Intervensi PT PP London Sumatera dalam Pembuatan Kebijakan Desa

INTERVENSI PT PP LONDONSUMATERA DALAM PEMBUATAN
KEBIJAKAN DESA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh :
Rio Giant Prayogi
110906038

Dosen Pembimbing : Faisal Andri Mahrawa, S.IP. M.Si.

DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama

: Rio Giant Prayogi

NIM

: 110906038

Departemen

: Ilmu Politik

Judul


: Intervensi PT PP London Sumatera dalam Pembuatan
Kebijakan Desa

Menyetujui :
Ketua Departemen Ilmu Politik

Dosen Pembimbing

(Dra. T. Irmayani, M.Si.)

(Faisal Andri Mahrawa, S.IP,M.Si)

NIP.196806301994032001

NIP. 197512222008121002
Mengetahui :
Dekan FISIP USU

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si)
NIP. 196805251992031002


i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Halaman Pengesahan
Skripsi Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Penguji Skripsi Departemen Ilmu
Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dilaksanakan Pada :
Hari

:

Tanggal

:

2015


Pukul

:

WIB

Tempat

: Ruang Sidang FISIP USU

Tim Penguji :
Ketua

:
(

)

(


)

(

)

NIP.

Anggota I

:

NIP.

Anggota II

:

NIP.


ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

RIO GIANT PRAYOGI ( 110906038 )

INTERVENSI PT PP LONDON SUMATERA DALAM PEMBUATAN
KEBIJAKAN DESA ( Kasus Intervensi PT PP London Sumatera dalam
Pembuatan Kebijakan di Desa Perkebunan Sei Rumbia dan Desa Perkebunan
Nagodang ).
Rincian isi Skripsi, 107 halaman,

ABSTRAK

Semakin besarnya tuntutan untuk memberikan kewenangan lebih terhadap
desa untuk mengelola dan menjalankan secara mandiri pmerintahannya dengan
keleluasaan pengelolaan anggaran dan kebijakan, pada akhirnya menjadi landasan
untuk pembuatan regulasi khusus yang mengatur tentang desa yakni dengan

penerbitan UU No. 6 Tahun 2014 yang khusus mengatur tentang hak dan
kewajiban desa serta yang terpenting adalah pelimpahan wewenang secara luas
kepada Pemerintahan Desa untuk dapat mengatur dan mengelola pemrintahan
desa untuk mencapai kesejahteraan masyarakat desa.
Secara klasifikasi umum desa perkebunan juga termasuk dalam kategori
Desa, yang membedakan desa perkebunan dengan Desa konvensional adalah dari
asal – usul terbentuknya desa, wilayah teritori, dan homogenitas jenis pekerjaan
penduduknya. Secara umum dapat dilihat bahwa desa perkebunan adalah desa
dimana pembentukannya berdasarkan keinginan perusahaan perkebunan agar

iii

pekerja yang bekerja diperusahaan tersebut tidak perlu jauh keluar dari wilayah
perusahaan untuk berkumim, sehingga perusahaan perkebunan membuat
pemukiman untuk para pekerja. Semakin bertambahnya jumlah pekerja dan
pemukiman yang dibangun perusahaan dan terpenuhinya syarat – syarat
pembentukan desa maka pemukiman pekerja perkebunan tadi berubah menjadi
Desa Perkebunan.
Penelitian ini akan menguraikan bagaimana PT PP London Sumatera
sebagai perusahaan perkebunan, memanfaatkan kekuasaannya untuk melakukan

intervensi terhadap pembuatan kebijakan PAM Swakarsa di Desa Perkebunan Sei
Rumbia dan Desa Perkebunan Nagodang. Perusahaan memaksa perangkat desa
yang merupakan pekerja perkebunan untuk membuat kebijakan PAM Swakarsa
demi kepentingan pengamanan perusahaan dan kebijakan ini ternyata berdampak
buruk terhadap masyarakat desa yang juga bekerja sebagai karyawan perkebunan.
Pada penelitian ini teori – teori yang digunakan sebagai pisau analisis
diantaranya adalah teori kebijakan publik dan teori intervensi. Teori kebijakan
publik digunakan untuk menganalisis bagaimana prosedur dan mekanisme
pembuatan kebijakan yang ada di Desa Perkebunan Sei Rumbia dan Desa
Perkebunan Nagodang. beberapa pendapat ahli digunakan untuk menganalisis
pembuatan kebijakan tersebut, seperti William Dunn, Chander dan Plano, Heglo,
dan R. Dye. Sementara teori intervensi digunakan untuk menganalisa bagaimana
campur tangan PT PP London Sumatera dalam pembuatan kebijakan di Desa
Perkebunan Sei Rumbia dan Desa Perkebunan Nagodang. Dalam hal ini pendapat
ahli yang digunakan sebagai rujukan adalah pendapat dari Lauterpach.

iv

ABSTRACT


The growing demands to give more powers to the village to manage and run
independently of government with the flexibility of budget management and
policy, eventually became the foundation for the creation of a special regulation
governing the village with the issuance of Law No. 6 2014 which specifically
regulates the rights and obligations of the village and the most important is the
delegation of authority widely to the village government to be able to organize
and manage the government villages to achieve rural welfare.
In the general classification plantation village is also included in the
category of village, which distinguishes plantation village with conventional
village is of origin - the origin of the formation of villages, territories, and the
homogeneity of the type of work people. In general it can be seen that the
plantation village is the village where the formation is based on the desire that the
plantation company workers working in these companies do not have to go far out
of the region for the company settle, so that plantation companies make
settlements for workers. The increasing number of workers and settlements built
the company and the fulfillment of the terms - the village establishment of the
settlement terms of plantation workers had been transformed into the Village
Plantation.
This study will describe how PT PP London Sumatra as a plantation
company, utilizing its power to intervene against PAM Swakarsa policy-making

in the village of Sei Rumbia Plantation and Plantation Village Nagodang.
Company forced the village which is the plantation workers to make Swakarsa
PAM policy for the sake of security companies and the policy turned out to have a
negative impact on the rural communities that also works as an employee of the
estate.
In this study the theory - a theory that is used as the blade of which is the
analysis of public policy theory and the theory of intervention. Public policy

v

theory is used to analyze how the policy-making procedures and
mechanisms that exist in the village of Sei Rumbia Plantation and Plantation
Village Nagodang. some expert opinion is used to analyze the policy-making,
such as William Dunn, Chander and Plano, Heglo, and R. Dye. While the
intervention theory is used to analyze how interference PT PP London Sumatra in
policy-making in the village of Sei Rumbia Plantation and Plantation Village
Nagodang. In this case the expert opinion is used as a reference is the opinion of
Lauterpach.

vi


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sembahkan kehadirat ALLAH SWT atas
rahmat dan karunia – NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Intervensi PT PP London Sumatera dalam Pembuatan Kebijakan Desa”.
Skripsi ini akan menguraikan bagaimana prosedur dan mekanisme dalam
pembuatan kebijakan desa yang ada di Desa Perkebunan Sei Rumbia dan Desa
Perkebunan Nagodang Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan
serta menguraikan bagaimana terjadinya intervensi yang dilakukan oleh PT PP
London Sumatera dalam pembuatan kebijakan dikedua desa. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana
Ilmu Politik dari Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M. Si. Sebagai dekan FISIP USU, kepada
Ibu T. Irmayani, M. Si. sebagai Ketua Departemen Ilmu Politik, Bapak Drs. P.
Anthonius Sitepu, M. Si. Sebagai Sekretaris Departemen Ilmu Politik. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Faisal Andri Mahrawa
S. IP., M. Si. Sebagai Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing bagi penulis
yang senantiasa memberikan waktu untuk memberikan bimbingan dan pendidikan
kepada penulis selama menjalani masa perkuliahan.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada
kedua orang tua tercinta, yakni kepada Bapak Giatno dan Ibu Juliani Hasibuan,
S.E. atas doa, cinta, kasih sayang, dan kesabaran dalam mendidik penulis menjadi
pribadi yang bermoral serta bertanggung jawab sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Terima kasih juga kepada adik – adik penulis Retno Kencana Ungu,
Putri Ageng Yutriana, Kanjeng Ayu Siti Rahma, dan Adimas Sutan Putoro yang
memberikan suasana menyenangkan bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

vii

Serta terima kasih kepada Adinda Dina Rajabiah Siregar yang tak henti
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.Terima
kasih penulis ucapkan kepada Ozan, Rizki Tembung, Datuk, Mujahid, Sayed,
Rizki Kibo, Risa Pesek, Dek Tio, Riza Ubi, Bung Dan, Bung Don, Ketua Iil,
Fajar, Amar, Dwidan Kawan – Kawan GENOSIDA lainnya yang memberikan
pertemanan lebih dari saudara kepada penulis dan menjadi penyemangat. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada kawan – kawan Ilmu Politik 2011 yang
telah memberikan masukan dan dorongan selama berkuliah yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, baik dari Pemerintah Desa
Perkebunan Sei Rumbia yakni Alm. Bapak Katmin selaku Kepala Desa, Ibu
Mirna selaku Sekretaris Desa, dan Bapak Sudirman selaku Ketua BPD. Begitu
pun dari Pemerintah Desa Perkebunan Nagodang yakni Bapak Suwoyo selaku
Kepala Desa, Ibu Indrawaty selaku Sekretaris Desa, dan Bapak Suharto selaku
ketua BPD yang kesemuanya telah bersedia dimintai waktunya sebagai informan
dalam penelitian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh sebab itu, peneilti sangat mengaharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat digunakan dalam
pengembangan informasi tentang kondisi yang dihadapi oleh Desa – Desa
Perkebunan dan dapat bermanfaat bagi semua.
Medan, Agusutus 2015

Rio Giant Prayogi
110906038

viii

DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................

i

Abstraksi ...................................................................................................................

ii

Kata Pengantar ..........................................................................................................

v

Daftar Isi.....................................................................................................................

vii

Daftar Tabel ..............................................................................................................

xi

Daftar Gambar ...........................................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................

1

B. Perumusan Masalah ......................................................................................

10

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................

10

D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................

11

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................

12

F. Kerangka Teori
1. Teori Kebijakan Publik ...........................................................................

12

2. Pembuatan Kebijakan ..............................................................................

19

3. Kebijakan Desa .......................................................................................

23

4. Intervensi .................................................................................................

31

G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian ....................................................................................

31

2. Jenis Penelitian ........................................................................................

32

3. Lokasi Penelitian .....................................................................................

33

ix

4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................

33

5. Teknik Analisa Data ................................................................................

34

H. Sistematika Penulisan ...................................................................................

35

BAB II Profil PT PP London Sumatera, Desa Perkebunan Sei Rumbia Dan
Desa
Perkebunan Nagodang.
II. 1. Profil Desa Perkebunan Sei Rumbia .........................................................

37

II.1.1. Sejarah Desa Perkebunan Sei Rumbia ................................................

37

II.1.2. Demografi Desa Perkebunan Sei Rumbia ..........................................

38

II.1.3. Luas Wilayah ......................................................................................

38

II.1.4. Status Kepemilikan Lahan ..................................................................

39

II.1.5. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa ...................................................

40

II.1.6. Kondisi Sosial Ekonomi .....................................................................

41

II.1.7 Kondisi Pemerintahan Desa .................................................................

41

II.1.7.1. Pembagian Wilayah Desa ................................................................

41

II.1.7.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ..........................................

42

II.1.8. Visi dan Misi Desa .............................................................................

43

II.1.8.1. Visi Desa Perkebunan Sei Rumbia ..................................................

43

II.1.8.2. Misi Desa Perkebunan Sei Rumbia ..................................................

44

II.2. Profil Desa Perkebunan Nagodang .............................................................

45

II.2.1. Sejarah Desa Perkebunan Nagodang ..................................................

45

II.2.2. Demografi Desa Perkebunan Nagodang .............................................

46

II.2.3. Luas Wilayah ......................................................................................

46

x

II.2.4. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa ....................................................

47

II.2.5. Kondisi Sosial Ekonomi .....................................................................

48

II.2.6. Kondisi Pemerintahan Desa ................................................................

48

II.2.6.1. Pembagian Wilayah Desa ................................................................

48

II.2.6.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ..........................................

49

II.2.7. Visi dan Misi Desa .............................................................................

50

II.2.7.1. Visi Desa Perkebunan Nagodang ....................................................

50

II.2.7.2. Misi Desa Perkebunan Sei Rumbia ..................................................

51

II.3. Sejarah Perusahaan PT. PP London Sumatra Medan ..................................

52

II.3.1. Kategori Karyawan atau Staf ..............................................................

55

II.3.2. Bidang Bisnis Lonsum ........................................................................

56

II.3.3. Kebun-Kebun Perusahaan .......................................................................

57

BAB

III

INTERVENSI PT PP LONDON
PEMBUATAN KEBIJAKAN DESA

SUMATERA

DALAM

3.1 Tahapan Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Perkebunan Sei Rumbia ........

60

A. Tahap Inisiasi Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Sei
Rumbia ......................................................................................................

61

B. Tahap Sosio Politis Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Sei
Rumbia ......................................................................................................

63

C. Tahap Yuridis Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Sei
Rumbia .....................................................................................................

64

3.2 Tahapan Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Nagodang .............................

65

A. Tahap Inisiasi Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Nagodang ................

66

xi

B. Tahap Sosio Politis Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Nagodang .......

68

C. Tahap Yuridis Pembuatan Kebijakan Desa di Desa Nagodang ...............

70

3.2. Kronologis ( PAM Swakarsa ) di Desa Sei Rumbia dan Desa Nagodang .....

71

3.2.1. Pemanggilan Perangkat Desa Sei Rumbia dan Nagodang .......................

74

3.2.2. Pasca Pemanggilan Perangkat Desa Sei Rumbia dan Nagodang ..............

79

A. Desa Perkebunan Nagodang ......................................................................

79

B. Desa Perkebunan Sei Rumbia ...................................................................

82

Analisis Intervensi PT PP London Sumatera ............................................

85

3.3.

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................

99

B. Saran ................................................................................................................

102

Daftar Pustaka ...........................................................................................................

106

Lampiran ...................................................................................................................

108

xii

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Rincian Luas Area Tanah.................................................................

39

2. Tabel 2. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Sei Rumbia .............................

40

3. Tabel 3. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa Nagodang ...............................

48

xiii

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Tahapan Proses Pembuatan Kebijakan Publik .............................

18

2. Gambar 2. Tahapan Pembuatan Kebijakan ....................................................

61

3. Gambar 3. Hubungan Elemen Sistem Kebijakan...........................................

88

xiv