas
ini, guru
sebagai peneliti
melakukan
kegiatankegiatan dari
awal sampai
akhir secara
sistematis. Hal
itu dilakukan
dengan harapan
dapat
menyelesaikan
masalah secara
tuntas dan baik.
Rangkaian
kegiatankegiatan
tersebut
meliputi:
Perencanaan
penelitian (
planing
), Pelaksanaan
tindakan (
action
), Observasi
tindakan (
observation
), dan Kegiatan
refleksi
tindakan (
reflection
). Berikut akan
peneliti uraikan
masing-masing
tiap langkah
kegiatan dari
Penelitian
Tindakan Kelas
ini. Prosedur
penelitian ini
menggunakan
desain
penelitian
tindakan kelas
yang terdiri
dari empat
kegiatan pokok
dalam setiap
siklus atau
putaran, yaitu
perencanaan,
tindakan,
observasi, dan
refleksi yang
dilaksanankan
hingga 3 siklus
a.
Perencanaan
Dalam
perencanaan ini
dibuat skenario
pembelajaran
untuk mata
pelajaran
Biologi dengan
alokasi waktu
pembelajaran 3
x 45 menit.
Rumusan
skenario
pembelajaran
tiap siklus
dapat dilihat
pada lembar
lampiran
berupa RPP
dan lembar
pengamatan
oleh observer.
Dalam tahap
perencanaan ini
dibuat pula
format-format
observasi,
lembar kerja
siswa, serta
menyediakan
dan
mempersiapkan
sarana dan
prasarana
pembelajaran
yang
berhubungan
dan diperlukan
dalam
penelitian.
Dilakukan juga
konsultasi serta
membuat
kesepakatan
dengan guru
yang akan
membantu
(kolaborator)
tentang sasaran
observasi,
teknik
observasi, dan
alat observasi
yang akan
dipakai pada
waktu
observasi
pelaksanaan
tindakan. b.
Pelaksanaan
Tindakan
Persiapanpersiapan yang
telah dilakukan
secara matang
pada tahap
perencanaan,
selanjutnya
dilakukan
pelaksanaan
tindakan
penelitian di
kelas X.1 SMA
N 1 Banyuasin
III sesuai
dengan
perencanaanny
a. Pada tahap
pelaksanaan
tindakan ini,
dilakukan
proses
pembelajaran
sesuai dengan
skenario
pembelajaran
yang telah
dibuat pada
tahap
perencanaan,
yakni setiap
siklus
dilakukan 2
tindakan proses
pembelajaran
atau pertemuan
yang berjumlah
6 JP setiap
minggu dalam
3 siklus
penelitian.
Secara garis
besar proses
pembelajaran
pada setiap
pertemuan
meliputi
kegiatan
orientasi umum
secara
individual,
belajar
kelompok,
presentasi
kelompok, tes
kelompok, serta
tes individual.
Model yang
digunakan
adalah
Discovery
Learning dalam
setiap kegiatan
pembelajaran
yang telah
berlangsung
sekaligus
merencanakan
perbaikan
pembelajaran
pada tindakan
selanjutnya.
Untuk setiap
tahap
pembelajran
dilakukan
tindakantindakan
bimbingan agar
siswa dapat
melakukan
setiap tahap
pembelajaran
tersebut dengan
baik. c.
Observasi dan
Monitoring
Kegiatan
observasi dan
monitoring
akan dilakukan
ketika
pelaksanaan
tindakan
dilakukan. Jadi,
ketika tatap
muka
pembelajaran
biologi
berlangsung,
maka kegiatan
observasi dan
monitoring ini
dilakukan.
Adapun yang
melakukan
kegiatan
observasi dan
monitoring ini
adalah peneliti
sendiri dan
teman sejawat
(guru) sebagai
kolabolator.
Adapun yang
menjadi bahan
observasi
adalah
READ PAPER
Job Board
About
Press
Blog
People
Papers
Terms
Privacy
Copyright
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Academia © 2017
Log In
Sign Up
docx
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENING…
17 Pages
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1
DI SMA N 1 BANYUASIN III
Uploaded by
W. Rizky
connect to download
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1
DI SMA N 1 BANYUASIN III
Download
dan sebagainya
untuk dipelajari
peserta didik,
mengatur
topik-topik
pelajaran dari
yang sederhana
ke kompleks,
dari yang
konkret ke
abstrak, atau
dari tahap
enaktif, ikonik
sampai ke
simbolik,
melakukan
penilaian
proses dan hasil
belajar peserta
didik
(Kemendikbud,
2014). Menurut
Syah (2004)
dalam
Kemendikbud
(2014) bahwa
dalam
mengaplikasika
n metode
Discovery
Learning
di kelas, ada
beberapa
prosedur yang
harus
dilaksanakan
dalam kegiatan
belajar
mengajar
secara umum
sebagai
berikut. (1)
Stimulation
(stimulasi/pem
berian
rangsangan),
Pertama-tama
pada tahap ini
pelajar
dihadapkan
pada sesuatu
yang
menimbulkan
kebingunganny
a dan timbul
keinginan
untuk
menyelidiki
sendiri. Guru
dapat memulai
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengajukan
pertanyaan,
anjuran
membaca buku,
dan aktivitas
belajar lainnya
yang mengarah
pada persiapan
pemecahan
masalah.
Stimulasi pada
tahap ini
berfungsi untuk
menyediakan
kondisi
interaksi
belajar yang
dapat
mengembangka
n dan
membantu
peserta didik
dalam
mengeksplorasi
bahan.Dengan
demikian
seorang Guru
harus
menguasai
teknik-teknik
dalam memberi
stimulus
kepada peserta
didik agar
tujuan
mengaktifkan
peserta didik
untuk
mengeksplorasi
dapat tercapai.
(2)
Problem
statement
(pernyataan/
identifikasi
masalah),
Setelah
dilakukan
stimulation
guru memberi
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
mengidentifika
si sebanyak
mungkin
masalah yang
relevan dengan
bahan
pelajaran,
kemudian salah
satunya dipilih
dan
dirumuskan
dalam bentuk
hipotesis
(jawaban
sementara atas
pertanyaan
masalah). (3)
Data collection
(pengumpulan
data), pada saat
peserta didik
melakukan
eksperimen
atau eksplorasi,
guru memberi
kesempatan
kepada para
peserta didik
untuk
mengumpulkan
informasi
sebanyakbanyaknya
yang relevan
untuk
membuktikan
benar atau
tidaknya
hipotesis. Data
dapat diperoleh
melalui
membaca
literatur,
mengamati
objek,
wawancara
dengan nara
sumber,
melakukan uji
coba sendiri
dan sebagainya.
(4)
Data
processing
(pengolahan
data), kegiatan
mengolah data
dan informasi
yang telah
diperoleh para
peserta didik
baik melalui
wawancara,
observasi, dan
sebagainya,
lalu ditafsirkan.
(5)
Verification
(pembuktian),
pada tahap ini
peserta didik
melakukan
pemeriksaan
secara cermat
untuk
membuktikan
benar atau
tidaknya
hipotesis yang
telah
ditetapkan,
dihubungkan
dengan hasil
data
processing.Ber
dasarkan hasil
pengolahan dan
tafsiran, atau
informasi yang
ada, pernyataan
atau hipotesis
yang telah
dirumuskan
terdahulu itu
kemudian
dicek, apakah
terjawab atau
tidak, apakah
terbukti atau
tidak. (6)
Generalization
(menarik
kesimpulan/gen
eralisasi), tahap
generalisasi/
menarik
kesimpulan
adalah proses
menarik sebuah
kesimpulan
yang dapat
dijadikan
prinsip umum
dan berlaku
untuk semua
kejadian atau
masalah yang
sama, dengan
memperhatikan
hasil verifikasi.
Berdasarkan
hasil verifikasi
maka
dirumuskan
prinsip-prinsip
yang mendasari
generalisasi.
Dalam Model
Pembelajaran
Discovery
Learning,
penilaian dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
tes maupun non
tes. Penilaian
dapat berupa
penilaian
pengetahuan,
keterampilan,
sikap, atau
penilaian hasil
kerja peserta
didik. Jika
bentuk
penialaiannya
berupa
penilaian
pengetahuan,
maka dapat
menggunakan
tes tertulis. Jika
bentuk
penilaiannya
menggunakan
penilaian
proses, sikap,
atau penilaian
hasil kerja
peserta didik,
maka
pelaksanaan
penilaian dapat
menggunakan
format
penilaian sikap,
penilaian
proses dan hasil
belajar
(Kemendikbud,
2014). 6.
Pengajuan
Hipotesis
Tindakan
Dengan
menerapkan
model
pembelajaran
Discovery
Learning
maka hasil dan
proses belajar
biologi siswa
meningkat.
F.
Metode
Penelitian
1.
Setting
Penelitian
Penelitian ini
akan
dilaksanakan
pada semester 2
tahun ajaran
2015/2016.
Direncanakan
PTK ini akan
berlangsung di
SMA Negeri 1
Banyuasin III
pada jam
pembelajaran
biologi sebayak
6 JP dalam
setiap minggu
yang
terangkum
dalam 2 kali
pertemuan
dalam
seminggu
selama rentang
waktu 3 bulan.
Subjek yang
digunakan
dalam
penelitian
tentang
penerapan
model
pembelajaran
Discovery
Learning
untuk
meningkatkan
hasil dan proses
belajar biologi
adalah siswa
kelas X.1 di
SMA N 1
Banyuasin III
yang berjumlah
32 siswa yang
terdiri dari 10
siswa laki-laki
dan 22 siswa
perempuan.
PTK ini
dilakukan oleh
peneliti dan
kolabolator
(teman sejawat)
yaitu Sella
Wahidah
sebagai
observer ketika
proses
pembelajaran
berlangsung.
JADWAL
PELAKSANAA
N TINDAKAN
KELAS
NO KEGIATAN
Juli Agustus
September
Oktober
November
Desember
123451234123
451234512345
12345
1 Persiapan
Pengajuan
proposal PTK
Penyusunan
konsep
pelaksanaan x
Menyusun
instrument x x 2
Pelaksanaan
Menyiapkan kelas
dan alat X Siklus
Ixxxxxxxx
Siklus II x X X x
x x x x x x Siklus
III
Analisis data
Pembahasan
/Diskusi
3 Penyusunan
Laporan
Menyusun konsep
laporan
XX
Seminar hasil
penelitian
X
Perbaikan lapran
X
Alokasi Waktu
Penelitian
2.
Prosedur
Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas
ini
menggunakan
model
penelitian
Kemmis & Mc.
Taggart, yakni
siklus sistem
yang dilakukan
berulang-ulang
sampai masalah
terselesaikan
(Sanjaya,
2010). Model
Penelitian
Tindakan Kelas
ini peneliti
gunakan karena
model ini
sederhana dan
dapat
dilaksanakan
oleh peneliti.
Siklus sistem
yang dimaksud
dalam
penelitian ini
terdiri dari
empat tahap
kegiatan, yaitu:
(1) tahap
kegiatan
perencanaan
tindakan; (2)
tahap kegiatan
pelaksanaan
tindakan; (3)
tahap kegiatan
observasi
tindakan; dan
(4) tahap
kegiatan
refleksi
tindakan.
Keempat tahap
tersebut
merupakan
rangkaian
kegiatan
sebagai satu
siklus.
Pelaksanaan
penelitian dapat
dilakukan 3
siklus sampai
permasalahan
terpecahkan
(Sanjaya,
2010).
Penelitian ini
dilaksanakan
dengan tiga
siklus
penelitian,
karena
diharpkan
setelah siklus
ketiga selesai
dilaksanakan,
permasalahan
yang menjadi
sasaran dari
penelitian ini
telah dapat
terpecahkan
dengan hasil
yang cukup
baik. Setiap
siklus
Penelitian
Tindakan Kelas
ini terdiri dari
tahap
perencanaan
tindakan,
pelaksanaan
tindakan,
observasi
tindakan, dan
tahap refleksi
tindakan.
Rangkaian alur
siklus beserta
tahapantahapannya
seperti
tergambar pada
Gambar di
bawah ini, yang
diadaptasi dari
Spiral System
Kemmis & Mc.
Taggart: Pada
pelaksanaan
Penelitian
Tindakan Kelas
ini, guru
sebagai peneliti
melakukan
kegiatankegiatan dari
awal sampai
akhir secara
sistematis. Hal
itu dilakukan
dengan harapan
dapat
menyelesaikan
masalah secara
tuntas dan baik.
Rangkaian
kegiatankegiatan
tersebut
meliputi:
Perencanaan
penelitian (
planing
), Pelaksanaan
tindakan (
action
), Observasi
tindakan (
observation
), dan Kegiatan
refleksi
tindakan (
reflection
). Berikut akan
peneliti uraikan
masing-masing
tiap langkah
kegiatan dari
Penelitian
Tindakan Kelas
ini. Prosedur
penelitian ini
menggunakan
desain
penelitian
tindakan kelas
yang terdiri
dari empat
kegiatan pokok
dalam setiap
siklus atau
putaran, yaitu
perencanaan,
tindakan,
observasi, dan
refleksi yang
dilaksanankan
hingga 3 siklus
a.
Perencanaan
Dalam
perencanaan ini
dibuat skenario
pembelajaran
untuk mata
pelajaran
Biologi dengan
alokasi waktu
pembelajaran 3
x 45 menit.
Rumusan
skenario
pembelajaran
tiap siklus
dapat dilihat
pada lembar
lampiran
berupa RPP
dan lembar
pengamatan
oleh observer.
Dalam tahap
perencanaan ini
dibuat pula
format-format
observasi,
lembar kerja
siswa, serta
menyediakan
dan
mempersiapkan
sarana dan
prasarana
pembelajaran
yang
berhubungan
dan diperlukan
dalam
penelitian.
Dilakukan juga
konsultasi serta
membuat
kesepakatan
dengan guru
yang akan
membantu
(kolaborator)
tentang sasaran
observasi,
teknik
observasi, dan
alat observasi
yang akan
dipakai pada
waktu
observasi
pelaksanaan
tindakan. b.
Pelaksanaan
Tindakan
Persiapanpersiapan yang
telah dilakukan
secara matang
pada tahap
perencanaan,
selanjutnya
dilakukan
pelaksanaan
tindakan
penelitian di
kelas X.1 SMA
N 1 Banyuasin
III sesuai
dengan
perencanaanny
a. Pada tahap
pelaksanaan
tindakan ini,
dilakukan
proses
pembelajaran
sesuai dengan
skenario
pembelajaran
yang telah
dibuat pada
tahap
perencanaan,
yakni setiap
siklus
dilakukan 2
tindakan proses
pembelajaran
atau pertemuan
yang berjumlah
6 JP setiap
minggu dalam
3 siklus
penelitian.
Secara garis
besar proses
pembelajaran
pada setiap
pertemuan
meliputi
kegiatan
orientasi umum
secara
individual,
belajar
kelompok,
presentasi
kelompok, tes
kelompok, serta
tes individual.
Model yang
digunakan
adalah
Discovery
Learning dalam
setiap kegiatan
pembelajaran
yang telah
berlangsung
sekaligus
merencanakan
perbaikan
pembelajaran
pada tindakan
selanjutnya.
Untuk setiap
tahap
pembelajran
dilakukan
tindakantindakan
bimbingan agar
siswa dapat
melakukan
setiap tahap
pembelajaran
tersebut dengan
baik. c.
Observasi dan
Monitoring
Kegiatan
observasi dan
monitoring
akan dilakukan
ketika
pelaksanaan
tindakan
dilakukan. Jadi,
ketika tatap
muka
pembelajaran
biologi
berlangsung,
maka kegiatan
observasi dan
monitoring ini
dilakukan.
Adapun yang
melakukan
kegiatan
observasi dan
monitoring ini
adalah peneliti
sendiri dan
teman sejawat
(guru) sebagai
kolabolator.
Adapun yang
menjadi bahan
observasi
adalah
READ PAPER
Job Board
About
Press
Blog
People
Papers
Terms
Privacy
Copyright
We're Hiring!
Help Center
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Academia © 2017