askep Seminar DHF Sal C 2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ADK. NW
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 s.d. 11 DESEMBER 2016
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI
DENPASAR
TAHUN 2016
39
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ADK. NW
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 S/D 11 DESEMBER 2016
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 8 Desember 2016 pukul 15.30
Wita, di Ruang Bedah Cermai RSUD Klungkung dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi (rekam medis).
I. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien
Penangung
(Ayah Kandung)
Nama
: ADK. NW
Umur
: 17 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Tn. KT
50
Laki-laki
Kawin
Suku/ Bangsa
: Bali/Indonesia
Bali/Indonesia
Agama
: Hindu
Hindu
Pendidikan
: SMA
-
Pekerjaan
: Pelajar
Petani
Alamat
: Pesahan
Pesahan
Nomor Telp
:
Nomor RM
: 196667
-
Tanggal MRS
: 8 Desember 2016
-
087762872xxx
40
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh panas
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluh panas sejak 3 hari yang lalu (5 Desember 2016)
3) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh panas sejak 3 hari yang lalu ( 5 desember 2016),
pasien dibawa oleh orang tuanya ke puskesmas pada tanggal 5
Desember 2016 . Di puskesmas pasien mendapat penanganan dan
didapatkan hasil Suhu : 38o C kemudian pasien disarankan untuk
dirawat jalan. Pada hari selasa, 6 Desember 2016 suhu tubuh pasien
turun sehingga pasien dibawa ke pusat pelayanan akan tetapi pada
tanggal 7 Desember 2016 pasien mengeluh badannya panas dan orang
tua pasien membawa pasien ke puskesmas kembali sampai di
puskesmas pasien dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil PLT 127,
lalu pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium di
Rumah sakit. Hari Kamis tanggal 8 Desember 2016 pasien datang ke
UGD RSUD klungkung pukul 11.45 WITA, sampai di UGD pasien
dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil PLT 126 dan dokter
mendiagnosa DHF febris hari ke V. Pasien mendapatkan terapi :
- IVFD RL 30 tts/mnt
- Paracetamol 3x500 mg
Pasien disarankan untuk rawat inap di ruang Cernai RSUD Klungkung
pada pukul 14.30 WITA.
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien menyatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan didalamnya keluarganya memiliki penyakit yang
41
sama dan di lingkungan sekitar ada yang mengalami penyakit yang
sama.
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami kesulitan dalam
bernapas baik saat menarik maupun mengeluarkan napas
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam bernapas baik saat
menarik maupun mengeluarkan napas.
2) Makan dan minum
-
Makan
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 4x sehari dan tidak
mengalami gangguan, dengan menu nasi putih, sayur dan ikan habis
1 porsi makanan.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan nafsu maknnya berkurang, pasien hanya mampu
menghabiskan 3 sendok makan dari porsi yang di sediakan.
-
Minum
Sebelum pengkajian :
Pasien menyatakan sebelum sakit biasanya minum air putih 7-8
gelas/hari
Saat pengkajian :
Pasien menyatakan hanya mampu minum air putih 3 gelas/hari
42
3) Eliminasi
-
BAB (Buang Air Besar)
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x/hari dengan konsistensi
lembek, berwarna kekuningan dan berbau khas feces. Pasien juga
mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kekuningan dan berbau khas feces. Pasien juga
mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB.
-
BAK (Buang Air Kecil)
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK normal, 5 – 6 kali sehari
spontan (±1.300cc) dengan warna kuning dan berbau khas urine.
Pasien juga mengatakan tidak mengalami kesulitan BAK.
Saat pengkajian :
Pasien BAK 3-4 x/hari (500 cc/hari), dengan warna kuning pekat,
dan dengan bau khas urine.
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan bisa melakukan aktifitas dengan keluarga taupun
temannya.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan dibantu oleh keluarga dan perawat dalam
memenuhi aktivitasnya sehari-hari.
43
5) Istirahat dan Tidur
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan sebelum sakit biasanya tidur 7-8 jam sehari
Saat pengkajian :
pasien mengatakan selama sakit pasien hanya dapat tidur selama 9
jam/hari
6) Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari
- cuci rambut : (3 x/minggu) memakai shampo tidak memakai
shampo
- pemeliharaan mulut dan gigi: sikat gigi ( 3x/hari ) memakai pasta gigi
- berpakaian; frekuensi ganti baju (2 x/hari )
- kebersihan kuku; bersih
- kemampuan membersihkan diri; mandiri)
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan belum dapat mandi, keramas dan sikat gigi sejak
dirawat di rumah sakit. Pasien hanya di lap dengan wash lap dan
mengganti baju sekali sehari dengan bantuan dari keluarga.
7) Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami gangguan suhu tubuh,baik
peningkatan suhu tubuh ataupun penurunan suhu tubuh.
Saat pengkajian :
pasien mengatakan badannya terasa panas sejak 3 hari yang lalu. Suhu tubuh
pasien : 39,9 °C
44
8) Rasa Aman dan Nyaman
Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan merasa nyaman dengan keadaanya
Saat pengkajian :
Pasien menyatakan kurang nyaman dengan keadaan yang sekarang
karena hanya terbaring lemas.
Rasa Aman
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan merasa aman dengan lingkungan di rumah ,di
sekolah dan di lingkungan sekitar.
Saat pengkajian :
Pasie mengatakan tidak aman dengan lingkungan di rumah sakit karena
bising.
9) Data Sosial
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun tetangga dan
lingkungan sekitarnya harmonis
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, tenaga kesehatan, pasien
lainnya maupun penunggu pasien lainnya harmonis.
45
10) Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah mendapat prestasi apapun
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah mendapat prestasi apapun
11) Rekreasi
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan biasanya berekreasi ke pantai bersama teman
temannya
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak dapat berrekreasi karena keadaannya
sekarang.
12) Belajar
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan bahwa ia masih duduk di bangku SMA dan pasien
biasanya belajar 2x sehari yaitu saat disekolah dan pada malam hari
sepulang sekolah.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah belajar semenjak ia dirawat di ruang
cermai RSUD Klungkung
13) Ibadah
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan beragama Hindu dan biasa sembahyang 3x sehari
dan biasanya sembahyang di Merajan rumahnya.
46
Saat pengkajian :
pasien mengatakan selama sakit pasien hanya dapat sembahyang di
tempat tidur
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran
: composmentis
b) Bangun tubuh : sedang
c) Postur tubuh
: sedang
d) Cara berjalan
: tegak
e) Gerak motorik : tidak terganggu
f) Keadaan kulit
warna
: sawo matang
turgor
: kurang elastis
kebersihan : bersih
luka
: tidak ada luka
Gejala kardinal
-
Tekanan darah
: 120/80mmHg
-
Nadi
: 90x/menit
-
Suhu
: 39,9 oC
-
Respirasi
: 6x per menit
g) Ukuran lain
-
Berat badan
: 59kg
-
Tinggi badan
: 160cm
2) Kepala
a) Inspeksi :
-
Kulit kepala
: bersih
-
Rambut
: hitam
-
Luka
: tidak ada
47
b) Palpasi :
-
tidak teraba massa
-
tidak ada nyeri tekan
3) Mata
a) Inspeksi :
-
Konjungtiva
: merah muda
-
Sklera
: putih
-
Kelopak mata
: tidak ada masalah
-
Pupil
: reflek pupil baik
-
Lapang pandang
: baik
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
4) Hidung
a) Inspeksi :
-
Bentuk
: simetris
-
Penciuman
: baik
-
Keadaan
: bersih
-
Massa
: tidak ada polip
-
Luka
: tidak ada luka
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
5) Telinga
a) Inspeksi
-
Keadaan
: bersih
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
c) Perdengaran : baik
6) Mulut
a) Inspeksi :
-
Mukosa bibir
: kering
48
-
Gusi
: tidak berdarah
-
Gigi
: lengkap,bersih
-
Lidah
: bersih
-
Tonsil
: normal
b) Palpasi
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
-
Massa
: tidak teraba massa
7) Leher
a) Inspeksi :
-
Keadaan
: baik
b) Palpasi :
-
Keadaan
: baik, tidak teraba massa
8) Thorax
a) Inspeksi
-
Bentuk
: simetris
-
Gerakan dada
: bebas
-
Payudara
: simetris
b) Palpasi :
-
Pengembangan dada : simetris
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi :
-
Suara paru
: sonor/resonan
d) Auskultasi :
-
Suara paru
: vesikuler
-
Suara jantung
: S1-S2 tunggal
9) Abdomen
a) Inspeksi
-
Keadaan
: bersih
-
Luka : tidak ada luka
b) Auskultasi
-
Peristaltik usus
: 20x /menit
49
c) Palpasi
-
Keadaan
: normal
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
d) Perkusi
: tympani
10) Genetalia
a) Inspeksi
-
Jenis kelamin
: perempuan
-
Keadaan
: besih
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
-
Massa
: tidak teraba massa
11) Anus
a) Inspeksi :
-
Keadaan
:-
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
12) Ekstremitas
a) Ekstremitas Atas
-
Inspeksi :
Pergerakan bebas,tidak ada deformitas, tidak oedema, terpasang
IVFD RL 20 tpm pada tangan kanan, tidak ada luka
-
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
b) Ekstremitas Bawah
-
Inspeksi :
Pergerakan bebas, CRT 3 detik, tidak ada deformitas, tidak ada
oedema, tidak ada sianosis pada ujung kaki, tidak ada clubing finger
50
-
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
c) Kekuatan Otot :
555
555
555
555
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Nama Pasien
: ADK. NW
Umur
: 17 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pesanan
Ruangan
: Cermai
No. RM
: 196667
Diagnosa Medis
: DHF
Tanggal Pemeriksaan : Desember 2016
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
JENIS
RENTANG
HASIL
SATUAN
5.59
{10^3/ul)
NORMAL
4.60 - 10.2
NEUT
3.24
{10^3/ul)
2.00 - 6.00
LYMPH
1.46
{10^3/ul)
0.60 - 5.20
MONO
0.57
{10^3/ul)
0.10 - 0.60
EO
0.00
{10^3/ul)
0.00 - 0.40
BASO
0.14
{10^3/ul)
0.00 - 0.10
NEUT%
61.2
{%}
40.0 - 70.0
LYMPH%
26.1
{%}
20.0 - 40.0
PEMERIKSAAN
WBC
51
9
10
11
12
13
14
15
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
MONO%
10.2
{%}
1.70 - 9.30
EO%
0.0
{%}
0.00 - 6.00
BASO%
2.5
{%}
0.00 - 1.00
WBC
4.91
{10^6/uL}
3.80 - 6.50
HGB
14.0
{g/dl}
11.5 - 18.0
HCT
32.0
{%}
37.0 - 54.0
MCV
80.0
{fL}
80.0 - 100
MCH
28.5
{pg}
27.0 - 32.0
MCHC
35.6
{g/dL}
31.0 - 36.0
RDW-SD
36.0
{fL}
37.0 - 54.0
RDW-CV
12.8
{%}
11.5 - 14.5
{10^3/uL)
1.50 - 400
PLT
80 -
PDW
15.3 -
{fL}
15.5 - 17.1
MPV
11.7 +
{fL}
7.80 - 11.0
P-LCR
36.4
{%}
13.0 - 43.0
PCT
0.09 -
{%}
0.19 - 0.36
RET
{%}
RET
{10^6/uL}
IRF
{%}
LFR
{%}
MFR
{%}
HFR
{%}
LED
{mm/jam}
0 - 20
52
31
32
BT
{Menit}
1–7
CT
{Menit}
3–5
1. Data Fokus
Data Subjektif
-
Pasien mengatakan
-
badannya terasa panas
Pasien mengatakan
kepalanya pusing
Data Objektif
-
Pasien tampak lemah
Badan pasien tampak
-
kemerahan
Badan pasien teraba panas
dengan hasil TTV :
TD :120/80
S : 39oC
N : 90x/menit
RR: 20x/menit
-
Pasien mengatakan tidak
-
nafsu makan
Pasien mengatakan hanya
mampu makan 3 sendok
-
Membran mukosa pasien
-
tampak pucat
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit : 60kg
BB selama sakit : 59kg
makan dari porsi yang
disediakan
53
-
Pasien mengatakan hanya
-
Mukosa bibir pasien tampak
-
kering
Pasien tampak lemah
Pasien tampak pucat
CRT 3 detik
PLT :32.0
HCT :80
mampu minum 3
-
gelas/hari
Pasien mengatakan
berkemih 3 – 4 x/hari
sebanyak ± 500 cc
2. Analisa Data
ANALISA DATA PASIEN ADK. NW
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 s.d. 11 DESEMBER 2016
Data Subjektif
-
Pasien
Data Objektif
-
Pasien tampak
Peningkatan suhu tubuh
lemah
Badan pasien
(hipertermi)berhubunga
-
mengatakan
badannya
-
tampak
terasa panas
Pasien
mengatakan
kepalanya
pusing
Diagnose Keperawatan
-
n dengan proses infeksi
virus dengue
kemerahan
Badan pasien
teraba panas
dengan hasil
TTV :
TD :120/80
S : 39,9 oC
N : 90x/menit
RR : 20 x/menit
54
-
Pasien
-
Membran
Ketidak seimbangan
mukosa pasien
nutrisi kurang dari
tampak pucat
Pasien tampak
kebutuhan tubuh
-
lemas
BB sebelum
-
sakit : 60kg
BB selama
mengatakan
tidak nafsu
-
makan
Pasien
mengatakan
hanya mampu
makan 3
berhubungan dengan
anoreksia
sakit : 59kg
sendok makan
dari porsi yang
disediakan
-
Pasien
Mukosa bibir
Kekurangan volume
mengatakan
pasien tampak
cairan berhubungan
hanya mampu
dengan intake yang
-
kering
Pasien tampak
-
lemah
Pasien tampak
-
pucat
CRT 3 detik
PLT : 32.0
HCT : 80
minum 3
-
gelas/hari
Pasien
mengatakan
berkemih 3 – 4
x/hari
-
kurang adekuat
sebanyak
± 500 cc
55
3. Rumusan Masalah
a) Peningkatan suhu tubuh (Hipertemi) berhubungan dengan proses
infeksi virus dengue
b) Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan anoreksia
c) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
4. Analisa Masalah
a) Problem : Peningkatan Suhu Tubuh (hipertermi)
Etiologi : Proses infeksi virus dengue
Symptom :
DS :
- Pasien mengatakan badannya terasa panas
- Pasien mengatakan kepalanya pusing
DO :
- Pasien tampak lemah
- Badan pasien tampak kemerahan
- Badan pasien teraba panas dengan hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 39,9 oC
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
Proses terjadinya :
masuknya virus kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegpty mempengaruhi factor imunologis bila tubuh tidak mampu
melawannya, sehingga akan menimbulkan peradangan dan salah
satu tandanya adalah peningkatan suhu tubuh sampai hipertermi
Akibat bila tidak ditanggulangi : Akan terjadi kejang dan kerusakan
otak
56
b) Problem : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Etiologi : anoreksia
Symptom :
DS :
-
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan hanya mampu makan 3 sendok makan dari
porsi yang disediakan
DO :
-
Membran mukosa pasien tampak pucat
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit : 60kg
BB selama sakit : 59kg
Proses terjadinya :
Karena penurunan nafsu makan, menyebabkan asupan nutrisi
kedalam tubuh berkurang sehingga kebutuhan nutrisi dalam tubuh
tidak terpenuhi secara adekuat
Akibat bila tidak ditanggulangi : Akan terjadi Malnutrisi
c) Problem
: Kekurangan volume cairan
Etiologi
: Pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
Symptom
:
DS :
-
Pasien mengatakan hanya mampu minum 3 gelas/hari
Pasien mengatakan berkemih 3 – 4 x/hari sebanyak ± 500 cc
57
DO :
-
Mukosa bibir pasien tampak kering
Pasien tampak lemah
Pasien tampak pucat
CRT 3 detik
PLT : 32.0
HCT : 80
Proses terjadinya :
Karena peningkatan permeabilitas membrane pembuluh darah
menyebabkan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
menyebabkan volume cairan berkurang dalam tubuh
Akibat bila tidak ditanggulangi : Syok hipovolemik.
A. Diagnosa Keperawatan
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai dengan Pasien mengatakan tidak nafsu
makan. Pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan 3 sendok
makan dari porsi yang disediakan, membrane mukosa pasien tampak
pucat, pasien tampak lemas, BB sebelum sakit : 60 kg, BB selama
sakit : 59 kg.
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler ditandai dengan pasien mengatakan
hanya mampu minum 3 gelas/hari, pasien mengatakan berkemih 3 – 4
x/hari sebanyak ± 500 cc, mukosa bibir pasien tampak kering, pasien
tampak lemah, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, CRT 3 detik,
PLT : 32.0, HCT : 80
c) Peningkatan suhu tubuh ( hipertermi ) berhubungan dengan proses
infeksi virus ditandai dengan
pasien mengatakan badannya terasa
panas, pasien mengatakan kepalanya pusing. Pasien tampak lemah,
58
badan pasien tampak kemerahan, badan pasien teraba panas dengan
hasil TTV = TD : 120/80, S : 39,9 ⁰C, N : 90 x/menit RR : 20x/menit
B. Perencanaan
1) Prioritas Masalah Keperawatan
Prioritas keperawatan berdasarkan diagnosa yang paling mengancam
jiwa pasien
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
c. Peningkatan suhu tubuh ( hipertermi ) berhubungan dengan proses
infeksi virus dengue.
59
2). Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani
RSU Gandapura
Tanggal 25 S/D 28 JUNI 2014
N
O.
1
1
HARI/TGL/
DIAGNOSAPERAWATAN
JAM
2
3
Kamis,
8 Kekurangan volume cairan
desember
berhubungan dengan
2016
14.10 WITA
RENCANA TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
4
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 3 × 24
jam diharapkan kebutuhan
cairan pasien dapat terpenuhi
kriteria hasil:
1. Pasien mampu minum 7-8
gelas/hari
2. PLT dalam batas normal
(1.50 – 400 10^3/uL )
3. HCT dalam batas normal
(37.0 - 54.0 % )
4. Mukosa
bibir
pasien
lembab
5. Pasien tidak lemas
6. Pasien tidak pucat
5
1. Observasi dan tandatanda vital tiap 6 jam
6
1. Takikardia dan demam
dapat menunjukkan
respon terhadap efek
kehilangan cairan
60
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani
RSU Gandapura
Tanggal 25 S/D 28 JUNI 2014
NO.
1
1
HARI/TGL/
JAM
2
NO
DIAGNOS
A
3
1
TINDAKAN PERAWATAN
EVALUASI
PARAF
4
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan mengobservasi tanda vital.
5
Keadaan umum pasien lemah,
pasien hanya tidur di tempat tidur,
suhu: 38,20C, nadi: 100×/mnt,
respirasi: 28×/mnt.
6
1
Observasi tanda-tanda dehidrasi.
Mata agak cowong, turgor kulit
kurang elastis.
Mhs
1
Mengkaji frekuensi, konsistensi dan
volume BAB pasien.
Pasien BAB 5 kali dengan
konsistensi cair (± 100 cc tiap kali
BAB) warna agak kuning, tidak
ada darah.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital dan
melaksanakan injeksi cefotaxin
1000mg/set.
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/menit, R:
24. Obat sudah masuk reaksi
alergi tidak ada.
Perawat
Mhs
61
1
Mengobservasi pasien dan tetesan infus. Pasien tidur ditemani
keluarganya, infus netes dengan
lancar.
Perawat
Mengganti cairan infus DS ¼ Salin 20
tetes/menit fles ke III dan melaksanakan
injeksi cefotaxin 1000 mg/set.
Infus sudah diganti dan netes
dengan lancar. Obat sudah masuk,
reaksi alergi tidak ada.
Perawat
1
Mengobservasi tanda vital dan
melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
mg/set.
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/menit,
R:24. Obat sudah masuk, reaksi
alergi tidak ada.
Mhs
1
Mencatat intake dan output.
Intake:
Mhs
Pasien mengatakan hanya makan
bubur 5 sendok.
Output:
Pasien mengatakan BAB 3 kali
(sekitar 100 tiap kali BAB)
dengan konsistensi agak lembek,
warna kuning, tidak ada darah dan
lendir, BAK sekitar 100 cc dari
jam 4 yang lalu.
1
Memberi Entrostop 1 bungkus dan zink
1 tablet.
Entrostop diminum ± 75 cc dan
obat diminum.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital.
Suhu: 37,50C, nadi: 95 kali/mnt,
respirasi: 24 kali/mnt.
Mhs
1,2
2
62
1
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
dan mengganti cairan infus DS ¼ Salin
20 tetes/menit fles ke IV.
Mata tidak cowong, kesadaran
Perawat
composmentis, turgor kulit kurang
elastis, mukosa bibir lembab, nadi
95×/menit, infus sudah diganti dan
netes dengan lancar.
1
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan melaksanakan injeksi cefotaxin
1000 mg/set.
Keadaan umum pasien baik,
pasien tampak sehat, Obat sudah
masuk, reaksi alergi tidak ada.
Perawat
1
Memberi obat oral Entrostop 1
bungkus.
Entrostop diminum ±75.
Perawat
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/mnt,
Respirasi: 24×/mnt.
Perawat
Makan ¼ porsi, minum ±50cc.
Perawat
Obat sudah masuk, reaksi alergi
tidak ada
Suhu: 370C,
Nadi:90×/menit,
Respirasi: 20×/menit.
Perawat
Anak BAB 1 kali (±50cc tiap
BAB) dengan konsistensi lembek,
tidak ada darah.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital.
1
Membantu memberi makan dan minum.
3
1,2
Melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
mg/set dan mengobservasi KU oasien
dan tanda vital.
1
Kaji frekuensi, konsistensi, dan volume
BAB.
63
1
Mengobsevasi tanda dehidrasi dan
memberi obat oral Entrostop 1tablet
1
Mengobservasi tanda vital.
1
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
dan mengganti cairan infus DS ¼ Salin
20 tetes/menit fles ke V.
1
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan melaksanakan injeksi cefotaxin
1000 mg/set.
1
Mata tidak cowong, kesadaran
CM, turgor kulit elastis, mukosa
bibir lembab, nadi 80×/ menit
Entrostop diminum ± 100.
Mhs
Suhu: 360C, nadi: 120 kali/mnt,
respirasi: 24 kali/mnt.
Mhs
Mata tidak cowong, kesadaran
Mhs
composmentis, turgor kulit kurang
elastis, mukosa bibir lembab, ,
nadi 90×/menit, infus sudah
Mhs
diganti dan netes dengan lancar.
Keadaan umum pasien baik,
pasien tampak sehat. Obat sudah
masuk reaksi alergi tidak ada.
Mhs
Entrostop diminum ± 100.
Perawat
Makan ½ porsi, minum ± 50 cc.
Perawat
Obat sudah masuk, reaksi alergi
tidak ada
Suhu: 360 C
Nadi: 80×/menit
Perawat
Memberi obat oral Entrostop 1 tablet.
1
Membantu memberi makan dan minum.
4
1,2
Melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
gram/set dan mengobservasi KU pasien
dan tanda vital.
64
Respirasi: 20×/menit.
1
Kaji frekuensi, konsistensi, dan volume
BAB.
1
Mengobservasi tanda dehidrasi dan
memberi obat oral Entrostop 1 tablet
Anak BAB 1 kali (±50cc tiap
BAB) dengan konsistensi lembek,
tidak ada darah.
Perawat
Mata tidak cowong, kesadaran
CM, turgor kulit elastis, mukosa
bibir lembab, nadi 80×/menit
Entrostop diminum ± 100.
Mhs
Mhs
Aff infus.
Pasien pulang, menyarankan ibu untuk
meneruskan obat yang diberikan dokter
dan memberikan anak makan dan
minum agar kebutuhan akan gizi dan
cairan terpenuhi.
Ibu mengatakan akan
melaksanakan apa yang
disarankan perawat.
Mhs
D. Evaluasi
65
Catatan PerkembanganPasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani RSU
Gandapura
Tanggal 26 JUNI 2014
NO.
1
HARI/TGL/
JAM
2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
3
4
1
66
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 s.d. 11 DESEMBER 2016
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BALI
DENPASAR
TAHUN 2016
39
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ADK. NW
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 S/D 11 DESEMBER 2016
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 8 Desember 2016 pukul 15.30
Wita, di Ruang Bedah Cermai RSUD Klungkung dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi (rekam medis).
I. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien
Penangung
(Ayah Kandung)
Nama
: ADK. NW
Umur
: 17 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Tn. KT
50
Laki-laki
Kawin
Suku/ Bangsa
: Bali/Indonesia
Bali/Indonesia
Agama
: Hindu
Hindu
Pendidikan
: SMA
-
Pekerjaan
: Pelajar
Petani
Alamat
: Pesahan
Pesahan
Nomor Telp
:
Nomor RM
: 196667
-
Tanggal MRS
: 8 Desember 2016
-
087762872xxx
40
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh panas
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluh panas sejak 3 hari yang lalu (5 Desember 2016)
3) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh panas sejak 3 hari yang lalu ( 5 desember 2016),
pasien dibawa oleh orang tuanya ke puskesmas pada tanggal 5
Desember 2016 . Di puskesmas pasien mendapat penanganan dan
didapatkan hasil Suhu : 38o C kemudian pasien disarankan untuk
dirawat jalan. Pada hari selasa, 6 Desember 2016 suhu tubuh pasien
turun sehingga pasien dibawa ke pusat pelayanan akan tetapi pada
tanggal 7 Desember 2016 pasien mengeluh badannya panas dan orang
tua pasien membawa pasien ke puskesmas kembali sampai di
puskesmas pasien dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil PLT 127,
lalu pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium di
Rumah sakit. Hari Kamis tanggal 8 Desember 2016 pasien datang ke
UGD RSUD klungkung pukul 11.45 WITA, sampai di UGD pasien
dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil PLT 126 dan dokter
mendiagnosa DHF febris hari ke V. Pasien mendapatkan terapi :
- IVFD RL 30 tts/mnt
- Paracetamol 3x500 mg
Pasien disarankan untuk rawat inap di ruang Cernai RSUD Klungkung
pada pukul 14.30 WITA.
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien menyatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan didalamnya keluarganya memiliki penyakit yang
41
sama dan di lingkungan sekitar ada yang mengalami penyakit yang
sama.
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami kesulitan dalam
bernapas baik saat menarik maupun mengeluarkan napas
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam bernapas baik saat
menarik maupun mengeluarkan napas.
2) Makan dan minum
-
Makan
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 4x sehari dan tidak
mengalami gangguan, dengan menu nasi putih, sayur dan ikan habis
1 porsi makanan.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan nafsu maknnya berkurang, pasien hanya mampu
menghabiskan 3 sendok makan dari porsi yang di sediakan.
-
Minum
Sebelum pengkajian :
Pasien menyatakan sebelum sakit biasanya minum air putih 7-8
gelas/hari
Saat pengkajian :
Pasien menyatakan hanya mampu minum air putih 3 gelas/hari
42
3) Eliminasi
-
BAB (Buang Air Besar)
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x/hari dengan konsistensi
lembek, berwarna kekuningan dan berbau khas feces. Pasien juga
mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kekuningan dan berbau khas feces. Pasien juga
mengatakan tidak mengalami kesulitan BAB.
-
BAK (Buang Air Kecil)
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK normal, 5 – 6 kali sehari
spontan (±1.300cc) dengan warna kuning dan berbau khas urine.
Pasien juga mengatakan tidak mengalami kesulitan BAK.
Saat pengkajian :
Pasien BAK 3-4 x/hari (500 cc/hari), dengan warna kuning pekat,
dan dengan bau khas urine.
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan bisa melakukan aktifitas dengan keluarga taupun
temannya.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan dibantu oleh keluarga dan perawat dalam
memenuhi aktivitasnya sehari-hari.
43
5) Istirahat dan Tidur
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan sebelum sakit biasanya tidur 7-8 jam sehari
Saat pengkajian :
pasien mengatakan selama sakit pasien hanya dapat tidur selama 9
jam/hari
6) Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari
- cuci rambut : (3 x/minggu) memakai shampo tidak memakai
shampo
- pemeliharaan mulut dan gigi: sikat gigi ( 3x/hari ) memakai pasta gigi
- berpakaian; frekuensi ganti baju (2 x/hari )
- kebersihan kuku; bersih
- kemampuan membersihkan diri; mandiri)
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan belum dapat mandi, keramas dan sikat gigi sejak
dirawat di rumah sakit. Pasien hanya di lap dengan wash lap dan
mengganti baju sekali sehari dengan bantuan dari keluarga.
7) Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami gangguan suhu tubuh,baik
peningkatan suhu tubuh ataupun penurunan suhu tubuh.
Saat pengkajian :
pasien mengatakan badannya terasa panas sejak 3 hari yang lalu. Suhu tubuh
pasien : 39,9 °C
44
8) Rasa Aman dan Nyaman
Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan merasa nyaman dengan keadaanya
Saat pengkajian :
Pasien menyatakan kurang nyaman dengan keadaan yang sekarang
karena hanya terbaring lemas.
Rasa Aman
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan merasa aman dengan lingkungan di rumah ,di
sekolah dan di lingkungan sekitar.
Saat pengkajian :
Pasie mengatakan tidak aman dengan lingkungan di rumah sakit karena
bising.
9) Data Sosial
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun tetangga dan
lingkungan sekitarnya harmonis
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, tenaga kesehatan, pasien
lainnya maupun penunggu pasien lainnya harmonis.
45
10) Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah mendapat prestasi apapun
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah mendapat prestasi apapun
11) Rekreasi
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan biasanya berekreasi ke pantai bersama teman
temannya
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak dapat berrekreasi karena keadaannya
sekarang.
12) Belajar
Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan bahwa ia masih duduk di bangku SMA dan pasien
biasanya belajar 2x sehari yaitu saat disekolah dan pada malam hari
sepulang sekolah.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan tidak pernah belajar semenjak ia dirawat di ruang
cermai RSUD Klungkung
13) Ibadah
Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan beragama Hindu dan biasa sembahyang 3x sehari
dan biasanya sembahyang di Merajan rumahnya.
46
Saat pengkajian :
pasien mengatakan selama sakit pasien hanya dapat sembahyang di
tempat tidur
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran
: composmentis
b) Bangun tubuh : sedang
c) Postur tubuh
: sedang
d) Cara berjalan
: tegak
e) Gerak motorik : tidak terganggu
f) Keadaan kulit
warna
: sawo matang
turgor
: kurang elastis
kebersihan : bersih
luka
: tidak ada luka
Gejala kardinal
-
Tekanan darah
: 120/80mmHg
-
Nadi
: 90x/menit
-
Suhu
: 39,9 oC
-
Respirasi
: 6x per menit
g) Ukuran lain
-
Berat badan
: 59kg
-
Tinggi badan
: 160cm
2) Kepala
a) Inspeksi :
-
Kulit kepala
: bersih
-
Rambut
: hitam
-
Luka
: tidak ada
47
b) Palpasi :
-
tidak teraba massa
-
tidak ada nyeri tekan
3) Mata
a) Inspeksi :
-
Konjungtiva
: merah muda
-
Sklera
: putih
-
Kelopak mata
: tidak ada masalah
-
Pupil
: reflek pupil baik
-
Lapang pandang
: baik
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
4) Hidung
a) Inspeksi :
-
Bentuk
: simetris
-
Penciuman
: baik
-
Keadaan
: bersih
-
Massa
: tidak ada polip
-
Luka
: tidak ada luka
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
5) Telinga
a) Inspeksi
-
Keadaan
: bersih
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
c) Perdengaran : baik
6) Mulut
a) Inspeksi :
-
Mukosa bibir
: kering
48
-
Gusi
: tidak berdarah
-
Gigi
: lengkap,bersih
-
Lidah
: bersih
-
Tonsil
: normal
b) Palpasi
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
-
Massa
: tidak teraba massa
7) Leher
a) Inspeksi :
-
Keadaan
: baik
b) Palpasi :
-
Keadaan
: baik, tidak teraba massa
8) Thorax
a) Inspeksi
-
Bentuk
: simetris
-
Gerakan dada
: bebas
-
Payudara
: simetris
b) Palpasi :
-
Pengembangan dada : simetris
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi :
-
Suara paru
: sonor/resonan
d) Auskultasi :
-
Suara paru
: vesikuler
-
Suara jantung
: S1-S2 tunggal
9) Abdomen
a) Inspeksi
-
Keadaan
: bersih
-
Luka : tidak ada luka
b) Auskultasi
-
Peristaltik usus
: 20x /menit
49
c) Palpasi
-
Keadaan
: normal
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
d) Perkusi
: tympani
10) Genetalia
a) Inspeksi
-
Jenis kelamin
: perempuan
-
Keadaan
: besih
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
-
Massa
: tidak teraba massa
11) Anus
a) Inspeksi :
-
Keadaan
:-
b) Palpasi :
-
Nyeri
: tidak ada nyeri tekan
12) Ekstremitas
a) Ekstremitas Atas
-
Inspeksi :
Pergerakan bebas,tidak ada deformitas, tidak oedema, terpasang
IVFD RL 20 tpm pada tangan kanan, tidak ada luka
-
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
b) Ekstremitas Bawah
-
Inspeksi :
Pergerakan bebas, CRT 3 detik, tidak ada deformitas, tidak ada
oedema, tidak ada sianosis pada ujung kaki, tidak ada clubing finger
50
-
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
c) Kekuatan Otot :
555
555
555
555
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Nama Pasien
: ADK. NW
Umur
: 17 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Pesanan
Ruangan
: Cermai
No. RM
: 196667
Diagnosa Medis
: DHF
Tanggal Pemeriksaan : Desember 2016
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
JENIS
RENTANG
HASIL
SATUAN
5.59
{10^3/ul)
NORMAL
4.60 - 10.2
NEUT
3.24
{10^3/ul)
2.00 - 6.00
LYMPH
1.46
{10^3/ul)
0.60 - 5.20
MONO
0.57
{10^3/ul)
0.10 - 0.60
EO
0.00
{10^3/ul)
0.00 - 0.40
BASO
0.14
{10^3/ul)
0.00 - 0.10
NEUT%
61.2
{%}
40.0 - 70.0
LYMPH%
26.1
{%}
20.0 - 40.0
PEMERIKSAAN
WBC
51
9
10
11
12
13
14
15
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
MONO%
10.2
{%}
1.70 - 9.30
EO%
0.0
{%}
0.00 - 6.00
BASO%
2.5
{%}
0.00 - 1.00
WBC
4.91
{10^6/uL}
3.80 - 6.50
HGB
14.0
{g/dl}
11.5 - 18.0
HCT
32.0
{%}
37.0 - 54.0
MCV
80.0
{fL}
80.0 - 100
MCH
28.5
{pg}
27.0 - 32.0
MCHC
35.6
{g/dL}
31.0 - 36.0
RDW-SD
36.0
{fL}
37.0 - 54.0
RDW-CV
12.8
{%}
11.5 - 14.5
{10^3/uL)
1.50 - 400
PLT
80 -
PDW
15.3 -
{fL}
15.5 - 17.1
MPV
11.7 +
{fL}
7.80 - 11.0
P-LCR
36.4
{%}
13.0 - 43.0
PCT
0.09 -
{%}
0.19 - 0.36
RET
{%}
RET
{10^6/uL}
IRF
{%}
LFR
{%}
MFR
{%}
HFR
{%}
LED
{mm/jam}
0 - 20
52
31
32
BT
{Menit}
1–7
CT
{Menit}
3–5
1. Data Fokus
Data Subjektif
-
Pasien mengatakan
-
badannya terasa panas
Pasien mengatakan
kepalanya pusing
Data Objektif
-
Pasien tampak lemah
Badan pasien tampak
-
kemerahan
Badan pasien teraba panas
dengan hasil TTV :
TD :120/80
S : 39oC
N : 90x/menit
RR: 20x/menit
-
Pasien mengatakan tidak
-
nafsu makan
Pasien mengatakan hanya
mampu makan 3 sendok
-
Membran mukosa pasien
-
tampak pucat
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit : 60kg
BB selama sakit : 59kg
makan dari porsi yang
disediakan
53
-
Pasien mengatakan hanya
-
Mukosa bibir pasien tampak
-
kering
Pasien tampak lemah
Pasien tampak pucat
CRT 3 detik
PLT :32.0
HCT :80
mampu minum 3
-
gelas/hari
Pasien mengatakan
berkemih 3 – 4 x/hari
sebanyak ± 500 cc
2. Analisa Data
ANALISA DATA PASIEN ADK. NW
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE I HARI KE 4
DI RUANG CERMAI RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 8 s.d. 11 DESEMBER 2016
Data Subjektif
-
Pasien
Data Objektif
-
Pasien tampak
Peningkatan suhu tubuh
lemah
Badan pasien
(hipertermi)berhubunga
-
mengatakan
badannya
-
tampak
terasa panas
Pasien
mengatakan
kepalanya
pusing
Diagnose Keperawatan
-
n dengan proses infeksi
virus dengue
kemerahan
Badan pasien
teraba panas
dengan hasil
TTV :
TD :120/80
S : 39,9 oC
N : 90x/menit
RR : 20 x/menit
54
-
Pasien
-
Membran
Ketidak seimbangan
mukosa pasien
nutrisi kurang dari
tampak pucat
Pasien tampak
kebutuhan tubuh
-
lemas
BB sebelum
-
sakit : 60kg
BB selama
mengatakan
tidak nafsu
-
makan
Pasien
mengatakan
hanya mampu
makan 3
berhubungan dengan
anoreksia
sakit : 59kg
sendok makan
dari porsi yang
disediakan
-
Pasien
Mukosa bibir
Kekurangan volume
mengatakan
pasien tampak
cairan berhubungan
hanya mampu
dengan intake yang
-
kering
Pasien tampak
-
lemah
Pasien tampak
-
pucat
CRT 3 detik
PLT : 32.0
HCT : 80
minum 3
-
gelas/hari
Pasien
mengatakan
berkemih 3 – 4
x/hari
-
kurang adekuat
sebanyak
± 500 cc
55
3. Rumusan Masalah
a) Peningkatan suhu tubuh (Hipertemi) berhubungan dengan proses
infeksi virus dengue
b) Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan anoreksia
c) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
4. Analisa Masalah
a) Problem : Peningkatan Suhu Tubuh (hipertermi)
Etiologi : Proses infeksi virus dengue
Symptom :
DS :
- Pasien mengatakan badannya terasa panas
- Pasien mengatakan kepalanya pusing
DO :
- Pasien tampak lemah
- Badan pasien tampak kemerahan
- Badan pasien teraba panas dengan hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 39,9 oC
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
Proses terjadinya :
masuknya virus kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegpty mempengaruhi factor imunologis bila tubuh tidak mampu
melawannya, sehingga akan menimbulkan peradangan dan salah
satu tandanya adalah peningkatan suhu tubuh sampai hipertermi
Akibat bila tidak ditanggulangi : Akan terjadi kejang dan kerusakan
otak
56
b) Problem : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Etiologi : anoreksia
Symptom :
DS :
-
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan hanya mampu makan 3 sendok makan dari
porsi yang disediakan
DO :
-
Membran mukosa pasien tampak pucat
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit : 60kg
BB selama sakit : 59kg
Proses terjadinya :
Karena penurunan nafsu makan, menyebabkan asupan nutrisi
kedalam tubuh berkurang sehingga kebutuhan nutrisi dalam tubuh
tidak terpenuhi secara adekuat
Akibat bila tidak ditanggulangi : Akan terjadi Malnutrisi
c) Problem
: Kekurangan volume cairan
Etiologi
: Pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
Symptom
:
DS :
-
Pasien mengatakan hanya mampu minum 3 gelas/hari
Pasien mengatakan berkemih 3 – 4 x/hari sebanyak ± 500 cc
57
DO :
-
Mukosa bibir pasien tampak kering
Pasien tampak lemah
Pasien tampak pucat
CRT 3 detik
PLT : 32.0
HCT : 80
Proses terjadinya :
Karena peningkatan permeabilitas membrane pembuluh darah
menyebabkan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
menyebabkan volume cairan berkurang dalam tubuh
Akibat bila tidak ditanggulangi : Syok hipovolemik.
A. Diagnosa Keperawatan
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai dengan Pasien mengatakan tidak nafsu
makan. Pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan 3 sendok
makan dari porsi yang disediakan, membrane mukosa pasien tampak
pucat, pasien tampak lemas, BB sebelum sakit : 60 kg, BB selama
sakit : 59 kg.
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler ditandai dengan pasien mengatakan
hanya mampu minum 3 gelas/hari, pasien mengatakan berkemih 3 – 4
x/hari sebanyak ± 500 cc, mukosa bibir pasien tampak kering, pasien
tampak lemah, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, CRT 3 detik,
PLT : 32.0, HCT : 80
c) Peningkatan suhu tubuh ( hipertermi ) berhubungan dengan proses
infeksi virus ditandai dengan
pasien mengatakan badannya terasa
panas, pasien mengatakan kepalanya pusing. Pasien tampak lemah,
58
badan pasien tampak kemerahan, badan pasien teraba panas dengan
hasil TTV = TD : 120/80, S : 39,9 ⁰C, N : 90 x/menit RR : 20x/menit
B. Perencanaan
1) Prioritas Masalah Keperawatan
Prioritas keperawatan berdasarkan diagnosa yang paling mengancam
jiwa pasien
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
c. Peningkatan suhu tubuh ( hipertermi ) berhubungan dengan proses
infeksi virus dengue.
59
2). Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani
RSU Gandapura
Tanggal 25 S/D 28 JUNI 2014
N
O.
1
1
HARI/TGL/
DIAGNOSAPERAWATAN
JAM
2
3
Kamis,
8 Kekurangan volume cairan
desember
berhubungan dengan
2016
14.10 WITA
RENCANA TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
4
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 3 × 24
jam diharapkan kebutuhan
cairan pasien dapat terpenuhi
kriteria hasil:
1. Pasien mampu minum 7-8
gelas/hari
2. PLT dalam batas normal
(1.50 – 400 10^3/uL )
3. HCT dalam batas normal
(37.0 - 54.0 % )
4. Mukosa
bibir
pasien
lembab
5. Pasien tidak lemas
6. Pasien tidak pucat
5
1. Observasi dan tandatanda vital tiap 6 jam
6
1. Takikardia dan demam
dapat menunjukkan
respon terhadap efek
kehilangan cairan
60
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani
RSU Gandapura
Tanggal 25 S/D 28 JUNI 2014
NO.
1
1
HARI/TGL/
JAM
2
NO
DIAGNOS
A
3
1
TINDAKAN PERAWATAN
EVALUASI
PARAF
4
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan mengobservasi tanda vital.
5
Keadaan umum pasien lemah,
pasien hanya tidur di tempat tidur,
suhu: 38,20C, nadi: 100×/mnt,
respirasi: 28×/mnt.
6
1
Observasi tanda-tanda dehidrasi.
Mata agak cowong, turgor kulit
kurang elastis.
Mhs
1
Mengkaji frekuensi, konsistensi dan
volume BAB pasien.
Pasien BAB 5 kali dengan
konsistensi cair (± 100 cc tiap kali
BAB) warna agak kuning, tidak
ada darah.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital dan
melaksanakan injeksi cefotaxin
1000mg/set.
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/menit, R:
24. Obat sudah masuk reaksi
alergi tidak ada.
Perawat
Mhs
61
1
Mengobservasi pasien dan tetesan infus. Pasien tidur ditemani
keluarganya, infus netes dengan
lancar.
Perawat
Mengganti cairan infus DS ¼ Salin 20
tetes/menit fles ke III dan melaksanakan
injeksi cefotaxin 1000 mg/set.
Infus sudah diganti dan netes
dengan lancar. Obat sudah masuk,
reaksi alergi tidak ada.
Perawat
1
Mengobservasi tanda vital dan
melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
mg/set.
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/menit,
R:24. Obat sudah masuk, reaksi
alergi tidak ada.
Mhs
1
Mencatat intake dan output.
Intake:
Mhs
Pasien mengatakan hanya makan
bubur 5 sendok.
Output:
Pasien mengatakan BAB 3 kali
(sekitar 100 tiap kali BAB)
dengan konsistensi agak lembek,
warna kuning, tidak ada darah dan
lendir, BAK sekitar 100 cc dari
jam 4 yang lalu.
1
Memberi Entrostop 1 bungkus dan zink
1 tablet.
Entrostop diminum ± 75 cc dan
obat diminum.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital.
Suhu: 37,50C, nadi: 95 kali/mnt,
respirasi: 24 kali/mnt.
Mhs
1,2
2
62
1
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
dan mengganti cairan infus DS ¼ Salin
20 tetes/menit fles ke IV.
Mata tidak cowong, kesadaran
Perawat
composmentis, turgor kulit kurang
elastis, mukosa bibir lembab, nadi
95×/menit, infus sudah diganti dan
netes dengan lancar.
1
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan melaksanakan injeksi cefotaxin
1000 mg/set.
Keadaan umum pasien baik,
pasien tampak sehat, Obat sudah
masuk, reaksi alergi tidak ada.
Perawat
1
Memberi obat oral Entrostop 1
bungkus.
Entrostop diminum ±75.
Perawat
Suhu: 37,50C, Nadi: 95×/mnt,
Respirasi: 24×/mnt.
Perawat
Makan ¼ porsi, minum ±50cc.
Perawat
Obat sudah masuk, reaksi alergi
tidak ada
Suhu: 370C,
Nadi:90×/menit,
Respirasi: 20×/menit.
Perawat
Anak BAB 1 kali (±50cc tiap
BAB) dengan konsistensi lembek,
tidak ada darah.
Mhs
1
Mengobservasi tanda vital.
1
Membantu memberi makan dan minum.
3
1,2
Melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
mg/set dan mengobservasi KU oasien
dan tanda vital.
1
Kaji frekuensi, konsistensi, dan volume
BAB.
63
1
Mengobsevasi tanda dehidrasi dan
memberi obat oral Entrostop 1tablet
1
Mengobservasi tanda vital.
1
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi
dan mengganti cairan infus DS ¼ Salin
20 tetes/menit fles ke V.
1
Mengobservasi keadaan umum pasien
dan melaksanakan injeksi cefotaxin
1000 mg/set.
1
Mata tidak cowong, kesadaran
CM, turgor kulit elastis, mukosa
bibir lembab, nadi 80×/ menit
Entrostop diminum ± 100.
Mhs
Suhu: 360C, nadi: 120 kali/mnt,
respirasi: 24 kali/mnt.
Mhs
Mata tidak cowong, kesadaran
Mhs
composmentis, turgor kulit kurang
elastis, mukosa bibir lembab, ,
nadi 90×/menit, infus sudah
Mhs
diganti dan netes dengan lancar.
Keadaan umum pasien baik,
pasien tampak sehat. Obat sudah
masuk reaksi alergi tidak ada.
Mhs
Entrostop diminum ± 100.
Perawat
Makan ½ porsi, minum ± 50 cc.
Perawat
Obat sudah masuk, reaksi alergi
tidak ada
Suhu: 360 C
Nadi: 80×/menit
Perawat
Memberi obat oral Entrostop 1 tablet.
1
Membantu memberi makan dan minum.
4
1,2
Melaksanakan injeksi cefotaxin 1000
gram/set dan mengobservasi KU pasien
dan tanda vital.
64
Respirasi: 20×/menit.
1
Kaji frekuensi, konsistensi, dan volume
BAB.
1
Mengobservasi tanda dehidrasi dan
memberi obat oral Entrostop 1 tablet
Anak BAB 1 kali (±50cc tiap
BAB) dengan konsistensi lembek,
tidak ada darah.
Perawat
Mata tidak cowong, kesadaran
CM, turgor kulit elastis, mukosa
bibir lembab, nadi 80×/menit
Entrostop diminum ± 100.
Mhs
Mhs
Aff infus.
Pasien pulang, menyarankan ibu untuk
meneruskan obat yang diberikan dokter
dan memberikan anak makan dan
minum agar kebutuhan akan gizi dan
cairan terpenuhi.
Ibu mengatakan akan
melaksanakan apa yang
disarankan perawat.
Mhs
D. Evaluasi
65
Catatan PerkembanganPasien BM Dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada pasien Diare di Ruang Frangimpani RSU
Gandapura
Tanggal 26 JUNI 2014
NO.
1
HARI/TGL/
JAM
2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
3
4
1
66