Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila tujuan awal perusahaan dapat terlaksana
dengan baik dan terkontrol dengan baik, akan tetapi tidak luput juga dari
kesejahteraan karyawannya-karyawannya, sebab dengan pengelolaan kesejahteraan
karyawan yang tepat maka akan terbentuk satuan kerja yang efektif dan dapat
meningkatkan prestasi kerja.

Salah satu dorongan manusia untuk bekerja ialah karena mendapatkan gaji,
karena gaji adalah salah satu komponen kompensasi memegang peranan yang penting
dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Dalam bekerja sangat dibutuhkan motivasi di dalam diri tiap karyawannya, karena
motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Untuk
lebih mendorong seseorang atau karyawan agar lebih giat dalam melaksanakan tugastugasnya, maka perlu diperhatikan faktor pendorong motivasi tersebut, salah satunya
ialah memenuhi kebutuhan batin yaitu memiliki hubungan yang baik dengan atasan,
dengan rekan kerja sepropesi dan juga yang berada di bidang lain. Dalam hal ini
dibutuhkan karena dalam melaksanakan tugasnya akan sering sesama karyawan

saling berinteraksi dan membutuhkan satu sama lainnya, saling memberikan masukan
serta motivasi dalam rangka menyelesaikan tugas-tugasnya. Jika kebutuhan batin dari
tiap karyawan telah terpenuhi maka motivasi kerja otomatis akan mengikutinya,
karena jika kepuasan tersebut telah didapatkan karyawan maka segala tugas yang
diembankan akan terasa ringan untuk dilaksanakan.

Perusahaan juga harus memberikan fasilitas lain selain gaji agar para pekerja yang
bekerja di perusahaan tersebut dapat bekerja dan menuangkan segala pengetahuannya
secara maksimal dan bekerja dengan sepenuh hati, tidak luput juga gaya
kepemimpinan (teknik kepemimpinan) harus sesuai pula dengan kebutuhan
1

2

perusahaan tersebut agar terjalin interaksi sosial yang baik antara pemimpin dan para
pekerja (bawahan), disini yang dimaksud dengan teknik kepemimpinan adalah cara
atau perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu
kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

Karyawan yang berprestasi akan dapat memajukan perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan, maka dari itu perusahaan harus memperhatikan
mengenai prestasi kerja ini karena prestasi kerja merupakan salah satu aspek kritis
dari keberadaan sumber daya manusia.

PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu
dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam
bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan
usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit
dan dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit
(krenel) dan produk hilir karet.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membahas masalah yang
mempengaruhi prestasi ialah analisis konjoin (Conjoint Analysis, Considered Jointly).
Analisis konjoin merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui kombinasi faktor atau yang selanjutnya disebut atribut dari produk yang
sesuai dengan keinginan oleh konsumen dan yang masih dapat ditawarkan oleh si
produsen. Prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/ level
dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilities yang dikaitkan pada
stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh
responden.


Dari penjabaran tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji faktor (atribut)
apa yang paling berpengaruh terhadap prestasi karyawan di PTPN III Bandar Betsy
yang berjudul “ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA
KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PTPN III KEBUN BANDAR
BETSY”.

3

1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas ialah variabel mana yang paling memberikan
pengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada PTPN III kebun
Bandar Betsy diantara faktor Gaji, Interaksi Sosial, Gaya kepemimpinan, Fasilitas
dan Motivasi Kerja dengan menggunakan Analisis Konjoin Full-Profile.

1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih mempermudah dan agar lebih terarah, maka penulis membatasi ruang
lingkup permasalahannya, yaitu :
1. Banyaknya variabel yang diteliti ada 5 yaitu : Gaji, Interaksi Sosial, Gaya

Kepemimpinan, Fasilitas dan motivasi kerja.
2. Populasi yang diambil dibatasi pada devisi bengkel dan devisi pabrik, karena
keduanya berada di devisi pelaksana dan demi mempersingkat waktu penelitian.
3. Untuk pengambilan sampel hanya diambil batasan usia dari 20 – 50 tahun, karena
usia produktif dianggap pada usia tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui diantara Variabel-variabel yang akan
dibahas variabel manakah yang paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja
karyawan, serta untuk menambah wawasan penulis.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Penelitian dapat menjadi salah satu sumber referensi indikator terhadap prestasi
kerja karyawan pada PTPN III Kebun Bandar Betsy.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya.

4


1.6 Tinjauan Pustaka
Analisis konjoin (conjoint analysis) adalah suatu bentuk (desain) produk atau barang
atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Pada
dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian (Singgih
Santoso).

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran,
khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen
terhadap berbagai desain produk. Kata “conjoint” menurut para praktisi riset diambil
dari kata “con-sidered Jointly”. Dalam kenyataannya kata sifat “conjoint”
diturunkan dari kata benda “to conjoint” yang berarti “joined together” atau bekerja
sama.

Bentuk dasar model analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut :


��


�(�) = � � ��� ���
�=1 � =1

(1.1)

keterangan :
U (X)

= Nilai kegunaan (utility) total

βij

= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j

ij

= Parth Worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i level ke- j

ki


= banyaknya level atribut i

m

= jumlah atribut

xij

= Variable dummy atribut ke-i level ke-j (bernilai 1 bila level yang
berkaitan muncul dan 0 bila tidak)

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan analisis konjoin secara
umum sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi faktor/atribut
2. Merancang kombinasi atribut atau stimuli
3. Menentukan jenis data yang diperlukan

5

4. Menentukan metode analisis data

5. Hasil analisis data dan interpretasinya.

Langkah yang paling penting dalam analisis konjoin adalah mengestimasi kegunaan
(utility function) atau tingkat kepentingan relatif individu (individual level part
worth). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari
analisis konjoin adalah metode regresi dengan variable dummy. Maka persamaan
regresinya adalah:
��� = �0 + �1� �1� + �2� �2� + … + ��� ���

(1.2)

keterangan:
Yij

= Peringkat seluruh responden

β0

= Intercept


Xij

= Peubah boneka atau variable dummy dari atribut ke-i level ke-j

βij

= Nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j

Pentingnya suatu atribut dinyatakan dalam kisaran Part-Worth melintasi level dari
atribut, yaitu:
Ii = {maks(αij) – min(αij)}

(1.3)

Keterangan:
Ii

= Nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut

Maks


= Nilai maksimal

Min

= Nilai minimal

(αij)

= Nilai kegunaan (utility) tiap level

Pentingnya suatu atribut digunakan untuk meyakinkan kepentingan relatif
disimbolkan dengan Wi yang ditentukan melalui formula:

�� =

��

∑�
�=1 ��


(1.4)

6

keterangan :
Wi

= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut

Ii

= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut

m

= Banyaknya atribut

Menurut Supranto (2004), data preferensi mengurutkan merek atau stimulus
dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut/ciri/sifat. Cara yang
bisa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden
diminta untuk membuat peringkat merek paling disukai sampai yang paling tidak
disukai.

1.7 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau
urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu dapat
terwujud. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk menyelesaikan
penelitian antara lain :
1. Menentukan atribut dan level atribut
2. Menentukan sampel dan teknik pengambilan sampel
3. Merancang angket/kuesioner (stimuli yang akan dinilai oleh responden) dengan
menggunakan software SPSS
4. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan angket kepada
responden
5. Menganalisa data yang telah didapat dengan metode pengukuran full-profile
dengan menggunakan SPSS
6. Menentukan nilai utilitas setiap level untuk masing – masing atribut
7. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut – atribut
8. Melakukan uji validitas dan reliabilitas
9. Menarik kesimpulan dan saran.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri ,Tbk Cab. Ahmad Yani Medan

3 96 58

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

2 82 109

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 30 80

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 17

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 11

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 2

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 19

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 1

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 19