Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu

PANCASILA SEBAGAI
DASAR NILAI
PENGEMBANGAN ILMU
WORKSHOP CALON DOSEN
PENGAMPU MATA KULIAH
PANCASILA SE PERGURUAN
TINGGI DI JAMBI
Oleh:
Prof. H. Johni Najwan, SH., MH.,
Ph.D
V Hotel Jambi, 20 September 2017

Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan
nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar

tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat,bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan
ideologi
bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).

NILAI KETUHANAN SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU
1.

2.

melengkapi ilmu pengetahuan
menciptakan perimbangan antara
yang rasional dan irasional, antara
rasa dan akal.
Sila ini menempatkan manusia
dalam alam sebagai bagiannya dan
bukan pusatnya.


NILAI KEMANUSIAAN SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU
memberi arah dan
mengendalikan ilmu
pengetahuan. Ilmu
dikembalikan pada
fungsinya semula, yaitu
untuk kemanusiaan, tidak
hanya untuk kelompok,
lapisan tertentu.

1.

2.

NILAI PERSATUAN SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU
Mengkomplementasikan
universalisme dalam sila-sila
yang lain, sehingga supra

sistem tidak mengabaikan
sistem dan sub-sistem.
Solidaritas dalam sub-sistem
sangat penting untuk
kelangsungan keseluruhan

NILAI KERAKYATAN SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU

Mengimbangi penerapan dan
penyebaran ilmu pengetahuan
yang lebih demokratis.

NILAI KEADILAN SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU
Menekankan keadilan guna menjaga
keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat, karena kepentingan individu
tidak boleh terinjak oleh kepentingan semu.


KESIMPULAN
1.

2.

Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
harus senantiasa berorientasi
pada nilai-nilai Pancasila.
Sebaliknya Pancasila dituntut
terbuka dari kritik, bahkan ia
merupakan kesatuan dari
perkembangan ilmu yang
menjadi tuntutan peradaban

Lanjutan
3.

Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan
ilmu harus sampai pada penyadaran, bahwa

fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau
kemandirian ilmu hanyalah akan menjebak diri
seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat
diatasi dengan semata-mata berpegang pada kaidah
ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan
etis, religius, dan nilai budaya yang bersifat mutlak
bagi kehidupan manusia yang berbudaya.

Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai
Dasar Pengembangan Ilmu
1. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk
Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa
Indonesia
dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan
sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan
negaranegara
lain.


3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi
produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila
sebagai
pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada
tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability
(keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) (Titus, dkk.,
1984)
mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pancasila sebagai Dasar
Nilai Pengembangan Ilmu untuk Masa Depan
1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa
manusia hidup di dunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian
akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Salah satu
ujiannya adalah manusia diperintahkan melakukan perbuatan untuk
kebaikan, bukan untuk membuat kerusakan di bumi.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik
bersifat universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di
Indonesia. Asas kemanusiaan atau humanisme menghendaki agar

perlakuan terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya sebagai
manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti kecukupan materi,
bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan
nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang
tertinggi.

3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi
kelangsungan Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu,
ilmuwan dan ahli teknik Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan
Indonesia ini dalam tugas-tugas profesionalnya.
4. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan memberikan arahan asa kerakyatan, yang
mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah
oleh dan untuk semua rakyat Indonesia. Setiap warga negara mempunyai hak
dan kewajiban yang sama terhadap negara.

5. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
memberikan arahan
agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di
antara

bangsa Indonesia. Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu
selalu mengembangkan sistem yang memajukan perusahaan, sekaligus
menjamin kesejahteraan karyawan. Selama ini, pengelolaan industri lebih
berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, dalam arti keuntungan
perusahaan sehingga cenderung mengabaikan kesejahteraan karyawan
dan kelestarian lingkungan.

Tugas : Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu
Anda dipersilakan untuk menggali sumber dan informasi terkait dengan halhal :
berikut:
1. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang terbentuk dalam
 sikap inklusif, toleran dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya.
 2. Beberapa kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung jawab atas keputusan
yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan
 mufakat dalam kehidupan ilmiah.
 3. Beberapa contoh tentang perumusan Pancasila sebagai karakter keilmuan
Indonesia.
 4. Beberapa ilustrasi tentang karakter keilmuan berdasar Pancasila.

 5. Menggambarkan model pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais di
lingkungan sekitar Anda.