Sistem Administrasi Negara RI docx
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia (SANRI) secara luas memiliki arti
Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia
menurut UUD 1945, yang merupakan sistem
penyelenggaraan
kehidupan
negara
dan
bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan
dalam arti sempit, SANRI adalah idiil
Pancasila, Konstitusional – UUD 1945,
operasional RPMJ Nasional serta kebijakankebijakan lainnya.
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia
dengan
secara
simultan
faktor-faktor
berinteraksi
fisik,
geografis,
demografi, kekayaan alam, idiologi, politik,
ekonomi,
sosial
budaya
dan
hankam.
1 | Page
Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan
pelaksanaan tugas negara diselenggarakan
fungsi-fungsi negara yang masing-masing
dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang
telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan
amandemennya.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara merupakan bagian integral dari
sistem
Penyelenggaraan
Operasionalisasi
dari
semua
negara.
ketentuan-
ketentuan dalam UUD 1945 merupakan
bagian
yang
sangat
dominan
dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai
definisi
sistem
administrasi
Negara, kedaulatan, Negara, bagaimana suatu
Negara itu dapat terbentuk. Untuk itu kami
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
2 | Page
1. Apa
yang
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
Sistem?
2. Apa
yang
Administrasi?
3. Apa
yang
Negara?
4. Apa
yang
Sistem Administrasi Negara?
5. Apa yang menjadi syarat Negara
itu?
6. Bagaimana
proses
kedaulatan
Negara itu?
7. Bagaimana suatu Negara dapat
terbentuk?
8. Bagaimana
bentuk
Negara
Indonesia itu?
3 | Page
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah mengenai “Definisi
Sistem
Administrasi
Negara,
Sebab
Timbulnya Negara serta Kedaulatan Negara”
ini bertujuan :
1. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian Sistem.
2. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian Administrasi.
3. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian negara.
4. Untuk
mengetahui
lebih
jauh
mengenai definisi yang utuh dari
penggabungan sistem, administrasi,
dan negara.
5. Untuk
mengetahui
syarat-syarat
terbentuknya suatu Negara.
6. Untuk mengetahui bagaimana proses
kedaulatan Negara itu.
4 | Page
7. Untuk
mengetahui
lebih
jauh
mengenai timbulnya suatu Negara itu.
8. Untuk mengetahui bentuk Negara.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan ini, kami menyusun
pokok-pokok pembahasan dan membaginya
secara sistematik yang terdiri dari :
BAB I
Pendahuluan,
yang
terdiri
dari : Latar belakang Masalah,
Rumusan
Penulisan,
Masalah,
dan
Tujuan
Sistematika
Penulisan.
BAB II
Metode Penulisan.
BAB III
Pembahasan.
BAB IV
Penutup, yang terdiri dari :
Kesimpulan dan Saran.
5 | Page
BAB II
METODE PENULISAN
Metode yang di pakai dalam makalah
ini adalah Metode Pustaka. Yaitu metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan
dengan
administrasi,
baik
berupa buku maupun informasi di internet.
6 | Page
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sistem
Dalam bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk mencapai suatau
tujuan. Sistem dapat berarti hubungan yang
berlangsung di antara satuan-satuan atau
komponen-komponen secara teratur.1
Secara umum, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang
1Rian Ahmad Syathari dan Suryadi, Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan , Bandung :Sarana
Panca Karya Nusa, 2009, hlm. 11
7 | Page
bergabung bersama-sama untuk mencapai
tujuan umum.2
Beberapa definisi sistem menurut para
ahli :
1. Chestar A. Barnard
Sistem adalah satu kesatuan yang
terpadu
secara
holistiks,
yang
didalamnya terdiri dari bagian-bagian
dan masing-masing bagian memiliki
ciri dan batas sendiri. Dan masingmasing bagian memiliki keterkaitan
yang saling mendukung dalam sistem
holistiks tersebut.3
2. Campbell(1979:3)
2 Maman Ukas, Manajemen (Konsep, Prinsip, dan
Aplikasi), Bandung: Agnini, 2004, hlm. 153
3H. Soeharsono Sagir, Kapita Selekta Indonesia,
2009
8 | Page
Sistem
adalah
himpunan
komponen atau bagian yang saling
berkaitan
yang
bersama-sama
berfungsi untuk mencapai tujuan. 4
3. Gordon B. Davis
Sistem merupakan bagian-bagian
yang beroperasi secara bersama-sama
untuk mencapai beberapa tujuan.
4. A. Rapoport
Sistem adalah sekumpulan elemen
yang
saling
berhubungan
mencapai suatu tujuan.5
5. Rusadi Kantaprawira
Sistem
sebagai
untuk
“Kesatuan
(unity)yang terdiri dari bagian-bagian
(parts,
components,
elements,
secondary-systems, subsystems) yang
secara fungsional terkait satu sama
4 Dr. Sahya Anggara, Sistem Politik
Indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, hlm. 1
5 Eti Rochaeti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2005, hlm 2-3
9 | Page
lian dalam ikatan super ordinatnya
yang menunjukan suatu gerak dalam
rangka
mencapai
suatu
tujuan
tertentu.
6. Bulizuar Buyung
Sesuatu dapat dikatakan
sistem
apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Terdiri dari unsur, elemen atau
bagian.
b. Elemen-elemen, unsur-unsur atau
bagian-bagian itu satu sama lain
saling
menjalin,
pengaruh
mempengaruhi, terjadi interaksi
dan interdependensi.
c. Keseluruhannya terpadu menjadi
kesatuan
yang
utuh,
suatu
totalitas.
d. Kesatuan itu mempunyai tujuan,
fungsi atau output tertentu.6
6Harsono, Sistem Administrasi Kepegawaian,
Jakarta : Fokus Media, 2011, hlm. 3
10 | P a g e
Tujuan sistem sangatlah penting bagi
keberhasilan suatu sistem yang dijalankan
sebab dengan adanya tujuan sistem, maka
perencanaan sistem dapat disusun dengan
cara memformulasikan beraneka komponen
sistem untuk dimasukkan kedalam proses
sistem guna mencapai tujuan sistem. Dapat
dirumuskan ciri-ciri sistem sebagai berikut:7
1. Mempunyai komponen
Komponen sistem adalah segala
sesuatu
yang
menjadi
bagian
penyusun sistem. Komponen sistem
dapat berupa benda nyata ataupun
abstrak.Komponen
sebagai
subsistem,
sistem
disebut
dapat
berupa
orang, benda, hal atau kejadian yang
terlibat dalam sistem.
2. Mempunyai batas(boundary)
7 Edi Sutanta, Sistem Informasi Manajemen
Yogyakarta: Graha, hlm. 2
11 | P a g e
Batas sistem diperlukan untuk
membedakan
satu
sistem
dengan
sistem yang lain. Tanpa adanya batas
sistem, maka sangat sulit untuk
menejelaskan suatu sistem. Batas
sistem akan memberikan batasan
scope tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan
Lingkungan sistem adalah sesuatu
yang berada di luar sistem.
4. Mempunyai
penghubung/antar
muka (interface) antar komponen
Penghubung/antar
muka
merupakan komponen sistem, yaitu
segala
sesuatu
menjembatani
komponen
yang
hubungan
dalam
bertugas
antar
sistem.
Penghubung/antar muka merupakan
sarana yang memungkinkan setiap
komponen saling berinteraksi dan
12 | P a g e
berkomunikasi
dalam
rangka
menjalankan fungsi masing-masing
komponen.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen
sistem, yaitu segala sesuatu yang
perlu dimasukan ke dalam sistem
sebagai bahan yang akan diolah lebih
lanjut untuk menghasilkan keluaran
yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan
Pengolahan merupakan komponen
sistem yang mempunyai peran utama
mengolah
masukan
agar
menghasilkan keluaran yang berguna
bagi para pemakainya.
7. Mempunyai keluaran
Keluaran
merupakan
(output);
komponen
sistem yang berupa berbagai macam
bentuk keluaran yang dihasilkan oleh
komponen pengolahan.
13 | P a g e
8. Mempunyai sasaran (objectives)
dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem
perlu dijaga agar saling bekerjasama
dengan
harapan
mencapai
agar
sasaran
sistem.Sasaran
mampu
dan
tujuan
berbeda
dengan
tujuan. Sasaran sistem adalah apa
yang ingin dicapai oleh sistem untuk
jangkawaktu yang relatif pendek.
Sedangkan
tujuan
merupakan
kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai
oleh sistem untuk jangka waktu yang
panjang.Dalam
hal
ini,
sasaran
merupakan hasil pada setiap tahapan
tertentu
yang
mendukung
pencapaian tujuan.
9. Mempunyai kendali
upaya
(control);
Setiap komponen dalam sistem perlu
dijaga agar tetap bekerja sesuai
14 | P a g e
dengan peran dan fungsinya masingmasing.Hal ini bisa dilakukan jika ada
bagian yang berperan menjaganya,
yaitu bagian kendali. Bagian kendali
mempunyai peran utama menjaga
agar proses dalam sistem dapat
berlangsung secara normal sesuai
dengan batasan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
10. Mempunyai umpan balik
Umpan balik diperlukan
oleh
bagian kendali (control) sistem untuk
mengecek terjadinya penyimpangan
prosese
dalam
sistem
dan
mengembalikannya ke dalam kondisi
normal.
Berdasarkan teori-teori dapat disimpulkan
bahwa definisi sistem adalah elemen-elemen
yang terintegrasi dan saling berhubungan
15 | P a g e
untuk
mencapai
suatu
tujuan
yang
diinginkan.
3.2 Pengertian Administrasi
Istilah Administrasi dalam masyarakat
Indonesia sudah dikenal semenjak zaman
Hindia
Belanda
“Administrasi”
sampai
masih
sekarang
sering
ini.
diartikan
sebagai tata usaha atau pekerjaan tulismenulis, catat-mencatat berbagai keterangan.8
Misalnya,
pembuatan
surat
keterangan,
tandatangan, stempel, surat-menyurat, dan
lain sebagainya. Setiap manusia tidak ada
yang tidak mempunyai tujuan.9
Dan manusia pun akan berusaha atau
mengejar tujuan itu dari yang sederhana
8 Harris Muda Nasution dalam “Bukunya Kursus
Pengetahuan Administrasi”
9 Miftah Toha, Aspek-Aspek Pokok Ilmu
Administrasi,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hlm. 11
16 | P a g e
sampai yang kompleks. Dalam pelaksanaan
kegiatan untuk mencapai tujuan itu, manusia
mempunyai kelengkapan yang serba terbatas.
Olehkarena itu, mereka antar satu manusia
dengan
manusia
membutuhkan.
yang
Apabila
lainnya
saling
sejumlah
orang
berkelompok hendak bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu, maka diperlukan
adanya penataan dari usaha kerjasama
tersebut.
Segenap
rangkaian
kegiatan
penataan di dalam suatu usaha kerja sama
tersebut dapat dikemukakan dengan istilah
administrasi .
Secara bahasa, administrasi berasal
dari kata Latin ad dan ministro. Ad
mempunyai
arti
kepada
dan
ministro
mempunyai arti melayani.
17 | P a g e
Ini
mempunyai
pengertian
bahwa
administrasi itu dilakukan oleh sekelompok
manusia tertentu yang bekerja sama secara
teratur untuk mencapai tujuan tertentu.
Demikian juga tidak semua usaha kerja sama
manusia dalam rangka mencapai tujuan itu
disebut administrasi. Hanya kegiatan yang
bercorak
penataan dari usaha kerja sama
sekelompok orang itulah yang dinamakan
administrasi.
Adapun pengertian administrasi yang diambil
dari beberapa sarjana berikut :
1. Herbert A. Simon (1999:3)
Administrasi adalah sebagai kegiatankegiatan kelompok kerjasama untuk
mencapai tujuan-tujuan bersama.10
2. Leonard White
10 Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik,
2013, Bandung:Alfabeta, hlm. 13
18 | P a g e
Administration can be defined as the
activities of group efforts, public or
private, civil or military11
3. The Liang Gie (1972)
Administrasi artinya
adalah
tata
usaha. Tata usaha ialah suatu pekerjaan
yang sifatnya mengatur segala sesuatu
pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan tulis-menulis, surat-menyurat
dan mencatat / membukukan setiap
perubahan atau kejadian yang terjadi di
dalam organisasi.
4. Dwight Waldo (1971)
Administrasi adalah suatu bentuk
daya upaya manusia yang kooperatif yang
mempunyai tingkat rationaliteit yang
tinggi.
5. William H. Newman (1963)
11Leonard White, Introduction to The Study of Public
Administration, The Mac Millan Company, New York,
1955, hlm. 1
19 | P a g e
Administrasi
adalah
bimbingan,
kepemimpinan dan pengawasan dari pada
usaha dari sekelompok individu menuju
pencapaian tujuan bersama.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
berbagai definisi yang dikutip diatas ialah
bahwa masing – masing definisi tersebut
memiliki persamaan :
1. Administrasi merupakan suatu proses
kerja sama.
2. Proses kerja sama yang dilakukan
oleh
sekelompok
orang
secara
rasional.
3. Dilaksanakan dalam rangka mencapai
suatu tujuan.
3.3 Pengertian Negara
20 | P a g e
Keberadaan administrasi pastinya tidak
terlepas dari keberadaan Negara itu sendiri.
Negara sebagai objek dari administrasi
Negara.
Definisi Negara menurut para ahli:12
1. Aristoteles
Negara
adalah
persekutuan
dari
keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya.
2. Miriam Budiharjo
Negara adalah suatu daerah teritorial
yang
rakyatnya
sejumlah
pejabat
diperintah
yang
oleh
berhasil
menuntut warganya untuk taat pada
12 Inu Kencana Safiie, Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003,
hlm. 9
21 | P a g e
peraturan
perundang-undangan
melalui penguasaan monopolis dari
kekuasaan yang sah.
3. Nasroen
Negara merupakan salah satu alat
penting yang diadakan oleh manusia
dan berada di tangan manusia itu
sendiri.
4. Loegemann
Negara
adalah
suatu
organisasi
kekuasaan yang penuh kewibawaan.
Dengan
demikian
dapat
ditarik
kesimpulan negara adalah suatau kelompok
persekutuan, alat organisasi kedaerahan dan
kewilayahan, yang memiliki system politik
yang melembaga dari rakyat, keluarga, desa
22 | P a g e
dan pemerintah yang lebih tinggi, terdiri dari
orang-orang yang kuat meiliki monopoli,
kewibawaan,
daulat,
kepemimpinan
yang
sehingga
pada
hukum
bersifat
akhirnya
dan
memaksa
memperoleh
keabsahan dari luar dan dalam negeri,
selanjutnya
organisasi
ini
memiliki
kewenangan
untuk
membuat
rakyatnya
tenteram, aman, teratur, terkendali, di satu
pihak
dan
di
lain
pihak
melayani
kesejahteraan dalam rangka mewujudkan
cita-cita bersama.13
3.4 Pengertian Sistem Administrasi Negara
Dari redaksi-redaksi yang telah dibahas
pada sub bab sebelumnya, bahwasanya
Sistem Administrasi Negara merupakan suatu
himpunan yang terdiri dari berbagai elemen13 Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik, Jakarta: Rineka
Cipta: 2010, hlm.74
23 | P a g e
elemen dengan bentuk kerjasama di dalam
suatu wilayah yang diakui.
3.5 Syarat-Syarat Negara
Ada empat syarat-syarat Negara di dunia
yang wajib dipenuhi, yaitu sebagai berikut :14
1.
2.
3.
4.
Adanya wilayah
Adanya pengakuan
Adanya pemerintahan yang berdaulat
Adanya rakyat
Syarat lain yang tidak terlalu penting
adalah konstitusi. Karena Kerajaan Inggris
Raya yang besar tidak memiliki undangundang dasar tertulis (konstitusi) tetapi tetap
hidup sebagai Negara yang makmur. Artinya
bahwa mereka hanya mempunyai undang14 Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013,
hlm. 10
24 | P a g e
undang, sedangkan untuk undang-undang
dasar hanya tidak tertulis tetapi diikuti secara
turun-temurun
sebagai
kebiasaan
yang
mengakar (konvensi).
Untuk
masing-masing
syarat
Negara
diuraikan sebagai berikut:
1. Adanya wilayah
Wilayah sangat penting bagi tegaknya
sebuah Negara. Rakyat Palestina sepanjang
hidupnya menuntut hak nya kepada dunia
bahwa tanah yang dikangkangi Israel adalah
milik Palestina. Rusia bagaimanapun berbeda
agama dengan Negara-negara Islam yang
diinjaknya
terus-menerus
mengintimidasi
Negara-negara tersebut. Artinya, wilayah
memang sangat penting bahkan mempunyai
potensi yang andal untuk dikembangkan.
25 | P a g e
Yang dimaksud dengan wilayah tertentu
ialah batas wilayah dimana kekuasaaan
negara
itu
berlaku.
Dengan
kata
lain
kekuasan negara tidaka berlaku diluar batas
wilayahnya
karena
bisa
menimbulkan
sengketa internasional. Walaupun sebagai
pengecualian dikenal apa yang disebut
dengan daerah-daerah ekstra territorial yang
artinya kekuasaan negara bisa berlaku di luar
daerah kekeuasaannya. Sebagai pengecualian
ditempat kediaman kedutaan asing berlaku
kekuasaan negara asing.
Oleh karena itu tidak jarang orang
meminta politik asli kepada kedutaan asing
yang tidak dapat diganggu gugat. Juga suatu
kapal perang juga dapat merupakan daerah
ekstraterritorial.
26 | P a g e
Mengenai batas wilayah negara, orang
tidak dapat melihat dalam Undang-undang
Dasar Negara, tai merupakan ketentuan
dalam perjanjian (traktat) antara dua negara
atau lebih yang berkepentingan dan biasanya
merupakan negara tetanggga. Antara dua
negara saja maka perjanjian negara itu
bersifat billateral, jika lebih dari dua negara,
maka perjanjian itu multilateral, Jika kata-kta
wilayah disebutkan didalam Undang-Undang
dasar, maka ketentuan itu tidak mempunyai
arti yuridis sama sekali, oleh karena itu
penentuan wilayah tidak dapat ditentukan
secara sepihak.15
Wilayah adalah lokasi atau area dengan
segala kandungan potensi wilayah tersebut
dan semua kekuatan yng dimanfaatkan mulai
dari darat, laut dan udara. Secara kompleks
15 Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Edisi 1, cetakan 7
Jakarta: Bumi Aksara,2010, hlm. 76.
27 | P a g e
menyangkut keseluruhan tata ruang sumber
kekayaan alam yang terkandung dalam
wilayah tersebut.
2. Adanya pengakuan
Adanya pengakuan dari dalam dan luar
negeri tentang eksisnya suatu Negara adalah
sangat penting, bagaimana jadinya suatu
Negara yang tidak diakui.
Ada dua jenis pengakuan,
yakni
pengakuan dari dalam negeri dan pengakuan
dari luar negeri. Pengakuan dari dalam negeri
adalah kesediaan dan kerelaan warga Negara
untuk diperintah oleh pemerintahan yang sah.
Olehkarenanya pemerintah mengadakan
pemilihan umum agar masyarakat yang
menentukan sendiri pemerintah mana yang
mereka sukai.
Pengakuan dari luar negeri adalah dengan
mengirim duta besar berkuasa yang mewakili
Negara tersebut ke dalam negeri kita begitu
juga negeri kita. Kita juga mengirimkan duta
28 | P a g e
dan konsul kita ke negeri tersebut mewakili
pemerintahan kita. Itulah sebabnya, ketika
seseorang memenangkan pemilihan presiden
maka yang bersangkutan akan berkeliling
luar negeri untuk mendapat pengakuan.
Pengakuan eksistensi suatu pemerintahan
Negara oleh Negara-negara lain dimaksudkan
sebagai kerelaan Negara-negara itu untuk
mengakui
suatu
pemerintah
Negara
yang
merdeka
menguasainya
dan
adalah
pemerintah yang sah dan berdaulat.
3. Adanya pemerintahan yang berdaulat
Apabila tidak dibentuk pemerintahan
dalam suatu Negara maka masyarakat akan
seenaknya bertindak tanpa hukum (anarkis).
Dalam arti luas pemerintah adalah eksekutif,
legislative, yudikatif dan lembaga tinggi
lainnya.
Sedangkan
dalam
arti
sempit
hanyalah lembaga eksekutif saja karena
sebagai
pelakssana
dari
pada
segala
29 | P a g e
ketentuan-ketentuan
Negara
yang
telah
dibuatkan undang-undangnya oleh legislatif.
Pemrintah hanyalah sekelompok orang
yang menjalankan aturan dengan maksud
menjaga ketertiban dan keamanan serta
dituntut untuk melayani masyarakat dengan
sebaik mungkin.
4. Adanya Rakyat
Terdapat perbedaan antara rakyat, warga
Negara,
semuanya
masyarakat,
notabene
penduduk
adalah
yang
sama-sama
seseorang yang menetap di suatu wilayah.
Rakyat adalah keseluruhan orang-orang
baikyang berada di dalam negeri maupun
yang ada di luar negeri dan mempunyai hak
pilih atau dicabut hak pilihnya untuk waktu
tertentu, atau belum mempunyai hak pilih
karena persyaratan tertentu. Warga Negara
adalah mereka yang dinyatakan warga oleh
suatu Negara tertentu berdasarkan peraturan
30 | P a g e
perundang-undangan
Negara
tersebut.
Masyarakat adalah mereka yang bersamasama menajdi anggota suatu Negara yang
harus dibina dan dilayani oleh administrasi
pemerintah setempat. Sedangkan penduduk
adalah mereka yang menjadi penghuni dari
suatu
Negara
tertentu
yang
harus
diinventarisasi.
Menurut hukum internasional, ada 2 asas
dalam penetapan kewarga negaraan, ius soli
dan ius sanguinis. Asas Ius soli menentukan
kewarganegaraan berdasarkan tempat. Asas
Ius Sanguinis menentukan kewarganegaraan
berdasarkan pertalian darah.
Dengan demikian terdapat dua persoalan
yakni ada mereka yang memperoleh dua
kewarganegaraan (bipatride) dan ada pula
yang tidak satupun kewarganegaraan yang
diperolehnya (apatride), yaitu karena sebagai
berikut. Anak yang lahir dan bertempat
31 | P a g e
tinggal di lokasi Negara yang menganut asas
ius soli sedangkan daerah asal orang tuanya
menganut asas ius sanguinis mengakibatkan
anak
tersebut
memperoleh
dua
kewarganegaraan.
Sedangkan anak yang lahir dan bertempat
tinggal dilokasi Negara yang menganut asas
ius sanguinis sedangkan daerah asal orang
tuanya menganut asas ius soli mengakibatkan
anak tersebut tidak satupun memperoleh
kewarganegaraan.
Olehkarena itu yag menjadi warga Negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa asing yang disahkan
dengan
undang-undang
sebagai
warga
Negara (Pasal 1) serta syarat-syarat yang
mengenai
kewarganegaraan
ditetapkan
undang-undang (Pasal 2).
3.6 Kedaulatan Negara
32 | P a g e
Unsur pemerintahan biasanya dirumuskan
berdaulat keluar dan berdaulat kedalam.
Berdaulat
ke
luar
artinya
mempunyai
kedudukan yang sederajat dengan negaranegara lain. Berdaulat kedalam artinya
merupakan pemerintah atau penguasa yang
berwibawa.
Mengenai
pemerintaha
pengertian
sebagaimana
pemerintahan
halnya
setiap
organisasi mempunyai badan pimpinan dan
badan
pengurus
yang
disebut
pemerintah.Fungsi badan pimpinan serta
badan
pengurus
disebut
pemerintahan.
Pemerintah memerintah berarti pemerintah
menjalankan tugas pemerintahan.16
16 Ahmad Sukardja, Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara Dalam Perspektif Fikih Siyasah
Jakarta: Sinar Grafika, 2012 , hlm. 56
33 | P a g e
Mengutip pendapat Utrecth, M.Solly
Lubis,17
menyatakan
istilah
pemerintah
meliputi tiga pengertian yang tidak sama.
Ketiga pengertian tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Pemerintah dalam arti luas meliputi
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif; jadi
termasuk semua badan kenegaraan yang
menyelenggarakan
kesejahteraan
umum.
Pengertian pemerintah demikian dalam istilah
Belanda disebut ovetheid dan governement,
dalam
istilah
inggris
disebut
dengan
government. Populer dalam istilah Indonesia
sekarang adalah penyelenggara negara.
2. Pemerintah dalam arti gabungan badanbadan kenegaraan tertinggi atau satu badan
kenegaraan
tertinggi
yang
berkuasa
17 M.Soily Lubis, Ilmu Negara, (Bandung:Alumni,
1981, hlm. 31
34 | P a g e
memerintah
di
wilayah
suatu
negara,
miasalnya Raja, Presiden, Yang Dipertuan
Agung.
3. Pemerintah dalam arti kepala negara
(presiden) bersama-sama dengan menterimenterinya, yang berarti organ eksekutif,
yang biasa disebut Dewan Menteri atau
Kabinet atau di Inggris disebut Privy
Council.
G.S. Diponolo dalam bukunya Ilmu
Negara menulisbahwa ada dua pengertian
pemerintah.
Kedua
pengertian
tersebut
dijelaskan sebagai berikut:18Dalam arti luas,
pemerintah adalah keseluruhan dan badan
pegurus negara dengan segala organisasi,
segala bagiannnya dan segala pejabatnya
18 G.S. Diponolo, Ilmu Negara, Jakarta: Balai
Pustaka, 1975, hlm. 9-14
35 | P a g e
yang menjalankan tugas negara dari pusat ke
pelosok-pelosok daerah.
Dalam arti sempit, pemerintah adalah
suatu badan pimpinan yang terdiri atas
seorang
atau
mempunyai
beberapa
peranan
orang
yang
pimpinan
dan
menentukan dalam pelaksanaan tugas negara;
jelasnya pemerintah dalam pengertian ini
adalah kepala negara dengan para menteri
yang kini lazim disebut kabinet. Dalam
konteks
pemerintah
sebagai
penguasa
haruslah memeiliki kedaulatan.
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi
untuk
membuat
undang-undang
dan
melaksanakannnya. Kedaulatan menjadi alat
pemaksa negara untuk mengatur warga
negaranya.
Kedaulatan
memungkinkan
dapat
inilah
yang
melaksanakan
36 | P a g e
pemerintah
untuk
tujuan
kesejahteraan
rakyat.
Kedaulatan diperoleh dari pengakuan dan
ketundukkan rakyat terhadap negara (yang
diwakili oleh pemerintah). Sedangkan bagi
negara-negara
lain,
kedaulatan
negara
menjadi simbol kekuatan yang dihormati dan
diakui.Akan tetapi, untuk menjadi suatu
negara yang berdaulat dalam praktiknya
memerlukan pengakuanbagi negara lain.
Letak kekuasaan tertinggi pada suatu
Negara bermacam-macam yang terjadi pada
berbagai Negara. Indonesia menganggap
bahwa kedaulatannya berada ditangan rakyat.
Artinya suara rakyat benar-benar dianggap,
didengar, dan segala keluhannya ditanggapi.
Pembuktian bahwasannya kedaulatan berada
ditangan
rakyat
adalah
sejauh
mana
37 | P a g e
pertanggungjawaban
pemerintah
kepada
rakyatnya, baik langsung maupun perwakilan
badan legislatif.
3.7 Timbulnya Negara
Banyak
teori
yang
mengemukakan
timbulnya suatu Negara, diantaranya adalah
sebagai berikut:19
1. Teori Kenyataan
Teori kenyataan adalah teori yang
menganggap
bahwa
memang
sudah
kenyataannya berdasarkan syarat-syarat
tertentu Negara tersebut dapat timbul.
2. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan adalah teori yang
menganggap
bahwa
memang
sudah
menjadi kehendak Tuhan Yang Maha
Kuasa suatu Negara itu timbul.
3. Teori Perjanjian
19 Ibid, hlm. 16-17
38 | P a g e
Teori perjanjian adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
terbentuk berdasarkan perjanjian bersama
antara
orang-orang
yang
sepakat
mendirikan suatu Negara ataupun orangorang yang dijajah dengan penjajahnya.
4. Teori Penaklukan
Teori penaklukan adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu timbul
karena
serombongan
manusia
menundukan serombongan yang lain
sehingga
Negara
berdiri
atas
dasar
pemberontakan, proklamasi, peleburan,
maupun penguasaan.
5. Teori Kekuatan
Teori kekuatan adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu tibul
karena
serombongan
manusia
mengalahkan rombongan manusia yang
lain. Rombongan manusia yang lebih kuat
39 | P a g e
ini kemudian membuat hukum. Dengan
demikian kekuatan menjadi pembenaran
dan raison d’etre nya Negara.
6. Teori Patrilineal
Teori Patrilineal adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu timbul
karena dalam suatu kelompok keluarga
yang masih primitif pada mulanya, sang
ayah
sebagai
memiliki
pemimpin
kekuasaan
keluarga
kemudian
penerusnya ditarik dari keturunan anak
laki-laki tertua ataupun berikutnya.
7. Teori Matrilineal
Teori matrilineal adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
dapat
timbul
karena
dalam
suatu
kelompok keluarga yang masih primitif
pada mulanya, walaupun kepemimpinan
dapat saja dijabat oleh seorang laki-laki
40 | P a g e
ataupun seorang wanita, namun pengganti
diambil dari garis keturunan ibu (wanita).
8. Teori Organis
Teori organis adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
adalah
sebagai
dianggap
manusia,
kepalanya,
pemerintah
masyarakat
dianggap sebagai dagingnya, undangundang
dianggap
sebagai
tulangnya.
Dengan begitu, Negara bagaikan manusia
yang
dapat
lahir,
tumbuh
dan
berkembang, dan kemudian mati karena
bubar.
9. Teori Daluwarsa
Teori daluwarsa adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu terbentuk
karena memang sudah dari dulunya ada
seseorang yang memerintah, lalu dengan
sendirinya seterusnya keturunan yang
41 | P a g e
bersangkutan diterima sebagai pemilik
Negara yang membudaya.
10. Teori Alamiah
Teori alamiah adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu adalah
ciptaan alam yang sudah terbentuk dan
berkembang secara alamiah. Dengan
begitu batas-batas Negara adalah sungai,
hutan, pantai dan gurun pasir yang alami.
11. Teori Filosofis
Teori filosofis adalah teori yang
menganggap bahwa Negara terbentuk
berdasarkan renungan akan arti sebuah
pemerintahan Negara, lalu diperhitungkan
untuk selayaknya ada. Dengan begitu,
keberadaan
pencarian
Negara
kebenaran,
berdasarkan
kebaikan
dan
keindahan suatu pemerintahan yang tidak
lepas
dari
hakikat
Negara
itu
sesungguhnya.
12. Teori Historis
42 | P a g e
Teori historis
menganggap
adalah teori yang
bahwa
Negara
itu
memiliki .lembaga sosial yang tidak
dibuat dengan sengaja, tetapi tumbuh
secara
evolusioner
sesuai
dengan
kebutuhan situasi dan kondisi ruang dan
waktu
manusia
sehingga
secara
kesejarahan berkembanglah Negara itu
seperti apa yang kita lihat selanjutnya.
Selanjutnya
Giddens
menambahkan
bahwa ada beberapa elemen yang dapat
menjelaskan proses pembentukan negara
masing masing adalah: peningkatan dan
tekanan
penaklukan
jumlah
atau
penduduk;
ancaman
perang,
ancamannya;
kemajuan teknologi atau produksi surplus
(production
of
surplus);
ideologi
dan
43 | P a g e
legitimasi; pengaruh dari negara-negara yang
telah lebih dahulu ada.20
Dengan demikian dari berbagai teori yang
menjelaskan tentang timbulnya suatu Negara
bahwa pendiri Negara sudah barang tentu
dianggap pahlawan bagi Negara tersebut.
3.8 Bentuk Negara
Bentuk Negara berbeda dengan bentuk
pemerintahan, karena bentuk pemerintahan.
Bentuk pemerintahan terdiri atas parlementer,
presidensial,
sedangkan
campuran
bentuk
dan
Negara
komunis.
terdiri
dari
kerajaan dan republik.
Bentuk
Negara
kerajaan
dipimpin
olehseorang raja (kaisar) atau ratu (maharani)
20IGde Pantja Astawa dan Suprin Na’a, Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara,(Bandung: Refika
Aditama, 2009), hlm. 3-7
44 | P a g e
yang diwariskan secara turun-temurun. Jadi
apabila seseorang calon raja tidak terlalu
mengenal pengaturan politik pemerintahan
Negara maka jalannya roda pemerintahan
diserahkan kepada perdana menteri yang
mengepalai kabinet.
Dengan demikian antara kepala Negara
yang dipimpin oleh raja, berbeda dengan
kepala
pemerintahan
yang
dipilih
oleh
parlemen. Tetapi tidak menutup kemungkinan
kepala Negara dan kepala pemerintahan
dipegang langsung oleh satu orang bila
mampu.
Bentuk Negara republik dipimpin oleh
seorang presiden yang dipilih oleh badan
tertentu (konstitutif atau legislatif) atau
ddipilih langsung oleh rakyat dalam suatu
pemilihan umum.
45 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia pada intinya membahas mengenai
ketatanegaraan.
kelompok
Negara
persekutuan,
adalah
alat
suatau
organisasi
46 | P a g e
kedaerahan dan kewilayahan, yang memiliki
sistem politik yang melembaga dari rakyat,
keluarga, desa dan pemerintah yang lebih
tinggi, terdiri dari orang-orang yang kuat
meiliki
monopoli,
kewibawaan,
daulat,
hukum dan kepemimpinan yang bersifat
memaksa
sehingga
pada
akhirnya
memperoleh keabsahan dari luar dan dalam
negeri, selanjutnya organisasi ini memiliki
kewenangan
untuk
membuat
rakyatnya
tenteram, aman, teratur, terkendali, di satu
pihak
dan
di
lain
pihak
melayani
kesejahteraan dalam rangka mewujudkan
cita-cita bersama.
4.2 Saran
Materi mengenai Sistem Administrasi
Negara Republik Indonesia ini diharapkan
dapat dimengerti dan dapat mengetahui
47 | P a g e
makna proses administrasi di dalam negara.
Sehingga
kita
sebagai
warga
Negara
Indonesia diharapkan lebih mengenal Negara,
baik itu timbulnya Negara, syarat-syarat yang
dapat harus dipenuhi oleh Negara serta
memahami bentuk Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Syathari, Rian Ahmad. 2009. Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan. Bandung
:Sarana Panca Karya Nusa
Ukas, Maman. 2004. Manajemen (Konsep,
Prinsip, dan Aplikasi), Bandung: Agnini
48 | P a g e
Sagir, H. Soeharsono. 2009. Kapita Selekta
Indonesia
Anggara, Dr. Sahya. 2013. Sistem Politik
Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia
Rochaeti , Eti. 2005. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Harsono. 2011. Sistem Administrasi
Kepegawaian. Jakarta : Fokus Media
Sutanta , Edi. 2013. Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta: Graha
Harris Muda Nasution dalam “Bukunya
Kursus Pengetahuan Administrasi”
Toha , Miftah. 1990. Aspek-Aspek Pokok
Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
49 | P a g e
Pasolong , Harbani.2013. Teori Administrasi
Publik. Bandung:Alfabeta
Safiie, Inu Kencana. 2003. Sistem
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Syafiie , Inu Kencana. 2010. Ilmu Politik.
Jakarta: Rineka Cipta
Busroh , Abu Daud. 2010. Ilmu Negara, Edisi
1, cetakan 7 Jakarta: Bumi Aksara
Sukardja , Ahmad. 2012. Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi Negara
Dalam Perspektif Fikih Siyasah. Jakarta:
Sinar Grafika
50 | P a g e
Lubis , M.Soily. 1981. Ilmu Negara.
Bandung:Alumni
G.S. Diponolo. 1975. Ilmu Negara, Jakarta:
Balai Pustaka
Astawa, I Gede Pantja dkk. 2009. Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara. Bandung:
Refika Aditama
White, Leonard. 1955. Introduction to The
Study of Public Administration, The Mac
Millan Company, New York
51 | P a g e
52 | P a g e
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia (SANRI) secara luas memiliki arti
Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia
menurut UUD 1945, yang merupakan sistem
penyelenggaraan
kehidupan
negara
dan
bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan
dalam arti sempit, SANRI adalah idiil
Pancasila, Konstitusional – UUD 1945,
operasional RPMJ Nasional serta kebijakankebijakan lainnya.
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia
dengan
secara
simultan
faktor-faktor
berinteraksi
fisik,
geografis,
demografi, kekayaan alam, idiologi, politik,
ekonomi,
sosial
budaya
dan
hankam.
1 | Page
Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan
pelaksanaan tugas negara diselenggarakan
fungsi-fungsi negara yang masing-masing
dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang
telah ditetapkan dalam UUD 1945 dengan
amandemennya.
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara merupakan bagian integral dari
sistem
Penyelenggaraan
Operasionalisasi
dari
semua
negara.
ketentuan-
ketentuan dalam UUD 1945 merupakan
bagian
yang
sangat
dominan
dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai
definisi
sistem
administrasi
Negara, kedaulatan, Negara, bagaimana suatu
Negara itu dapat terbentuk. Untuk itu kami
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
2 | Page
1. Apa
yang
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
dimaksud
dengan
Sistem?
2. Apa
yang
Administrasi?
3. Apa
yang
Negara?
4. Apa
yang
Sistem Administrasi Negara?
5. Apa yang menjadi syarat Negara
itu?
6. Bagaimana
proses
kedaulatan
Negara itu?
7. Bagaimana suatu Negara dapat
terbentuk?
8. Bagaimana
bentuk
Negara
Indonesia itu?
3 | Page
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah mengenai “Definisi
Sistem
Administrasi
Negara,
Sebab
Timbulnya Negara serta Kedaulatan Negara”
ini bertujuan :
1. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian Sistem.
2. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian Administrasi.
3. Untuk
memahami
lebih
dalam
mengenai pengertian negara.
4. Untuk
mengetahui
lebih
jauh
mengenai definisi yang utuh dari
penggabungan sistem, administrasi,
dan negara.
5. Untuk
mengetahui
syarat-syarat
terbentuknya suatu Negara.
6. Untuk mengetahui bagaimana proses
kedaulatan Negara itu.
4 | Page
7. Untuk
mengetahui
lebih
jauh
mengenai timbulnya suatu Negara itu.
8. Untuk mengetahui bentuk Negara.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan ini, kami menyusun
pokok-pokok pembahasan dan membaginya
secara sistematik yang terdiri dari :
BAB I
Pendahuluan,
yang
terdiri
dari : Latar belakang Masalah,
Rumusan
Penulisan,
Masalah,
dan
Tujuan
Sistematika
Penulisan.
BAB II
Metode Penulisan.
BAB III
Pembahasan.
BAB IV
Penutup, yang terdiri dari :
Kesimpulan dan Saran.
5 | Page
BAB II
METODE PENULISAN
Metode yang di pakai dalam makalah
ini adalah Metode Pustaka. Yaitu metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan
dengan
administrasi,
baik
berupa buku maupun informasi di internet.
6 | Page
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sistem
Dalam bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk mencapai suatau
tujuan. Sistem dapat berarti hubungan yang
berlangsung di antara satuan-satuan atau
komponen-komponen secara teratur.1
Secara umum, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang
1Rian Ahmad Syathari dan Suryadi, Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan , Bandung :Sarana
Panca Karya Nusa, 2009, hlm. 11
7 | Page
bergabung bersama-sama untuk mencapai
tujuan umum.2
Beberapa definisi sistem menurut para
ahli :
1. Chestar A. Barnard
Sistem adalah satu kesatuan yang
terpadu
secara
holistiks,
yang
didalamnya terdiri dari bagian-bagian
dan masing-masing bagian memiliki
ciri dan batas sendiri. Dan masingmasing bagian memiliki keterkaitan
yang saling mendukung dalam sistem
holistiks tersebut.3
2. Campbell(1979:3)
2 Maman Ukas, Manajemen (Konsep, Prinsip, dan
Aplikasi), Bandung: Agnini, 2004, hlm. 153
3H. Soeharsono Sagir, Kapita Selekta Indonesia,
2009
8 | Page
Sistem
adalah
himpunan
komponen atau bagian yang saling
berkaitan
yang
bersama-sama
berfungsi untuk mencapai tujuan. 4
3. Gordon B. Davis
Sistem merupakan bagian-bagian
yang beroperasi secara bersama-sama
untuk mencapai beberapa tujuan.
4. A. Rapoport
Sistem adalah sekumpulan elemen
yang
saling
berhubungan
mencapai suatu tujuan.5
5. Rusadi Kantaprawira
Sistem
sebagai
untuk
“Kesatuan
(unity)yang terdiri dari bagian-bagian
(parts,
components,
elements,
secondary-systems, subsystems) yang
secara fungsional terkait satu sama
4 Dr. Sahya Anggara, Sistem Politik
Indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, hlm. 1
5 Eti Rochaeti, Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2005, hlm 2-3
9 | Page
lian dalam ikatan super ordinatnya
yang menunjukan suatu gerak dalam
rangka
mencapai
suatu
tujuan
tertentu.
6. Bulizuar Buyung
Sesuatu dapat dikatakan
sistem
apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Terdiri dari unsur, elemen atau
bagian.
b. Elemen-elemen, unsur-unsur atau
bagian-bagian itu satu sama lain
saling
menjalin,
pengaruh
mempengaruhi, terjadi interaksi
dan interdependensi.
c. Keseluruhannya terpadu menjadi
kesatuan
yang
utuh,
suatu
totalitas.
d. Kesatuan itu mempunyai tujuan,
fungsi atau output tertentu.6
6Harsono, Sistem Administrasi Kepegawaian,
Jakarta : Fokus Media, 2011, hlm. 3
10 | P a g e
Tujuan sistem sangatlah penting bagi
keberhasilan suatu sistem yang dijalankan
sebab dengan adanya tujuan sistem, maka
perencanaan sistem dapat disusun dengan
cara memformulasikan beraneka komponen
sistem untuk dimasukkan kedalam proses
sistem guna mencapai tujuan sistem. Dapat
dirumuskan ciri-ciri sistem sebagai berikut:7
1. Mempunyai komponen
Komponen sistem adalah segala
sesuatu
yang
menjadi
bagian
penyusun sistem. Komponen sistem
dapat berupa benda nyata ataupun
abstrak.Komponen
sebagai
subsistem,
sistem
disebut
dapat
berupa
orang, benda, hal atau kejadian yang
terlibat dalam sistem.
2. Mempunyai batas(boundary)
7 Edi Sutanta, Sistem Informasi Manajemen
Yogyakarta: Graha, hlm. 2
11 | P a g e
Batas sistem diperlukan untuk
membedakan
satu
sistem
dengan
sistem yang lain. Tanpa adanya batas
sistem, maka sangat sulit untuk
menejelaskan suatu sistem. Batas
sistem akan memberikan batasan
scope tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai lingkungan
Lingkungan sistem adalah sesuatu
yang berada di luar sistem.
4. Mempunyai
penghubung/antar
muka (interface) antar komponen
Penghubung/antar
muka
merupakan komponen sistem, yaitu
segala
sesuatu
menjembatani
komponen
yang
hubungan
dalam
bertugas
antar
sistem.
Penghubung/antar muka merupakan
sarana yang memungkinkan setiap
komponen saling berinteraksi dan
12 | P a g e
berkomunikasi
dalam
rangka
menjalankan fungsi masing-masing
komponen.
5. Mempunyai masukan (input)
Masukan merupakan komponen
sistem, yaitu segala sesuatu yang
perlu dimasukan ke dalam sistem
sebagai bahan yang akan diolah lebih
lanjut untuk menghasilkan keluaran
yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan
Pengolahan merupakan komponen
sistem yang mempunyai peran utama
mengolah
masukan
agar
menghasilkan keluaran yang berguna
bagi para pemakainya.
7. Mempunyai keluaran
Keluaran
merupakan
(output);
komponen
sistem yang berupa berbagai macam
bentuk keluaran yang dihasilkan oleh
komponen pengolahan.
13 | P a g e
8. Mempunyai sasaran (objectives)
dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem
perlu dijaga agar saling bekerjasama
dengan
harapan
mencapai
agar
sasaran
sistem.Sasaran
mampu
dan
tujuan
berbeda
dengan
tujuan. Sasaran sistem adalah apa
yang ingin dicapai oleh sistem untuk
jangkawaktu yang relatif pendek.
Sedangkan
tujuan
merupakan
kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai
oleh sistem untuk jangka waktu yang
panjang.Dalam
hal
ini,
sasaran
merupakan hasil pada setiap tahapan
tertentu
yang
mendukung
pencapaian tujuan.
9. Mempunyai kendali
upaya
(control);
Setiap komponen dalam sistem perlu
dijaga agar tetap bekerja sesuai
14 | P a g e
dengan peran dan fungsinya masingmasing.Hal ini bisa dilakukan jika ada
bagian yang berperan menjaganya,
yaitu bagian kendali. Bagian kendali
mempunyai peran utama menjaga
agar proses dalam sistem dapat
berlangsung secara normal sesuai
dengan batasan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
10. Mempunyai umpan balik
Umpan balik diperlukan
oleh
bagian kendali (control) sistem untuk
mengecek terjadinya penyimpangan
prosese
dalam
sistem
dan
mengembalikannya ke dalam kondisi
normal.
Berdasarkan teori-teori dapat disimpulkan
bahwa definisi sistem adalah elemen-elemen
yang terintegrasi dan saling berhubungan
15 | P a g e
untuk
mencapai
suatu
tujuan
yang
diinginkan.
3.2 Pengertian Administrasi
Istilah Administrasi dalam masyarakat
Indonesia sudah dikenal semenjak zaman
Hindia
Belanda
“Administrasi”
sampai
masih
sekarang
sering
ini.
diartikan
sebagai tata usaha atau pekerjaan tulismenulis, catat-mencatat berbagai keterangan.8
Misalnya,
pembuatan
surat
keterangan,
tandatangan, stempel, surat-menyurat, dan
lain sebagainya. Setiap manusia tidak ada
yang tidak mempunyai tujuan.9
Dan manusia pun akan berusaha atau
mengejar tujuan itu dari yang sederhana
8 Harris Muda Nasution dalam “Bukunya Kursus
Pengetahuan Administrasi”
9 Miftah Toha, Aspek-Aspek Pokok Ilmu
Administrasi,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hlm. 11
16 | P a g e
sampai yang kompleks. Dalam pelaksanaan
kegiatan untuk mencapai tujuan itu, manusia
mempunyai kelengkapan yang serba terbatas.
Olehkarena itu, mereka antar satu manusia
dengan
manusia
membutuhkan.
yang
Apabila
lainnya
saling
sejumlah
orang
berkelompok hendak bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu, maka diperlukan
adanya penataan dari usaha kerjasama
tersebut.
Segenap
rangkaian
kegiatan
penataan di dalam suatu usaha kerja sama
tersebut dapat dikemukakan dengan istilah
administrasi .
Secara bahasa, administrasi berasal
dari kata Latin ad dan ministro. Ad
mempunyai
arti
kepada
dan
ministro
mempunyai arti melayani.
17 | P a g e
Ini
mempunyai
pengertian
bahwa
administrasi itu dilakukan oleh sekelompok
manusia tertentu yang bekerja sama secara
teratur untuk mencapai tujuan tertentu.
Demikian juga tidak semua usaha kerja sama
manusia dalam rangka mencapai tujuan itu
disebut administrasi. Hanya kegiatan yang
bercorak
penataan dari usaha kerja sama
sekelompok orang itulah yang dinamakan
administrasi.
Adapun pengertian administrasi yang diambil
dari beberapa sarjana berikut :
1. Herbert A. Simon (1999:3)
Administrasi adalah sebagai kegiatankegiatan kelompok kerjasama untuk
mencapai tujuan-tujuan bersama.10
2. Leonard White
10 Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik,
2013, Bandung:Alfabeta, hlm. 13
18 | P a g e
Administration can be defined as the
activities of group efforts, public or
private, civil or military11
3. The Liang Gie (1972)
Administrasi artinya
adalah
tata
usaha. Tata usaha ialah suatu pekerjaan
yang sifatnya mengatur segala sesuatu
pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan tulis-menulis, surat-menyurat
dan mencatat / membukukan setiap
perubahan atau kejadian yang terjadi di
dalam organisasi.
4. Dwight Waldo (1971)
Administrasi adalah suatu bentuk
daya upaya manusia yang kooperatif yang
mempunyai tingkat rationaliteit yang
tinggi.
5. William H. Newman (1963)
11Leonard White, Introduction to The Study of Public
Administration, The Mac Millan Company, New York,
1955, hlm. 1
19 | P a g e
Administrasi
adalah
bimbingan,
kepemimpinan dan pengawasan dari pada
usaha dari sekelompok individu menuju
pencapaian tujuan bersama.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
berbagai definisi yang dikutip diatas ialah
bahwa masing – masing definisi tersebut
memiliki persamaan :
1. Administrasi merupakan suatu proses
kerja sama.
2. Proses kerja sama yang dilakukan
oleh
sekelompok
orang
secara
rasional.
3. Dilaksanakan dalam rangka mencapai
suatu tujuan.
3.3 Pengertian Negara
20 | P a g e
Keberadaan administrasi pastinya tidak
terlepas dari keberadaan Negara itu sendiri.
Negara sebagai objek dari administrasi
Negara.
Definisi Negara menurut para ahli:12
1. Aristoteles
Negara
adalah
persekutuan
dari
keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya.
2. Miriam Budiharjo
Negara adalah suatu daerah teritorial
yang
rakyatnya
sejumlah
pejabat
diperintah
yang
oleh
berhasil
menuntut warganya untuk taat pada
12 Inu Kencana Safiie, Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003,
hlm. 9
21 | P a g e
peraturan
perundang-undangan
melalui penguasaan monopolis dari
kekuasaan yang sah.
3. Nasroen
Negara merupakan salah satu alat
penting yang diadakan oleh manusia
dan berada di tangan manusia itu
sendiri.
4. Loegemann
Negara
adalah
suatu
organisasi
kekuasaan yang penuh kewibawaan.
Dengan
demikian
dapat
ditarik
kesimpulan negara adalah suatau kelompok
persekutuan, alat organisasi kedaerahan dan
kewilayahan, yang memiliki system politik
yang melembaga dari rakyat, keluarga, desa
22 | P a g e
dan pemerintah yang lebih tinggi, terdiri dari
orang-orang yang kuat meiliki monopoli,
kewibawaan,
daulat,
kepemimpinan
yang
sehingga
pada
hukum
bersifat
akhirnya
dan
memaksa
memperoleh
keabsahan dari luar dan dalam negeri,
selanjutnya
organisasi
ini
memiliki
kewenangan
untuk
membuat
rakyatnya
tenteram, aman, teratur, terkendali, di satu
pihak
dan
di
lain
pihak
melayani
kesejahteraan dalam rangka mewujudkan
cita-cita bersama.13
3.4 Pengertian Sistem Administrasi Negara
Dari redaksi-redaksi yang telah dibahas
pada sub bab sebelumnya, bahwasanya
Sistem Administrasi Negara merupakan suatu
himpunan yang terdiri dari berbagai elemen13 Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik, Jakarta: Rineka
Cipta: 2010, hlm.74
23 | P a g e
elemen dengan bentuk kerjasama di dalam
suatu wilayah yang diakui.
3.5 Syarat-Syarat Negara
Ada empat syarat-syarat Negara di dunia
yang wajib dipenuhi, yaitu sebagai berikut :14
1.
2.
3.
4.
Adanya wilayah
Adanya pengakuan
Adanya pemerintahan yang berdaulat
Adanya rakyat
Syarat lain yang tidak terlalu penting
adalah konstitusi. Karena Kerajaan Inggris
Raya yang besar tidak memiliki undangundang dasar tertulis (konstitusi) tetapi tetap
hidup sebagai Negara yang makmur. Artinya
bahwa mereka hanya mempunyai undang14 Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013,
hlm. 10
24 | P a g e
undang, sedangkan untuk undang-undang
dasar hanya tidak tertulis tetapi diikuti secara
turun-temurun
sebagai
kebiasaan
yang
mengakar (konvensi).
Untuk
masing-masing
syarat
Negara
diuraikan sebagai berikut:
1. Adanya wilayah
Wilayah sangat penting bagi tegaknya
sebuah Negara. Rakyat Palestina sepanjang
hidupnya menuntut hak nya kepada dunia
bahwa tanah yang dikangkangi Israel adalah
milik Palestina. Rusia bagaimanapun berbeda
agama dengan Negara-negara Islam yang
diinjaknya
terus-menerus
mengintimidasi
Negara-negara tersebut. Artinya, wilayah
memang sangat penting bahkan mempunyai
potensi yang andal untuk dikembangkan.
25 | P a g e
Yang dimaksud dengan wilayah tertentu
ialah batas wilayah dimana kekuasaaan
negara
itu
berlaku.
Dengan
kata
lain
kekuasan negara tidaka berlaku diluar batas
wilayahnya
karena
bisa
menimbulkan
sengketa internasional. Walaupun sebagai
pengecualian dikenal apa yang disebut
dengan daerah-daerah ekstra territorial yang
artinya kekuasaan negara bisa berlaku di luar
daerah kekeuasaannya. Sebagai pengecualian
ditempat kediaman kedutaan asing berlaku
kekuasaan negara asing.
Oleh karena itu tidak jarang orang
meminta politik asli kepada kedutaan asing
yang tidak dapat diganggu gugat. Juga suatu
kapal perang juga dapat merupakan daerah
ekstraterritorial.
26 | P a g e
Mengenai batas wilayah negara, orang
tidak dapat melihat dalam Undang-undang
Dasar Negara, tai merupakan ketentuan
dalam perjanjian (traktat) antara dua negara
atau lebih yang berkepentingan dan biasanya
merupakan negara tetanggga. Antara dua
negara saja maka perjanjian negara itu
bersifat billateral, jika lebih dari dua negara,
maka perjanjian itu multilateral, Jika kata-kta
wilayah disebutkan didalam Undang-Undang
dasar, maka ketentuan itu tidak mempunyai
arti yuridis sama sekali, oleh karena itu
penentuan wilayah tidak dapat ditentukan
secara sepihak.15
Wilayah adalah lokasi atau area dengan
segala kandungan potensi wilayah tersebut
dan semua kekuatan yng dimanfaatkan mulai
dari darat, laut dan udara. Secara kompleks
15 Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Edisi 1, cetakan 7
Jakarta: Bumi Aksara,2010, hlm. 76.
27 | P a g e
menyangkut keseluruhan tata ruang sumber
kekayaan alam yang terkandung dalam
wilayah tersebut.
2. Adanya pengakuan
Adanya pengakuan dari dalam dan luar
negeri tentang eksisnya suatu Negara adalah
sangat penting, bagaimana jadinya suatu
Negara yang tidak diakui.
Ada dua jenis pengakuan,
yakni
pengakuan dari dalam negeri dan pengakuan
dari luar negeri. Pengakuan dari dalam negeri
adalah kesediaan dan kerelaan warga Negara
untuk diperintah oleh pemerintahan yang sah.
Olehkarenanya pemerintah mengadakan
pemilihan umum agar masyarakat yang
menentukan sendiri pemerintah mana yang
mereka sukai.
Pengakuan dari luar negeri adalah dengan
mengirim duta besar berkuasa yang mewakili
Negara tersebut ke dalam negeri kita begitu
juga negeri kita. Kita juga mengirimkan duta
28 | P a g e
dan konsul kita ke negeri tersebut mewakili
pemerintahan kita. Itulah sebabnya, ketika
seseorang memenangkan pemilihan presiden
maka yang bersangkutan akan berkeliling
luar negeri untuk mendapat pengakuan.
Pengakuan eksistensi suatu pemerintahan
Negara oleh Negara-negara lain dimaksudkan
sebagai kerelaan Negara-negara itu untuk
mengakui
suatu
pemerintah
Negara
yang
merdeka
menguasainya
dan
adalah
pemerintah yang sah dan berdaulat.
3. Adanya pemerintahan yang berdaulat
Apabila tidak dibentuk pemerintahan
dalam suatu Negara maka masyarakat akan
seenaknya bertindak tanpa hukum (anarkis).
Dalam arti luas pemerintah adalah eksekutif,
legislative, yudikatif dan lembaga tinggi
lainnya.
Sedangkan
dalam
arti
sempit
hanyalah lembaga eksekutif saja karena
sebagai
pelakssana
dari
pada
segala
29 | P a g e
ketentuan-ketentuan
Negara
yang
telah
dibuatkan undang-undangnya oleh legislatif.
Pemrintah hanyalah sekelompok orang
yang menjalankan aturan dengan maksud
menjaga ketertiban dan keamanan serta
dituntut untuk melayani masyarakat dengan
sebaik mungkin.
4. Adanya Rakyat
Terdapat perbedaan antara rakyat, warga
Negara,
semuanya
masyarakat,
notabene
penduduk
adalah
yang
sama-sama
seseorang yang menetap di suatu wilayah.
Rakyat adalah keseluruhan orang-orang
baikyang berada di dalam negeri maupun
yang ada di luar negeri dan mempunyai hak
pilih atau dicabut hak pilihnya untuk waktu
tertentu, atau belum mempunyai hak pilih
karena persyaratan tertentu. Warga Negara
adalah mereka yang dinyatakan warga oleh
suatu Negara tertentu berdasarkan peraturan
30 | P a g e
perundang-undangan
Negara
tersebut.
Masyarakat adalah mereka yang bersamasama menajdi anggota suatu Negara yang
harus dibina dan dilayani oleh administrasi
pemerintah setempat. Sedangkan penduduk
adalah mereka yang menjadi penghuni dari
suatu
Negara
tertentu
yang
harus
diinventarisasi.
Menurut hukum internasional, ada 2 asas
dalam penetapan kewarga negaraan, ius soli
dan ius sanguinis. Asas Ius soli menentukan
kewarganegaraan berdasarkan tempat. Asas
Ius Sanguinis menentukan kewarganegaraan
berdasarkan pertalian darah.
Dengan demikian terdapat dua persoalan
yakni ada mereka yang memperoleh dua
kewarganegaraan (bipatride) dan ada pula
yang tidak satupun kewarganegaraan yang
diperolehnya (apatride), yaitu karena sebagai
berikut. Anak yang lahir dan bertempat
31 | P a g e
tinggal di lokasi Negara yang menganut asas
ius soli sedangkan daerah asal orang tuanya
menganut asas ius sanguinis mengakibatkan
anak
tersebut
memperoleh
dua
kewarganegaraan.
Sedangkan anak yang lahir dan bertempat
tinggal dilokasi Negara yang menganut asas
ius sanguinis sedangkan daerah asal orang
tuanya menganut asas ius soli mengakibatkan
anak tersebut tidak satupun memperoleh
kewarganegaraan.
Olehkarena itu yag menjadi warga Negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa asing yang disahkan
dengan
undang-undang
sebagai
warga
Negara (Pasal 1) serta syarat-syarat yang
mengenai
kewarganegaraan
ditetapkan
undang-undang (Pasal 2).
3.6 Kedaulatan Negara
32 | P a g e
Unsur pemerintahan biasanya dirumuskan
berdaulat keluar dan berdaulat kedalam.
Berdaulat
ke
luar
artinya
mempunyai
kedudukan yang sederajat dengan negaranegara lain. Berdaulat kedalam artinya
merupakan pemerintah atau penguasa yang
berwibawa.
Mengenai
pemerintaha
pengertian
sebagaimana
pemerintahan
halnya
setiap
organisasi mempunyai badan pimpinan dan
badan
pengurus
yang
disebut
pemerintah.Fungsi badan pimpinan serta
badan
pengurus
disebut
pemerintahan.
Pemerintah memerintah berarti pemerintah
menjalankan tugas pemerintahan.16
16 Ahmad Sukardja, Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara Dalam Perspektif Fikih Siyasah
Jakarta: Sinar Grafika, 2012 , hlm. 56
33 | P a g e
Mengutip pendapat Utrecth, M.Solly
Lubis,17
menyatakan
istilah
pemerintah
meliputi tiga pengertian yang tidak sama.
Ketiga pengertian tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Pemerintah dalam arti luas meliputi
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif; jadi
termasuk semua badan kenegaraan yang
menyelenggarakan
kesejahteraan
umum.
Pengertian pemerintah demikian dalam istilah
Belanda disebut ovetheid dan governement,
dalam
istilah
inggris
disebut
dengan
government. Populer dalam istilah Indonesia
sekarang adalah penyelenggara negara.
2. Pemerintah dalam arti gabungan badanbadan kenegaraan tertinggi atau satu badan
kenegaraan
tertinggi
yang
berkuasa
17 M.Soily Lubis, Ilmu Negara, (Bandung:Alumni,
1981, hlm. 31
34 | P a g e
memerintah
di
wilayah
suatu
negara,
miasalnya Raja, Presiden, Yang Dipertuan
Agung.
3. Pemerintah dalam arti kepala negara
(presiden) bersama-sama dengan menterimenterinya, yang berarti organ eksekutif,
yang biasa disebut Dewan Menteri atau
Kabinet atau di Inggris disebut Privy
Council.
G.S. Diponolo dalam bukunya Ilmu
Negara menulisbahwa ada dua pengertian
pemerintah.
Kedua
pengertian
tersebut
dijelaskan sebagai berikut:18Dalam arti luas,
pemerintah adalah keseluruhan dan badan
pegurus negara dengan segala organisasi,
segala bagiannnya dan segala pejabatnya
18 G.S. Diponolo, Ilmu Negara, Jakarta: Balai
Pustaka, 1975, hlm. 9-14
35 | P a g e
yang menjalankan tugas negara dari pusat ke
pelosok-pelosok daerah.
Dalam arti sempit, pemerintah adalah
suatu badan pimpinan yang terdiri atas
seorang
atau
mempunyai
beberapa
peranan
orang
yang
pimpinan
dan
menentukan dalam pelaksanaan tugas negara;
jelasnya pemerintah dalam pengertian ini
adalah kepala negara dengan para menteri
yang kini lazim disebut kabinet. Dalam
konteks
pemerintah
sebagai
penguasa
haruslah memeiliki kedaulatan.
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi
untuk
membuat
undang-undang
dan
melaksanakannnya. Kedaulatan menjadi alat
pemaksa negara untuk mengatur warga
negaranya.
Kedaulatan
memungkinkan
dapat
inilah
yang
melaksanakan
36 | P a g e
pemerintah
untuk
tujuan
kesejahteraan
rakyat.
Kedaulatan diperoleh dari pengakuan dan
ketundukkan rakyat terhadap negara (yang
diwakili oleh pemerintah). Sedangkan bagi
negara-negara
lain,
kedaulatan
negara
menjadi simbol kekuatan yang dihormati dan
diakui.Akan tetapi, untuk menjadi suatu
negara yang berdaulat dalam praktiknya
memerlukan pengakuanbagi negara lain.
Letak kekuasaan tertinggi pada suatu
Negara bermacam-macam yang terjadi pada
berbagai Negara. Indonesia menganggap
bahwa kedaulatannya berada ditangan rakyat.
Artinya suara rakyat benar-benar dianggap,
didengar, dan segala keluhannya ditanggapi.
Pembuktian bahwasannya kedaulatan berada
ditangan
rakyat
adalah
sejauh
mana
37 | P a g e
pertanggungjawaban
pemerintah
kepada
rakyatnya, baik langsung maupun perwakilan
badan legislatif.
3.7 Timbulnya Negara
Banyak
teori
yang
mengemukakan
timbulnya suatu Negara, diantaranya adalah
sebagai berikut:19
1. Teori Kenyataan
Teori kenyataan adalah teori yang
menganggap
bahwa
memang
sudah
kenyataannya berdasarkan syarat-syarat
tertentu Negara tersebut dapat timbul.
2. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan adalah teori yang
menganggap
bahwa
memang
sudah
menjadi kehendak Tuhan Yang Maha
Kuasa suatu Negara itu timbul.
3. Teori Perjanjian
19 Ibid, hlm. 16-17
38 | P a g e
Teori perjanjian adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
terbentuk berdasarkan perjanjian bersama
antara
orang-orang
yang
sepakat
mendirikan suatu Negara ataupun orangorang yang dijajah dengan penjajahnya.
4. Teori Penaklukan
Teori penaklukan adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu timbul
karena
serombongan
manusia
menundukan serombongan yang lain
sehingga
Negara
berdiri
atas
dasar
pemberontakan, proklamasi, peleburan,
maupun penguasaan.
5. Teori Kekuatan
Teori kekuatan adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu tibul
karena
serombongan
manusia
mengalahkan rombongan manusia yang
lain. Rombongan manusia yang lebih kuat
39 | P a g e
ini kemudian membuat hukum. Dengan
demikian kekuatan menjadi pembenaran
dan raison d’etre nya Negara.
6. Teori Patrilineal
Teori Patrilineal adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu timbul
karena dalam suatu kelompok keluarga
yang masih primitif pada mulanya, sang
ayah
sebagai
memiliki
pemimpin
kekuasaan
keluarga
kemudian
penerusnya ditarik dari keturunan anak
laki-laki tertua ataupun berikutnya.
7. Teori Matrilineal
Teori matrilineal adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
dapat
timbul
karena
dalam
suatu
kelompok keluarga yang masih primitif
pada mulanya, walaupun kepemimpinan
dapat saja dijabat oleh seorang laki-laki
40 | P a g e
ataupun seorang wanita, namun pengganti
diambil dari garis keturunan ibu (wanita).
8. Teori Organis
Teori organis adalah teori yang
menganggap bahwa suatu Negara itu
adalah
sebagai
dianggap
manusia,
kepalanya,
pemerintah
masyarakat
dianggap sebagai dagingnya, undangundang
dianggap
sebagai
tulangnya.
Dengan begitu, Negara bagaikan manusia
yang
dapat
lahir,
tumbuh
dan
berkembang, dan kemudian mati karena
bubar.
9. Teori Daluwarsa
Teori daluwarsa adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu terbentuk
karena memang sudah dari dulunya ada
seseorang yang memerintah, lalu dengan
sendirinya seterusnya keturunan yang
41 | P a g e
bersangkutan diterima sebagai pemilik
Negara yang membudaya.
10. Teori Alamiah
Teori alamiah adalah teori yang
menganggap bahwa Negara itu adalah
ciptaan alam yang sudah terbentuk dan
berkembang secara alamiah. Dengan
begitu batas-batas Negara adalah sungai,
hutan, pantai dan gurun pasir yang alami.
11. Teori Filosofis
Teori filosofis adalah teori yang
menganggap bahwa Negara terbentuk
berdasarkan renungan akan arti sebuah
pemerintahan Negara, lalu diperhitungkan
untuk selayaknya ada. Dengan begitu,
keberadaan
pencarian
Negara
kebenaran,
berdasarkan
kebaikan
dan
keindahan suatu pemerintahan yang tidak
lepas
dari
hakikat
Negara
itu
sesungguhnya.
12. Teori Historis
42 | P a g e
Teori historis
menganggap
adalah teori yang
bahwa
Negara
itu
memiliki .lembaga sosial yang tidak
dibuat dengan sengaja, tetapi tumbuh
secara
evolusioner
sesuai
dengan
kebutuhan situasi dan kondisi ruang dan
waktu
manusia
sehingga
secara
kesejarahan berkembanglah Negara itu
seperti apa yang kita lihat selanjutnya.
Selanjutnya
Giddens
menambahkan
bahwa ada beberapa elemen yang dapat
menjelaskan proses pembentukan negara
masing masing adalah: peningkatan dan
tekanan
penaklukan
jumlah
atau
penduduk;
ancaman
perang,
ancamannya;
kemajuan teknologi atau produksi surplus
(production
of
surplus);
ideologi
dan
43 | P a g e
legitimasi; pengaruh dari negara-negara yang
telah lebih dahulu ada.20
Dengan demikian dari berbagai teori yang
menjelaskan tentang timbulnya suatu Negara
bahwa pendiri Negara sudah barang tentu
dianggap pahlawan bagi Negara tersebut.
3.8 Bentuk Negara
Bentuk Negara berbeda dengan bentuk
pemerintahan, karena bentuk pemerintahan.
Bentuk pemerintahan terdiri atas parlementer,
presidensial,
sedangkan
campuran
bentuk
dan
Negara
komunis.
terdiri
dari
kerajaan dan republik.
Bentuk
Negara
kerajaan
dipimpin
olehseorang raja (kaisar) atau ratu (maharani)
20IGde Pantja Astawa dan Suprin Na’a, Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara,(Bandung: Refika
Aditama, 2009), hlm. 3-7
44 | P a g e
yang diwariskan secara turun-temurun. Jadi
apabila seseorang calon raja tidak terlalu
mengenal pengaturan politik pemerintahan
Negara maka jalannya roda pemerintahan
diserahkan kepada perdana menteri yang
mengepalai kabinet.
Dengan demikian antara kepala Negara
yang dipimpin oleh raja, berbeda dengan
kepala
pemerintahan
yang
dipilih
oleh
parlemen. Tetapi tidak menutup kemungkinan
kepala Negara dan kepala pemerintahan
dipegang langsung oleh satu orang bila
mampu.
Bentuk Negara republik dipimpin oleh
seorang presiden yang dipilih oleh badan
tertentu (konstitutif atau legislatif) atau
ddipilih langsung oleh rakyat dalam suatu
pemilihan umum.
45 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia pada intinya membahas mengenai
ketatanegaraan.
kelompok
Negara
persekutuan,
adalah
alat
suatau
organisasi
46 | P a g e
kedaerahan dan kewilayahan, yang memiliki
sistem politik yang melembaga dari rakyat,
keluarga, desa dan pemerintah yang lebih
tinggi, terdiri dari orang-orang yang kuat
meiliki
monopoli,
kewibawaan,
daulat,
hukum dan kepemimpinan yang bersifat
memaksa
sehingga
pada
akhirnya
memperoleh keabsahan dari luar dan dalam
negeri, selanjutnya organisasi ini memiliki
kewenangan
untuk
membuat
rakyatnya
tenteram, aman, teratur, terkendali, di satu
pihak
dan
di
lain
pihak
melayani
kesejahteraan dalam rangka mewujudkan
cita-cita bersama.
4.2 Saran
Materi mengenai Sistem Administrasi
Negara Republik Indonesia ini diharapkan
dapat dimengerti dan dapat mengetahui
47 | P a g e
makna proses administrasi di dalam negara.
Sehingga
kita
sebagai
warga
Negara
Indonesia diharapkan lebih mengenal Negara,
baik itu timbulnya Negara, syarat-syarat yang
dapat harus dipenuhi oleh Negara serta
memahami bentuk Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Syathari, Rian Ahmad. 2009. Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan. Bandung
:Sarana Panca Karya Nusa
Ukas, Maman. 2004. Manajemen (Konsep,
Prinsip, dan Aplikasi), Bandung: Agnini
48 | P a g e
Sagir, H. Soeharsono. 2009. Kapita Selekta
Indonesia
Anggara, Dr. Sahya. 2013. Sistem Politik
Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia
Rochaeti , Eti. 2005. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Harsono. 2011. Sistem Administrasi
Kepegawaian. Jakarta : Fokus Media
Sutanta , Edi. 2013. Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta: Graha
Harris Muda Nasution dalam “Bukunya
Kursus Pengetahuan Administrasi”
Toha , Miftah. 1990. Aspek-Aspek Pokok
Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
49 | P a g e
Pasolong , Harbani.2013. Teori Administrasi
Publik. Bandung:Alfabeta
Safiie, Inu Kencana. 2003. Sistem
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Syafiie , Inu Kencana. 2010. Ilmu Politik.
Jakarta: Rineka Cipta
Busroh , Abu Daud. 2010. Ilmu Negara, Edisi
1, cetakan 7 Jakarta: Bumi Aksara
Sukardja , Ahmad. 2012. Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi Negara
Dalam Perspektif Fikih Siyasah. Jakarta:
Sinar Grafika
50 | P a g e
Lubis , M.Soily. 1981. Ilmu Negara.
Bandung:Alumni
G.S. Diponolo. 1975. Ilmu Negara, Jakarta:
Balai Pustaka
Astawa, I Gede Pantja dkk. 2009. Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara. Bandung:
Refika Aditama
White, Leonard. 1955. Introduction to The
Study of Public Administration, The Mac
Millan Company, New York
51 | P a g e
52 | P a g e